Anda di halaman 1dari 9

DEMO DAN ANARKISME

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu


Dosen Pengampu Dr. Mulyono, M.Si, M. Hum

Disusun Oleh :
1. Siti Gumilar 202003059
2. Imroatul Khoiriyah 202003021
3. Laila Noor Malitasari 202003030
4. Puspita Ratna Andini 202003050
5. Ani Rizana Nikmah 202003008

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah di tentukan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, sampai akhir zaman.
Makalah Mata Kuliah Filsafat Imu yang berjudul “Demo dan Anarkisme” dapat terselesaikan
tepat waktu. Dengan selesainya makalah ini tak lupa penyusun menyampaikan terimakasih pada
semua pihak yang telah membantu, menyumbangkan pikirannya, memberi kritik dan saran yang
membangun sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Akhirnya penyusun harapkan agar hasil dari makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembelajaran selanjutnya.

Kudus, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sejak dimulainya reformasi tahun 1998, masyarakat Indonesia berani menyuarakan


pendapatnya melalui “unjuk rasa” atau biasa yang disebut Demo atau Demonstrasi. Demo
sering dilakukan oleh para mahsiswa atau mereka yang kepentingannya terganggu oleh suatu
kebijakan pemerintah. Demo biasanya terjadi di tempat publik hingga di depan Gedung
pemerintahan
Demonstrasi adalah hak demokrasi yang dapat dilaksanakan dengan tertib, damai, dan
intelek. Sebuah contoh yang sangat bagus, yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar
unjuk rasa, yang senang turun ke jalan. Demo juga merupakan wujud aplikasi sila ke 4
Pancasila yang pada intisarinya warga negara bebas mengeluarkan pendapat dan pikiran.

Unjuk rasa atau demonstrasi (demo) adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan


sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau
dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan
kelompok.

Namun, yang menjadi titik permasalahannya saat ini kadang mahasiswa melakukan
unjuk rasa dengan anarkis dan meresahkan warga disekitar tempat demo tersebut. Tidak
jarang juga ada mahasiswa atau kelompok penentang kebijakan yang sampai meninggal
akibat bentrok dengan polisi ataupun warga sekitar. Sampai sekarang juga demo tersebut
sudah turun temurun dari generasi ke generasi sehingga menjadi budaya yang patut dilakukan
sebagai aspirasi suara. Maka dalam pembahasan kali ini, penulis akan menjelaskan lebih
lanjut mengenai Demo dan Anarkisme.

B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Pengertian Demonstrasi?


2. Apa sajakah faktor penyebab dan pendukung serta akibat yang terjadi usai Demonstrasi?
3. Apakah Tindakan Anarkisme itu?
4. Bagaimana hubungan antara Demo dengan Anarkisme?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian Demonstrasi
2. Untuk mengetahui faktor penyebab dan pendukung aksi Demo dan akibat yang
ditimbulkan.
3. Untuk mengetahui pengertian anarkisme
4. Untuk mengetahui hubungan demo dengan Tindakan anarkisme

D. Manfaat Pembahasan
1. Memberi gambaran umum tentang pengertian Demonstrasi dalam upaya penegakan
kebebasan berpendapat warga negara
2. Mengantisipasi penyebab atau faktor akibat yang ditimbulkan oleh demo itu sendiri
yang ada hubungannya dengan Tindakan anrkisme
3. Memberi tambahan ilmu dan pengetahuan kepada kami mahasiswa bahwa setiap
aksi yang dilakukan diatur dan diawasi oleh negara
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Demonstrasi

Apa yang dimaksud dengan demonstrasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pengertian demonstrasi memiliki dua arti, yaitu:
a. Pernyataan protes yang dikemukakan secara massal unjuk rasa
b. Peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.
Pengertian demonstrasi adalah suatu kegiatan menyampaikan aspirasi atau menentang
kebijakan suatu pihak, baik itu organisasi atau pemerintah, dimana kegiatan tersebut
merupakan upaya penekanan secara politik yang dilakukan oleh pihak tertentu yang
memiliki kepentingan.

Demonstrasi merupakan satu dari sekian banyak cara untuk nyampaikan pendapat.
Kebebasan dalam menyampaikan pendapat ini juga merupakan implementasi
dari demokrasi Pancasila yang dianut oleh negara Indonesia. Selain itu, gerakan
menyampaikan pendapat atau demonstrasi ini juga diatur di dalam undang-undang negara.
Aksi demonstrasi dilakukan oleh banyak orang dan biasanya dilakukan oleh
mahasiswa, buruh, atau anggota suatu organisasi. Demonstrasi ini merupakan salah satu
cara kelompok tertentu menyuarakan idenya dan tidak heran aksi ini kerap menimbulkan
kerugian meskipun tujuannya bisa dibilang cukup baik, “agar suara didengar”.
Aksi demonstrasi ini sudah ada sejak 71 tahun sebelum masehi. Spartakus merupakan
seorang pemimpin budak terkemukan melakukan aksi demonstrasi dan merupakan aksi
demonstrasi yang terkenal. Bermula dari segerombolan kecil budak dan jumlahnya yang
terus berkembang hingga mencapai 120 ribu orang yang terdiri atas pria, wanita dan anak-
anak.
Gerombolan tersebut bekeliaran di seluruh Italia dan melakukan panjarahan. Marcus
Licinius Crassus merupakan komandan militer pada masa itu berhasil menghentikkan
pemberotakan tersebut. Meskipun demikian, pemberontakan tersebut memberikan
pengaruh tidak langsung terhadap politik romawi selama bertahun-tahun.
2. Faktor Penyebab Demonstrasi
Kegiatan aksi unjuk rasa tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor yang
melatarbelakanginya. Mengacu pada pengertian demonstrasi, adapun beberapa factor
penyebab terjadinya demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Ketidakadilan Sosial
Isu ketidakadilan sosial seringkali menjadi penyebab timbulnya gesekan di masyarakat
yang berujung pada aksi unjuk rasa. Masyarakat yang merasa tidak mendapatkan keadilan
sosial berkumpul untuk menyuarakan pendapat dan keinginannya. Dengan melakukan aksi ini
para demonstran menuntun dan berharap akan mendapatkan keadilan yang lebih merata.
b. Ketidaksesuaian Pendapat
Perbedaan pendapat yang sangat bertolak belakang antar masing-masing pihak dapat
menyebabkan timbulnya aksi unjuk rasa. Demonstrasi dianggap dapat menjadi wadah untuk
menyalurkan aspirasi sehingga dengan aksi demonstrasi diharapkan dapat menampung
pendapat hingga tercapai tujuan bersama.
c. Aspirasi Masyarakat yang Belum Terpenuhi
Demontrasi merupakan salah satu bentuk aksi masyarakat dalam memantau kinerja para
pengelola negara. Dengan adanya demonstrasi akan membuat para pengelola negara lebih
sigap dalam memenuhi aspirasi masyarakat.

3. Faktor Pendukung Demonstrasi


Seperti yang disebutkan sebelumnya, kegiatan unjuk rasa merupakan salah satu praktik
demokrasi di suatu negara. Untuk memperlancar jalannya aksi demonstrasi maka diperlukan
beberapa faktor pendukung, diantaranya;
1) Masyarakat Sipil
Aksi demonstrasi merupakan wujud protes kekecewaan yang dilakukan oleh kelompok
menengah ke atas dan menengah ke bawah yang kecewa dengan perlakuan atasannya.
Kelompok yang dikenal dengan masyarakat sipil ini biasanya memiliki kemampuan
menggiring opini publik.
2) Dukungan
Pihak penguasa dapat ditekan oleh aksi demosntrasi dengan menggunakan tiga elemen
yang dibutuhkan. Elemen tersebut adalah dukungan jaringan, dukungan militer dan dukungan
uang. Ketiga elemen tersebut sangat penting dalam melancarkan aksi demonstrasi.
3) Isu/ Tema
Aksi demonstrasi biasanya dilatarbelakangi oleh isu atau masalah tertentu. Tema yang
paling umum adalah kondisi psikologis masyarakat yang berkaitan dengan masalah keadilan
sosial, HAM, dan harga diri.
4) Media dan Pers
Keberadaan media dan pers sangat membantu dalam pelaksanaan aksi demonstrasi.
Demonstrasi yang terjadi di beberapa tempat biasanya akan diliput oleh pencari berita dan
hingga akhirnya disebarkan kemana-mana, seperti melalui siaran televisi, berita online atau
media cetak.
Sebelum melaksanakan demonstrasi tentu harus membuat pemberitahuan secara tertulis
kepada polisi setempat agar tidak mengganggu keamanan dan kegiatan warga lainnya. Dan,
ada baiknya bila demonstrasi dilakukan secara damai dan tertib.
5) Dampak dan Akibat Demonstrasi
Setiap kali ada aksi unjuk rasa tentu akan ada akibat yang bisa terjadi bagi semua pihak,
baik terhadap demonstran maupun pihak yang didemo. Sesuai dengan pengertian
demonstrasi, adapun beberapa akibat demonstrasi adalah sebagai berikut
a) Aspirasi atau Tuntutan Dikabulkan
Pada dasarnya para demonstran ingin agar aspirasi atau tuntutannya didengarkan dan
dikabulkan. Ini akibat yang bisa saja terjadi setelah terjadi demonstrasi dengan gelombang
besar. Namun, tentu saja tidak semua aspirasi dan tuntutan para demonstran dapat dikabulkan
karena berbagai pertimbangan.
b) Terjadi Kerusuhan
Tidak dapat dipungkiri bahwa aksi unjuk rasa seringkai berujung pada kerusuhan,
khususnya demonstrasi yang berhubungan dengan politik. Jumlah demonstran yang sangat
banyak berpotensi untuk disusupi oleh oknum provokator sehingga memicu terjadinya
kerusuhan.
c) Terjadi Kerusakan Fasum
Demonstrasi dengan jumlah besar dan tidak terkoordinir seringkali berkhir dengan
kerusuhan yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum.
d) Menghambat Perekonomian
Seringkali aksi unjuk rasa yang anarkis akan mempengaruhi kondisi ekonomi suatu
negara secara umum. Kerusuhan dan ketidakstabilan keamanan akibat demontrasi juga dapat
mengakibatkan merosotnya indeks saham dan nilai mata uang suatu negara.
pendukung aksi Demo dan akibat yang ditimbulkan.

1. Untuk mengetahui pengertian anarkisme


2. Untuk mengetahui hubungan demo dengan Tindakan anarkisme

Anda mungkin juga menyukai