Disusun Oleh :
Dosen Pengumpun :
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNIK
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 8
A. LATAR BELAKANG
Radikalisme akhir – akhir ini sangat sering diperbincangkan oleh masyarakat di daerah
Jember terlebih lagi pada mahasiswa yang menjadi sorotan masyarakat, hal tersebut menjadi
Radikalisme sendiri menurut Kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu paham
atau paham yang menginginkan suatu perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan
1. Istilah dalam lingkup gerakan sosial maupun politik yang berarti sebuah proses, praktik,
radikalisme sering diasosiasikan dengan sejumlah taktik dan strategi yang berada di
luar lingkup aksi protes politis maupun religius yang dapat diterima, bahkan menjurus
ilegal.
2. Radikalisme merepresentasikan sisi ekstrim dari (kurva) distribusi aksi politik yang
dapat diterima dan radikalisme dapat melibatkan aksi kekerasan atas dasar keyakinan,
bukan personal.
3. Radikalisme dapat merujuk pada keyakinan tentang cara terbaik untuk meraih tujuan
gerakan. Keyakinan radikal mengembangkan perasaan bahwa cara yang diterima (oleh
masyarakat) untuk mengubah keadaan tidaklah cukup dan langkah-langkah luar biasa
harus ditempuh.
Faham keagamaan yang dikemas apik dalam bingkai pemurnian ajaran Islam mendorong
sikap sikap radikal yang telah terindoktrinasi dengan mereduksi teks dan kontekstual yang
mengarah kepada kepentingan kelompok yang cenderung mengedepankan kepentingan
kolektif.
Salah satu proses yang mendukung berkembangnya faham radikalisme agama melalui
dunia pendidikan, khususnya melalui pendidikan agama, mengingat radikalisme agama erat
kaitannya dengan pemahaman agama itu sendiri. Pemahaman agama yang salah akan tentunya
membawa dampak yang luar biasa terhadap prilaku anak didik, materi yang disampaikan oleh
guru agama dan tentunya rohis rohis pada ruang ruang pendidikan, ta’lim dan halaqah halaqah
yang ada sangat rentan mempengaruhi pola pikir dan paradigma ke agamaan peserta didik itu
sendiri. Maka dari itu ada keterkaitan antara pengajar dan peserta didik dalam hal proses
penanaman pemahaman agama. Mengingat pendidikan bukan hanya mengarah pada kualitas
pikiran saja tetapi juga menyangkut etika dan prilaku . Ukuran keberhasilan pendidikan
Pengajar memiliki tanggung jawab besar terhadap tindakannya dalam proses belajar
mengajar dan pendidikan, baik disekolah atau diluar sekolah., Seharusnya mampu
yang mencoba menemukan kembali akar atau bagian fundamental dari keyakinan kemudian
meletakkannya pada bagian mendasar dari praktik sosial-politik ( Mc Laughlin ,2012) . Hal
tersebut dapat diartikan bahwa fundamentalisme berada pada tataran gagasan dan aksi
Tentu ada peran guru dan pendidik yang berpengaruh terhadap identitas ke-Islaman sebagai
out put sekolah itu sendiri. Untuk itu perlu kita teliti dan dalami bagaimana sekolah umum ini
memungkinkan.
Kejadian fenomena seperti ini merupakan salah satu contoh betapa bahayanya paham
para kaum muda Islam yang masih berstatus pelajar, pada jangka waktu yang lama
radikalisme.
"Di Unej terdapat 22 persen yang terpapar radikalisme, diderivasi lagi menjadi radikalisme
teologis yakni setuju dengan pengkafiran, qital, dan jihad yaitu sejumlah 25 persen, radikalisme
politis berupa kesetujuannya pada konsep negara Islam atau khilafah sejumlah 20 persen," kata
Ahmad Taufiq saat menjadi pembicara dalam pleno 4 Festival HAM yang dilaksanakan di aula
PB Sudirman Kantor Pemkab Jember, Jawa Timur sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis
(21/11/2019).
"Tetapi belum sampai pada tindakan merusak, seperti menjadi teroris, merakit bom, atau
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diulas maka pokok pokok penelitihan yang diulas adalah sebagai
berikut :
C. Tujuan Penilitihan
Tujuan dari penelitihan ini adalah untuk mengetahui apakah Pendidikan agama islam dapat
menangkal radikalisme pada masyarakat Jember telebih lagi mahasiswa di Universitas jember.
METODE PENELITIHAN
pendidikan anti terorisme melalui pembelajaran PAI bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
muslim yang toleran dan cinta damai di tengah kehidupan bangsa Indonesia yang plural.
Sebagaimana kita ketahui, bangsa Indonesia hidup bersama dalam keragaman suku, agama,
ras, dan adat kebiasaan. Akhir-akhir ini tak jarang keragaman tersebut, termasuk keragaman
dalam hal agama ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan aksi terorisme.
RADIKALISME AGAMA.Surabaya.2019
https://news.detik.com/berita/d-4792665/22-persen-mahasiswa-universitas-jember-terpapar-
radikalisme
https://www.tribunnews.com/regional/2019/11/21/fenomena-di-jember-ada-ribuan-
mahasiswa-unej-terpapar-radikalisme-sebagian-terkait-khilafah