“INTEGRASI SOSIAL”
Disusun oleh:
Pemandu 4
SMA N 1 PANYABUNGAN
T.A 2017-2018
BAB III
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Integrasi Sosial” ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi. Dalam makalah
ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut tentang faktor-faktor pendorong dan penghambat
terwujudnya Integrasi Sosial. Maka dari itu makalah ini cocok dibaca oleh kalangan siswa
maupun masyarakat umum yang cinta terhadap persatuan dan kesatuan sebagai warga negara
Indonesia.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan.
Oleh sebab itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Amin….
Penulis
BAB III
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1. Latar Belakang.......................................................................................................
2 Rumusan Masalah.................................................................................................
3. Tujuan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integrasi Sosial...............................................
Faktor Pedorong dan Penghambat Integrasi Sosial.................................................
B. Penelitan Sosial pada pemecahan konflik ..............................................................
BAB III Penutup .................................................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
BAB III
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
· Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi.
· Menambah wawasan mengenai pengertian dan syarat Integrasi dan
ReintegrasiSosial.
· Melatih membuat laporan dalam bentuk Makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Keberagaman itu tersebar dari
Sabang sampai Merauke yang terwujud dalam beberapa aspek seperti suku, agama, ras, dan
BAB III
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia
merupakan salah satu kebanggaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Integrasi Sosial merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah negara Indonesia
untuk mempersatukan segala bentuk perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia. Integrasi
Sosial yang dilakukan oleh pemerintah juga merupakan salah satu cara merawat
kemajemukan bangsa Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah baik itu pemerintah pusat
maupun daerah. Kedua pemerintah ini saling bersinergi untuk mewujudkan integrasi Sosial
sebagai salah satu syarat masyarakat madani di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam
usahanya mewujudkan integrasi Sosial , terdapat beberapa faktor pendorong dan penghambat
terjadinya integrasi Sosial . Melalui artikel ini, faktor pendorong dan penghambat integrasi
Sosial dibahas secara lebih lanjut.
Faktor Pendorong
Faktor pendorong dan penghambat integrasi Sosial yang dibagi dalam faktor
pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu proses atau tindakan
tertentu yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok. Dalam mewujudkan integrasi
Sosial , terdapat beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi Sosial di
Indonesia. Adapun faktor pendorong tersebut diantaranya:
1. Rasa Senasib-Seperjuangan
Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu, terutama zaman
dimana Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh setiap elemen
masyarakat untuk memperoleh kemerdekaan bukanlah sesuatu yang sifatnya main-main.
Berbagai perbedaan yang ada dimiliki oleh masyarakat saat itu dikesampingkan demi
memperjuangkan terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Rasa senasib seperjuangan di
masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi salah satu faktor
pendorong untuk mewujudkan integrasi Sosial . Jika di masa lalu rasa senasib
seperjuangan digunakan untuk memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini
rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas Sosial demi
terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi Sosial .
2. Pemaknaan Ideologi Sosial
Ideologi Sosial negara kita Indonesia adalah Pancasila. Sebagai ideologi Sosial ,
Pancasila tidak dapat digantikan oleh ideologi manapun. Walalupun Indonesia terdiri dari
BAB III
banyak kepercayaan, arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Pemaknaan ideologi
Sosial yaitu Pancasila dilakukan melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi Sosial di Indonesia. Melalui
pemaknaan ideologi Sosial yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, integrasi Sosial
akan lebih mudah untuk diwujudkan.
3. Keinginan Untuk Bersatu
Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan untuk
dijadikan faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Justru
perbedaan inilah yang membuat masyarakat Indonesia mempunyai keinginan untuk
mempersatukan perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa yang utuh. Baik di dalam
masyarakat tradisonal dan modern, keinginan untuk mempersatukan perbedaan di dalam
kehidupan sehari-hari tentunya ada. Dalam kehidupan berbangsa negara dan berbangsa
Indonesia, keinginan untuk mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan
nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana memiliki banyak pulau yang
tersebar di wilayah Indonesia tentunya membutuhkan strategi tersendiri untuk
mempersatukan setiap pandangan yang berkembang di masyarakat pulau tersebut. Salah
satu pendorong untuk mempersatukan seluruh nusantara yang memiliki karakteristik
masing-masing daerah adalah lahirnya Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda yang lahir
pada 28 Oktober 1928 adalah tonggak awal timbulnya persatuan Indonesia dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia. Bagi pelajar di Indonesia, Sumpah Pemuda yang menjadi
pendorong untuk mempersatukan Indonesia mempunyai makna tersendiri agar para
pelajar di Indonesia memiliki semangat untuk menyatukan perbedaan yang ditemuinya
dalam kehidupan sehari-hari. (baca juga: Makna Sumpah Pemuda).
Faktor pendorong dan penghambat integrasi Sosial yang dibagi menjadi faktor
lainnya. Selain faktor pendukung yang telah dijelaskan, terdapat juag faktor penghambat
dalam mewujudkan integrasi Sosial di Indonesia. Faktor penghambat sendiri merupakan
suatu penghalang untuk melakukan tindakan secara individu maupun kelompok.
Beberapa faktor penghambat terwujudnya integrasi Sosial diantaranya:
Konsilisiasi
BAB III
Konsilisiasi merupakan usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih
bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Stalemate
Stalemate merupakan keadaan pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang,
tetapi berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua belah
pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur.
Ajudikasi (Adjudication)
Ajudikasi merupakan suatu penyelesaian perkara atau sengketa pengadilan.
Eliminasi (Elimination)
Eliminasi merupakan pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat konflik, antara lain
dengan ucapan kami mengalah, kami mundur, atau kami keluar.
Dominasi (Subjugation)
Dominasi berarti orang atau pihak yang memiliki kekuatan terbesar dapat memaksa
orang atau pihak lain untuk menaatinya.
Manjority Rule
Manjority rule berarti suara terbanyak yang ditentukan melalui voting akan menetukan
keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi. Konflik yang ada diputuskan dengan
cara penyelesaian yang mendapat suara terbanyak.
Minority Consent
Minority consent berarti kelompok minoritas yang kalah menerima keputusan serta
sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
Kompromi.
Kompromi berarti semua pihak yang terlibat konflik berusaha mencari jalan tengah
dengan mengurangi tuntutan tertentu. Misalnya, persaingan antara A dan B diselesaikan
secara damai.
Integrasi
Integrasi berarti pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah
kembali sampai kelompok mencapai keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
LANGKAH-LANGAH PENELITIAN SOSIAL
1. mengidentifikasi masalah
2. merumuskan masalah
3. merumuskan hipotesis
4. memilih metode pengumpulan data
5. mengumpulkan data
6. menafsirkan data
7. membuat kesimpulan
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Apabila terjadi konflik antar individu atau individu dengan kelompok, maka
yang pertama kali harus di lakukan adalah melakukan integrasi sosial, karena suatu
integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi
berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi
secara sosial budaya.