PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu terapan yang selalu berkembang dan
megikuti perubahan kondisi social, ekonomi, budaya, dan politik. Pada saat ini
bimbingan dan konseling di Indonesia secara dinamis mengikuti berbagai perubahan
kondisi di atas. Salah satu dinamika perkembangannya adalah dengan mengadaptasi
model bimbingan konseling komprehensif sebagai respon terhadap tuntutan perubahan
kondisi masyarakat.
Bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah merupakan upaya untuk
memberikan bantuan secara utuh yang melibatkan konselor, pimpinan sekolah, guru
mata pelajaran, staf administrasi, orang tua dan masyarakat. Melalui bombingan dan
konseling komprehensif peserta didik diharapkan dapat memahami dan dapat
mengetahui kehidupan yang mencakup kehidupan akademik, karir dan pribadi sosial.
Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai Bimbingan Konseling
Komprehensif.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif?
b. Apa Komponen Bimbingan dan Konseling Komprehensif ?
3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian bimbingan dan konseling komperhensif
b. Mengetahui komponen bimbingan dan konseling komperhensif
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Program bimbingan dan konseling merupakan team building approach. Artinya,
merupakan suatu tim yang bersifat kolaboratif antarstaf.
4. Program bimbingan dan konseiing merupakan sebuah proses yang tersusun secara
sistematis dan dikemas melalui tahap-tahap perencanaan, desain, implementasi,
evaluasi, dan tindak lanjut.
5. Program bimbingan dan konseling harus dikendalikan oieh kepemimpinan yang
memiliki visi dan misi yang kuat mengenai bimbingan dan konseling.
Ruang lingkup yang termasuk dalam ranah layanan dasar sebagai benkut.
a. Pengembangan kemanan dan ketaqwaan;
b. Pengembangan kemampuan Individual (problem solving);
c. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang positif atau keterampilan belajar
yang efektif;
d. Pengembangan perilaku sosial yang bertanggungjawab;
e. Pengembangan upaya pencapatan peran sosial sebagai pria atau wanita;
f. Pengembangan sikap penerimaan diri secara objektif dan pengembanqannya
secara tepat;
g. Pengembangan sikap dan kemampuan untuk mencapai kemandirian ekonomi;
h. Pengembangan sikap dan kemampuan mempersiapkan karir di masa depan;
i. Pengembangan upaya pencapaian hubungan baru yang iebih matang dengan
teman sebaya, baik pria atau wanita;
j. Pengembangan sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga.
2. Perencanaan Individual
Satu hal yang perlu dilakukan konselor adalah memahami _klien/peserta
didik/konseli secara mendalam beserta aspek kepribadiannya melalui berbagai
assesmen dan menyajikan informasi yang akurat tentang potensi diri dan lingkungan
serta peluang yang tersedia sehingga klien dapat:
a. Menganalisis kekuatan dan kelemahannya yang berkaltan dengan potensi, bakat,
minat, kepribadian, dan lingkungannya.
b. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan yang sesuai dengan
dirinya sehingga dapat mengikuti pendidikan lanjutan dengan suasana yang
kondusif.
c. Mengukur dan menilai ketercapaian tujuan yang teiah ditetapkan.
d. Mempertimbangkan dan selanjutnya memilih serta menentukan pilihan melalui
keputusan yang tepat dan bijak sehinqga apa yang nantinya dilakukan adalah
buah dari perencanaan yang matang.
4
Fokus pelayanan perencanaan individual adalah berbagai aktivitas yang
terarah pada pengembangan: (1) aspek pribadl soslal, (2) aspek akademik, dan (3)
aspek karir
Strategi yang dikembangkan oleh Gysber dan Henderson (2006:75) meliputi:
a. Individual appraisal, yaitu suatu strategi di mana konselor membantu peserta
didik untuk dapat menilai dan menafsirkan potensi-potensi yang dimilikinnya,
minat, keterampilan, prestasi, dan aspek kepribadiannya.
b. Individual advisement, yaitu suatu strategi yang membantu klien agar dapat
menggunakan segala informasi untuk mengarahkan dirinya sendiri.
c. Transition planning, yaitu suatu strategi yang dimaksudkan untuk membantu
peserta didik dalam memahami dunia kerja melalui transisi dari dunia sekolah ke
dunia kerja.
d. Follow up, yaitu suatu stategi guna memberikan layanan tindak lanjut melalui
berbagai kumpulan data untuk evaluasi dan perbaikan program mendatang.
Langkah strategi menurut yang Iain sebagai berikut:
a. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri sendiri;
b. Merumuskan tujuan dan perencanaan kegiatan;
c. Melakukan kegiatanyangsesuai dengantujuan yang telah direncanakan; dan
d. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan.
3. Pelayanan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan yang harus segera diberikan kepada
peserta. Artinya, jangan menunda memberikan bantuan jika peserta didik memiliki
masalah. Ruang lingkup layanan responsif terdiri dari layanan bidang pribadi, bidang
sosial, bidang akademik, dan bidang karir.
a. Bidang pribadi
1) Ketaqwaan kepada TuhanYanq Maha Esa
a) kurang motivasi untuk mempelajari agama;
b) kurang memahami bahwa agama sebagat pedoman hidup;
c) kurang memiliki kesadaran bahwa settap perbuatan manusia diawasi Tuhan;
d) masih merasa malas melaksanakan ibadah;
e) kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.
2) Perolehan sistem nilai
a) masih memiliki kebiasaan berbohong;
5
b) masih memiliki kebiasaan menyontek;
c) kurang berdisiplin (khususnya memelihara kebersihan).
3) Kemandirian emosional
a) belum mampu membebaskan diri dari perasaan kekanak- kanakan;
b) belum mampu menghormati orangtua atau orang Iain secara Ikhlas;
c) masih kurang mampu menghadapi frustasi (stres) secara positif.
4) Pengembangan keterampilan intelektuai
a) masih kurang mampu mengambii keputusan;
b) masih suka melakukan sesuatu tanpa memperhitungkan baik- buruk, untung-
rugi.
5) Menerima diri dan mengembangkannya secara positif
a) kurang merasa bangga dengan keadaan diri sendiri;
b) merasa rendah diri apabiia bergaul dengan orang lain yg mempunyai
kelebihan.
b. Bidang Sosial
1) BerperiIaku sosial yang bertanggungjawab
a) kurang menyenangi kritikan;
b) kurang memahaml tata karma;
c) kurang berpartisipasi dalam keglatan sosjal, baik di sekolah pun di
masyarakat.
2) Mencapai hubcngan yang lehih matang dengan teman sebaya
a) merasa ma'u untuk herteman dengan lawan jenis;
b) merasa tidak senang kepada teman yang suka mengkritik.
3) Memperstapkerp pernikahan dan hidup berkeiuarga
a) sikap yang kurang positifterhadap pernkahan;
b) sikap yang kurang posittfterhadap hidup berkeluarga.
c. Bidang Akademik
1) Kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik;
2) Kurang memahami cara belajar yang efektif;
3) Kurang memahami cara mengatasi kesulitan belajar;
4) Kurang memahami cara membaca buku yang efektif;
5) Kurang memahami cara membagi waktu belajar;
6) Kurang menyenangi pelajaran-pelajaran tertentu.
d. Bidang Karir
6
1) Kurang memahami cara memilih program studi yang cocok kemampuan dan
minat;
2) Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang kerja;
3) Masih bingung untuk memilih pekerjaan;
4) Masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan
minat
5) Merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah;
6) Belum memiliki pandangan akan kuliah dimana setelah tamat sekolah.
Layanan responsif juga rnerupakan layanan yang bersifat kuratif/ langsung
sehingga berbagai Strategi yang serng dtgunakan adalah:
1) Konsehng individual dan kelompok,
2) Referal (alih tangan atau rujukan);
3) Kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas;
4) Kolaborasi dengan orangtua;
5) Kolaborasi dengan pihak luar sekolah;
6) Konsultasi;
7) Konferensi kasus;
8) Kunjungan rumah (home visit).
4. Dukungan sistem
Komponen dukungan sistem mencakup dua bagan, yaltu program bimbingan
dan konseling dan layanan pendukung.
Strategi yang digunakan dalam dukungan sistem ini berupa:
a. Pengembangan jejaring (networking), yaitu upaya menplin kerjasama dengan
guru, orangtua, dan masyarakat serta seluruh personil sekolah agar tercipta
suasana kondusif dalam proses pembelajaran dan layanan bimbingan dan
konseling.
b. Pengembangan konselor yang meliputi pelatihan-pelatlhan yang terkait dengan
bimbingan dan konseling, aktif dalam organisasi seperti ABKIN, aktif dalam
pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop, dan lain sebagainya (Sugiyo,
2011).
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA