Anda di halaman 1dari 5

Teori Kritis dan Teori Postmodern

TUGAS MATA KULIAH:


FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

LESTYO SASONO WIJITO


(1506777026)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA


PROGRAM PASCASARJANA ILMU AKUNTANSI
2016

Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untukmakalah/
tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama
NPM
Tanda Tangan

: Lestyo Sasono Wijito


: 1506777026
:

Mata Ajaran
Judul Makalah/Tugas

: Filsafat ilmu pengetahuan


: Teori kritis dan teori postmodern

Tanggal
Dosen

: 07 September 2016
: Dr. Akhyar Yusuf Lubis, Drs., S.S., M. Phil

Teori Kritis dan Teori Postmodern

Universitas Indonesia

.
Teori Kritis
Teori kritis pertama kali diperkenalkan oleh Max Horkheimer pada tahun
1930-an yang merupakan bagian dari mazhab Frankfurt. Pandangan dari mazhab
Frankfurt banyak dipengaruhi oleh Karl Marx, yang pada akhirnya juga
mempengaruhi perspektif dari teori kritis. Esesnsi dari teori kritis adalah penggunaan
metode konstruktivisme, yaitu memahami struktur soaial, politik dan ekonomi
sebagai bagian dari partisipasi masyarakat. Tujuan dari teori kritis adalah
mengupayakan adanya kebebasan, keadilan dan persamaan dengan cara mengkritisi
dominasi sosial, politik dan ekonomi yang menindas harkat hidup manusia.
Tatanan ekonomi yang menjadi saran kritik adalah kapitalisme, yang
dikonotasikan oleh mazhab Frankfurt sebagai ekonomi yang menindas. Lahirnya
revolusi industri turut memperparah praktik penindasan tersebut. Pada masyarakat
kapitalis liberal, telah terjadi pergeseran dari kapitalis privat menjadi kapitalis negara.
Fungsi negara yang semula adalah membuat aturan hukum bagi memastikan
berjalannya ekonomi pasar. Kini, negara yang ditopang oleh kemajuan teknologi dan
sumber daya yang melimpah, merangkap fungsinya juga sebagai aktor dalam
ekonomi kapitalis.
Perkembangan yang radikal tersebut memicu adanya perubahan pemikiran
yang fundamental pada mazhab Frankfurt yang dipelopori oleh Jurgen Habermas.
Pokok pembaharuan yang diperkenalkan oleh Habermas adalah mengkritisi ajaran
Karl Marx dengan menyatakan bahwa ajaran tersebut tidak dapat dijadikan sebagai
landasan pemikiran bagi memahami perilaku masyarakat sekarang. Meskipun dalam
beberapa hal Habermas sepakat dengan Marx bahwa kapitalisme telah menciptakan
penindasan sosial dan ekonomi, namun Habermas juga melihat bahwa kapitalisme
negara masa kini telah berhasil mengembangkan mekanisme efektif untuk mencegah
terjadinya revolusi sosial, seperti yang selama ini diperjuangkan oleh kaum Marxis.

Universitas Indonesia

Sumbangan pemikiran Habermas terhadap teori kritis adalah bahwa ilmu


pengetahuan tidak bebas dari nilai dan kepentingan, melainkan dimotivasi untuk
memenuhi kebutuhan pokok manusia. Atas dasar itulah, Habermas mengelompokkan
bidang keilmuan menjadi, sebagai berikut: empiris-analitis, historis-hermeneutis dan
relektif-kritis.
Termasuk kedalam bidang ilmu empiris-analitis adalah ilmu alam yang
berupaya merumuskan hukum-hukum yang berlaku pasti di alam semesta. Sehingga
manusia bisa beradaptasi dengan hukum alam dan bahkan memanfaatkannya untuk
memenuhi kebutuhan dirinya. Termasuk kedalam bidang ilmu historis-hermeneutis
adalah ilmu sosial yang berupaya meneliti perilaku manusia dalam berinteraksi
dengan sesama, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dalam inetraksi sosial.
Dan termasuk kedalam bidang ilmu relektif-kritis adalah ilmu sejarah yang
menggunakn metode reflektif kritis untuk menggali sejarah subyek manusia degan
tujuan membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan.
Teori Postmodern
Teori postmodern yang pertama kali diperkenalkan oleh Arnold Toynbee
(1939), merupakan kritikan terhadap modernisme, yang dinilai tidak berhasil
mengangkat harkat hidup manusia modern akibat adanya globalisasi. Globalisasi
yang terlalu mengangungkan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengeksploitasi
kehidupan sosial masyarakat dan lingkungan. Akibat lain yang ditimbulkan oleh
globalisasi adalah terasingnya manusia dari realitas kehidupannya.
Kritikan postmodernisme terhadap modernisme dapat dikelompokkan, sebagai
berikut:
1. Penafsiran universal yang totalitas dipertentangkan dengan konsep pluralitas.
Pemikiran kaum postmodernis bertumpu pada pemikiran individu yang
melahirkan relativitas. Sedangkan pemikiran kaum modernis yang bertumpu

Universitas Indonesia

pada metode induksi, deduksi, silogisme dan lainnya melahirkan ide universal
yang mengabaikan adanya karakteristik individu.
2. Sejarah panjang modernisme beranjak dari konsep pengetahuan yang baku dan
mapan. Hal ini menimbulkan gejolak pada individu yang senantiasa berpikir
untuk mengadakan perubahan. Pada akhirnya ide perubahan tersebut akan
mengakibatkan perubahan pada disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu,
postmodernisme menolak segala bentuk konsep fundamental yang bersifat sakral,
dan sebaliknya menyarankan adanya kritikan terhadap prinsip-prinsip dasar
pengetahuan modern yang mensyaratkan adanya obyektifitas dalam prosedur
ilmiah untuk mendapatkan kebenaran.
3. Postmodernisme juga menolak adanya ideologi yang memasung kreatifitas
manusia, termasuk diantaranya adalah dogma agama. Bahkan secara ekstrem,
tokoh postmodernisme, Nietzsche mengungkapkan God is Dead.
4. Melalui upaya untuk mendobrak paradigma modernisme yang mengekang seperti
rasionalitas, obyektifitas, sistematik dan terstruktural tersebut, diharapkan dapat
tercipta ide-ide kreatif guna mencapai tujuan-tujuan yang belum dicapai pada era
kontemporer saat ini.
Penjelasan di atas, menghantarkan pada kesimpulan bahwa sumbangan
terbesar dari postmodernisme adalah teori dekonstruksi yang merekonstruksi ide-ide
pemikiran yang berkembang pada modernisme dan mengekang daya kreatifitas. Hal
ini sejalan dengan metode yang dgunakan pada teori kritis, yaitu konstruktivisme
yang mengedepankan adanya interaksi sosial yang bebas dari penindasan.

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai