Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Mata Kuliah : Sosiologi Komunikasi

Nama : Berlina Sibagariang

NIM : 043885355

UPBBJ : Medan

Prodi : Sosiologi S-1

Dalam teori komunikasi massa, terdapat kategori teori yang lebih menitikberatkan pada
kekuatan media dan ada pula teori yang lebih menitikberatkan pada kekuatan khalayak.
Pilihlah salah satu teori komunikasi yang lebih menitikberatkan pada kekuatan media
dan pilih pula satu teori yang lebih menitikberatkan pada kekuatan khalayak, kemudian
jelaskan bagaimana asumsi-asumsi yang dibangun oleh kedua teori tersebut serta berikan
contohnya!

Pembahasan:
Teori komunikasi massa merupakan sebuah proses dimana seseorang atau sekelompok orang
ataupun organisasi yang besar menyusun sebuah pesan dan mengirimkannya melalui berbagai
media kepada khalayak umum yang anonim dan heterogen. Kehadiran media komunikasi
modern ini sebagai dampak semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
cenderung mengaburkan batasan antara komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal
tradisional dan juga komunikasi massa.

Misalnya saja, seseorang yang mempunyai perangkat komputer dan keterampilan


mengoperasikan komputer bisa mempublikasikan majalahnya sendiri. Hal tersebut menjadi
pertanyaan para peneliti tentang apakah berbagai bentuk komunikasi baru itu bisa dikategorikan
ke dalam komunikasi massa. Para peneliti sudah mengkaji media dan juga komunikasi selama
lebih dari satu abad.

Teori komunikasi massa yang lebih menitikberatkan pada kekuatan media: Cultivation Theory
(Teori Pengembangan)
1. Teori pengembangan atau yang disebut juga dengan teori kultivasi pertama kali
dicetuskan oleh Profesor George Gerbner. Di pertengahan tahun 1960-an, Ia memulai
sebuah proyek penelitian tentang Indikator Budaya. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh menonton televisi terhadap kehidupan masyarakat. Menurut teori
kultivasi ini, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton bisa belajar
mengenai masyarakat dan juga kultur lingkungannya. Persepsi apa yang terbangun di
pikiran penonton sangat ditentukan oleh televisi. Itu artinya, melalui kontak penonton
dengan televisi, maka seseorang bisa belajar mengenai dunia, orang-orang yang ada di
dalamnya, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan juga adat kebiasaannya.

Asumsi Teori Cultivation:

1. Televisi memiliki perbedaan yang sangat penting dan mendasar daripada bentuk media
massa lainnya

2. Televisi membentuk cara berpikir dan relasi dalam masyarakat kita

3. Pengaruh televisi itu terbatas

2. Teori komunikasi massa yang lebih menitikberatkan pada kekuatan khalayak : Two Step
Flow Theory (Teori Komunikasi Dua Tahap)
Teori ini yang digagas oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch muncul
sebagai reaksi terhadap penelitian komunikasi massa tradisional yang menekankan pada
pengirim dan pesan. Teori penggunaan dan kepuasaan menekankan pada khalayak yang
aktif dalam menggunakan media massa. Yang menjadi poin utama teori penggunan dan
kepuasan adalah orientasi psikologis dalam memenuhi kebutuhan, motivasi, dan
kepuasan pengguna media massa.

Asumsi teori Two Step Flow Theory:

1. Warga masyarakat pada dasarnya tidak hidup secara terisolasi, melainkan aktif
berinteraksi satu sama lainnya, dan menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok
sosial;
2. Tanggapan dan reaksi terhadap pesan-pesan media massa tidak terjadi secara Iangsung
dan segera, tetapi melalui perantara yakni hubungan-hubungan sosial;

3. Para pemuka pendapat umumnya merupakan sekelompok orang yang aktif menggunakan
media massa serta berperan sebagai sumber dan rujukan informasi yang berpengaruh.

3. Contoh fenomena teori Teori Cultivation:


Televisi merupakan pendongen utama yang ada di dalam masyarakat masa kini. Dengan
menonton televisi, masyarakat dapat meraih berbagai macam informasi. Selain itu,
televisi juga menampilkan sebuah tayangan mainstream ataupun pandangan yang
seragam tentang dunia saat ini. Sehingga, pecandu berat televisi akan menganggap bahwa
apa yang terjadi di televisi merupakan dunia senyatanya. Padahal, hal itu belum tentu
terjadi di dunia nyata. Dengan kata lain, penilaian, opini penonton, persepsi mereka akan
digiring sedemikian rupa supaya sesuai dengan apa yang mereka lihat di televisi.

4. Contoh fenomena teori Two Step Flow Theory:


Seorang peajabat politik yang memang memiliki wewenang dan oaling bertanggung
jawab, karena bencana alama gempa, mengeluarkan kebijakan ”Semua korban bencana
alam gempa untuk penyembuhannya akan ditanggung pemerintah baik di rumah sakit
pemerintah maupun rumah sakit swasta.
Kebijakan politik ini berlangsung menjadi berita utama di berbagai media. Nuansa
pemberitaan sangat positif karena semua korban gratis berobat baik di rumah sakit
pemerintah maupun swasta. Muncul persoalan ketika tidak diterjemahkan menjadi
kebijakan manajemen secara holistik, secara utuh dan menyeluruh. Akibatnya muncul
permasalahan di tataran lapangan. Banyak keluhan dari masyarakat korban gempa yang
berobat di rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Dalam waktu sepuluh hari, yang
muncul pemberitaan menjadu berbalik dengan pemberitaan sebelumnya. Banyak problem
yang dihadapi pihak rumah sakit, seperti obat kurang dan tenaga medis terbatas, siapa
yang menyelesaikan biaya, bagaimana caranya, pasien terlantar, dan sebagainya.
Sumber:

BMP SOSI4402
https://www.gramedia.com/literasi/

Anda mungkin juga menyukai