Anda di halaman 1dari 7

NAMA : KHOIRUNNISA HASIBUAN

NIM : 0305183174
KEL/SEM : PMM-1/VI
MATKUL : INOVASI PENDIDIKAN

UJIAN TENGAH SEMESTER


INOVASI PENDIDIKAN

1. Difusi, diskoveri, dan invensi adalah konsep utama terkait dengan kajian inovasi
pendidikan. Jelaskan ketiga konsep tersebut beserta contohnya.

Jawaban :

a. Difusi adalah bentuk komunikasi yang bersifat khusus berkaitan dengan


penyebaran pesan-pesan yang berupa gagasan atau ide baru. Dalam kasus
difusi, karena pesan-pesan yang disampaikan itu baru, ada resiko bagi
penerima, yaitu bahwa perbedaan tingkah laku dalam kasus penerimaan
inovasi jika dibandingkan dengan pesan biasa. Difusi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran
tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial.
Difusi dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana
pesannya adalah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai
suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak
terlepas dari kata inovasi.
Difusi, menurut W.R. Spence (1982) adalah “the means where by an
innovation spreads‟ (cara-cara penyebaran hasil inovasi),  sedangkan
menurut Roger (1995) difusi adalah The essence of the diffusion process is
the information exchange by which one individual communicates a new idea

1
to one or several others‟ (Esensi dari proses difusi adalah pertukaran
informasi dari individu yang mengkomunikasikan sebuah ide baru kepada
pihak-pihak lain.
Contohnya : Proses penyebaran atas informasi dan isi kurikulum 2013
dengan memanfaatkan saluran mengkomunikasikan inovasi melalui internet
(online sistem).

b. Discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada, tetapi


belum diketahui orang. Misalnya, penemuan benua Amerika. Sebenarnya
benua Amerika sudah ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun
1492 maka dikatakan bahwa Columbus menemukan benua Amerika, artinya
orang Eropa yang pertama menjumpai benua Amerika.
Harsojo (1972:138) bahwa discovery adalah setiap penambahan pada
pengetahuan dan invention adalah pengetrapan yang baru dari
pengetahuan. Maka dari itu, Diskoveri (discovery) dapat pula dinyatakan
sebagai penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan
itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.
Contonya : 1. Penemuan obat khasiat buah kina sebagai obat penyembuh
sakit malaria.
      2. Penemuan khasist dalam kulit manggis sebagai anti kanker/zat
radikal bebas
c. Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya
hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu belum ada
sebelumnya, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya
penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari
plastik, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu, munculnya ide atau
kreativitas berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang
sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru.
Gillin (1948) mengartikan bahwa tiap-tiap invention boleh jadi baru
di dalam bentuk, fungsi dan makna atau artinya. Bentuk,  mengacu pada

2
bentuk dari objek baru itu, atau tindakan dari pola tingkah laku baru. Fungsi
mengacu kepada “untuk apa invention dilakukan”, dan makna atau arti,
mengacu kepada konsekuensi pemakaian melewati proses pengaturan yamg
panjang”.   Dengan demikian  invention atau invansi dapat disimpulkan
sebagai suatu hal yang benar-benar baru, yang belum pernah ada
sebelumnya, benar-benar hasil kreasi manusia yang belum pernah
dijumpai/ditemukan.
Contohnya : 1.      Penemuan Telepon oleh Graham Bell, sehingga sejak saat
itu memicu perkembangan teknologi komunikasi
2.   Penemuan Mesin Uap oleh James Watt yang kemudian
dimanfaatkan untuk dunia industri sebagai sumber energi
listrik.
3. Penemuan Thomas Alva Edison (1847-1931), yaitu
penemuan perekam suara elektronik, penyempurnaan
mesin telegram yang secara otomatis mencetak huruf
mesin, mesin piringan hitam, dan pengembangan bola
lampu pijar.

2. Tujuan inovasi adalah melakukan perubahan dalam arah yang positif. Jika inovasi
berhasil di adopsi diharapkan terjadi berbagai perubahan, pembaharuan, dan
peningkatan kualitas.
Tugas:
a. Berikan penjelasan terhadap pernyataan di atas.
Penjelasannya :
Agar dapat melakukan inovasi dengan baik kita perlu
memahami hubungan antara inovasi itu sendiri dengan
hakekat perubahan yang tidak jarang harus berhadapan
dengan berbagai kultur, praktik, dan kebiasaan-kebiasaan
yang terjadi di masyarakat (Suyanto, 2003). Dan dalam untuk

3
melakukan suatu perubahan dalam bentuk hal apapun harus
dalam arah yang positif supaya tujuan nya bisa tercapai
dengan baik. Dan ketika untuk terjadi berbagai perubahan,
pembaharuan, dan peningkatan kualitas, harus bisa
menjalankan dan memahami tujuan dari inovasi tersebut
karena untuk melakukakn suatu perubahan kita harus usaha
dengan semaksimal mungkin, sebaik mungkin dalam aspek
apapun dengan tujuan ke arah yang positif.

b. Berikan satu kasus/contoh inovasi di lembaga pendidikan dan jelaskan


keterkaitan inovasi tersebut dengan perubahan, pembaharuan dan
peningkatan kualitas di lembaga pendidikan tersebut.
Jawaban :
Contoh kasus dalam lembaga pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik
Keterlibatan siswa di dalam kelas menjadi suatu masalah terbesar
dalam dunia pendidikan. Ruang kelas biasa, dirasa cukup sulit untuk
membuat siswa tetap fokus dengan materi yang diberikan. Hal ini
dikarenakan pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya membuat siswa
tetap tertarik dengan kelas.
Ketika siswa terdistraksi, ia pun tidak bisa mengulang kembali
materi yang terlewat. Dengan inovasi berupa webinar, siswa dapat belajar
dari manapun asal terkoneksi dengan internet. Siswa juga dapat bebas
bertanya tanpa harus merasa malu dengan teman-teman di kelas.
Keterkaitan inovasi tersebut dengan perubahan, pembaharuan dan
peningkatan kualitas di lembaga pendidikan yaitu upaya untuk mencari hal
yang baru itu, mungkin disebabkan oleh beberapa hal antara lain dalam
upaya memecahkan masalah yang dihadapi seseorang atau kelompok.
Dengan demikian, sesuatu ide atau temuan yang baru atau perubahan baru
tetapi kurang membawa dampak kepada upaya pemecahan masalah tidak

4
dapat diklasifikasikan sebagai inovasi. Inovasi sebagai suatu ide, gagasan,
praktik atau obyek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang
baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

3. Pandemik covid 19 sedikit banyak merubah tatanan pendidikan yang ada


sebelumnya. Berbagai platform aplikasi digunakan dalam pembelajaran daring.
Berikan penjelasan secara teoritik terkait dengan relasi pandemik terebut dengan
pembelajaran dan kemudian lanjutkan penjelasan secara faktual di lapangan.

Jawaban :
Dunia sedang dilanda pandemi Covid 19 termasuk Indonesia. Seluruh aspek
kehidupan terkena dampak pandemi Covid 19 termasuk aspek pendidikan. Dampak
pandemi ini merubah tatanan pendidikan di Indonesia salah satunya yaitu
berubahnya sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Salah
satu jenis pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran daring.
Pembelajaran daring merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan
jaringan internet dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring memberikan
kesempatan peserta didik belajar dengan keleluasaan waktu belajar serta dimanapun
peserta didik dan guru berada. Peserta didik dapat berinteraksi dengan guru
menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau
live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Proses pembelajaran daring
merupakan pembelajaran yang keberhasilannya akan sangat dipengaruhi oleh
kemampuan guru menggunakan teknologi dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Data studi literature tentang penyampaian materi secara e-learning
menunjukkan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran
online. Data hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa hambatan yang akan
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran secara daring meliputi kurangnya guru
dalam berinteraksi, penyampaian materi yang kurang dapat dipahami oleh peserta
didik, ketidaksiapan orang tua membimbing anaknya belajar serta kemampuan
orang tua untuk membiayai pengeluaran yang lebih banyak untuk internet sebagai

5
sarana belajar daring (Handayani et al., 2020). Hal tersebut sesuai dengan pendapat
(Mastur et al., 2002), yang menyebutkan bahwa guru yang akan sukses dalam
menerapkan pembelajaran daring adalah guru yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam proses penyampaian materi kepada peserta didik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia. Seels, B. B.


(1994). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta .

Suyanto (2003) Dukungan kebijakan dalam pengembangan inovasi pendidikan.


Makalah Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran. Diselenggarakan
oleh IPTPI di Hotel Inna Garuda Yogyakarta 22 – 23 Agustus 2003

Handayani, T., Khasanah, H. N., Yosintha, R., Tidar, U., Artikel, H., Tegalarum,
D., & Tegalarum, D. (2020). Pendampingan Belajar Di Rumah Bagi
Peserta Didik Sekolah Dasar Terdampak Covid-19. Abdipraja : Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat,

Mastur, M., Afifulloh, M., & Dina, L. N. A. B. (2002). Upaya Guru Dalam
Melaksanakan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jpmi : Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah

Anda mungkin juga menyukai