Nim : 041011811 1. Jelaskan pokok-pokok pemikiran yang ada di dalam teori Spiral of Silence
2. Jelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi
agar proses Difusi Inovasi berhasil dilakukan
3. Jelaskan pokok-pokok pemikiran dalam teori
Agenda Setting
Jawaban:
1. Media massa adalah sebuah platform yang
sangat penting untuk menyampaikan informasi, pesan atau berita kepada khalayak. Jenis media massa sendiri ada berbagai macam mulai dari surat kabar atau koran, radio, televisi, hingga media berbasis teknologi digital. Setiap informasi, pesan, maupun berita yang dikeluarkan oleh media massa tentu selalu menjadi bahan perbincangan serta pembentukan opini yang berbagai macam. Opini yang terbentuk di masyarakat dapat beragam karena masing-masing orang menerima dampak yang berbeda-beda dari paparan media, hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam teori spiral keheningan. Spiral of silence theory atau teori spiral keheningan pertama kali dikenalkan oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1970-an). Dalam penelitiannya, Noelle-Neumann menyatakan bahwa media mempengaruhi opini publik. Pengaruh penting dari media adalah pembentukan opini publik yang secara langsung berhubungan dengan kebebasan berpendapat dan memicu timbulnya kelompok mayoritas serta minoritas. Teori spiral keheningan menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki sudut pandang minoritas akan cenderung diam dan tidak banyak berkomunikasi. Sedangkan orang-orang yang memegang sudut pandang mayoritas akan lebih terdorong untuk banyak berbicara. Hal ini sesuai dengan salah satu asumsi dasar teori spiral keheningan di mana masyarakat umum dapat mengancam individu yang melenceng dari pendapat mayoritas dengan isolasi. Ketika mayoritas orang percaya pada serangkaian nilai yang umum, maka ketakutan akan isolasi menurun. Namun saat ada perbedaan pendapat, rasa takut akan isolasi kembali muncul. Kaum mayoritas yang pandangannya dominan sering pula didukung oleh media yang menjadi pembentuk opini publik dalam masyarakat. Pendapat yang didukung oleh media bisa mendapatkan pengaruh yang lebih kuat lagi karena sebagian besar masyarakat percaya pada media massa. Teori spiral keheningan menyadarkan gagasan pada tiga asumsi dasar dan berdasarkan penjelasan mengenai opini publik sebagai latar belakangnya,yaitu: 1. Asumsi pertama adalah masyarakat yang menyatakan bahwa memiliki kekuasaan terhadap pandangan yang menyimpang dan tidak ingin menyesuaikan pendapatnya dengan ancaman terisolasi. Spiral kesunyian disebabakan ada perasaan takut atau terkucil dari lingkungan yang berbeda pendapat. Teori ini bukan sekedar ikut ikutan atau berada pada pihak yang menang, tetapi berusaha untuk menghindari dari situasi yang teriolasi dari kelompok sosialnya. 2. Asumsi kedua adalah bahwa perasaan khawatir akan terisolasi menyebabkan individu harus mengukur iklim pendapat sepanjang waktu. Teori spiral kebisuan memberikan argumentasi bahwa orang selalu bertindak sebagai penilai iklim opini publik orang mengetahui pendapat atau pandangan mana yang populer yang lebih banyak diterima dan pandangan mana tidak banyak diterima orang. Hal tersebut disebut dengan istilah kuasi statistik yaitu adanya perasaan yang cukup meyakinkan dalam diri.
2. Manusia sebagai makhluk yang memiliki daya
pikir dan emosi, hidup dalam sistem sosial dan lingkungan yang selalu berubah serta selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Tuntutan tersebut juga disebabkan karena setiap saat ekspektasi terhadap apa yang ingin dicapai selalu berubah ke tingkatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mencapai keinginan yang diharapkan. Ketika pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, atau institusi tertentu ingin melakukan perubahan pada masyarakat atau organisasi tertentu ke arah yang lebih baik, pertanyaannya adalah bagaimana melakukan perubahan tersebut? Salah satu upaya melakukan perubahan adalah dengan melakukan inovasi dalam masyarakat atau institusi tersebut. Perubahan tersebut, misalnya dilakukan dengan memasukkan ide-ide baru ke dalam komunitas masyarakat atau suatu institusi. Ide-ide tersebut dapat berasal dari luar maupun dari masyarakat itu sendiri, yang penting bahwa ide tersebut merupakan sesuatu yang diperkirakan dapat menimbulkan satu perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagai contoh, ketika kita mengetahui bahwa ternyata pertumbuhan penduduk Indonesia sangat cepat dan tidak sebanding dengan pertumbuhan ketersediaan pangan maka diperlukan suatu upaya untuk mengendalikan kecepatan pertumbuhan penduduk tersebut. Pertanyaannya pada saat itu adalah bagaimana caranya memperlambat kecepatan pertumbuhan penduduk?, bagaimana menjelaskan kepada masyarakat tentang hal itu?, lalu diperkenalkan program Keluarga Berencana oleh pemerintah. Melihat kondisi seperti ini tentu saja melakukan inovasi tidak semudah seperti kita memindahkan air dari suatu ember ke ember yang lain. Ada suatu proses antara munculnya suatu ide sampai dengan diterapkan atau ditolak ide tersebut. Untuk membuat upaya inovasi itu sukses maka kita harus mengetahui apa itu inovasi dan bagaimana sebenarnya proses inovasi berlangsung. Sebenarnya proses masuknya ide-ide baru kepada masyarakat tidaklah sesederhana itu. Namun diharapkan dapat memberikan gambaran sederhana bagi Anda tentang hal itu, misalnya terjadi penolakan atas ide-ide baru karena dianggap melanggar norma-norma setempat, tidak sesuai dengan adat istiadat dan lain-lain. Dapat juga disebabkan karena faktor internal dalam diri individu masyarakat yang cenderung tidak mau berubah atau tidak berani menanggung risiko jika ada akibat yang ditimbulkan karena perubahan itu. Tujuan dari pemasukan ide- ide baru ke dalam masyarakat melalui proses komunikasi ini adalah untuk melakukan perubahan- perubahan pada masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya untuk negara-negara berkembang saja, tetapi juga di negara maju. Gagasan baru diharapkan memperbaiki pengetahuan, perilaku/sikap dalam masyarakat sehingga terjadi perubahan dalam masyarakat sesuai tujuan pemasukan ide-ide baru itu tercapai karena pada dasarnya perubahan sosial diperlakukan untuk memperbaiki kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik. Dalam upaya memasukkan gagasan-gagasan baru ke dalam suatu tatanan masyarakat perlu mencermati beberapa hal karena masyarakat bukanlah benda mati, misalnya kebaruan dari gagasan tersebut. Semakin baru gagasan tersebut semakin besar kemungkinan suatu gagasan tersebut diterima. Selain itu, juga kegunaan dari gagasan tersebut. Semakin tinggi tingkat kegunaannya untuk memecahkan persoalan yang ada maka tingkat penerimaannya semakin tinggi pula. Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi tingkat penerimaan suatu gagasan dalam masyarakat yang akan kita pelajari. Dengan melihat penjelasan tadi maka muncul beberapa pertanyaan dalam diri kita, sebenarnya apa yang dimaksud dengan memasukkan gagasan/ide baru (inovasi), bagaimana prosesnya, siapa yang berperan, dan lain sebagainya. Modul ini akan menjelaskan kepada kita tentang pengertian, elemen-elemen dan karakteristik inovasi sehingga jika Anda telah selesai mempelajari modul ini dengan baik maka Anda diharapkan dapat menjelaskan: 1. pengertian komunikasi inovasi 2. pengertian difusi dan adopsi inovasi 3. elemen-elemen dalam proses difusi inovasi 4. karakteristik inovasi
3. Dalam setiap komunikasi diperlukan topik
yang saling dimengerti satu sama lain agar terciptanya komunikasi timbal balik yang baik antar kedua belah pihak baik dari sisi komunikator maupun komunikan. Komunikasi pada zaman sekarang dapat dilakukan dengan berbagai macam cara baik komunikasi langsung (tatap muka) maupun komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung (daring) dengan berkembangnya teknologi pada saat ini juga memudahkan kita untuk saling bertukar informasi dengan lebih cepat dan mudah. Media- media komunikasi sekarang juga telah berkembang jauh lebih modern dan beragam pilihannya tidak terkecuali untuk media komunikasi yang melibatkan banyak orang (massa) maka dari itu pilihan media massa yang beragam tersebut juga harus disesuaikan dengan aktivitas kita sehari-hari dan harus lebih cermat dalam menyaring informasi yang diterima agar terhindar dari banyaknya berita palsu yang menimbulkan perpecahan melalui isu yang belum pasti kebenarannya. Teori agenda diperkenalkan pada tahun 1968 ketika kampanye pemilihan presiden AS dipelajari. Studi tersebut berhasil menemukan korelasi yang tinggi antara bobot berita dan rating pemilih, yang kemudian menjadi hipotesis teori agenda. Meningkatkan makna pokok bahasan kepada khalayak (Nuruddin, 2007: 195). Hasil penelitian ini kemudian menjadi fenomena kunci dalam penciptaan teori agenda oleh Maxwell McComb dan Donald L. Shaw pada tahun 1972 (Lubis, 2007: 106). Yang pertama diterbitkan dengan judul “The Agenda Setting Function of the Mass Media” Opini Publik Triwulanan no. 37 (Bungin, 2006: 279). Maxwell McComb dan Donald L Shaw kemudian menjadi tokoh utama teori ini ketika para peneliti menguji teori tersebut, yang empat tahun setelah penelitian (1968-1972) baru saja mengumumkan kepada publik bahwa penelitian mereka mengkonfirmasi hipotesis asalkan mereka setuju. nama teori agenda setting teori. Penelitian yang mengarah pada pemilihan presiden AS tahun 1968 juga menjadi latar belakang sejarah munculnya teori agenda. Meskipun dulu para sarjana memiliki ide/pandangan yang cenderung disamakan dengan teori agenda karena pengaruh media yang teramati terhadap publik. Hanya pada saat itu mereka belum mencapai titik di mana teori semacam itu dinyatakan sebagai teori agenda. Secara etimologis, konsep agenda setting dapat dipahami sebagai penetapan atau penyusunan agenda/peristiwa/kegiatan. Hal ini sejalan dengan agenda atau pengaturan kondisi yang disampaikan oleh beberapa pakar komunikasi Indonesia. Teori Agenda Setting adalah teori bahwa media adalah pusat penegakan kebenaran, yang mampu mengangkat dua elemen, yaitu kesadaran dan pengetahuan, ke dalam agenda publik. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesadaran publik dan mengarahkan perhatian pada isu-isu yang dianggap penting oleh media. Apa yang disampaikan oleh media massa tentunya berpedoman pada kaidah jurnalistik yang berlaku, apalagi ada jurnalis di media massa yang mengolah dan menyampaikan informasi sesuai dengan prinsip jurnalistiknya. Namun dalam hal ini McCombs dan Shaw menjelaskan bahwa apa yang diberitakan di media dianggap penting dan harus diperhatikan oleh masyarakat luas. Media tidak mempengaruhi pikiran orang dengan memberi tahu mereka apa yang harus dipikirkan dan ide atau nilai apa yang mereka miliki, tetapi dengan memberi tahu mereka masalah dan isu apa yang harus dipikirkan. Masyarakat umum cenderung memutuskan bahwa apa yang disiarkan melalui media massa benar-benar layak untuk diketahui masyarakat luas dan dipublikasikan.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu