Anda di halaman 1dari 9

1xl

TUGAS MAKALAH
1. KONSEP DIFUSI INOVASI
2. PENGERTIAN KONSEP DIFUSI INOVASI
3. PERAN DAN MANFAAT KONSEP DIFUSI INOVASI

Disusun oleh :S
Bayu Umara

Kelas : Hes22b

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM SEBI
2xl

1. Konsep difusi inovasi


Konsep difusi inovasi merupakan pengembangan dari model komunikasi dua tahap milik Paul
Lazarsfeld.
Dalam model komunikasi tersebut, ada agen perubahan yang dikenal sebagai pemuka pendapat
atau opinion leader.
Apa itu Konsep difusi inovasi?
• Pengertian Konsep difusi inovasi
Menurut Evi Novianti dalam buku Konsep Komunikasi Umum dan Aplikasinya (2019), Konsep
difusi inovasi adalah Konsep yang menjelaskan bagaimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu sepanjang waktu.
Ini sejalan dengan pemikiran Everett Rogers selaku penggagas Konsep ini. Ia mendefinisikan
Konsep difusi inovasi sebagai berikut:
"As the process by which an innovation is communicated through certain channels over time
among the members of a social system."
Dilansir dari situs Investopedia, Konsep difusi inovasi adalah hipotesis yang menjelaskan
bagaimana teknologi baru dan kemajuan lainnya menyebar ke seluruh masyarakat maupun budaya.
Pokok utama Konsep ini adalah proses dan alasan mengapa ide serta praktik baru bisa diadopsi
dan berpotensi tersebar dalam jangka waktu lama.
• Asumsi Konsep difusi inovasi
Dikutip dari situs Communication Theory, Rogers merumuskan empat elemen penting dalam
Konsep difusi inovasi, yakni inovasi, saluran komunikasi, sistem sosial, dan waktu.
• Inovasi
Merupakan ide, praktik, atau obyek yang dianggap baru oleh individu. Ini mampu mendorong
seseorang untuk melakukan suatu hal yang baru atau membawa perubahan sosial.
• Saluran komunikasi
Lewat saluran komunikasi, inovasi tersebar ke seluruh masyarakat. Saluran ini bisa berupa SMS,
karya sastra, maupun dari mulut ke mulut.
• Sistem sosial
Adalah kelompok jaringan yang saling berkaitan satu sama lain untuk memecahkan masalah
bersama. Sistem ini mengacu pada seluruh jenis komponen dalam masyarakat, seperti keluarga,
lembaga agama, atau kelompok orang.
• Waktu
Mengacu pada banyaknya waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengadopsi inovasi dalam
masyarakat. Ini juga termasuk waktu yang dibutuhkan individu untuk membiasakan diri dengan
hal baru.
Menurut Zikri Fachrul Nurhadi dalam buku Konsep Komunikasi Kontemporer (2017), 3asumsi
xl
dasar Konsep difusi inovasi adalah:
"Media massa memiliki efek yang berbeda pada titik waktu yang berlainan. Mulai dari
menimbulkan pengetahuan sampai memengaruhi adopsi atau rejeksi."
Everett Rogers menjabarkan bahwa ada empat tahap penting dalam asumsi Konsep difusi inovasi,
yakni pengetahuan, persuasi, keputusan, dan konfirmasi.
Pengetahuan merupakan kesadaran dan pemahaman individu mengenai inovasi. Persuasi adalah
sifat menyetujui atau menolak sebuah inovasi.
Sementara keputusan berkaitan dengan pilihan individu untuk mengadopsi inovasi tersebut atau
tidak. Lalu, konfirmasi terjadi ketika individu menguatkan keputusan yang diambilnya.
4xl

2. Pengertian konsep difusi inovasi

Konsep difusi inovasi merupakan sebuah Konsep mengenai ide baru yang menyebar pada

kebudayaan. Selain itu, Konsep ini pun menjabarkan mengenai penyebaran dari ide baru

tersebut kepada public. Dengan mengetahui Konsep ini, kamu akan lebih memahami

makna dari difusi inovasi. Selain itu, kamu pun akan mengetahui tahapan-tahapan dalam

pengambilan sebuah keputusan inovasi.

Dalam pengertian Konsep difusi kamu bisa melihatnya dari dua sisi. Dimana sisi pertama

menurut kamus besar bahasa indonesia atau KBBI. Sementara sisi kedua yaitu menurut

Roger, Untuk lebih jelasnya, simak informasi dibawah ini!

• Kamus Besar Bahasa Indonesia

Konsep ini terdiri dari dua makna. Dimana yang pertama berasal dari kata difusi yang

memiliki arti perembesan atau penyebaran pada suatu kebudayaan, ide dari berbagai

pihak, dan teknologi. Kata kedua berasal dari inovasi yang memiliki makna pengenalan

atau suatu masukan yang baru.

Bisa disebut juga dengan pembaruan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Konsep

difusi inovasi menurut kamus besar bahasa indonesia merupakan sebuah penyebaran ide

baru yang masuk dalam suatu kebudayaan.

• Menurut Rogers

Menurut Rogers, Konsep ini merupakan sebuah proses mengkomunikasikan suatu ide

baru. Hal ini tentunya dengan sudut pang secara subjektif. Selain itu, Konsep ini memiliki

empat elemen diantaranya adalah Konsep inovasi individu, Konsep proses keputusan

inovasi, Konsep atribut yang dirasakan, Konsep tingkat dan adopsi.

• Cara Pengambilan Keputusan Inovasi

Setelah memahami apa itu Konsep difusi inovasi, maka sebaiknya kamu pun mengetahui

tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan inovasi. Sehingga ketika kamu

memutuskan untuk membuat suatu inovasi, hal tersebut dapat diperkirakan dan disiapkan
dengan matang. Inilah beberapa tahapan tersebut! 5xl

1. Knowledge

Tahapan pertama ini dikenal dengan Knowledge atau pengetahuan. Jadi ketika informasi

diserap dan melahirkan suatu ide baru . Hal ini perlu dikomunikasikan kepada seseorang

dengan tujuan inovasi tersebut diketahui dan dipahami.

Pasalnya, ketika seseorang sudah memahami betul inovasi yang akan dibuat. Secara

tidak langsung ia akan lebih mudah memiliki kesadaran atas keberadaan inovasi

kegunaan, dan pengetahuan yang mendasari fungsi inovasi tersebut.

2. Persuasion

Tahap kedua dikenal dengan tahap persuasi. Seseorang akan lebih menyadari inovasi

yang dibuat sehingga dapat mengambil keputusan. Apakah akan melanjutkan inovasi

tersebut atau mengirimnya. Selain itu, tahapan ini pun membuat seseorang menggali

informasi lebih dalam mengenai inovasi yang akan dibuatnya.

Baik mengenai untung dan rugi. Sehingga menimbulkan sikap baik maupun sikap buruk

pada inovasi tersebut. Pada tahap ini ada beberapa karakteristik yang dicari yaitu

compatibility, complexity, observability , dan trialability,

3. Decision

Selain dikenal dengan tahap decision, dikenal pula dengan tahap keputusan. Dimana

seseorang dapat memutuskan untuk menolak atau bahkan menerima inovasi tersebut.

Dalam tahapan ini ada beberapa faktor yang mempengaruhinya seseorang dalam

mengambil keputusan.

Diantaranya adalah kebutuhan atau perasaan, norma yang berlaku dalam sistem sosial,

praktik sebelumnya, dan keinovatifan itu sendiri. Tentu faktor-faktor ini memiliki

pengaruh yang cukup besar terhadap hasil keputusan nantinya.

4. Implementation

Tahapan pelaksanaan atau implementation membuat seseorang memilih untuk

mengadopsi suatu inovasi. Sehingga, ia akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Jika seseorang telah menerapkannya dalam kehidupan maka orang tersebut dikenal
dengan sebutan adopter dari inovasi. 6xl

Jika pada beberapa tahap sebelumnya lebih cenderung ke hal berpikir maupun

memutuskan. Maka agak berbeda dengan pada tahapan ini. Dimana pada tahapan ini

seseorang akan lebih mengalami perubahan kepada tingkah laku.

5. Confirmation

Pada tahapan konfirmasi atau dikenal dengan confirmation, seseorang akan melakukan

evaluasi dan memperkuat sebuah keputusan yang diambil. Apakah memang akan

diteruskan atau memang diakhiri saja. Pada tahapan ini seseorang pun akan melakukan

data atau informasi pendukung.

Sehingga keputusan yang diambil tepat. Namun, jika pada akhirnya seseorang

memutuskan untuk tidak mengambil inovasinya. Maka bisa jadi hal ini karena ada

perasaan tidak puas individu terhadap inovasi yang telah dibuatnya. Bisa juga karena

telah menemukan inovasi yang lebih baik dibanding inovasi tersebut.


3. PERAN DAN MANFAAT KONSEP DIFUSI INOVASI 7xl

• Karakteristik Difusi Inovasi


Difusi inovasi tentunya memiliki beberapa karakteristik yang dapat mempengaruhi tingkat
adopsi dari individu maupun kelompok sosial tertentu, karena tujuan utama dari sebuah difusi
inovasi adalah diadopsinya gagasan atau ilmu pengetahuan baik oleh seorang individua tau
kelompok tertentu. Berikut adalah empat karakteristik yang dapat mempengaruhi hal tersebut.
1. Keuntungan Relatif (Relative Advantage)
Keuntungan relatif merupakan bagaimana sebuah inovasi baru dapat dikatakan lebih baik atau
pun tidak lebih baik dari inovasi yang sebelumnya. Hal yang menjadi tolok ukur dalam
keuntungan relatif ini adalah bagaimana seseorang merasakan langsung dampak dari inovasi
tersebut, apakah inovasi tersebut membuatnya puas atau tidak. Semakin besar keuntungan
relative yang dirasakan, maka inovasi tersebut juga semakin cepat untuk diadopsi oleh suatu
kelompok tertentu
2. Kesesuaian (Compatibility)
Kesesuaian dalam difusi inovasi berkaitan erat dengan bagaimana sebuah inovasi dapat sesuai
dengan kedaan, kebudayaan, dan nilai-nilai dalam masyarakat itu sendiri. Kesesuaian juga
tentunya berkaitan dengan kebutuhan yang ada dalam masyarakat. Maka dari itu, inovasi yang
tidak memiliki nilai kesesuaian dengan keadaan sosial tidak akan diadopsi secepat inovasi yang
kompatibel atau sesuai.
3. Kerumitan (complexity)
Kerumitan atau complexity merupakan tingkatan ketika suatu inovasi dianggap memiliki
kerumitan sehingga seseorang relatif lebih sulit untuk mengerti dan menggunakan inovasi terbaru
tersebut. Semakin rumit sebuah inovasi, maka akan semakin sulit hal tersebut untuk diadopsi,
begitu pula sebaliknya jika mudah dipahami, maka inovasi akan lebih mudah diterima dan
diadopsi.
4. Dapat diuji coba (trialbility)
Dapat diuji coba memiliki arti jika suatu inovasi dapat dicoba dalam skala kecil biasanya juga
dapat lebih cepat diadopsi dibandingkan dengan inovasi yang tidak bisa dicoba lebih dahulu.
Dengan diuji coba terlebih dahulu, sebuah inovasi akan lebih mudah diketahui sesuai atau
tidaknya. Para adopter juga tentu dapat lebih mudah mengetahui kelebihan dan kekurangan
sebelum akhirnya mereka mengadopsi seluruhnya.
*Elemen Difusi Inovasi
Rogers sang ilmuwan mengungkapkan bahwa dalam proses difusi inovasi terdapat empat elemen
pokok. Berikut adalah keempat elemen pokok yang akan melengkapi teori difusi inovasi.
1. Inovasi
Inovasi diartikan sebagai sebuah gagasam, ide, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh
seseorang. Dalam difusi inovasi, sebuah inovasi dapat diartikan sebagai suatu hal baru atas dasar
bagaimana pandangan orang terhadap suatu gagasan merupakan hal yang baru. Sejalan dengan
hal tersebut, kebaruan inovasi dapat dikatakan sebagai sebuah hal yang diukur secara subjektif
menurut masing-masing individu yang menerimanya.
2. Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dalam difusi inovasi dapat dikatakan sebagai alat untuk menyampaikan
pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Suatu inovasi dapat diadopsi oleh seseorang
jika inovasi yang diterimanya tersebut telah dikomunikasikan kepada orang lain.

Saluran komunikasi di sini harus disesuaikan dengan siapa yang dituju. jika ditujukan kepada
masyarakat luas, maka saluran yang digunakan ialah komunikasi massa, sebaliknya, jika yang
dituju adalah seorang individu makan yang digunakan adalah komunikasi personal.
3. Jangka Waktu
Jangka waktu dalam difusi inovasi ini merupakan sebuah proses keputusan dari mulai seseorang
mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau pun menolaknya. 8xl
Jangka waktu merupakan hal yang paling berkaitan terhadap proses pengambilan keputusan.
Keinovatifan seseorang dapat relative lebih awal atau lebih lambat ketika menerima inovasi,
begitu juga ketika mengadopsi sebuah inovasi dalam sistem sosial.
4. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan tata tingkah laku yang menyangkut hak dan kewajiban yang ditentukan
oleh masyarakat bagi seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam lingkungan masyarakat.
Sistem sosial merupakan hal yang sangat penting ketika kita memiliki maksud memecahkan
masalah demi mencapai tujuan bersama. Sistem sosial ini juga menjadi sasaran bagi sebuah
inovasi, mereka dapat menerima maupun menolak suatu inovasi tersebut.
• Teori Difusi Inovasi
Kategori Adopter dalam Teori Difusi Inovasi
Berikut merupakan kelima kategori adopter yang terdapat dalam teori difusi inovasi.
1. Innovators
Inovator merupakan orang yang memperkenalkan inovasi, gagasan, ide, atau metode yang baru.
Seorang inovator biasanya memiliki ciri utama sebagai individu yang menyukai tantangan dan
berani mengambil resiko.
Mereka juga tentunya memiliki kemampuan ekonomi yang dapat mendukungnya menjadi
seorang inovator. Terhitung hanya ada 2,5% individu yang berani menjadi seorang innovator.
2. Early Adopters (Perintis/Pelopor)
Perintis atau pelopor diartikan sebagai seseorang yang memulai unuk mengerjakan sesuatu.
Perintis atau pelopor ini akan bersedia saat memulai inovasi dalam sebuah kelompok. Biasanya
mereka memiliki ciri utama sebagai seseorang yang terpandang dan memiliki pengikut dalam
suatu lingkungan sosial. Ada sekitar 13,5% orang yang termasuk ke dalam kategori early
adopters.
3. Early Majority (Pengikut Dini)
Pengikut dini merupakan mereka yang bersama-sama menjadi pengikut awal dalam suatu
inovasi. Seseorang yang merupakan pengikut dini memiliki ciri khas berupa pertimbangan yang
matang sebelum mengambil sebuah keputusan. Ada sekitar 34% orang dalam suatu kelompok
sosial yang termasuk ke dalam early majority.
4. Late Majority (Pengikut Akhir)
Pengikut akhir merupakan mereka yang secara bersama-sama menjadi pengikut terakhir dalam
suatu inovasi. Ciri khas dari pengikut akhir ini ialah mereka merupakan kelompok yang memiliki
pertimbangan pragmatis terhadap kebenaran dan kebermanfaat suatu inovasi yang hendak
mereka adopsi. Jumlah kategori orang yang termasuk late majority ialah sekitar 34% dalam suatu
kelompok sosial.
5. Leggards (Kelompok Kolot/ =Tradisional)
Leggards atau kelompok kolot merupakan kelompok terakhir yang paling sulit dalam menerima
sebuah inovasi baru. Kelompok ini jumlahnya sekitar 16% dalam suatu kelompok sosial. Mereka
memiliki ciri utama berupa sangat sulit dalam melihat dan menerima suatu perubahan.
Jumlahnya ada sekitar 16% dalam suatu kelompok sosial.
• Tahapan Pengambilan Keputusan Inovasi
Terdapat beberapa tahap dalam pengambilan keputusan suatu inovasi, beberapa tahapan tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Tahap Munculnya Pengetahuan (Knowledge)
Tahap pengetahuan atau knowledge merupakan tahapan pertama saat penyebaran informasi
mengenai suatu inovasi baru. Suatu inovasi akan disampaikan dan dikomunikasikan dengan
tujuan seseorang dapat mengetahui dan memahami bagaimana bentuk inovasi tersebut.
Karena, ketika seseorang memahami inovasi, maka mereka akan lebih mudah mengadopsinya.
Terdapat tiga pengetahuan yang dicari masyarakat dalam tahap ini, di antaranya adalah
kesadaran bahwa inovasi tersebut ada, pengetahuan akan penggunaan inovasi tersebut, dan
pengetahuan yang mendasari bagaimana fungsi inovasi tersebut.
2. Tahap Persuasi (Persuasion)
Dalam tahapan persuasi atau persuasion, seseorang akan membentuk sikap untuk dapat
menyetujui dan tidak menyetujui suatu inovasi. Dalam tahapan persuasi juga seseorang akan
mencari tahu lebih dalam informasi mengenai inovasi baru tersebut, termasuk keuntungan dan
kerugian menggunakan informasi tersebut. Pada tahapan ini, sikap yang ditunjukkan individu 9xl
dapat berupa sikap baik maupun buruk. Beberapa individu juga membentuk persepsi mengenai
inovasi tersebut. Pada tahap persuasi, beberapa karakteristik inovasi yang dicari adalah relative
advantage, compability, complexity, trialability, dan observability.
3. Tahap Keputusan (Decision)
Pada tahap keputusan atau decision ini, seseorang dapat membuat keputusannya terkait sebuah
inovasi. Seseorang akan terlibat dalam aktivitas yang membawanya pada suatu pilihan akan
mengadopsi inovasi tersebut atau bahkan menolaknya. Ada beberapa faktor dalam proses pada
tahap keputusan ini yang nantinya akan mempengaruhi seseorang, yakni praktik sebelumnya,
perasaan atau kebutuhan, keinovatifan, atau norma dalam sistem sosial.
4. Tahapan Pelaksanaan (implementation)
Pada tahapan pelaksanaan atau implementation ini, individu akan memilih untuk mengadopsi
inovasi yang baru. Jika individu tersebut memilih untuk mengadopsi inovasi baru itu, maka ia
akan menerapkannya dalam kehidupannya. Individu yang sudah menerapkan inovasi bar uke
dalam aspek kehidupannya kemudian dikatakan sebagai adopter dari sebuah inovasi. Jika pada
tahap sebelumnya proses yang terjadi lebih terkait mental exercise yakni berpikir dan
memutuskan, maka dalam tahapan pelaksanaan kali ini seorang individu akan lebih ke arah
perubahan tingkah laku.
5. Tahapan Konfirmasi (Confirmation)
Pada tahapan konfirmasi atau confirmation, seseorang akan mengevaluasi dan memutuskan
apakah akan terus menggunakan inovasi tersebut atau akan mengakhirinya.
Selain itu, seseorang juga akan mencari berbagai penguatan atas keputusan yang telah ia ambil
sebelumnya. Apabila seseorang menghentikan penggunaan inovasi tersebut, bisa jadi
dikarenakan karena ketidakpuasan individu terhadap inovasi tersebut atau mungkin karena ia
menemukan inovasi yang lebih baik.
• Manfaat Mempelajari Teori Difusi Inovasi
Dalam mempelajari bidang komunikasi, teori difusi inovasi merupakan salah satu materi yang
penting untuk dipelajari. Melalui teori difusi inovasi, seseorang dapat mengetahui bagaimana
sebuah inovasi dan hal baru dapat diterima atau pun ditolak oleh individu maupun kelompok
sosial tertentu. Hal ini merupakan sesuatu yang penting diperhatikan jika kita hendak mencoba
sesuatu yang baru dan berusaha mempengaruhi kelompok tertentu. Suatu inovasi baru juga
merupakan hal yang penting karena turut mempengaruhi kemajuan dalam kehidupan manusia
maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai