Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PERILAKU KONSUMEN

OLEH:
WINERSON SAMOSIR (19303024)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS EKONOMI
SEMESTER V
A. Elemen dasar dalam proses penyebaran inovasi
Elemen-elemen Penyebaran Inovasi - Difusi diartikan sebagai sebuah proses dimana inovasi
tersebar kepada masyarakat luas. Proses difusi ini adalah proses menyebarnya sebuah ide- ide
baru yang berasal dari sumber dimana inovasi atau penciptaan teknologi itu ditemukan kepada
pengguna inovasi tersebut di masyarakat (Rogers, 1962:13)
1. Inovasi
Sebuah proses penyebaran inovasi mutlak memerlukan sebuah inovasi di dalamnya karena ini
adalah hal yang ingin diperkenalkan kepada masyarakat luas. Sebuah inovasi adalah ide yang
dianggap relatif baru bagi suatu masyarakat. Inovasi bisa berupa mode-mode pakaian, mobil
sebagai sarana transportasi bahkan sampai alat-alat kontrasepsi. Pada intinya inovasi
menyangkut hal yang dirasa lebih sesuai atau cocok bagi masyarakat seperti peralatan teknis,
penemuan biologis dan masih banyak kategori lainnya. Namun dalam bagian ini kita akan lebih
banyak mendiskusikan mengenai inovasi yang berkaitan dengan teknologi
2. Komunikasi
Elemen yang kedua adalah komunikasi. Proses penyebaran dan adopsi sebuah inovasi
membutuhkan dan melibatkan proses komunikasi di dalamnya. Hal yang terpenting dalam
sebuah proses penyebaran teknologi adalah interaksi manusia dimana seorang yang sudah
mengetahui inovasi tersebut akan memberitahukannya kepada orang lain yang belum
mengetahuinya. Ide-ide baru disebarkan melalui komunikasi antar manusia; melalui interaksi
atau yang disebut komunikasi interpersonal (antar individu).
3. Sistem Sosial
Sistem sosial didefinisikan sebagai sebuah populasi individu yang secara fungsional
membedakan setiap masyarakat. Contohnya, adalah masyarakat petani di pegunungan,
masyarakat nelayan di pesisir pantai atau masyarakat perkotaan. Sistem sosial juga bisa
menyangkut masyarakat yang berbeda wilayah, misalnya masyarakat Jawa, masyarakat Batak
dan lain sebagainya. Masing-masing dari mereka memiliki sistem sosialnya sendiri-sendiri yan
mungkin tidak sama. Sebuah sistem sosial terdiri dari individu-individu yang kemudian menyatu
dalam sistem tersebut. Anggota dari sistem sosial tersebut saling berinteraksi dalam
menyelesaikan masalah untuk tujuan bersama. Elemen ini penting karena seringkali
pengadopsian sebuah teknologi pada level individu banyak dipengaruhi oleh anggota dalam
sistem sosial yang lainnya. Norma dalam sebuah sistem sosial dan status individu X dan Y tadi
dalam struktur sosial turut mempengaruhi tersebarnya inovasi.
4. Waktu
Apa yang terjadi setelah Y mendengar tentang ide-ide baru dari X? Dalam kondisi tertentu
kemungkinan Y kemudian memutuskan untuk mengadopsi ide baru tersebut namun bisa juga dia
akan menolaknya. Adopsi adalah sebuah keputusan yang diambil oleh seorang individu untuk
menggunakan sebuah inovasi secara penuh. Definisi ini setidaknya menjelaskan bahwa individu
yang mengadopsi inovasi merasakan kepuasan atas inovasi tersebut atau merasa bahwa inovasi
tersebut membawa manfaat yang nyata untuknya. Namun hal ini bukanlah sebuah keputusan
yang langsung jadi melainkan memerlukan sebuah proses.
B. Adopsi dan saluran komunikasi proses difusi
Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam
sebuah kebudayaan[1] . Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui
bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses di
mana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam
sebuah sistem sosial.
Saluran Komunikasi Kecepatan penyebaran inovasi keseluruh pasar tergantung pada banyaknya
komunikasi antara pemasar dan konsumen, maupun komunikasi antara konsumen (Schiffman
dan Kanuk, 2010). Rogers dalam Mardikanto (1988) menyatakan bahwa saluran komunikasi
sebagai sesuatu melalui mana pesan dapat disampaikan dari sumber kepada penerimanya.
Saluran komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran interpersonal dan media massa. Cangara
(2009) menyebutkan, saluran komunikasi antar pribadi ialah saluran yang melibatkan dua orang
atau lebih secara tatap muka.
Sumber dan saluran komunikasi memberi rangsangan informasi kepada seseorang selama proses
keputusan inovasi berlangsung. Seseorang pertama kali mengenal dan mengetahui inovasi
terutama dari saluran media massa. Pada tahap persuasi, seseorang membentuk persepsinya
terhadap inovasi dari saluran yang lebih dekat dan antar pribadi. Seseorang yang telah
memutuskan untuk menerima inovasi pada tahap keputusan ada kemungkinan untuk meneruskan
atau menghentikan penggunaannya (Hanafi, 1987).
C. Karakteristik dihubungkan dengan produk baru
Karakteristik Inovasi
Semua produk tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk di diterima oleh konsumen,
beberapa produk bisa menjadi populer hanya dalam waktu satu malam sedangkan yang lainnya
memerlukan waktu yang sangat panjang untuk di terima atau bahkan tidak pernah diterima
secara luas oleh konsumen. Karakteristik Produk menentukan kecepatan terjadinya proses adopsi
inovasi ditingkat petani sebagai pengguna teknologi pertanian. Dalam kecepatan proses adopsi
inovasi ditentukan oleh beberapa faktor seperti: saluran komunikasi, ciri ciri sistem sosial,
kegiatan promosi dan peran komunikator. Menurut Schiffman dan Kanuk (2010), ada lima
karakteristik produk tersebut yang dapat digunakan sebagai indikator dalam mengukur persepsi
antara lain:
1. Keuntungan relatif (relative advantages), adalah merupakan tingkatan dimana suatu ide
dianggap suatu yang lebih baik dari pada ide-ide yang ada sebelumnya, dan secara ekonomis
menguntungkan.
2. Kesesuaian (compability), adalah sejauh mana masa lalu suatu inovasi dianggap konsisten
dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan adopter (penerima). Oleh
karena itu inovasi yang tidak kompatibel dengan ciri-ciri sistem sosial yang menonjol akan tidak
diadopsi secepat ide yang kompatibel.
3. Kerumitan (complexity), adalah suatu tingkatan dimana suatu inovasi dianggap relatif sulit
dimengerti dan digunakan. Kesulitan untuk dimengerti dan digunakan, akan merupakan
hambatan bagi proses kecepatan adopsi inovasi.
4. Kemungkinan untuk dicoba (trialibility), adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dalam
skala kecil. Ide baru yang dapat dicoba dalam skala 10xxiv kecil biasanya diadopsi lebih cepat
daripada inovasi yang tidak dapat dicoba lebih dahulu.
5. Mudah diamati (observability), adalah suatu tingkat hasil-hasil suatu inovasi dapat dengan
mudah dilihat sebagai keuntungan teknis ekonomis, sehingga mempercepat proses adopsi.
Calon-calon pengadopsi lainnya tidak perlu lagi menjalani tahap percobaan, dapat terus ke tahap
adopsi
D. Arti proses penyebaran inovasi
Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam
sebuah kebudayaan[1] . Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui
bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses di
mana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam
sebuah sistem sosial.

Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi
lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola
yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah
mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya
membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi
banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak.

Difusi inovasi sebenarnya didasarkan atas teori pada abad ke 19 dari seorang ilmuwan Prancis,
Gabriel Tarde. Dalam bukunya yang berjudul “The Laws of Imitation” (1930), Tarde
mengemukakan teori kurva S dari adopsi inovasi, dan pentingnya komunikasi interpersonal.
Tarde juga memperkenalkan gagasan mengenai opinion leadership, yakni ide yang menjadi
penting di antara para peneliti efek media beberapa dekade kemudian. Tarde melihat bahwa
beberapa orang dalam komunitas tertentu merupakan orang yang memiliki ketertarikan lebih
terhadap ide baru, dan dan hal-hal teranyar, sehingga mereka lebih berpengetahuan dibanding
yang lainnya. Orang-orang ini dinilai bisa memengaruhi komunitasnya untuk mengadopsi sebuah
inovasi

E. Pengaplikasian dari inovasi


Penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang/individu
dalam menerima suatu inovasi. Menurut Rogers (1983), proses pengambilan keputusan inovasi
adalah proses mental dimana seseorang/individu berlalu dari pengetahuan pertama mengenai
suatu inovasi dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi, sampai memutuskan untuk
menolak atau menerima, melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan terhadap keputusan
inovasi. Pada awalnya Rogers menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk
mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:
1. Tahap Awareness (Kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu
inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut.
2. Tahap Interest (Keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang
membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik
pada hal tersebut.
3. Tahap Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan apakah ia menolak atau
menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.
4. Tahap Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya
sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru.
5. Tahap Adoption (Adopsi), yaitu tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasikan
putusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai