Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

Inovasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Rusydi Ananda, M.Pd

DISUSUN OLEH : PMM-1/VI

KHOIRUNNISA HASIBUAN (0305183174)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada nabi
Muhammad saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran
agama yang sempurna.

Penulis merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan critical book


review tepat waktu sebagai tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan. Penulis mengucapkan
ribuan terimakasih kepada Bapak Dr. Rusydi Ananda, M.Pd selaku dosen pengampu
yang membantu dalam menyelesaikan critical book review. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan critical book review ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi yang membutuhkan.

Kota Pinang, 25 Mei 2021

Khoirunnisa Hasibuan
I. IDENTITAS BUKU

 Buku Pertama

Judul Buku : INOVASI PENDIDIKAN

Penulis : Dr. Syafaruddin, M.Pd

: Drs. Asrul, M.Si

: Mesiono, M.Pd

Penerbit : Perdana Publishing

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2012

ISBN : 978-602-8935-82-1

 Buku Kedua
Judul Buku : INOVASI PENDIDIKAN : Melejitkan Potensi Teknolog dan
Inovasi Pendidikan

Penulis : Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd

:Amiruddin, M.Pd

Penerbit : CV. Widya Puspita

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2017

ISBN : 978-602-50368-0-4

II. RINGKASAN BUKU


 BUKU PERTAMA :

BAB 1: PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai proses transformasi budaya sejatinya menjadi wahana bagi


perubahan dan dinamika kebudayaan masyarakat dan bangsa. Karena itu, pendidikan
yang diberikan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan harus mampu memenuhi
tuntutan pengembangan potensi peserta didik secara maksimal, baik potensi intelektual,
spiritual, sosial, moral, maupun estetika sehingga terbentuk kedewasaan atau
kepribadian seutuhnya.

Dengan melalui kegiatan tersebut yang merupakan bentuk-bentuk utama dari


proses pendidikan, maka kelangsungan hidup individu dan masyarakat akan terjamin.
Dalam hal ini pendidikan sebenarnya berfungsi mengembangkan seluruh aspek
kepribadian peserta didik secara utuh dan terintegrasi tetapi untuk memudahkan
pengkajian dan pembahasan biasa diadakan pemilahan dalam aspekaspek intelektual,
sosial, emosi dan fisik-motorik.
BAB II : KONSEP DASAR INOVASI

Istilah “inovasi” merupakan kata yang menarik dalam manajemen pada tiga
dasawarsa belakangan. Para pimpinan bisnis dan politisi dalam memenangkan
persaingan selalu menggunakan istilah inovasi atau perubahan radikal sebagai jargon
kompetisi dan perjuang bisnis dalam kiprahnya. Dalam konteks lain inovasi adalah
pengenalan cara-cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam
mentrasformasikan input menjadi output sehingga menghasilkan perubahan besar dalam
perbandingan antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan atau
pengguna (Fontana, 2009: 22).

BAB III : HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN

Pada hakikatnya inovasi pendidikan merupakan upaya dalam memperbaiki aspek-


aspek pendidikan dalam praktiknya. Untuk lebih jelasnya Inovasi pendidikan Inovasi
pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada
sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan (Sa’ud: 2011, 5). Dalam konteks ini dapat dipahami
bahwa inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari
keadaan yang ada sebelumnya dengan sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu secara maksimal dalam pendidikan.

BAB IV : IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Meminjam pendapat Prihatin (2011:153:154) bahwa manajemen berbasis


sekolah (MBS) pada dasarnya merupakan sistem manajemen di mana sekolah
merupakan unit pengambilan keputusan penting tentang penyelenggaraan pendidikan
secara mandiri. MBS memberikan kesempatan pengendalian lebih besar bagi kepala
sekolah, guru, murid, dan orang tua atas proses pendidikan di sekolah mereka. Dalam
pendekatan ini, tanggung jawab pengambilan keputusan tertentu mengenai anggaran,
kepegawaian, dan kurikulm ditempatkan di tingkat sekolah dan bukan tingkat daerah,

BAB V : KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
pelari dan curere yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Berdasarkan
pengertian ini, dalam konteksnya dengan dunia pendidikan, memberinya pengertian
sebagai “circle of instruction” yaitu suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan murid
terlibat di dalamnya (Nizar, 2002:56). Pendapat lain menyebutkan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi
kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka mencapai
pendidikan.

BAB VI: KEBIJAKAN STANDARISASI PENDIDIKAN

Pendidikan yang mampu memberdayakan akan menjawab secara proaktif


dinamika perubahan guna mempercepat kemajuan di masyarakat. Pendidikan yang
antisipatif dan proaktif akan melahirkan manusia berkualitas tinggi untuk memajukan
masyarakat menuju kehidupan masyarakat madani (civil society) . Keberadaan
masyarakat yang semakin maju memerlukan terpenuhinya kebutuhan yang terukur dan
perwujudannya dengan syarat berbagai kompetensi di dalam berbagai dimensi
kehidupan.

BAB VII : KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU

Dalam konteks profesi guru yang eksistensinya sangat menentukan tingkat


mobilitas masyarakat dan bangsa dalam pentas kebudayaan global, maka para
pemegang profesi guru juga harus dinamis merespon dan mengantisipasi dinamika
eksternal. Kehadiran UU Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005, yang mengharuskan
kualifikasi pendidikan guru minimal strata satu (S1) dengan menguasai empat
kompetensi inti, perlu semakin dimantapkan. Standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru nampak semakin diperhatikan. Sebagai pemegang jabatan profesional,
maka seorang guru profesional harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan kompetensi sosial .

BAB VIII : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

Fenomena akhir-akhir ini membuat rasa gusar hati sebagaian masyarakat.


Kerusuhan sosial sering terjadi. Silih berganti, merembes dari satu pulau, atau daerah,
berpindah ke daerah atau pulau lainnya. Kejadian tersebut tidak hanya pada tataran
masyarakat luas, tetapi juga menyentuh spektrum dunia pendidikan nasional. Berbagai
peristiwa tawuran pelajar, dan kekerasan kelompok remaja atau mahasiswa juga
menjadi tontonan dari waktu ke waktu.

 BUKU KEDUA :

BAB I : PENDAHULUAN

Inovasi pendidikan adalah suatu ide, benda, peristiwa, metode yang dirasakan
atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) sebagai hasil invensi maupun discovery yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan. Inovasi bertujuan untuk: pembaruan pendidikan; dan
mengembangkan pendidikan yang lebih efektif.

BAB II : PROSES INOVASI PENDIDIKAN

Proses inovasi pendidikan adalah suatu proses atau aktivitas yang membutuh kan
waktu dan setiap saat terjadi perubahan. Lamanya waktu yang dipergunakan selama
proses itu bergantung pada kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Selama
inovasi itu berlangsung, akan terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses
itu dinyatakan berakhir.

BAB III : SASARAN INOVASI

Sasaran inovasi terbagi menjadi lima, yaitu: 1) guru (sebagai tenaga pendidik
yang dipandang memiliki keahlian tertentu dalam pendidikan dan pembelajaran), 2)
siswa (objek utama dalam pendidikan), 3) kurikulum (program pengajaran dan
perangkatnya yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan), 4) fasilitas
(sarana dan prasarana pendidikan), dan 5) lingkup sosial masyarakat (keterlibatan
masyarakat dalam inovasi pendidikan).

BAB IV : STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN


Ada empat jenis strategi inovasi pendidikan, yaitu: 1) strategi fasilitatif :
penyediaan fasilitas dengan maksud agar program perubahan sosial berjalan lancar, 2)
strategi pendidikan : menyampaikan fakta dengan maksud orang akan menggunakan
infommasi untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan, 3) strategi bujukan :
membujuk agar sasaran perubahan mau mengikuti perubahan sosial yang direncanakan,
dan 4) strategi paksaan : memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan.

BAB V : DIFUSI INOVASI

Difusi inovasi adalah suatu proses pengkomunikasian ide, praktek atau objek
yang dipandang baru oleh individu atau organisasi yang mengadopsi. Dalam hal ini,
apabila ide-ide baru ditemukan, disebarkan, dan diadopsikan atau ditolak dan membawa
dampak tertentu maka terjadilah perubahan sosial.

BAB VI : INOVASI KELEMBAGAAN

Dalam inovasi kelembagaan, terdapat tiga bagian, yaitu 1) Madrasah Model:


program madrasah model sudah dimulai pada tahun 1993 melalui proyek Junior
Secondary Education Project; 2) Universitas Islam Negeri: perubahan IAIN menjadi
UIN memiliki dasar pemikiran yang cukup kuat bagi pengembangan Islam di Indonesia;
dan 3) SMP Terbuka: dirintis pada tahun ajaran 1979-1980 di lima lokasi dan
diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan pada tahun 1979.

BAB VII : INOVASI KURIKULUM

Dalam perjalanan sejarah RI sejak kemerdekaan tahun 1945, kurikulum


pendidikan nasional baik SD, SMP, maupun SMA telah mengalami perubahan, yaitu:
dimulai dari kurikulum tahun 1947, kurikulum tahun 1952, kurikulum tahun 1964,
kurikulum tahun 1968, kurikulum tahun 1975, kurikulum tahun 1994, kurikulum tahun
2004, kurikulum tahun 2006, dan kurikulum tahun 2013.

BAB VIII : INOVASI MANAJEMEN SEKOLAH

Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu model inovasi


pendidikan di Indonesia, yang berbentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan
pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah dan guru dibantu oleh komite sekolah
dalam mengelola kegiatan pendidikan.

BAB IX : INOVASI PEMBELAJARAN

Inovasi pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu 1) e-learning: sistem


pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung pembelajaran
dengan media internet, jaringan komputer, dan lain sebagainya; 2) hybrid learning:
perpaduan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online.

BAB X : INOVASI TENAGA PENDIDIK

Inovasi dalam tenaga kependidikan, meliputi: 1) Kualifikasi Dan Kompetensi


Guru: merujuk pada UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru; dan 2) Sertifikasi Guru: pemberian sertifikat pendidik untuk
guru dan dosen untuk meningkatkan kompetensi professional.

III. KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN BUKU


A. Kekhasan
 Buku Pertama
Menurut saya kekhasan buku ini yaitu penjelasan pada buku ini tidak
terlalu banyak dan cakupannya tidak terlalu luas tetapi makna dari
buku ini sngat sampai kepada pembaca.

 Buku Kedua
Menurut saya kekhasan buku ini yaitu pembahasan buku ini lebih
banyak dibanding buku pertama, dan buku ini banyak menambah
wawasan lebih karena banyak pengetahuan yang didapat karena
cakupanya sangat luas.

B. Kemutakhiran
 Buku Pertama
Kemuktahiran buku ini dapat dilihat dari kajian yang mendukung
sesui kurikulum 2013 dan sumber yang digunakan berdasarkn tahun
terbitnyA adalah 2012 berarti bahan bacaan terbaru.

 Buku Kedua
Kemuktahiran buku ini bagus dilihat dri tahun terbitnya dan sumber-
sumbernya kemudian pembahasan yang dipaprkan oleh penulis
sangat menyeluruh sehingga sangat mudah dipahami oleh pembaca.

IV. Kelebihan dan Kelemahan Buku


A. Kelebihan
 Buku Pertama
Dilihat dari buku ini memiliki 8 bab materi pembahasan yan dimana
pada sub bab nya tidak terlalu banyak tetapi padat an singkat,
penulisannya juga muda dipahami dan tidak banyak menggunakan
kata-kata yang kurang efektif dan informasi yang didapat sangatlah
menambah ilmu pengetahuan.
 Buku Kedua
Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang di review
adalah tampilan depannya sangat menarik minat pembaca karena
pada cover tersebut diberi gambar buku bacaan yang seolah-olah
terdapat banyaknya informasi didalamnya, warna pada cover-nya
terang menambah minat seseorang untuk membacanya. buku ini
sudah dilengkapi dengan identitas-identitasnya sehingga tidak
menyulitkan pembaca jika hendak meresensi buku ini, isi dan
penyampaian pada materi ini disampaikan dengan jelas dan rinci.
keadaan yang sebenarnya.
B. Kelemahan
 Buku pertama
Dilihat dari buku ini yaitu kelemahannya yaitu kurangnya sub bab
dan sangat singkat, dan ada juga per bab dia yang memiliki ukuran
yang font yang tidak sesuai, dan bacaan nya juga ada yang tidak
dipahami.

 Buku Kedua
Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang di review
adalah tidak memiliki kekurangan, semua sudah jelas di paparkan
pada cover-nya, ada judul, nama pengarang, editor, serta penerbitnya
sehingga pembaca tidak perlu membuka halaman lainnya untuk
mencari identitas buku. Tetapi tidak dipaparkannya kesimpulan pada
setiap bab atau keseluruhan kesimpulan dari bab I sampai bab
terakhir.

V. REKOMENDASI
Diharapkan kepada penulis buku agar tetap mempertahankan kekhasan
daripada isi buku, serta memperbaiki kekurangan/kesalahan tata bahasa ataupun
penulisan yang terdapat dalam buku inovasi pendidikan ini. Berdasarkan hasil
kesimpulan di atas di harapkan mahasiswa/i menjadi seorang inovator dalam
pendidikan yang baik dan bijaksana. Inovasi sangat penting bagi mahasiswa
untuk menyambung aspirasi masyarakat. Dengan mempelajari inovasi
pendidikan diharapkan terjadi peningkatan derajat profesionalisme sebagai guru
yang menjadi ujung tombak dalam mencapai keberhasilan inovasi pendidikan di
jenjang pendidikan tertentu..

VI. SIMPULAN
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru yang didasarkan atas
usaha-usaha sadar, terencana, dalam pendidikan yang bertujuan untuk
mengarahkan sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi seiring perkembangan
zaman. Hal-hal yang diperbarui pada hakikatnya adalah ide, atau gagasan.
Inovasi memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-
unsur pendidikan. Dalam hal ini, inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus
dilakukan secara sengaja dan berncana serta tidak dapat diserahkan menurut
cara-cara kebetulan atau sekadar berdasarkan hobi perseorangan belaka.

Anda mungkin juga menyukai