B. Jenis-jenis Difusi
1. Difusi Sentralisasi
Difusi sentralisasi merupakan perpaduan antara kata difusi dan sentralisasi. Jika difusi
merupakan penyebaran suatu kebudayaan, teknologi, gagasan atau ide dari satu pihak ke
pihak yang lain, sentralisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti yakni
penyatuan segala sesuatu ke tempat yang dianggap sebagai pusat.
Secara umum, difusi sentralisasi merupakan segala sesuatu menyangkut kapan
dimulainya sebuah inovasi, penilai, hingga saluran komunikasi yang digunakan terkait proses
difusi yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
2. Difusi Desentralisasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, desentralisasi merupakan penyerahan sebagian
wewenang pimpinan kepada bawahan atau pusat kepada cabangnya. Dalam ranah difusi
inovasi, difusi desentralisasi ini dapat diartikan sebagai proses difusi yag dilakukan oleh
masyarakat yang bekerjasama dengan beberapa orang yang telah menerima sebuah inovasi.
1
Muhammad Rifa’i, Inovasi Pendidikan: Melejitkan Potensi Teknologi dan Inovasi Pendidikan
(Medan: CV. Widya Puspita, 2017), hal. 69
saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu
sistem sosial.
1. Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh
seseorang.
2. Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi
dari sumber kepada penerima.
3. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang
mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya.
4. Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional
dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka
mencapai tujuan Bersama.
D. Karakteristik Inovasi
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
1. Keunggulan Relatif (relative advantage)
Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul
daripada yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi,
prestise sosial, kenyamanan, dan kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh
pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
2. Kompatibilitas (compatibility)
Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan
nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh,
jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku,
inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang
sesuai (compatible).
3. Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk
dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti
dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan
dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
4. Kemampuan Diujicobakan (trialability)
Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas
tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan
lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu
mengemukakan keunggulannya.
5. Kemampuan untuk Diamati (observability)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain.
Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang
atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.
E. Tahapan Pengambilan Keputusan Inovasi
1. Tahap Munculnya Pengetahuan (Knowledge)
Tahap pengetahuan atau knowledge merupakan tahapan pertama saat penyebaran
informasi mengenai suatu inovasi baru. Suatu inovasi akan disampaikan dan
dikomunikasikan dengan tujuan seseorang dapat mengetahui dan memahami
bagaimana bentuk inovasi tersebut.
Karena, ketika seseorang memahami inovasi, maka mereka akan lebih mudah
mengadopsinya. Terdapat tiga pengetahuan yang dicari masyarakat dalam tahap ini, di
antaranya adalah kesadaran bahwa inovasi tersebut ada, pengetahuan akan penggunaan
inovasi tersebut, dan pengetahuan yang mendasari bagaimana fungsi inovasi tersebut.