Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

"Tuntutlah ilmu, tapi tidak melupakan ibadah, dan


kerjakanlah ibadah tapi tidak boleh lupa pada ilmu."

ILMU KOMUNIKASI

“Media Komunikasi”

NAMA: OPAN PAHMI SOPANDI


NIM: 042054243
NAMA MATKUL: FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI
NAMA TUTOR: LUKMAN AL-HAKIM

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK


(FHISIP)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
TAHUN 2021

opanpahmisoepandi@gmail.co @soepandipahmi30 0896-2283-2076


TUGAS 2 FILSAFAT DAN ETIKA 2
NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI
NIM : 042054243

Kepada Yth Tutor Bapak Lukman Al-Hakim

KASUS ATAU SOAL :


1. Jelaskan asumsi teori agenda setting dan uses and gratification dalam pengendalian arus
informasi!
2. Berdasarkan soal nomor 1, kemukan perbedaan dari kedua teori tersebut!
3. Terkait kebijakan pemerintah mengenai penerapan protokol kesehatan 5M yang harus
dilakukan masyarakat, menurut Anda teori media massa apa yang tepat untuk
membentuk persepsi masyarakat? Kemukakan alasan Anda!

PEMBAHASAN :
1. Teori Agenda Setting ditemukan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw. Mereka
menuliskan bahwa audiens tidak hanya mempelajari berita berita dan hal hal lainnya
melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada
suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik
tersebut. Fungsi agenda setting ini awalnya diintroduksi setelah pendekatan yang didasari
pada teori peluru telah gagal memengaruhi khalayak. Apalagi media massa menganggap
khalayak sebagai tembok mati yang pasif yang siap ditembaki dengan peluru peluru itu
sama sekali tidaklah benar. Jika teori Menurut Bernard C. Cohen agenda setting theory
adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan
kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu
kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik
serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Stephan W.
Littlejohn dan Karen A. Foss mengemukakan bahwa agenda setting theory adalah teori
yang menyatakan bahwa media membentuk gambaran atau isu yang penting dalam
pikiran. Hal ini terjadi karena media harus selektif dalam melaporkan berita. Saluran
berita sebagai penjaga gerbang informasi membuat pilihan tentang apa yang harus
dilaporkan dan bagaimana melaporkannya. Berdasarkan pengertian-pengertia di atas,
dapat dikemukakan bahwa agenda setting theory membicarakan tentang peran besar
media massa dalam menentukan agenda orang-orang yang terkena informasi tersebut.
Masyarakat menjadi terbiasakan dengan berita-berita yang disampaikan media, sehingga
menjadi bahan pembicaraan dalam pergaulan sehari-hari. Berita atau informasi yang
disampaikan media tersebut bukan saja hanya sebagai ilmu atau pengetahuan bagi
TUGAS 2 FILSAFAT DAN ETIKA 3
NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI
NIM : 042054243

masyarakat, tetapi bahkan bisa mengubah gaya hidup, perilaku, ataupun sikap
masyarakat.
Menurut Riley and Riley (dalam Ardial, 2014), dalam teori uses and
gratification menunjukkan bahwa seseorang menggunakan media massa demi tujuan
yang berbeda. Perbedaan penggunaan ini melahirkan timgkat kepuasan penerimaan
informasi yang pada gilirannya menghasilkan efek yang berbeda-beda. Teori Uses and
Gratifications merupakan salah satu yang paling terkenal diantara teori-teori lainnya pada
bidang komunikasi massa. Teori ini menunjukan bahwa permasalahan utamanya bukan
pada bagaimana cara media mengubah sikap dan perilaku khalayak, dan seberapa besar
media dapat mempengaruhi serta mengubah sikap dan perilaku khalayak, akan tetapi
lebih kepada bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak dan
seberapa besar media dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Sehingga
sasarannya adalah pada khalayak yang aktif, yang memang menggunakan media untuk
mencapai tujuan khusus. Berdasarkan asumsi dasar yang diajukan oleh Elihu Katz, Jay
G. Blumler dan Michael Gurevitch dapat dilihat bahwa secara umum asumsi dasar dari
teori uses and gratifications itu adalah berfokus pada khalayak media. Di mana
keputusan menggunakan media sepenuhnya berada di tangan khalayak hingga pada
akhirnya mereka dapat memutuskan untuk menggunakan media atau tidak menggunakan
sama sekali. Contohnya, seseorang akan memilih tayangan yang menghibur seperti stand
up comedy, apabila mereka merasa sedih dan membutuhkan kebutuhan akan
hiburan.Oleh karena itu mood juga sangat berpengaruh bagi seorang khalayak dalam
menentukan penggunaan suatu media. Khalayak yang dimaksud dalam Komunikasi
massa sangat beragam mulai dari khalayak pembaca (surat kabar, majalah, tabloid, dll),
khalayak pendengar (radio) dan khalayak penonton (televisi). Setiap khalayak memiliki
perbedaan dengan khalayak lainnya seperti dalam hal berpikir dan reaksi terhadap pesan
yang diterima. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling bereaksi terhadap pesan
yang diterimanya (Nurudin, 2009).

2. Perbedaan yang saya dapat simpulkan disini ialah, jika Teori Agenda Setting adalah
media memberi tekanan pada sebuah isu, maka media akan mempengaruhi khalayak
untuk menganggap isu tersebut sebuah isu yang penting. Dan jika Teori Uses &
Gratification adalah teori yang menjelaskan bahwa khalayak adalah yang berpengaruh
terhadap dirinya sendiri karena dikatakan bahwa khalayak itu aktif dalam mencari media
yang diinginkan dalam mencari kepuasan tersendiri bagi khalayak tersebut. Artinya
TUGAS 2 FILSAFAT DAN ETIKA 4
NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI
NIM : 042054243

Teori Uses & Gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan khalayak yang berkaitan dengan media yaitu
meliputi kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kepribadian secara integratif, kebutuhan
sosial secara integratif dan kebutuhan pelepasan ketegangan.
Perbedaan lainnya yaitu terletak pada cara meliti dari kedua teori ini, jika Cara meneliti
teori agenda setting yaitu dengan cara mengukur agenda media dan mengukur agenda
publik, yang pertama saya akan membahas tentang mengukur agenda media, yaitu
variabel media massa diukur melalui analisis isi kuantitatif. Analisis ini untuk
menentukan ranking berita berdasarkan panjangnya (waktu dan ruang), penonjolan tema
berita (ukuran headline, penempatannya, frekuensinya), konflik (cara penyajiannya).
Namun jika cara meneliti dari teori ini terdapat dalam Schramm dikutip dari West &
Turner (2008) menjelaskan bahwa anggota khalayak menilai tingkat penghargaan
(gratifikasi) yang mereka harapkan dari sebuah media atau pesan yang diberikan
terhadap seberapa banyak usaha yang mereka harus buat untuk melindungi penghargaan
tersebut sebuah komponen penting dari apa yang kemudian dikenal sebagai perspektif
Kegunaan dan Gratifikasi.

3. Menurut pendapat saya sih lebih ke teori agenda setting, kenapa ? karena membicarakan
tentang peran besar media massa dalam menentukan agenda orang-orang yang terkena
informasi tersebut. Masyarakat menjadi terbiasakan dengan berita-berita yang
disampaikan media, sehingga menjadi bahan pembicaraan dalam pergaulan sehari-hari.
Berita atau informasi yang disampaikan media tersebut bukan saja hanya sebagai ilmu
atau pengetahuan bagi masyarakat, tetapi bahkan bisa mengubah gaya hidup, perilaku,
ataupun sikap masyarakat.

SUMBER REFERENSI :
BMP SKOM4323
repository.usu.ac.id
blog.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai