Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan kemajuan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukan


kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah
menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah
memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam
berbagai aspek dan dimensi. Keadaan yang demikian, dimana sebuah teknologi
mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan menjadi sebuah
kenyataan. Misalnya, kalau dahulu orang tidak dapat berbicara dengan orang lain
yang berada di suatu tempat yang berjarak jauh, maka setelah adanya penemuan
dan pengembangan telepon orang dapat berbicara tanpa batas dan jarak waktu.
Perkembangan teknologi selalu dilakukan terlebih pula di era modern saat ini
dimana setiap aspek dalam kehidupan selalu melibatkan teknologi. Tidak dapat
disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya modernisasi dimana yang
dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan atau transformasi dari keadaan
tradisional menuju ke masyarakat yang lebih maju atau modern.

Era modern merupakan sebuah era yang memununculkan hal-hal baru yang
mampu memikat perhatian khalayak ramai. Munculnya hal baru tersebut
memiliki ruang lingkup yang berbeda-beda tingkatannya dari yang sempit hingga
luas. Hal baru ini dapat berupa sebuah perkembangan dari hal sebelumnya
ataupun merupakan sebua hal yang baru diperkenalkan secara umum (Discovery)
bahkan bisa saja merupakan sebuah hal yang benar-benar baru dan tidak pernah
ada sebelumnya (invention). Sedangkan sesuatu yang dianggap baru baik berupa
ide, barang, kejadian atau sistem yang diharapkan mampu mendorong menuju
pembaharuan yang lebih baik dapat disebut sebagai inovasi.

1
Semua inovasi adalah termasuk perubahan sosial, tetapi perubahan sosial
belum tentu inovasi. Inovasi merupakan perubahan sosial yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu dan diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat). Dengan demikian, inovasi adalah bagian
dari perubahan sosial. Inovasi harus disebarluaskan agar terjadi pembaharuan
yang diharapkan. Namun sistem norma juga dapat menjadi faktor penghambat
untuk menerima suatu ide baru. Hal ini sangat berhubungan dengan derajat
kesesuaian (compatibility) inovasi dengan nilai atau kepercayaan masyarakat
dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat ketidaksesuaian suatu inovasi dengan
kepercayaan atau nilai-nilai yang dianut oleh individu (sekelompok masyarakat)
dalam suatu sistem sosial berpengaruh terhadap penerimaan suatu inovasi
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari inovasi?

2. Apa macam macam karateristik inovasi?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari inovasi

2. Untuk mengetahui karakteristik dari inovasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Penger tian Inovasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan pemasukan atau


pengenalan hal-hal yang baru: penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya baik menyangkut gagasan, metode, atau alat.
Inovasi merupakan setiap ide atau pun gagasan baru yang belum pernah ada atau
pun diterbitkan sebelumnya. Sebuah inovasi biasanya berisi terobosan-terobosan
baru mengenai sebuah hal yang diteliti oleh sang inovator (orang yang membuat
inovasi). Inovasi biasanya sengaja dibuat oleh sang inovator melalui berbagai
macam aksi atau pun penelitian yang terencana.

Pengertian inovasi menurut para ahli, yaitu:


1. Kuniyoshi Ur abe

Menurut Kuniyoshi Urabe, inovasi merupakan setiap kegiatan yang


tidak bisa dihasilkan dengan satu kali pukul, melainkan suatu proses yang
panjang dan kumulatif, meliputi banyak proses pengambilan keputusan,
mulai dari penemuan gagasan hingga ke implementasian nya di pasar.

2. Van de Ven, Andr ew H.


Menurut Van de Ven, Andrew H., pengertian inovasi adalah
pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dalam
jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan berbagai aktivitas transaksi di
dalam tatanan organisasi tertentu.
3. Ever ett M. Roger s
Menurut Everett M. Rogers, inovasi merupakan sebuah ide, gagasan,
ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru
oleh seseorang atau pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun
diadopsi.
3
Glosari Teknologi Pendidikan (1995) merujuk inovasi sebagai ide, konsep,
atau strategi baru yang boleh mempertimbangkan sesuatu amalan. ACEID (1997)
pula menyatakan bahwa inovasi ialah “an effort to introduce a practice in order
to bring about a social change. The practice need not be totally new, its
efficiency and potentially in a new context are the main criteria used in labeling
it as innovation. The emphasis in on change in terms of providing a strategy to
deal with a specific local or national problem”. Manakala Sufean Hussin (2001)
dalam kertas kerjanya pada Seminar Dasar dan Pengurusan Pendidikan
menyatakan inovasi bermaksud pembaharuan, modifikasi, atau membaiki ide,
benda, ilmu, dan ciptaan seni budaya tamadun dengan tujuan memenuhi
fungsi-fungsi tertentu atau memenuhi cita rasa tertentu atau memenuhi pasaran
tertentu.
Daripada pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa inovasi secara
mudah boleh diterangkan sebagai sesuatu penghasilan baru dan berbentuk
maujud dan mujarad (abstrak), berdasarkan proses penyusunan semula,
perubahan yang menggunakan unsur yang sedia ada dan terjelma sebagai unik,
memudahkan dan bernilai.

2.2. Kar akter istik Inovasi

1. Keuntungan Relatif Inovasi (Relative Advantage)

Keuntungan Relatif adalah Tingkatan dimana suatu ide baru dianggap


suatu yang lebih baik daripada ide-ide yang ada sebelumnya. Manfaat atau
keuntungan tersebut dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, prestise
sosial, kenyamanan, kepuasaan atau karena mempunyai komponen yang
sangat penting. Maka semakin menguntungkan bagi pengguna akan semakin
cepat tersebar inovasi. Misalnya salah satu kelebihan (dilihat dari
keuntunganya) obar 2,4 D dari metode yang sebelumnya dalam mengontrol

4
hama tanaman adalah sedikitnya persyaratan yang merepotkan pekerja kalau
keuntungan finansialnya tak seberapa.

2. Kompatibilitas (Compability)

Kompatibilitas adalah sejauh mana suatu inovasi di anggap konsisten


dengan nilai-nilai yang ada,pengalaman masa lalu dan kebutuhan penerima.
Ide yang tidak kompatibel dengan ciri-ciri sistem sosial yang menonjol akan
tidak diadopsi secepat ide yang kompatibe, dan juga derajat dimana inovasi
tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman
masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, penyebarluasan
inovasi penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang mempunyai
keyakinan agamanya melarang penggunaan alat tersebut, maka hal itu tentu
akan menghambat penyebaran inovasi tersebut. Jika suatu inovasi atau ide
baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu
tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya inovasi yang sesuai
(compatible).

3. Kompleksitas (Complexity)

Kompleksitas adalah tingkat dimana suatu inovasi dianggap relatif sulit


untuk dimengerti dan digunakan. Suatu ide baru mungkin dapat digolongkan
ke dalam kontinum ”Rumit Sederhana”. Inovasi-inovasi tertentu begitu
mudah dapat dipahami oleh penerima tertentu, sedangkan orang lain tidak.
Kerumitan suatu inovasi menurut pengamatan anggota sistem sosial,
berhubungan negatif dengan adopsinya. Ini berarti.makin rumit suatu inovasi
bagi seseorang, maka akan makin lambat pengapdosianya. Sebagai contoh
masyarakat pedesaan yang tidak mengetahui tentang teori penyebaran bibit
penyakit melalui kuman, dalam ajakan untuk selalu mencuci tangan sebelum
memegang makanan akan sulit untuk menerima ajakan tersebut.

5
4. Tr iabilitas (Tr iability)

Triabilitas adalah suatu tingkat dimana inovasi dapat dicoba dengan


skala kecil. Ide baru yang dapat dicoba biasanya diadopsi lebih cepat
daripada inovasi yang tak dapat dicoba lebih dulu. Suatu inovasi yang dapat
dicoba akan memeperkecil resiko bagi adopter. Beberapa inovasi tertentu
mungkin lebih sulit untuk dicoba dulu daripada inovasi lainya.

5. Obser vabilitas (Obser vasibility)

Observabilitas adalah Tingkat dimana hasil-hasil suatu inovasi dapat


dilihat oleh orang lain. Suatu inovasi dapat diterima dengan mudah oleh
masyarakat jika inovasi tersebut dapat diamati hasil serta prosesnya,
sebaliknya suatu inovasi akan lambat dan sukar untuk diterima masyarakat
jika inovasi tersebut sukar diamati hasil serta prosesnya. Misalnya
penyebrluasan penggunaan bibit unggul padi, karena petani yang
menggunakan bibit unggul tersebut dapat dengan mudah melihat hasil dan
prosesnya, maka inovasi tersebut akan lebih mudah disebarluaskan dan
diperkenalkan.

Kami menyimpulkan bahwa observabilitas suatu inovasi menurut


anggapan anggota sistem sosial berhubungan positif dengan kecepatan
adopsinya.

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Inovasi merupakan ide atau gagasan baru yang belum pernah ada
sebelumnya.tentunya ide ini diciptakan oleh seseorang yang disebut dengan inovator.
Beberapa karakteristik dari inovasi yaitu (1) keuntungan relatif inovasi; (2)
Kompatibilitas; (3) Kompleksitas; (4) Triabilitas, dan (5) observasibilitas. Melihat hal
tersebut tentunya terdapat karakteristik inovasi yang dengan demikian orang tidak
perlu lagi menyelidiki setiap inovasi untuk memperkirakan kecepatan adopsinya.
Setiap karakteristik ini juga saling berhubungan satu sama lain.

3.2. Sar an

Sebagai Generasi Muda atau calon penerus bangsa yang cerdas dan berwawasan
sebaiknya kita mempersiapkan diri untuk menciptakan inovasi sehingga nantinya
ketika kita sudah mempunyai bekal untuk terjun langsung dalam dunia masyarakat
maupun pemerintahan.dengan inovasi yang telah dicipatakan tidak akan menutup
kemungkinan juga membuka lapangan pekerjaan.dengan begitu kita berarti sudah
ikut memajukan bangsa.

Untuk itu mulai dari sekarang perlu adanya persiapan untuk menciptakan sebuah
inovasi yang nantinya akan menjadi tonggak awal perubahan baik dalam skala kecil
maupun besar untuk negara kita.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Abdillah (Penterjemah). Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya: Usaha


Nasional

Gea, Yasokhi. 2018. Makalah Karakteristik Inovasi Pendidikan, dalam


https://www.academia.edu/38311527/KARAKTERISTIK_INOVASI_PENDIDI
KAN.pdf diakses pada tanggal 9 September 2019

Syefudin, Udin. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai