Anda di halaman 1dari 15

Media Massa dan Masyarakat

Nama Anggota

1. Azzahra Dhiya Ulhaq (10821176)


2. Deven Demafatin Andhika Priyady (10821242)
3. Marchelina Putri Fiani (10821518)
4. Natan Ashelson Hutabarat (10821690)
5. Shabrina Khrisna Murti (10821890)
01 Teori Stimulus dan Respons
Merupakan prinsip teori sederhana, dimana efek(perubahan)
merupakan reaksi terhadap stimulus(pesan) tertentu.

02 Teori Kultivasi

Teori
Menurut teori kultivasi ini, televisi menjadi media atau alat
utama dimana para pemirsa televisi itu, belajar tentang
masyarakat dan kultur lingkungannya.

Media 03 Teori Peluru (The Bullet Theory of Communication)

Massa Apabila pesan ”tepat sasaran”, ia akan mendapatkan efek yang


diinginkan, yaitu media massa menimbulkan efek yang kuat,
terarah, segera dan langsung.

04 Two step Flow Communication Theory


Pertama sebagai proses komunikasi antarpersonal, kedua
sebagai proses komunikasi massa. Media massa > opinion
leaders> khalayak.
05 Teori Pengharapan Nilai
Dalam pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media
ditentukan oleh sikap Anda terhadap media kepercayaan Anda
tentang apa yang suatu media dapat berikan kepada Anda.

Teori 06 Teori Dependancy


Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada

Media informasi yang berasal dari media massa

Massa 07 Teori Cultural Imperialism


Teori dengan Pengaruh yang sangat kuat terhadap budaya
dunia

08 Teori Uses and Grafications


Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan
peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut.
Pendekatan Makro
Teori Masyarakat Massa
Teori ini menekankan ketergantungan timbal-balik antara institusi yang memegang kekuasaan dan
integrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas.
Teori Ekonomi Politik Media
Teori ekonomi politik media merupakan nama lama yang dihidupkan kembali untuk digunakan
dalam menyebutkan sebuah pendekatan yang memusatkan perhatian lebih banyak pada struktur
ekonomi dari pada muatan (isi) ideologis media.
Teori Hegemoni Media
Teori ini kurang memusatkan perhatian pada faktor ekonomi dan struktur ideologi yang
mengunggulkan klas tertentu, tetapi lebih menekankan ideologi itu sendiri, bentuk ekspresi, cara
penerapan, dan mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan dan mengembangkan diri
melalui kepatuhan para korbannya (terutama kelas pekerja), sehingga upaya itu berhasil
mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka.
Pendekatan Makro
Teori Kritis
Para ahli teori kritik yang dewasa ini menganut pendekatan yang disebut pendekatan budaya, banyak
berhutang budi pada karya penganut aliran Frankfurt, para ahli aliran ini prihatin terhadap tanda-
tanda kegagalan ramalan Marxis tentang revolusi perubahan sosial.
Pendekatan sosial-budaya
Dewasa ini, pendekatan ini semakin berpengaruh dalam studi media massa, banyak berhutang budi
pada aliran Frankfurt dan tradisi analisis humanistis serta sastra.
Teori struktural fungsionalis
Teori ini melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari atas beberapa bagian yang
saling berkaitan atau subsistem.
Frankfrut School

•Herbert Marcuse, Theodor W. Adorno, Erich Fromm, dan Walter Benjamin


seringkali dikaitkan dengan Sekolah Frankfurt. Ilmuwan itu kemudian dikenal
sebagai aktivis sekolah tersebut yang merintis lahirnya pendekatan baru dalam
filsafat sosial, termasuk dalam lapangan penelitian, yakni Pendekatan Kritis
(Teori Kritis). Huspek (1997) mencatat, “Sekolahnya sendiri sebagai institusi
terbaik dan menghasilkan koleksi sarjana yang berpikiran bebas, sering terjadi
perselisihan paham satu dengan lainnya, tetapi semua dilakukan untuk
kebutuhan analisis kritis tentang realitas masyarakat yang sebenarnya.
Bagaimana fenomena diungkap ke permukaan, kemudian dianalisis
berdasarkan gejala umum dalam masyarakat tersebut.
Pendekatan berbasis Teori
•Teori Uses and Gratifications (KegunaandanKepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini
mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan
media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses
komunikasi.
•Teori Dependensi
Teori yang dikembangkan oleh sandra Ball Rokeach dan Melvin L. DeFleur ( 1976,Sendjaja,2002
:5,26) memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur
kecendrungan terjadinya suatu efek media massa.
•Uses and Gratification
Penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan
seseorang atau uses and gratification, salah teori dan pendekatan yang sering digunakan
dalam komunikasi.
•Teori Kultivasi
televisi secara esensial dan fundamental berbeda dari bentuk media massa lainnya. Televisi
terdapat di lebih daripada 98 persen rumah tangga Amerika. Televisi tidak menuntut melek
huruf seperti pada media suratkabar, majalah dan buku. Televisi bebas biaya, sekaligus menarik
karena kombinasi gambar dan suara.
Teori Tentang Media dan Efek

Dalam Teori Efek Media tiga paradigma yang digunakan media untuk mengetahui efek dari media
tersebut.
1. Paradigma pertama yang disebut paradigma efek kuat (Direct Effect Models)
- Teori Jarum Hipodermik

2. Paradigma Kedua Efek Minimalis atau Efek Terbatas (Limited Efects Models)
- Teori Uses & Grativication
- Teori Dependensi Media

3. Paradigma ketiga efek kumulatif (Cumulative Effects Models)


- Teori Kultivasi
- Teori Agenda Setting
- Teori Ekologi
- Teori Spiral Keheningan
Hubungan Antara Media dan Masyarakat Institusi Media

Fungsi media bagi masyarakat menurut Charles R. Wright adalah :


1. Surveillance
2. Correlation
3. Transmission
4. Entertainment

Menurut Marwah Daud (1995: 86), media komunikasi harus mampu berfungsi sebagai penggerak
dari seluruh aktivitas politik.
Institusi Media

Institusi Media Massa: Manusia, seluruhnya berkembang dalam institusi-institusi yang berbeda.
Beberapa di antaranya, ‘formal’, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, dan sistem
perundangan. Kita adalah bagian dari institusi-institusi ini. Selain institusi formal tersebut, terdapat
juga institusi sosial seperti keluarga, gereja, atau hanya sekadar sekelompok orang berteman yang
bertemu dalam aktivitas sosial. Dalam kelompok ini juga, tingkah laku dikontrol atau diatur, meski
ide dan nilai memungkinkan untuk dibagi. Terkait dengan media massa, contoh sederhana yang
dapat dikemukakan untuk memahami konsep institusi media, misalnya, adalah pembuatan sebuah
film. Dalam hal ini, satu film yang dibuat memang lebih banyak didasarkan pada pertimbangan
ekonomi, tetapi pertimbangan lainnya adalah berkaitan dengan institusi.
Fungsi Media
Fungsi Media: Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat, media massa
diartikan sebagai media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan
dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna, media massa merupakan alat atau sarana
untuk menyebarluaskan isi berita, opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya.

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak,
sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi.

Pandangan konstruksivisme memahami tugas dan fungsi media massa berbeda dengan pandangan
positivisme. Dalam pandangan positivisme,media massa dipahami sebagai alat penyaluran pesan. Ia sebagai
sarana bagaimana pesan disebarkan dari komunikator (wartawan,jurnalis) kekhalayak (pendengar,pembaca).
Media massa benar-benar sebagai alat yang netral, mempunyai tugas utama penyalur pesan. Tidak ada
maksud lain. Kalau media tersebut menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian, memang itulah yang terjadi.
Itulah realitas yang sebenarnya.Tidak ditambah dan tidak dikurangi.
Industri Media Massa
a. Pengertian Industri Media

Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan
peralatan.

Media adalah alat, sarana, bisa seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.

Media memainkan peran penting dalam kehidupan publik saat ini. Bahkan secara etimologis, kata
“media” memiliki makna locus publicus, sebuah ranah publik.

Pertumbuhan industri media di manapun berkaitan erat dengan sistem ekonomi politik begitupun
yang terjadi di Indonesia. Lanskap industri media di Indonesia sangatlah dinamis. Media terus
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, oleh karena itu perkembangan
industri media selalu penting bagi masyarakat.
Industri Media Massa
b. Isu utama dalam industri media di Indonesia.

1. Konten.
Konten media adalah media itu sendiri di mana dengannya warga dapat terlibat, dan pesan dari media
itu, yang melaluinya warga dapat terlibat.

2. Perkembangan Tekno-ekonomi.
Kemajuan teknologi, khususnya internet dan media baru, telah mengubah struktur dan model bisnis
media.

3. Kebijakan Media.
Kebijakan-kebijakan yang ada saat ini amat tertinggal di belakang perkembangan bisnis media.

4. Bias Keterwakilan.
Sepertinya saat ini lebih jelas terlihat, bahwa media di Indonesia lebih mewakili kepentingan pasar
daripada kepentingan warga atau negara.
Hegemoni Media
Hegemoni Media
a. Teori Hegemoni Media

Istilah hegemoni berasal dari bahasa Yunani yaitu hegeishtai, yang memiliki arti memimpin,
kepemimpinan, atau kekuasaan melebihi kekuasaan yang lain.

Hegemoni media sosial dapat dipahami sebagai pengaruh, dominasi dan kekuasaan teknologi berbasis
internet yang digunakan sebagai alat interaktif atau pertukaran informasi untuk mencapai suatu
kepentingan.

b. Hegemoni dalam Media Massa

Hegemoni media massa dapat diartikan sebagai sebuah penggunaan media massa untuk melakukan
hegemoni terhadap kelompok-kelompok tertentu yang belum sepakat dengan gagasan ideologis para
penguasa sehingga mereka sepakat dan mengikuti wacana yang dikembangkan oleh penguasa.
Kami Mengucapkan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai