Anda di halaman 1dari 1

Masjid dan Proses Pendidikan Bagi Anak

Kuliah Kerja Nyata memberikan saya kesempatan untuk mengajar dan belajar di suatu
lembaga belajar Taman Pendidikan Al-Quran atau yang biasa disebut dengan TPA. TPA ini
yang secara kelembagaan biasanya dikelola oleh takmir masjid dan remaja masjid setempat.
Bagi saya TPA di masjid ini sangat membantu dalam membangun pengalaman dan kedekatan
anak-anak terhadap sekitarnya. Mereka memiliki pengalaman belajar, bermain, dan bersunda
gurau di masjid. Yang saya yakini akan membangun kedekatannya kepada masjid.
Kau pernah melihat anak kecil jalan beramai-ramai ke masjid untuk megaji? Jika kau orang
kota, pasti kau jarang melihatnya sama semperti saya.
Kuperhatikan langsung bagaimana anak-anak pergi beramai-ramai ke masjid sehabis zuhur
untuk mengaji. Suara anak-anak itu ramai sekali. Membaca tiap bait-bait doa yang dilagukan
dengan Bahasa daerah sebelum dan setelah mengaji. Aku tidak pernah mendengarnya.
Setelah berdoa beramai ramai, mereka berbaris dengan rapih, menunggu sang guru datang.
Satu-satu mengeja huruf.

-
-
Setelah selesai mengaji dengan suara yang cukup keras itu. Mereka akan menutup dengan
doa. Jangan bayangkan doa yang khidmat, karena pembuka dan penutup mengaji ini selalu
diisi dengan suara yang dikencang-kencangkan. Anak anak dengan suara full seperti ingin
meruskan gendang telinga teman disebelahnya.
Sampai di situ. Sungguh, saya tidak pernah merasakan itu. Saya mengaji dirumah dengan
didatangi guru ngaji kerumah. Entah kenapa tidak ada acara khas seperti mengaji di desa
didaerahku.
Kau tau, mengajar mengaji di desa itu bukan perkara mudah.
Selain harus menghapal doa yang dikencang-kencangkan, harus juga mendeskripsikan satu
huruf hurufnya.
Di deskripsikan seperti apa? Biar saya jelaskan berdasarkan pengalamanku selama satu bulan
mengajar.
“ Alif de

Anda mungkin juga menyukai