Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Umum Teori Komunikasi
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang masih memberikan
rahmat dan karuni-Nya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas Makalah Teori Komunikasi.
Sholawat serta salam tak lupa penulis lantunkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan hingga zaman berilmu pengetahuan.
Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing,
memberi saran dan arahan sehingga dapat menyelesaikan Makalah Teori Komunikasi ini dengan
tepat waktu.
Penulis menyadari dalam Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam
penulisan maupun penyajian. Maka dari itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan
penulis menerima saran serta keritikan yang membangun agar kedepannya lebih baik. Semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah, konsep dasar dan asumsi teoritis Teori Kultivasi
2. Untuk mengetahui Sejarah, konsep dasar dan asumsi teoritis Teori Agenda
Setting
1.4 Manfaat
1. Semoga makalah ini bisa menjadi bahan kajian dan tambahan pengetahuan di
bidang akademis .
2. Dengan adanya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya
bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Resonance
2.2 Sejarah, Konsep Dasar dan Asumsi Teoritis Teori Agenda Setting
Sejarah Teori Agenda Setting
Awalnya teori ini bermula dari penelitian mereka tentang pemilihan presiden
di Amerika Serikat tahun 1968. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa ada
hubungan sebab-akibat antara isi media dengan persepsi pemilih.
Sedangkan dalam mengukur agenda publik, McCombs dan Shaw melihat dari
isu apa yang didapatkan dari kampanye tersebut. Temuannya adalah, ternyata ada
kesamaan antara isu yang dibicarakan atau dianggap penting oleh publik atau
pemilih tadi, dengan isu yang ditonjolkan oleh pemberitaan media massa.
Akan tetapi, kritik juga dapat dilontarkan kepada teori ini, bahwa korelasi
belum tentu juga kausalitas. Mungkin saja pemberitaan media massa hanyalah
sebagai cerminan terhadap apa-apa yang memang sudah dianggap penting oleh
masyarakat. Meskipun demikian, kritikan ini dapat dipatahkan dengan asumsi
bahwa pekerja media biasanya memang lebih dahulu mengetahui suatu isu
dibandingkan dengan masyarakat umum.
News doesn’t select itself. Berita tidak bisa memilih dirinya sendiri untuk
menjadi berita. Artinya ada pihak-pihak tertentu yang menentukan mana yang
menjadi berita dan mana yang bukan berita. Siapakah mereka? Mereka ini yang
disebut sebagai “gatekeepers.” Di dalamnya termasuk pemimpin redaksi,
redaktur, editor, hingga jurnalis itu sendiri.
Dalam dunia komunikasi politik, para calon presiden biasanya memiliki tim
media yang disebut dengan istilah ‘spin doctor.’ Mereka berperan dalam
menciptakan isu dan mempublikasikannya melalui media massa. Mereka ini juga
termasuk ke dalam ‘gatekeeper’ tadi.
Setelah tahun 1990an, banyak penelitian yang menggunakan teori agenda-
setting makin menegaskan kekuatan media massa dalam mempengaruhi benak
khalayaknya. Media massa mampu membuat beberapa isu menjadi lebih penting
dari yang lainnya. Media mampu mempengaruhi tentang apa saja yang perlu kita
pikirkan. Lebih dari itu, kini media massa juga dipercaya mampu mempengaruhi
bagaimana cara kita berpikir. Para ilmuwan menyebutnya sebagai framing.
Teori Agenda Setting Theory adalah teori yang menyatakan bahwa media
massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media
massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam
agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada
isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dua asumsi dasar yang paling
mendasari penelitian tentang penentuan agenda adalah:
Salah satu aspek yang paling penting dalam konsep penentuan agenda
adalah peran fenomena komunikasi massa, berbagai media massa memiliki
penentuan agenda yang potensial berbeda termasuk intervensi dari pemodal
"Pers mungkin tidak berhasil banyak waktu dalam menceritakan orang-
orang yang berpikir, tetapi berhasil mengalihkan para pemirsa dalam berpikir
tentang apa" - Bernard C. Cohen, 1963.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/ozlgnw4gy-sejarah-dan-perkembangan-
teori-kultivasi.html
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/G31A/2015/G.331.15.0014/G.331.15.0014
-05-BAB-II-20190221110342.pdf
file:///C:/Users/owner/Downloads/1185-2410-1-PB.pdf
Griffin, Emory A., A First Look at Communication Theory, 5th edition, New York:
McGraw-Hill, 2003, p.390—402
McQuail, Denis, Mass Communication Theory, 4th edition, Thousand Oakes: Sage,
2000