Disusun Oleh:
Bevan Ghifarri A – 202050093
Naufal Akmal H – 202050221
Nenda Kurniawan D.Y – 202050223
M. Faris Firmansyah – 202050213
Trinalita Noerachman – 202050263
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Teori Kultivasi dan Teori Sosial Kognitif. Sholawat
serta salam kami panjatkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka
pemenuhan tugas mata kuliah Ekologi dan Psikologi Media. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada Ibu Rahmi Aini S.PSI., M.PSI selaku dosen mata kuliah tersebut, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik berkat bimbingannya. Selain itu, kami ucapkan
terma kasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam penulisan makalah ini sehingga
dapat terealisasikan dengan baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori kultivasi adalah teori sosial yang meneliti efek jangka panjang dari televisi
pada khalayak. teori ini merupakan salah satu teori komunikasimassa Dikembangkan oleh
George Gerbner dan Larry Gross dari University of Pennsylvania, teori kultivasi ini
berasal dari beberapa proyek penelitian skala besar berjudul 'Indikator Budaya'. Tujuan
dari proyek Indikator Budaya ini adalah untuk mengidentifikasi efek televisi pada pemirsa.
Mereka.
Gerbner dan Stephen Mirirai (1976) mengemukakan bahwa televisi sebagai media
komunikasi massa telah dibentuk sebagai simbolisasi lingkungan umum atas beragam
masyarakat yang diikat menjadi satu, bersosialisasi dan berperilaku.
Menurut teori kultivasi ini, televisi menjadi media atau alat utama dimana para
penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkungannya. Dengan kata
lain, persepsi apa yang terbangun di benak pemirsa tentang masyarakat dan budaya sangat
ditentukan oleh televisi. Ini artinya, melalui kontak pemirsa dengan televisi, mereka
belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai (nilai sosial) serta adat dan tradisi nya.
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan baru dari Teori
Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura.
Penamaan baru dengan nama Teori Kognitif Sosial ini dilakukan pada tahun 1970-an dan
1980-an. Ide pokok dari pemikiran Bandura (1962) juga merupakan pengembangan dari
ide Miller dan Dollard tentang belajar meniru (imitative learning). Pada beberapa
publikasinya, Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan faktor-faktor
kognitif dan behavioral yang memengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori
ini sangat berperan dalam mempelajari efek dari isi media massa pada khalayak media di
level individu.
Sama seperti halnya kebanyakan pendekatan teori belajar terhadap kepribadian, teori
belajar sosial berpangkal pada dalil bahwa tingkah laku manusia sebagian besar adalah
hasil pemerolehan, dan bahwa prinsip-prinsip belajar adalah cukup untuk menjelaskan
bagaimana tingkah laku berkembang dan menetap. Akan tetapi, teori-teori sebelumnya
selain kurang memberi perhatian pada konteks sosial dimana tingkah laku ini muncul,
juga kurang menyadari fakta bahwa banyak peristiwa belajar yang penting terjadi dengan
perantaraan orang lain. Artinya, sambil mengamati tingkah laku orang lain, individu-
individu belajar mengimitasi atau meniru tingkah laku tersebut atau dalam hal tertentu
menjadikan orang lain model bagi dirinya.
B. Rumusan Masalah
a) Definisi Teori Kultivasi & Teori Sosial Kognitif
b) Asumsi dasar Teori Kultivasi & Teori Sosial Kognitif
c) Konsep dasar Teori Kultivasi & Teori Sosial Kognitif
d) Kelebihan dan kekurangan Teori Kultivasi & Teori Sosial Kognitif
e) Contoh kasus Teori Kultivasi & Teori Sosial Kognitif
C. Tujuan
1) Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
2) Pembaca dapat mengetahui lebih mendalam mengenai Teori Kultivasi & Teori
Sosial Kognitif.
3) Penulis menjadi lebih mengetahui secara mendalam mengenai Teori Kultivasi &
Teori Sosial Kognitif.
4) Sebagai acuan dalam membuat makalah selanjutnya
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Kultivasi
Teori Kultivasi (Cultivation Theory) merupakan salah satu teori komunikasi massa
yang mencoba menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi atau dalam hal ini
adalah televisi dengan tindak kekerasan.
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa para pecandu televisi membangun
keyakinan yang berlebihan bahwa “dunia itu menakutkan”. Lebih-lebih televisi
merupakan salah satu media komunikasi massa yang dimana informasi yang disajikan
bisa menjangkau massa dalam skala yang luas. Dan informasi yang cenderung bernuansa
kekerasan lebih digambarkan pada kejadian sehari-hari. Itulah yang menyebabkan
segelintir orang mengatakan hal yang demikian tentang kehidupan di dunia ini. Bicara
tentang komunikasi massa pasti tidak lepas dengan media televisi.
Karena di era perindustrian atau bisa dikatakan era Globalisasi seperti ini, kebutuhan
akan informasi lebih bersifat spesifik artinya lebih mudah pengambilannya suatu
informasi, maka akan lebih banyak mengambil minat masyarakat (informasi yang
berbasis visual). Dan televisi memiliki peranan penting dalam mengembangkan
komunikasi massa menjadi sebuah media komunikasi yang bisa menyediakan informasi
yang aktual dan faktual juga berupa visual untuk menarik minat.
masyarakat akan pengetahuan yang mereka butuhkan.
Teori sosial kognitif (social cognitive theory = teori kognitif sosial) adalah salah satu
teori belajar yang menjelaskan pola-pola perilaku. Teori yang dikembangkan oleh Albert
Bandura sejak tahun 1960an ini menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa orang
cenderung untuk meniru atau meneladani apa yang mereka lihat melalui media atau orang
lain. Teori sosial kognitif merupakan pengembangan dari teori belajar sosial yang
menyediakan kerangka kerja untuk memahami, memprediksi, dan merubah perilaku
manusia.
Teori sosial kognitif menekankan pada kapasitas kita untuk belajar tanpa melalui
pengalaman langsung. Teori sosial kognitif yang disebut juga dengan teori belajar
observasional bergantung pada sejumlah hal termasuk kemampuan subyek untuk
memahami dan mengingat apa yang ia lihat, melakukan identifikasi dengan cara
memediasi karakter, dan keadaan atau situasi yang mempengaruhi peniruan perilaku.
Sebagai salah satu teori belajar, teori sosial kognitif kerapkali digunakan untuk
mempelajari media dan komunikasi massa, komunikasi kesehatan, dan komunikasi antar
pribadi atau komunikasi interpersonal. Tujuan teori sosial kognitif adalah untuk
menjelaskan bagaimana orang mengatur perilakunya melalui kontrol dan peneguhan atau
penguatan untuk mencapai perilaku yang diarahkan pada tujuan yang dapat dipertahankan
sepanjang waktu.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asumsi dari teori kognitif sosial
adalah bahwa proses belajar akan terjadi jika seseorang mengamati seorang model yang
menampilkan suatu perilaku dan mendapatkan imbalan atau hukuman karena perilaku
tersebut.
Teori Kultivasi
Kelebihan: Teori Kultivasi (Cultivation Theory) merupakan salah satu teori
komunikasi massa yang mencoba menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi
atau dalam hal ini adalah televisi dengan tindak kekerasan.
Kekurangan: Meskipun teori kultivasi yang diperkenlkan oleh George Gerbner ini
sudah tepat diterapkan pada analisis yang berkaitan dengan tayangan televisi, akan
tetapi ada beberapa kelemahan dan kritik terhadap teori ini, antara lain : Hawkins dan
Pingree menyatakan bahwa korelasi antar terpaan televisi dan kepercayaan khalayak
membuktikan hubungan sebab akibat. Dennis McQuail berpendapat bahwa simbol –
simbol struktur, prilaku khalayak dan apa yang dilihat khalayak pasti banyak
dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya. Sikap kita tidak hanya dipengaruhi
oleh televisi saja, tetapi juga oleh media lain, pengalaman langsung orang lain.
Teori Kultivasi
1. Televisi secara esensial dan fundamental berbeda dari bentuk media massa
lainnya. Perangkat televisi terdapat di hamper setiap rumah tangga. Berbeda
dengan media cetak seperti surat kabar, majalah dan buku, televisi tidak menuntut
melek huruf. Penonton televisi bebas tanpa di pungut biaya atau membayar,
sekaligus menarik karena kombinasi gambar dan suara.
2. Medium televisi menjadi “the central cultural arm” masyarakat Amerika pada saat
itu, karna menjadi sumber hiburan sajian hiburan dan informasi. Pesawat televise
telah menjadi anggota keluarga yang penting, yang paling sering dan paling
banyak bercerita.
3. Persepsi seseorang akibat televisi memunculkan sikap dan opini yang spesifik
tentang fakta kehidupan. Karna kebanyakkan stasiun televisi mempunyai target.
A. Kesimpulan
Teori kultivasi percaya bahwa media televise bertanggung jawab dalam membentuk,
bahkan mendoktrin konsepsi penontonnya mengenai realitas sosial yang ada di
sekelilingnya. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh peneliti,
yaitu ketika terpaan program semakin tinggi, artinya semakin sering seorang individu
menonton program berita tersebut, maka terpaan yang diterima akan meningkatkan pula
persepsi penonton menjadi positif, sesuai dengan isi berita yang disampaikan melalui
program acara tersebut. Sedangkan, Teori Kognitif Sosial menitik beratkan pada
bagaimana dan mengapa orang-orang cenderung untuk meniru apa yang dilihat melalui
media. Ini adalah teori yang fokus pada kapasitas kita untuk belajar dengan
mengalaminya secara langsung.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Kognitif_Sosial#:~:text=Dari%20penjelasan%20di%20at
as%2C%20dapat,atau%20hukuman%20karena%20perilaku%20tersebut.
https://www.google.com/search?q=asumsi+dasar+teori+sosial+kognitif&oq=asumsi+dasar+t
eori+sosial+kognitif&aqs=chrome..69i57j0i546.8327j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8#
https://pakarkomunikasi.com/teori-sosial-kognitif
https://bramantiaibrahim.blogspot.com/2017/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
https://text-id.123dok.com/document/9ynge1olz-kelemahan-dan-kritik-terhadap-teori-
kultivasi.html
https://today.line.me/id/v2/article/8XqqeM