3
Perubahan PSAK 50 PSAK 50 & PSAK 60
4
Perubahan PSAK 60 Revisi 2014
5
Perubahan PSAK 60 Revisi 2014
Nilai wajar Pengaturan pengungkapan dan Mengatur tentang pengungkapan metode dan
hirarki nilai wajar mengacu pada asumsi yang diterapkan dalam menentukan nilai
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar wajar untuk setiap kelompok aset keuangan atau
liabilitas keuangan
Memberikan pengaturan mengenai level hirarki
nilai wajar (paragraf 28–30).
Pengungkapan nilai wajar tidak Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan:
disyaratkan: 1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai wajar.
1. ketika jumlah tercatat adalah 2. untuk investasi derivatif yang tidak mempunyai
perkiraan nilai wajar. kuotasi harga pasar aktif dan derivatif yang terkait
2. untuk investasi dalam instrumen dengan instrumen ekuitas tersebut.
ekuitas yang tidak memiliki harga 3. untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi
kuotasian di pasar aktif untuk tidak mengikat.
instrumen yang identik.
3. untuk kontrak yang mengandung
fitur partisipasi tidak mengikat
6
Perubahan PSAK 60 Revisi 2014
7
Perubahan PSAK 60 Revisi 2014
8
Ruang Lingkup
9
Signifikansi Instrumen Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu laba rugi
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu
penghasilan komprehensif lain
Reklasifikasi
Agunan
Kebijakan akuntansi
• Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan
untuk memahami laporan keuangan
Nilai wajar
• Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas
mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan
tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan
dengan jumlah tercatatnya.
Definisi Nilai Wajar - lama
15
Pengungkapan Nilai Wajar
18
Pengungkapan Kualitatif dan Kuantitatif
21
Risiko Pasar
Analisis Sensitivitas
• Analisis sensitifitas untuk setiap jenis risiko pasar
• Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis
sensitiftas
• Perubahan metode dan asumsi yang digunakan pada periode
sebelumnya dan alasan perubahannya
• Jika menyusun analisis sensitivitas yang mencerminkan saling
ketergantungan antar variabel risiko, maka entitas menggunakan
analisis tersebut sebagai pengganti analisis dengan mengungkapkan
metode, paramater, asumsi utama, keterbatasan.
22
Pengalihan Aset Keuangan
23
Pengalihan Aset Keuangan
24
Tanggal Efektif dan Transisi
25
Review
26
Ilustrasi – Pengungkapan Jenis
27
Sumber : LK Pertamina 2012
Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko
• Risiko keuangan
– Risiko usaha kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan,
penetapan harga oleh pemerintah
– Risiko keuangan
• Risiko pasar risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis
sensitivitas
• Risiko kredit umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki
• Risiko likuiditas
• Manajemen Modal
– Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal
yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan
untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan
datang.
• Nilai wajar
28
Sumber : LK Pertamina 2012
Ilustrasi – Analisis Sensitivitas
29
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko suku bunga
30
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko suku bunga
31
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit pihak ketiga
32
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit
33
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit
34
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit
35
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Manajemen Modal
36
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Pengungkapan Nilai wajar
• Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan
atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
• Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai
berikut:
– Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik (Tingkat 1);
– Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat
diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga)
atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
– Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat
diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
37
Sumber : LK Pertamina 2012
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/