Anda di halaman 1dari 3

C.

    Karakteristik Inovasi Pendidikan

Everett M. Rogers dalam Udin S. Saud (2011: 21-22) mengemukakan karakteristik inovasi
yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi, sebagai berikut.

1. Keuntungan relative (Relative Advantage), yaitu sejauh mana inovasi dianggap


menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu
inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, atau mungkin dari faktor status
sosial (gengsi), kesenangan, kepuasan, atau karena mempunyai komponen yang
sangat penting. Semakin menguntungkan inovasi bagi penerima maka makin cepat
pula tersebarnya inovasi.
2. Kompatibel (compatibility) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values),
pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai
atau norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang
sesuai dengan norma yang ada. Misalnya penyebarluasan penggunaan alat kontrasepsi
di masyarakat yang keyakinan agamanya melarang penggunaan alat tersebut, maka
tentu saja penyebar inovasi akan terhambat.
3. Kompleksitas/kerumitan (complexity) Kompleksitas adalah derajat dimana inovasi
dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi
tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan
ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi,
maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
 Pengguna inovasi juga akan menilai tingkat kesulitan atau kompleksitas yang akan
dihadapinya jika mereka memanfaatkan inovasi. Artinya bagi individu  yang lambat 
mamahami dan menguasainya  tentu akan mengalami tingkat kesulitan lebih tinggi
dibanding individu yang cepat memahaminya. Tingkat kesulitan tersebut
berhubungan dengan  pengetahuan dan kemampuan seseorang untuk mempelajari
istilah-istilah dalam inovasi itu.
4. Trialabilitas (trialability) ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh
penerima. Suatu inovasi yantg dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada
inovasi yang tidak dapat dicoba lebih dulu. Misalnya penyebarluasan penggunaan
bibit unggul padi gogo akan cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat dapat
mencoba dulu menanam dan dapat melihat hasilnya.
5.  Dapat diamati (observability) adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat
oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin
besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif; kesesuaian (compatibility);
kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil
kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.
Dengan kemampuan untuk diamati akan mendorong adopter untuk  memberikan
penilaian apakah inovasi itu  mampu meningkatkan status sosial mereka di depan
orang lain sehingga dirinya akan dianggap sebagai orang yang inovatif.

Vanterpool (1990) mengatakan bahwa karakteristik inovasi yang memprediksikan


kemungkinan besar akan sukses secara implisit terdapat dalam pertanyaan sebagai berikut:

1. Relative advantage (compare with what exists), artinya relatif berguna dibandingkan


dengan yang telah ada sebelumnya.
2. Compatibility (consistent with values, xperiences, needs), artinya apakah inovasi
tersebut akan konsisten terhadap nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhan para adopter.
3. Testability (can be tried on an experimental basis), artinya seberapa jauh inovasi
tersebut bisa diujicobakan di sekolah-sekolah atau di lembaga pendidikan.
4. Observability (can be seen in action), artinya apakah inovasi tersebut dapat
diperlihatkan secara nyata hasilnya kepada para peserta didik dan Apakah kita bisa
melihat variasi-variasi saat mengaplikasikan inovasi tersebut.
5. Complexity (ease of use), artinya apakah guru-guru memerlukan pelatihan untuk
mengaplikasikan inovasi tersebut dan apakah akan menambah tugas kerja guru.

Seorang inovator pendidikan harus mengetahui dan memahami karakteristik inovasi


pendidikan agar tidak sia-sia dalam pelaksanaannya. Di saat kita membuat inovasi, kita harus
yakin dulu apakah inovasi tersebut efisien, dapat diuji, dapat diamati, pasti dan bermanfaat
atau tidak. Jika tidak memenuhi ke lima kriteria di ats, hendaknya kita berfikir seribu kali
untuk memperkenalkan produk inovasi kita kepada publik.

Zaltam, Duncan, dan Holbek menemukakan bahwa cepat lambatnya penerimaan inovasi
dipengaruhi oleh atribut sendiri. Suatu Inovasi dapat merupakam kombinasi dari berbagai
macam atribut (Zultam, 1973). Untuk memperjelas inovasi dengan cepat lambatnya proses
penerimaan (adopsi).

Atribut inovasi yang di kemukakan Zaltam yaitu:


1. Pembiyaan, Pembiayaan menentukan cepat lambatnya penerimaan masyarakat atas
program inovasi. Biaya itu sendiri tergantung pada kualitas inovasi yang diajukan.
2. Balik modal, Di dalam inovasi pendidikan atribut ini sukar dipertimbangkan, karena
pada intinya pendidikan merupakan investasi jangka panjang melalui pengorbanan
langsung dan tidak langsung sebagaimana terdapat dalam teori pembiayaan
pendidikan. Balik modal hanya berlaku pada inovasi perusahaan.
3. Efesiensi, Inovasi pendidikan harus mencerminkan efisiensi, baik waktu maupun
biaya.
4. Resiko dari ketidak pastian, jika resiko yang ditimbulkan kecil, maka program akan
cepat diterima.
5. Mudah di komunikasikan, Inovasi akan cepat diterima jika mudah dikomunikasikan.
6. Kompatibilitas, artinya konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
7. Kompleksitas, artinya mudah untuk dipelajari dan dipahami.
8. Status ilmiah, Kadar ilmiah yang dimiliki sebuah inovasi akan cepat diterima dari
pada yang tidak memiliki kadar ilmiah.
9. Kadar keaslian, Ini artinya inovasi diluncurkan dalam bentuknya sebagai sesuatu yang
asli, tidak meniru, bukan jiplakan.
10. Dapat dilihat kemanfaatannya, artinya manfaat dari inovasi itu jelas, mudah dilihat,
dan mudah dipahami, sehingga mudak pula untuk dilaksanakan
11. Dapat dilihat batas sebelumnya, inovasi akan dapat diterima jika batas-batas
sebelumnya jelas terlihat.
12. Keterlibatan sasaran perubahan, Inovasi akan mudah diterima jika warga masyarakat
diikutsertakan dalam proses yang dijalankan
13. Hubungan interpersonal, inovasi membutuhkan adanya hubungan antar semua
persenil yang terlibat. Saling memberitahu dan saling mempengaruhi.
14. Kepentingan umum atau pribadi
15. Penyuluhan inovasi.

Dengan atribut tersebut para pendidik dapat menganalisis inovasi pendidikan yang
sedang disebarluaskan, sehingga dapat memanfaatkan hasil analisisnya untuk membantu
mempercepat proses penerimaan inovasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai