TUGAS MAKALAH
1. KONSEP DIFUSI INOVASI
2. PENGERTIAN KONSEP DIFUSI INOVASI
3. PERAN DAN MANFAAT KONSEP DIFUSI INOVASI
Disusun oleh :S
Bayu Umara
Kelas : Hes22b
Konsep difusi inovasi merupakan sebuah Konsep mengenai ide baru yang menyebar pada
kebudayaan. Selain itu, Konsep ini pun menjabarkan mengenai penyebaran dari ide baru
tersebut kepada public. Dengan mengetahui Konsep ini, kamu akan lebih memahami
makna dari difusi inovasi. Selain itu, kamu pun akan mengetahui tahapan-tahapan dalam
Dalam pengertian Konsep difusi kamu bisa melihatnya dari dua sisi. Dimana sisi pertama
menurut kamus besar bahasa indonesia atau KBBI. Sementara sisi kedua yaitu menurut
Konsep ini terdiri dari dua makna. Dimana yang pertama berasal dari kata difusi yang
memiliki arti perembesan atau penyebaran pada suatu kebudayaan, ide dari berbagai
pihak, dan teknologi. Kata kedua berasal dari inovasi yang memiliki makna pengenalan
Bisa disebut juga dengan pembaruan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Konsep
difusi inovasi menurut kamus besar bahasa indonesia merupakan sebuah penyebaran ide
• Menurut Rogers
Menurut Rogers, Konsep ini merupakan sebuah proses mengkomunikasikan suatu ide
baru. Hal ini tentunya dengan sudut pang secara subjektif. Selain itu, Konsep ini memiliki
empat elemen diantaranya adalah Konsep inovasi individu, Konsep proses keputusan
Setelah memahami apa itu Konsep difusi inovasi, maka sebaiknya kamu pun mengetahui
memutuskan untuk membuat suatu inovasi, hal tersebut dapat diperkirakan dan disiapkan
dengan matang. Inilah beberapa tahapan tersebut! 5xl
1. Knowledge
Tahapan pertama ini dikenal dengan Knowledge atau pengetahuan. Jadi ketika informasi
diserap dan melahirkan suatu ide baru . Hal ini perlu dikomunikasikan kepada seseorang
Pasalnya, ketika seseorang sudah memahami betul inovasi yang akan dibuat. Secara
tidak langsung ia akan lebih mudah memiliki kesadaran atas keberadaan inovasi
2. Persuasion
Tahap kedua dikenal dengan tahap persuasi. Seseorang akan lebih menyadari inovasi
yang dibuat sehingga dapat mengambil keputusan. Apakah akan melanjutkan inovasi
tersebut atau mengirimnya. Selain itu, tahapan ini pun membuat seseorang menggali
Baik mengenai untung dan rugi. Sehingga menimbulkan sikap baik maupun sikap buruk
pada inovasi tersebut. Pada tahap ini ada beberapa karakteristik yang dicari yaitu
3. Decision
Selain dikenal dengan tahap decision, dikenal pula dengan tahap keputusan. Dimana
seseorang dapat memutuskan untuk menolak atau bahkan menerima inovasi tersebut.
Dalam tahapan ini ada beberapa faktor yang mempengaruhinya seseorang dalam
mengambil keputusan.
Diantaranya adalah kebutuhan atau perasaan, norma yang berlaku dalam sistem sosial,
praktik sebelumnya, dan keinovatifan itu sendiri. Tentu faktor-faktor ini memiliki
4. Implementation
hari. Jika seseorang telah menerapkannya dalam kehidupan maka orang tersebut dikenal
dengan sebutan adopter dari inovasi. 6xl
Jika pada beberapa tahap sebelumnya lebih cenderung ke hal berpikir maupun
memutuskan. Maka agak berbeda dengan pada tahapan ini. Dimana pada tahapan ini
5. Confirmation
Pada tahapan konfirmasi atau dikenal dengan confirmation, seseorang akan melakukan
evaluasi dan memperkuat sebuah keputusan yang diambil. Apakah memang akan
diteruskan atau memang diakhiri saja. Pada tahapan ini seseorang pun akan melakukan
Sehingga keputusan yang diambil tepat. Namun, jika pada akhirnya seseorang
memutuskan untuk tidak mengambil inovasinya. Maka bisa jadi hal ini karena ada
perasaan tidak puas individu terhadap inovasi yang telah dibuatnya. Bisa juga karena
Saluran komunikasi di sini harus disesuaikan dengan siapa yang dituju. jika ditujukan kepada
masyarakat luas, maka saluran yang digunakan ialah komunikasi massa, sebaliknya, jika yang
dituju adalah seorang individu makan yang digunakan adalah komunikasi personal.
3. Jangka Waktu
Jangka waktu dalam difusi inovasi ini merupakan sebuah proses keputusan dari mulai seseorang
mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau pun menolaknya. 8xl
Jangka waktu merupakan hal yang paling berkaitan terhadap proses pengambilan keputusan.
Keinovatifan seseorang dapat relative lebih awal atau lebih lambat ketika menerima inovasi,
begitu juga ketika mengadopsi sebuah inovasi dalam sistem sosial.
4. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan tata tingkah laku yang menyangkut hak dan kewajiban yang ditentukan
oleh masyarakat bagi seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam lingkungan masyarakat.
Sistem sosial merupakan hal yang sangat penting ketika kita memiliki maksud memecahkan
masalah demi mencapai tujuan bersama. Sistem sosial ini juga menjadi sasaran bagi sebuah
inovasi, mereka dapat menerima maupun menolak suatu inovasi tersebut.
• Teori Difusi Inovasi
Kategori Adopter dalam Teori Difusi Inovasi
Berikut merupakan kelima kategori adopter yang terdapat dalam teori difusi inovasi.
1. Innovators
Inovator merupakan orang yang memperkenalkan inovasi, gagasan, ide, atau metode yang baru.
Seorang inovator biasanya memiliki ciri utama sebagai individu yang menyukai tantangan dan
berani mengambil resiko.
Mereka juga tentunya memiliki kemampuan ekonomi yang dapat mendukungnya menjadi
seorang inovator. Terhitung hanya ada 2,5% individu yang berani menjadi seorang innovator.
2. Early Adopters (Perintis/Pelopor)
Perintis atau pelopor diartikan sebagai seseorang yang memulai unuk mengerjakan sesuatu.
Perintis atau pelopor ini akan bersedia saat memulai inovasi dalam sebuah kelompok. Biasanya
mereka memiliki ciri utama sebagai seseorang yang terpandang dan memiliki pengikut dalam
suatu lingkungan sosial. Ada sekitar 13,5% orang yang termasuk ke dalam kategori early
adopters.
3. Early Majority (Pengikut Dini)
Pengikut dini merupakan mereka yang bersama-sama menjadi pengikut awal dalam suatu
inovasi. Seseorang yang merupakan pengikut dini memiliki ciri khas berupa pertimbangan yang
matang sebelum mengambil sebuah keputusan. Ada sekitar 34% orang dalam suatu kelompok
sosial yang termasuk ke dalam early majority.
4. Late Majority (Pengikut Akhir)
Pengikut akhir merupakan mereka yang secara bersama-sama menjadi pengikut terakhir dalam
suatu inovasi. Ciri khas dari pengikut akhir ini ialah mereka merupakan kelompok yang memiliki
pertimbangan pragmatis terhadap kebenaran dan kebermanfaat suatu inovasi yang hendak
mereka adopsi. Jumlah kategori orang yang termasuk late majority ialah sekitar 34% dalam suatu
kelompok sosial.
5. Leggards (Kelompok Kolot/ =Tradisional)
Leggards atau kelompok kolot merupakan kelompok terakhir yang paling sulit dalam menerima
sebuah inovasi baru. Kelompok ini jumlahnya sekitar 16% dalam suatu kelompok sosial. Mereka
memiliki ciri utama berupa sangat sulit dalam melihat dan menerima suatu perubahan.
Jumlahnya ada sekitar 16% dalam suatu kelompok sosial.
• Tahapan Pengambilan Keputusan Inovasi
Terdapat beberapa tahap dalam pengambilan keputusan suatu inovasi, beberapa tahapan tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Tahap Munculnya Pengetahuan (Knowledge)
Tahap pengetahuan atau knowledge merupakan tahapan pertama saat penyebaran informasi
mengenai suatu inovasi baru. Suatu inovasi akan disampaikan dan dikomunikasikan dengan
tujuan seseorang dapat mengetahui dan memahami bagaimana bentuk inovasi tersebut.
Karena, ketika seseorang memahami inovasi, maka mereka akan lebih mudah mengadopsinya.
Terdapat tiga pengetahuan yang dicari masyarakat dalam tahap ini, di antaranya adalah
kesadaran bahwa inovasi tersebut ada, pengetahuan akan penggunaan inovasi tersebut, dan
pengetahuan yang mendasari bagaimana fungsi inovasi tersebut.
2. Tahap Persuasi (Persuasion)
Dalam tahapan persuasi atau persuasion, seseorang akan membentuk sikap untuk dapat
menyetujui dan tidak menyetujui suatu inovasi. Dalam tahapan persuasi juga seseorang akan
mencari tahu lebih dalam informasi mengenai inovasi baru tersebut, termasuk keuntungan dan
kerugian menggunakan informasi tersebut. Pada tahapan ini, sikap yang ditunjukkan individu 9xl
dapat berupa sikap baik maupun buruk. Beberapa individu juga membentuk persepsi mengenai
inovasi tersebut. Pada tahap persuasi, beberapa karakteristik inovasi yang dicari adalah relative
advantage, compability, complexity, trialability, dan observability.
3. Tahap Keputusan (Decision)
Pada tahap keputusan atau decision ini, seseorang dapat membuat keputusannya terkait sebuah
inovasi. Seseorang akan terlibat dalam aktivitas yang membawanya pada suatu pilihan akan
mengadopsi inovasi tersebut atau bahkan menolaknya. Ada beberapa faktor dalam proses pada
tahap keputusan ini yang nantinya akan mempengaruhi seseorang, yakni praktik sebelumnya,
perasaan atau kebutuhan, keinovatifan, atau norma dalam sistem sosial.
4. Tahapan Pelaksanaan (implementation)
Pada tahapan pelaksanaan atau implementation ini, individu akan memilih untuk mengadopsi
inovasi yang baru. Jika individu tersebut memilih untuk mengadopsi inovasi baru itu, maka ia
akan menerapkannya dalam kehidupannya. Individu yang sudah menerapkan inovasi bar uke
dalam aspek kehidupannya kemudian dikatakan sebagai adopter dari sebuah inovasi. Jika pada
tahap sebelumnya proses yang terjadi lebih terkait mental exercise yakni berpikir dan
memutuskan, maka dalam tahapan pelaksanaan kali ini seorang individu akan lebih ke arah
perubahan tingkah laku.
5. Tahapan Konfirmasi (Confirmation)
Pada tahapan konfirmasi atau confirmation, seseorang akan mengevaluasi dan memutuskan
apakah akan terus menggunakan inovasi tersebut atau akan mengakhirinya.
Selain itu, seseorang juga akan mencari berbagai penguatan atas keputusan yang telah ia ambil
sebelumnya. Apabila seseorang menghentikan penggunaan inovasi tersebut, bisa jadi
dikarenakan karena ketidakpuasan individu terhadap inovasi tersebut atau mungkin karena ia
menemukan inovasi yang lebih baik.
• Manfaat Mempelajari Teori Difusi Inovasi
Dalam mempelajari bidang komunikasi, teori difusi inovasi merupakan salah satu materi yang
penting untuk dipelajari. Melalui teori difusi inovasi, seseorang dapat mengetahui bagaimana
sebuah inovasi dan hal baru dapat diterima atau pun ditolak oleh individu maupun kelompok
sosial tertentu. Hal ini merupakan sesuatu yang penting diperhatikan jika kita hendak mencoba
sesuatu yang baru dan berusaha mempengaruhi kelompok tertentu. Suatu inovasi baru juga
merupakan hal yang penting karena turut mempengaruhi kemajuan dalam kehidupan manusia
maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.