NIM. : 0500222
PRODI : IKH
KOMUNIKASI MASSA
Terdapat beberapa teori komunikasi yang secara spesifik menitikberatkan pada komunikasi
massa dan beberapa teori lainnya yang digunakan untuk meneliti media massa. Sebagian
besar teori yang digunakan berkembang diluar bidang studi komunikasi yang kemudian
diaplikasikan ke dalam studi media oleh para peneliti.Littlejohn dan Foss dalam bukunya
Encyclopedia of Communication Theory (2009) membagi teori komunikasi massa ke dalam
tiga kategori, yaitu teori-teori yang berkaitan dengan budaya dan masyarakat, teori-teori yang
berkaitan dengan pengaruh dan persuasi media, dan teori-teori yang berkaitan dengan
penggunaan media. Selain teori-teori yang menekankan pada proses dampak media massa
dan khalayak massa, beberapa teori komunikasi massa juga menitikberatkan pada isi pesan
media serta struktur dan penampilan media massa.
6. Teori Studi Kultural Kritis (Critical Cultural Studies Theories)Teori ini menitikberatkan
pada peran sosial media massa dan bagaimana media dapat digunakan untuk mendefinisikan
hubungan kekuasaan diantara beragam subkultur dan menjaga status quo. Para ahli meneliti
bagaimana media berhubungan dengan berbagai masalah seperti ideologi, ras, kelas sosial,
dan gender.Kemudian, media tidak hanya dilihat sebagai sebuah refleksi budaya tapi juga
sebagai produser budaya mereka sendiri. Penekanannya adalah pada bagaimana struktur
sosial dan politik mempengaruhi komunikasi bermedia dan bagaimana dampak hubungan
kekuasaan dalam menjaga atau mendukung kekuasaan tersebut dalam masyarakat.
7. Teori Sosial Kognitif (Social Cognitive Theory)Teori sosial kognitif dibangun pertama
kali oleh seorang psikolog Albert Bandura sekitar tahun 1960an.Teori ini menitikberatkan
pada bagaimana dan mengapa orang-orang cenderung untuk meniru apa yang dilihat melalui
media. Ini adalah teori yang fokus pada kapasitas kita untuk belajar dengan mengalaminya
secara langsung.Proses belajar melalui pengamatan ini bergantung pada sejumlah faktor,
yaitu kemampuan subyek untuk memahami dan mengingat apa yang ia lihat,
mengidentifikasi karakter bermedia, dan berbagai hal yang membimbing kepada proses
pemodelan perilaku. Teori sosial kognitif adalah salah satu teori yang paling sering
digunakan untuk meneliti media dan komunikasi massa.
10. Teori Dua Tahap (Two Step Flow Theory)Teori dua tahap diformulasikan oleh Paul F.
Lazarfeld dan kawan-kawan berdasarkan hasil survey terhadap pemilih. Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa hubungan sosial informal memegang peranan dalam memodifikasi
perilaku yang mana masing-masing individu memilah isi media kampanye.Studi ini juga
mengindikasikan bahwa berbagai ide atau gagasan seringkali mengalir dari radio dan surat
kabar kepada pemuka pendapat dan dari mereka kemudian disampaikan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kelompok sosial informal memiliki beberapa tingkatan dalam mempengaruhi
orang-orang dan cara mereka memilah isi media dan bertindak terhadapnya.
11. Teori Penggunaan dan Kepuasan (Uses and Gratification Theory)Teori ini yang
digagas oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch muncul sebagai reaksi
terhadap penelitian komunikasi massa tradisional yang menekankan pada pengirim dan
pesan. Teori penggunaan dan kepuasaan menekankan pada khalayak yang aktif dalam
menggunakan media massa. Yang menjadi poin utama teori penggunan dan kepuasan adalah
orientasi psikologis dalam memenuhi kebutuhan, motivasi, dan kepuasan pengguna media
massa.Asumsi teori penggunaan dan kepuasaan adalah menjelaskan penggunaan serta fungsi
media bagi individu, kelompok, dan masyarakat secara umum. Terdapat tiga tujuan dalam
mengembangkan teori penggunaan dan kepuasan yaitu:Menjelaskan bagaimana
masing-masing individu menggunakan komunikasi massa untuk memuaskan
kebutuhannya,Menemukan hal-hal yang mendasari motivasi penggunaan media dari
masing-masing individu,Mengidentifikasi konsekuensi positif maupun negatif dari
penggunaan media oleh masing-masing individu.Inti dari teori penggunaan dan kepuasan
terletak pada asumsi anggota khalayak secara aktif mencari media massa untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing individu.
12. Teori Media (Medium Theory)Marshall McLuhan dan Harold Innis adalah dua orang
peneliti yang seringkali diasosiasikan dengan teori media. Teori media dicetus oleh Marshall
McLuhan (1964) yang menyatakan bahwa medium is the message atau media adalah
pesan.Pernyataan ini menekankan pada bagaimana media komunikasi berbeda tidak hanya
dalam terminologi isi tetapi juga pada bagaimana mereka dibangun dan disalurkan melalui
pikiran dan rasa. Ia membedakan media dengan proses kognitif. Ide McLuhan yang paling
terkenal adalah saluran sebagai kekuatan dominan yang harus dipahami untuk mengetahui
bagaimana media mempengaruhi masyarakat dan budaya.Teori media menitikberatkan pada
karaketristik media itu sendiri lebih dari sekedar apa yang dikirimkan atau bagaimana suatu
informasi diterima. Dalam teori media, sebuah media tidaklah sesederhana sebuah surat
kabar, internet sebagai media informasi, kamera digital dan sebagainya. Lebih dari itu, media
merupakan lingkungan simbolis dari beberapa tindakan komunikatif.Di sisi lain, media
sebagai bagian dari pesan apapun yang dikirimkan, memiliki dampak bagi setiap individu dan
masyarakat. Tesis McLuhan menyatakan bahwa orang-orang beradaptasi terhadap
lingkungannya melalui berbagai macam keseimbangan atau rasio indrawi, dan media saat ini
utamanya membawa sebuah rasio inderawi yang mempengaruhi persepsi.
13. Teori Kekayaan Media (Media Richness Theory)Teori yang dianggap sangat
mempengaruhi teori media paling tidak untuk media baru adalah teori kekayaan media yang
dicetuskan oleh Richard Daft dan Robert Lengel dalam sebuah artikel tahun 1986. Teori
kekayaan media didasarkan pada teori kontingensi dan teori proses informasi yang dicetuskan
oleh Galbraith (1977).Dua asumsi utama dari teori kekayaan media adalah orang-orang
menginginkan dapat mengatasi ketidakpastian dalam organisasi serta keberagaman media
yang secara umum digunakan dalam sebuah organisasi kerja lebih baik untuk menyelesaikan
tugas dibandingkan yang lain.Dengan menggunakan empat macam kriteria, Daft dan Lengel
menyajikan hierarki kekayaan media yang diawali dari tingkat kekayaan yang tinggi ke
tingkat kekayaan yang lebih rendah untuk mengilustrasikan kapasitas berbagai tipe media
terhadap proses komunikasi dalam organisasi. Kriteria tersebut adalah ketersediaan umpan
balik yang segera, kapasitas media untuk mentransmisikan berbagai petunjuk seperti bahasa
tubuh, intonasi suara dan infleksi, penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, dan fokus
personal terhadap media.Komunikasi tatap muka adalah media komunikasi yang paling kaya
dalam sebuah hierarki diikuti berikutnya oleh telepon, surat elektronik, surat, catatan, memo,
laporan khusus dan flyer serta bulletin. Dilihat dari perspektif strategi manajemen, teori
kekayaan media berpendapat bahwa manajer dapat melakukan beberapa improvisasi dalam
penampilan dengan menyesuaikan karakteristik media dengan karakteristik tugas.
15. Teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations Theory)Teori yang digagas oleh Bryce
Ryan dan Neil Gross (1943) menitikberatkan pada proses dimana sebuah ide baru
dikomunikasikan melalui beragam saluran komunikasi diantara anggota suatu sistem sosial.
Model ini menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pikiran serta tindakan
orang-orang serta proses mengadopsi sebuah teknologi atau ide baru.