Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

Mata Kuliah : Teori dan Metode Intervensi Sosial


Nama : Berlina Sibagariang
NIM : 043885355
UPBBJ : Medan
Prodi : Sosiologi S-1

1. Intervensi sosial merupakan tindakan yang bertujuan untuk membantu orang perorang
atau kelompok, keluarga, atau komunitas dalam konteks kehidupan sosial. Bagaimana
kriteria individu, kelompok, keluarga, atau komunitas yang berhak mendapat bantuan
dari pelaku intervensi (PI) dalam menyelesaikan dan menemukan solusi dari masalah dan
persoalan yang dipadapi?

Intervensi sosial dapat diartikan sebagai sebagai cara atau strategi memberikan bantuan
kepada masyarakat (individu, Kelompok, komunitas). Intervensi sosial merupakan
metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan
sosial dan kesejahteraan sosial. Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua
bidang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya
memfungsikan kembali fungsi sosialnya.
Dalam intervensi ada dua pihak yaitu: (1) orang, kelompok, keluarga, atau komunitas
yang dalam kondisi tidak berdaya, (2) pihak-pihak yang berkemampuan untuk membantu
meringankan atau menghilangkan penderitaan, atau yang mampu mengembalikan
keberdayaan mereka untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Pihak yang dikenai
intervensi disebut klien dan yang melakukan intervensi disebut pelaku intervensi.
Kriteria individu, kelompok, keluarga atau komunitas berhak mendapat bantuan dari
pelaku intervensi (PI) adalah jika pada suatu ketika dalam kehidupan manusia mengalami
sebuah ganguan keberfungsian sebagai warga kelompok sosila karena mengalami:
 Gangguan kesehatan, kedukaan yang berat, penderitaan lain sebagai akibat
bencana alam, dan sebagainya
 ada kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi, misalnya tidak memeperoleh kasih
sayang yang memadai dari orang tuanya, tidak memperoleh makanan yang
cukupp bergizi karena kemiskinan orang tuanya, tidak memperoleh pekerjaan
karena mengalami kelumpuhan akibat dari penyakit seperti polio, dan lainnya.
 Ada yang frustasi dan kekecewaan yang terjadi dalam hidup dan tidak bisa
diatasai karena tidak mempunyai pengalaman yang cukup untuk mengembangkan
kemampuan menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi lingkungan.
Klien perlu dibantu untuk mengembalikan keberfungsian mereka, Tindakan intervensi
juga untuk melatih komunitas mengembangkan program perbaikan lingkungan hidup
mereka, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Intervensi ini bertujuan untuk:
- Memulihkan keberfungsian sosial klien
- Megatasi dan mencegah timbulya masalah
- Mencapai perbaikan sosial masyarakat
- Mendorong klien mengembangkan kemampuan memanfaatkan sumber daya
lingkungan.

2. Relasi merupakan media (saluran) dimana sikap dan emosi kedua belah pihak
tercurahkan dan berinteraksi. Jelaskan tujuan relasi intervensi dalam menangani kasus/
persoalan yang dihadapi klien?
Menurut Biestek (1957:11) Relasi adalah menciptakan suatu suasana, pengembangan
kepribadian, pemecahan masalah kelayan secara lebih baik, sebuah sarana untuk
menunaikan suatu fungsi, merumuskan dan memusatkan kenyataan dan masalah
emosional, dan membantu klien membangun penyesuaian yang lebih baik terhadap
masalahnya.
Tujuan relasi intervensi dalam menangani kasus/ persoalan yang dihadapi klien adalah:
a. Tujuan bagi si PI adalah unuk menciptakan suasana pemberian bantuan yang
memungkinkan baginya untuk membantu klien merumuskan masalah yang bersifat
emosional, yang harus dihadapi sebagai suatu kenyataan. Dengan demikian klien
dapat dibantu mengembangkan kemampuan pertimbangan rasional dalam mengatasi
masalahnya.
b. Tujuan bagi klien ialah mengembangkan kepribadiannya dengan bantuan PI sehingga
ia lebih mampu untuk mengadakan penyesuaian diri terhadap masalah yang
dihadapinya. Lebih dari hal itu klien berkemampuan menolong dirinya sendiri pada
waktu ia berhadapan dengan situasi yang mungki menimbulkan masalah.
Relasi merupakan media (saluran) di mana sikap dan emosi kedua belah pihak itu
tercurahkan berinteraksi. Diharapkan kedua belah pihak dapat saling memahami karena
ada pertukaran informasi mengenai fungsi seorang PI dan masalah yang dihadapi klien.
Relasi bersifat dinamis artinya dapat berkembang sesuasi dengan situasi dan kondisi yang
tercipta antara PI dan kliennya, dengan demikian diharapkan kondisi klien dapat
ditingkatkan dan dikembangkan sehingga ia dapan mengembangkan pola-pola
penyesuaian diri dan pola-pola penyelesaian masalah.
Inti atau esensi relasi intervensi menurut Biestek (1954:11) adalah mengandung unsur-
unsur saling mempengaruhi, terjadi saling pertukaran emosi, suatu sikap, sebuah interaksi
yang dinamis, suatu media, hubungan antara dua orang, sebuah pertemuan professional,
sebuah proses timbal balik.

3. Proses sosialisasi dialami oleh setiap warga masyarakat. Jelaskan bagaimana proses
sosialisasi yang dialami oleh warga masyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
situasi sosial yang beragam ?
Manusia mempunyai multi peran dan multi kedudukan dalam masyarakat. Seseorang
melaksanakan peran ganda sehubungan dengan kedudukan sosial yang ganda yang juga
dipelajari melalui proses sosialisasi. Seseorag individu akan belajat melakukan beraneka
ragam pola tindakan dan perilaku yang selaras dengan nilai dan norma yang ada dan
berlaku dalam masyarakat. Ketika seseorang melaksanakan kedudukan sosial tertentu
maka peran sosialnya juga akan berubah.
Melalui proses sosialisasi secara bertahap orang dituntut dapat mengembangkan
kemampuan beradaptasi atau menyesuaikan diri pada bermacam kedudukan dan peran
sosial yang dijalaninya.
Masyarat yang berusaha dan mampu menjalankan berbagai kedudukan dan peran dalam
masyarakat dengan baik, maka dapat dikatapak indivudi tersebut dapat berfungsi sosial
dengan baik. Yakni fungsi yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar diri sendiri dan
orang-orang yang menjadi tanggungannya, dan memberikan kontribusi yang positif
kepada masyarakat.
Proses sosialisasi dialami oleh setiap warga masyarakat. Inti sosialisasi dikaitkan dengan
perkembangan manusia, yakni manusia mengalami proses belajar untuk menjadi dewasa
dan tumbuh berkembang menjadi warga yang mampu bertindak yang pantas, sesuai nilai-
nilai dan norma sosial yang ada seperti yang ditetapkan oleh masyarakat dan berlaku
dilingkungan budaya tertentu dalam lingkungan budaya bangsa tertentu. Dimana unsur-
unsur budaya diteruskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya sehingga nilai-nilai
dan norma luhur dilestarikan
Seseorang masyarakat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berbeda dan unik
dan tidak akan pernah ada yang sama.
Proses sosialiasi berlangsung sepanjang hanyat sehingga perkembangan pribadi
seseorang tidak terhenti pada usia sekolah, namun akan terus berlangsung sampai
selamanya hingga akhir hayat, akan terus berubah menjadi lebih baik sampai pada masa
tuanya.

4. Setiap tindakan intervensi selalu diarahkan untuk mengadakan perubahan pada diri klien.
Hal ini diwujudkan dengan cara melalukan perubahan berencana. Jelaskan alasan
mengapa perubahan berencana tepat menjadi solusi untuk membantu klien dalam
mengatasi masalahnya.
Perubahan Berencana
Dalam perubahan perencanaan ada proses penetapan tujuan yang disepakati oleh kedua
belah pikah atau oleh satu pihak saja. Dimana setiap pihak mempunya kedudukan yang
sama (rasio 0,5/0,5) dalam pengambilan keputusan, dan upaya mengadakan perubahan itu
sengaja diadakan, setidaknya pada masing-masing piha berelasi.
Jadi setiap tindakan intervensi selalu diarahkan untuk mengadakan perubahan pada diri
klien. Bantuan intervensi yang diberikan bertujuan memulihkan kemampuan klien untuk
dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
Diharapkan terjadi perubahan dari keadaan tidak mampu menjadi mampu menolong
dirinya sendiri. Proses yang dilalui klien ialah proses perubahan yang bertahap-tahap
yang direncanakan secara cermat oleh PI bersama klien, yakni perubahan dan
perkembangan yang dinamis.
Menurut Lippit, Waston, Westley (1958:4) perubahan berencana adalah sebuah proses
pemberian bantuan kepada orang yang harus berubah untuk memperbaiki tingkat
keberfungsiannya. Perubahan itu perlu bagi klien supaya dia dapat menjalankan
keberfungsiannya secara optimal.
Perubahan berencana adalah jenis perubahan yang paling tepat untuk membantu klien
dengan alasan berikut:
1. perubahan itu berasal dari sebuah keputusan, dari dua pihak yang berelasi. Dalam
mengambil keputusan tersebut kedua pihak dalam kedudukan yang sama, di mana
masing-masing pihak berkesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.
2. tujuan perubahan sudah pasti sudah ditetapkan bersama, yang dalam intervensi
sosial ialah perbaikan pada sistem (sistem kepribadian dan sistem sosial) klien.
3. perbaikan dilakukan dengan bimbingan profesional pihak luar, yakni wakil
(seorang PI) dari sistem pelaksana perubahan, yang apabila diperlukan dapat
ditangani secara komprehensif oleh suatu tim antar-profesi.
Lippit, Waston, Westley (1958) menyarankan ditempuh perubahan berencana, yakni:
a. pengembangan sebuah kebutuhan untuk berubah;
b. menjalin sebuah relasi perubahan;
c. bekerja menuju ke perubahan;
d. generalisasi dan stabilisasi perubahan;
e. mencapai relasi terminal.

Sumber:
1. BMP SOSI4304 TEORI DAN METODE INTERVENSI SOSIAL
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_sosial

Anda mungkin juga menyukai