BADUNG
MEI 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya paper ini yaitu :
1. Untuk mengetahui peran lembaga pendidikan sebagai agen of change dalam
pemberdayaan masyarakat.
2. Untuk mengetahui peran mahasiwa sebagai katalisator dari agen of change dalam
pemberdayaan masyarakat.
3. Untuk mengetahui peran fasilitator dari agen of change.
BAB II
KAJIAN LITERATUR
3.2. Peran mahasiswa sebagai katalisator dari agen of change dalam pemberdayaan
masyarakat.
Peran lain dari agen perubahan adalah katalisator yaitu sebagai penggerak
binaan untuk melakukan perubahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Havelock (dalam
Nasution, 2004:129) yang menyebutkan bahwa “peran agen perubahan adalah sebagai
katalisator yang menggerakkan binaan untuk bergerak menuju perubahan sebagai
pemecah masalah, sebagai pembantu proses perubahan”.
Sebagai seorang terpelajar dan bagian masyarakat, maka mahasiswa memiliki
peran yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi yaitu
agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak
dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan
perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah
paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai
kepentingan bersama. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa adalah
semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan. Mahasiswa sebagai calon
pemimpin dan pembina pada masa depan ditantang untuk memperlihatkan kemampuan
untuk memerankan peran itu. Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang
calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan
melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan.
Secara teori agen perubahan sendiri dapat berasal dari internal lingkungan itu
ataupun juga dari ekternal lingkungan. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan sendiri
disini merupakan salah satu bentuk agen perubahan internal dari suatu masyarakat yang
mendiami suatu wilayah. Pola-pola lama yang melekat pada masyarakat di suatu
wilayah yang menyebabkan wilayah tersebut cukup tertinggal adalah adanya kesulitan
atau ketidaktahuan ke arah mana perubahan harus dilakukan. Permasalahan ini sendiri
bisa menyangkut bidang sosial masyarakat, keagamaan serta yang paling penting dan
vital adalah bidang perekonomian. Mahasiswa sebagai agen perubahan eksternal bagi
suatu wilayah memiliki banyak keuntungan seperti diantaranya, dapat memandang
permasalahan dalam suatu wilayah lebih objektif. Hal ini sesuai dengan penelitian
Nasrudin, Edhi Martono, dan Subejo (2017) yang menjelaskan sarjana berperan sebagai
agen perubahan dalam peningkatan ekonomi masyarakat dan implikasinya terhadap
ketahanan ekonomi masyarakat dengan memberikan ilmu terkait pengembangan
peternakan ayam. Perubahan ini menunjukan bahwa mahasiswa juga menjadi agen
perubahan di lingkungan masyarakat.
Banyak keuntungan yang di dapat masyarakat dengan adanya mahasiswa yang
memiliki keinginan untuk melakukan perubahan kepada masyarakat atau penduduk
yang masih konvensional terutama dalam era globalisasi dan teknologi ang sudah sangat
maju seperti sekarang. Gagasan-gagasan baru yang mereka dapat dari perkulihan di
Institusi pendidikan merupakan keunggulan mahasiswa sebagai agen perubahan
eksternal. Terlepas dari kelebihan tersebut ada juga kelemahan terutama dalam
menganalisis solusi yang dapat diberikan atau menganalisis permasalahan karena agen
perubahan berasal dari luar ingkungan yang ingin di rubah. Kendala hanya dalam
masalah waktu samapai agen perubahan mampu melihat permasalahan dan solusi untuk
perbaikan ke depan yang lebih baik
Berdasarkan pemaparan hasil dan pembahasan dengan kondisi pendidikan saat ini,
maka dapat disimpulkan bahwa agen perubahan merupakan sosok yang sangat dikagumi oleh
masyarakat karena beberapa sifat yang ditunjukkan kepada binaan. Rasa kagum tersebut tak
lepas dari peran dan tugasnya sebagai pembantu proses perubahan yang bertugas untuk
membangun semangat dan menyadarkan masyarakat untuk bersama-sama melakukan
perubahan. Tugas tersebut dijalankan dengan cara yang fleksibel, hal ini terkait gaya
kepemimpinanya yang cendurung mengarahkan dan mendorong binaan untuk bergerak secara
aktif dalam rangka mencapai perubahan.
Kehadiran lembaga pendidikan dan pelaksana dari program pengabdian masyarakat
dari perguruan tinggi memiliki pengaruh yang penting dalam perubahan. Hal tersebut tidak
lepas dari tugas yang dijalankan bersama dengan masyarakat, sehingga tidak mengherankan
jika masyarakat binaannya begitu menghormati dan mengagumi sosok agen perubahan.
Program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan agen perubahan merupakan program
pendidikan yang mengarah pada pendidikan non-formal. Program tersebut dikelola dengan
baik melalui kegiatan perencanaan yang didalamnya terdapat serangkaian kegiatan seperti
indentifikasi kebutuhan dan lain sebagainya. Kegitan tersebut kemudian dilanjutkan pada
tahap pelaksanaan dan evaluasi yang keduanya saling berhubungan satu sama lain untuk
menunjang keberhasilan program yang dijalankan. Mahasiswa sebagai katalisator yaitu
sebagai penggerak binaan untuk melakukan perubahan dapat berperan penting sebagai
pencetus perubahan sesuai dengan jati diri yang melekat pada diri mahasiswa yaitu agen of
change. Mahasiswa dapat membentuk komunitas atau lembaga pendidikan informal yang
dapat bermanfaat bagi mayarakat. Sebagai agen perubahan Mahasiswa juga diharapkan
mampu mengembangkan inovasi-inovasi kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sesungguhnya peran agen perubahan dapat menghimpun sikap katalis, pemberi solusi,
penolong dalam proses, dan penghubung setiap sumber daya yang diperlukan dalam
perubahan yang tengah diperjuangkannya. Jadi Mahasiswa merupakan Agen Perubahan
Eksternal yang merupakan individu dari luar organisasi yang memberikan perubahan pada
masyarakat. Sebagai fasilitator yang membina masyarakat, agen perubahan harus memiliki
gaya kepemimpinan untuk memimpin binaannya mencapai perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
A.martiana,googlescholar,uny.ac.id.
Haris. G dan Kalinda.M. 2005. Proses dan Dampak Desa Bina/ Desa Mitra Kerja Lpm U In
Sunan Kalijaga Bagi Masyarakat: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama. 6 (2): 108-121.
(http://digilib.uin-suka.ac.id) Diakses Tanggal 17 Mei 2019
https://bppk.kemenkeu.go.id/images/file/pusbc/Artikel/2013_AGEN_PERUBAHAN.pdf.
Diakses Tanggal 22 Mei 2019
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25123/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=DAA95243981EDA5CB92790459875214F?sequence=4. Diakses
Tanggal 21 Mei 2019
https://www.academia.edu/9825868/OPTIMALISASI_PERAN_FUNGSI_MAHASISWA_SEBA
GAI_AGENT_OF_CHANGE_DAN_SOCIAL_CONTROL_DALAM_PERMASALAHAN_KET
AHANAN_PANGAN_ASEAN_2015. Diakses Tanggal 6 Mei 2019
https://www.academia.edu/18579978/MAHASISWA_DALAM_PERUBAHAN. Diakses
Tanggal 19 Mei 2019
https://idslide.net/view-doc.html?utm_source=angkawijaya-y-f-program-studi-psikologi-
universitas-pembangunan-jaya. Diakses Tanggal 19 Mei 2019
Nasrudin, Edhi Martoni, Subejo. 2017. Peran Sarjana Membangun Desa (SMD) Dalam
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi
Masyarakat: Jurnal Ketahanan Nasional. 23 (3): 280-299. (Sumber web.
https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/download/28124/18834) Diakses 15 Mei 2019