Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ervan Mohammad Fadilah

Kelas : 2MA22
NPM : 10820245
Mata Kuliah : Komunikasi Massa

1. Teori Stimulus respon

Teori ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi.


Contoh 1:

Apabila ada seseorang yang memanggil nama anda sambil melambaikan tangannya pada
anda, anda akan membalasnya dengan sapaan dan melambaikan tangan anda pada orang
tersebut.

Contoh 2:

Ketika ada seseorang yang tersenyum kepada kita, lalu kita membalas senyumannya dan
orang tersebut lalu bertanya kepada kita “mau kemana?” lalu menjawab “mau ke kampus”.

2. Komunikasi Dua Tahap


Teori ini menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat atau khalayak membentuk pendapat
mereka masing-masing. Pengaruh pemuka pendapat yang sebelumnya dipengaruhi oleh
media massa.

Contoh 1:

Para aktifis yang diterjunkan untuk membantu memberikan penyuluhan kepada warga Papua,
tidak hanya sebatas antar individu tetapi juga mengadakan dialog-dialog terbuka melalui
media massa seperti radio.

Contoh 2:

Sebuah komunitas keadilan HAM di Indonesia melakukan erakan anti kekerasan yang terlibat
dari berbagai lembaga, mengkomunikasi serta membantu keberbagai media massa.
Melakukan dialog, membahas dalam forum-forum Hak Asasi Manusia serta
mengkomunikasikan kebanyak khalayak.

3. Difusi Inovasi
Teori yang muncul pada tahun 1903 oleh sosiolog Perancis, Gabriel Tarde, yang
mengartikan tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah
kebudayaan. Kemudian, teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers (1964) melalui
bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations yang mendefinisikan difusi sebagai
proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka
waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.

Contoh 1:
Contoh difusi inovasi dalam pembelajaran di jaman sekarang adalah e-learning.
Pemafaatan model e-learnig utuk mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan materi pelajaran yang diajarkan dan mudah dipahami oleh peserta
didik.Demikian juga terjadinya interaksi guru dengan peserta didik (siswa) maupun
antara sesama peserta didik dapat terjalin yang saling menguntungkan.Peserta didik
dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagaihal yang menyangkut
pembelajaran atau kebtuhan pengembangan peserta didik.

Contoh 2:
Gerakan bank sampah saat ini menjadi salah satu solusi efektif untuk menanggulangi
masalah lingkungan terutama masalah sampah rumah tangga dan industri. Maka
untuk mengimplementasikan inovasi gerakan bank sampah diperlukan strategi
perencanaan yang efektif dan tepat guna. Keterkaitan difusi inovasi bank sampah
dengan perencanaan sosial sangat membutuhkan proses komunikasi yang baik. Dalam
usaha memberdayakan (empowering) masyarakat banyak pilihan tindakan yang dapat
dilakukan, baik oleh komunitas lokal, maupun oleh lembaga di luar komunitas, baik
dari pemerintah maupun oleh swasta atau kelompok swadaya masyarakat. Bentuk
tindakan sangat beragam, mulai dari bantuan dana, pembangunan sampai pada
pendidikan. Namun demikian tidak semua bentuk tindakan ini sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan komunitas local.

4. Teori Agenda Setting


Teori menciptakan public awareness (kesadaran masyarakat) dengan menekankan
sebuah isu yang dianggap paling penting untuk dilihat, didengar, dibaca, dan
dipercaya di media massa.

Contoh 1:
Berita Gaza pada sisi  peperangan yang dianggap penting membuat masyarakat
berpikir akan kebenaran yang diberitakan media. Berbagai media memberitakan isu
Gaza dari sudut pandang berbeda yang membuat berita Gaza diterima oleh khalayak
dan khalayak akan terus mengikuti peristiwa tersebut. Masyarakat menerima
pemberitaan yang di agendakan, sehingga mempengaruhi pikiran khalayak tentang
apa yang terjadi di Gaza Palestina. Realitas yang ada di Gaza Palestina
menjadi booming karena media stasiun televisi termasuk internet juga terus menerus
memberitakan serangan Israel terhadap Gaza. Media stasiun televisi maupun media
online menganggap penting hal tersebut sehingga media mengagendakan peristiwa
serangan di Gaza menjadi penting. Kemudian isu tersebut dinilai publik sebagai isu-
isu yang penting dan diikuti terus perkembangannya. Publik menganggap apa yang
diberitakan media itu penting dan membuat publik berpikir Gaza harus di support.

Contoh 2:
Media tim kreatif Narasi TV dalam program Cerita Pandemi menayangkan program
Cerita Pandemi di awal masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Narasi TV
menayangkan konten mengenai kerja keras para tenaga medis yang sampai tidak bisa
bertemu keluarganya di rumah. Di saat mayoritas media massa lain hanya
memberitakan jumlah pasien positif Covid-19 dan menyampaikan himbauan
pemerintah untuk tetap di rumah, Narasi TV mencoba menjalankan tugasnya sebagai
media massa namun dengan cara yang berbeda. Adanya konten ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki empati terhadap para tenaga
medis yang bekerja di garis terdepan dalam penanganan Covid-19, tim kreatif Narasi
TV melalui program Cerita Pandemi berharap dengan tayangan tersebut empati
khalayak bisa meningkat sehingga mampu membuat khalayak berpikir (tersirat) untuk
mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, Narasi TV percaya dengan
menyentuh sisi humanis “perintah” atau anjuran dari pemerintah akan mudah
dimengerti oleh khalayak.

5. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa


Teori Ketergantungan (Dependency Theory) menurut Melvin Defluer dan Sandra Ball
Roceach , adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin
seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media
tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu. Besarnya ketergantungan
seseorang pada media ditentukan dari dua hal.
Contoh 1:
Seseorang akan lebih nyama mennggunakan media yang menyediakan kebutuhannya
dengan porsi yang lebih banyak dibandingkan dengan media lain yag sedikit. Bila kita
suka travelling maka kita akan membeli majalah travelling yang dimana terdapat
banyak gambaran dan informasi seputar travelling. Dibandingkan kita membeli koran
warta kota yang hanya menampilkan kolom travelling tidak begitu mendalam.

Contoh 2:
Bila negara dalam adanya tak stabil, anda akan semakin bergantung/ percaya pada
koran untuk mengetahui informasi banyak korban bentrok fisik sela pihak keamanan
dan pengunjuk rasa, sedangkan bila adanya negara stabil, ketergantungan seseorang
akan media mampu turun dan individu akan semakin bergantung pada institusi -
institusi negara atau warga untuk informasi. Sbg contoh di Malaysia dan Singapura
dimana penguasa memiliki pengaruh akbar atas argumen rakyatnya, pemberitaan
media membosankan karena segala sesuatu tak lepas untuk digali, dibahas, atau
dibesar-besarkan, sehingga warga semakin mempercayai pemerintah sbg sumber
informasi mereka.

6. Spiral of Silence
Teori Spiral Of Silence atau yang biasa dikenal dengan teori Spiral keheningan
merupakan sebuah teori yang berkaitan dengan opini masyarakat antara masyarakat
mayoritas dan masyarakat minoritas, teori ini membahas awal mula terbentuknya
opini publik di masyarakat. Dalam teori ini opini masyarakat mayoritas akan menekan
opini masyarakat minoritas, sehingga muncul sebuah keraguan dari sisi minoritas
untuk mengeluarkan opininya dikarenakan adanya ketakutan akan kaum mayoritas
dan sehingga opini kaum minoritas seakan -akan seperti terisolasi dan tidak bebas.

Contoh 1:
Kasus Ahok menistakan agama , kaum mayoritas beropini bahwa Ahok benar-benar
menista agama sedangkan kaum minoritas beropini sebaliknya , disini opini kaum
mayoritas menekan opini minoritas sehingga muncul pendapat umum bahwa Ahok
menista agama ,sehingga kaum minoritas menjadi ragu untuk menyuarakan
pendapatnya ,dan opini kaum mayoritaslah yang diterima oleh masyarakat.
Contoh 2:
Contohnya saat media massa yang berjaya yang bisa mengeluarkan opini di media
massa hanya orang tertentu misalnya penguasa atau public figure sehingga bisa
mengaruhi publik, tapi saat ini tidak hanya penguasa dan public figure, orang biasa
juga bisa mengeluarkan pendapatnya di sosial media dan bahkan menjadi viral dan
disetujui oleh mayoritas.

7. Information Gaps
Secara teoretis peningkatan ini akan menguntungkan setiap orang dalam
masyarakatkarena setiap individu memiliki kemungkinan untuk mengetahui apa yang 
terjadi disekelilingnya atau di dunia, yang tentunya akan membantu dirinya dalam
memperluas wawasan. Meskipun demikian, sejumlah peneliti menunjukkan bahwa
peningkatan arus informasi seringkali menghasilkan efek negatif, di mana
peningkatan pengetahuan pada kelompok tertentu akan jauh meninggalkan melebihi
kelompok lainnya.

Contoh 1:
Sejak tahun 1970-an Tichenor, Donohue dan Olien, mengumumkan hasil surveynya
pada 1965. Dalam hasil surveynya bahwa orang yang memiliki status sosio-ekonomi
lebih tinggi akan lebih cepat mendapat informasi dari pada yang berstatus rendah,
maka gap pengetahuan antara keduanya akan semakin meningkat bukan menurun

Contoh 2:
Misalnya ada gaps dalam informasi politik dan informasi tentang meningkatnya biaya
hidup, dan biasanya gaps dalam informasi tentang situasi politik dunia lebih besar
dibanding dengan gaps yang terjadi dalam informasi tentang kenaikan biaya hidup.
Perangkat dari pemikiran tentang adanya berbagai information gaps dalam suatu
masyarakat, kita akan menemukan pula bahwa gaps yang berbeda terjadi dalam
berbagai bentuk dan cara yang berbeda pula.

8. Uses and Gratification


Teori Uses and Gratification awal mula dilahirkan oleh tiga ilmuwan yakni Elihu
Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael Gurevitch. Fenomena awal lahirnya teori uses
and gratification yakni karena ketiga ilmuwan tersebut melihat bahwa audiens
memiliki hasrat (secara faktor psikologis dan sosial) untuk memilih apa yang mereka
inginkan dari adanya terpaan media.

Contoh 1:
Audiens menggunakan media sebagai hiburan mereka. Efek yang dirasakan ketika
audiens bisa merasa rileks, bahagia, dan seakanakan hilang dari masalah yang sedang
dihadapi. Sebagai contoh audiens nonton program netflix untuk mengisi waktu
kosong mereka.

Contoh 2:
Audiens menggunakan media untuk memperkuat identitas pribadi mereka. Yang
dimaksud dengan memperkuat adalah audiens bisa menggali wawasan sebagai upaya
pengembangan diri. Sebagai contoh audiens membaca majalah fashion untuk
memperkuat tampilan mereka

9. Teori Uses and Effects


Teori uses and effects merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratifications
dan teori tradisional mengenai effects. Konsep use (penggunaan) merupakan bagian
yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini karena pengetahuan mengenai
penggunaan media yang menyebabkan, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan
perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.

Contoh 1:
contohnya jika fashion di tahun 2000 – an tentunya sangat berbeda dengan era yang
sebelumnya. Di Era tahun 2000 – an atau disebut juga dengan era Milenium para
pencinta fashion dibebaskan untuk berekspresi sesuai dengan keinginan dan ke
pribadiannya masing-masing. Seperti mencampurkan beberapa mode dari era yang
sebelumnya dengan menggunakan sentuhan masa depan.

Contoh 2:
Ruang chatting, e-mail, milis dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah
contoh baru tempat-tempat yang dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai