Penulis
NPM : 2056031020
ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS LAMPUNG
JANUARI 2021
BAB 16
Kinerja Komunikatif
Kinerja ritual merupakan kinerja komunikasi yang terjadi secara teratur dan
berulang. Ritual mencakup empat jenis, yaitu ritual pribadi, tugas, sosial, dan
organisasi. Ritual pribadi mencakup hal-hal yang rutin dilakukan setiap hari di
tempat kerja. Misalnya, secara teratur memeriksa pesan suara atau surel ketika
mulai bekerja. Rituah tugas adalah perilaku ritual yang terkait dengan pekerjaan
seseorang. Misalnya, ritual tugas karyawan Departemen Kendaraan Bermotor
termasuk menerbitkan pemeriksaan mata dan ujian tertulis, mengambil foto dari
calon pengemudi, dan lain-lain. Ritual sosial adalah rutinitas verbal dan
nonverbal yang biasanya mempertimbangkan interaksi dengan orang lain.
Mislnya, anggota organisasi berkumpul untuk waktu bersenang-senang di bar
pada Jum’at untuk merayakan akhir minggu. Ritual organisasi termasuk sering
terjadi pada acara perusahaan, seperti rapat divisi, rapat fakultas.
Kinerja Hasrat
Kinerja Sosial
Kinerja sosial adalah ekstensi umum kesopanan, kesantunan, dan kesopanan yang
digunakan untuk mendorong kerja sama antar anggota organisasi.
Kinerja Politik
Kinerja Enkulturasi
Konsistensi Logis
Konsistendi logis mengacu pada gagasan bahwa teori harus mengikuti pengaturan
logis dan tetap konsisten. Pacanowsky dan O’Donnell mencoba untuk tetap setia
kepada keyakinan mereka bahwa budaya organisasi kaya dan beragam, mereka
merasa bahwa mendengarkan kinerja komunikatif anggota organisasi itru adlaah
di mana kita harus mulai dalam pemahaman “budaya perusahaan”
Utilitas
Teori ini bergunaza karena informasi ini berlaku untuk hamper setiap karyawan
dalam suatu organisasi. Pendekatan ini berguna karena banyak infromasi dari teori
memiliki hubungan langsung terkait bagaimana karyawan bekerja dan identifikasi
mereka terhadap lingkungan kinerja mereka.
Heurism
Daya tarik budaya organisasi telah jauh dan luas, menghasilkan sebuah heuristic.
Para peneliti berfokus pada beberapa tema teori yang fundamental dalam
penelitian yang meneliti tentang inisiatif rekayasa, fasilitas klampus, peran
gender.
Komponen penting dari teori sistem umum dan salah satu yang esensial
untuk mengartikan informasi dalam organisasi, adalah umpan balik atau informasi
yang diterima oleh sebuah organisasi dan anggotanya. Penting untuk diingat
bahwa informasi ini dapat bersifat positif dan negative. Organisasi dan
anggotanya dapat kemudian memilih untuk menggunakan informasi untuk
mengelola kondisi terbaru dalam organisasi atau dapat memutuskan untuk
menginisialkan beberapa perusahaan yang mengarah ke tujuan, yang sedang
mencoba diraih oleh sistem. Melalui umpan baliklah unit-unit mampu
menentukan jika informasi telah ditrabsmisikan secara jelas dan memedai untuk
meraih tujuan yang diinginkan.
Teori Evolusi Sosiokultur dari Darwin
Teori informasi organisasi adalah salah satu cara untuk menjelaskan bagaimana
cara organisasi mengartikan informasi yang membingungkan atau ambigu.teori ini
memusatkan perhatian pada proses pengaturan anggota dalam sebuah organissi
untuk mengelola informasi daripada memperhatikan struktur organisasi itu.
Sejumlah asumsi yang mendasari teori ini adalah sebagai berikut :
Teori informasi organisasi terdiri atas sejumlah konsep kunci yang penting untuk
memahami konsep ini. Diantaranya lingkungan, peraturan, dan siklus.
Prinsip-prinsip Ekuivokalitas
Menurut Weick (1995), organisasi berproses melalui tahapan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan peraturan dan siklus sehingga informasi dapat mudah dipahami
dan berarti.
Teori informasi organisasi dari Karl weick telah diidentifikasikan oleh kerangka
teori yang kuat untuk menjelaskan mengenai cara organisasi menginformasikan
yang mereka terima untuk eksistensi.
Konsistensi Logis
Teori harus masuk akal dan menjelaskan konsep-konsep yang didiskusikan. Teori
dari Weick tampaknya gagal pada tes konsistensi logis. Kritikan tambahan dalam
konsistensi logis adalah bahwa teori informasi organisasi memandang organisasi
sebagai unit yang statis dalam masyarakat
Utilitas
Heurism
Teori informasi organisasi bersifat heuristik dan memicu diskusi akademis. Teori
ini telah menginspirasi pemikiran untuk melakukan penelitian mengenai beragam
topik termasuk membanjiri informasi, humor organisasi, dan kohesi angkatan
bersenjata Amerika Serikat.
Tradisi Retoris
Asumsi Retorika
Silogisme dan entimem adalah dua dari istilah yang paling banyak
didiskusikan. Silogisme telah mendorong terjadinya diskusi diantara para
ilmuwan retorika (misalnya Bitzer, 1995; im dan unningham, 2003). Silogisme
didefinisikan sebagai sekelompok proposisi yang berhubungan satu sama lain dan
menarik sebuah kesimpula dalam premis-premis mayor dan minor. Biasanya
silogisme terdiri atas dua premis dan sebuah kesimpulan silogisme sebenarnya
merupakan sebuah argument deduktif yang merupakan sekelompok pernyataan
(premis) yang menuntun pada sekelompok pernyataan lain (kesimpulan).
Pemikiran silogisme dalam pidato Camille sebagai berikut :
SILOGISME
Karena itu, Sara ollier adalah politikus yang tidak jujur dan suka menipu
(kesimpulan)
ENTIMEM
Karena itu, Senator Sara ollier mungkinn saja tidak jujur dan suka menipu
(kesimpulan)
Kanon Retorika
Aristoteles yakin bahwa suatu pidato persuasive bisa menjadi efektif, para
pembicara harus mengikuti tuntunan tertentu atau prinsip-prinsip yang disebut
dengan kanon. Para ahli retoris telah mempertahankan pengamatan Aristoteles ini,
kebanyakan penulis mengenai tek public speaking dalam komunikasi mengikuti
kanon-kanon Aristoteles untuk menghasilkan pidato yang efektif.
Penemuan
Pengaturan
Gaya adalah penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dalam cara tertentu.
Tiap jenis retorika mempunya gaya sendiri, tetapi gaya sering kali terlewatkan. Ia
sering menyatakan bahwa kata-kata aneh glos atau “girl friday” harus
dihindari.Aristoteles mengenalkan metafora atau majas yang membantu untuk
membuat sesuatu yang kurang jells menjadi lebih mudah dipahami. Metafora
merupakan alat yang penting untuk digunakan dalam pidato.
Penyampaian
Ingatan
Jenis-jenis Retorika
Heurisme
Retorika Aristoteles adalah salah satu dari teori yang paling heuristik di dalam
komunikasi. Teori ini telah mencapai beberapa subarea dalam disiplin ilmu
komunikasi, seperti ketakutan dalam berkomunikasi, dan telah mendorong
penelitian baik yang bersifat empiris maupun praktis.
Konsistensi Logis
Aristoteles telah dikritik dengan adanya kontadiksi dan tidak adanya koherensi
lord menyatakan bahwa dalam pengembanan teorinya, Aristoteles menyerang para
penulis menganai retorika lainnya karena menulis terlalu banyak mengenai emosi
khalayak.
DRAMATISME
Drama adalah metafora yang berguna bagi ide-ide Burke untuk tiga alasan (1)
Drama mengindikasikan cakupan yang luas. Tujuannya adalah untuk berteori
mengenai keseluruhan pengalaman manusia. (2) Drama cenderung untuk
mnegikuti tipe-tipe atau genre yang mudah dikenali seperti komedi, musical,
melodrama, dan yang lainnya. (3) Drama selalu ditujukan pada khalayak. Dalam
hal ini, drama bersifat teoritis.
Asumsi Dramatisme
Asumsi memberikan suatu makna dari ontology teoretikus. Beberapa isu ontology
berkaitan tentang seberapa banyak pilihan dan kehenda bebas yang dimiliki
manusia. Asumsi yang kita buat mengenai manusia adalah artikel kepercayaan
mengenai realitas dasar. Brummett (1993) telah menyebut asumsi burke sebagai
ontologi simbolis dikarenakan penekanannya pada bahasa. Burmett memberikan
asumsi teori dramatisme Burke berikut ini :
Kenneth Burke telah memberikan sumbangan yang tidak terukur bagi bidang ilmu
komuniaksi dengan teori dramatisme-nya. Perlu mengevaluasi teori Burke
menggunakan kriteria yang diekmukakan. Secara khususpara kritikus melihat
adanya masalah dalam hal parsimony, ruang lingkup, dan kegunaan sekaligus
pada saat yang sama memuji teori ini karena sifatnya yang heuristic.
Parsimoni
Beberapa kritikus mengeluh bahwa teori Burke terlalu tida jelas dan sulit
dipahami untuk dapat berguna. Para pendukung Burke juga mengakui bahwa
karyanya sulit dibaca.Nichols juga memberikan beberapa penyampaian terhadap
beberapa kritik dengan menyimpulkan bahwa beberapa kesulitan yang muncul
berasal dari keringkasan tuliannya dan keunikan pola organisasi tulisannya,
penetrasi pemikirannya, dan keluasan usahanya.
Ruang Lingkup
Kegunaan
PARADIGMA NARATIF
Konsep kunci yang membentuk inti kerangka teoritis yaitu narasi, rasionalisasi
naratif. Koherensi terdiri atas tiga tipe yaitu structural, material, dan
karakterologis, dan kejujuran mengarah kepada logika alasan yang baik.
Narasi
Bagi Fisher, narasi lebih daripada sebuah cerita yang memiliki alur dengan
awalan, tengah, dan akhir. Dalam perspektif Fisher, narasi termasuk laporan
dalam bentuk verbal ataupun nonverbal dengan sejumlah kejadian, di mana
pendengar memberikan arti.
Rasionalitas Naratif
Dalam rasionalitas naratif, yang memberikan kita cara menilai naratif yang agak
beda dari metode tradisional yang ditemukan dalam paradigm dunia rasional.
Rasionalitas naratif kebalikan dari logika tradisional, beroperasi pada dasar dua
prinsip yang berbeda yaitu koherensi dan kejujuran. Koherensi adalah standar
untuk menilai rasionalitas naratif, di mana sangat menentukan apakah seseorang
menerima narasi tertentu atau menolaknya.
Ruang Lingkup
Paradigma naratif terlalu luas utamanya berpusat pada pernyataan Fisher bahwa
semua komunikasi bersifat naratif. Peneliti keberatan dengan dua hal tersebut
dengan 2 alasan yaitu ; pertama, beberapa menanyakan utilitas definisi yang
mencakup semuanya. Sejauh mana arti definisi naratif jika memasukan semua
perilaku komunikasi.kedua, beberapa peneliti yang patut dicatat Robert Rowland
(1987,1989) mengatakan bahwa beberapa bentuk komunikasi tidak berbentuk
naratif seperti yang dikatakan oleh Fisher.
Konsistensi Logis
Paradigm naratif telah gagal untuk menjadi konsisten dengan beebrapa pernyataan
yang telah Fisher keluarkan. Rowland berargumentasi bahwa tidak ada yang
melekat dalam bercerita yang menjamin bahwa kaum elite tidak akan mengontrol
masyarakat.
Utilitas
Paradigm naratif memiliki kritik yang menemukan bahwa paradigma ini kurang
berguna mengingat hal yang mereka katakana sebagai bias konservatif. K.
McClure (2009) berargumentasi abhwa paradigma naratif sebuah teori yang
terlalu konservatif karena fokusnya pada kejujuran yang realitanya menjadi
rasionalitas konsepsi normative daripada membebaskan kita dari mereka seperti
yang Fisher tawarkan.
Heurism
Hipotesis McCombs dan Shaw bahwa agenda media memengaruhi agenda publik,
ditemukan pada citro penonton yang pasif. Fase kedua dalam penelitian teori akan
menjauh secara sedang. Fase ini menggabungkan pengaturan agenda dengan
beberapa ide dari teori penggunaan dan gratifikasi. Weaver, Graber, McCombs,
dan eyal (1981) memperluas teori pengaturan agenda melampaui masalah public
yang McCombs dan Shaw telah mulai teliti pada tahun 1972. Stephen Littlejohn
dan aren Foss (2011) mengungkapkan ada empat tipe relasi kuasa antar media dan
sumber lain yang mungkin menyediakan jawaban : (1) sumber berkekuatan tinggi
dan media berkekuatan tinggi, (2) sumber berkekuatan tinggi dan media
berkekuatan rendah, (3) sumber berkekuatan rendah dan media berkekuatan
tinggi, (4) sumber berkekuatan rendah dan media berkekuatan rendah.
Konseptualisasi Prateori
McCombs dan Shaw (1972) yang mengambil konsep-konsep awal tersebut dan
menempatkannya pada serangkaian empiris. McCombs dan Shaw tertarik untuk
menguji hipotesis diambil ari ide para ahli, seperti Lasswell, Park dan Lippman,
bahwa media massa menciptakan agenda melalui seleksi yang mereka lakukan
mengenai materi yang tercakup dalam berita dan agenda ini memengaruhi
persepsi public mengenai hal yang dianggap penting.
Prose tiga bagian pengaturan agenda terdiri atas tiga bagian yaitu : Agenda media
mengacu pada prioritas penempatan masalah-masalah yang didiskusikan pada
sumber-sumber media. Agenda public adalah hasil dari agenda media berinteraksi
dengan pemikiran public. Dengan demikian agenda public berinteraksi dengan
apa yang dianggap penting oleh pengambil kebijakan untuk menciptakan agenda
kebijakan. Dalam bentuk yang sederhana, teori menyatakan bahwa agenda media
memengaruhi agenda public yang akhirnya berpengaruh terhadap agenda
kebijakan.
Teori pengaturan agenda adalah teori yang sangat berharga dalam biang
komunikasi massa karena memiliki sejarah awal abad ke-20 dan masih terus
berlau sampai sekarang dalam pengelitian mengenai media dan komunikasi
public.
Utilitas
Ruang Lingkup
Pada suatu sisi, keluhan yang ada bahwa ruang lingkup teori ini terlalu luas dan
kadang kala ada juga yang mendiskusikan kebalikannya. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa kerangka adalah teori terpisah dari teori ini dan dapat
menggantikan teori ini.
Heurism
Dengan menghormati heurism, teori pengaturan agenda telah sukses. Teori ini
telah mendukung ratusan penelitian dari tahun 1972 dan penelitian ini telah
dikondisikan dalam berbagai topic dan bidang. Meskipun teori pengatura agenda
memusatkan pada teori politik, mereka tida mengkhususkan pada teori tersebut,
dan mereka tida memusatkan pada politik di Amerika Serikat, sebagai bukti
terdapat penelitian baru-baru ini yang di adakan di Swedia dan Cile.
Teori spiral keheningan oleh Noelle-Neuman merupakan hal peting yang harus
diperhatikan karena teori ini secara langsung berhubungan dengan kebebasan
berpendapat, yang merupakan tonggak demokrasi kita. Teori ini merajut opini
public dan komunikasi, dua area kritis dalam segala bentuk demokrasi di seluruh
dunia. Noelle-Neuman memusatkan perhatian pada hal yang terjadi ketika orang-
orang mengeluarkan opininya mengenai beragam masalah, yang telah
didefinisikan media kepada public.
Dengan opini public dengan latar belakang teori, kita sekarang membahas tentang
teori spiral keheningan. Noelle-Neumann menyebutkan tiga asumsi berikut :
Uji Kereta
Bagi para ahli teori spiral keheningan, meneliti mengenai apakah orang-orang
berbicara atau tida menuntut metodologi yang jelas, mampu diujikan kembali,
representative dan bisa direplikasi. Noelle-Neuman mengonseptualisasi uji kereta.
Uji kereta adalah sebuah pengukuran untuk orang-orang sampai sejauh mana akan
berbicara mengenai opini mereka. Menurut teori spiral keheningan, orang-orang
dari kedua sisi masalah akan beragam akan hal berkesediaan mereka untuk
mengekspresikan sudut pandangnya di depan public.
Garis keras adalah kaum minoritas yang bungkam akan bangkit. Garis keras
mewakili kelompok individual yang tahu bahwa ada harga yang harus dibayar
untuk asertivitas mereka. Noelle-Neuman memasuki area psikologi sosial yang
dikerjakan oleh Gary Shulman untuk memahami aliran garis keras dengan baik.
Shulman berpendapat bahwa jika opini masyarakat telah menjadi cukup besar,
suara mayoritas akan berkurang kekuatannya karena tidak ada alternative opini
yang tersisa.
Teori spiral keheningan adalah salah satu dari beberapa teori komunikasi yang
memusatkan pada opini public. Teori ini didefinisikan sebagai dasar penting
untuk meneliti kondisi manusia. Noelle-Neuman sebagai akademisi telah dihargai
akan perkenalannya mengenai penelitian jajak pendapat di Jerman dan turut
menemukan International Journal Of Public Opinion Research.
Konsistensi Logis
Teori Noelle-Neuman tidak terhindari dari kritik substansial. Banyak dari kritik
tersebut mengacu pada kurangnya konsistensi logis pada beberapa istilah dari
konsep. Charles Salmon dan G. Gerald Kline (1985) menyatakan bahwa spiral
keheningan gagal untuk mengenali keterlibatan ego seseorang dalam masalah.
Carol Glynn dan Jack McLeod menyatakan dua kekurangan yang berkaitan
dengan konsistensi logis dari teori ini. Pertama, meraka percaya bahwa rasa takut
akan isolasi mungkin tida memotivasi untuk mengekspresikan opini mereka.
Kedua, Glynn dan McLeod memepermasalahkan mengenai cara teori ini dibentuk
dan didasarkan pada media Jerman Barat. Mereka ragu apakah karakteristik media
disini dan disana dapat diaplikasikan pada media di Amerika Serikat sekarang ini.
Heurism
Beberapa penulis telah bermaksud untuk mendiskreditkan teori ini karena kurang
aplikatif di luar budaya asal teori ini, akademisi lain, bagaimanapun telah
mendukung aplikasi lintas budaya dari teori ini. Teori spiral keheningan akan
terus menghasilkan diskusi diantara akademisi media. Teori ini telah mendukung
kritik untuk dipertimbangkan dan dengan penekanan utama akan diskusi politik,
peneliti akan terus menguku vitalitas teori.
Pada masa awal media massa, teori masyarakat massa ide bahwa rat-rata orang
merupakan korban yang tanpa harapan dari media massa yang sangat kuat
mendefinisikan hubungan antara audiens dan media yang mereka konsumsi. Pada
suatu waktu, teori masyarakat massa digantikan oleh yang kita sebut sebagai teori
efek terbatas, konsepsi pengaruh media yang memandangnya sebagai sesuatu hal
yang terminimalkan atau terbatas oleh aspek-aspek lain terhadap kehidupan sosial
dan pribadi audiens. Pertama, perspektif perbedaan individual melihat bahwa
kekuatan media dibentuk oleh factor-faktor pribadi seperti intelegensia dan
konsep diri. Kedua, pendekatan efek terbatas yaitu model kategori sosial yang
memandang kekuatan media terbatas oleh asosiasi anggota audien dan afiliasi
kelompok.
Peneliti bergerak dari posisi di mana mereka melihat media sebagai pihak yang
sanagat berkuasa kepada seseorang dimana efek media dilihat lebih terbatas.
Teori penggunaan dan gratifikasi bergerak kepada posisi yang memperhitungkan
keaktifan audiens dan media yang kurang berkuasa. Jay Blumler adalah salah satu
pencipta UGT percaya bahwa beebrapa akademisi telah terlalu jauh
mendeskripsikan audiens yang aktif. Ia berpendapat bahwa teori dimaksudkan
untuk menjelaskan bahwa ketika audiens aktif bahkan mereka menentukan sendiri
untuk penggunaan media sesuai keinginan mereka dan gratifikasi yang mereka
cari dalam penggunaan tersebut efek dapat dan memang muncul. Blumler
menyatakan bahwa bukanlah keinginan ahli teori untuk menjelaskan bahwa
anggota audiens selalu bebas dlam penggunaan mediayang mereka putuskan atau
gratifikasi yang mereka cari untuk diri mereka.
Pertama, situasi sosial dapat memproduksi tekanan dan konflik, mengarah pada
tekanan untuk kemudahan mereka melalui konsumsi media. Kedua, situasi sosial
akan menciptakan kewaspadaan akan masalah yang membutuhkan perhatian,
informasi yang mungkin didapatkan oleh media. Ketiga, situasi sosial dapat
memiskinkan kesempatan di dunia nyata untuk memuaskan kebutuhan tertentu
dan media dapat melayani sesuai substitusi atau suplemen untuk hal itu. Keenpat,
situasi sosial yang sering kali menghasilkan nilai tertentu dan afirmasi serta
penguatan dapat difasilitasi oleh konsumsi yang berhubungan dengan meteri
media. Terakhir, situasi sosial memuntut kebiasaan dengan media, tuntutan ini
harus dipenuhi untuk membina keanggotaan dalam drup sosial spesifik.
Istilah-istilah Penting
Teori yang berdasarkan asumsi bahwa konsumen media atif dan harus melukiskan
arti dari “audiens aktif” pertama, media bermanfaat bagi orang-orang dan orang-
orang dapat menempatkan media kedalam penggunaan tersebut. Hal ini
dinamakan utility. Intensionalitas muncul ketika motivasi awal seseorang
menentukan konsumsi mereka mengenai materim media. Ketika mereka ingin
detail yang lebih banyak mengenai berita, mereka akan memilih CNN atau saluran
berita lainnya tipe yang ketiga dinamakan selektivitas, yang artinya bahwa
audiens yang menggunakan media mungkin merefleksikan ketertarikan dan
pilihan yang ada. Terakhir, pengaruh untuk bertahan menyatakanbahwa
anggota audien mengontruksikan arti bagi mereka dari konten dan pengaruh yang
dimaksudkan untuk alasan ereka berpikir dan lakukan.
Sebagai teori yang telah dikenal dan memiliki ciri khasnya sendiri, memiliki
pengaruh paling kuat pada 1970-an dan 1980-an. Paradigm efek terbatas
memegang pergeseran pada masa itu dan ahli media memerlukan kerangka kerja
yang dapat digunakan dalam mendiskusikan kehadiran efek media tanpa terlalu
menyimpang jauh dari disiplin ilmu ortodoks.
Konsistensi Logis
Utilitas
Teori ini dikritik karena beberapa prinsip sentral mungkin dapat di pertanyakan.
Beberapa peneliti melaporkan abhwa kegiatan menonton televise itu lebih bersifat
psif dan menuntut sedikit konsentrasi.
Heurism
Sifata alami heuristic dalam teori ini dapat dipertanyakan lagi. Nilai UGT pada
masa kini adalah kemampuannya untuk menyediakan kerangka untuk
mempertimbangkan audiens dan konsumen media individual dalam penelitian dan
teori komunikasi massa kontemporer.
Pertanyaan dan Jawaban
TEORI KULTIVASI
Pertama kali Gerbner menggunakan istilah kultivasi padatahun 1969, namun teori
kultivasi menjadi teori yang khas dan kuat, yang belum pernah muncul selama
beberapa tahun. Teori ini berkembang dari watu ke waktu melalui serangkaian
langkah metodologis dan teoritis oleh Gerbner dan koleganya, dan semacamnya,
merefleksikan perkembangan itu.
Teori kultivitas telah diaplikasikan terhadap beragam isu efek, seperti juga
terhadap beragam situasi di mana audiens televisi alami.
Langkah pertama, analisis sistem pesan, terdiri atas analisis detal materi program
televise dengan tujuan memperlihatkan presentasi citra, tema, nilai, dan gmabran
yang sering diulangi dan konsisten. Langkah kedua, formulasi pertanyaan
mengenai realitas sosial audiens, termasuk mebangun mpertanyaan-pertanyaan
mengenai pemahaman orang-orang mengenai kehidupan sehari-harinya. Langkah
ketiga, melakukan jajak pendapat kepada audiens, yang membutuhkan
pertanyaan-pertanyaan dari langkah kedua, disajikan kepada para anggota audiens
dan peneliti menanyakan kepda para audiens mengenai tingkat konsumsi televisi
yang mereka lakukan. Terakhir, mencakup perbandingan realitas sosial pada
audiens televise yang tinggi dan renda . perbedaan kultivasi dapat didefinisikan
dalam maksud yang relative. Dengan demikian, audiens tingkat tinggi adalah
mereka yang menonton dikebanyakan sampel orang-orang yang diukur, dimana
audiens tingkat rendah adalah mereka yang menonton paling sedikit.
Indeks dunia yang kejam terdiri atas seri tiga pernyataan sebagai berikut.
Gerbner dan koleganya memperlihatkan efikasi dari indeks dunia yang kejam
dalam penelitian yang memperlihatkan audiens tingkat tinggi lrbih cenderung
melihat dunia sebagai tempat yang kejam daripada audiens tingkat rendah.
Gerbner dan rekannya mengidentifikasi sejumlah area di mana dua tipe audiens
mungkin berbeda. Mereka memasukan kepercayaan mereka mengenai
kecenderungan keterlibatan dengan kejahatan, rasa takut pada malam hari, an
persepsi mereka akan penerapan hukum. Hal penting dari logika teori kultivitas
adalah respon dari audiens tingkat tinggi mencerminkan secara cukup akurat
mengenai hasil dari analisis materi dari televise, di mana kejahatan atau kekerasan
biasanya disajikan dakam dosisi tinggi karena kekerasan sangat biasa di telvisi,
audiens tingkat tinggi cenderung menjadi takut atau tida percaya akan kondisi
dunia nyata.
Teori Kultivitas sebagai Teori Kritis
Kultivasi kadang kala dianggao sebagai kembali pada sudut pandang yang keuat
terhadap media mssa yang memiliki efek kekuatan. Pandangan ini tidak
sepenuhnya tepat karena kehilangan titik bahwa kultivasi awalnya dibentuk
sebagai teori kritis, yang mengacu pada masalah media secara tepat dan hanya
karena media massa memberikan fungsi bercerita.
Teori kultivitas sebagai teori kritis meneliti institusi sosial yang penting dalam
hal, cara penggunaan fungsinya sebagai pencerita untuk mencapai tujaun selain
dari keuntungan dari masyarakat luas.
Konsistensi Logis
Utilitas
teori kultivitas juga dikritik karena pernyataannya tidak selalu berguna dalam
menjelaskan fenomena yang dibahas bagaimana orang-orang melihat dunia.
Newcomb berargumentasi bahwa keekrasan tiak disajikan secara seragam
ditelevisi seperti yang diasumsikan teori, jadi televise tidak dapat bertanggung
jawab untuk pembudidayaan realitas yang sama untuk semua audiens.
Heurism
Uji Waktu
Teori kultivitas bersifat heuristic dan taklekang waktu, namun dua masalag
mungkin berlawanan dengannta karena sudah hamper 50 tahun sejak
ditemukannya teori ini. Pertama, beberapa penelitian yang didasarkan pada
prinsip-prinsipnya gagal untuk menemukan hasil yang konsisten dengan prediksi
teori. Kedua, seperti yang James Shanahan dan Michael Morgan (1999) amati,
penggunaan waktu dan media telah berubah “seiring meningkatknya jumlah orang
yang bertubuh bersaa televise, akan memungkinkan bahwa akan ada peningkatan
kesulitan untuk emahami pembedaan antara audiens tingkat tinggi dan rendah”.
KAJIAN BUDAYA
Meskipun media telah menjadi sumber utama bagi manusia untuk mendapatkan
informasi-informasi dari berbagai belahan dunia, itu merupakan cara media untuk
menyebarkan berita yang beraneka ragam. Ketika media gagal memberitakan
seluruh aspek berita secara menyeluruh, seseorang atau beebrapa kelompok pasti
akan terkena dampak pemberitaan tersebut.
Ahli teori Stuart Hall mempertanyaan peran media dan pemberitaan mereka yang
sering kali sensasional, salah, dan rancu. Hall lebih focus pada peran media dan
kemampuan mereka untuk membentuk opini public tentang populasi marginal,
termasuk orang dari ras-ras tertentu, orang-orang miskin, dan beberapa
karakteristik lainnyayang tidak merepresentasikan sudut pandang laki-laki,
berkulit putih, heteroseksual.
Filsuf Karl Marx terkenal dengan caranya mengidentifikasi bagaimana kaum yang
berkuasa melakukan eksploitas terhadap kaum yang lemah. Ia percaya bahwa
keadaan tidak berdaya berujung pada alienasi atau sebuah kondisi psikologis di
mana individu mulai merasa tidak memiliki kendali akan masa depannya sendiri.
Bagi Marx alienasi merupakan bentuk yang paling merusak dari kapitalisme.
Para pekerja Marxisme yang memercayai bahwa kaum pekerja menjadi tertindas
karena media yang dimiliki perusahaan disebut sebagai pencetus teori sekolah
Frankfurt.faktanya, Herbert Marcuse, seorang pemikir dari Frankfurt merupakan
pemimpin dari kelompok sosial revolusioner yang memiliki tujuan utama untuk
meruntuhkan sistem patriarki tersebut.
Kajian budaya pada dasarnya berpusat pada bagian sekumpulan kaum elite,
misalnya media, menggunakan kekiatan mereka atas kelompok minoritas. Teori
tersebut berakar pada beberapa pendapat fundamentan tentang kebudayaan dan
kekuasaan berikut :
Konsep hegemoni yang dicetuskan oleh Gramsci didasari oleh ide Marx atas
kesadaran yang salah, sebuah kondisi dimana individu tidak sadar akan dominasi
pihak lain atas hidup mereka. Hegemoni dapat dipahami dengan melihat budaya
perusahaan, ketika menggunakan kerangka berpikir Marx membuat keputusan
mengenai ide tertentu mrupakan ide untuk mengatur sebuah kelas yang ada dalam
sistem masyarakat.
Isi pesan hegemoni atau hegemoni tanding tidak akan dapat tersampaikan dengan
baik jika audiens atau penikmat medis kurang mampu menyerap informasi yang
diberikan serta membandingkannya dengan pengetahuan terdahulu. Hal ini
disebut dengan pemecahan kode, hal terakhir yang akan kita bahas berkaitan
denga kajian budaya. Hall menyatakan bahwa individu bertindak dalam sebuah
kode informasi yang mendominasi dan melatih leboh kekuasaan daripada kode
yang lain. Ia menyebut hal tersebut dengan posisi hegmoni dominan. Kedua
adalah posisi yang ternegosiasikan dimana anggota audiens mampu menerima
ideology dari kelompok yang dominan, namun akan menggunakan beberaoa
pengecualian bagi budaya local mereka.
Integrasi, Kritik, dan Penutupan
Teori-teori terdahulu telah menarik perhatian para pembuat teoru untuk dikritisi.
Terdapat pengaruh paham Marxisme yng mendorong para cendikiawan filsafat,
ekonimi, ataupun psikolohi sosial, sosiologi, dan kajian perempuan.
Konsistensi Logis
Mike Budd, Robert Entman, Clay Steinman mengatakan bahwa beberapa ahli
kebidayaam dan kritikus terlalu melebih-lebihkan kemampuan kaum marginal
untuk meninggalkan kebudayaan mereka.
Utilitas
Kajian budaya “menjadi wadah untuk mengubah potret diri kita”. Oleh kaena itu,
sangat memungkinkan untuk mengaplikasikan teori-teori yang ada dalam
kehidupan kita sehari-hari, dan memebuatnya sangat berguna dalam konteks
tertentu.
Heurism
Ideology merupakan salah satu yang diteliti dan konsep tentang hegemoni juga
sudah diaplikasikan dalam beberapa episode acara televisi. Kajian budaya tetap
menjadi salah satu kajian teoritis secara tradisional dantelah menarik perhatian
banyak cendikiawan dari bebagai macam bian ilmupengetahuan, tidak hanya
bidang komunikasi.
Pengalaman Profesor Randal merupakan alah satu bidang yang dikaji oleh para
pakar teori ekologi media. Paparan teknologi secara langsung ataupun tidak yang
memengaruhi kehidupan pribadi seta kehidupan profesionalnya,merupakan kajian
dari para pakar ekologi media. Pakar lainnya yang mampy mengerti dan
menginterpretasikan hubungan antara Profesor Randal dengan teknologi adalah
Marshall McLuhan. Dalam bukunya understanding media, McLuhan menulis
tentang pengaruh teknologi, termasuk didalamnya jam, televisi, radio, film,
telepon dan bahkanjalanan serta permainan. mcLuhan merupakan sastrawan
Kanada yang menggunakan puisi,cerita fiksi, politik, teater musikal, dan sejarah
untuk menunjukan bahwa teknologi memiliki pengaruh terhadap perasaan,
pikiran, an tindakan stiap individu.
McLuhan dan Quentin Fiore menyatakan bahwa setiap era dari media
mendefinisikan esensi dari masyarakat sendiri. Pernyataan McLuhan ia
menekankan bahwa media berkembang seiring dengan perkembangan akal
manusia dan komunikasi merupakan penyebab utama dari perubahan sosial.
Era Primitif
Mata merupakan indra sensorik yang dominan. McLuhan dan Fiore menyatakan
bahwa huruf menyebabkan manusia menjadi sadar akan lingkungannya secara
spasial dan visual. Pada era baca tulis merupakan masa di mana tulisan merupakan
bentuk komunikasi yang paling berkembang.
McLuhan dan koleganya menuliskan baha era ini, ditandai dengan munculnya
telegraf, telepon, mesin ketik, radio, dan televisi telah membawa kita kembali ke
zaman primitif dan berkomunikasi secara oral. Era elektronik memungkinkan
berbagai macam komunitas di belahan dunia yang berbeda untuk tetap terhubung
satu dengan yang lainnya, sebuah konsep yang telah kita bahas sebelumnya denga
istilah komunitas global.
Untuk merepon bagi mereka yang menyangkal adanya dasar ilmiah dalam kajian
ini, McLuhan mengembangkan sebuah cara untuk melihat lebih jauh mengenai
pengaruh teknologi terhadap masyarakat. Ekspansinya terhadap teori ini
membahas pula mengenai hukum-hukum media. McLuhan dan McLuhan
menawarkan tetralogi sebagai bagian dari konsep yang membuat para
cendikiawan memahami masa lampau, saat ini, dan efek yang akan datang dari
media.
Peningkatan
Kekunoan
McLuhan dan McLuhan menyatakan bahwa hukum media yang kedua setelah
membuat sesuatu semain lama semain usang atau hilang dan ketinggalan zaman.
Televisi membuat radio mulai terlihat kuno, meskipun asih banyak dari ktayang
memutar radio setiap harinya. Internet juga telah membawa kekunoan misalnya,
seperti saat ini telah muncul komunitas global, smeua sebagai akibat dari adanya
internet. Kedua, internet lambat laun menyasar mikromedia dibandingkan
makromedia sehingga membaut media tradisional seperti CBS, NBC, dan ABC
mengubah cara mereka menyampaikan berita.
Pemerolehan Kembali
Hukum ketiga adalah pemerolehan kembali yang berarti bahwa media mengambil
kembali sesuatu yang telah hilang.
Pemutarbalikkan
Mantan presiden asosiasi ekologi media oercaya bahwa ketika kita berpikir
tentang McLuhan artinya kita mengambil bagian kedalam pesta yang
tekberkesudahan sehingga jika anda beruntung untuk menemukan warisan
McLuhan, ke mana pun anda pergi, warisannya akan teteap bersama anda. Neil
Postman terkenal dengan penemuannya akan terminologi ekologi media pasa
1968. Sebagaimana Thomas Grancarelli melihat, “Postman merupakan pengajar
terkemuka”.
Postman memopulerkan istilah technopoly yang artinya kita hidup dalam sebuah
kebudayaan di mana teknologi mendominasi pikiran serta perilau kita. Dalam
technopoly, Postman berpendapat bahwa alat-alat teknologi ada untuk mengambil
alih kebudayaan setempat yang sedang berkembang. Meyworitz sangat tertarik
untuk melihat efek teknologi komunikasi, khususnya televisi, ddalam sebuah
situasi sosial. Meyrowitz sependapat dengan McLuhan diaman media elektronik
memiliki konsekuensi sosial.
Ide Marshall McLuhan scukup provokatif dan pada saat yang sama, ditolak secara
sepihak oleh beberapa orang. Hasil karya McLuhan dan reputasinya, bagaimanpun
telah dihargai.
Kemampuan Uji
Teori ekologi media telah menuai banyak kritik karena masih banyak konsepnya
yang sulit untuk dipahami sehingga embuat teori ini cukup sulit ketika harus
dikaji ulang dan tentunya hampir tidak mungkin. Dwight MacDonald juga
mengkritik penelitian McLuham “ia telah merampas semua kebudayaan mulai
dari lukisan dalam gue smapai dengan majalah mad untuk dijadikan fragmen agar
ia dapat membentuk kembali sistem yang telah runtuh”.
Heurism
Teori ekologi media dan pemikiran McLuhan telah dipertimbangkan secara baik-
baik. Salah satu adanya tanda heuristik dalam teori ekologi media adalah fakta
bahwa saait ini terdapat asosiasi ekologi media. Organisasi ini dibangun dengan
tujuan untuk mempromosikan teori, baik dari sisi praktis maupun teoritis sehingga
dpaat memastikan bahwa teori tersebut dapat diaplikasikan
Tentang Wajah
Erving Goffman menyatakan bahwa wajah adalah citra diri yang ditampilkan
individu dalam perbincangan dengan orang lain. Goffman mendeskripsikan wajah
sebai sesuatu yang dipertahankan, hilang, atau diperkuat.
Kerja Wajah
Dalam perbincangan, saat wajah positif atau negatif komuniator terancam, mereka
cenderung mencari cara untuk mengatasi ancaman tersebut, baik untuk diri sendiri
maupu untuk lawan bicara mereka. Para ilmuan mendefinisikan hal ini sebagai
kerja wajah, atau “tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan wajah diri sendiri ataupun orang lain”. Catherine Kerbrat-
Orrechioni (2012) menginterpretasikan kerja wajah sebagai sebuah cara untuk
memuluskan tindakan-tindakan yang mungkin merusak atau mengancam
pembicara dan hubungan.
Manajemen wajah sifatnya sudah terlihat jelas dalam hal usaha individu
melindungi wajahnya,meski harus proses tawar menawar. Ting-Toomey meyakini
bahwa konflik menjadi oportunistik saaat anggota dari kedua budaya bersatu
tanpa mengindahkan bagaimana satu sama lain mengatasi situasi penuh konflik.
Untuk tujuan ini, teori negosiasi wajah mempertimbangkan pengaruh budaya
dalam mengelola konflik.
Gaya merujuk pada pola respon atau cara khusus dalam mengatasi konflik yang
terjadi pada beragam komunikasi. Kesediaan membantu merupakan bantuan yang
bersifat pasif untuk emuaskan kebutuhan orang lain atau mengikuti saja saran
yang diajukan orang lain. Dalam kompromi, individu mencoba menemukan jalan
tengah untuk mengatasi amsalah menggunakan strategi memberi dan menerima
sehingga kesepakatan dapat dicapai. Gaya dominasi adalah tindakan
yangmemanfaatkan pengaruh, otoritas, atau keahlian untuk mendapatkan ide atau
membuat keputusan.
Konsistensi Logis
Heurism
Teori akomodasi komunikasi muncul pada tahun 1973, hampir bersamaan dengan
model mobilitas aksen, yang didasari oleh berbagai aksen yang didapat dari
situasi-situasi wawancara. Akomodasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menyesuaikan diri, memodifikasi, atau meregulasi perilau seseorang sebagai
rspon terhadap orang lain.
Pendukung teori akomodasi akan tertarik dengan akomodasi yang terjadi antara
Luke Merril dengan Roberto Hernandez. Mengingat akomodasi dipengaruhi oleh
kondisi pesrsona, situasional serta budaya, kami mengidentifikasi beberapa
asumsi sebagai berikut :
Persamaan dan perbedaan dalam cara bicara dan perilaku ada dalam semua
percakapan
Pendekatan yang kita gunakan untuk memahami cara bicara dan perilaku
orang lain akan menentukan bagaimna kita mengevaluasi sebuah
percakapan
Bahasa dan tingkah laku memberikan informasi mengenai status sosial dan
keanggotaan akan suatu kelompok
Akomodasi bervariasi derajat kepantasannya dan norma menjadi panduan
dari proses akomodasi
Prose pertama yang diasosiasikan dengan CAT diberi istilah konvergen. Giles,
Nikolas Coupland, dan Justin Coupland mengartikan konvergen sebagai strategi
di mana individu menyesuaikan diri dengan perilaku komunikatif lawan
bicaranya. Konvergen adalah proses pilihan yang kita bisa melakukannya atau
tidak. Konvergen juga didasari atas ketertarikan. Biasanya saat seseorang tertarik
dengan lawan bicaranya, ia akan melakukan konvergen dalam percakapan
tersebut.
Teori akomodasi komunikasi fokus pada peranpercakapan dalam hidup kiata dan
bagaimana komunikasi individu memengaruhi dialog-dialog tersebut.
Ruang lingkup
Konsistensi Logis
Kekuatan teori ini cukup signifikansi karena ahanya menerima sedikit kritik dari
para ahli. Menurut beberapa ahli fitur sentral dari teori perlu diteliti lebih jauh.
Perlu pula ditanyakan apakah landasan teori ini terlalu berat mengarah pada cara
komunikasi yang rasional. Oleh arena itu, meski teori ini mengakui adanya
konflik dalam komunikasi, konflik yang dijelaskan berdasarkan pada alasan yang
masuk akal.
Heurism
Giles dan koleganya telah mengonseptualisasi teori yang kaya akan nilai heuristik.
Teori ini telah digabungkan kedalam sejumlah bidang studi yang berbeda.dalam
tulisan terdahulu, Giles menantang para peneliti untuk menerapkan teori aomodasi
komuniksi kedalam berbagai tahap kehidupan manusia dan berbagai latar
belakang budaya yang berbeda.
Teori kelompok terbungkam (MGT) berasal ari karya Edwin dan Shirley Ardener,
antropolog sosial yang peduli dengan struktur sosial yang hierarki. Tahun 1975,
Edwin Ardener mencatat bhwa kelompok yang membentuk ujung atas hierarki
sosial menentukan sistem komunikasi unutk budaya.pada 1975, Edwin Ardener
mengomentari mengapa etnolog cenderung untuk berbicara dan mendengarkan
orang-orang dalam budaya yang mereka pelajari. Shirley mengamati bahwa
kebungkaman perempuan merupaka pengimbang untuk ketulian laki-laki.
Orbe menunjukan bahwa di Amerika Serikat ada beberapa budaya lain, hak
masyarakat karakteristik khusu dan perspekif, yaitu laki-lai, kelas Amerika dan
Eropa, heteroseksual, berbadan sehat, muda, menengah dan atas serta kristen.
Karateristik ini membentuk kelompok dominasi atau kelompok yang memegang
kekuasaan dalam budaya. Peneliti telah menggunakan teori subbudaya atau
kombinasi dari teori subbudaya dan MGT untuk memeriksa komunikasi berbagai
populasi termasuk perempuan dan laki-laki tua di daerah pedesn, dan mahasiswa
dengan kesulitan belajar.
Cheris ramarae (1981 menetapkan tiga asumsi yang dia percaya aslah pusat untuk
MGT sebagai beriku :
Perempuan melihat dunia secara berbeda dibandingkan laki-laki karena
pengalaman berbeda antara perempuan dan laki-laki serta kegiatan berakar
pada pembagian kerja.
Sistem persepsi laki-laki dominan, menghambat ekspresi bebas dari
model-model alternatif perempuan di dunia karena dominasi politisi
mereka.
Dalam rangka berpartisipasi dalam masyarakat, perempuan harus
mengubah model mereka sendiri dalam hal sistem laki-laki yang diterima
berekspresi.
Sandra Bem berpendapat bahwa pembagian awal ini juga menciptakan apa
yang dia sebut sebagai lensa polarisasi gender yang menyebabkan orang untuk
melihat perempuan dan laki-laki sebagai sanagat berbeda satu sama lain. Arlie
Hochschild berbicara tentang fenomena waktu kerja kedua dimana waktu
kerja ibu ditetapkan selama delapan jam pada pekerjaan mereka yang dibayar
dan kemudian pulang kerumah untuk melaukan giliran kerja kedua di sana.
Dominasi Laki-laki
Mengejek
Ritual
Beberapa orang telah menunjukan bahwa banyak ritual sosial memiliki efek
pembungkaman perempuan atau menganjurkan bahwa perempuan bawahan
laki-laki. Salah satu ritual tersebut adalah pernikahan.
Pengendalian
Pelecehan
Strategi Perlawanan
Uji Waktu
Teori sudut pandang feminis yang menkaji perilaku komunikasi itu adala
kerangka teori dengan sejarah panjang. Teori sudut pandang feminis berasal dari
teori hegel membahas bagaimana hubungan tuan-budak menimbulkan sudut
pandang yang berbeda pada kedua pihak. Nancy menarik pada ide-ide Hegel dan
teori Marxis untuk mulai mengadaptasikan teori sudut pandang feminis.
FST adalah teori kritis, tetapi dalam banyak hal, itu juga mengekspresikan dan
mewujudkan kritik terhadap teori teori utama lainnya dan pendekatan untuk
penelitian. Teori sudut pandang feminis tidak seperti banyak teori lainnya mulai
dengan menyoroti hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan.meskipun versi
teori sudut pandang feminis adalah salah satu umumnya dikonseptualisasikan,
teori sudut pandang feminis dapat digunakan untuk menganalisis berbagai sudut
pandang, misalnya yang Angela bawa kedalam percakapannya dengan Latria
berdasarkan pada ras, kelas, dan satuan ekonomi.
Teori sudut pandang feminis bersandar pada keyakinan umum bahwa Janet
Saltzman hafetz (1997) mengatakan ciri teori feminis (1) seks atau jenis kelamin
adalah fokus sentral untuk teori (2) seks atau hubungan gender dipandang sebagai
bermasalah dan teori berusaha untuk memahami bagaimana seks atau jenis
kelamin berhubungan dengan ketidakadilab dan kontradiksi (3) seks atau
hubungan gender dipandang sebagai berubah (4) teori feminis dapat digunakan
untuk menantang status quo ketika status quo meremehkan atau merendahkan
perempuan.
FST seperti yang Hartstock konseptualisasikan itu, bertumpu pada liam asumsi
tertentu tentang sifat kehidupan sosial sebagai berikut:
Material hidup (atau posisi kelas) struktur dan batas pemahaman hubungan
sosial
Ketika kehidupan meterial ini disusun dalam dua cara yang berlawanan
untuk dua kelompok yang berbeda, pemahaman masing-msing akan
menjadi inversi yang lain. Ketika ada kelompok bawahan yang dominan
dan pemahaman kelompok dominan akan menjadi parsial dan berbahaya
Visi kelompok penguasa struktur hubungan materi di mana semua
kelompok dipaksa untuk berpartisipasi
Visi tersedia untuk kelompok tertindas merupakan perjuangan dan prestasi
Pemahaman potensial untuk kelompok penindasan membuat terlihat
secara tidak manusiawi dalam hubungan yang ada antara kelompok-
kelompok dan menggerakan kita menuju dunia yang lebih baik dan lebih
adil.
Hubungan Komunikasi
Teori sudut pandang feminis menjadi populer bersama para peneliti komunikasi.
Ini merupakan masalah yang tidak diragukan karena FST memajukan hubungan
timbal balik antara perilaku komunikasi dan sudut pandang.komunikasi
bertanggung jawab untuk membentuk sudut pandang kita yang sejauh yang kita
pelaajri tempat kita dalam masyarakat melalui interaksi dengn orang lain. Slah
satu asumsi dari teori ini adalah bahwa orang-orang yang berbagi sudut pandang
yang juga akan berbagi gaya dan praktik komunikasi tertentu. Teori sudut
pandang feminis menggambarkan sentralitas komunikasi, baik membentuk
maupun mengirimkan sudut pandang. Teori ini menunjukan penggunaan
komunikasi sebagai alat untuk mengubah status quo dan menghasilkan perubahan.
Suara
Sudut Pandang
Konsep sentral teori, sudut pandang adalah lokasi, bersama oleh sebuah kelompok
yang mengalami status orang luar, dalam struktur sosial, yang meminjamkan
pemahaman tertentu mengenai oengalaman hidup seseorang. Sudut pandang tida
bebas dari konteks sosial dan politik. Dengan kebutuhan parsial atau tidak
lengkap, larena sudut pandang didefinisikan oleh lokasi sosial tertentu. Sebuah
jenis sudut pandang dijelaskan oleh Patricia Hill Collins ketiaka ia
menggambarkan dirinya sebagai seorang Amerika perempuan akademik Afrika.
Posisi sosial ini menem[atkan dirinya sebagai orang luar yang beada di dalam atau
orang yang biasanya akan terpinggirkan, tetapi entah bagaimana telah
memperoleh akses kedalam.
Pengetahuan Menurut Akurasi
Gagasan bahwa laki-laki dan perempuan terlibat dalam pekerjaan yang berbeda
berdasarkan pada jenis kelamin mereka, tida hanya melakukan pembagian ini
yang hanya memberikan orang tugas ynag berbeda berdasarkan pada jenis
kelamin, tetapi juga memanfaatkan perempuan dengan menuntut kerja tanpa
memeberikan upah, disamping membuat “perempuan bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang takbergai dan reproduksi dari angkatan kerja saat ini dan masa
depan”.
Utilitas
Keluhan yang paling sering dilontarkan terhadap teori sudut pandang feminis
berkisar esensialisme, dan mengenai topik ini telah banyak ditulis. Esensialisme
mengacu pada praktik generalisasi tentang semua perempuan seolah-olah mereka
pada dasarnya sama. Singkatnya, teori sudut pandang feminis menyajikan kita
cara lain untuk melihat posisi relatif, pengalaman, dan komunikasi dari berbagai
kelompok sosial. Memiliki politik, kehendak kritis yang jelas, dan itu
menempatkan tempat kekuasaan dalamkehidupan sosial. Ini telah menghasilkan
banyak kontroversi karena orang merasa, baik menyinggung maupun kompatibel
dengan pandangan mereka sendiri dari kehidupan sosial.
SUMBER
Penerbit Salemba