Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SOSIOLOGI
“I N T E G R A S I”

OLEH:
KELOMPOK 3 . A
KELAS: XI MIA 1

SMA ANGKASA LANUD SULTAN HASANUDDIN


TAHUN AJARAN 2018/2019

MAKALAH
SOSIOLOGI
“I N T E G R A S I”
Di
S
U
S
U
N

OLEH:
KELOMPOK 3 . A
-FIRA AULIYAH P
-REHUELLAH NISHIKA
-ISHAK REHUEL S
-PUTRA MAHARDIKA

KELAS: XI MIA 1

SMA ANGKASA LANUD SULTAN HASANUDDIN


TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“I N T E G R A S I” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
 
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai kedatangan jepang di indonesia.Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna  tanpa saran yang
membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Maros, 25 Februari 2019


Penyusun

Kelompok 3 . A

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Integritas
2.2 Bentuk-bentuk Integritas
2.3 Proses Integritas Sosial
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan istilah
pembauran atau asimilasi padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.
Integrasi diartikandengan integrasi kebudayaan integrasi sosial dan
pluralisme sosial. Sementara pembauran dapat berarti penyesuaian antar dua
atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan cultural traits
mereka yang berbeda atau bertentangan agar dapat dibentuk menjadi suatu
sistem kebudayaan yang selaras harmonis. Caranya adalah melalui difusi
penyebaran dimana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu
kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan
tradisional tertentu. Cara penanggulangan masalah konflik adalah melalui
modifikasi dan koordinasi dari unsur - unsur kebudayaan baru dan
lama.Inilah yang disebut sebagai Integrasi. Integrasi nasional adalah usaha
dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara
sehingga terciptanya keserasian dankeselarasan secara nasional. Seperti yang
kita ketahui Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal inimembawa dampak
positi- bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat namun selain menimbulkan sebuah keuntungan hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan
wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau
manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan
bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Integrasi
2. Bentuk-bentuk integrasi
3. Proses integrasi sosial
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari integrasi
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk integrasi
3. Untuk memahami proses integrasi sosial

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi
Integrasi adalah sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi suatu kesatuan
yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat
yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih
tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

 Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu


 Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan
satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai
tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di
atas dua landasan berikut :

 Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di


antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat
fundamental (mendasar)
 Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota
dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara
kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas
ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya
saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang
batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial

2.2 Bentuk-bentuk Integrasi


Bentuk Integrasi Sosial

 Asimilasi merupakan pembauran kebudayaan yang disertaya ciri khas kebudayaan


asli.
 Akulturasi merupakan penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa
menghilangkan kebudayaan asli. contoh : Sekaten, akulturasi antara budaya Jawa,
Islam dan Hindu
 Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku
dimasyarakat,  contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka
Tunggal Ika
 Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi
tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku,
mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut,
jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
 Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki
penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.
Bentuk lain integrasi
1.Integrasi Instrumental
Integrasi Instrumental adalah integrasi yang nampak terbentuk dari ikatan-ikatan sosial
yang mengikat diantara individu-individu di dalam masyarakat. Adapun ciri-cirinya sebagai
berikut:
 Adanya norma atau kepentingan tertentu sebagai pengikat atau instrument
 Adanya keseragaman aktivitas keseharian;
 Adanya keseragaman pakean dan;
 Adanya tujuan tertentu yang disesuaikan dengan kepentingan kelompok.

2. Integrasi Ideologi
Intergasi Ideologi merupakan suatu bentuk integrasi yang tidak nampak secara visual
karena terbentuk dari ikatan spiritual atau ideologi ang kuat dan berdasar serta mengikat.
Integrasi ini menggambarkan adanya suatu pemahaman terhadap nilai-nailai, persepsi dan
tujuan sekelompok orang menjadi suatu kesatuan sosial. Adapun ciri-cirinya sebagai
berikut:

 Adanya persamaan nilai-nilai yang mendasar yang terbentuk atas kehendak sendiri
dan bukan atas dasar adanya ikatan atau paksaan;
 Adanya persamaan persepsi, yakni suatu pandangan yang diilhami oleh nilai-nilai
yang sama diantara anggota kelompok;
 Adanya persamaan orientasi kerja diantara anggota kelompok
 Adanya tujuan yang sama yang mengacu pada prinsip-prinsip ideologis yang dianut

3.3 Proses Integrasi Sosial


Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut.
1. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yañg berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung
hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri.
Namun, umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa akulturasi merupakan proses perubahan
yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan tersebut
menyebabkan kebudayaan yang satu hampir menyerupai kebudayaan yang lain. Namun, masing-
masing kebudayaan masih mempertahankan ciri khasnya.
Proses akulturasi sudah ada sejak dahulu dalam sejarah kebudayaan manusia. Hal itu
disebabkan oleh manusia selalu melakukan migrasi atau gerak perpindahan di muka burni.
Migrasi itu menyebabkan pertemuan-pertemuan antara kelompok-kelompok manusia dengan
kebudayaan yang berbeda-beda. Akibatnya, setiap individu dalam kelompok-kelompok itu akan
dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan yang asing baginya.
Pertama kali, unsur-unsur baru yang datang tidak langsung diterima atau diadaptasi begitu saja,
tetapi melalui proses pembelajaran terlebih dahulu. Jika mendatangkan manfaat lebih besar,
kebudayaan asing tersebut akan diterimanya. Sebaliknya, jika tidak, akan ditolak. Penerimaan
tersebut mungkin saja terjadi setelah melalui perubahan-perubahan tertentu (modifikasi) yang
sesuai dengan struktur masyarakat yang ada.
2. Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk
mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat.
Dalam proses ini, setiap individu dalam masyarakat berusaha untuk mempertinggi kesatuan
tindakan, sikap, dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan
bersama. Saat itu, setiap anggota kelompok dan masyarakat tidak lagi membedakan dirinya
dengan anggota yang lainnya. Batas-batas di antara mereka akan hilang dan lebur menjadi satu
kesatuan. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang
bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi). Kebudayaan asing akan relatif
mudah diterima apabila memenuhi syarat-syarat berikut ini.
a) Tidak ada hambatan geografis, seperti daerah yang sulit dijangkau.
b) Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih beşar bila dibandingkan
dengan kebudayaan yang lama.
c) Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama.
d) Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan tertentu.
e) Kebudayaan itü bersifat kebendaan.
3. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu proses usaha manusia untuk meredakan pertentangan dan
mencapai kestabilan. Akomodasi di dalam masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan
pertentangan atau konflik tanpa menghancurkan pihak lawan. Akomodasi akan meredakan
konflik dan menjadikan interaksi yang bersifat lebih damai.
Akomodasi dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia diharapkan dapat
membentuk sebuah masyarakat yang damai tanpa hadirnya perpecahan. Adanya akomodasi
membuat berbagai kelompok sosial dapat menyesuaikan diri dengan kelompok sosial lain
sehingga diharapkan terbentuk integrasi sosial.
4. Proses Interaksi
Proses interaksi adalah proses paling awal untuk membangun suatu kerjasama yang
ditandai dengan adanya kecenderungan serta niat positif yang berpotensi menjadi aktivitas
bersama.
5. Proses Identifikasi
Berangkat dari proses interaksi tersebut, dapat berlanjut ke proses identifikasi. Proses
identifikasi ini berlangsung ketika tiap-tiap pihak dapat menerima secara terbuka terhadap
keberadaan pihak lain secara utuh. Sehingga, pada hakikatnya, proses identifikasi merupakan
proses untuk memahami berbagai karakter, latar belakang, dan kepentingan pihak lain.
6. Kerjasama (Cooperation)
Charles H. Cooley mengungkapkan jika suatu kerjasama dapat mungkin terjadi jika
masing-masing pihak sadar bahwa mereka punya kepentingan yang sama. Di saat yang
bersamaan pula, mereka memiliki pengetahuan dan pengendalian diri yang cukup untuk
mencapai kepentingan tersebut dengan kerjasama. Ketika hal ini sudah dipahami oleh masing-
masing pihak, maka proses integrasi akan berjalan lebih mudah karena setiap pihak sudah
bersedia untuk membuka diri untuk menjalin kerjasama yang positif.
7. Proses Integrasi

Proses integrasi dapat dipahami sebuah proses penyesuaian antarunsur dalam masyarakat yang
majemuk hingga terbentuk keserasian dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Kemudian, RG Squad harus tahu juga  ada faktor-faktor pendorong integrasi sosial. Faktor-faktor


pendorong integrasi sosial antara lain:

 Toleransi terhadap perbedaan


 Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
 Sikap saling menghargai orang lain
 Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
 Perkawinan campuran (amalgamation)
 Adanya musuh bersama dari luar

BAB 3
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris 'integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan bangsa
yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisihal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yangmelimpah untuk
kesejahteraan rakyat namun selain menimbulkan sebuah keuntungan hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

3.2 Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi
nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia sehingga
tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata.
Walaupun Indonesia ini berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap
Indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan
negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.fahdisjro.com/2018/03/pengertian-syarat-faktor-bentuk-
proses-terjadinya-integrasi-sosial.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial
http://www.hariansejarah.id/2017/01/bentuk-bentuk-integrasi-sosial.html

https://blog.ruangguru.com/proses-integrasi-sosial-dan-faktor-faktor-
pendorongnya

Anda mungkin juga menyukai