Anda di halaman 1dari 35

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Pola 17+

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Bimbingan dan Konseling) Dosen Pengampu : Agung Slamet Kusmanto, S.Pd.

Oleh:

Mokh. Badrudin 2011-31-026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN AKADEMIK 2013

Layanan Orientasi A. Makna Layanan Orientasi Orientasi berarti tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru (Prayitno dalam Tohirin: 2008). Layanan orientasi dapat diartikan sebagai suatu layanan terhadap siswa di sekolah yang berkenaan dengan tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru. Individu akan mengalami kesulitan bersosialisasi dalam kondisi ke-terasingan sehingga dapat menimbulkan perilaku mal adaptif. Layanan orientasi akan menjembatani individu dengan suasana atau objek objek baru.

B. Tujuan Layanan Orientasi Secara umum, tujuan layanan orientasi adalah membantu individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau sesuatu yang baru. Secara lebih khusus, tujuan layanan orientasi berkenaan dengan fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Fungsi Pemahaman Layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar memiliki pemahaman tentang berbagai hal yang penting dari suasana yang baru saja dijumpainya. b. Fungsi Pencegahan Layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar terhindar dari hal-hal negatif apabila individu tidak memahami situasi atau lingkungan yang baru. c. Fungsi Pengembangan Setelah individu mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap situasi yang baru, maka ia akan mampu mengembangkan dan memelihara potensi dirinya. d. Fungsi Advokasi Pemahaman tentang situasi yang baru dan kemampuan konstruktif memasuki suasana baru merupakan jalan bagi pengentasan dan dalam membela hak-hak pribadi sendiri.

C. Isi Layanan Orientasi Isi layanan orientasi adalah hal-hal yang berkenaan dengan suasana, lingkungan, dan objek-objek yang baru bagi individu, meliputi bidang-bidang: a. Pengembangan pribadi; b. Pengembangan hubungan sosial; c. Pengembangan kegiatan belajar; d. Pengembangan karier; e. Pengembangan kehidupan berkeluarga; f. Pengembangan kehidupan beragama;

Layanan Informasi A. Makna Layanan Informasi Layanan informasi merupakan layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan (Winkel, 1991). Maka dapat dikatakan bahwa layanan informasi merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.

B. Tujuan Layanan Informasi Layanan informasi bertujuan agar individu menguasai informasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup sehari-hari dan perkembangan dirinya. Penguasaan berbagai informasi dapat digunakan untuk mencegah, memecahkan suatu masalah, memelihara dan mengembangkan potensi individu serta memungkinkan individu yang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya. Selain itu, layanan informasi bertujuan mengembangkan kemandirian, misalnya: mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara objektif, positif, dan dinamis; mengambil keputusan; mengerahkan diri untuk kegiatan bermanfaat sesuai keputusan yang diambil; mengaktualisasikan secara terintegrasi.

C. Isi Layanan Informasi Informasi yang menjadi isi layanan harus mencakup seluruh bidang, yaitu: a. Informasi tentang perkembangan diri; b. Informasi tentang hubungan antar pribadi, sosial, nilai-nilai, dan moral; c. Informasi tentang pendidikan, kegiatan belajar, dan IPTEK; d. Informasi tentang dunia karir dan ekonomi; e. Informasi tentang sosial budaya, politik, dan kewarganegaraan; f. Informasi tentang kehidupan berkeluarga; g. Informasi tentang agama, kehidupan beragama, dan seluk beluknya;

Layanan Penempatan dan Penyaluran

A. Makna Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan adalah usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di sekolah dan madrasah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan tertentu (Winkel, 1991).

B. Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan ini agar siswa memperoleh tempat (lingkungan fisik, psikis, sosio-emosional, budaya) yang sesuai untuk pengembangan potensi dirinya. Selain itu terdapat berbagai fungsi sebagai tujuan yang lebih khusus, yaitu: a. Fungsi pemahaman Layanan ini bertujuan agar siswa memahami potensi dan kondisi dirinya sendiri serta kondisi lingkungannya. b. Fungsi pencegahan Layanan ini bertujuan untuk mencegah semakin parahnya masalah, hambatan, dan kerugian yang dialami individu agar tidak berlarut-larut c. Fungsi pengentasan Layanan ini bertujuan mengangkat individu menuju kondisi yang lebih baik. Fungsi ini berkaitan dengan fungsi pencegahan. Apabila upaya ini berhasil, maka fungsi pencegahan akan terangkat. d. Fungsi perkembangan dan pemeliharaan Layanan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan memeliharanya dari hal yang dapat menghambat dan merugikan perkembangannya.

C. Isi Layanan Penempatan dan Penyaluran Dari sisi potensi siswa, isi layanan penempatan dan penyaluran mencakup potensi intelegensi, bakat, minat, dan kecenderungan-kecenderungan pribadi; kondisi psikofisik (hiperaktif, cepat lelah, alergi terhadap kondisi lingkungan tertentu.; kemampuan komunikasi dan kondisi hubungan sosial; kemampuan panca indra, dan kondisi fisik (jenis kelamin, ukuran badan, dan lainnya). Selain itu dilihat dari sisi kondisi lingkungan, isi layanan ini mencakup kondisi fisik, kelengkapan dan tata letak susunannya; kondisi udara dan cahaya; kondisi hubungan sosio emosional; kondisi dinamis suasana kerja dan cara-cara bertingkah laku; kondisi statis seperti aturan dan pembatasan.

Layanan Penguasaan Konten A. Makna Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten adalah suatu layanan bantuan kepada individu baik sendiri maupun kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar (Prayitno n Erman, 2004). Dengan penguasaan konten, diharapkan individu mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah yang dialaminya. Layanan penguasaan konten juga bermakna suatu bantuan kepada individu agar menguasai aspek-aspek (fakta, data, konsep, proses, hokum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap, dan tindakan secara terintegrasi). Kemampuan dan kompetensi tersebut didapat oleh siswa melalui proses belajar.

B. Tujuan Layanan Penguasaan Konten Tujuan umumnya ialah menguasai aspek-aspek tersebut secara terintegrasi. Tujuan khususnya adalah: a. b. c. d. Fungsi pemahaman; Fungsi pencegahan; Fungsi pencegahan; Fungsi pengembangan dan pemeliharaan.

C. Isi Layanan Penguasaan Konten Isi layanan penguasaan konten dapat mencakup pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kemampuan hubungan sosial, pengembangan kegiatan belajar,

pengembangan dan perencanaan karier, pengembangan kehidupan berkeluarga, pengembangan kehidupan beragama.

Layanan Konseling Perorangan A. Makna Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan adalah layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien (Prayitno n Erman, 2004). Pembahasan masalah bersifat holistik, mendalam, dan menyentuh hal-hal penting tentang diri klien tetapi bersifat spesifik menuju pemecahan masalah.

B. Tujuan Layanan Konseling Perorangan Tujuannya adalah agar klien dapat memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungan, masalah yang dialami, kekuatan dan kelemahannya, upaya mengatasinya. Atau dengan kata lain untuk mengentaskan masalah yang dialami klien. Tujuan khusus layanan konseling perorangan yaitu: a. Fungsi Pemahaman Layanan konseling perorangan bertujuan agar klien memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam, komprehensif, positif, dan dinamis b. Fungsi Pengentasan Tujuannya yaitu untuk mengentaskan klien dari masalah yang dialaminya c. Fungsi Pengembangan dan Pemeliharaan Tujuannya yaitu untuk mengembangkan potensi dan memelihara unsur-unsur positif klien.

C. Isi Layanan Konseling Perorangan Masalah yang dibicarakan dalam konseling perorangan tidak ditetapkan oleh konselor sebelum dilaksanakan proses konseling untuk mengidentifikasi masalah yang

sesungguhnya. Masalah yang akan dibicarakan sebaiknya ditentukan sendiri oleh klien dengan pertimbangan konselor. Masalah yang dapat dijadikan isi layanan ini mencakup masalah yang berkenaan dengan bidang pengembangan pribadi, social, pendidikan atau kegiatan belajar, karier, kehidupan berkeluarga, dan kehidupan beragama.

Layanan Bimbingan Kelompok A. Makna Bimbingan Kelompok Mengacu pada berbagai sumber yang ada, secara sederhana dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan kelompok ialah: Salah satu jenis layanan dalam bimbingan dan konseling berupa kegiatan yang di dalamnya terdapat Pemimpin Kelompok (PK) dan Anggota Kelompok (AK) guna membahas suatu topik permasalahan yang sifatnya umum untuk dibahas secara bersama-sama melalui dinamika kelompok yang aktif, efektif, harmonis dan sinergis. Topik yang disampaikan dapat bersifat bebas yakni bersumber dari anggota kelompok, maupun dapat bersifat tugas yakni topik yang dibicarakan bersumber dari pemimpin kelompok yang dalam hal ini ialah guru pembimbing atau konselor.

B. Tujuan Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok memiliki dua tujuan yakni, tujuan umum dan tujuan khusus: 1. Tujuan Umum Secara umum tujuan bimbingan kelompok ialah harapan agar dapat terjalinnya suatu hubungan tidak hanya sebatas formal melainkan lebih pada hubungan interpersonal antara anggota kelompok dengan pemimpin kelompok dan yang utama ialah terjalinnya interaksi, komunikasi, dan relasi yang harmonis antar anggota kelompok. 2. Tujuan Khusus Selain tujuan yang sifatnya umum, bimbingan kelompok juga memiliki spesifikasi tujuan yakni adanya transaksi informasi baik dari pemimpin kelompok maupun dari anggota kelompok dengan harapan setiap anggota kelompok mampu menerima, memahami, dan menghayati mengenai topik yang dibicarakan dan yang lebih penting adalah komitmen setiap anggota kelompok untuk mengaplikasikan pemahaman mengenai informasi yang telah didapatkan dalam kehidupan kesehariannya.

C. Fungsi Bimbingan Kelompok Sama halnya dengan fungsi bimbingan dan konseling pada umumnya, bimbingan kelompok sebagai salah satu jenis layanan BK juga memiliki fungsi yang sama yakni: 1. Fungsi Pemahaman Melalui kegiatan BKp, setiap AK diharapkan dapat memahami mengenai esensi isi yang telah dibahas dan dibicarakan melalui informasi yang telah didapatkan.

2. Fungsi Pencegahan Setelah setiap AK memahami esensi isi dari topik yang dibahas, diharapakan mereka dapat terhindar dari perilaku yang maladaptif. 3. Fungsi Pemeliharaan Setelah anggota kelomppok tercegah dari perilaku yang maladaptif, maka nilai-nilai yang sifatnya positif diharapkan dapat terjaga dan terpelihara, sekaligus sebagai antisipasi dari timbulnya perilaku yang negatif. 4. Fungsi Pengembangan Setelah setiap AK memahami esensi dari topik yang dibicarakan dan tercegah dari perilaku yang tidak diinginkan serta perilaku yang positif dapat terpelihara, maka fungsi selanjutnya ialah fungsi pengembangan yakni diharapkan melalui kegiatan ini setiap potensi, bakat, minat, dan nilai-nilai yang sifatnya positif dapat lebih dikembangkan sebagai perwujudan dari aktualisasi diri (development).

D. Isi Layanan Bimbingan Kelompok Materi layanan bimbingan kelompok dapat dibahas berbagai yang berguna bagi siswa. Materi layanan bimbingan kelompok meliputi: a. b. Pemahaman dan pemantapan kehidupan beragama dan hidup sehat. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya (termasuk perbedaan individu, sosial, budaya serta permasalahannya) c. Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik, dan peristiwa, yang terjadi di masyarakat serta pengendalian / pemecahan. d. Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif untuk belajar, kegiatan sehari-hari dan waktu senggang. e. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan dan berbagai konsekuensinya. f. Pengembangan sikap kebiasaan belajar, pemahaman hasil belajar, timbulnya kegagalan belajar, dan cara penanggulangannya. g. h. Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier serta perencanaan masa depan.

Layanan Konseling Kelompok

A. Makna Konseling Kelompok Menurut Tohirin (2008) konseling kelompok dapat dimaknai sebagai suatu upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.

B. Tujuan Konseling Kelompok Tujuan dan fungsi fungsi layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan konseling kelompok ialah fungsi pengentasan.

C. Isi Layanan Konseling Kelompok Materi umum layanan konseling kelompok diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang meliputi segenap bidang bimbingan. Masalah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh anggota kelompok. Materi layanan konseling kelompok dalam bidang-bidang bimbingan meliputi: a. b. Layanan konseling kelompok dalam bimbingan pribadi, Layanan konseling kelompok dalam bimbingan sosial meliputi penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas dan mengentaskan sosial siswa, c. Layanan konseling kelompok dalam bimbingan belajar meliputi penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas dan mengentaskan masalah belajar siswa, d. Layanan konseling kelompok dalam bimbingan karir meliputi penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas dan mengentaskan masalah karir siswa. Penyelenggaraan layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok merupakan dua jenis layanan yang saling keterkaitan sangat kuat keduanya menggunakan dinamika kelompok sebagai media kegiatannya kecuali pemahaman dan pengentasan masalah sebagai fungsi pokok konseling kelompok adalah suasana kejiwaan yang sehat antara lain berkenaan dengan spontanitas, perasaan positif (senang, gembira, rileks, nikmat, puas, bangga).

Layanan Konsultasi A. Makna Layanan Konsultasi Prayitno dalam Tohirin (2008) menyatakan bahwa konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap muka antar konselor (sebagai konsultan) dengan konsulti. Dalam layanan konsultasi ada tiga pihak yang tidak bias dipisahkan, yaitu konselor, konsulti, dan pihak ketiga. Masalah-masalah yang dikonsultasikan mencakup berbagai hal yang dialami pihak ketiga dalam kehidupan sehari-hari terutama menyangkut statusnya sebagai siswa baik di sekolah atau madrasah.

B. Tujuan Layanan Konsultasi Tujuan konsultasi secara umum dapat bertujuan agar klien (siswa) dengan kemampuan sendiri dapat menangani kondisi atau permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang mempunyai hubungan baik dengan konsulti, sehingga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga setidak-tidaknya menjadi tanggung jawab konsulti. Secara lebih khusus, tujuan layanan konsultasi adalah agar konsulti memiliki kemampuan diri yang berupa: wawasan, pemahaman, dan cara-cara bertindak yang terkait langsung dengan suasana atau permasalahan pihak ketiga.

C. Isi Layanan Konsultasi Isi layanan konsultasi dapat mencakup berbagai bidang pengembangan. Layanan konsultasi dapat menyangkut pengembangan bidang pribadi, hubungan sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga, dan kehidupan beragama. Dapat disimpulkan isi layanan konsultasi dapat menyangkut berbagai bidang kehidupan yang luas yang dialami oleh individu-individu (pihak ketiga). Mencakup hal-hal yang di sekolah sebaiknya untuk konsultasi di sekolah berkaitan dengan hal-hal siswa sebagai pelajar. Pelaksanaan layanan konsultasi menempuh beberapa tahap kegiatan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi dan tindak lanjut serta laporan.

Layanan Mediasi A. Makna Layanan Mediasi Mediasi menurut asal bahasanya yaitu media yang berasal dari medium yang berarti perantara. Dari arti menurut tata bahasa maka mediasi dapat diartikan suatu kegiatan yang mengantarai atau menjadi wasilah atau menghubungkan yang semula terpisah atau menjalin hubungan antara dua kondisi yang berbeda dan mengadakan kontak sehingga yang semula dua pihak yang terpisah menjadi saling terkait. Menurut Prayitno dalam Tohirin (2008) layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.

B. Tujuan Layanan Mediasi Tujuan adanya layanan mediasi tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif di antara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan. Secara lebih rincinya tujuan adanya mediasi supaya terjadi perubahan atas kondisi awal yang negatif (bertikai atau bermusuhan) menjadi kondisi baru (kondusif dan bersahabat) dalam hubungan antara kedua belah pihak yang bermasalah.

C. Isi Layanan Mediasi Isi dari layanan mediasi dapat berupa hal-hal yang berhubungan dengan individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok yang sedang mengalami adanya pertikaian atau permusuhan. Masalah-masalah tersebut dapat mencakup: pertikaian kepemilikan sesuatu, kejadian dadakan (perkelahian), perasaan tersinggung, dendam dan sakit hati dan lain-lainnya.

Satuan Layanan Orientasi A. Topik permasalahan/ bahasan B. Topik khusus C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai : Ketika dan setelah mengikuti kegiatan orientasi, siswa diharapkan dapat memahami eksistensi dan fungsi BK sebagai suatu layanan bagian integral dari pendidikan. G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan : Siswa Kelas IX U : 1. Berkenalan dan menjalin hubungan kedekatan 2. Mengenalkan kinerja guru BK yang seharusnya I. Uraian materi : Berkenaan dengan kegiatan orientasi, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. Pengertian BK 2. Tujuan dan Fungsi BK 3. Tugas dan kinerja guru BK J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal/ semester M. Alokasi Waktu N. Penyelenggara layanan O. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan : Siswa kelas IX U sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan P. Alat dan perlengkapan yang digunakan Q. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). 3. Kemampuan siswa dalam membahas pendapat (Interaksi). : Buku panduan, angket, slide, dan alat tulis. : Klasikal (ceramah, tanya jawab, dan diskusi) : Kelas IX U, MTs. Walisongo Kayen : Kamis, 12 Desember 2013 / Semester ganjil : 1 x 90 menit : Mokh. Badrudin : Sosialisasi esensi BK : Mengenal esensi BK dengan skema bermain bersama : Belajar : Layanan Orientasi : Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan

4. Pengaruh positif yang ditularkan peserta kepada anggota kelompok lainnya (Kontribusi). 5. Pemahaman siswa tentang esensi BK. 6. Konselor, wali kelas, dan pihak terkait dapat memantau perkembangan dan aktivitas siswa seusai mengikuti layanan orientasi. R. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan informasi 2. Layanan konsultasi S. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung T. Catatan khusus : Tampilan kepustakaan :

Orientasi berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 12 Desember 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Satuan Layanan Informasi A. Topik permasalahan/ bahasan B. Topik khusus : Peran dan fungsi : Memahami Tugas dan kapasitas setiap anggota dalam keluarga C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai : Ketika dan setelah mengikuti kegiatan informasi, konseli diharapkan dapat memahami tugas dan kapasitas setiap anggota dalam keluarga G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan : Siti Barokah (ibu rumah tangga) : 1. Menjalin hubungan kedekatan dan keterbukaan 2. Menginformasikan tugas dan kapasitas setiap anggota dalam keluarga I. Uraian materi : Berkenaan dengan kegiatan informasi, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. Esensi dan urgensi menikah 2. Tugas dan kapasitas setiap anggota keluarga J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal M. Alokasi Waktu N. Penyelenggara layanan O. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan : Ibu Siti Barokah sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan P. Alat dan perlengkapan yang digunakan Q. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan konseli dalam mengikuti kegiatan. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). : Pedoman interview dan alat tulis. : Interview dan diskusi : Rumah singgah : Kamis, 12 Desember 2013 : 1 x 60 menit : Mokh. Badrudin : Keluarga : Layanan Informasi : Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan

2. Kemampuan konseli dalam membahas pendapat (Interaksi). 3. Pemahaman konseli tentang tugas dan kapasitas setiap anggota dalam keluarga R. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan orientasi 3. Layanan konsultasi S. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan data 3. Tampilan kepustakaan T. Catatan khusus :

Informasi berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 12 Desember 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Satuan Layanan Penempatan dan Penyaluran

A. Topik permasalahan/ bahasan

: Pentingnya Pendidikan : Pendidikan sebagai pijakan meraih kesuksesan di masa depan

B. Topik khusus

C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai

: Karier : Layanan Penempatan dan Penyaluran : Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan

: Ketika dan setelah mengikuti kegiatan, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya pendidikan sebagai pijakan meraih kesuksesan di masa depan

G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan

: Siswa Kelas IX U : 1. Menjalin hubungan kedekatan dan keterbukaan 2. Menginformasikan pentingnya pendidikan bagi kesuksesan di masa depan

I. Uraian materi

: Berkenaan dengan kegiatan informasi, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. Esensi dan urgensi pendidikan dan masa depan 2. Kiat sukses meraih masa depan dengan pendidikan

J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal/ semester M. Alokasi Waktu N. Penyelenggara layanan O. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan

: Klasikal (ceramah, tanya jawab, dan diskusi) : Kelas IX U, MTs. Walisongo Kayen : Kamis, 12 Desember 2013 / Semester ganjil : 1 x 60 menit : Mokh. Badrudin

: siswa kelas IX U sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan

P. Alat dan perlengkapan yang digunakan Q. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). : Buku panduan, angket, slide, dan alat tulis.

3. Kemampuan siswa dalam membahas pendapat (Interaksi). 4. Pengaruh positif yang ditularkan peserta kepada anggota kelompok lainnya (Kontribusi). 5. Pemahaman siswa tentang pentingnya pendidikan sebagai pijakan meraih kesuksesan di masa depan 6. Konselor, wali kelas, dan pihak terkait dapat memantau perkembangan dan aktivitas siswa seusai mengikuti layanan penempatan dan

penyaluran. R. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan orientasi 2. Layanan konsultasi 3. Layanan informasi S. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 4. Himpunan data 5. Tampilan kepustakaan T. Catatan khusus :

Penempatan dan penyaluran berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 12 Desember 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Satuan Layanan Penguasaan Konten

A. Topik permasalahan/ bahasan

: Kemandirian : Membangun kemampuan menghadapi kesulitan : Pribadi : Layanan Penguasaan Konten : Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan

B. Topik khusus C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai

: Ketika dan setelah mengikuti kegiatan, siswa diharapkan dapat membangun kemampuan dirinya dalam menghadapi kesulitan yang dialaminya

G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan

: Paijo (Siswa Kelas IX U) : 1. Menjalin hubungan kedekatan dan keterbukaan 2. Menciptakan kemandirian dan memunculkan kemampuan dengan berbagai permainan.

I. Uraian materi

: Berkenaan dengan kegiatan layanan, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. Esensi dan urgensi kemandirian 2. Kiat sukses mandiri dengan motivasi

J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal/ semester M. Hari, tanggal N. Alokasi Waktu O. Penyelenggara layanan P. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan

: Klasikal (ceramah, tanya jawab, dan diskusi) : Kelas IX U, MTs. Walisongo Kayen : Kamis, 12 Desember 2013 / Semester ganjil : Kamis, 12 Desember 2013 : 1 x 60 menit : Mokh. Badrudin

: (Paijo) siswa kelas IX U sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan

Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan R. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). : Buku panduan, angket, slide, dan alat tulis.

3. Kemampuan siswa dalam membahas pendapat (Interaksi). 5. Pemahaman siswa tentang pentingnya kemandirian 6. Konselor, wali kelas, dan pihak terkait dapat memantau perkembangan dan aktivitas siswa seusai mengikuti layanan penguasaan konten S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan orientasi 2. Layanan konsultasi 3. Layanan informasi T. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan data 3. Tampilan kepustakaan U. Catatan khusus :

Penguasaan konten berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 12 Desember 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Layanan Konseling Perorangan


A. Topik permasalahan/ bahasan

: Terlambat : Mengubah perilaku terlambat menjadi cepat sigap : Pribadi : Layanan Konseling perorangan :Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan, pengentasan

B. Topik khusus C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai

: Ketika dan setelah mengikuti kegiatan, siswa diharapkan dapat mengubah perilaku dari yang sering terlambat menjadi cepat sigap.

G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan

: Paijo (Siswa Kelas IX U) : 1. Menjalin hubungan kedekatan dan keterbukaan 2.Menciptakan suasana konseling yang hangat dan menyenangkan.

I. Uraian materi

: Berkenaan dengan kegiatan layanan, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. identifikasi masalah 2. diagnosis 3. prognosis 4. treatment 5. follow up 6. evaluation

J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal/ semester M. Hari, tanggal N. Alokasi Waktu O. Penyelenggara layanan P. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan

: Klasikal (ceramah, tanya jawab, dan diskusi) : Kelas IX U, MTs. Walisongo Kayen : Kamis, 12 Desember 2013 / Semester ganjil : Kamis, 12 Desember 2013 : 6 x 60 menit : Mokh. Badrudin

: (Paijo) siswa kelas IX U sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan

Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan R. Rencana penilaian dan : himpunan data dan presensi

tindak lanjut

: 1. Kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). 3. Kemampuan siswa dalam membahas pendapat (Interaksi). 5. Pemahaman siswa tentang pentingnya kedisiplinan 6. Konselor, wali kelas, dan pihak terkait dapat memantau perkembangan dan aktivitas siswa seusai mengikuti layanan konseling perorangan.

S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan orientasi 2. Layanan konsultasi 3. Layanan konseling kelompok T. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan data 3. Tampilan kepustakaan U. Catatan khusus :

Konseling perorangan berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 12 Desember 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Layanan Bimbingan Kelompok A. Topik permasalahan/ bahasan B. Topik khusus : Disiplin (Tugas) : Menumbuhkan Sikap Disiplin Dalam Diri Sebagai Pijakan Meraih Prestasi C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan : Belajar : Bimbingan Kelompok : Pencegahan, Pemahaman, Pemeliharaan dan Pengembangan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai : Ketika dan setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, siswa diharapkan dapat : Tujuan umum: 1. Ikut serta mengembangkan dinamika kelompok yang kuat, aktif, efektif; harmonis dan sinergis. 2. Berani mengutarakan pendapat, ide, dan saran serta memberikan tanggapan kepada anggota lain; 3. Menerima pendapat, ide, dan saran dari orang lain; 4. Menjalin hubungan dan keakraban yang sifatnya interpesonal tidak sebatas formal; 5. Saling mengisi dan berbagi mengenai pengetahuan dan pengalamannya (transfer pengalaman belajar). Tujuan khusus: 1. Memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan. 2. Memelihara, mengembangkan dan menjadi pribadi yang disiplin di setiap kegiatan dalam kehidupan kesehariannya. 3. Terhindar dari kebiasaan buruk tidak disiplin dan malas dalam setiap kegiatan. 4. Berperan aktif dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, kooperatif dan kompetitif. G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan : Siswa Kelas IX U : 1. Kegiatan Pemimpin Kelompok a. Tahap Pembentukan

1) Menyampaikan salam dan ucapan terima kasih serta memimpin doa. 2) Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok. 3) Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok. 4) Menjelaskan asas-asas yang digunakan. 5) Melaksanakan perkenalan, permainan, dan kesepakatan waktu. b. Tahap Peralihan 1) Menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk masuk pada kegiatan selanjutnya. 2) Menawarkan kepada anggota kelompok tentang topik yang akan dibahas (topik tugas/bebas). 3) Memberikan contoh topik/ permasalahan. c. Tahap Kegiatan 1) Mengemukakan/ Memberi kesempatan

kepada setiap anggota kelompok untuk menyampaikan topik. 2) Menyepakati topik yang akan dibahas. 3) Mendorong anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang dibahas. 4) Mengarahkan anggota kelompok untuk membahas topik secara sistematis. 5) Membahas topik yang sudah disepakati. 6) Melaksanakan selingan atau permainan dan menciptakan kehangatan dalam mengelola bimbingan kelompok. 7) Menyimpulkan dan mengamati perkembangan setiap anggota dalam pembahasan topik.

d. Tahap Pengakhiran 1) Menginformasikan kepada anggota bahwa kegiatan akan segera diakhiri. 2) Meminta setiap anggota kelompok untuk memberikan pesan, kesan dan harapannya setelah mengikuti kegiatan. 3) Meminta anggota untuk menyampaikan komitmennya terhadap topik yang dibahas. 4) Membahas kegiatan bimbingan kelompok lanjutan. 5) Memimpin doa, mengucapkan terima kasih dilanjutkan dengan salam dan perpisahan. 2. Kegiatan Anggota Kelompok a. Menjawab salam dan ikut berdoa menurut kepercayaan masing-masing, serta mengikuti permainan dalam rangka menjalin keakraban dan kehangatan dalam proses kegiatan. b. Memperhatikan penjelasan pemimpin kelompok mengenai hal-hal penting tentang bimbingan kelompok dan bertanya jika kurang jelas. c. Mengikuti instruksi dari pemimpin kelompok. d. Menyepakati dan membahas topik. e. Aktif menyampaikan pendapat. f. Aktif membahas pendapat anggota kelompok. g. Menyampaikan pesan, kesan, harapan setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. I. Uraian materi : Berkenaan dengan kegiatan BKp, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. Pengertian disiplin 2. Macam-macam disiplin 3. Tujuan dan manfaat disiplin 4. Faktor yang mempengaruhi sikap disiplin 5. Cara menumbuhkan sikap disiplin 6. Implementasi sikap disiplin

J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal/ semester M. Alokasi Waktu N. Penyelenggara layanan O. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan

: Klasikal (ceramah, tanya jawab, dan diskusi) : Kelas IX U, MTs. Walisongo Kayen : Rabu, 25 September 2013 / Semester ganjil : 1 x 90 menit : Mokh. Badrudin

: Siswa kelas IX U sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan

P. Alat dan perlengkapan yang digunakan Q. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). 3. Kemampuan siswa dalam membahas pendapat anggota kelompok (Interaksi). 4. Pengaruh positif yang ditularkan peserta kepada anggota kelompok lainnya (Kontribusi). 5. Pemahaman siswa tentang pentingnya sikap disiplin di dalam kehidupan sehari-hari melalui angket (Laijapen). 6. Konselor, wali kelas, dan pihak terkait dapat memantau perkembangan dan aktivitas siswa seusai mengikuti bimbingan kelompok (Laijapan). R. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan informasi 4. Layanan konsultasi S. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan data 3. Tampilan kepustakaan T. Catatan khusus : : Buku panduan, angket, slide, dan alat tulis.

BKp berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 16 September 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Layanan Konseling Kelompok A. Topik permasalahan/ bahasan B. Topik khusus : Disiplin (Tugas) : Menumbuhkan Sikap Disiplin Dalam Diri Sebagai Pijakan Meraih Prestasi C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan : Belajar : Konseling Kelompok : Pencegahan, Pemahaman, Pemeliharaan dan Pengembangan, Pengentasan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai : Ketika dan setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, siswa diharapkan dapat : Tujuan umum: 1. Ikut serta mengembangkan dinamika kelompok yang kuat, aktif, efektif; harmonis dan sinergis. 2. Berani mengutarakan pendapat, ide, dan saran serta memberikan tanggapan kepada anggota lain; 3. Menerima pendapat, ide, dan saran dari orang lain; 4. Menjalin hubungan dan keakraban yang sifatnya interpesonal tidak sebatas formal; 5. Saling mengisi dan berbagi mengenai pengetahuan dan pengalamannya (transfer pengalaman belajar). Tujuan khusus: 1. Memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan. 2. Memelihara, mengembangkan dan menjadi pribadi yang disiplin di setiap kegiatan dalam kehidupan kesehariannya. 3. Terhindar dari kebiasaan buruk tidak disiplin dan malas dalam setiap kegiatan. 4. Berperan aktif dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, kooperatif dan kompetitif. G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan : Paijo (Siswa Kelas IX U) : 1. Kegiatan Pemimpin Kelompok

a. Tahap Pembentukan 1) Menyampaikan salam dan ucapan terima kasih serta memimpin doa. 2) Menjelaskan arti dan tujuan konseling kelompok. 3) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok. 4) Menjelaskan asas-asas yang digunakan. 5) Melaksanakan perkenalan, permainan, dan kesepakatan waktu. b. Tahap Peralihan 1) Menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk masuk pada kegiatan selanjutnya. 2) Menawarkan kepada anggota kelompok tentang topik yang akan dibahas (topik tugas/bebas). 6) Memberikan contoh topik/ permasalahan. c. Tahap Kegiatan 1) Mengemukakan/ Memberi kesempatan

kepada setiap anggota kelompok untuk menyampaikan topik. 2) Menyepakati topik yang akan dibahas. 3) Mendorong anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang dibahas. 4) Mengarahkan anggota kelompok untuk membahas masalah secara sistematis. 5) Membahas masalah yang sudah disepakati. 6) Melaksanakan selingan atau permainan dan menciptakan kehangatan dalam mengelola konseling kelompok. 7) Menyimpulkan dan mengamati perkembangan setiap anggota dalam pembahasan masalah.

d. Tahap Pengakhiran 1) Menginformasikan kepada anggota bahwa kegiatan akan segera diakhiri. 2) Meminta setiap anggota kelompok untuk memberikan pesan, kesan dan harapannya setelah mengikuti kegiatan. 3) Meminta anggota untuk menyampaikan komitmennya terhadap topik yang dibahas. 4) Membahas kegiatan konseling kelompok lanjutan. 5) Memimpin doa, mengucapkan terima kasih dilanjutkan dengan salam dan perpisahan. 3. Kegiatan Anggota Kelompok a. Menjawab salam dan ikut berdoa menurut kepercayaan masing-masing, serta mengikuti permainan dalam rangka menjalin keakraban dan kehangatan dalam proses kegiatan. b. Memperhatikan penjelasan pemimpin kelompok mengenai hal-hal penting tentang konseling kelompok dan bertanya jika kurang jelas. c. Mengikuti instruksi dari pemimpin kelompok. d. Menyepakati dan membahas topik. e. Aktif menyampaikan pendapat. f. Aktif membahas pendapat anggota kelompok. g. Menyampaikan pesan, kesan, harapan setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. I. Uraian materi : Berkenaan dengan kegiatan KKp, uraian materi yang akan dibahas ialah mengadakan pengupayaan

pengentasan masalah terhadap masalah yang ada J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal/ semester M. Alokasi Waktu N. Penyelenggara layanan : klasikal : Kelas IX U, MTs. Walisongo Kayen : Rabu, 25 September 2013 / Semester ganjil : 1 x 90 menit : Mokh. Badrudin

O. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan : Paijo dan 9 teman kelas IX U sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan P. Alat dan perlengkapan yang digunakan Q. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). 3. Kemampuan siswa dalam membahas pendapat anggota kelompok (Interaksi). 4. Pengaruh positif yang ditularkan peserta kepada anggota kelompok lainnya (Kontribusi). 5. Pemahaman siswa tentang pentingnya sikap disiplin di dalam kehidupan sehari-hari melalui angket (Laijapen). 6. Konselor, wali kelas, dan pihak terkait dapat memantau perkembangan dan aktivitas siswa seusai mengikuti konseling kelompok (Laijapan). Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan informasi 2. Layanan konsultasi 3. konseling perseorangan R. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan data 3. S. Catatan khusus : Konferensi kasus : Buku panduan, slide, dan alat tulis.

KKp berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 16 September 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Layanan Konsultasi
A. Topik permasalahan/ bahasan

: Pergaulan : Memahami pola hubungan yang harmonis sinergis, dan menyenangkan

B. Topik khusus

C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai

: Keluarga : Layanan konsultasi : Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan

: Ketika dan setelah mengikuti kegiatan, siswa diharapkan dapat memahami pola hubungan yang harmonis sinergis, dan menyenangkan

G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan

: Sumiati : 1. Menjalin hubungan kedekatan dan keterbukaan 2. Menginformasikan mengenai pola hubungan yang harmonis, sinergis, hangat, dan menyenangkan

I. Uraian materi

: Berkenaan dengan kegiatan layanan, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. Esensi dan urgensi hubungan 2. Informasi berbagai jenis pola hubungan keluarga

J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal M. Alokasi Waktu N. Penyelenggara layanan O. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan

: tatap muka : rumah singgah : Kamis, 12 Desember 2013 : 1 x 60 menit : Mokh. Badrudin

: sumiati sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan

P. Alat dan perlengkapan yang digunakan Q. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan konseli dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). : Buku panduan, angket, slide, dan alat tulis.

3. Kemampuan konseli dalam membahas pendapat (Interaksi). 5. Pemahaman konseli tentang pola hubungan yang harmonis sinergis, dan menyenangkan R. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan orientasi 2. Layanan penempatan dan penyaluran 3. Layanan informasi S. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan data 3. kunjungan rumah T. Catatan khusus :

konsultasi berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 16 September 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Layanan Mediasi
A. Topik permasalahan/ bahasan

: Perceraian : Antipati berpisah dengan saling menerima dan mengalah.

B. Topik khusus

C. Bidang bimbingan D. Jenis layanan E. Fungsi layanan F. Tujuan layanan/ hasil yang ingin dicapai

: Keluarga : Layanan mediasi : Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan

: Ketika dan setelah mengikuti kegiatan, siswa diharapkan dapat memahami urgensi dan esensi menikah dengan saling menerima dan mengalah.

G. Sasaran layanan H. Uraian kegiatan

: Paini dan Paimin : 1. Menjalin hubungan kedekatan dan keterbukaan 2. Menginformasikan mengenai urgensi dan esensi pernikahan sebagai antipati perceraian

I. Uraian materi

: Berkenaan dengan kegiatan layanan, uraian materi yang akan dibahas ialah sebagai berikut: 1. Esensi dan urgensi pernikahan 2. Informasi pernikahan sebagai antipati perceraian

J. Metode K. Tempat penyelenggaraan L. Hari, tanggal M. Alokasi Waktu N. Penyelenggara layanan O. Pihak yang diikutsertakan dan perannya dalam layanan

: tatap muka : rumah singgah : Kamis, 12 Desember 2013 : 1 x 60 menit : Mokh. Badrudin

: paini dan paimin sebagai objek sasaran dan pihak lain yang bersangkutan

P. Alat dan perlengkapan yang digunakan Q. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Kesungguhan konseli dalam mengikuti kegiatan. 2. Keaktifan anggota/ peserta dalam menyampaikan pendapat (Komunikasi). : Buku panduan dan alat tulis.

3. Kemampuan konseli dalam membahas pendapat (Interaksi). 5. Pemahaman konseli tentang pola hubungan yang harmonis sinergis, dan menyenangkan R. Keterkaitan layanan ini dengan layanan lainnya : 1. Layanan orientasi 2. Layanan informasi 3. Konseling perseorangan S. Keterkaitan layanan ini dengan kegiatan pendukung : 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan data 3. Kunjungan rumah T. Catatan khusus :

mediasi berjalan lancar (normatif) dan tujuan (formatif) dapat tercapai apabila kegiatan berlangsung secara dinamis dan sinergis melalui pola hubungan yang aktif dan interaktif.

Pati, 16 September 2013 Praktikan.

Mokh. Badrudin NIM. 2011 31 026

Anda mungkin juga menyukai