Anda di halaman 1dari 9

PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGKAL RADIKALISME

YANG TERJADI DIAREA UNIVERSITAS JEMBER

Disusun Oleh :

Efrinda Ahilia Putri Wianda ( 211910701040 )

Dosen Pengumpun :

Muhammad Haidlor (99201)

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS TEKNIK

PROGAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI PERKAPALAN


Daftar Pustaka

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5

METODE PENELITIHAN ................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 9


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Radikalisme akhir – akhir ini sangat sering diperbincangkan oleh masyarakat di daerah

Jember terlebih lagi pada mahasiswa yang menjadi sorotan masyarakat, hal tersebut menjadi

topik yang menarik untuk dikupas lagi lebih dalam.

Radikalisme sendiri menurut Kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu paham

atau paham yang menginginkan suatu perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan

cara kekerasan atau drastis.

Sedangkan menurut Cross pada tahun 2013 yaiyu

1. Istilah dalam lingkup gerakan sosial maupun politik yang berarti sebuah proses, praktik,

atau serangkaian keyakinan dari keadaan non-radikal menjadi radikal. Praktik

radikalisme sering diasosiasikan dengan sejumlah taktik dan strategi yang berada di

luar lingkup aksi protes politis maupun religius yang dapat diterima, bahkan menjurus

ilegal.

2. Radikalisme merepresentasikan sisi ekstrim dari (kurva) distribusi aksi politik yang

dapat diterima dan radikalisme dapat melibatkan aksi kekerasan atas dasar keyakinan,

bukan personal.

3. Radikalisme dapat merujuk pada keyakinan tentang cara terbaik untuk meraih tujuan

gerakan. Keyakinan radikal mengembangkan perasaan bahwa cara yang diterima (oleh

masyarakat) untuk mengubah keadaan tidaklah cukup dan langkah-langkah luar biasa

harus ditempuh.

Faham keagamaan yang dikemas apik dalam bingkai pemurnian ajaran Islam mendorong

sikap sikap radikal yang telah terindoktrinasi dengan mereduksi teks dan kontekstual yang
mengarah kepada kepentingan kelompok yang cenderung mengedepankan kepentingan

kolektif.

Salah satu proses yang mendukung berkembangnya faham radikalisme agama melalui

dunia pendidikan, khususnya melalui pendidikan agama, mengingat radikalisme agama erat

kaitannya dengan pemahaman agama itu sendiri. Pemahaman agama yang salah akan tentunya

membawa dampak yang luar biasa terhadap prilaku anak didik, materi yang disampaikan oleh

guru agama dan tentunya rohis rohis pada ruang ruang pendidikan, ta’lim dan halaqah halaqah

yang ada sangat rentan mempengaruhi pola pikir dan paradigma ke agamaan peserta didik itu

sendiri. Maka dari itu ada keterkaitan antara pengajar dan peserta didik dalam hal proses

penanaman pemahaman agama. Mengingat pendidikan bukan hanya mengarah pada kualitas

pikiran saja tetapi juga menyangkut etika dan prilaku . Ukuran keberhasilan pendidikan

mencakup tiga ranah, kognitif,afektif dan psykomotorik.

Pengajar memiliki tanggung jawab besar terhadap tindakannya dalam proses belajar

mengajar dan pendidikan, baik disekolah atau diluar sekolah., Seharusnya mampu

merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial dan intelektualnya.

Radikalisme beragama diasosiasikan dengan fundamentalisme atau bentuk dari agama

yang mencoba menemukan kembali akar atau bagian fundamental dari keyakinan kemudian

meletakkannya pada bagian mendasar dari praktik sosial-politik ( Mc Laughlin ,2012) . Hal

tersebut dapat diartikan bahwa fundamentalisme berada pada tataran gagasan dan aksi

radikalisme pada tataran aksi dan politis. (Fealy,2004).

Tentu ada peran guru dan pendidik yang berpengaruh terhadap identitas ke-Islaman sebagai

out put sekolah itu sendiri. Untuk itu perlu kita teliti dan dalami bagaimana sekolah umum ini

melalui pendidik keagamaannya berperan dalam membangun pemahaman keagamaan terhadap


siswa siswinya, mengingat potensi internalisasi faham agamis yang cenderung radikal sangat

memungkinkan.

Kejadian fenomena seperti ini merupakan salah satu contoh betapa bahayanya paham

radikalisme yang mengatasanamakan agama.Yang memasuki dunia pendidikan dan menyisir

para kaum muda Islam yang masih berstatus pelajar, pada jangka waktu yang lama

memungkinkan mereka membentuk sosial masyarakat yang cenderung radikal.

Menurut Ketua Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas

Jember Akhmad Taufiq mengatakan sebanyak 22 persen mahasiswa jember terpapar

radikalisme.

"Di Unej terdapat 22 persen yang terpapar radikalisme, diderivasi lagi menjadi radikalisme

teologis yakni setuju dengan pengkafiran, qital, dan jihad yaitu sejumlah 25 persen, radikalisme

politis berupa kesetujuannya pada konsep negara Islam atau khilafah sejumlah 20 persen," kata

Ahmad Taufiq saat menjadi pembicara dalam pleno 4 Festival HAM yang dilaksanakan di aula

PB Sudirman Kantor Pemkab Jember, Jawa Timur sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis

(21/11/2019).

"Tetapi belum sampai pada tindakan merusak, seperti menjadi teroris, merakit bom, atau

merusak dengan melakukan aksi bom bunuh diri," kata Taufiq.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diulas maka pokok pokok penelitihan yang diulas adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Pendidikan agama dapat menangkal radikalisme di Jember?


2. Bagaimana Pendidikan agama dapat membuat masyarakat terutama mahasiswa jember

sadar akan bahaya radikalisme?

3. Apakah Pendidikan agama dapat membuat masyarakat jember sadar?

C. Tujuan Penilitihan

Tujuan dari penelitihan ini adalah untuk mengetahui apakah Pendidikan agama islam dapat

menangkal radikalisme pada masyarakat Jember telebih lagi mahasiswa di Universitas jember.
METODE PENELITIHAN

Penelitihan ini menggunakan metode dengan mengumpulkan referensi dari beberapa

sumber di Internet, tanpa melakukan penelitihan langsung ke lapangan.


PEMBAHASAN

Peran Pendidikan agama untuk menangkal radikalisme adalah Implementasi

pendidikan anti terorisme melalui pembelajaran PAI bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

muslim yang toleran dan cinta damai di tengah kehidupan bangsa Indonesia yang plural.

Sebagaimana kita ketahui, bangsa Indonesia hidup bersama dalam keragaman suku, agama,

ras, dan adat kebiasaan. Akhir-akhir ini tak jarang keragaman tersebut, termasuk keragaman

dalam hal agama ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan aksi terorisme.

Alhasil agama yang diyakini oleh masyarakat Indonesia.


Daftar Pustaka

Hudda, Achyar. PERAN PENDIDIK AGAMA ISLAM DALAM MENANGKAL

RADIKALISME AGAMA.Surabaya.2019

https://news.detik.com/berita/d-4792665/22-persen-mahasiswa-universitas-jember-terpapar-

radikalisme

https://www.tribunnews.com/regional/2019/11/21/fenomena-di-jember-ada-ribuan-

mahasiswa-unej-terpapar-radikalisme-sebagian-terkait-khilafah

Anda mungkin juga menyukai