Anda di halaman 1dari 54

RESUME BUKU PENGANTAR TEORI KOMUNIKASI

OLEH : RICHARD WEST AND LYNN H. TURNER

Penulis

Nama : Nabilla Ezananda Hendra

NPM : 2056031020

P.S : Ilmu Komunikasi

Mata Kuliah : Dasar Ilmu Komunikasi

Dosen : Dr. Anna Gustina Zainal, S.Sos, M.Si

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

JANUARI 2021
BAB 16

TEORI BUDAYA ORGANISASI

Memahami kehidupan organisasi melampaui budaya pop termasuk nilai-


nilai organisasi, cerita, tujuan, praktik (termasu teknologi), dan filsafat. Michael
Pacanowsky dan Nic O’Donnell Trujillo (1982, 1983, 1990) mengonsepkan teori
budaya organisasi. Pacanowsky dan O’Donnell percaya bahwa organisasi terbaik
dapat dipahami dengan menggunakan lensa budaya, ide awalnya diusulkan oleh
antropolog Clifford Geertz. Mereka menunjukan bahwa peneliti mempunyai
keterbatasan dalam pemahaman mereka tentang organisasi ketika mereka
mengikuti metode ilmiah. Menurut Pacanowsky dan O’Donnell, metode ilmiah
dibatasi oleh tugasnya mengukur, daripada menemukan. Pacanowsky dan
O’Donnell (1982) berpendapat bahwa Teori Budaya Organisasi mengundang
semua peneliti untuk mengamati, merekam, dan memahami perilaku komunikatif
anggota organisasi. Para ahli yang memiliki pemahaman luas tentang organisasi
dengan menyatakan bahwa “budaya bukanlah sesuatu yang organisasi milliki,
budaya adalah sesuatu di mana organisasi adalah “ (Pacanowsky dan O’Donell,
1982, hlm 146).

Metafora Budaya: Dari Jaring Laba-Laba dan Organisasi

Budaya awalnya mengacu pada persiapan lading untuk merawat tanaman


dan hewan. Hal tersebut ditafsirkan sebagai mendorong pertumbuhan. Ketika
mengontekstualisasikan budaya dalam sebuah organisasi, kita perlu memahami
bahwa ada lebih dari apa yang terlihat. Dengan kata lain, budaya organisasi
(organization culture) mencakup apa yang terlihat. Namun, budaya organisasi
juga termasuk apa yng kita tidak bisa lihat, temasuk seperti yang kita singgung
sebelumnya antara lain, keyakinan dan prioritas (Bremer,2012).

Pacanowsky dan O’Donnell (1982) percaya bahwa budasy organisasi ?


mengindikasikan apa yang merupakan ranah yang sah dari penyelidikan” (hlm
122).budaya organisasi adalah inti dai kehidupan organisasi. Mereka menerapkan
prinsip-prinsip antropologi untk membangun teori mereka. Secara khusus, mereka
mengadopsi pendekatan interpretif-simbolis yang diartikulasikan oleh Clifford
Geertz (1973) dalam model teoritis mereka. Geertz menyataka bahwa oang-orang
adalah hewan yang “bergantung dalam jarring-jaring signifikansi” (hlm 5). Dia
menambahkan bahwa orang-orang memintal jarring sendiri. Pacanowsky dan
O’Donnel berkomentar pada metafora Geertz :jarring tidak hanya ada, jaring
tersebut dipintal /dibuat. Jarring ini dibuat ketika orang melakukan bisnis dengan
menafsirkan dunia mereka agar masuk akal yaitu ketika mereka berkomunikasi.
Ketika mereka berbicara, menullis drama, bernyanyi, menari, berpura-pura sakit,
mereka berkomunikasi dan mereka sedang membangun budaya mereka. Jaringan
adalah residu dari proses komunikasi” (hlm. 147).
Asumsi-asumsi Teori Budaya Organisasi

Tiga asumsi memandu Teori Budaya Organisasi. Ketika bekerja asumsi-asumsi


ini perlu diingat keragaman dan kompleksitas organisasi dan memahami bahwa
asumsi ini menekankan pandangan dari proses organisasi yang Pacanowsky dan
O’Donnell anjurkan :

 Anggota organisasi menciptakan dan memelihara rasa bersama dari


realitas organisasi sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih baik
dari nilai-nilai organisasi.
 Penggunaan dan interpretasi symbol sangat penting untuk budaya
organisasi.
 Budaya berbeda-beda di organisasi dan interpretasi tindakan dalam budaya
ini beragam.

Pemahaman Etnografi: Melebih-lebihkan

Geertz ( 1973) berpendapat bahwa untuk memahami budaya orang harus


melihatnya dari sudut pandang anggota. Geertz percaya peneliti harus menjadi
ahli etnografi. Etnografi adalah metodologi kualitatif yang mengungkap dan
menafsirkan artefak, cerita, ritual, dan praktik-praktik untuk mengungkapkan
makna dalam budaya (Pachirat, 2013). Etnograf sering menyebut studi mereka
sebaai penelitian naturalistik karena mereka percaya bahwa cara mereka
mempelajari budaya jauh lebih alami daripada peneliti kuantitatif. Geertz
mengatakan etnografi bukan ilmu eksperimental melainkan sebuah metodologi
yang menguak makna.

Geertz menunjukan bahwa metode kualitatif ini tidak sama dengan


berjalan satu mil dengan sepatu dalam mereka mempelajarinya. Geertz
menunjukan bahwa keseimbangan harus dicapai antara mengamati secara alami
dan merekam perilaku serta mengintegrasikan nilai-nilai seorang peneliti ke dalam
proses.

Kinerja Komunikatif

Pacanowsky dan O’Donnell Trujillo ( 1982) berpendapat bahwa anggota


organisasi mengekspresikan kinerja komunikasi tertentu, yang menghasilkan
buday organisasi yang unik. Kinerja adalah metafora yang menunjukan proses
simbolis memahami perilaku menusia dalam suatu organisasi. Kinerja organisasi
sering meniru teater, dimana baik atasan maupun karyawan memilih untuk
mengambil berbagai peran, atau bagian dalam organisasi mereka. Pada ahli teori
menguraikan lima kinerja budaya, yaitu ritual, hasrat, sosial, politik, dan
enkulturasi.
Kinerja Ritual

Kinerja ritual merupakan kinerja komunikasi yang terjadi secara teratur dan
berulang. Ritual mencakup empat jenis, yaitu ritual pribadi, tugas, sosial, dan
organisasi. Ritual pribadi mencakup hal-hal yang rutin dilakukan setiap hari di
tempat kerja. Misalnya, secara teratur memeriksa pesan suara atau surel ketika
mulai bekerja. Rituah tugas adalah perilaku ritual yang terkait dengan pekerjaan
seseorang. Misalnya, ritual tugas karyawan Departemen Kendaraan Bermotor
termasuk menerbitkan pemeriksaan mata dan ujian tertulis, mengambil foto dari
calon pengemudi, dan lain-lain. Ritual sosial adalah rutinitas verbal dan
nonverbal yang biasanya mempertimbangkan interaksi dengan orang lain.
Mislnya, anggota organisasi berkumpul untuk waktu bersenang-senang di bar
pada Jum’at untuk merayakan akhir minggu. Ritual organisasi termasuk sering
terjadi pada acara perusahaan, seperti rapat divisi, rapat fakultas.

Kinerja Hasrat

Kinerja hasrat adalah cerita-cerita organisasi yang anggotanya antusias


berhubungan dengan orang lain.

Kinerja Sosial

Kinerja sosial adalah ekstensi umum kesopanan, kesantunan, dan kesopanan yang
digunakan untuk mendorong kerja sama antar anggota organisasi.

Kinerja Politik

Ketika budaya organisasi mengkomunikasikan kinerja politik mereka


menjalankan kekuasaan dan pengendalian. Memperoleh dan mempertahankan
kekuasaan dan pengendalian adalah ciri dari kehidupan perusahaan.

Kinerja Enkulturasi

Kinerja enkulturasi mengacu pada bagaimana nggota memperoleh pengetahuan


dan keterampilan agar menjadi anggota yang berkontribusi terhadap organisasi.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori budaya organisasi, yang diartikulasikan oleh Pacanowsky dan O’Donnell


merupakan pengaruh penting pada teori dan penelitian komunikasi organisasi.

Konsistensi Logis

Konsistendi logis mengacu pada gagasan bahwa teori harus mengikuti pengaturan
logis dan tetap konsisten. Pacanowsky dan O’Donnell mencoba untuk tetap setia
kepada keyakinan mereka bahwa budaya organisasi kaya dan beragam, mereka
merasa bahwa mendengarkan kinerja komunikatif anggota organisasi itru adlaah
di mana kita harus mulai dalam pemahaman “budaya perusahaan”

Utilitas

Teori ini bergunaza karena informasi ini berlaku untuk hamper setiap karyawan
dalam suatu organisasi. Pendekatan ini berguna karena banyak infromasi dari teori
memiliki hubungan langsung terkait bagaimana karyawan bekerja dan identifikasi
mereka terhadap lingkungan kinerja mereka.

Heurism

Daya tarik budaya organisasi telah jauh dan luas, menghasilkan sebuah heuristic.
Para peneliti berfokus pada beberapa tema teori yang fundamental dalam
penelitian yang meneliti tentang inisiatif rekayasa, fasilitas klampus, peran
gender.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa pengertian budaya menurut ahli teori budaya organisasi?


Jawab : Budaya adalah suatu cara hidup dalam suatu organisasi
2. Jelaskan asumsi ketiga teori budaya organisasi?
Jawab : Asumsi ketiga teori budaya organisasj berkaitan dengan berbagai
budaya organisasi. Budaya organisasi sangat bervariasi, persepsi tindakan
dan kegiatan dalam budaya ini adalab beragam seperti halnya budaya itu
sendiri. Persepsinya, bagaimana pun, dan partisipasinya dalam budaya
mungkin berbeda dari orang lain. Beberapa orang mungkin menghargai
perubahan beberapa budaya setelah bekerja bertahun-tahun untuk
perusahaan kecil yang sama
BAB 17

TEORI INFORMASI ORGANISASI

Karl weick membangun pendekatan untuk mendeskripsikan prose dimana


organisasi mengumpulkan, mengelola, dan menggunakan informasi yang mereka
terima. Focus utamanya adalah pada pertukaran informsasi yang terjadi dalam
organisasi dan cara anggota mengambil langkah untuk materi ini. Weick melihat
organisasi sebagai sistem yang mengambil informasi yang membingungkan atau
ambigu dari lingkungannya dan mencoba memeberikan arti yang masuk akal.
Oleh karena itu, organisasi akan terus berkembang ketika mereka mencoba
memahami dirinya sendiri dan lingkungannya.

Hal yang Paling Konstan Adalah Perubahan (dalam Organisasi)

Weick mengungkapkan bahwa organisasi dan limgkungannya berubah


sangat cepat sehingga tidaklah realistis untuk memperlihatkan merekja seperti
sekarang ini karena keadaan itu bukanlah kondisi pada masa depan. Menurut
pendekatan ini, hal yang tidak realistis untuk mencoba menggambarkan lingkunga
sekitar kampus atau universitas pada masa kini karena cenderung akan berubah.

Fokus pada teori informasi organisasi terletak pada komunikasi informasi


yang merupakan hal yang penting dalam menentukan kesuksesan organisasi.
Tugas memprose informasi tidak diselesaikan hanya dengan mengumpulkan
informasi, bagian yang sulit adalah menguarkan dan mendistribusikan informasi
yang didapat.

Teori Sistem Umum

Weick mengaplikasikan teori sistem umum dalam perkembangan


pendekatannya untuk mempelajari mengenai cara organisasi mengelola informasi.
Para ahli teori sistem berargumentasi bahwa ada pola interaksi yang rumit antara
bagian sistem dan memahami interaksi akan membantu kita memahami sistem
keseluruhan.

Komponen penting dari teori sistem umum dan salah satu yang esensial
untuk mengartikan informasi dalam organisasi, adalah umpan balik atau informasi
yang diterima oleh sebuah organisasi dan anggotanya. Penting untuk diingat
bahwa informasi ini dapat bersifat positif dan negative. Organisasi dan
anggotanya dapat kemudian memilih untuk menggunakan informasi untuk
mengelola kondisi terbaru dalam organisasi atau dapat memutuskan untuk
menginisialkan beberapa perusahaan yang mengarah ke tujuan, yang sedang
mencoba diraih oleh sistem. Melalui umpan baliklah unit-unit mampu
menentukan jika informasi telah ditrabsmisikan secara jelas dan memedai untuk
meraih tujuan yang diinginkan.
Teori Evolusi Sosiokultur dari Darwin

Teori evolusi sosiokultur adalah sudut pandang kedua yang telah


digunakan untuk mendeskripsikan proses dimana organisasi mengumpulkan dan
mengartikan informasi. Tujuan akhir bagi semua organisasi adalah ketahanan dan
seperti umat manusia organisasi bekerja untuk menemukan strategio terbaik untuk
melalui semua tantangan.

Teori evolusi awalnya dibentuk untuk mendeskripsikan prose adaptasi


yang dialami makhluk hidup dengan tujuan terus berkembang dalam lingkunngan
ekologi yang menantang. Charles Darwin (1948) menjelaskan adaptasi ini dalam
istilah mutasi yang memperbolehkan mahkluk hidup mengatasi lingkungan sekitar
yang beragam.beberapa organisme tidak dapat bertahan dan mati, dimana
makhluk lainnya membuat oerubahan dan sejahtera.

Campbell (1965) memperluas teori ini untuk menjelaskan proses di mana


orgnasisasi dan anggota-anggotanya beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Teori evolusi sosiokultur membahas mengenai perubahan yang individu lakukan
dalam perilaku sosial dan harapan untuk beradaptasi terhadap perusahaan atau
lingkungan sosialnya.

Asunsi-asumsi Teori Informasi Organisasi

Teori informasi organisasi adalah salah satu cara untuk menjelaskan bagaimana
cara organisasi mengartikan informasi yang membingungkan atau ambigu.teori ini
memusatkan perhatian pada proses pengaturan anggota dalam sebuah organissi
untuk mengelola informasi daripada memperhatikan struktur organisasi itu.
Sejumlah asumsi yang mendasari teori ini adalah sebagai berikut :

 Organisasi manusia berada di dalam lingkunga informasi.


 Informasi yang diterima organisasi berbeda dalam tingkat
ekuivokalitasnya.
 Organisai manusia terlibat dalam proses informasi untuk mengurangi
ekuivokalitas informasi.

Konsep-konsep Penting dan Mengonsepsi Informasi

Teori informasi organisasi terdiri atas sejumlah konsep kunci yang penting untuk
memahami konsep ini. Diantaranya lingkungan, peraturan, dan siklus.

Lingkungan Informasi: Total keseluruhan

Lingkungan informasi merupakan inti dari pemahaman mengenai cara organisasi


membentuk dan juga memproses informasi.
Peraturan: Pengaturan Untuk Menganalisis

Peraturan mengacu pads pedoman perusahaan yang telah terbentuk untuk


menganalisis ekuivokalitas pesannserta juga membimbing respons terhadap
informasi.

Prinsip-prinsip Ekuivokalitas

Organisasi menggunakan beberapa prinsip ketika berhadapan dengan


ekuivokalitas. Sebuah organisasi haru smenganalisis sebuah hubungan antara
ekuivokalitas informasi, peraturan yang dihasilkan dari penelitian yang baik.
Brosur semacan ini telah terbukti menjadi alat yang sukses merekrut para murid
pada masa lalu, ketika pendaftaran pada sekolah meningkatkan 4% pertahun
selama lima tahun belakangan ini.

Siklus: Aksi, Merespon, Menyesuaikan

Semakin ekuivokalitas pesan yang diterima, semakin banyak siklus yang


diperlukan untuk mengurangi ekuivokalitasnya. Siklus perilaku komunikasi
digunakan untuk mengurangi ekuivokalitasnya yang organisasi miliki untuk
mengurangi ekuivokalitasnya dan siklus komunikasi yang seharusnya digunakan.
Prinsip kedua yang diungkapkan Weick (1979) berhubungan dengan jumlah
peraturan yang diperlukan dan jumlah siklus yang dapat dilakukan untuk
mengurangi ekuivokalitas. Prinsip ketiga yang diajukan Weick berhubungan
dengan hubungan langsung antara sejumlah siklus yang digunakan dan jumlah
ekuivokalitas yang tetap ada.

Mengurangi Ekuivokalitas: Mencoba Menggunakan Informasi

Menurut Weick (1995), organisasi berproses melalui tahapan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan peraturan dan siklus sehingga informasi dapat mudah dipahami
dan berarti.

Penetapan: Memberikan Arti Penting dalam Pesan

Penetapan mengacu pada informasi yang diterima dan diinterpretasikan oleh


organisasi.

Seleksi: Menginterpretasikan Masukan

Ketika organisasi telah memiliki beragam peraturan dan siklus untuk


menginterpretasikan lingkungan informasi,  organisasi harus menganalisis
pengetahuan yanga ada dan memiliki metode terbaik untuk mendapatkan
informasi tambahan waktu untuk lebih jauh lagi mengurangi ekuivokalitas.
Tahapan ini mengacu pada istilah seleksi
Penyimpanan: Mengingat Hal Kecil

Dalam tahapan penyimpanan,  organisasi menyimpan informasi untuk


penggunaan setelahnya.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori informasi organisasi dari Karl weick telah diidentifikasikan oleh kerangka
teori yang kuat untuk menjelaskan mengenai cara organisasi menginformasikan
yang mereka terima untuk eksistensi.

Konsistensi Logis

Teori harus masuk akal dan menjelaskan konsep-konsep yang didiskusikan. Teori
dari Weick tampaknya gagal pada tes konsistensi logis. Kritikan tambahan dalam
konsistensi logis adalah  bahwa teori informasi organisasi memandang organisasi
sebagai unit yang statis dalam masyarakat

Utilitas

Teori informasi organisasi memusatkan pada proses komunikasi daripada peranan


Komunikasi itu sendiri.

Heurism

Teori informasi organisasi bersifat heuristik dan memicu diskusi akademis. Teori
ini telah menginspirasi pemikiran untuk melakukan penelitian mengenai beragam
topik termasuk membanjiri informasi, humor organisasi, dan kohesi angkatan
bersenjata Amerika Serikat.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa komponen penting dari teori sistem umum?


Jawab : Komponen penting dari teori sistem umum atau salah satu yang
esensial dalam mengartikan informasi dalam organisasi adalah umpan
balik atau informasi yang diterima oleh sebuah organisasi dan anggotanya
2. Jelaskan prinsip kedua ekoivokalitas ?
Jawab : Prinsip kedua diungkapkan oleh Weick (1997) berhubungan
dengan jumlah yang diperlukan dan jumlah siklus yang dapat dilakukan
untuk mengurangi ekuivokalitas. Peraturan satu-satunya  yang terlibat
dalam suatu ekuivokalitas adalah berkomunikasi dengan orang (personel)
yang berwawasan di area yg tepat. Oleh karena itu, semakin banyak siklus
pertukaran informasi yang akan terjadi antara pegawai perusahaan dengan
teknisi untuk mengurai ambiguitas informas
BAB 18

RETORIKA BERDASARKAN TULISAN ARISTOTELES

Tradisi Retoris

Definisi aristoteles mengenai retorika; alat-alat persuasi yang tersedia.


Agi aristoteles menggunakan semua alat persuasi bukanlah merupakan sebab atau
penyiksaan.

Asumsi Retorika

Teori Aristoteles dituntun oleh dua asumsi sebagai berikut :

 Pembicara yang efektif harus mempertimbangkan khalayak mereka


 Pembicara yang efektif menggunakan beberapa bukti dalam presentasi
mereka

Silogisme dan Entimem: Sebuah Argumen Tiga Tingkat

Silogisme dan entimem adalah dua dari istilah yang paling banyak
didiskusikan. Silogisme telah mendorong terjadinya diskusi diantara para
ilmuwan retorika (misalnya Bitzer, 1995; im dan unningham, 2003). Silogisme
didefinisikan sebagai sekelompok proposisi yang berhubungan satu sama lain dan
menarik sebuah kesimpula dalam premis-premis mayor dan minor. Biasanya
silogisme terdiri atas dua premis dan sebuah kesimpulan silogisme sebenarnya
merupakan sebuah argument deduktif yang merupakan sekelompok pernyataan
(premis) yang menuntun pada sekelompok pernyataan lain (kesimpulan).
Pemikiran silogisme dalam pidato Camille sebagai berikut :

Premis mayor : angka kecelakaan yang diakibatkan oleh minuman


beralkohol senagat tingga dan melibatkan para peminum usia kuliah.

Premis minor : mahasiswa memeiliki kebijaksanaan dan pendidikan untuk


tidak mabuk sambil mengemudi.

Kesimpulannya : karenanya, anda dapat menggunakan pengalaman dan


kebijaksanaan anda untuk memulai dan mengemudi dalam keadaan tidak
mabuk.

Lloyd Bitzer (1959) mendefinisikan entimem sebagai “silogisme yag


didasarkan pada kemungkinan, tanda, dan contoh yang berfungsi sebagai persuasi
retoris.” Menurut Aristoteles entimem tergantung pada kemungkinan dan tidak
pada kebenaran yang absolut. Omar Swartz (1998) menyatakan bahwa khalayak
menyukai pesan di mana mereka dapat memberikan premis atau mendeduksi
kesimpulan bagi diri mereka sendiri dibandingkan diberitahu secara langsung apa
yang harus mereka lakukan atau pikirkan. Beberapa penulis (Golden et al, 2004)
telah berusaha untuk menjelaskan kebingungan tersebut dengan mengamati bahwa
Aristoteles menganggap entimem sebagai metode persuasi yang mirip dengan
hubungan yang dimiliki oleh silogisme dengan logika. Baik silogisme maupun
entimem merupakan jenis pengetahuan walaupun terdapat sedikit variasi,
keduanya secara esensi sama dalam hal struktur.

SILOGISME

Beberapa politikkus tidak jujur dan suka menipu (premis mayor)

Sara ollier adalah Politikus (premis minor)

Karena itu, Sara ollier adalah politikus yang tidak jujur dan suka menipu
(kesimpulan)

ENTIMEM

Beberapa politikus tidak jujur dan suka menipu (premis)

Karena itu, Senator Sara ollier mungkinn saja tidak jujur dan suka menipu
(kesimpulan)

Kanon Retorika

Aristoteles yakin bahwa suatu pidato persuasive bisa menjadi efektif, para
pembicara harus mengikuti tuntunan tertentu atau prinsip-prinsip yang disebut
dengan kanon. Para ahli retoris telah mempertahankan pengamatan Aristoteles ini,
kebanyakan penulis mengenai tek public speaking dalam komunikasi mengikuti
kanon-kanon Aristoteles untuk menghasilkan pidato yang efektif.

Penemuan

Kanon yang pertama adalah penemuan. Penemuan didefinisikan sebagai


konstruksi atau penyusunan dari suatu argument yang relevan dengan tujuan dari
suatu pidato. Penemuan diinterpretasikan secara luas sebagai kelompok informasi
dan pengetahuan yang dibawa oleh seorang pembicara kedalam situasi berbicara.

Pengaturan

Kanon kedua yang dikemukakan oleh Aristoteles adalah pengaturan. Pengaturan


berhubungan dengan kemampuan pembicara untuk mengorganisasikan pidatonya.
Aristoteles merasa bahwa pembicara harus mencari pola terorganisasi bagi
pidatonya untuk meningkatkan efektivitas pidato.
Gaya

Gaya adalah penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dalam cara tertentu.
Tiap jenis retorika mempunya gaya sendiri, tetapi gaya sering kali terlewatkan. Ia
sering menyatakan bahwa kata-kata aneh glos atau “girl friday” harus
dihindari.Aristoteles mengenalkan metafora atau majas yang membantu untuk
membuat sesuatu yang kurang jells menjadi lebih mudah dipahami. Metafora
merupakan alat yang penting untuk digunakan dalam pidato.

Penyampaian

Penyampaian merujuk pada presentasi nonverbal dari ide-ide seorang pembicara.


Penyampaian biasanya merujuk kepada beberapa perilau seperti kontak mata,
tanda vocal, ejaan, kejelasan pengucapan, dialek, gerakan tubuh, dan penampilan
fisik.

Ingatan

Ingatan adalah menyimpan penemuan, pengaturan, dan gaya di dalam benak


pembicara. Seorang pembicara harus memiliki pemahaman yang mendasar
menegnai banyak dari alat-alat ini ketika menyusun dan menyampaikan pidato.

Jenis-jenis Retorika

Retorika forensik berkaitan dengan keadaan ketika para pembicara mendorong


munculnya rasa bersalah atau rasa tidak bersalah. Retorika Epideiktik adalah
wacana yang berhubungan dengan pujian atau tuduhan. Retorika delibertif
merujuk pada saat ketika harus melakukan sesuai tindakan yang harus diambil
sesuatu harus atau tidak boleh dilakukan.

Kritik dan Penutup

Retorika Aristoteles tetap merupakan dasar teoritis yang berpengaruh dalam


kajian komunikasi.

Heurisme

Retorika Aristoteles adalah salah satu dari teori yang paling heuristik di dalam
komunikasi. Teori ini telah mencapai beberapa subarea dalam disiplin ilmu
komunikasi, seperti ketakutan dalam berkomunikasi, dan telah mendorong
penelitian baik yang bersifat empiris maupun praktis.

Konsistensi Logis

Aristoteles telah dikritik dengan adanya kontadiksi dan tidak adanya koherensi
lord menyatakan bahwa dalam pengembanan teorinya, Aristoteles menyerang para
penulis menganai retorika lainnya karena menulis terlalu banyak mengenai emosi
khalayak.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan jenis jenis retorika?


Jawab : Retorika forensik, retorika epideiktik, dan retorika delibertif
2. Apa pengertian etimem menurut Lloyd Bitzer?
Jawab : Etimem didefinisikan sebagai silogisme yang didasarkan pada
kemungkinan, tanda, dan contoh yang berfungsi sebagai persuasi yang
retoris.
BAB 19

DRAMATISME

Drama adalah metafora yang berguna bagi ide-ide Burke untuk tiga alasan (1)
Drama mengindikasikan cakupan yang luas. Tujuannya adalah untuk berteori
mengenai keseluruhan pengalaman manusia. (2) Drama cenderung untuk
mnegikuti tipe-tipe atau genre yang mudah dikenali seperti komedi, musical,
melodrama, dan yang lainnya. (3) Drama selalu ditujukan pada khalayak. Dalam
hal ini, drama bersifat teoritis.

Asumsi Dramatisme

Asumsi memberikan suatu makna dari ontology teoretikus. Beberapa isu ontology
berkaitan tentang seberapa banyak pilihan dan kehenda bebas yang dimiliki
manusia. Asumsi yang kita buat mengenai manusia adalah artikel kepercayaan
mengenai realitas dasar. Brummett (1993) telah menyebut asumsi burke sebagai
ontologi simbolis dikarenakan penekanannya pada bahasa. Burmett memberikan
asumsi teori dramatisme Burke berikut ini :

 Manusia adalah hewan yang menggunakan symbol


 Bahasa dan symbol membentuk sebuah sistem yang sangat penting bagi
manusia
 Manusia adalah pembuat pilihan

Dramatisme sebagai Retorika Baru

Burke menyatakan bahwa definisi retorika adalah, intinya, persuasi, dan


tulisannya mengeksplorasi cara-cara di mana persuasi dapat terjadi. Tahun 1952,
Marie Nichols mengatakan hal berikut ini mengenai perbedaan antara pendekatan
Burke dan Aristoteles.

Identifikasi dan Substansi

Burke menyatakan bahwa segala sesuatu mempunya substansi, yang didefinisikan


sebagai sifat umum dari sesuatu. Burke berargumen bahwa ketika terdapat
ketumpangtindihan antara 2 orang dalam hal substansi mereka, mereka
mempunyai identifikasi. Semakin besar ketumpangtindihan yang terjadi, makin
besar identifikasi yang terjadi. Kebalikannya juga benar, semakin kecil tingkat
ketumpangtindihan individu, makin besar pemisahan yang ada di antara mereka.

Proses Rasa Bersalah dan Penebusan

Konsubstansialitas, atau masalah mengenai identifikasi dan substansi,


berhubungan dengan siklus rasa bersalah/penebusan karena rasa bersalah dapat
dihilangkan sebagai hasil identifikasi dan pemisahan. Patricia Sullivan dan Lynn
Turner berarguman bahwa Zoe Baird, orang pertama yang dinominasikan oleh
presiden linton sebagai jaksa agung Amerika Serikat namun gagal, bertindak
sebgaai orang yang berkorban untuk negaranya sebagai penebus rasa bersalah kita
menegnai kurangnya perawatan untuk anak. Menggunakan prinsip Burke,
Sullivan dan Turner berarguman bahwa Baird sebenarnya konsubtansial dengan
banyak orang Amerika karena masalah mengenai perawatan anak yang memadai
tersebaar di seluruh negara.

Ketika menggunakan pentad untuk menganalisis sebuah iteraksi simbolik,


penganalisis pertama menentukan semua elemen dari pentad dan mengidentifikasi
apa yang terjadi dalam suatu tindakan tertentu. Setelah memberikan label pada
poin-poin dari pentad dan menjelaskan semuanya secara menyeluruh, analisis
kemudian mempelajari rasio dramtistik

Kritik dan Penutup

Kenneth Burke telah memberikan sumbangan yang tidak terukur bagi bidang ilmu
komuniaksi dengan teori dramatisme-nya. Perlu mengevaluasi teori Burke
menggunakan kriteria yang diekmukakan. Secara khususpara kritikus melihat
adanya masalah dalam hal parsimony, ruang lingkup, dan kegunaan sekaligus
pada saat yang sama memuji teori ini karena sifatnya yang heuristic.

Parsimoni

Beberapa kritikus mengeluh bahwa teori Burke terlalu tida jelas dan sulit
dipahami untuk dapat berguna. Para pendukung Burke juga mengakui bahwa
karyanya sulit dibaca.Nichols juga memberikan beberapa penyampaian terhadap
beberapa kritik dengan menyimpulkan bahwa beberapa kesulitan yang muncul
berasal dari keringkasan tuliannya dan keunikan pola organisasi tulisannya,
penetrasi pemikirannya, dan keluasan usahanya.

Ruang Lingkup

Tujuan Burke tidak kurang untuk menjelaskan keseluruhan pengalaman manusia


dengan interaksi simbolik. Ini merupakan tujuan yang luas dan sangat ambisius,
dan beberapa kritikus yakin bahwa teori ini menyebabkan menjadi terlalu luas
untuk dapat bermakna.

Kegunaan

Beberapa peneliti (Condit, 1992; Murray,2003) mengamati bahwa dramatisme


kurang dapat memenuhi kriteria kegunaan. Condit berargumen bahwa teori ini
akan lebih berguna jika membahas mengenai gender dan budaya secara lebih luas.
Heurisme

Sehubugan dengan heurisme, kritikus sepakat bahwa teori dramatisme sangat


sukses.clark berargumen bahwa dramatisme menunjukan kepada kita bagaimana
berbagi tempat khusus di wilayah Negara melalui turisme menciptakan
identifikasi akan budaya bersama.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi dramtisme?


Jawab : Manusia adalah hewan yang menggunakan simbol, bahasa dan
simbol membentuk sebuah sistem yang sangat penting bagi manusia,
manusia adalah pembuat pilihan.
2. Sebutkan 3 alasan bagi ide ide burke?
Jawab : Drama mengindikasikan cakupan yang luas, drama cenderung
untuk mengikuti tipe-tipe atau genre yang mudah dikenali, dan drama
selalu ditujukan pada khalayak
BAB 20

PARADIGMA NARATIF

Istilah paradigma mengindikasikan pemikiran Fisher mempresentasikan


pergeseran mayor dari pemikiran yang telah mendukung teori-teori komunikasi.
Fisher percaya bahwa ia telah menangkap kondisi alami manusia yang mendasar
denga sebuah pencerahan bahwa kita semua adalah pencerita dan kita menjalani
hidup kita dalam bentuk naratif. Fisher menyajikan sesuatu yang ia sebut dnegan
pergeseran paradigm atau sebuah perubahan signifikan dalam cara berpikir orang-
orang mengenai dunia dan artinya. Fisher behwa paradigm naratif mencapai
pergeseran ini melalui pengenalan bahwa “beberapa diskursus lebih terukur, dapat
diandalkan serta terpercaya dalam aspek pengetahuan, kebenaran, an realitas
daripada beberapa diskursus lain, namun tidak ada bentuk atau aliran yang
memiliki pernyatan final tentang nilai-nilai ini.

Asunsi-asumsi Paradigma Naratif

Keinginan Fisher untuk memperlihatkan Paradigma Naratif adalah gabungan


logika dan estetik, ia juga memperlihatkan bahwa logika naratif berbeda dengan
logika dan penalaran tradisional. Aspek penting mengenai asumsi paradigm
naratif adalah bertolak belakang dengan paradigma dunia rasional sama seperti
perbedaan dua logika ini. Fisher menyatakan lima asumsi berikut :

 Manusia bersifat pencerita


 Keputusan mengenai nilai sebuah cerita berdasarkan pada alasan-
alasan/penalaran yang baik.
 Alasan yang baik ditentukan oleh sejarah, biografi, budaya, dan karakter.
 Rasionalitas berdasarkan pada penilaian banyak ornag mengenai
konsistensi dan kejujuran cerita.
 Kita mengalami dunia yang dipenuhi oleh cerita dan kita harus memeilih
diantara kesemuanya.

Konsep-konsep Penting dalam Pendekatan Naratif

Konsep kunci yang membentuk inti kerangka teoritis yaitu narasi, rasionalisasi
naratif. Koherensi terdiri atas tiga tipe yaitu structural, material, dan
karakterologis, dan kejujuran mengarah kepada logika alasan yang baik.

Narasi

Bagi Fisher, narasi lebih daripada sebuah cerita yang memiliki alur dengan
awalan, tengah, dan akhir. Dalam perspektif Fisher, narasi termasuk laporan
dalam bentuk verbal ataupun nonverbal dengan sejumlah kejadian, di mana
pendengar memberikan arti.
Rasionalitas Naratif

Dalam rasionalitas naratif, yang memberikan kita cara menilai naratif yang agak
beda dari metode tradisional yang ditemukan dalam paradigm dunia rasional.
Rasionalitas naratif kebalikan dari logika tradisional, beroperasi pada dasar dua
prinsip yang berbeda yaitu koherensi dan kejujuran. Koherensi adalah standar
untuk menilai rasionalitas naratif, di mana sangat menentukan apakah seseorang
menerima narasi tertentu atau menolaknya.

KOHERENSI STRUKTURAL terletak pada sampai dan sejauh mana


sebuah cerita memiliki alur yang berjalan dengan lancer.

KOHERENSI MATERIAL mmengacu pada sejauh mana kongruensi


antara satu cerita dengan cerita lainnya yang saling berhubungan.

KOHERENSI KARAKTEROLOGIS mengacu pada tingkat kepercayaan


pada karakter-karakter dalam cerita.

Kejujuran standar penting lainnya untuk menilai rasionalitas naratif adalah


kejujuran atau rehabilitas akan sebuah cerita.cerita yang jujur akan memicu
kebenaran dalam diri pendengar.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Paradigma naratif Fisher menawarkan ide-ide baru ke dalam perilaku komunikasi


dan mengarahkan perhatian kita kepada proses demokrasi dalam area kritik
retorika. Paradigm naratif telah memebantu kita untuk melihat karateristik alami
dari berbagai logika di tempat kerja dalam keterlibatan komunikasi dengan Ayah.

Ruang Lingkup

Paradigma naratif terlalu luas utamanya berpusat pada pernyataan Fisher bahwa
semua komunikasi bersifat naratif. Peneliti keberatan dengan dua hal tersebut
dengan 2 alasan yaitu ; pertama, beberapa menanyakan utilitas definisi yang
mencakup semuanya. Sejauh mana arti definisi naratif jika memasukan semua
perilaku komunikasi.kedua, beberapa peneliti yang patut dicatat Robert Rowland
(1987,1989) mengatakan bahwa beberapa bentuk komunikasi tidak berbentuk
naratif seperti yang dikatakan oleh Fisher.

Konsistensi Logis

Paradigm naratif telah gagal untuk menjadi konsisten dengan beebrapa pernyataan
yang telah Fisher keluarkan. Rowland berargumentasi bahwa tidak ada yang
melekat dalam bercerita yang menjamin bahwa kaum elite tidak akan mengontrol
masyarakat.
Utilitas

Paradigm naratif memiliki kritik yang menemukan bahwa paradigma ini kurang
berguna mengingat hal yang mereka katakana sebagai bias konservatif. K.
McClure (2009) berargumentasi abhwa paradigma naratif sebuah teori yang
terlalu konservatif karena fokusnya pada kejujuran yang realitanya menjadi
rasionalitas konsepsi normative daripada membebaskan kita dari mereka seperti
yang Fisher tawarkan.

Heurism

Paradigm naratif Fisher telah berkontribusi besar terhadap penelitian komunikasi


manusia. Akademisi pada masa depan akan memperluas kerangka paradigma
naratif untuk memperbaiki kerugian dan kapitalisasi kekuatannya. Dalam
membentuk paradigm naratif, Fisher telah menyediakan kerangka yang kaya
untuk karya akademik semacam ini.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan 2 alasan bahwa peneliti keberatan pada pernyataan Fisher!


Jawab : Beberapa menanyakan utilitas definisi yang mencakup semuanya
dan beberapa peneliti yang patut dicatat yaitu Robert Rowland mengatakan
bahwa beberapa bentuk komunikasi tidak berbentuk naratif
2. Ada berapa macam kohesi dan jelaskan !
Jawab : Ada 3. Koherensi struktural yaitu terletak pada sampai dan sejauh
mana sebuah cerita memiliki alur yang berjalan dengan lancar.
Koherensi material yaitu mengacu pada sejauh mana kongruensi antara
satu cerita dengan cerita lainnya yang saling berhubungan.
Koherensi karakterologis yaitu mengacy pada tingkat kepercayaan pada
karakter-karakter dalam cerita
BAB 21

TEORI PENGATURAN AGENDA

Perluasan dan Penyempurnaan Teori Pengaturan Agenda

Hipotesis McCombs dan Shaw bahwa agenda media memengaruhi agenda publik,
ditemukan pada citro penonton yang pasif. Fase kedua dalam penelitian teori akan
menjauh secara sedang. Fase ini menggabungkan pengaturan agenda dengan
beberapa ide dari teori penggunaan dan gratifikasi. Weaver, Graber, McCombs,
dan eyal (1981) memperluas teori pengaturan agenda melampaui masalah public
yang McCombs dan Shaw telah mulai teliti pada tahun 1972. Stephen Littlejohn
dan aren Foss (2011) mengungkapkan ada empat tipe relasi kuasa antar media dan
sumber lain yang mungkin menyediakan jawaban : (1) sumber berkekuatan tinggi
dan media berkekuatan tinggi, (2) sumber berkekuatan tinggi dan media
berkekuatan rendah, (3) sumber berkekuatan rendah dan media berkekuatan
tinggi, (4) sumber berkekuatan rendah dan media berkekuatan rendah.

Sejarah Penelitian Pengaturan Agenda

Sejarah terhadap pengaturan agenda dapat dikonseptualisasikan dalam dua tahap


yaitu konseptualisasi prateori dan penetapan teori.

Konseptualisasi Prateori

Kebanyakan peneliti membicarakan mengenai tahap pertama dalam penelitian


pengaturan agenda, yaitu konseptualisasi pada beberapa akademisi dalam
beberapa bidang yang mulai berpikir dan menulis mengenal relasi antarmedia.
Orang pertama yang berkontribusi pada pemikiran ini menurut James Dearing dan
Everett Rogers adalah Robert E. Park. Park adalah akademisi pertama yang
membahas komunikasi massa. Ia membagi gagasannya mengenai penjaga gerbang
media dan mulai mendiskuskan beberapa masalah yang sekarang dimasukan
kedalam teori pengaturan agenda. Park berbicara bahwa editor-editor adalah
penjaga gerbang karena mereka memiliki kekuasaan untuk membunuh para
koresponden, reporter, dan agen berita lainnya.

Pada tahun 1948, Harold D Lasswell mengontibusikan bab penting ke dalam


antologi mengenai komunikasi yang telah memiliki implikasi luas untuk teori
pengaturan agenda. Lasswell berbicara mengenai dua fungsi penting dari media
massa yaitu pengawasan dan korelasi. Pengawasan adalah proses pemilik berita
untuk menyaring informasi yang ada di dalam lingkungan dan memutuskan
kejadian mana yang dapat diperhatikan dalam berita yang diterbitkan. Lasswell
menggambarkan fungsi korelasi sebagai cara media mengarahkan perhatian kita
kepada masalah tertentu dengan mengomunikasikannya kepada publik dan
pengambil keputusan.
Menetapkan Teori Pengaturan Agenda

McCombs dan Shaw (1972) yang mengambil konsep-konsep awal tersebut dan
menempatkannya pada serangkaian empiris. McCombs dan Shaw tertarik untuk
menguji hipotesis diambil ari ide para ahli, seperti Lasswell, Park dan Lippman,
bahwa media massa menciptakan agenda melalui seleksi yang mereka lakukan
mengenai materi yang tercakup dalam berita dan agenda ini memengaruhi
persepsi public mengenai hal yang dianggap penting.

Asumsi-asumsi Teori Pengaturan Agenda

Teori pengaturan agenda berdasarkan tiga asumsi dasar sebagai berikut :

 Media menetapkan agend dan dalam melaukannya tida hanya mereflesikan


realitas, namun juga menyaring dan membentuk realita untuk public
 Konsentrasi media pada masalah yang mengisi agenda akan memengaruhi
agenda public dan secara bersamaan memengaruhi agenda pengambilan
kebijakan
 Public dan pengambil kebijakan memiliki kemungkinan untuk
memengaruhi agenda media juga.

Proses Tiga Bagian Pengaturan Agenda

Prose tiga bagian pengaturan agenda terdiri atas tiga bagian yaitu : Agenda media
mengacu pada prioritas penempatan masalah-masalah yang didiskusikan pada
sumber-sumber media. Agenda public adalah hasil dari agenda media berinteraksi
dengan pemikiran public. Dengan demikian agenda public berinteraksi dengan
apa yang dianggap penting oleh pengambil kebijakan untuk menciptakan agenda
kebijakan. Dalam bentuk yang sederhana, teori menyatakan bahwa agenda media
memengaruhi agenda public yang akhirnya berpengaruh terhadap agenda
kebijakan.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori pengaturan agenda adalah teori yang sangat berharga dalam biang
komunikasi massa karena memiliki sejarah awal abad ke-20 dan masih terus
berlau sampai sekarang dalam pengelitian mengenai media dan komunikasi
public.

Utilitas

Dalam penelitian mengeksplorasi perbedaan yang berhubungan dengan usia


dalam pengaturan agenda peneliti mengemukakan bahwa meskipun media
menggunaan pembedaan generasi (generasi termuda menggunakan Koran dan
televise secara signifikan lebih sedikit daripada generas yang lebih tua dua
periode, dan menggunakan internet lebih banyak secara signifikan), efek
pengaturan agenda masih sangat lepas dari jenis media yang digunakan.

Dua Tingakat Pengaturan Media

Agenda berfungi dengan dua tingkat. Konsepsi awal tentang teori


mengidentifikasi hanya tingkat pertama dari pengaturan agenda. Tingkat ini
memusatkan pada daftar masalah penting yang membentuk agenda yang
diputuskan oleh sebentuk entitas sepeti media. Tingkat pertama adalah
membicarakan mengenai agenda media yang luas dan tingkat kedua mengacu
pada proses yang dikenal dengan nama peengemasan media atau cara media
menggambarkan kejadian-kejadian (yang telah ditentukan masuk ke dalam agenda
media) memengaruhi dan memaksa konsumen menginterpretasikan sebuah
kejadian dengan cara tertentu.

Ruang Lingkup

Pada suatu sisi, keluhan yang ada bahwa ruang lingkup teori ini terlalu luas dan
kadang kala ada juga yang mendiskusikan kebalikannya. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa kerangka adalah teori terpisah dari teori ini dan dapat
menggantikan teori ini.

Heurism

Dengan menghormati heurism, teori pengaturan agenda telah sukses. Teori ini
telah mendukung ratusan penelitian dari tahun 1972 dan penelitian ini telah
dikondisikan dalam berbagai topic dan bidang. Meskipun teori pengatura agenda
memusatkan pada teori politik, mereka tida mengkhususkan pada teori tersebut,
dan mereka tida memusatkan pada politik di Amerika Serikat, sebagai bukti
terdapat penelitian baru-baru ini yang di adakan di Swedia dan Cile.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi pada teori pengaturan agenda?


 Jawab : Media menetapkan agend dan dalam melaukannya tida hanya
mereflesikan realitas, namun juga menyaring dan membentuk realita untuk
public
 Konsentrasi media pada masalah yang mengisi agenda akan memengaruhi
agenda public dan secara bersamaan memengaruhi agenda pengambilan
kebijakan
 Public dan pengambil kebijakan memiliki kemungkinan untuk
memengaruhi agenda media juga.
2. Sebutkan proses tiga bagian teori pengaturan agenda?
Jawab : agenda media, agenda public, dan agenda kebijakan
BAB 22

TEORI SPIRAL KEHENINGAN

Teori Neolle-Neuman dilahirkan pada masa prainternet, interpretasinya mengenai


pengaruh media massa masih berlau sampai sekarang. Massa sekarang mengingat
popularitas penggunaan blog, surel, twitter, dan youtube kita dibombardir lewat
pesan-pesan lewat media.kita tida bida mengabaikan bahwa media sosial
memainkan peranan penting yang terus meningkat pada persepsi global mengenai
politik, pembatasan keamanan, terorisme, lingkungan, dan area-area lainnya.

Teori spiral keheningan oleh Noelle-Neuman merupakan hal peting yang harus
diperhatikan karena teori ini secara langsung berhubungan dengan kebebasan
berpendapat, yang merupakan tonggak demokrasi kita. Teori ini merajut opini
public dan komunikasi, dua area kritis dalam segala bentuk demokrasi di seluruh
dunia. Noelle-Neuman memusatkan perhatian pada hal yang terjadi ketika orang-
orang mengeluarkan opininya mengenai beragam masalah, yang telah
didefinisikan media kepada public.

Mimbar Pengadilan Opini Publik

Noelle-Neuman tertarik mengklarifikasi istilah-istilah yang mungkin memiliki


banyak arti. Inti teori spiral keheningan adalah istilah yang secara umum diterima,
namun salah satu konsep yang ia rasakan disalahpahami oleh istilah public. Ada
tiga arti dari kata public yaitu pertama, ada asosiasi legal dalam istilah ini. Public
menyatakan bahwa berarti terbuka untuk setiap orang, seperti pada istilah tanah
milik public dan tempat public. Kedua, public mengacu pada keprihatinan dan
masalah orang banyak, seperti dalam istilah tanggung ajwab public akan
jurnalisme. Terakhir, public public mewakili sosiopsikologis seseorang yaitu
orang-orang tiak hanya berpikir mengenai diri sendiri, namun juga berpikir
mengenai hubungan dengan orang lain.

Asumsi-asumsi Teori Spiral Keheningan

Dengan opini public dengan latar belakang teori, kita sekarang membahas tentang
teori spiral keheningan. Noelle-Neumann menyebutkan tiga asumsi berikut :

 Masyarakat mengancam individu yang melenceng dari pendapat umum


dengan isolasi, ketakutan akan isolasi menjadi ketakutan yang mendalam
 Ketakutan isolasi menyebabkan individu mencoba memeriksa ilkim
isolasi setiap waktu
 Perilau public dipengaruhi oleh pengukuran opini public.
Pengaruh Media

Teori spiral keheningan bergantung apda opini public. Noelle-Neuman


memberika peringatan bagaimanapun, bahwa “kebanyakan populasi
memengaruhi sikapnya terhadap pendapat utama dari media.” Nency Beckstein
dan Paul Turman (2012) setuju dan menyatakan bahwa “media menyediakan
kekuatan di belakang spiral keheningankarena dipertimbangkan menjadi
prcakapan satu arah, sebgai bentuk komunikasi public secara tidak langsung di
mana orang-orang merasa putus asa untuk merespon.

Pertimbangkan tiga karakteristik media berita yang diungkapkan ahli yaitu,


ubikuitas, kumulatif, dan konsonan. Ubikuitas menyangkat fakta bahwa media
adalah sumber informasi yang mendalam.hal tersebut menjadi andalan banyak
orang ketika mencari informasi karena media ada di mana pun. Komulativitas
media mengacu pada proses media yang mengulangi materi dari dirinya sendiri
pada lintas program dan waktu. Terakhir adalah konsonan mengacu pada
kesamaan akan kepercayaan,sikap, dan nilai-nilai yang dipegang media.

Uji Kereta

Bagi para ahli teori spiral keheningan, meneliti mengenai apakah orang-orang
berbicara atau tida menuntut metodologi yang jelas, mampu diujikan kembali,
representative dan bisa direplikasi. Noelle-Neuman mengonseptualisasi uji kereta.
Uji kereta adalah sebuah pengukuran untuk orang-orang sampai sejauh mana akan
berbicara mengenai opini mereka. Menurut teori spiral keheningan, orang-orang
dari kedua sisi masalah akan beragam akan hal berkesediaan mereka untuk
mengekspresikan sudut pandangnya di depan public.

Aliran Garis Keras

Garis keras adalah kaum minoritas yang bungkam akan bangkit. Garis keras
mewakili kelompok individual yang tahu bahwa ada harga yang harus dibayar
untuk asertivitas mereka. Noelle-Neuman memasuki area psikologi sosial yang
dikerjakan oleh Gary Shulman untuk memahami aliran garis keras dengan baik.
Shulman berpendapat bahwa jika opini masyarakat telah menjadi cukup besar,
suara mayoritas akan berkurang kekuatannya karena tidak ada alternative opini
yang tersisa.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori spiral keheningan adalah salah satu dari beberapa teori komunikasi yang
memusatkan pada opini public. Teori ini didefinisikan sebagai dasar penting
untuk meneliti kondisi manusia. Noelle-Neuman sebagai akademisi telah dihargai
akan perkenalannya mengenai penelitian jajak pendapat di Jerman dan turut
menemukan International Journal Of Public Opinion Research.
Konsistensi Logis

Teori Noelle-Neuman tidak terhindari dari kritik substansial. Banyak dari kritik
tersebut mengacu pada kurangnya konsistensi logis pada beberapa istilah dari
konsep. Charles Salmon dan G. Gerald Kline (1985) menyatakan bahwa spiral
keheningan gagal untuk mengenali keterlibatan ego seseorang dalam masalah.
Carol Glynn dan Jack McLeod menyatakan dua kekurangan yang berkaitan
dengan konsistensi logis dari teori ini. Pertama, meraka percaya bahwa rasa takut
akan isolasi mungkin tida memotivasi untuk mengekspresikan opini mereka.
Kedua, Glynn dan McLeod memepermasalahkan mengenai cara teori ini dibentuk
dan didasarkan pada media Jerman Barat. Mereka ragu apakah karakteristik media
disini dan disana dapat diaplikasikan pada media di Amerika Serikat sekarang ini.

Heurism

Beberapa penulis telah bermaksud untuk mendiskreditkan teori ini karena kurang
aplikatif di luar budaya asal teori ini, akademisi lain, bagaimanapun telah
mendukung aplikasi lintas budaya dari teori ini. Teori spiral keheningan akan
terus menghasilkan diskusi diantara akademisi media. Teori ini telah mendukung
kritik untuk dipertimbangkan dan dengan penekanan utama akan diskusi politik,
peneliti akan terus menguku vitalitas teori.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi teori spiral keheningan?


Jawab :
 Masyarakat mengancam individu yang melenceng dari pendapat
umum dengan isolasi, ketakutan akan isolasi menjadi ketakutan
yang mendalam
 Ketakutan isolasi menyebabkan individu mencoba memeriksa
ilkim isolasi setiap waktu
 Perilau public dipengaruhi oleh pengukuran opini public.
2. Sebutkan tiga karakteristik media berita yang diungkapkan ahli?
Jawab : ubikuitas, kumulatif, dan konsonan.
BAB 23

Teori Penggunaan dan Gratifikasi

Pada masa awal media massa, teori masyarakat massa ide bahwa rat-rata orang
merupakan korban yang tanpa harapan dari media massa yang sangat kuat
mendefinisikan hubungan antara audiens dan media yang mereka konsumsi. Pada
suatu waktu, teori masyarakat massa digantikan oleh yang kita sebut sebagai teori
efek terbatas, konsepsi pengaruh media yang memandangnya sebagai sesuatu hal
yang terminimalkan atau terbatas oleh aspek-aspek lain terhadap kehidupan sosial
dan pribadi audiens. Pertama, perspektif perbedaan individual melihat bahwa
kekuatan media dibentuk oleh factor-faktor pribadi seperti intelegensia dan
konsep diri. Kedua, pendekatan efek terbatas yaitu model kategori sosial yang
memandang kekuatan media terbatas oleh asosiasi anggota audien dan afiliasi
kelompok.

Asumsi-asumsi Teori Penggunaan dan Gratifikasi

Teori penggunaan dan gratifikasi menyediakan kerangka untuk memahami kapan


dan bagaiman individu sebagai konsumen media menjadi lebih banyak atau
kurang aktif. Ada lima asumsi dasar UGT sebagai berikut :

 Audiens bersifat aktif dan penggunaan media memiiki orientasi tujuan.


 Inisiatif dalam menghubungkan kebutuhan gratifikasi kepada pilihan
medium yang spesifik bergantung pada anggota audiens.
 Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk keperluan pemuasan.
 Orang-orang memiliki kesadaran diri yang cukup terhadap penggunaan
media, minat, dan motif untuk mampu menyediakan bagi peneliti dengan
gambaran akurat mengenai kegunaannya.
 Pemberian penilaian mengenai konten media hanya dapat dilakukan oleh
audiens.

Tahapan Penelitian Penggunaan dan Gratifikasi

Tahap pertama pada penelitian penggunaan dan gratifikasi berisi penyadaran


bahwa orang-orang dapat dan melakukan partisipsi aktif dalam proses komunikasi
massa. Kerja Pionir Herta Hertog (1944) yang berguna untuk menetapkan
perspektif ini Herzog mencoba untuk mengklasifikasikan alsan orang terlibat
dalam bentuk yang berbeda sebagai perilaku media, seperti pembacaan Koran
berita dan mendengar radio.

Wilbur Schramm (1954) mengembangkan metode penentuan yang menawarkan


komunikasi massa yang akan dipilih oleh individual tertentu. Pecahan seleksi
secara visual mewakili dengan tepat mengenai proses yang Ryan lalui ketika ia
membuat pilihannya untuk pergi ke bioskop atau acara televise di rumah.
Efek Media

Peneliti bergerak dari posisi di mana mereka melihat media sebagai pihak yang
sanagat berkuasa kepada seseorang dimana efek media dilihat lebih terbatas.
Teori penggunaan dan gratifikasi bergerak kepada posisi yang memperhitungkan
keaktifan audiens dan media yang kurang berkuasa. Jay Blumler adalah salah satu
pencipta UGT percaya bahwa beebrapa akademisi telah terlalu jauh
mendeskripsikan audiens yang aktif. Ia berpendapat bahwa teori dimaksudkan
untuk menjelaskan bahwa ketika audiens aktif bahkan mereka menentukan sendiri
untuk penggunaan media sesuai keinginan mereka dan gratifikasi yang mereka
cari dalam penggunaan tersebut efek dapat dan memang muncul. Blumler
menyatakan bahwa bukanlah keinginan ahli teori untuk menjelaskan bahwa
anggota audiens selalu bebas dlam penggunaan mediayang mereka putuskan atau
gratifikasi yang mereka cari untuk diri mereka.

Pertama, situasi sosial dapat memproduksi tekanan dan konflik, mengarah pada
tekanan untuk kemudahan mereka melalui konsumsi media. Kedua, situasi sosial
akan menciptakan kewaspadaan akan masalah yang membutuhkan perhatian,
informasi yang mungkin didapatkan oleh media. Ketiga, situasi sosial dapat
memiskinkan kesempatan di dunia nyata untuk memuaskan kebutuhan tertentu
dan media dapat melayani sesuai substitusi atau suplemen untuk hal itu. Keenpat,
situasi sosial yang sering kali menghasilkan nilai tertentu dan afirmasi serta
penguatan dapat difasilitasi oleh konsumsi yang berhubungan dengan meteri
media. Terakhir, situasi sosial memuntut kebiasaan dengan media, tuntutan ini
harus dipenuhi untuk membina keanggotaan dalam drup sosial spesifik.

Istilah-istilah Penting

Teori yang berdasarkan asumsi bahwa konsumen media atif dan harus melukiskan
arti dari “audiens aktif” pertama, media bermanfaat bagi orang-orang dan orang-
orang dapat menempatkan media kedalam penggunaan tersebut. Hal ini
dinamakan utility. Intensionalitas muncul ketika motivasi awal seseorang
menentukan konsumsi mereka mengenai materim media. Ketika mereka ingin
detail yang lebih banyak mengenai berita, mereka akan memilih CNN atau saluran
berita lainnya tipe yang ketiga dinamakan selektivitas, yang artinya bahwa
audiens yang menggunakan media mungkin merefleksikan ketertarikan dan
pilihan yang ada. Terakhir, pengaruh untuk bertahan menyatakanbahwa
anggota audien mengontruksikan arti bagi mereka dari konten dan pengaruh yang
dimaksudkan untuk alasan ereka berpikir dan lakukan.

Pengguanaan dan Gratifikasi serta Internet, Media Sosial, dan Telepon


Seluler
Gilder memprediksikan gabungan dari televise dan computer yang akan
memengaruhi budaya kita sebagai berikut.

Daripada mengagungkan budaya massa, teleputer akan meningkatkan


individualisme.

Daripada membudayakan pasivitas, teleputer akan meningkatkan


kreativitas.

Daripada arsitektur yang menjadi budak, teleputer akan memiliki


arsitektur yang aktif ketika setiap penemrima pesan dapat berfungsi
sebagai pengolah data dan transmitter akan materi video dan informasi
lainnya. Teleputer akan engantarkan kepada budaya yang sebanding
dengan kekuatan yang luas sekali dari kekuasaan media pada masa
sekarang. Mungkin yang paling penting, teleputer akan memperkaya dan
menguatkan demokrasi serta kapitalisme di seluruh dunia.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Sebagai teori yang telah dikenal dan memiliki ciri khasnya sendiri, memiliki
pengaruh paling kuat pada 1970-an dan 1980-an. Paradigm efek terbatas
memegang pergeseran pada masa itu dan ahli media memerlukan kerangka kerja
yang dapat digunakan dalam mendiskusikan kehadiran efek media tanpa terlalu
menyimpang jauh dari disiplin ilmu ortodoks.

Konsistensi Logis

Denis McQuail percaya bahwa teori ini kekurangan koherensi teoritis ia


menyatakan bahwa teori ini terlalu mengandalkan pada penggunaan fungsional
media karena ada waktu dimana media akan menjadi ceroboh.

Utilitas

Teori ini dikritik karena beberapa prinsip sentral mungkin dapat di pertanyakan.
Beberapa peneliti melaporkan abhwa kegiatan menonton televise itu lebih bersifat
psif dan menuntut sedikit konsentrasi.

Heurism

Sifata alami heuristic dalam teori ini dapat dipertanyakan lagi. Nilai UGT pada
masa kini adalah kemampuannya untuk menyediakan kerangka untuk
mempertimbangkan audiens dan konsumen media individual dalam penelitian dan
teori komunikasi massa kontemporer.
Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi teori penggunaan dan gratifikasi


Jawab :
 Audiens bersifat aktif dan penggunaan media memiiki orientasi tujuan.
 Inisiatif dalam menghubungkan kebutuhan gratifikasi kepada pilihan
medium yang spesifik bergantung pada anggota audiens.
 Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk keperluan pemuasan.
 Orang-orang memiliki kesadaran diri yang cukup terhadap penggunaan
media, minat, dan motif untuk mampu menyediakan bagi peneliti dengan
gambaran akurat mengenai kegunaannya.
 Pemberian penilaian mengenai konten media hanya dapat dilakukan oleh
audiens.

2. Apa arti dari selektivitas?


Jawab : selektivitas artinya bahwa audiens yang menggunakan media
mungkin merefleksikan ketertarikan dan pilihan yang ada
BAB 24

TEORI KULTIVASI

Para peneliti kultivitas dapat dengan mudah menjelaskan kebimbangan memilih


oleh Joyce Jensen. Statistic resmi mengindikasikan bahwa kejahatan kriminalitas
menunjukan kecenderungan penurunan yang stabil tentu saja cukup nyata.teori
kultivitas akan mengacu perasaan tersebut ketidakamanan sebagai realitas
sosialnya.

Mengenbangkan Teori Kultivitas

Pertama kali Gerbner menggunakan istilah kultivasi padatahun 1969, namun teori
kultivasi menjadi teori yang khas dan kuat, yang belum pernah muncul selama
beberapa tahun. Teori ini berkembang dari watu ke waktu melalui serangkaian
langkah metodologis dan teoritis oleh Gerbner dan koleganya, dan semacamnya,
merefleksikan perkembangan itu.

Tugas Gerbner adalah memproduksi indeks kekerasan tahunan, analisis materi


tahunan terhadap contoh mingguan akan materi jaringan televise pada jam-jam
utama yang memperlihatkan dari masa ke masa bagaimana kekerasan di
tampilkan di televisi.

Asumsi-asumsi Teori Kultivasi

Dalam mengajukan posisi bahwa semakin banyak orang menghabiskan waktu


hidup dalam dunia televisi, semakin cenderung mereka memercayai bahwa
realitas sosial kongruen dengan realitas televisi. Teori kultivasi membuat sejumlah
asumsi sebagai berikut :

 Televisi memiliki prebedaan yang sangat penting dan mendasar daripada


bentuk media massa lainnya.
 Televisi membentuk cara berpikir dan relasi dalam masyarakat kita.
 Pengaruh televisi itu terbatas

Proses-proses dan Produk-produk Teori Kultivitas

Teori kultivitas telah diaplikasikan terhadap beragam isu efek, seperti juga
terhadap beragam situasi di mana audiens televisi alami.

Empat Tahap Proses

Langkah pertama, analisis sistem pesan, terdiri atas analisis detal materi program
televise dengan tujuan memperlihatkan presentasi citra, tema, nilai, dan gmabran
yang sering diulangi dan konsisten. Langkah kedua, formulasi pertanyaan
mengenai realitas sosial audiens, termasuk mebangun mpertanyaan-pertanyaan
mengenai pemahaman orang-orang mengenai kehidupan sehari-harinya. Langkah
ketiga, melakukan jajak pendapat kepada audiens, yang membutuhkan
pertanyaan-pertanyaan dari langkah kedua, disajikan kepada para anggota audiens
dan peneliti menanyakan kepda para audiens mengenai tingkat konsumsi televisi
yang mereka lakukan. Terakhir, mencakup perbandingan realitas sosial pada
audiens televise yang tinggi dan renda . perbedaan kultivasi dapat didefinisikan
dalam maksud yang relative. Dengan demikian, audiens tingkat tinggi adalah
mereka yang menonton dikebanyakan sampel orang-orang yang diukur, dimana
audiens tingkat rendah adalah mereka yang menonton paling sedikit.

Mainstreaming dan Resonansi

Mainstreaming muncul ketika terutama audiens televisi tingkat tinggi, symbol


televise mendominasi sumber informasi lain dan ide-ide tentang dunia.
Mainstreaming artinya bahwa audiens televise tingkat tinggi dari subbudaya yang
berbeda menjadi lebih terbiasa mengenai kepercayaan mereka tentan dunia
daripada pendapat kelompok mereka yang beragam. Cara kedua pembudidayaan
aalah resonansi. Resonansi muncul ketika hal-hal dalam televise, pada faktanya,
kongruen dengan realitas keseharian actual para pemirsa. Dengan kata lain,
realitas objektif eksternal seseorang terpantulkan/beresonansi dengan hal-hal yang
disajikan oleh televisi.

Indek Dunia yang Kejam

Indeks dunia yang kejam terdiri atas seri tiga pernyataan sebagai berikut.

 Kebanyakan orang menjaga dirinya sendiri


 Anda tidak bisa terlalu berhati-hati dengan orang lain
 Kebanyakan orang akan mengambil keuntungan dari anda jika memiliki
kesempatan

Gerbner dan koleganya memperlihatkan efikasi dari indeks dunia yang kejam
dalam penelitian yang memperlihatkan audiens tingkat tinggi lrbih cenderung
melihat dunia sebagai tempat yang kejam daripada audiens tingkat rendah.
Gerbner dan rekannya mengidentifikasi sejumlah area di mana dua tipe audiens
mungkin berbeda. Mereka memasukan kepercayaan mereka mengenai
kecenderungan keterlibatan dengan kejahatan, rasa takut pada malam hari, an
persepsi mereka akan penerapan hukum. Hal penting dari logika teori kultivitas
adalah respon dari audiens tingkat tinggi mencerminkan secara cukup akurat
mengenai hasil dari analisis materi dari televise, di mana kejahatan atau kekerasan
biasanya disajikan dakam dosisi tinggi karena kekerasan sangat biasa di telvisi,
audiens tingkat tinggi cenderung menjadi takut atau tida percaya akan kondisi
dunia nyata.
Teori Kultivitas sebagai Teori Kritis

Teori kultivitas telah menghasilkan kontribusi penting dalam pemikiran


kontemporer mengnai komunikasi massa. Horace Newcomb (1978), sebuah
komentar awal mengenai CT, menulis mengenai Gerbner dan koleganya “tinjauan
masa depan mereka, dalam mengumpulkan data dengan cara yang
sistematis,dalam ajngka panjang, untuk mengindari laboratorium dan menjauhkan
dari model eksperimental tertutup, akan memampukan peneliti lainnya untuk
membuat kesalahan maha yang sama. Material mereka menghasilkan informasi
yang kaya.”

Kultivasi kadang kala dianggao sebagai kembali pada sudut pandang yang keuat
terhadap media mssa yang memiliki efek kekuatan. Pandangan ini tidak
sepenuhnya tepat karena kehilangan titik bahwa kultivasi awalnya dibentuk
sebagai teori kritis, yang mengacu pada masalah media secara tepat dan hanya
karena media massa memberikan fungsi bercerita.

Teori kultivitas sebagai teori kritis meneliti institusi sosial yang penting dalam
hal, cara penggunaan fungsinya sebagai pencerita untuk mencapai tujaun selain
dari keuntungan dari masyarakat luas.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Gerbner dan koleganya telah memiliki pengaruh dalam mengidentifikasi peneliti


sebagai kekuatan pembentuk dalam masyarakat.teori kultivitas membantu
menjelaskan implikasi dari kebiasaaan menonton dantelah menjadi teori yang
popular dalam penelitian komunikasi massa.

Konsistensi Logis

Kritikan yang membahas mengenai pelanggaran konsistensi logis teori kultivitas


menyatakan bahwa metode yang dilakukan peneliti teori kultivitas tidak cocok
dengan caupan teori. Horace Newcomb menulis, “lebih banyak dari usaha dari
peneliatan lain dalam area penelitian televise, karya Gerbner dan Gross dan
koleganya memiliki posisi tepat padaa titik kritis anata ilmu sosial dan kaum
humanis.”

Utilitas

teori kultivitas juga dikritik karena pernyataannya tidak selalu berguna dalam
menjelaskan fenomena yang dibahas bagaimana orang-orang melihat dunia.
Newcomb berargumentasi bahwa keekrasan tiak disajikan secara seragam
ditelevisi seperti yang diasumsikan teori, jadi televise tidak dapat bertanggung
jawab untuk pembudidayaan realitas yang sama untuk semua audiens.
Heurism

Teori ini memenuhi aspek heurism dengan cukup baik.

Uji Waktu

Teori kultivitas bersifat heuristic dan taklekang waktu, namun dua masalag
mungkin berlawanan dengannta karena sudah hamper 50 tahun sejak
ditemukannya teori ini. Pertama, beberapa penelitian yang didasarkan pada
prinsip-prinsipnya gagal untuk menemukan hasil yang konsisten dengan prediksi
teori. Kedua, seperti yang James Shanahan dan Michael Morgan (1999) amati,
penggunaan waktu dan media telah berubah “seiring meningkatknya jumlah orang
yang bertubuh bersaa televise, akan memungkinkan bahwa akan ada peningkatan
kesulitan untuk emahami pembedaan antara audiens tingkat tinggi dan rendah”.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi teori kultivitas ?


Jawab :
 Televisi memiliki prebedaan yang sangat penting dan mendasar daripada
bentuk media massa lainnya.
 Televisi membentuk cara berpikir dan relasi dalam masyarakat kita.
 Pengaruh televisi itu terbatas
2. Sebutkan indeks dunia yang kejam ?
Jawab :
 Kebanyakan orang menjaga dirinya sendiri
 Anda tidak bisa terlalu berhati-hati dengan orang lain
 Kebanyakan orang akan mengambil keuntungan dari anda jika memiliki
kesempatan
BAB 25

KAJIAN BUDAYA

Meskipun media telah menjadi sumber utama bagi manusia untuk mendapatkan
informasi-informasi dari berbagai belahan dunia, itu merupakan cara media untuk
menyebarkan berita yang beraneka ragam. Ketika media gagal memberitakan
seluruh aspek berita secara menyeluruh, seseorang atau beebrapa kelompok pasti
akan terkena dampak pemberitaan tersebut.

Ahli teori Stuart Hall mempertanyaan peran media dan pemberitaan mereka yang
sering kali sensasional, salah, dan rancu. Hall lebih focus pada peran media dan
kemampuan mereka untuk membentuk opini public tentang populasi marginal,
termasuk orang dari ras-ras tertentu, orang-orang miskin, dan beberapa
karakteristik lainnyayang tidak merepresentasikan sudut pandang laki-laki,
berkulit putih, heteroseksual.

Warisan Kaum Marxis : Kekuatan Benda di Tangan Rakyat

Filsuf Karl Marx terkenal dengan caranya mengidentifikasi bagaimana kaum yang
berkuasa melakukan eksploitas terhadap kaum yang lemah. Ia percaya bahwa
keadaan tidak berdaya berujung pada alienasi atau sebuah kondisi psikologis di
mana individu mulai merasa tidak memiliki kendali akan masa depannya sendiri.
Bagi Marx alienasi merupakan bentuk yang paling merusak dari kapitalisme.

Para pekerja Marxisme yang memercayai bahwa kaum pekerja menjadi tertindas
karena media yang dimiliki perusahaan disebut sebagai pencetus teori sekolah
Frankfurt.faktanya, Herbert Marcuse, seorang pemikir dari Frankfurt merupakan
pemimpin dari kelompok sosial revolusioner yang memiliki tujuan utama untuk
meruntuhkan sistem patriarki tersebut.

Asumsi-asumsi Dasar dari Kajian Budaya

Kajian budaya pada dasarnya berpusat pada bagian sekumpulan kaum elite,
misalnya media, menggunakan kekiatan mereka atas kelompok minoritas. Teori
tersebut berakar pada beberapa pendapat fundamentan tentang kebudayaan dan
kekuasaan berikut :

 Kebudayaan terbentuk danmembentuk seluruh aspek perilau manusia


 Individu merupakan bagian dari struktur hierarkis kekuasaan

Asumsi pertama berhubungan dengan gagasan dari kebudayaan itu sendiri.dalam


kajian budaya, kita perlu sedikit memodifikasi interpretasi dari suat kata yang
disebut dengan teori. Berbagai jenis norma, ide, nilai dan bentuk pemahaman
dalam masyarakat yang dapat membantu individu untuk menginterpretasikan
realitas mereka disebut sebgaai ideology. Asumsi yang kedua adalah bagaimana
sebuah kajian budaya berhubungan dengan individu yang memiliki peran penting
dalam sebuah hierarki sosial. Kekuasaan dapat menggerakan seluruh sistem yang
ada di dalam masyarakat.

Hegemoni: Pengaruh Massa

Konsep mengenai hegemoni merupakan sesuatu yang penting untuk dibahas


ketika membicarakan tentang kajian budaya dan banyak dari teori-teori yang
digunakan mengacu pada pemahaman kata ini. Scott Lash (2007) menyatakan
bahwa “dari awal kajian budaya dicetuskan pada 1970, hegemoni telah menjadi
konsep yang sangat penting”. Hegemoni dapat diartikan secara luas sebagai
sebuah pengaruh, kekuatan, ataupun dominsi dari suatu kelompok sosial terhadap
kelompok yang lainnya.

Konsep hegemoni yang dicetuskan oleh Gramsci didasari oleh ide Marx atas
kesadaran yang salah, sebuah kondisi dimana individu tidak sadar akan dominasi
pihak lain atas hidup mereka. Hegemoni dapat dipahami dengan melihat budaya
perusahaan, ketika menggunakan kerangka berpikir Marx membuat keputusan
mengenai ide tertentu mrupakan ide untuk mengatur sebuah kelas yang ada dalam
sistem masyarakat.

Hegemoni Tandinga: Massa Mulai Memengaruhi Kekuatan Dominan

Pada saat yang berbeda, audiens cenderung mengguankan Pratik dominasi


hegemoni untuk menantang dominasi tersebut, inilah yang disebut oleh Gramsci
sebagai hegemoni tandingan. Hegemoni tandingan menjadi bagian penting dari
kajian buday karena hal tersebut mampu mengindikadikan bahwa masyarakat
tidak selalu patuh dan menurut atas apa yang diberikan oleh media.

Pemecahan Kode oleh Penikmat Media/Audiens

Isi pesan hegemoni atau hegemoni tanding tidak akan dapat tersampaikan dengan
baik jika audiens atau penikmat medis kurang mampu menyerap informasi yang
diberikan serta membandingkannya dengan pengetahuan terdahulu. Hal ini
disebut dengan pemecahan kode, hal terakhir yang akan kita bahas berkaitan
denga kajian budaya. Hall menyatakan bahwa individu bertindak dalam sebuah
kode informasi yang mendominasi dan melatih leboh kekuasaan daripada kode
yang lain. Ia menyebut hal tersebut dengan posisi hegmoni dominan. Kedua
adalah posisi yang ternegosiasikan dimana anggota audiens mampu menerima
ideology dari kelompok yang dominan, namun akan menggunakan beberaoa
pengecualian bagi budaya local mereka.
Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori-teori terdahulu telah menarik perhatian para pembuat teoru untuk dikritisi.
Terdapat pengaruh paham Marxisme yng mendorong para cendikiawan filsafat,
ekonimi, ataupun psikolohi sosial, sosiologi, dan kajian perempuan.

Konsistensi Logis

Mike Budd, Robert Entman, Clay Steinman mengatakan bahwa beberapa ahli
kebidayaam dan kritikus terlalu melebih-lebihkan kemampuan kaum marginal
untuk meninggalkan kebudayaan mereka.

Utilitas

Kajian budaya “menjadi wadah untuk mengubah potret diri kita”. Oleh kaena itu,
sangat memungkinkan untuk mengaplikasikan teori-teori yang ada dalam
kehidupan kita sehari-hari, dan memebuatnya sangat berguna dalam konteks
tertentu.

Heurism

Ideology merupakan salah satu yang diteliti dan konsep tentang hegemoni juga
sudah diaplikasikan dalam beberapa episode acara televisi. Kajian budaya tetap
menjadi salah satu kajian teoritis secara tradisional dantelah menarik perhatian
banyak cendikiawan dari bebagai macam bian ilmupengetahuan, tidak hanya
bidang komunikasi.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi teori kajian budaya?


Jawab
 Kebudayaan terbentuk danmembentuk seluruh aspek perilau manusia
 Individu merupakan bagian dari struktur hierarkis kekuasaan

2. Apa yang dimaksud dengan konsep hegemoni?


Jawab : Konsep mengenai hegemoni merupakan sesuatu yang penting
untuk dibahas ketika membicarakan tentang kajian budaya dan banyak dari
teori-teori yang digunakan mengacu pada pemahaman kata ini.
BAB 26

TEORI EKOLOGI MEDIA

Pengalaman Profesor Randal merupakan alah satu bidang yang dikaji oleh para
pakar teori ekologi media. Paparan teknologi secara langsung ataupun tidak yang
memengaruhi kehidupan pribadi seta kehidupan profesionalnya,merupakan kajian
dari para pakar ekologi media. Pakar lainnya yang mampy mengerti dan
menginterpretasikan hubungan antara Profesor Randal dengan teknologi adalah
Marshall McLuhan. Dalam bukunya understanding media, McLuhan menulis
tentang pengaruh teknologi, termasuk didalamnya jam, televisi, radio, film,
telepon dan bahkanjalanan serta permainan. mcLuhan merupakan sastrawan
Kanada yang menggunakan puisi,cerita fiksi, politik, teater musikal, dan sejarah
untuk menunjukan bahwa teknologi memiliki pengaruh terhadap perasaan,
pikiran, an tindakan stiap individu.

Para cendikiawan menyetujui istilah ekologi media yang dicetuskan oleh


McLuhan. Kata ekologi dalam kasus ini, merupakan sebuag kajian tentang
bagaimana lingkungan memengaruhi individu. Ekologi media didefinisikan
sebagai kajan tentang bagaimana media dan proses komunikasi memengaruhi
persepsi manusia, perasaan, pemahaman, dan nilai-niali yang dianut.

Asumsi-asumsi Teori Ekologi Media

Pengaruh teknologi media terhadap masyarakat merupakan ide utama teori


ekologi media. Gagasan ini secara lebih mendalam menjadi asumsi sebagai
berikut :

 Media memengaruhi hampir seluruh aspek dalam tindakan tanduk manusia


 Media memengaruhi persepsi kita dan mengorganisasikan pengalaman-
pengalaman kita.
 Media mempersatukan seluruh dunia

Membuat Sejarah Media dan Mnjadikannya “Masuk Akal”

McLuhan dan Quentin Fiore menyatakan bahwa setiap era dari media
mendefinisikan esensi dari masyarakat sendiri. Pernyataan McLuhan ia
menekankan bahwa media berkembang seiring dengan perkembangan akal
manusia dan komunikasi merupakan penyebab utama dari perubahan sosial.

Era Primitif

Menurut McLuhan selama era primitif, mendengar, membaui, dan merasa


merupakan pengindraan yang paling dominan. McLuhan berepndapat
kebudayaan masih berfokus pada telinga dimana manusia menerima informasi
dengan cara mendengar tanpa menyaring secara baik informasi tersebut.
Era Baca Tulis

Mata merupakan indra sensorik yang dominan. McLuhan dan Fiore menyatakan
bahwa huruf menyebabkan manusia menjadi sadar akan lingkungannya secara
spasial dan visual. Pada era baca tulis merupakan masa di mana tulisan merupakan
bentuk komunikasi yang paling berkembang.

Era Media etak

Penemuan pabrik percetakan menandai munculnya era media cetak dalam


peradaban dan merupakan awl dari revolusi industri. McLuhan mengamati buku
meruapakan mesin pembelajaran pertama. McLuhan menyatakan bahwa produksi
massala akan menghasilkan masyarakat yang juga homogen.

Era Media Elektronik

McLuhan dan koleganya menuliskan baha era ini, ditandai dengan munculnya
telegraf, telepon, mesin ketik, radio, dan televisi telah membawa kita kembali ke
zaman primitif dan berkomunikasi secara oral. Era elektronik memungkinkan
berbagai macam komunitas di belahan dunia yang berbeda untuk tetap terhubung
satu dengan yang lainnya, sebuah konsep yang telah kita bahas sebelumnya denga
istilah komunitas global.

Medium Merupan Pesan

Teori ekologi media mungkinleih dikenal dengan sebuah frasa medium


merupakan pesan, yang merupakan frasa sederhana sekaligus menarik. Medium
memiliki cara tersendiri untuk engubah pandangan kita tentang orang lain, diri
kita, dan dunia sekeliling kita. McLuhan berpendapat abhwa materi lebih
diperhatikan dibandingkan dengan medium yang digunakan. McLuhan dan Fiore
menyatakan bahwa selain medium dapat menjadi pesan, mediu merupakan
“massage” era media massa itu sendiri.

Memperkirakan Temperatur: Hot Media dan Cool Media

McLuhan membuat klasifikasi media dan menjelaskan bahwa media dapat


diklasifikasikan menjadi hot atau cool, sebuah frasa yang dipinjam dari bahasa
slang/informal jazz. Hot media digambarkan sebagai sebuah media yang tidak
terlalu membutuhkan banyak pendengar, pembaca ataupun audiens. Hot media
merupakan definisi yang tinggi dari komuniasi yang secara relatif memiliki data
sensoris yang lengkap, audiens tidak dapat berimajinsi secara liat dan bebas. Hot
media tidak membutuhkan audiens. Cool media membutuhkan keterlibatan secara
penuh ini merupakan bentuk yang samar. Cool media membutuhkan audiens
untuk mencapai tujuannya memalui proses sensoris dan adanya keterlibatan
imajinasi.
Sebuah Lingkaran yang Sempurna: Sebuah Tetralogi

Untuk merepon bagi mereka yang menyangkal adanya dasar ilmiah dalam kajian
ini, McLuhan mengembangkan sebuah cara untuk melihat lebih jauh mengenai
pengaruh teknologi terhadap masyarakat. Ekspansinya terhadap teori ini
membahas pula mengenai hukum-hukum media. McLuhan dan McLuhan
menawarkan tetralogi sebagai bagian dari konsep yang membuat para
cendikiawan memahami masa lampau, saat ini, dan efek yang akan datang dari
media.

Peningkatan

Hukum pertama adalah peningkatan, yang merupakan kemampuan media atau


mengembangkan masyarakat. Telepon membantu percakapan jarak jauh menjadi
seperti percakapan tatap muka. Radio menyebarluaskan suara ke seluruh penjuru,
dan televisi menyebarkan kata-kata dan gambar keseluruh benua.

Kekunoan

McLuhan dan McLuhan menyatakan bahwa hukum media yang kedua setelah
membuat sesuatu semain lama semain usang atau hilang dan ketinggalan zaman.
Televisi membuat radio mulai terlihat kuno, meskipun asih banyak dari ktayang
memutar radio setiap harinya. Internet juga telah membawa kekunoan misalnya,
seperti saat ini telah muncul komunitas global, smeua sebagai akibat dari adanya
internet. Kedua, internet lambat laun menyasar mikromedia dibandingkan
makromedia sehingga membaut media tradisional seperti CBS, NBC, dan ABC
mengubah cara mereka menyampaikan berita.

Pemerolehan Kembali

Hukum ketiga adalah pemerolehan kembali yang berarti bahwa media mengambil
kembali sesuatu yang telah hilang.

Pemutarbalikkan

Pemutarbalikkan mengandung berbagai krakteristik dalam sebuah sistem yang


membangunnya. Internet sebagai sebuah medium yang didorong sampai pada
batas maksimal telah mengembalikan masyarakat kedalam tempat-tempat yang
berbeda.

Membawa Panji McLuhan: Postman dan Meyrowitz

Mantan presiden asosiasi ekologi media oercaya bahwa ketika kita berpikir
tentang McLuhan artinya kita mengambil bagian kedalam pesta yang
tekberkesudahan sehingga jika anda beruntung untuk menemukan warisan
McLuhan, ke mana pun anda pergi, warisannya akan teteap bersama anda. Neil
Postman terkenal dengan penemuannya akan terminologi ekologi media pasa
1968. Sebagaimana Thomas Grancarelli melihat, “Postman merupakan pengajar
terkemuka”.

Postman memopulerkan istilah technopoly yang artinya kita hidup dalam sebuah
kebudayaan di mana teknologi mendominasi pikiran serta perilau kita. Dalam
technopoly, Postman berpendapat bahwa alat-alat teknologi ada untuk mengambil
alih kebudayaan setempat yang sedang berkembang. Meyworitz sangat tertarik
untuk melihat efek teknologi komunikasi, khususnya televisi, ddalam sebuah
situasi sosial. Meyrowitz sependapat dengan McLuhan diaman media elektronik
memiliki konsekuensi sosial.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Ide Marshall McLuhan scukup provokatif dan pada saat yang sama, ditolak secara
sepihak oleh beberapa orang. Hasil karya McLuhan dan reputasinya, bagaimanpun
telah dihargai.

Kemampuan Uji

Teori ekologi media telah menuai banyak kritik karena masih banyak konsepnya
yang sulit untuk dipahami sehingga embuat teori ini cukup sulit ketika harus
dikaji ulang dan tentunya hampir tidak mungkin. Dwight MacDonald juga
mengkritik penelitian McLuham “ia telah merampas semua kebudayaan mulai
dari lukisan dalam gue smapai dengan majalah mad untuk dijadikan fragmen agar
ia dapat membentuk kembali sistem yang telah runtuh”.

Heurism

Teori ekologi media dan pemikiran McLuhan telah dipertimbangkan secara baik-
baik. Salah satu adanya tanda heuristik dalam teori ekologi media adalah fakta
bahwa saait ini terdapat asosiasi ekologi media. Organisasi ini dibangun dengan
tujuan untuk mempromosikan teori, baik dari sisi praktis maupun teoritis sehingga
dpaat memastikan bahwa teori tersebut dapat diaplikasikan

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi teori ekologi media?


Jawab : Media memengaruhi hampir seluruh aspek dalam tindakan tanduk
manusia, media memengaruhi persepsi kita dan mengorganisasikan
pengalaman-pengalaman kita, dan media mempersatukan seluruh dunia

2. Apa pengertian dari technopoly


Jawab : technopoly yang artinya kita hidup dalam sebuah kebudayaan di
mana teknologi mendominasi pikiran serta perilau kita.
BAB 27

TEORI NEGOSIASI WAJAH

Tentang Wajah

Ting-Toomey mendasari sebagian besar teorinya dari wajah dan efek


wajah.nwajah merupakan fitur penting dalam kehidupan, sebuah metafora untuk
citra diri yang meliputi seluruh aspek sosial kehidupan.selama bertahun-tahun
interpretasi konsep menegnai wajah terus berkembang. Konsep mulanya berasal
dari ina yang memiliki dua konseptualisasi sari wajah yaitu lien dan mien-tzu, dua
istilah mendeskripsikan identitas dan ego.

Erving Goffman menyatakan bahwa wajah adalah citra diri yang ditampilkan
individu dalam perbincangan dengan orang lain. Goffman mendeskripsikan wajah
sebai sesuatu yang dipertahankan, hilang, atau diperkuat.

Teori Wajah dan Kesopanan

Konsep kesopanan memberikan perhatian kepada kelayakan perilaku dan


prosedur yang berhubungan dengan membangun dan mempertahankan
keharmonisan dalam hubungan. Para pakar teori kesopanan berpendapat bahwa
orang-orang akan menggunakan strategi kesopanan berdasarkan pada persepsi
ancaman wajah. Brown dan Levinson menemukan dua jenis kebutuhan universal
yaitu kebutuha wajah yang bersifat positif dan negatif. Wajah positif merupakan
keinginan untuk disukai dan dikagumi oleh orang terdekat dalam hidup kita
sedangkan wajah negatif merupakan keinginan unutk menjadi mandiri dantidak
dibatasi.

Kerja Wajah

Dalam perbincangan, saat wajah positif atau negatif komuniator terancam, mereka
cenderung mencari cara untuk mengatasi ancaman tersebut, baik untuk diri sendiri
maupu untuk lawan bicara mereka. Para ilmuan mendefinisikan hal ini sebagai
kerja wajah, atau “tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan wajah diri sendiri ataupun orang lain”. Catherine Kerbrat-
Orrechioni (2012) menginterpretasikan kerja wajah sebagai sebuah cara untuk
memuluskan tindakan-tindakan yang mungkin merusak atau mengancam
pembicara dan hubungan.

Kerja wajah bijaksana merujuk pada tingkat di mana individu mengormati


otonomi orang lain. Kedua, kerja wajah solidaritas yaitu berhubungan dengan
bagaimana individu menerima orang lain sebagai bagian dari kelompok. Terakhir,
kerja wajah persetujuan/penerimaan yang melibakan usaha meminimalkan
kesalahan dan memaksimalkan pujian untuk orang lain.kerja wajah persetujuan
muncul ketika individu lebih berfokus pada aspek positif dibandingkan aspek
negatif orang lain.

Asumsi-asumsi Teori Negosiasi Wajah

Beberapa asumsi teori negosiasi wajah mempertimbangkan sejumlah komponen


dari teori ini yaitu wajah, konflik, dan budaya. Dengan mengingat komponen-
komponen berikut merupakan pemikiran dari teori Ting-Toomey

 Identitas diri bersifat penting dalam interaksi interpersonal dan individu


dari brbagai kebudayaan melakukan negosiasi dengan cara yang berbeda-
beda
 Pengelolaan konflik yang dijembatani oleh wajah dan budaya
 Tindakan tertentu dapat menganca citra diri yang ditunjukan individu

Budaya Individualistis dan Kolektivisme

Ting-toomey memperhatikan budaya dengan seksama dan mencoba memahami


bagaiman budaya saling terkait dengan wajah dan konflik melalui pemikiran dar
Harry Triandis. Budaya menilai tinggi identitas individual, sedangkan pada ujung
yang lain budaya menilai tinggi pada identitas kelompok.pada budaya
individualistik, individu bersifat mandiri, sedangkan kolektivisme individu
bersifat saling bergantungan dengan individu lain.

Individualisme dan Kolektivisme

Individualisme merujuk pada kecenderungan orang-orang untuk menonjolkan


identitas individu di atas identitas kelompok, hak individu atas hak kelompok, dan
kebutuhan individu di atas kebutuhan kelompok. Kolektivisme menekankan
pentingnya tjuan kelompok diatas tujuan individu, kewajiban kelompok di atas
hak individu, dan kebutuhan kelompok atas keinginan individu. Kolektivisme
adalah identitas kita.

Manajemen Wajah dan Logika

Manajemen wajah sifatnya sudah terlihat jelas dalam hal usaha individu
melindungi wajahnya,meski harus proses tawar menawar. Ting-Toomey meyakini
bahwa konflik menjadi oportunistik saaat anggota dari kedua budaya bersatu
tanpa mengindahkan bagaimana satu sama lain mengatasi situasi penuh konflik.
Untuk tujuan ini, teori negosiasi wajah mempertimbangkan pengaruh budaya
dalam mengelola konflik.

Mengelola Konflik Lintas Budaya

Gaya merujuk pada pola respon atau cara khusus dalam mengatasi konflik yang
terjadi pada beragam komunikasi. Kesediaan membantu merupakan bantuan yang
bersifat pasif untuk emuaskan kebutuhan orang lain atau mengikuti saja saran
yang diajukan orang lain. Dalam kompromi, individu mencoba menemukan jalan
tengah untuk mengatasi amsalah menggunakan strategi memberi dan menerima
sehingga kesepakatan dapat dicapai. Gaya dominasi adalah tindakan
yangmemanfaatkan pengaruh, otoritas, atau keahlian untuk mendapatkan ide atau
membuat keputusan.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori negosiasi wajah mmengasumsikan bahwa orang-orang dari berbagai


kebudayaan memiliki prhatian terhadap presentasi wajah mereka. Ting-Toomey
menjelaskan bahwa perbedaan nilai dalam budaya muncul ketika menghadapi
konflik.

Konsistensi Logis

Teori negosiasi wajah sebenarnya banyak mendapat klarifikasi dari Ting-Toomey


sebagai usaha untuk memperhalus teori ini. Teori ini berangkat dari perbedaan
pengalaman dan persepsi mengenai budaya individualisme dan kolektivisme.

Heurism

Teori negoisasi wajah terus menumbuhkan minat apra peneliti komunikasi


antarbudaya sehingga teori ini jadi bersifat heuristik. Teori negosiasi wajah akan
terus membangkitkan minat pada peneliti ilmu komunikasi.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Jelaskan maksud dari wajah positif?


Jawab : Wajah positif merupakan keinginan untuk disukai dan dikagumi
oleh orang terdekat dalam hidup kita.
2. Jelaskan maksud dari wajah negatif?
Jawab : wajah negatif merupakan keinginan untuk menjadi mandiri dan
tidak dibatasi.
BAB 28

TEORI AKOMODASI KOMUNIKASI

Teori akomodasi komunikasi muncul pada tahun 1973, hampir bersamaan dengan
model mobilitas aksen, yang didasari oleh berbagai aksen yang didapat dari
situasi-situasi wawancara. Akomodasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menyesuaikan diri, memodifikasi, atau meregulasi perilau seseorang sebagai
rspon terhadap orang lain.

Psikologi Sosial dan Identitas Sosial

Akomodasi bersifat fundamental bagi kontruksi identitas. Mengenali pentingnya


diri dan hubungannda dengan identitas kelompok, Henri Tajfel dan John Turner
mengembangkan teori identitas sosial. Teori ini mengatakan bahwa konsep diri
seseorang terdiri atas identitas personal dan identitas sosial.

Identitas sosial utamanya didasarkan pada perbandingan yang dilakukan individu


pada kelompok dalam dan kelompok luar.

Asumsi-asumsi Teori Akomodasi Komunikasi

Pendukung teori akomodasi akan tertarik dengan akomodasi yang terjadi antara
Luke Merril dengan Roberto Hernandez. Mengingat akomodasi dipengaruhi oleh
kondisi pesrsona, situasional serta budaya, kami mengidentifikasi beberapa
asumsi sebagai berikut :

 Persamaan dan perbedaan dalam cara bicara dan perilaku ada dalam semua
percakapan
 Pendekatan yang kita gunakan untuk memahami cara bicara dan perilaku
orang lain akan menentukan bagaimna kita mengevaluasi sebuah
percakapan
 Bahasa dan tingkah laku memberikan informasi mengenai status sosial dan
keanggotaan akan suatu kelompok
 Akomodasi bervariasi derajat kepantasannya dan norma menjadi panduan
dari proses akomodasi

Cara Menyesuaikan Diri

Teori akomodasi komunikasi menunjukan bahwa dalam percakapan individu


memiliki pilihan-pilihan. Akomodasi dapat dilakukan sebagai strategi atau sebagai
instring. Individu mungkin melakukan akomodasi namun tidak berarti ia setuju
dengan lawan bicara. Kadang akomodasi dilakukan sebagai cara untuk
berargumentasi dengan lawan bicara.
Konvergen: Menyatukan Pikiran

Prose pertama yang diasosiasikan dengan CAT diberi istilah konvergen. Giles,
Nikolas Coupland, dan Justin Coupland mengartikan konvergen sebagai strategi
di mana individu menyesuaikan diri dengan perilaku komunikatif lawan
bicaranya. Konvergen adalah proses pilihan yang kita bisa melakukannya atau
tidak. Konvergen juga didasari atas ketertarikan. Biasanya saat seseorang tertarik
dengan lawan bicaranya, ia akan melakukan konvergen dalam percakapan
tersebut.

Divergen: Viva La Difference (Kemenangan Perbedaan)

Divergen merupakan proses disosiasi berbeda denga konvvergen dengan makna


yang berkebalikan. Divergen muncul ketika tidak ada usaha untuk
mendemonstrasikan persamaan antara kedua pembicara. Pertama, divergen
sebaiknya tiak dianggap sebagai bentuk ketidaksetujuan atau ketadaan tanggapan
atas lawan bicara. Divergen merupakan cara yang digunakan oleh anggota
komuntas berbudaya untuk mempertahankan identitas sosial. Kedua, individu
melakukan divergen berhubungan dengan perbedaan kekuatandan peran dalam
percakapan. Terakhir, meski tidak sesering karena alasan-alasan yang telah
disebutkan sebelumnya, divergen mungkin muncul karena lawan bicara dianggap
sebagai bagian dari kelompok yang tidak diinginkan, dianggap memiliki sikap
terkenal buruk, atau menunjukan penampilan yang tercela.

Akomodasi Berlebihan: Kekeliruan Berkomunikasi dengan Tujuan Tertentu

Jane Zuengler (1991) mengamati bahwa akomodasi berlebihan merupakan istilah


yang diberikan pada tingkah lau seseorang yang meski berpura-pura dengan
tujuan yang baik, dianggap orang lain bersifat merendahkan. Akomodasi
berlebihan dapat dilakukan berdasarkan pada insting, namun sering kali dilakukan
sebagai strategi.

Aomodasi berlebihan sensoris, muncul saat pembicara menyesuaikan diri


dengan berlebihan pada lawan bicara yang dianggap memiliki keterbatasan
tertentu. Terdapat asumsi bahwa seseorang memiliki keterbatasan fisik atau
disabilitas bahasa, namun ia melebih-lebihkan akomodasi pada lawan bicara.
Akomodasi berlebihan kebergantungan yang muncul saat pembicara
menempatan pendengar pada peran status yang lebih rendah dan ia membuat
pendengar tampak bergantung pada dirinya. Akomodasi berlebihan
antarkelompok, tipe ini pembicara memasukan pendengar ke dalam kelompok
tertentu, gagal memperlakukan tiap orang sebagai individu. Intinya, akomodasi
berlebihan tipe ini adalah pemberian stereotip dan mungkin ada konsekuensi yang
tidak langsung terjadi terhadap bias perseptual ini yang beragam mulai dari
diskriminasi hingga perihal hidup dan mati.
Integrasi, Kritik, dan Penutup

Teori akomodasi komunikasi fokus pada peranpercakapan dalam hidup kiata dan
bagaimana komunikasi individu memengaruhi dialog-dialog tersebut.

Ruang lingkup

Giles menggarisbawahi cakupan luas teori akomodasi komunikasi dengan


mneyatakan bahwa selama bertahun-tahun teori ini mulai mengambil bentuk
proporsional yang semakin kompleks dan lebih menuntut pembaca. Ruang lingkip
teori ini tidak mengurangi integritas awal yang ada.

Konsistensi Logis

Kekuatan teori ini cukup signifikansi karena ahanya menerima sedikit kritik dari
para ahli. Menurut beberapa ahli fitur sentral dari teori perlu diteliti lebih jauh.
Perlu pula ditanyakan apakah landasan teori ini terlalu berat mengarah pada cara
komunikasi yang rasional. Oleh arena itu, meski teori ini mengakui adanya
konflik dalam komunikasi, konflik yang dijelaskan berdasarkan pada alasan yang
masuk akal.

Heurism

Giles dan koleganya telah mengonseptualisasi teori yang kaya akan nilai heuristik.
Teori ini telah digabungkan kedalam sejumlah bidang studi yang berbeda.dalam
tulisan terdahulu, Giles menantang para peneliti untuk menerapkan teori aomodasi
komuniksi kedalam berbagai tahap kehidupan manusia dan berbagai latar
belakang budaya yang berbeda.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi dari teori akomodasi komunikasi?


 Persamaan dan perbedaan dalam cara bicara dan perilaku ada dalam semua
percakapan
 Pendekatan yang kita gunakan untuk memahami cara bicara dan perilaku
orang lain akan menentukan bagaimna kita mengevaluasi sebuah
percakapan
 Bahasa dan tingkah laku memberikan informasi mengenai status sosial dan
keanggotaan akan suatu kelompok
 Akomodasi bervariasi derajat kepantasannya dan norma menjadi panduan
dari proses akomodasi
2. Sebutkan macam-macam akomodasi berlebihan?
Jawab : akomodasi berlebihan sensoris, akomodasi berlebihan
kebergantungan, dan akomodasi berlebihan antar kelompok
BAB 29

TEORI KELOMPOK TERBUNGKAM

Teori kelompok terbungkam menegaskan bahwa sebagai seorang perempuan,


sebagai sorang ibu tungga, dan sebagai orang ynag berpenghasilan rendah,
Patricia adalah anggota beberapa kelompok yang basis kekuatan tirak
memungkinkan dia untuk mengekspresikan suaranya, atau bahkan selalu
mendengar suaranya sendiri di kepalanya. MGT berfokus pada kekuatan untuk
nama pengalaman dan menjelaskan bahwa peremppuan mencoba untuk
menggunakan bahas buatan manusia unruk menggambarkan pengalaman mereka
agar sperti penutur asli bahasa inggris yang belajar untuk berbicara bahas spanyol.

Asal-usul Teori Kelompok Terbungkam

Teori kelompok terbungkam (MGT) berasal ari karya Edwin dan Shirley Ardener,
antropolog sosial yang peduli dengan struktur sosial yang hierarki. Tahun 1975,
Edwin Ardener mencatat bhwa kelompok yang membentuk ujung atas hierarki
sosial menentukan sistem komunikasi unutk budaya.pada 1975, Edwin Ardener
mengomentari mengapa etnolog cenderung untuk berbicara dan mendengarkan
orang-orang dalam budaya yang mereka pelajari. Shirley mengamati bahwa
kebungkaman perempuan merupaka pengimbang untuk ketulian laki-laki.

Pembentukan Kelompok Terbungkan

Orbe menunjukan bahwa di Amerika Serikat ada beberapa budaya lain, hak
masyarakat karakteristik khusu dan perspekif, yaitu laki-lai, kelas Amerika dan
Eropa, heteroseksual, berbadan sehat, muda, menengah dan atas serta kristen.
Karateristik ini membentuk kelompok dominasi atau kelompok yang memegang
kekuasaan dalam budaya. Peneliti telah menggunakan teori subbudaya atau
kombinasi dari teori subbudaya dan MGT untuk memeriksa komunikasi berbagai
populasi termasuk perempuan dan laki-laki tua di daerah pedesn, dan mahasiswa
dengan kesulitan belajar.

Membedakan Antara Seks dan Gender

Para peneliti menggunakan seks berarti kategori biologis, laki-laki dan


perempuan, ditentukan oleh adanya kromosom XX untuk perempuan dan
kromosom XY untuk laki-laki. Sebaliknya, gender/jenis kelamin didefinisikan
sebagai perilaku yang dipelajari merupakan feminitas dan meskulinitas dalam
budaya tertentu.

Asumsi-asumsi Teori Kelompok Terbungkam

Cheris ramarae (1981 menetapkan tiga asumsi yang dia percaya aslah pusat untuk
MGT sebagai beriku :
 Perempuan melihat dunia secara berbeda dibandingkan laki-laki karena
pengalaman berbeda antara perempuan dan laki-laki serta kegiatan berakar
pada pembagian kerja.
 Sistem persepsi laki-laki dominan, menghambat ekspresi bebas dari
model-model alternatif perempuan di dunia karena dominasi politisi
mereka.
 Dalam rangka berpartisipasi dalam masyarakat, perempuan harus
mengubah model mereka sendiri dalam hal sistem laki-laki yang diterima
berekspresi.

Perbedaan Persepsi Berbasis Gender

Sandra Bem berpendapat bahwa pembagian awal ini juga menciptakan apa
yang dia sebut sebagai lensa polarisasi gender yang menyebabkan orang untuk
melihat perempuan dan laki-laki sebagai sanagat berbeda satu sama lain. Arlie
Hochschild berbicara tentang fenomena waktu kerja kedua dimana waktu
kerja ibu ditetapkan selama delapan jam pada pekerjaan mereka yang dibayar
dan kemudian pulang kerumah untuk melaukan giliran kerja kedua di sana.

Dominasi Laki-laki

Asumsi ini menyatakan bahwa laki-laki adalah kelompok dominan, dan


pengalaman merekka diberikan preferensi atas perempuan. Teori kelompok
terbungkam menegaskan bahwa dominasi poltik laki-laki memungkinkan
persepsi mereka menjadi dominan. Secara keseluruhan MGT mengasumsikan
bahwa laki-laki, terutama lai-laki berkulit putih, pengelaman merupakan hal
yang dominan dan perempuan serta orang yang berkulit warma memerlukan
bawahan yang memilikipengalaman mereka sendiri sejauh yang mereka bisa
ikuti serta dalam keberhasilan sosial dan organisasi.

Proses Penerjemahan Perempuan

Tugas perempuan adalah membentuk konsep pemikiran dan kemudian


memindai kosakata, yang benar-benar lebih cocok dengan pemikiran lai-laki,
untuk kata-kata terbaik untuk mengurangi pemikiran tersebut. Marsha
Houston dan Cheris Kramarae (1991) menunjukan bahwa perempuan
berpartisipasi dalam pembungkaman juga, yang digambarkan dengan
memeriksa beebrapa pembicaraan antara perempuan keturunan Afrika-
Amerika dengan Amerika-Eropa. Houston dan Kramarae mengamati
pembungkaman yang terjadi tidak hanya melalui pencegahan berbicara, tetapi
juga dengan membentuk dan mengendalikan pembicaraan orang lain.
Proses Peredaman

Premis pusat dari teori kelompok terbungkam adalah anggota kelompok


terpinggirkan yang diredam/dibungkam dan dibuat tidak jelas sebagai
pembicara. Metode yang digunakan untuk mencapai hal distribusi kekuasaan
dan menghasilkan pembungkaman, metode ini meliputi ejekan, ritual,
penegndalian, dan pelecehan.

Mengejek

Houston dan Kramarae menunjukan bahwa pidato perempuan diremehkan,


“laki-laki melabeli cara perempuan berbicara dengan berceloteh,
bergosip,mengomel, merengek, dan mengeluh”.

Ritual

Beberapa orang telah menunjukan bahwa banyak ritual sosial memiliki efek
pembungkaman perempuan atau menganjurkan bahwa perempuan bawahan
laki-laki. Salah satu ritual tersebut adalah pernikahan.

Pengendalian

Para peneliti telah mencatat bahwa laki-laki mengendalikan banyak keputusan,


seperti apa yang masuk ke dalam buku-buku sejarah, meninggalkan sejarah
perempuan yang belum tercatat/terekam. Sebuah perilaku komunikasi yang
membuat laki-laki sebagai pengendali adalah interupsi.

Pelecehan

Elizabeth Kissling menulis tentang pelecehan di ajlan, mencatat bahwa


perempuan tidak memiliki akses gratis ke jalan-jalan umum. Laki-laki
mendominasi ruang publik di mana perempuan berjalan di sana yang mungkin
menerima ancaman verbal.

Strategi Perlawanan

Teori kelompok terbungkam adalah teori kritis dengan demikian, melampaui


hanya untuk menjelaskan fenomena seperti pembungkaman perempuan yaitu
untuk mendukung perubahan statu quo. Melalui strategi perlawanan temasuk
penamaan strategi pembungkaman, reklamasi, mengangkat, dan merayakan
wacana perempuan, dan menciptakan bahasa baru untuk pengalaman untik
gender, pembungkaman bisa di lawan. Singkatnya, ada banyak pendekatan
untuk mengubah situasi yng MGT gambarkan dan jelaskan.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori kelompok terbungkam memiliki banyak pengikut.


Utilitas

Pertama, teori kelompok terbungkam telah dikritik selama tidak berguna


karena terlibat dalam esensialisme, atau keyakinan bahwa semua laki-lai pada
dasarnya sama dan semua perempuan pada dasarnya sama serta keduanya
berbeda satu sama lain. Para pendukung MGT setuju bahwa ada banyak
kelompok termasuk perempuan yang dibungkam dalam masyarakat AS.

Uji Waktu

Beberapa kritikus MGT menegaskan bahwa teori belum banyak dimandaatkan


dalam penelitian komunikasi dan kadang-kadang ketika telah
menggunakannya, prinsip-prinsipnya belum bisa mendukung. Teori kelompok
terbungkam adalah provokatif dan menyebabkan kita untuk berpikir tentang
bias dalam bahasa. MGT juaga menjelaskan beberapa pengalaman masalah
perempuan ketika berbicara dalam beberapa peristiwa.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi teori kelompok terbungkam?


Jawab
 Perempuan melihat dunia secara berbeda dibandingkan laki-laki karena
pengalaman berbeda antara perempuan dan laki-laki serta kegiatan berakar
pada pembagian kerja.
 Sistem persepsi laki-laki dominan, menghambat ekspresi bebas dari
model-model alternatif perempuan di dunia karena dominasi politisi
mereka.
 Dalam rangka berpartisipasi dalam masyarakat, perempuan harus
mengubah model mereka sendiri dalam hal sistem laki-laki yang diterima
berekspresi.

2. Jelaskan maksud dari dominasi laki-laki?


Jawab : Asumsi ini menyatakan bahwa laki-laki adalah kelompok
dominan, dan pengalaman mereka diberikan preferensi atas perempuan.
BAB 30

TEORI SUDUT PANDANG FEMINIS

Teori sudut pandang feminis memberikantitik masuk untuk memahami bebrapa


dinamika digambarkan di atas. Teori ini menyatakan bahwa pengalaman,
pengetahuan, dan perilaku kounikasi perempuan dibentuk sebagian besar oleh
kelompok sosial di mana mereka berada.

Dasar Sejarah Teori Sudut Pandang Feminis

Teori sudut pandang feminis yang menkaji perilaku komunikasi itu adala
kerangka teori dengan sejarah panjang. Teori sudut pandang feminis berasal dari
teori hegel membahas bagaimana hubungan tuan-budak menimbulkan sudut
pandang yang berbeda pada kedua pihak. Nancy menarik pada ide-ide Hegel dan
teori Marxis untuk mulai mengadaptasikan teori sudut pandang feminis.

Kritik Teori Sudut Pandang Feminis Terhadap Teori dan Penelitian

FST adalah teori kritis, tetapi dalam banyak hal, itu juga mengekspresikan dan
mewujudkan kritik terhadap teori teori utama lainnya dan pendekatan untuk
penelitian. Teori sudut pandang feminis tidak seperti banyak teori lainnya mulai
dengan menyoroti hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan.meskipun versi
teori sudut pandang feminis adalah salah satu umumnya dikonseptualisasikan,
teori sudut pandang feminis dapat digunakan untuk menganalisis berbagai sudut
pandang, misalnya yang Angela bawa kedalam percakapannya dengan Latria
berdasarkan pada ras, kelas, dan satuan ekonomi.

Asumsi-asumsi Teori Sudut Pandang Feminis

Teori sudut pandang feminis bersandar pada keyakinan umum bahwa Janet
Saltzman hafetz (1997) mengatakan ciri teori feminis (1) seks atau jenis kelamin
adalah fokus sentral untuk teori (2) seks atau hubungan gender dipandang sebagai
bermasalah dan teori berusaha untuk memahami bagaimana seks atau jenis
kelamin berhubungan dengan ketidakadilab dan kontradiksi (3) seks atau
hubungan gender dipandang sebagai berubah (4) teori feminis dapat digunakan
untuk menantang status quo ketika status quo meremehkan atau merendahkan
perempuan.

FST seperti yang Hartstock konseptualisasikan itu, bertumpu pada liam asumsi
tertentu tentang sifat kehidupan sosial sebagai berikut:

 Material hidup (atau posisi kelas) struktur dan batas pemahaman hubungan
sosial
 Ketika kehidupan meterial ini disusun dalam dua cara yang berlawanan
untuk dua kelompok yang berbeda, pemahaman masing-msing akan
menjadi inversi yang lain. Ketika ada kelompok bawahan yang dominan
dan pemahaman kelompok dominan akan menjadi parsial dan berbahaya
 Visi kelompok penguasa struktur hubungan materi di mana semua
kelompok dipaksa untuk berpartisipasi
 Visi tersedia untuk kelompok tertindas merupakan perjuangan dan prestasi
 Pemahaman potensial untuk kelompok penindasan membuat terlihat
secara tidak manusiawi dalam hubungan yang ada antara kelompok-
kelompok dan menggerakan kita menuju dunia yang lebih baik dan lebih
adil.

Hubungan Komunikasi

Teori sudut pandang feminis menjadi populer bersama para peneliti komunikasi.
Ini merupakan masalah yang tidak diragukan karena FST memajukan hubungan
timbal balik antara perilaku komunikasi dan sudut pandang.komunikasi
bertanggung jawab untuk membentuk sudut pandang kita yang sejauh yang kita
pelaajri tempat kita dalam masyarakat melalui interaksi dengn orang lain. Slah
satu asumsi dari teori ini adalah bahwa orang-orang yang berbagi sudut pandang
yang juga akan berbagi gaya dan praktik komunikasi tertentu. Teori sudut
pandang feminis menggambarkan sentralitas komunikasi, baik membentuk
maupun mengirimkan sudut pandang. Teori ini menunjukan penggunaan
komunikasi sebagai alat untuk mengubah status quo dan menghasilkan perubahan.

Teori-teori Penting Teori Sudut Pandang

Terdapat 4 konsep kunci, yaitu :

Suara

Suara berarti sesuatu tentang identitas kita. Stanley mencatat bahwa


pembungkaman adalah merampok orang lain dari kemampuan untuk terlibat
dalam tindak tutur, seperti pernyataan.

Sudut Pandang

Konsep sentral teori, sudut pandang adalah lokasi, bersama oleh sebuah kelompok
yang mengalami status orang luar, dalam struktur sosial, yang meminjamkan
pemahaman tertentu mengenai oengalaman hidup seseorang. Sudut pandang tida
bebas dari konteks sosial dan politik. Dengan kebutuhan parsial atau tidak
lengkap, larena sudut pandang didefinisikan oleh lokasi sosial tertentu. Sebuah
jenis sudut pandang dijelaskan oleh Patricia Hill Collins ketiaka ia
menggambarkan dirinya sebagai seorang Amerika perempuan akademik Afrika.
Posisi sosial ini menem[atkan dirinya sebagai orang luar yang beada di dalam atau
orang yang biasanya akan terpinggirkan, tetapi entah bagaimana telah
memperoleh akses kedalam.
Pengetahuan Menurut Akurasi

Donna Haraway memberikan kontribusi melalui istilah pengetahuan menurut


akurasi yang berarti bahwa pengetahuan setiap orang didasarkan pada konteks dan
keadaan. Konsep Haraway menunjukan bahwa pengetahuan adalah beberapa dan
terletak dalam pengalaman.

Pembagian Kerja Secara Seksual

Gagasan bahwa laki-laki dan perempuan terlibat dalam pekerjaan yang berbeda
berdasarkan pada jenis kelamin mereka, tida hanya melakukan pembagian ini
yang hanya memberikan orang tugas ynag berbeda berdasarkan pada jenis
kelamin, tetapi juga memanfaatkan perempuan dengan menuntut kerja tanpa
memeberikan upah, disamping membuat “perempuan bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang takbergai dan reproduksi dari angkatan kerja saat ini dan masa
depan”.

Integrasi, Kritik, dan Penutupan

Teori sudut pandang feminis telah mengahsilkan banyak penelitian, ketertarikan,


dan kontroversi semangat.

Utilitas

Keluhan yang paling sering dilontarkan terhadap teori sudut pandang feminis
berkisar esensialisme, dan mengenai topik ini telah banyak ditulis. Esensialisme
mengacu pada praktik generalisasi tentang semua perempuan seolah-olah mereka
pada dasarnya sama. Singkatnya, teori sudut pandang feminis menyajikan kita
cara lain untuk melihat posisi relatif, pengalaman, dan komunikasi dari berbagai
kelompok sosial. Memiliki politik, kehendak kritis yang jelas, dan itu
menempatkan tempat kekuasaan dalamkehidupan sosial. Ini telah menghasilkan
banyak kontroversi karena orang merasa, baik menyinggung maupun kompatibel
dengan pandangan mereka sendiri dari kehidupan sosial.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan asumsi teori sudut pandang feminis?


 Material hidup (atau posisi kelas) struktur dan batas pemahaman hubungan
sosial
 Ketika kehidupan meterial ini disusun dalam dua cara yang berlawanan
untuk dua kelompok yang berbeda, pemahaman masing-msing akan
menjadi inversi yang lain. Ketika ada kelompok bawahan yang dominan
dan pemahaman kelompok dominan akan menjadi parsial dan berbahaya
 Visi kelompok penguasa struktur hubungan materi di mana semua
kelompok dipaksa untuk berpartisipasi
 Visi tersedia untuk kelompok tertindas merupakan perjuangan dan prestasi
 Pemahaman potensial untuk kelompok penindasan membuat terlihat
secara tidak manusiawi dalam hubungan yang ada antara kelompok-
kelompok dan menggerakan kita menuju dunia yang lebih baik dan lebih
adil.
2. Sebutkan konsep kunci teori penting?
Jawab : suara, sudut pandang, pengetahuan menurut akurasi, pembagian
kerja secara seksual

SUMBER

Pengantar Teori komunikasi (Analisis dan Aplikasi)

Richard West dan Lynn H. Turner

Edisi 5 Buku 2 (sampul merah)

Penerbit Salemba

Anda mungkin juga menyukai