Anda di halaman 1dari 7

Rr.

Audrey Adriana

21043010028

Komunikasi Massa l

Teori Efek Komunikasi Massa

1. Teori dependensi efek komunikasi massa


 Asumsi : Teori ini mengamsusikan bahwa dalam masyarakat modern, audiens
memiliki ketergantungan pada sistem media massa sebagai sumber informasi
pengetahuan ataupun mengenai apa yang sedang terjadi. Teori ini juga pada
akhirnya menghasilkan efek candu bagi audiens.
 Contoh fenomena : untuk memenuhi kebutuhan hiburannya , saat ini kebanyakan
audiens lebih memilih langganan platform online seperti Netflix, we tv , dll
daripada menonton siaran di televisi karena tayangan yang lebih menarik dan
bervariasi. Memutuskan untuk langganan setiap bulan, artinya audiens merasakan
kecanduan yang dihasilkan oleh media tersebut.

2. Information gaps
 Asumsi : Teori information gaps mengasumsikan bahwa dalam proses kehidupan,
individu akan menghadapi kesenjangan informasi. Artinya, terdapat celah yang
belum terpenuhi antara informasi yang diketahui dan informasi yang dibutuhkan.
Dari situasi tersebut, maka dibutuhkan usaha untuk mengisi celah yang kosong
melalui pencarian informasi.
 Contoh fenomena : seseorang yang tinggal pelosok mungkin tidak mengikuti
informasi mengenai diadakannya beberapa konser k-pop di Jakarta , berbanding
terbalik dengan yang tinggal di perkotaan sebagian besar mereka mengikuti
informasi tersebut bahkan menontonnya.

3. Information Seeking
 Asumsi : Teori information seeking berasumsi bahwa individu melalui tahapan-
tahapan tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pertama-tama,
proses seeking diawali dengan adanya masalah atau pertanyaan yang ingin
diselesaikan oleh individu. Dari sini, individu mulai mencoba untuk
menghubungan informasi yang telah dimiliki dan mencoba menalar jawaban dari
permasalahan. Selain itu kebanyakan audiens atau seseorang cenderung untuk
menghindari informasi yang tidak sesuai dengan image reality-nya karena merasa
membahayakan. (berhubungan dengan teori uses and gratification)
 Contoh fenomena : ketika kita melihat informasi mengenai berita peristiwa
kanjuruhan, lalu muncul di beranda tiktok dan melihat salah satu komentar netizen
mengatakan banyak sekali korban jiwa diinjak2 karena gate pintu keluarnya
dikunci dan tidak dibuka. Kemudian kita penasaran apakah hal itu benar2 terjadi ,
sehingga memutuskan untuk mencari informasi lain melalui media yang lebih
terpercaya. Akhirnya ada beberapa artikel yang mengatakan bahwa pintunya bukan
sengaja dikunci , namun memang ada sedikit kerusakan pintu karena jumlah
penonton yang ingin keluar terlalu over. Nah dari situ dapat disimpulkan bahwa
pencarian informasi diseleksi terlebih dahulu.

4. Teori komunikasi banyak tahap


 Asumsi : teori ini merupakan gabungan dari teori one step flow ( sistemnya dari
media langsung sampai ke audiens ) dan two step flow (melalui opinion leader
dulu ). Teori ini juga mengamsusikan bahwa audiens dapat memperoleh pesan
secara langsung dari media massa atau sumber yang lain sebagai tangan ketiga atau
kedua. Khalayak dan media saling berinteraksi satu sama lain.
 Contoh fenomena : Terdapat skincare yang sedang hype di media sosial , lalu teman
saya telah meyakini bahwa memang skincare tersebut bagus untuk digunakan.
Namun setelah saya cek review” yang lain ternyata brand skincare tersebut telah
mengandung merkuri yang akhirnya membuat saya tidak jadi untuk membelinya.

5. Teori proses selektif


 Asumsi : Teori proses selektif berasumsi bahwa individu cenderung akan melakukan
seleksi terhadap informasi apa yang mereka terima. Artinya, media tidak memiliki
pengaruh yang cukup kuat untuk mempengaruhi pemikiran individu, akibat seleksi
yang dilakukan. Hal ini sekaligus menekankan bahwa individu memiliki kehendak
sendiri untuk menentukan apa yang mereka proses bagaimanapun itu.
 Contoh fenomena : dapat diketahui pada bagaimana pengguna Instagram menyeleksi
informasi apa yang ingin ia terima dengan menentukan siapa saja akun yang akan
diikuti. Dengan begitu, ia hanya akan menerima informasi yang telah ia perkirakan
akan muncul, sementara informasi diluar itu akan muncul hanya saat mereka
melakukan pencarian.

6. Teori pembelajaran sosial


 Asumsi : Teori ini mengasumsikan bahwa individu atau audiens cenderung
mempelajari sesuatu yang mereka amati lalu ditiru dan diperankan secara terbuka,
Individu juga kemungkinan besar mengadopsi perilaku seseorang yang mungkin
orang tersebut serupa dengan si pengamat dan memiliki kegaguman padanya dan
perilaku yang memiliki fungsi nilai. Belajar itu melalui model atau contoh. Peran
media massa dalam pembelajaran sosial juga berperan penting
 Contoh fenomena : Pada sosial media youtube , terdapat beberapa youtuber ataupun
public figure yang membagikan pengalaman mereka sebagai seorang mahasiswa
yang sukses untuk menimba ilmu di luar negeri lalu mereka juga membagikan tips
atau cara2 nya . Pada akhirnya audiens menjadikan mereka sebagai role model
sehingga mereka juga meniru perilaku dan sikap dari role model yang mereka
kagumi.

7. Teori kultuvasi
 Asumsi : Teori ini menegaskan bahwa efek yang ditimbulkan oleh media lebih
bersifat kumulatif dan berdampak pada sosial budaya daripada individu. Asumsi
dari teori ini yaitu sajian media dapat memperkuat persepsi khalayak terhadap
realitas sosial. Sehingga akhirnya akan menimbulkan pengaruh jangka panjang
 Contoh fenomena : saat ini banyak sekali seseorang yang melakukan sesuatu hal di
media sosial lalu viral dan diundang ke televisi. Pada akhirnya mereka terkenal.
Namun tidak sedikit mereka yang viral karena melakukan hal-hal aneh dan bukan
berprestasi. Tentunya kejadian tersebut mengubah pandangan seseorang bahwa
sekarang di Indonesia menjadi orang terkenal itu mudah tanpa berprestasi.

8. Teori media critical


 Asumsi : Teori ini cenderung mengkritik apa yang mereka lihat. Khususnya
informasi pada media massa. Teori media kritis ini juga berhubungan dengan
berbagai topik yang relevan , seperti struktur organisasi , bahasa , hubungan
interpersonal , dan Media. Artinya media menjadi alat dominasi dan hegemoni
masyarakat.
 Contoh fenomena : Pada kasus bjorka, banyak dari khalayak yang mengkritik
pemerintah melalui media massa karena kurang tanggap dalam menangani kasus
tersebut. Padahal itu adalah masalah yang serius karena menyangkut privasi setiap
orang.

9. Konstruksi sosial media massa


 Asumsi : Nilai yang menjadi acuan konstruksi sosial media massa adalah perubahan
sosial yang terjadi dalam masyarakat. Di zaman modern, media termasuk media
massa, berperan dalam mengembangkan makna yang dimiliki oleh individu tentang
kejadian, situasi, dan objek yang ada di lingkungan manusia yang dilakukan melalui
penggambaran dan representasi mereka dalam bentuk hiburan dan konten lainnya.
 Contoh fenomena : Pemberitaan mengenai new normal pada masa covid 19 lalu di
Indonesia. Selain anjuran dari pemerintah , perubahan sosial tersebut diberitakan
karena memang demi keamanan bersama. Meskipun ada beberapa audiens atau
khalayak yang tidak setuju mengenai hal itu.

10. Teori cultural imperialism


 Asumsi : Negara barat yang menjadi dominasi media di seluruh dunia dan memiliki
efek kuat untuk memengaruhi melalui media massa (modernitas)
 Contoh fenomena : Gaya berpakaian semakin bervariasi yang telah disebarkan
melalui media sosial yang pada akhirnya dapat memengaruhi juga cara berpakaian
kita agar terlihat lebih modern.
11. Medium teori
 Asumsi : Menurut teori ini, media memiliki dampak pada bagaimana informasi
ditransmisikan secara fisik maupun psikologis. Teori ini membantu dalam memahami
berbagai media dan bagaimana masing-masing dapat membantu dalam penyebaran
informasi. Pemilihan teori ini juga dapat digunakan sebagai penyampaian pesan
melalui media yang dapat memengaruhi persepsi.
 Contoh fenomena : dapat dicontohkan penerapannya dimana teori ini membantu
pemahaman dalam memahami media sebagai perantara penyebaran informasi. Seperti
dalam konteks media sosial tiktok yang digunakan oleh sejumlah besar pengguna
internet global dewasa ini. Mungkin pada awalnya tiktok dianggap platform media
sosial hiburan saja, dan dianggap alay karena hanya menayangkan jogetan-jogetan
semata. Namun semakin kesini platform tersebut justru digunakan sebagai pencarian
sumber informasi paling update.

12. Social construction of technology


 Asumsi : Teori ini berasumsi bahwa teknologi memberi kita pilihan, dan
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia berdasarkan konstruksi sosial
yang ada. Berdasarkan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa pengembangan teknologi
yang ada sekarang dan kedepannya nanti sejatinya didasarkan pada kebutuhan dari
manusia. Kebutuhan ini pun tidak selalu sama. Bisa jadi menyesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing kelompok yang berbeda.
 Contoh fenomena : pada konteks pengembangan teknologi voice assistant, termasuk
dengan fitur read aloudnya, dimaksudkan sebagai teknologi untuk memenuhi
kebutuhan kelompok tuna netra yang mengandalkan pendengaran dalam setiap
kegiatan dan interaksi pada kesehariannya. Disamping itu, di kalangan petugas
penanganan darurat cepat seperti petugas layanan 112, polisi, ambulans, serta
pemadam kebakaran, diciptakan teknologi jaringan telepon yang saling terkait dan
privat untuk mempercepat komunikasi antar petugas penanganan situasi darurat yang
minim hambatan.
13. Participatori media culture
 Asumsi : Budaya partisipasi media mengasumsikan bahwa dalam media yang dapat
diakses saat ini, masyarakat semakin aktif menunjukkan partisipasinya melalui
komentar, kritik, hingga memberikan saran. Dengan adanya partisipasi tersebut, pola
penyebaran informasi melalui media tidak lagi hanya satu arah, dimana sumber utama
memberikan informasi dan masyarakat menerima, melainkan dua arah, dimana kedua
pihak saling membagikan dan bertukar informasi.
 Contoh fenomena : jelas tampak pada lingkungan pengguna media sosial masa kini.
Dengan adanya berbagai fitur media sosial yang dapat digunakan untuk berkomentar,
menyampaikan kritik, hingga memberikan saran, masyarakat semakin terbuka dan
terbiasa untuk berpartisipasi dan menimbulkan penyebaran informasi dua arah yang
aktif.

14. A tree stage model of theory building


 Asumsi : Teori ini digunakan sebagai citizen journalism sebagai dampak media
baru yang dianggap setiap orang dapat berperan sebagai jurnalis. Terdapat tiga sub
tahapan dalam deskriptif teori-bangunan yaitu, pengamatan fenomena, klasifikasi
induktif, dan hubungan dalam pengembangan model.

15. Network theory


 Asumsi : Teori jaringan merupakan teori yang diadopsi dari ranah teknologi komputer.
Teori ini mengasumsikan bahwasanya setiap individu dan aspek sejatinya memiliki
hubungan yang terkait. Termasuk dalam hal berkomunikasi. Di era teknologi ini,
semakin mudah bagi kita untuk berjejaring dan terhubung antara satu sama lain, tanpa
batasan ruang dan waktu. Sehingga, memungkinkan kita untuk memperluas jaringan
komunikasi dan berinteraksi dengan khalayak yang lebih luas
 Contoh fenomena : penggunaan media sosial yang terhubung dengan internet ini
membantu antar manusia, kelompok, bahkan pemerintah untuk lebih mudah terhubung
dan membuka komunikasi dengan pihak lain tanpa batasan yang mengekang. Sosial
media seperti twitter, memungkinkan pengguna internet dari Indonesia, secara bebas
dan terbuka berkomunikasi dengan pengguna internet dari Amerika Serikat, Australia,
hingga Skotlandia.

16. Human Interaction


 Asumsi : Teori HCI mengasumsikan bahwa antara manusia dan komputer dapat
melakukan komunikasi dan interaksi dua arah. Hal ini berkaitan dengan
berkembangnya teknologi otomasi dewasa ini, maka interaksi antara manusia dengan
computer menjadi tidak terelakkan. HCI mengkaji bagaimana interaksi dan
komunikasi yang terbentuk antara manusia dan computer.
 Contoh fenomena : dapat dicontohkan pada konteks saat manusia berinteraksi
dengan speaker pintar dan voice assistant. Penggunaan voice assistant untuk mencari
informasi, melakukan kegiatan ringan, hingga menentukan sesuatu menjadi hal yang
semakin lumrah, dan memungkinkan interaksi antara manusia dan computer semakin
berkembang.

17. CMC theory


 Asumsi : komunikasi juga dapat dimediasi melalui perangkat dan jaringan computer.
Artinya, komunikasi tidak lagi hanya dapat dilakukan secara langsung, melainkan
dimediasi oleh perangkat lain. Umumnya, mediasi ini terjadi dengan menghubungkan
dua atau lebih perangkat computer dan sejenisnya, yang kini dapat dihubungkan
dengan internet, sehingga masing-masing perangkat tersebut dapat mengirim dan
menerima sinyal yang memuat pesan yang ingin dikomunikasikan.
 Contoh fenomena : Pastinya teori ini tidak asing lagi di kehidupan sehari-hari , apalagi
saat ini semua hal berhubungan dengan teknologi , salah satu contoh nya yaitu pada
aplikasi zoom dan google meet , dimana di aplikasi tersebut semua orang dapat
berdiskusi mengenai informasi ataupun rapat secara online.

Anda mungkin juga menyukai