Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maulidya Aulia Rahma

NIM : 2000029157

Kelas : PKIP

TEORI DIFUSI DAN INOVASI

1. Jelaskan sejarah dari teori difusi dan inovasi?


Artikel berjudul The People‟s Choice yang ditulis oleh Paul Lazarfeld, Bernard
Barelson, dan H. Gaudet pada tahun 1944 menjadi titik awal munculnya teori difusi-
inovasi. Di dalam teori ini dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan dari
media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan demikian, adanya
inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat
mempengaruhi massa untuk mengikutinya.
Teori ini di awal perkembangannya mendudukan peran pemimpin opini dalam
mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Artinya, media massa mempunyai
pengaruh yang kuat dalam menyebarkan penemuan baru. Apalagi jika penemuan baru itu
kemudian diteruskan oleh para pemuka masyarakat. Akan tetapi, difusiinovasi juga bisa
langsung mengenai khalayak. Menurut Rogers dan Shoemaker (1971) difusi adalah
proses dimana penemuan disebarkan kepada masyarakat yang menjadi anggota sistem
social.
Rogers (1995) menjelaskan bahwa ada empat teori utama yang berhubungan
dengan difusi inovasi, yaitu : teori proses keputusan inovasi, teori inovasi individu, teori
tingkat adopsi, dan teori atribut yang dirasakan.
2. Siapa yang menemukan teori difusi dan inovasi?
Teori difusi inovasi dipopulerkan pada tahun 1964 oleh Everett Rogers. Dalam
buku ciptaannya yang berjudul “Difussion of Innovations”
3. Apa saja komponen perubahan perilaku menurut teori difusi dan inovasi?
Terdapat empat komponen perubahan perilaku menurut teori difusi dan inovasi, antara
lain :
 Inovasi
Inovasi dapat diartikan sebagai gagasan, ide atau tindakan untuk menciptkan
sesuatu yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam bahasan ini inovasi dapat
dikatakan sebagai satu hal yang baru atas dasar bagaimana pandangan orang
mengatakan bahwa ide gagasan, atau tindakan itu merupakan hal yang baru.
 Saluran komunikasi
Saluran Komunikasi yang dimaksud disini juga disesuaikan dengan siapa yang
dituju dari inovasi tersebut. Jika inovasi ditujukan kepada masyarakat luas maka
saluran yang digunakan tentu saja saluran komunikasi masa. Jika yang dituju
individu maka saluran yang digunakan adalah saluran komunikasi personal.
 Waktu
Waktu, dalam inovasi berarti periode yang dibutuhkan untuk mengadopsi suatu
inovasi, termasuk didalamnya : Pertama, Waktu dalam memutuskan suatu inovasi
sejak seseorang mengetahui inovasi, hingga ia menerima atau menolaknya.
Kedua, Cepat atau lambatnya proses adopsi inovasi, jika dibandingkan dengan
individu atau unit lain yang mengadopsi suatu inovasi.
 Sistem sosial
Sistem sosial tempat terjadinya difusi inovasi adalah seperangkat unit yang saling
berhubungan dalam upaya memecahkan masalah dan mencapai tujuan tertentu.
Anggota atau unit dari sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,
organisasi atau suatu sub sistem. Walaupun setiap unit dalam suatu sistem sosial
dapat dibedakan dari unit-unit yang lainnya, namun kesamaan tujuan dalam
sistem sosial itu mengikat suatu sistem untuk tetap bersama.
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari teori difusi dan inovasi?
 Kelebihan
- Teori difusi dan inovasi dapat diterapkan baik di masyarakat, individu bahkan
kelompok.
- Teori difusi dan inovasi dapat membantu seseorang untuk melakukan
perubahan perilaku
- Teori difusi dan inovasi dapat memberikan pemahaman yang baik tentang
perubahan perilaku
 Kekurangan
- Kemungkinan adanya penolakan dari masyarakat
- Terdapat kendala atau hambatan yang di dapatkan dari beberapa faktor,
seperti faktur budaya, faktor individu serta faktor sosial.

5. Berikan contoh aplikasi teori difusi dan inovasi di masyarakat atau penelitian
(contoh nyata atau artikel ilmiah).
Berikut contoh aplikasi teori difusi inovasi dalam bidang kesehatan yang ada di
dalam penelitian yang berjudul Difusi Inovasi Program E-Health di Puskesmas Kalijudan
Surabaya.
Difusi inovasi program e-health dilakukan dengan beberapa proses. Proses
invention merupakan proses dimana ehealth di ciptakan. E-health merupakan gagasan
dan ide baru di bidang pelayanan kesehatan. E-health di gagas oleh Pemerintah Kota
Surabaya melalui SKPD terkait, yaitu Puskesmas, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan
Dinas Kominfo sebagai leading sector dibidang pengembangan dan pemanfaatan TIK.
Inovasi Program Ehealth ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang
kesehatan. Alasan diciptakannya e-health karena munculnya permasalaahan volume
antrean di pusat-pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah Kota Surabaya. Capaian
dari Program E-health ini sendiri merupakan berkurangnya volume antrean di tempat-
tempat layananan kesehatan milik Pemerintah Kota Surabaya.
E-health merupakan penerapan egovernment dalam pelayanan publik dibidang
kesehatan. Diadopsikannya egovernment dalam pelayanan kesehatan ini bertujuan untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi. Dimana pengguna pelayanan
kesehatan terus meningkat setiap tahunnya dan semakin banyaknya hambatan serta
permasalahan yang terjadi di pelayanan kesehatan. Sehingga hambatan dan permasalahan
tersebut menjadi alasan diciptakannya program e-health ini.
Difusi proses inovasi dilakukan dengan sosialisasi tentang program. Namun
program ini menghadapi banyak kendala atau hambatan seperti kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang TIK dan keterampiran, serta kurangnya media masyarakat menjadi
penyebab sulitnya masyarakat menerima e-program kesehatan.

REFERENSI

Mailin, M., Rambe, G., Ar-Ridho, A., & Candra, C. TEORI MEDIA/TEORI DIFUSI
INOVASI. JGK (Jurnal Guru Kita), 6(2), 168-168.

Putri, A. S. (2016). Difusi Inovasi Program E-Health di Puskesmas Kalijudan


Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Pratama, H. W. (2016). Difusi Inovasi dan Adopsi Program Jaminan Kesehatan Nasional
(Studi Difusi Inovasi dan Adopsi Jaminan Kesehatan Nasional sebagai Program BPJS
Kesehatan di Desa Catur Kabupaten Boyolali).

Anda mungkin juga menyukai