Anda di halaman 1dari 12

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

DOSEN PENGAMPU : ITA KARINA BANCIN, M.Pd

DISUSUN OLEH :
ANANDA NABILA RIZQI NST (0305182084)
KAMILA ADRIANA (0305181011)
KHOIRUNNISA HASIBUAN (0305183174)
RITA APRIANI RITONGA (0305182114)
KELAS/SEMESTER : PENDIDIKAN MATEMATIKA-1/VI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya- Nya sehingga. Kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Fungsi Bimbingan Konseling”. Shalawat dan rangkaikan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari alam kegelapan menuju
alam terang benderang.
Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Dosen pengampu yang memberikan
tugas makalah ini dengan bertujuan untuk tugas kelompok pada mata kuliah
Bimbingan Konseing. Kami sadar bahwa tugas makalah yang kami tulis ini jauh
dari kata kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Atas semua itu dengan
rendah hati kami harapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya bagi pembaca.

Medan, 2 Mei 2021


Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi Pemahaman Dan Bimbingan Konseling
B. Fungsi Pencegahan Dalam Bimbingan Konseling
C. Fungsi Pemeliharaan Dan Pengembangan Dalam BK
D. Fungsi Advokasi Dalam BK

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada
kehidupan manusia. Manusia dalam kehidupannya menghadapi persoalan-
persoalan yang silih berganti. Manusia tidak sama dengan manusia lain,
baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup
mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain, tetapi tidak sedikit
manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan tanpa dibantu orang lain.

Dalam kelangsungan perkembangan dan kehidupan manusia,


berbagai pelayanan diciptakan dan diselenggarakan. Masing-masing
pelayanan ini berguna untuk memberikan manfaat untuk memperlancar
dan memberikan dampak positif yang sebesar-besarnya terhadap
kelangsungan pekembangan kehidupan itu. Dengan pelayanan-pelayanan
yang ada, masyarakat yang berkepentingan memperoleh keuntungan
tertentu. Dengan demikian fungsi suatu layanan dapat diketahui dengan
melihat kegunaan, manfaat ataupun keuntungan yang didapat dari
pelayanan tersebut.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Fungsi Pemahaman dalam BK?
b. Apa Fungsi Pencegahan dalam BK?
c. Apa Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan dalam BK?
d. Apa Fungsi Advokasi dalam BK?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui fungsi pemahaman dalam BK.
b. Untuk mengetahui fungsi pencegahan dalam BK.
c. Untuk mengetahui fungsi pemeliharaan dan pengembangan daam
BK.
d. Untuk mengetahui fungsi advokasi dalam BK.
e. Untuk memenuhi tugas dari dosen.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Pemahaman dalam Bimbingan Konseling


Fungsi Pemahaman yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
dengan kepribadian pengembangan siswa, lingkungan siswa, dan
lingkungan yang lebih luas terutama oleh siswa.1 Fungsi pemahaman ini
meliputi :
a. Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri, terutama oleh
peserta didik sendiri, orang tua, guru dan pada umumnya guru
pembimbing.

1
Henny Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling Konsep, Teori dan
Aplikasinya, (Medan : LPPPI Medan, 2019), h.10
b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik, termasuk di
dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah tertentu oleh peserta
didik, orang tua, guru pada umumnya guru pembimbing.
c. Pemahaman tentang lingkungan (termasuk di dalamnya informasi
pendidikan, infoemasi jabatan/pekerjaan dan informasi sosial dan
budaya/nilai-nilai), terutama oleh peserta didik.2

Fokus utama pelayanan bimbingan konseling yaitu klien dengan


berbagai permasalahannya dengan tujuan-tujuan konseling. Pemahaman
yang sangat perlu dihasilkan oleh layanan bimbingan konseling adalah
pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya, pemahaman
tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap
klien. Sebelum konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan,
maka mereka perlu terlebih dahulu memahami klien tersebut. Pemahaman
tersebut tidak hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan lebih jauh lagi
yaitu pemahaman menyangkut latar belakang pribadi klien, kekuatan dan
kelemahannya, serta kondisi lingkungannya.

Pemahaman tentang diri klien juga perlu bagi pihak-pihak lain,


khususnya pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan dan
kebahagiaan kehidupan klien tersebut. Bagi para siswa misalnya,
pemahaman orangtua terhadap anaknya itu sanagtlah penting. Dengan
memahami anaknya secara lebih dimungkinkan memberikan perhatian,
pelayanan, perlakuan ataupun kemudahan-kemudahan yang lebih besar
bagi perkembangan anak itu secara lebih terarah sesuai dengan kondisi
anak tersebut.

Berdasarkan pemahaman ini klien diharapkan mampu


mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.3

B. Fungsi Pencegahan dalam Bimbingan Konseling

2
Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta : Amzah, 2010), h.45
3
Kamaluddin, “Bimbingan dan Konseling Sekolah”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Vol. 17, Nomor 14, Juli 2011, h.2
Pencegahan didefenisikan sebagai upaya mempengaruhi dengan cara
yang positif dan bijaksana lingkungan yang dapat menimbulkan kesulitan
dan kerugian sebelum kesulitan dan kerugian itu benar-benar terjadi.
Fungsi pencegahan adalah upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh peserta didik.4

Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa


tentang cara menghindarkan diri dari pebuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adanlah
layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah
yang perlu diinformasikan kepada para asiwa dalam mencegah terjadinya
tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman
kera, merokok, penyalahgunaan obat-obat terlarang, drop out dan
pergaulan bebas.

Upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh seorang konselor adalah :5


a. Mendorong perbaikan lingkungan yang akan berdampak negative
terhadap individu yang bersangkutan
b. Mendorong perbaikan kondisi pribadi klien.
c. Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan
dan mempengaruhi pekembangan dan kehidupannya.
d. Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan
memberikan resiko yang besar, dan melakukan sesuatu yang akan
memberikan manfaat.
e. Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang
bersangkutan.

Upaya mendorong peningkatan kondisi pribadi klien dapat


diselenggarakan secara individu terhadap yang bersangkutan. Peningkatan

4
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h.16
5
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2004), h.206.
kemapuan khusus individu perlu dilakukan untuk memperkuat
perkembangan dan kehidupannya. Keterampilan pemecahan masalah,
keterampilan belajar dengan berbagai aspeknya, keterampilan
berkomunikasi dan hubungan social, merupakan beberapa contoh
kemampuan yang perlu ditingkatkan oleh individu.

Fungsi pencegahan dalam pelaksanaannya bagi konselor merupakan


bagian dari tugas kewajibannya yang amat penting. Bentuk kegiatannya
bisa berupa orientasi, bmbingan karir, inventarisasi data. Bentuk orientasi
biasa dilakukan adalah untuk memberikan pencegahan terhadap sesuatu
yang tidak diinginkan, misalnya diadakan orientasi tentang bahayanya
narkoba, itu dimaksudkan dengan adanya pengetahuan tentang berbagai
jenis narkoba dan bahayanya bagi tubuh kita apabila dikonsumsi, maka
akan mencegah pemakaian narkoba dikalangan siswa.

C. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan dalam BK


Menurut Prayitno dan Erman Amti, fungsi pemeliharaan berarti
memelihara
segala sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri individu (siswa), baik
hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang
telah dicapai selama inI.6 Fungsi Pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan
konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan
mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang
akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini
diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan
fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.7Maka simpulnya Fungsi

6
Ramlah. Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik. Jurnal Al-Mauizhah Vol 1.
No 1. September 2018.hlm.72.
7
Henny Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling Konsep, Teori dan Aplikasinya,
(Medan : LPPPI Medan, 2019), hlm.12-13.
pemeliharaan dan pengembangan, yaitu pemeliharaan dan pengembangan
yang dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan, dan program.8
Diketahui bahwa individu yang dibimbing memiliki potensi dan
kekuatan-kekuatan baik yang berupa pembawaan maupun hasil
perkembangan yang telah dicapai. Intelegensi yang tinggi, bakat yang
istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif,
cita-cita yang tinggi, kesehatan dan kebugaran jasmani, hubungan sosial
yang harmonis dan berbagai aspek positif lainya perlu dipertahankan dan
dipelihara dan lebih jauh dari itu selain dipelihara dan dipertahankan tetap
utuh, tidak rusak juga mengusahaka agar hal-hal tersebut bertambah baik,
kalau dapat lebih indah, lebih menyenangkan dan memiliki nilai tambah
dari pada waktu-waktu sebelumnya.
Dalam hal ini bimbingan berfungsi agar apa yang telah ada itu
dijaga dan dikembangkan ke arah yang lebih positif sehingga memberi
manfaat baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi lingkungan
masyarakat. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan sangat bervariasi
dan kompleks, tidak dapat berdiri sendiri. Fungsi pemeliharaan dan
pengembangan ini bersangkut paut dengan ketiga fungsi yang telah
diuraikan di atas (yaitu pemahaman, pencegahan dan pengentasan).
Selanjutnya dalam menjalankan fungsi pemeliharaan dan pengembangan
itu konselor seringkali tidak dapat berjalan sendiri, melainkan perlu
bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti guru, kepala sekolah, orang
tua dan lain-lain.

D. Fungsi Advokasi dalam BK

8
Lestari, Yuliana Dewi. Analisi Perwujudan Fungsi Bimbingan Konseling Pada Peserta Didik Kelas X
SMA Negeri 1 Pontianak.hlm.3.
Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang
mendapat perhatian.9
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah banyak dijumpai
permasalahan yang dialami siswa yang menyangkut pengembangan
kemanusiaan mereka. Potensi yang ada pada diri mereka tidak dapat
berkembang secara optimal, mereka yang berbakat tidak dapat
mengembangkan bakatnya, mereka yang berkecerdasan tinggi kurang
mendapatkan rangsangan dan fasilitas pendidikan sehingga bakat dan
kecerdasan yang merupakan karunia Tuhan yang tak ternilai harganya itu
menjadi terbuang sia-sia.
Konselor/guru pembimbing sebagai personil yang diberi tugas
tanggung jawab melaksanakan BK dapat melakukan berbagai upaya
melindungi sekaligus membela siswa dari penyimpangan terhadap hak dan
kewajiban dari mal praktekpendidikan. Dengan fungsi advokasi, anak
dibela untuk mendapatkan pemenuhan atas hak-hak pendidikan yang
terabaikan.
Prayitno (2002:61) mengungkapkan bahwa fungsi advokasi,
khususnya advokasi pendidikan, memberikan pembelaan terhadap siswa
yang mendapat perlakuan yang bertentangan atau melanggar hak-hak
pendidikannya. Dengan fungsi adokasi itu hak-hak pendidikan itu
diupayakan untuk ditegakkan.10

BAB III

9
Kamaluddin. Bimbingan Dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Vol.17 No.
4 Juli 2011.hlm.448.
10
Dra.Suhertina. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.2014. (Pekanbaru: CV MUTIARA PESISIR
SUMATRA).hlm.33-36.
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
Henny Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling Konsep,
Teori dan Aplikasinya, (Medan : LPPPI Medan, 2019).

Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta : Amzah, 2010).

Kamaluddin, “Bimbingan dan Konseling Sekolah”, Jurnal Pendidikan dan


Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 14, Juli 2011.

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling,


(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010).

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, (Jakarta :


PT. Rineka Cipta, 2004).

Ramlah. Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik.


Jurnal Al-Mauizhah Vol 1. No 1. September 2018.

Lestari, Yuliana Dewi. Analisi Perwujudan Fungsi Bimbingan Konseling


Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Pontianak. Program Studi
Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email: lianatari66@gmail.com.

Dra.Suhertina. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.2014. (Pekanbaru:


CV MUTIARA PESISIR SUMATRA).hlm.33-36.

Anda mungkin juga menyukai