Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI KOMUNIKASI USES AND GRATIFICATION

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK : 10

MUHAMMAD RIDHA

NIM : 3005213020

PROGRAM STUDI : KOMINUKASI DAN PENYIARAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Syukur Khalil, MA

MATA KULIAH : TEORI KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Uses and Gratifications adalah sekelompok orang atau orang itu sendiri dianggap

aktif dan selektif menggunakan media sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Studi

didalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan

kepuasan (Gratifications) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar prilaku

orang tersebut akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu.

Pendapat lain mengenai definisi Uses and Gratifications adalah Teori Penggunaan dan

Pemenuhan Kebutuhan yang dalam Bahasa Inggrisnya Uses and Gratification Theory adalah

salah satu teori komunikasi (massa) dimana titik berat penelitian dilakukan pada pemirsa atau

khalayak sebagai penentu pemilihan pesan dan media.

Uses and Gratification Theory yang merupakan salah satu dari teori komunikasi massa

melihat audiens dari proses komunikasi massa sebagai individu yang aktif, selektif dan

memiliki tujuan tertentu terkait dengan terpaan media kepadanya. Artinya individu atau

audiens (khalayak) sebagai makhluk sosial mempunyai sifat selektif dalam menerima pesan

yang ada dalam media massa.

Uses and Gratifications meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan

sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media masa atau sumber-sumber lain (atau

keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan penelitian yang

menggunakan Uses and Gratifications model memusatkan perhatian pada kegunaan isi media

untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan. Mc quail (1995) mengatakan ada

dua hal utama yang mendorong munculnya pendekatan penggunaan ini. Pertama, ada oposisi

terhadap pandangan deterministis tentang efek media. Sikap ini merupakan bagian dari
“penemuan kembali manusia” yang terutama terjadi pada sosiolog di amerika. Kedua, ada

keinginan untuk lepas dari debat yang berkepanjangan tentang selera media masa. Dalam

persoalan ini pendekatan Uses and Gratifications model menyajikan alternatif lain dalam

memandang hubungan antara isi media dengan komunikan, dan dalam pengkategorian isi

media menurut fungsi.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Uses and Gratification?

2. Uses and Gratification menurut Elihu Katz, Jay G. Blumbler, dan Michael Gurevitch?

1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Uses and Gratifications?

2. Untuk mengetahui Uses and Gratification menurut Elihu Katz, Jay G. Blumbler, dan

Michael Gurevitch?

3. Kritikan akan teori Uses and Gratification


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Uses and Gratification atau penggunaan dan Pemenuhan (kepuasan) merupakan

pengembangan dari teori atau model jarum hipordemik. Model ini tidak tertarik pada apa

yang dilakukan oleh media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik dengan apa yang dilakukan

orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi

kebutuhannya.

Uses and Gtaifications menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama

bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaiman media

memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. khalayak dianggap secara aktif dengan

sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan mempuyai tujuan. Studi dalam

bidang memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapat kepuasan

(Gratications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang dan dari situlah timbul istilah Uses

Gtarifications. Sebagian besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan

dan kepetingan individu. Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal

kemunculan teori ini.

Uses and Gtaification pada awalnya muncul ditahun 1940 samapai 1950 para pakar

melakukan penelitian mengapa khalayak terlibat berbagai jenis perilaku komunikasi.

Lalu mengalami kemunculan kembali dan penguatan di tahun 1970an dan 1980an. Para

teoritis pendukung Teori Uses and Gtaification berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah

yang mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran media. Dengan

demikian kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini.

Teori use and gratificaion ini adalah kebalikan dari teori peluru atau jarum hipodemik.

dalam teori peluru media itu sangant aktif dalam all powerfull berada audience. sementara
berada dipihak pasif. Sementara dalam teori aktif use and gartification ditekankan bahwa

audience itu aktif untuk memillih mana media yang harus dipilih untuk memuaskan

kebutuhannya.

2. Uses and Gratification Menurut Katz, dan Blumer

Pada tahun 1974 teori ini dikemukakan lagi oleh Herbert Blumer dan elihu Katz, yang

dikenalkan dalam bukunya yang berjudul The Use of Mass Comunication:Current

Prespectives on gratificaton.Teori use and gratification milk blumer dan Katz ini mengatakan

bahwa penggunaan media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media

tersebut. Dengan kata lain penggunaan media tersebut adalah pihak yang aktif dalam proses

komunikasi. Artinya teori use and gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai

pilihan untuk memuaskan kebutuhannya.

Sementara itu, Katz, Gurevitch dan haan mengatakan yang dikutip oleh Onong

Uchjana menjelaskan bahwa kebutuhan manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial, afiliasi

kelompok, dan ciri-ciri kepribadian sehingga terciptalah kebutuhan manusia yang berkaitan

dengan media meliputi kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kepribadian secara integratif,

kebutuhan sosial secara integratif dan kebutuhan pelepasan ketegangan.

Kebutuhan Khalayak adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi

mengenai pemahaman dan lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan dengan hasrat untuk

memahami dan menguasai lingkungan dan memuaskan rasa keingintahuan kita.

b. Kebutuhan afektif yaitu berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang

estis menyenangkan emosidional. Kebutuhan ini mengacu pada kegiatan atau segala

sesuatu yang berkaitan dari segi prilaku yang menyenangkan.


c. Kebutuhan pribadi secara integratif yaitu kebutuhan ini berkaitan dengan kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas, dan status individual yang diperoleh dari hasrat dan harga diri.

d. Kebutuhan sosial secara integratif yaitu berkaitan dengan peneguhan kontak bersama

keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat berealisasi bekaitan.

e. Kebutuhan pelepasan ketegangan yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya

menghindarkan tekanan, tegangan dan hasrat akan keanekaragaman.

Dalam keaktifan khalayak dalam kehidupannya sehari-hari,terlihat mereka

membutuhkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka yakni melalui penggunaan

media seperti membaca surat kabar yang mereka sukai, menonton acara televis, atau

mendengarkan musik favoritnya, dll.

Menurut Katz dan Gurevitch (1974, dalam Fiske, 2007:213-214) beberapa asumsi

mendasar dari uses and gratifications adalah sebagai berikut:

1. Khalayak dianggap aktif. Khalayak bukanlah penerima yang pasif atas apa pun

yang Cmedia siarkan. Khalayak memilih danmenggunakan isi program.

2. Dalam proses komunikasi massa, Para anggota khalayak secara bebas menyeleksi

media dan program-programnya yang terbaik yang bisa mereka gunakan untuk

memuaskan kebutuhannya.

3. Media massa harus besaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan

kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas.

4. Tujuan media masa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya,

orang yang dianggap mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi

tertentu

5. Pertimbangan nilai tentang signifikansi kultural dari media massa harus dicegah.

Semisal, tidaklah relevan untuk menyatakan program-program infotainment itu

sampah, bila ternyata ditonton oleh sekian juta penonton.


Sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat

memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan

memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia

akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Program TV yang sama bisa jadi

berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda.

Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap

kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya. Sebagai contoh anak-anak secara

khusus lebih menyukai untuk menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama

lebih mudah dipengaruhi.

Contoh Studi Kasus :

Teori uses and gratification mengatakan bahwa individu lebih aktif dalam mencari apa

yang diinginkan dalam media sehingga tercapai kepuassan yang diinginkan tersebut contoh

kasus yang pernah gencar diperbincangkan di media, seperti grasi yang diberikan presiden

terhadap terpidana kasus narkotika warga Negara asing yang bernama Schapelle

Corby. Media massa di negeri ini tengah gencar-gencarnya memperbincangkannya, dan

bahkan di salah satu stasiun televisi di negeri ini mengundang berbagai tokoh dan pakar

hukum untuk membahasnya. Dalam kasus ini, presiden seakan tersudutkan dengan

keputusannya memberikan grasi tersebut. Terpaan media yang dipertontonkan ke publik baru-

baru ini mengenai keputusan grasi tersebut. Terlepas dari kasus tersebut, tentunya individu

sebagai penerima pesan dari media massa akan mencari informasi tentang kasus tersebut.

Sehingga individu tersebut bisa memutuskan sendiri mana yang benar dan mana yang salah.

Selain itu contoh yang lain yaitu acara musik, kita ambil kebutuhan dan kepuasan

penonton salah satunya dengan menonton acara musik Dahsyat yang sebagian besar disukai

oleh kaum wanita khususnya ibu-ibu rumah tangga. Para kaum wanita khususnya remaja lebih

ingin menonton atau mencari kepuasan dengan musik terupdate melewati tayangan acara
musik DAHSYAT di RCTI ketimbang melalui acara lain yang lebih dominan mengikuti acara

DAHSYAT tersebut, selain itu para pembawa acara DAHSYAT humoris yang membuat

pikiran kembali segar setelah melihat acara tesebut. Dari contoh tersebut bisa kita lihat

kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi media menurut teori usus and gratification.

3. Kritik akan teori ini

Derajat tertentu laporan penggunaan media oleh para pemirsanya memiliki

keterbatasan-keterbatasan. Banyak orang tidak benar-benar tahu alasan mengapa mereka

memilih media atau saluran tertentu, contohnya anak-anak hanya tahu bahwa mereka

menghindari menonton saluran yang menayangkan bincang-bincang orang dewasa, atau film

berbahasa asing karena mereka tidak mengerti, tetapi anak-anak tersebut tidak benar-benar

sadar mereka berakhir di saluran mana. Teori ini menekankan pemilihan media oleh para

pemirsanya, namun ada penelitian-penelitian lain yang mengungkapkan bahwa penggunaan

media sebenarnya terkait dengan kebiasaan, ritual, dan tidak benar-benar diseleksi . Teori ini

mengesampingkan kemungkinan bahwa media bisa jadi memiliki pengaruh yang tidak

disadari pada kehidupan pemirsanya dan mendikte bagaimana seharusnya dunia dilihat dari

kacamata para perancang kandungan isi dalam media.

Sebagai contoh saat anak-anak pulang sekolah, sudah menjadi kebiasaannya untuk

mengambil makan siang dan duduk dikursi sembari menyetel TV. Tidak ada alasan yang

benar-benar nyata mengapa ia menyetel TV dan bukannya membaca majalah atau koran,

hanya kebiasaan, atau justru sebaliknya, bagi orang dewasa mungkin ia langsung membaca

koran dan bukannya menyetel TV saat meminum kopinya dipagi hari. Pada banyak hal

kejadian ini merupakan kejadian alamiah sehari-hari dan tidak dilakukan secara sadar.

Walaupun begitu menonton TV dapat juga menjadi pengalaman seni dan menggugah motivasi

seseorang untuk melakukan sesuatu.


Namun sebuah teori yang menyatakan bahwa pemirsa media sebenarnya hanya

menggunakan media untuk menyalurkan pemenuhan akan kepuasannya sejujurnya tidak

secara penuh dapat menilai kekuatan media dalam lingkup sosial di masa kini. Teori

Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dikatakan tidak sempurna saat digunakan untuk

menilai media yang telah digunakan secara ritual (kebiasaan). Namun teori ini tetap tepat

untuk digunakan untuk menilai hal-hal spesifik tertentu yang menyangkut pemilihan pribadi

saat menggunakan media.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Uses and Gratifictions (kegunaan dan kepuasan) adalah sekelompok orang atau orang

itu sendiri dianggap aktif menggunakan media sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Wikipedia Uses and Gratifications adalah salah satu teori komunikasi (massa)

dimana titik berat penelitian dilakukan pada pemirsa atau khalayak sebagai penentu pemilihan

pesan dan media.

Teori Uses and Gratifications dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumbler, dan

Michael Gurevitch (Griffin, 2003) yang menyatakan bahwa pengguna media memainkan

peran yang aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian

yang aktif dalam proses komunikasi yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya dalam

media yang digunakannya.

Kebutuhan khalayak yang berkaitan dengan media yaitu meliputi kebutuhan kognitif,

kebutuhan afektif, kepribadian secara integratif, kebutuhan sosial secara integratif dan

kebutuhan pelepasan ketegangan


DAFTAR PUSTAKA

Aridianto, Elvinaro dan Lukiati komala. 2007. Komunikasi Massa revisi. Bandung: Simbiosa

Rekatama media.

McQuail, 1987. Teori Komunikasi Massa ed. 2, Jakarta: Erlangga

Nurudin, 2004. Komunikasi Massa. Malang : CESPUR

Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikas. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Imelda Bachin, 2010.Skripsi Motivasi Konsumsi terhadap Tayangan Televisi Reality Show

dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Ririn Fuziah. 2012. Skripsi Minat Masyarakat dalam Menggunakan Media Massa. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai