Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PEDAHULUAN

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Inovasi


1. Pengertian Inovasi
Secara sederhana, inovasi dimaknai sebagai pembaharuan atau perubahan
dengan ditandai oleh adanya hal yang baru. Upaya untuk mencari hal yang baru
itu Mungkin disebabkan oleh beberapa hal, antara lain dalam upaya memecahkan
masalah yang dihadapi seseorang atau kelompok. Dengan demikian suatu ide
atau temuan yang baru atau perubahan baru, tetapi kurang membawa dampak
kepada upaya pemecahan masalah, itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai
inovasi. Inovasi sebagai ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok orang untuk
ditiru dan diadopsi.1
Lebih lanjut dijelaskan bahwa menurut Rosabeth Moss Kanter, Inovasi adalah
sebuah hasil karya pemikiran baru yang diterapkan dalam kehidupan manusia.
Sedangkan menurut Amabile dan Conti, inovasi adalah implementasi dan adopsi
pemikiran baru oleh individu.
Kata Innovation (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru
atau pembaharuan tetapi ada yang menjadi kata innovation menjadi kata
indonesia yaitu” inovasi”. Inovasi kadang kadang juga dipakai untuk menyatakan
penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan juga sering
digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa Inggris Discovery dan
Invention. Ada juga yang mengaitkan antara pengertian inovasi dan
modernisasai, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan.

1
Nur Asiah, Inovasi Pembelajaran suatu pendekatan teori mendesain pembelajaran,
Anugrah Utama Raharja (AURA) : Bandar Lampung 2013 H 24

2
Untuk memperluas  wawasan     serta   memperjelas      pengertian    inovasi
pendidikan, maka perlu dibicarakan dulu tentang pengertian discovery, invention,
innovation,   dan   modernisasi   sebelum   membicarakan   tentang   pengertian  
inovasi pendidikan.
Discovery, Invention, dan innovation dapat diartikan dalam bahasa Indonesia
penemuan, maksudnya ketiga kata tersebut mengandung arti ditemukannya
sesuatu yang baru, baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah ada lama
kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya
tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang baru itu diadakan dengan
maksud untuk mencapai  tujuan tertentu. Inovasi dapat menggunakan diskoveri
atau invensi. Untuk jelasnya mari kita bicarakan ketiga pengertian tersebut satu
persatu. 2
Discoveri (discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda
atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya
penemuan benua Amerika, sebenarnya benua Amerika itu sudah lama ada, tetapi
baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1429, maka dikatakan Columbus
menemukan benua Amerika.
Invensi (invention) adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru,
artinya hasil  kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar benar
sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya
penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dariplastik,
modepakaian, dan sebagainya. Tentu saja   munculnya ide atau kreativitas
berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi
wujud yang ditemukannya benar-benar baru.
Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan
atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang

2
Erwin Widiasworo, Inovasi Pembelajaran berbasis skill, Ar Ruzz Media : Yogyakarta, 2017
H. 8

3
(masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri. Inovasidiadakan
untuk  mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.3
Sedangkan Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau
inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan ialah
suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru
bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi
atau diskaveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk
memecahkan masalah pendidikan.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal  
yang   berhubungan   dengan   komponen   sistem   pendidikan,   baik   sistem  
dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun
sistem dalam arti yang luas  misalnya system pendidikan nasional.
2. Proses Inovasi
Menurut Saefudin (2008), pengertian proses keputusan inovasi ialah
proses yang dilalui (dialami) individu, mulai dari pertama tahu adanya inovasi,
kemudian dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi, penetapan
keputusan menerima atau menolak, implementasi inovasi, dan konfirmasi
terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya. Proses keputusan inovasi
bukan kegiatan yang dapat berlangsung seketika, tetapi merupakan serangkaian
kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau
organisasi dapat menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan
untuk selanjutnya akan menolak atau menerima inovasi dan menerapkanya.4
Manusia dianugerahi akal pikiran dan perasaan untuk mengaktualisasikan
kehidupan di dunia. Mereka mengarahkan kehidupannya untuk lebih maju,
sejahtera dan makmur. Melalui inovasi manusia menjadi berkarakteristik modern
dimana proses perubahan sosial dan masyarakat tradisional ke masyarakat yang

3
Syaefudin Udin, Inovasi Pendidikan , Alfabeta :Bandung , 2008 H. 5
4
Ibid H. 8-9

4
lebih maju. Pemahaman tentang proses inovasi yang berorientasi pada individu
tetap merupakan dasar untuk memahami proses dalam organisasi.5

5
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan, Pustaka Setia : Jakarta, 2010 H. 17

5
Salah satu elemen difusi yang dikemukan Rogers adalah “waktu”. Waktu
adalah elemen yang penting dalam proses difusi karena waktu merupakan aspek
utama dalam proses komunikasi.
Peranan dimensi waktu dalam proses difusi merupakan proses keputusan
inovasi, dimana proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai
ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi. Inovasi dapat diterima
atau ditolak oleh seseorang (individu) sebagai anggota sistem sosial, atau oleh
keseluruhan anggota sistem sosial, yang menentukan untuk menerima keputusan
bersama atau berdasarkan paksaan (kekuasaan). Untuk sampai menerima
keputusan yang mantap perlu adanya kejelasan informasi yang akan mengurangi
ketidakpastian dan berani mengambil keputusan, maka dari itu kelompok kami
akan membahas tentang proses keputusan inovasi.6

B. Proses Inovasi Pendidikan


Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan
oleh individu/organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan
(implementasi) inovasi pendidikan. Kata proses mengandung arti bahwa aktivitas
itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan.
Berapa lama waktu yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan
berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain tergantung pada
kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses
inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan
sampai proses itu dinyatakan berakhir. Proses inovasi pendidikan mempunyai
empat tahapan, di antaranya sebagai berikut.
1. Invention (penemuan)
Invention meliputi penemuan-penemuan tentang sesuatu hal yang baru,
biasanya merupakan adaptasi dari yang telah ada. Akan tetapi pembaharuan yang

6
Kristiawan muhamad, Inovasi pendidikan, Wade Group National Publishing : Ponorogo,
2018 H. 13-14

6
terjadi dalam pendidikan, terkadang menggambarkan suatu hasil yang sangat
berbeda dengan yang terjadi sebelumnya.
2. Development (pengembangan)
Dalam proses pembaharuan biasanya harus mengalami suatu
pengembangan sebelum ia masuk dalam dimensi skala besar. Development sering
sekali bergandengan dengan riset, se-hingga prosedur research dan development
merupakan sesuatu yang biasanya digunakan dalam pendidikan.
3. Diffusion (penyebaran)
Konsep diffusion seringkali digunakan secara sinonim dengan konsep
dissemination, tetapi disini diberikan konotasi yang berbeda. Definisi diffusion
menurut Roger adalah suatu persebaran ide baru dari sumber inventionnya kepada
pemakai atau penyerap yang terakhir. 7
4. Adoption (penyerapan)
Menurut Katz dan Hamilton (Wijaya, 1992), definisi proses pembaharuan dan
difusi dalam butir-butir berikut ini: penerimaan, melebihi waktu biasanya, dari
beberapa item yang spesifik, idea tau praktek/kebiasaan, oleh individu-individu,
group, atau unit-unit yang dapat mengadopsi lainnya ber-kaitan, saluran
komunikasi yang spesifik, terhadap struktur sosial, dan terhadap sistem nilai atau
kultur tertentu. 8
Pandangan tradisional beranggapan bahwa proses keputusan inovasi
melalui beberapa tahap yaitu :
a. Tahap kesadaran, dimana seseorang dapat mengetahui adanya ide-ide baru
tetapi kekurangan informasi akan hal itu.
b. Tahap menaruh minat, dimana seseorang mulai menaruh minat terhadap
inovasi dan mencari informasi lebih banyak mengenai inovasi itu.

7
Cece Wijaya . Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran., Remaja
Rosdakarya : Bandung, 1992 H. 14
8
Ibid. H 14-15

7
c. Tahap penilaian, dimana seseorang mengadakan penilaian terhadap ide baru
itu dihubungkan dengan situasi dirinya sendiri saat ini dan yang akan datang.
d. Tahap percobaan, dimana seseorang menerapkan ide-ide baru dalam skala
kecil untuk menentukan kegunaannya, apakah sesuai dengan situasi dirinya.
e. Tahap penerimaan, atau adopsi dimana seseorang menggunakan ide ide baru
secara tetap dalam skala yang luas.
Rogers dan Floyd menyusun suatu model proses keputusan inovasi yang
terdiri dari empat tahap, yaitu : Pengenalan, persuasi, keputusan dan konfirmasi 9
Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan
(implementasi) inovasi pendidikan. Kata proses mengandung arti bahwa aktivitas
itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan.
Berapa lama waktu yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan
berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain tergantung pada
kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses
inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan
sampai proses itu dinyatakan berakhir.10

C. Difusi Inovasi Pendidikan


Teori Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu
inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang
waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.
Difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota
sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu.

9
Nur Asiah Op.cit H. 49
10
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_2-
Proses_Inovasi_Pendidikan.pdf

8
Komunikasi dalam definisi ini di tekankan dalam arti, terjadinya saling tukar
informasi (hubungan timbal balik) antar beberapa individu baik secara memusat
(konvergen) maupun memencar (divergen), yang berlangsung secara spontan.
Elemen pokok difusi inovasi, Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi
inovasi, yaitu sebagai berikut :
1. Inovasi
Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai
suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil
invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Mulai
tahun 1970 para ahli yang mempelajari difusi mulai memperhatikan adanya “re-
invention” yaitu inovasi yang diubah atau dimodifikasi oleh para pemakai
dalam proses penerimaan dan penerapannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
suatu inovasi dalam proses difusi terbuka kemungkinan terjadinya perubahan
(re-invention), dan para penerima inovasi bukan berperan secara pasif hanya
sekedar menerima apa yang diberikan.
2. Komunikasi dengan Saluran Tertentu
Seperti telah kita ketahui bahwa komunikasi dalam pembi-caraan difusi
inovasi ini, diartikan sebagai proses pertukaran informasi antar anggota sistem
sosial (warga masyarakat), sehingga terjadi saling pengertian antara satu dengan
yang lain. Inti dari pengertian difusi ialah terjadinya komunikasi (per-tukaran
informasi) tentang sesuatu hal yang baru (inovasi). Kegiatan komunikasi dalam
proses difusi mencakup hal-hal a) suatu inovasi; b) individu atau kelompok
yang telah menge-tahui dan berpengalaman dengan inovasi; c) individu atau
kelompok yang lain yang belum mengenal inovasi; d) saluran komunikasi yang
menggabungkan antara kedua pihak tersebut.

3. Waktu

9
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu
merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Waktu tidak nyata berdiri
sendiri terlepas dari suatu kejadian, tetapi waktu merupakan aspek dari suatu
kegiatan. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal
sebagai berikut.
a. Proses keputusan inovasi
ialah proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai
ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi.
b. Kepekaan seseorang terhadap inovasi.
Tidak semua orang dalam suatu system social (masyarakat) menerima
inovasi dalam waktu yang sama. Kepekaan inovasi ditandai dengan lebih
dahulunya seseorang menerima inovasi daripada yang lain, dalam suatu
system social (masyarakat). Berdasarkan kepekaan terhadap inovasi atau
terdahulunya dan terlam-batnya menerima inovasi, dapat dikatagorikan
menjadi 5 macam katagori penerima inovasi dalam suatu sistem sosial
tertentu yaitu 1) innovator, 2) pemula, 3) mayoritas awal, 4) mayoritas
akhir, 5) terlambat (tertinggal).
c. Kecepatan penerimaan inovasi.
Dimensi waktu yang ketiga dalam proses difusi inovasi ialah
kecepatan penerimaan inovasi. Yang dimaksud dengan kecepatan
penerimaan inovasi ialah kecepatan relative diterimanya inovasi oleh warga
masyarakat (anggota sistem sosial). Orang yang menerima inovasi dalam
tiap periode waktu tertentu (misalnya tahun, atau bulan), mereka itu adalah
inovator. Kecepatan inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu
yang diperlukan untuk mencapai prosentase tertentu dari jumlah warga
masyarakat yang telah menerima inovasi.
4. Sistem sosial
Sistem sosial ialah hubungan (interaksi) antar individu atau unit dengan
bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.

10
Anggota sistem sosial dapat individu, kelompok-kelompok informal,
organisasi, dan sub sistem yang lain. Proses difusi melibatkan hubungan antar
individu dalam sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh
oleh sistem sosial dalam menghadapi suatu inovasi. Berbeda sistem sosial akan
berbeda pula proses difusi inovasi, walaupun mungkin dikenalkan dan diberi
fasilitas dengan cara dan perlengkapan yang sama.

C. Pengertian Diseminasi Inovasi Pendidikan


Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang diren-canakan, diarahkan
dan dikelola. Jadi, kalau difusi terjadi secara sepontan, maka diseminasi dengan
perencanaan. Ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi spontan.
Diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun menurut perencanaan yang
matang, melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga
terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi. 11
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola. Apabila difusi terjadi secara spontan, diseminasi terjadi
setelah ada perencanaan. Dalam pengertian ini, dapat juga direncanakan terjadinya
difusi. Misalnya, dalam penyebaran inovasi penggunaan pendekatan keterampilan
proses dalam proses belajar mengajar. Setelah diadakan percobaan, ternyata
dengan pendekatan keterampilan proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan siswa aktif belajar. Selanjutnya, hasil percobaan itu perlu
didesiminasikan. Untuk menyebarluaskan cara baru tersebut, dengan cara menatar
beberapa guru dengan harapan terjadi juga difusi inovasi antarguru di sekolah
masingmasing. Terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan
pendapat antarguru tentang inovasi tersebut.12 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) merupakan bentuk diseminasi, karena sebarannya ber-

11
Kristiawan muhamad, Op.cit H. 19
12
Ibrahim, Inovasi pendidikan, Jakarta : Proyek Pembangunan LPTK Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Depdikbud, 1988

11
dasarkan sebuah perencanaan dengan pandangan jauh ke depan. Di dalam
pelaksanaannya pun, tidak sembarang kegiatan dapat dilakukan, namun benar-
benar berdasarkan sebuah program yang terarah dan terencana secara matang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

12
Inovasi adalah sebuah hasil karya pemikiran baru yang diterapkan dalam
kehidupan manusia. Kata Innovation (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala
hal yang baru atau pembaharuan tetapi ada yang menjadi kata innovation menjadi
kata indonesia yaitu” inovasi”. Inovasi kadang kadang juga dipakai untuk
menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan.
pengertian proses keputusan inovasi ialah proses yang dilalui (dialami) individu,
mulai dari pertama tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keputusan setuju
terhadap inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak, implementasi inovasi, dan
konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya. Difusi adalah proses
komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan
menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi dalam
definisi ini di tekankan dalam arti, terjadinya saling tukar informasi (hubungan
timbal balik) antar beberapa individu baik secara memusat (konvergen) maupun
memencar (divergen), yang berlangsung secara spontan.
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang diren-canakan, diarahkan
dan dikelola. Jadi, kalau difusi terjadi secara sepontan, maka diseminasi dengan
perencanaan. Ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi spontan.
Diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun menurut perencanaan yang
matang, melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga
terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi.
B. Kritik dan Saran
Kami mengetahui dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dan belum sempurna, untuk itu kami mohon pada pembaca memberikan masukan
yang membangun agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA

13
Cece Wijaya . Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran., Remaja
Rosdakarya : Bandung, 1992

Erwin Widiasworo, Inovasi Pembelajaran berbasis skill, Ar Ruzz Media : Yogyakarta, 2017

Ibrahim, Inovasi pendidikan, Jakarta : Proyek Pembangunan LPTK Direktorat


Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud, 1988

Kristiawan muhamad, Inovasi pendidikan, Wade Group National Publishing :


Ponorogo, 2018

Nur Asiah, Inovasi Pembelajaran suatu pendekatan teori mendesain pembelajaran,


Anugrah Utama Raharja (AURA) : Bandar Lampung 2013

Saefudin Udin, Inovasi Pendidikan , Alfabeta :Bandung , 2008

Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme


Tenaga Kependidikan, Pustaka Setia : Jakarta, 2010

http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_2-
Proses_Inovasi_Pendidikan.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai