Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Demonstrasi adalah hak demokrasi yang dapat dilaksanakan dengan tertib, damai, dan
intelek. Sebuah contoh yang sangat bagus, yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar
unjuk rasa, yang senang turun ke jalan
Unjuk rasa atau demonstrasi (demo) adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan
sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat
pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secarapolitikolehkepentingan kelompok.
Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan
pemerintah, atau para buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun unjuk rasa
juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.
Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan pengrusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat
terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan.
Namun, yang menjadi titik permasalahannya saat ini kadang mahasiswa melakukan unjuk
rasa dengan anarkis dan meresahkan warga disekitar tempat demo tersebut. Tidak jarang juga
ada mahasiswa yang sampai meninggal akibat bentrok dengan polisi ataupun warga sekitar.
Sampai sekarang juga demo tersebut sudah turun temurun dari generasi ke generasi sehingga
menjadi budaya yang patut dilakukan sebagai aspirasi suara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian demonstrasi
Unjuk rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang
dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok.
Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan orang-orang yang
tidak setuju dengan pemeritah dan yang menentang kebijakan pemerintah. Namun unjuk
rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.Unjuk rasa
kadang dapat menyebabkan perusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat terjadi akibat
keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan.

B. Tujuan metode demonstrasi


Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan. Begitu juga dengan
metode demonstrasi yang berkaitan dengan pendidikan atau pengajaran. Adapun tujuan
dari metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk memperjelas
pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya
sesuatu.
Menurut nana sudjana, tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk
memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan dipelajari siswa.
Dari beberapa uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari metode
demonstrasi adalah untuk menghilangkan kesulitan dalam materi pelajaran, sehingga
siswa akan semakin mengerti, memahami dan mampu menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari

C. Prinsip-prinsip dalam penerapan metode demonstrasi


Prinsip-prinsip dalam penerapan metode demonstrasi adalah memuat analisis
materi pendidikan yang lebih luas dengan melakukan analisis terhadap kurikulum yang
ada.
Dengan menggunakan metode demonstrasi, berarti kita menyampaikan suatu
materi dengan berkomunikasi pada orang lain, sehingga orang lain mengerti dan
memahami.oleh karena itu diperlukan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Menciptakan hubungan yang baik dan menarik perhatian murid
2. Menjelaskan dengan lebih jelas, sehingga orang yang sebelumnya belum memahami
akan dapat memahami setelahnya
3. Memikirkan pokok-pokok atau inti dari metode demonstrasi, supaya murid lebih
memahaminya
D. Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode demonstrasi
Dalam melaksanakan metode demonstrasi tidak serta merta dilaksanakan. Karena
ketika metode demonstrasi dengan serta merta dilaksanakan maka hasil yang dicapai
tidak akan maksimal. Untuk itu diperlukan langkah-langkah dalam pelaksanaannya.
Dengan harapan metode demonstrasi yang dilakukan dapat mencapai hasil yang
maksimal. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan metode demonstrasi adalah
sebagai berikut :
1.  Perencanaan
Adapun hal yang harus dilakukan adalah :
a. Merumuskan tujuan
b. Menerapkan apa saja langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi yang
akan dilaksanakan
c.   Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan
d. Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya introspeksi diri,
apakah keterangannya dapat diterima atau didengar dengan jelas oleh murid
e. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik
2. Pelaksanaan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode demonstrasi
adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa dengan teliti hal-hal yang telah disebutkan diatas
b.  Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian siswa
c.   Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi
tepat mencapai sasaran
d.  Memperhatikan keadaan siswa
e. Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif
f. Menghindari ketegangan
3.   Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah di adakannya demonstrasi sejalan dengan
kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas
ataupun dengan menjawab pertanyaan yang telah diberikan.Dengan demikian, ketika
seorang dosen akan melaksanakan demonstrasi maka harus memperhatikan beberapa
hal diatas. Dengan tujuan agar metode ini dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
E. Budaya Demonstrasi Mahasiswa
Demonstrasi adalah sebuah hal yang tidak mungkin terjadi pada sebuah negara
yang memiliki good governance. Good governance disini saya artikan sebagai sebuah
pemerintahan yang membagi kekuasaannya secara jelas serta masing-masing bagian
melakukan tugas dan fungsinya dengan baik. Demonstrasi sebenarnya bukanlah gejala
wajar. Demonstrasi adalah sebuah gerakan ekstra- parlementer. Gerakan ini muncul
apabila ada ketidakberesan pada kinerja jajaran pemerintah dan lembaga perwakilan
rakyat tidak menjalankan fungsinya dengan baik serta saluran-saluran kritik kepada
pemerintah (media massa dan LSM) lainnya mengalami kemacetan. Lalu demonstrasi
pun akhirnya muncul sebagai gerakan ekstra-parlementer yang ingin menyampaikan
keinginan rakyat melalui cara mereka sendiri, baik dengan berorasi, drama teatrikal,
sampai membuat rusuh dan hingga bentrok dengan aparat. Demonstrasi sebenarnya
bukanlah hal yang buruk karena itu adalah sebuah bentuk corong aspirasi masyarakat.
Namun, apabila gerakan tersebut dilakukan dengan anarki maka akan menjadi sebuah hal
yang sangat buruk, apalagi jika demonstrasi yang anarkis itu dilakukan oleh kaum
intelektual.
Mengapa mahasiswa berdemonstrasi? Jawabannya pernah diutarakan oleh
almarhum Soe Hok-gie. Soe Hok-gie adalah salah seorang pelopor demonstrasi
mahasiswa angkatan ’66 dalam rangka penyampaian Tritura dan tuntutan agar presiden
saat itu, Soekarno, turun dari tahtanya. Ketika Gie (Soe Hok-gie) ditanya mengapa
mahasiswa yang harus berdemonstrasi, dia menjawab bahwa mahasiswa sebagai kaum
intelektual tidak seharusnya berada di menara gading dan hanya mencari ilmu saja, tapi
mahasiswa juga harus bisa dan mau turun ke tengah-tengah masyarakat, mendengarkan
jeritan mereka, dan kalau perlu menjadi garda terdepan dalam penyampaian jeritan
masyarakat. Mahasiswa tidak ingin melihat masyarakat yang harus berdemo karena jika
itu terjadi maka akan tejadi chaos. Karena itulah agar jangan sampai terjadi chaos lebih
baik kaum mahasiswa yang turun ke jalan dan menyampaikan inspirasi mereka.
Demikianlah kira-kira pemikiran seorang Gie dan pemikiran itu memang logis adanya.
Jadi jangan salahkan mahasiswa jika mereka berdemo.
Inti dari demonstrasi dan tulisan ini sendiri adalah gerakan demonstrasi muncul
sebagai akibat dari macetnya saluran aspirasi masyarakat lain, termasuk juga lembaga
perwakilan rakyat. Dan mahasiswa adalah sebagai garda depan laskar masyarakat,
sebagai pejuang revolusi yang sesungguhnya, karena di Indonesia sudah terbukti,
demonstrasi mahasiswa bisa menumbangkan kekuasaan dua orang tiran pada tahun 1966
dan 1998. Dan satu hal yang paling penting yaitu hendaknya demonstrasi ditempatkan
pada prioritas yang terakhir dalam usaha penyampaian aspirasi dan kritik kepada
pemerintah. Sebelum demonstrasi dilakukan kritik bisa dilakukan melalui tulisan dan
media lain. Jika itu tidak diperhatikan, maka silakan berdemo dengan sehat dan tertib.
Apabila pemerintah sudah bebal dan sudah kebal serta tuli terhadap kritik. Maka
berdemolah dengan keras dan teriakkanlah: REVOLUSI seperti yang pendahulu kalian
lakukan dan berikan kepada negeri ini.
F. Contoh demontrasi
Anarkisme, tawuran, dan kekerasan-kekerasan lainnya jelas sama sekali tidak
lekat dengan nilai-nilai luhur yang tersemat pada mahasiswa sebagai agen perubahan.
Gerakan mahasiswa yang berbasis pada kekuatan moral (moral force) yang diembannya
sebagai cermin dari orang yang berpendidikan (educated person). Menurut penulis, saat
ini yang ditonjolkan oleh mahasiswa dalam demonstrasinya lebih kepada tindakan
anarkisme dibandingkan dengan tawaran solutif yang diajukan atas sebuah ketidakadilan.
Jika mahasiswa belum mampu bersikap cerdas dalam setiap demonstrasinya dengan
masih bertindak amoral keluar dari ciri mahasiswa ideal sebenarnya, maka mahasiswa tak
ubahnya seorang preman berpendidikan.
Dengan merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang
mendefinisikan Demonstrasi sebagai bentuk pernyataan protes yang dilakukan secara
massal. Protes terhadap sebuah kondisi yang dianggap melanggar hak-hak rakyat
kemudian menggugah hati nurani mahasiswa sebagai kaum yang dianggap memiliki
kelebihan di atas rata-rata masyarakat awam untuk mengambil peran sebagai
penyambung lidah rakyat. Dalam konteks ini, secara historis mahasiswa Indonesia pernah
memberikan kontribusi bagi kemerdekaan negeri ini.
Contoh pada saat mahasiswa bergerak dan berdemo untuk menolak omnibus law
uu cipta kerja di gedung DPR. Ratusan mahasiswa diklaim akan ikut serta dalam aksi
yang diikuti BEM dan elemen mahasiswa .
Bentrokan mahasiswa dengan aparat kepolisian terjadi setelah masa aksi
merobohkan gerbang DPRD dan memaksa masuk didalam gedung. Unjuk rasa ini sangat
ricuh.
ika hal ini benar-benar terlaksana maka pada gilirannya demonstrasi yang
digerakkan oleh mahasiswa-mahasiswa bukan hanya sekedar ritual demokasi kosong
belaka yang kekerasan lebih ditonjolkan daripada ‘unjuk perasaan’ terhadap ketimpangan
sosial, politik, ekonomi serta kebijakan-kebijakan tidak populis pemerintah. Hal ini
tentunya hanya akan menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap mahasiswa
sebagai agen perubahan, alih-alih mensejahterakan rakyat, tindakan demonstrasi bar-bar
semacam ini sudah pasti menyusahkan rakyat yang juga berarti tidak sinkronnya antara
tujuan demonstrasi dengan hasil yang dicapai dari demonstrasi itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Indonesia merupakan negara demokrasi. Bentuk-bentuk demokrasi ini seperti Pemilu dan
sebagainya. Sebagai negara yang berbudaya demokrasi, Indonesia harus mencerminkan nilai-
nilai demokrasi seperti menghargai persamaan, kebebasan dan peraturan. ketika nilai-nilai
demokrasi tidak terpenuhi, maka muncullah tindakan demonstrasi yang menuntut hal tersebut.
Dimana demonstrasi tersebut paling banyak terjadi di kalangan mahasiswa.
Namun, permasalahan demonstrasi oleh mahasiswa ini bisa diatasi dengan menganalisa
mengapa melakukan hal tersebut dengan menggunakan perspektif-perspektif sosiologi misalnya
struktural fungsional, interaksionis simbolik, teori konflik. Dan diharapkan bisa mengambil jalan
tengah setelah mengetahui pokok permasalahan hal tersebut.
demonstrasi bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap kebijakan yang tidak sesuai
atau sudah merugikan rakyat Indonesia. Demo yang dilakukan mahasiswa harus damai dan tidak
anarkis agar tidak terjadi perkelahian antara mahasiswa dan warga sekitar. Supaya kepentingan
umum tidak terganggu oleh kegiatan demonstrasi. Mahasiswa harus bijaksana dan dewasa dalam
berdemonstrasi agar aspirasi itu sampai ke pihak pemerintah.

B.     Saran
1)      Pemerintah harus mendengarkan semua keluhan dan aspirasi mahasiswa yang mewakili rakyat
Indonesia.
2)      Pihak berwajib harus menangani demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan benar.
Tidak anarkis dan tidak dengan kekerasan yang akan menyulut kemarahan mahasiswa.
3)      Pemerintahan harus bersih dari korupsi.
4)      Para demonstran harus mengikuti peraturan demonstrasi yang sudah diberitahu oleh koordinator
lapangan
DAFTAR PUSTAKA

George dan Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi: Dari Teori Klasik Sampai
Perkembangan Teori Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Bantul: Kreasi Wacang
https://makalah-.com/2016/01/budaya-demonstrasi-mahasiswa_49.html

Anda mungkin juga menyukai