Anda di halaman 1dari 18

ADMINISTRASI KESISWAAN

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

KELAS / SEMESTER : PMM-1 / IV

1. Camelia (0305181036)
2. Kamila Adriana (0305181011)
3. Syilfy Adha Sk (0305183170)

DOSEN PENGAMPU : Drs. H. T. Darmansyah, MA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah Swt, karena
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Administrasi Kesiswaan” dengan tepat waktu. Adapun tugas ini dibuat
untuk memenuhi tugas makalah secara kelompok pada mata kuliah “Administrasi
Pendidikan”. Pemakalah juga berterima kasih kepada Bapak dosem Drs. H. T.
Darmansyah, MA, yang sudah memberikan bimbingan dan saran dalam terwujudnya
makalah ini.

Pemakalah menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu pemakalah mohon kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Semua kritik, saran, dan petunjuk yang diberikan akan diterima dengan
senang hati. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Juni 2021

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Orientasi Administrasi Kesiswaan ............................................................ 3
B. Kegiatan-Kegiatan Didalam Kelas ........................................................... 4
C. Pelayanan Perpustakaan .......................................................................... 7
D. Unit Layanan Bimbingan Konseling ........................................................ 8

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi yaitu sesuatu yang sangat penting di dunia yang semakin


kompleks dan majemuk seperti saat ini. Melalui fungsi-fungsinya, administrasi
membantu masyarakat di dunia untuk mencapai tujuan dengan cara efektif dan efisien.
Fungsi-fungsi administrasi mulai dari planning, organizing, directing, actuating,
dan controlling merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Sehingga keterkaitan antar fungsi tersebut memudahkan seorang pemimpin
atau leader untuk menyusun dan mencapai tujuannya secara maksimal.

Dalam dunia pendidikan juga tidak terepas dengan administrasi. Keberhasilan


penyelenggaraan pendidikan di sekolah sangatlah tergantung dari komponen-komponen
pendukung dari proses pendidikan di sekolah tersebut, seperti siswa atau peserta didik,
pendidik atau guru, kurikulum, serta sarana prasarana. Semua komponen tersebut
haruslah saling mendukung untuk mencapai keberhasilan dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah.

Komponen yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan adalah


siswa atau peserta didik. Sebagai komponen penting dalam penyelenggaraan
pendidikan, dalam proses input dari siswa itu haruslah direncanakan sebaik mungkin,
guna mendapatkan input yang berkualitas. Sehingga administrasi kesiswaan merupakan
suatu keharusan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai penyelenggaraan
pendidikan yang efisien dan efektif.  Dalam makalah kali ini, akan dibahas berbagai hal
yang berkaitan administrasi kesiswaan seperti halnya mengenai orientasi administrasi
kesiswaan, kegiatan-kegiatan didalam kelas, pelayanan perpustaka dan unit layanan
bimbingan konseling.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian orientasi administrasi kesiswaan?
2. Apa saja kegiatan-kegiatan di dalam kelas?
3. Apa saja layanan perpustakaan?
4. Apa saja unit layanan bimbingan konseling?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian orientasi administrasi kesiswaan.
2. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan di dalam kelas.
3. Untuk mengetahui layanan perpustakaan.
4. Untuk mengetahui unit layanan bimbingan konseling.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Orientasi Administrasi Kesiswaan

Secara etimologis, perkataan adminitrasi berasal dari bahasa


latin ad dan minitrare yang berarti melayani (to service), sedangkan dari bahasa Inggris
adalah administrastion atau to admininter yang berarti untuk mengatur, dan
mengarahkan. Sehingga administrasi dapat dimaknai sebagai kegiatan untuk melayani,
membantu, mengatur, dan mengarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.1

Menurut Drs. Ngalim Purwanto, administrasi adalah suatu proses dari semua
kegiatan bersama dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik secara
material, personal, maupun spiritual dalam usaha mencapai suatu tujuan bersama secara
efektif dan efisien. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan pada Bab I, Pasal 1, ayat 4. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, peserta didik/siswa adalah


orang atau individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya agar tumbuh dalam menerima pelajaran yang diberikan
pendidik. Setelah mengetahui pengertian administrasi secara benar dan luas
serta mengetahui pengertian siswa dalam sistem pendidikan, maka dapat diketahui
bahwa administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala
aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan
keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga.2

Administrasi siswa adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara continue terhadap seluruh peserta
1
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 21.
2
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 35.

3
didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses
belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.

Terdapat ayat yang berhubungan administrasi siswa. Dimana sebuah


perencanaan akan tercapai jika mempertimbangkan dampak atau akibat yang akan
terjadi di hari esok dalam rencana tersebut sehingga dapat mencapai tujuan yg
diharapkan. Surat Al Hasyr ayat 18:

.‫تَ ْع َملُوْ نَ َّماب َخبِ ْي ٌر هّٰللا َ اِ َّن ‘ هّٰللا َ َواتَّقُوا قَ َّد َم ْت َّما نَ ْفسٌ َو ْلتَ ْنظُرْ هّٰللا َ اتَّقُوا ٰا َمنُوا الَّ ِذ ْينَ ٰيٓاَيُّهَا‬

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr ayat 18)

A. Gaffer MS membagi administrasi kesiswaan pada tiga bidang, antara lain:

1. Pupil Inventory

Adalah gambaran data siswa yang ada dalam lembaga sekolah untuk
mengetahui keadaan-keadaan siswa yang akan masuk sekolah dan juga  untuk
mengetahui pertumbuhan jumlah penduduk terutama pada usia anak sekolah. Data
ini untuk menyusun perencanaan sarana prasarana, tenaga guru, termasuk juga
perencanaan keuangan untuk anggaran biaya sekolah tersebut. Dan data pupil
Inventory dapat digunakan menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang.
(semua data harus ada pada administrator pendidikan/sekolah).

2. Pupil Accounting
Adalah data mengenai keterangan perilaku siswa di sekolah, terutama
masalah absensi. Seperti, mengapa siswa terlambat masuk sekolah, atau mengapa
siswa tidak masuk sekolah, masalah ini guru harus mengetahui penyebab-
penyebabnya sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

3. Pupil Personel Service

4
Adalah pelayanan dan usaha-usaha sekolah untuk mengembangkan prestasi
siswa, pelayanan tersebut berupa bimbingan konseling yaitu dengan memberikan
penyuluhan-penyuluhan kepada siswa, sehingga para siswa sadar tentang potensi
bakat mintanya, kemampuannya dan mampu memecahkan masalah-masalahnya
sendiri (tanpa paksaan), termasuk juga dengan kesadaranya sendiri dapat
mengaplikasikan pelajaran yang telah diajarkan dalam kehidupanya sehari-hari.3

B. Kegiatan-Kegiatan Didalam Kelas

Secara umum tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan–


kegiatan siswa agar kegiatan–kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di
sekolah sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan
konstribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.4

Proses pendidikan dan sistem administrasi pendidikan memiliki arah dan


tujuan yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar dengan hasil yang
berkualitas. Proses sebagai langkah-langkah menggambarkan skema penentuan
kegiatan, artinya seluruh manager pendidikan harus mengetahui, merumuskan dan
menspesifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan institusi
pendidikan dengan menyusun daftar kegiatan yang akan dilakukan.

Proses pendidikan yang dimaksud sesuai dengan kandungan dari ayat Al-
Qur’an surah Al-Anfal ayat 60 yaitu:

‫م َّما لَهُ ْم َواَ ِع ُّدوْ ا‬qُْ‫خَر ْينَ َو َع ُد َّو ُك ْم هّٰللا ِ َع ُد َّو بِ ٖه تُرْ ِهبُوْ نَ ْال َخ ْي ِل رِّ بَا ِط َّو ِم ْن قُ َّو ٍة ِّم ْن ا ْستَطَ ْعت‬ ٰ
ِ ‫َوا‬

‫ف هّٰللا ِ َسبِ ْي ِل فِ ْي َش ْي ٍء ِم ْن تُ ْنفِقُوْ ا َو َما يَ ْعلَ ُمهُ ۗ ْم هّٰللَا ُ تَ ْعلَ ُموْ نَهُ ۚ ْم اَل ُدوْ نِ ِه ۚ ْم ِم ْن‬
َّ ‫اِلَ ْي ُك ْم يُ َو‬

ْ ُ‫ت‬
.‫ظلَ ُموْ نَ اَل َواَ ْنتُ ْم‬

Artinya:
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka
dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat
3
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 27
4
Hasbiyallah dan Ima Nurul Ihsan, Administrasin Pendidikan Persepektif Ilmu Islam, (Bandung: Digital
Library, 2019), hal. 25.

5
menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di
jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi
(dirugikan)”. (QS. Al-Anfal ayat 60).

Pada ayat ini dapat diartika bahwa kita harus mempersiapkan segala
kemampuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam pendidikan
sebagaimana yang seharusnya dilakukan guna untuk mencapai tujuan dari pendidikan
yang sudah ditetapkan.

Jika proses kegiatan-kegiatan pendidikan tersebut dilakukan dengan baik dan


berdasarkan prosedur yang ilmiah atau objektif, maka kegiatan-kegiatan yang disusun
baik efektif, dan efesien sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah-sekolah
dalam mencapai tujuannya. Karena tujuan dan fungsi keseluruhan dan fungsi
keseluruhan sekolah baik bentuk dan strukturnya berorientasi profesional, bukan
kegiatan teknis yang berfifat rutin. Fungsi ini mampu mengakomodasikan keunikan
karakteristik teknologi pembelajarn dan teknologi organisasi pendidikan di sekolah
maupun dikelas.5

Administrasi peserta didik menunjuk pada kegiatan–kegiatan diluar kelas dan


di dalam kelas.

1. Kegiatan Didalam Kelas.


a. Pengelolaan kelas
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalan pengelolaan kelas yaitu :
- Menciptakan kondisi fisik kelas yang nyaman baik dari penataan kelas,
dekorasi, fentilasi, pencahayaan dan lainnya.
- Interaksi belajar mengajar yang positif.
- Perhatian guru terhadap dinamika kelompok belajar.
- Perhatian terhadap pelaksanaan tata tertib kelas.
- Perhatian terhadap jadwal pelajaran secara tertib.
- Pembentukan pengurus kelas.
- Penyediaan alat/ media belajar.

5
Rosmiaty Azis, Pengantar Administrasi Pendidikan, (Yogyakarta: Sibuku, 2016), hal. 110-111.

6
- Penyedian alat dan bahan penunjang belajar lainnya.6

Keberhasilan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak saja


menuntut kemampuan mengenai penguasaan materi pelajaran, strategi, dan
metode mengajar, menggunakan media alat alat pembelajaran. Tetapi guru
melaksanakan tugas perofesionalnya dituntut kemampuan lainnya, yaitu
mediakan atau menciptakan situasi dan belajar yang kondusif dan
menyenangkan.

b. Penciptaan kondisi sosio emosional di kelas

Kelas sebagai berlangsungnya PBM diwarnai berbagai prilaku siswa,


ada positif adapula yang negatif. Pada umumnyamereka mempunyai suatu
keyakinan bahwa tingkah laku siswa yang kurang baik dapat diperbaiki. para
guru dengan berlapang dada menerima bila siswa melangar peraturan/tata
tertib agar siswa menyadari kesalahannya. Guru berusaha bertindak adil dan
menciptakan suatu kondisi atau keadaan yang menyebabkan siswa menyadari
akan kesalahannya dan ada dorongan untukmemperbaiki kesalahannya.
Disinilah dipertaruhkan kewibawaan guru dan kemampuan profesionalnya
sebagai pendidik.7

2. Kegiatan di luar kelas


Sedangkan kegiatan–kegiatan di luar kelas yaitu penerimaan peserta didik baru,
yang menurut NEM sebagai berikut:
- Penyusunan Panitia dan program kerjanya
- Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dank lapper.
- Pembagian seragam sekolah serta kelengkapannya, seragam praktikum,
seragam pramuka dengan tata tertib penggunaannya.
- Pembagian kartu anggota osis beserta tata tertib sekolah yang harus di patuhi.

- Pembinaan peserta didik, dan pembinaan kesejatraan peserta didik.

C. Pelayanan Perpustakaan
6
Syafaruddin, dkk. Administrasi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2016), hal. 116.
7
Rosmiaty Azis, Op. Cit. hal, 111.

7
Perpustakaan di sekolah merupakan salah satu bagian dari upaya sekolah
dalam memberikan layanan sumber bacaan untuk pelajaran serta minat bakat siswa. Jika
dilihat dari segi sarana maka administrasi sarana dan prasarana menyediakan ruang
perpustakaan yang mana perpustakaan disiapkan untuk mendukung dan memudahkan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa. Sedangkan administrasi kesiswaan maka
siswa dilayani dengan penyediaan ruang dan bahan bacaan.

Rasulullah bersabda dalan hadist riwayat Tirmidzi “Sebaik-baiknya kalian


adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga”. (HR.
Tirmidzi). Syariat Islam menilai bahwa perbuatan atau pelayanan terbaik seseorang
kepada orang lain pada hakikatnya ia telah berbuat baik untuk dirinya sendiri.
Sebagaimana firman Allah dalan Qur’an surah Al-Isra’ ayat 7:

.‫اِ ۡن‬ ۡ‫اِل َ ۡنفُ ِس ُكمۡ اَ ۡح َس ۡنتُمۡ اَ ۡح َس ۡنتُم‬

Artinya:
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri”.
(QS. Al-Isra’ ayat 7).

Peranan perpustakaan sekolah tradisional berpusat pada kewajiban–kewajiban


yang bertalian dengan sikulasi, perbaikan, dan pengawasan buku–buku serta bahan
pendidikan lain untuk menambah, melengkapi dan memperkaya kesempatan belajar
yang telah disediakan oleh program pendidikan sekolah. Bahan pendidikan selain buku–
buku yang menjadi kewajiban pemeliharaan perpustakaan sekolah adalah audio visual,
majalah, peta, gambar dan bahan cetak lainnya.

1. Administrasi Layanan Perpustakaan .


Menurut Mbulu, perpustakaan sangat di perlukan keberadaannya karena:
a. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah.
b. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran.
Perpustakan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan
dan pengajaran.

8
c. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium yang memungkinkan peserta didik
dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis,
berfikir dan berkomunikasi.8

2. Penyusunan Organisasi Perpustakaan


Proses penyusunan organisasi perpustakaan dijabarkan sesuai urutan sebagai
berikut:
a. Tujuan Perpustakaan.
Tujuan umum perpustakaan yaitu melakukan layanan informasi kepada
literature masyarakat.
b. Tugas Pokok Perpustakaan.
Adapun tugas pokok tersebut adalah
- Menghimpun bahan pokok pustaka yang meliputi buku dan non buku
sebagai sumber informasi.
- Mengelola dan menerawat pustaka.
- Memberikan layanan bahan pustaka.
c. Rincian kegiatan Perpustakaan
d. Pengelolaan kegiatan kerja
e. Struktur organisasi perpustakaan

f. Anggaran Perpustakaan.9

D. Unit Layanan Bimbingan Konseling

Keberadaan unit layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian dari


struktur organsasi sekolah. Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, maka
unit ini membagi tugas terhadap sejumlah guru bimbingan dan konseling yang
melaksanakan tugas sebagaimana yang diharapkan.10

Menurut Hendyat Soetopo bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan


kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan atau kenyataan tentang adanya
kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka
8
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Grasiondo, 2001), hal. 119-120.
9
Syafaruddin. dkk, Op. Cit. hal. 127.
10
Ibid. hal. 128.

9
memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan
dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, sedangkan konseling dapat
diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh seorang ahli kepada seseorang yang
memiliki permasalahan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan. Dapat di
simpulkan bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan bisa berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karir melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

ْ َ‫َر ِه ْينَ ۙةٌ َك َسب‬


ٍ ۢ ‫ت بِ َما نَ ْف‬
. ُّ‫س ُكل‬

Artinya:
“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.” (QS. Al-
Mudassir ayat 38).

Dimana ayat ini berarti bahwa setiap peserta didik baik secara individu
maupun berkelompok memiliki tanggung jawab dalam mengoptimalkan perubahan
yang ingin ia raih selama mendapatkan layanan bimbingan konseling. Ia harus sadar
secara diri sendiri agar memperoleh hasil yang baik dari layanan yang ia terima.

Berdasarkan pengertian bimbingan dan konseling diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa administrasi layanan khusus bimbingan dan konseling adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, aktifitas-aktifitas
pelayanan bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.11

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah murid. Semua pelayanan


diorganisasikan untuk kebutuhan murid. Di sekolah tiada pengakuan yang lebih besar
hendaknya diberikan kepada pentingnya integrasi setiap individu selain dibidang
layanan bimbingan dan konseling, apalagi berkenaan dengan karir anak dimasa depan.
Dijelaskan bahwa : bimbingan karir adalah proses yang bertujuan untuk melengkapi
pemahaman karir individu mereka dan potensi bagi pengembangan karir masa depan.
Secara khusus bimbingan karir membantu individu untuk :

11
Wildan Zulkarnain,Manajemen Layanan Khusus di Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 52-65.

10
1. Menilai kenbutuhan pengembangan karir pada beragam hal kehidupan mereka.
2. Memahami proses memilih karir yang efektif
3. Memperjelas sasaran mereka di masa depan

4. Mengambil tindakan yang tepat untuk melaksanakan tujuan ini.12

Unit layanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan secara luas yaitu
untuk mambantu individu dalam mencapai berbagai hal seperti mencapai kebahagiaan,
mencapai kehidupan yang efektif dan produktif, dapat hidup bersama dengan orang lain,
serta dapat mencapai harmoni yang sesuai antara cita-cita dengan kemampuan yang
dimiliki setiap individu.

Serta tujuan layanan bimbingan konseling secara khusus ialah sebagai


berikut:

1. Mengatasi kesulitan dan memahami diri sendiri.


2. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungan seperti lingkungan sosial,
sekolah, keluarga, dan sebagainya.
3. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah.
4. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakat peserta
didik dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
5. Memperoleh bantuan yang tepat dari pihak luar agar dapat membantu memecahkan
masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah.

Fungsi bimbingan dan konseling yang dikemukan oleh Uman Suherman


adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Pemahaman: yaitu Fungsi pemahaman memiliki arti bahwa bimbingan dan
konseling memiliki fungsi membantu peserta didik dalam memahami segala potensi
yang dimilikinya dan dapat memahami lingkungannya sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
2. Fungsi Preventif: yaitu fungsi yang berkaitan dengan segala upaya yang dilakukan
konselor untuk mencegah terjadinya permasalahan yang kemungkinan dapat terjadi
kepada peserta didik.
12
Ibid. hal. 128.

11
3. Fungsi Pengembangan: yaitu fungsi dimana konselor berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif sehingga peserta didik dapat berkembangan
dengan baik tanpa suatu hambatan.
4. Fungsi Penyembuhan: adalah fungsi yang berkaitan dengan peserta didik yang telah
mengalami permasalahan, sehingga pada hal ini konselor harus berupaya untuk
membantu peserta didik dalam mengatasi permasalahannya.
5. Fungsi Penyaluran: adalah fungsi yang bertujuan untuk membantu peserta didik
dalam memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, maupun
pekerjaan yang akan diambilnya sesuai dengan minat, bakat, keterampilan, serta
aspek lain yang terdapat dalam diri peserta didik.
6. Fungsi Adaptasi: adalah fungsi untuk membantu para pelaksana pendidikan seperti
kepala sekolah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
peserta didik.
7. Fungsi Perbaikan: adalah fungsi untuk membantu peserta didik agar dapat
memperbaiki diri dalam berfikir dan bertindak. Konselor membantuk peserta didik
agar peserta didik dapat berpikir secara positif dan rasional sehingga mereka dapat
bertindak dengan baik sesuai dengan norma yang ada.13

Dalam hubungan dengan fungsi pelayanan murid ini, masalah-masalah yang


dihadapi oleh semua kepala sekolah ialah sebagai berikut :

1. Disiplin
2. Menyediakan bimbingan dan penyuluhan
3. Putus sekolah
4. Absensi
5. Hubungan dengan guru-murid
6. Hubungan sekolah-orang tua
7. Kegiatan murid
8. Murid lamban
9. Melaporkan kemajuan murid
10. Melanjutkan studi ke pendidikan yang lebih tinggi.
13
Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.
17, No.4. hal. 35-36.

12
Ruang lingkup pelayanan bimbingan konseling terdiri atas dua kategori
fungsi pokok berikut: a) pelayanan yang bertalian dengan murid, dan b) pelayanan yang
bertalian dengan guru dan sekolah pada umumnya, dari fungi-fungsi ini yang paling
penting ialah fungsi melayani secara individual.14

Administrasi sekolah harus memastikan bahwa semua siswa mendapatkaan


layanan bimbingan dan konseling yang cakupannya sangat luas. Karena itu, selain unit
layanan bimbingan dan konseling maka administrasi sekolah juga harus memperhatikan
kecakupan guru pembimbing atau konselor yang bertugas melayani murid sekolah
sebagaimana halnya dengan kecakupan ketersediaan guru-guru mata pelajaran.

14
Syafaruddin, dkk, Op. Cit. hal. 134.

13
BAB III
KESIMPULAN

Administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan


segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai
dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga. Administrasi siswa
adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta
pembinaan secara continue terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan
yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif
dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Proses pendidikan dan sistem administrasi pendidikan memiliki arah dan


tujuan yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar dengan hasil yang
berkualitas. proses sebagai langkah-langkah menggambarkan skema penentuan
kegiatan, artinya seluruh maneger pendidikan harus mengetahui, merumuskan dan
menspesifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan institusi
pendidikan dengan menyusun daftar kegiatan yang akan dilakukan.

Jika proses kegiatan-kegiatan pendidikan tersebut dilakukan dengan baik dan


berdasarkan prosedur yang ilmiah atau objektif , maka kegiatan-kegiatan yang disusun
baik efektif, dan efesien sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah-sekolah
dalam mencapai tujuannya. Karena tujuan dan fungsi keseluruhan dan fungsi
keseluruhan sekolah baik bentuk dan strukturnya berorientasi profesional, bukan
kegiatan teknis yang berfifat rutin. Fungsi ini mampu mengakomodasikan keunikan
karakteristik teknologi pembelajarn dan teknologi organisasi pendidikan di sekolah
maupun dikelas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Azis Rosmiaty. 2016. Pengantar Administrasi Pendidikan, Yogyakarta: Sibuku.

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta :


Grasiondo.

Hasbiyallah dan Ima Nurul Ihsan. 2019. Administrasin Pendidikan Persepektif Ilmu
Islam, Bandung: Digital Library.

Imron Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.

Kamaluddin, H. 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan


Kebudayaan, Vol. 17, No.4.

Mulyasa. E. 2012. Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Syafaruddin, dkk. 2016. Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.

Zulkarnain Wilsan. 2014. Manajemen Layanan Khusus di Sekolah, Jakarta: Bumi


Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai