Anda di halaman 1dari 6

TUGAS.

1
PEMBAHARUAN PELAJARAN DI SD

: Pembaharuan Pelajaran Di SD
Mata Kuliah Nama : KHILDAWATI NUGRAHA
Kode Mata
: PDGK4505 NIM : 821025527
Kuliah

1. Inovasi Pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya (1998) dapat


dilihat dari empat aspek, yaitu tujuan pendidikan, struktur pendidikan
dan pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran, serta perubahan
terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses. Jabarkan contoh inovasi
pendidikan di Indonesia dari empat aspek tersebut!
JAWAB :
Inovasi pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya terbagi atas empat
aspek, Yaitu:
1. Tujuan Pendidikan
2. Struktur Pendidikan dan Pengajaran
3. Pembaharuan dalam dan Isi kurikulum dalam pengajaran
4. Cara penyampaian pengajaran dengan menggunakan multimetode
dan multimedia dalam kegiatan belajar.
Inovasi pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya terbagi atas empat
aspek, Yaitu:
1. Tujuan Pendidikan, Dengan adanya tujuan pendidikan yang jelas
para pengajar dapat memotivasi tentang bagaimana cara
penyampaian materi pendidikan yang baik dan juga para pengajar
dapat menyusun kursi dan kerja kelompok supaya materi yang
diberikan dapat masuk dan diterima oleh siswa. Hal ini berguna
agar siswa dapat menerapkan ilmu atau materi yang disampaikan
oleh pengajar ke masyarakat.
2. Struktur Pendidikan dan Pengajaran, Disini para pengajar atau
pihak sekolah mencoba untuk mengkaji struktur pendidikan dan
pengajaran yang baik sehingga kelak siswa yang diajar dapat
menjadi sumber daya manusia yang produktif dan berguna bagi
negara dan masyarakat. Pengkajian ini meliputi: rangkaian
kegiatan melihat ke masa depan dalam hal menentukan
kebijaksanaan, prioritas dan biaya pendidikan dengan
mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan politik.
3. Pembaharuan dalam dan Isi kurikulum dalam pengajaran, Hal ini
dilakukan agar Pengajar dapat mengemas materi-materi
sedemikian menarik agar siswa dapat tertarik dan memahaminya
dengan sangat cepat. Pembaharuan ini dilakukan agar kurikulum
atau pengajaran tidak terpaku pada satu materi atau kurikulum
namun dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Cara penyampaian pengajaran dengan menggunakan multimetode
dan multimedia dalam kegiatan belajar, hal ini dilakukan agar
pengajar dalam menyampaikan pelajaran tidak bersifat monotone
namun berkembang juga seiring perkembangan zaman. Dengan
demikian para pengajar dapat menilai pemahaman siswa terhadap
materi yang diberikan dan para pengajar dapat melakukan
berbagai pendekatan agar para siswa dapat memahami materi
yang diberikan oleh pengajar

2. Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli mengidentifikasi kegiatan


apa saja yang dilakukan individu selama proses itu berlangsung. Carilah
sebuah inovasi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, lalu analisislah
bagaimana inovasi tersebut berproses agar diterima oleh masyarakat!
JAWAB :
Inovasi yang bisa kita lakukan dibidang pendidikan misalnya adalah
dengan mengajar online. Mari kita analisa, belajar online adalah sebuah
langkah atau loncatan agar semua murid bisa belajar gratis. Hanya
bermodalkan handphone dan kuota kita bisa belajar online, tidak perlu
bayar uang sekolah karena guru yang mengajarkan dibayar oleh aplikasi,
aplikasi dibayar dari jumlah orang yang mendownload aplikasi tersebut.
Dengan begitu inovasi ini sama sama menguntungkan baik di pihak
murid, guru, dan juga siswa. Memang ada beberapa kekurangan seperti
jaringan internet dan sosialisasi, tapi keluar dari itu semua, masih banyak
keuntungan yang dapat menutupinya.

3. Penyebaran inovasi sejak pertama kali diperkenalkan sampai merata


penggunaannya ke seluruh lapisan masyarakat, berlangsung selama
beberapa tahun. Cepat atau lambatnya penerimaan inovasi tergantung
karakteristik inovasi itu sendiri. Rogers (1983) menjabarkan ada lima
karakteristik inovasi tersebut. Jelaskan dengan bahasa anda secara
singkat, apa saja karakteristik inovasi tersebut dan berilah contoh inovasi
yang ada di sekitar anda!
JAWAB :
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi, yaitu:
1. Keunggulan Relatif (relative advantage)
2. Kesesuaian (compatibility)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diuji cobakan (trialability)
5. Kemampuan diamati (observability)
Penjelasan:Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi,
yaitu:
1. Keunggulan Relatif (relative advantage) adalah Keunggulan relatif
adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau
unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari
beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise social, kenyamanan,
kepuasan, dan lain-lain. ebagai contoh para  adopter akan menilai
apakah suatu  Inovasi  itu relatif menguntungkan atau lebih unggul
dibanding yang  lainnya atau tidak. Untuk  adopter  yang menerima
secara cepat  suatu inovasi, akan melihat inovasi itu  sebagai
sebuah keunggulan
2. Kesesuaian (compatibility), yaitu tingkat kesesuaian dengan nilai
(values), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
Kesesuaian adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap
konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu
dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau
ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah
sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
3. Kerumitan (complexity) Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat
kesukaran untuk memahami dan manggunakan inovasi bagi
penerima. Kompleksitas adalah derajat dimana inovasi dianggap
sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Artinya
bagi individu  yang lambat  mamahami dan menguasainya  tentu
akan mengalami tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding individu
yang cepat memahaminya. Tingkat kesulitan tersebut berhubungan
dengan  pengetahuan dan kemampuan seseorang untuk
mempelajari istilah-istilah dalam inovasi itu
4. Kemampuan diuji cobakan (trialability). Trialabilitas (trialability),
yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
Kemampuan untuk diuji cobakan atau trialabilitas adalah derajat
dimana suatu inovasi dapat diuji coba dalam batas tertentu. Suatu
inovasi yang dapat diuji cobakan dalam pengaturan (setting)
sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. agar dapat
dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu
menunjukkan (mendemostrasikan) keunggulannya. Kemampuan
untuk dapat diuji bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian.
Mempunyai kemungkinan untuk diuji coba terlebih dahulu oleh para
adopter untuk mengurangi ketidakpastian mereka terhadap inovasi
itu.
5. Kemampuan diamati (observability) Dapat diamati (obsevability),
yaitu mudah diamati atau tidaknya suatu hasil inovasi oleh
penerima. Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil
suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah
seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar
kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.
Dengan kemampuan untuk diamati akan mendorong adopter untuk
memberikan penilaian apakah inovasi itu  mampu meningkatkan
status sosial mereka di depan orang lain sehingga dirinya akan
dianggap sebagai orang yang inovatif.

4. Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran,


hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus
berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Sebuah inovasi harus
dapat dilaksanakan agar terjadi perubahan. Dalam penerapannya, inovasi
pendidikan memiliki hambatan dalam penyebarannya. Jelaskan apa saja
faktor yang menjadi hambatan dalam inovasi di bidang pendidikan!
JAWAB :
Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran,
hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus
berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Sebuah inovasi harus
dapat dilaksanakan agar terjadi perubahan namun dalam penerapannya,
sebuah inovasi biasanya menghadapi berbagai hambatan dan sulit
diterima oleh masyarakat. Olehnya itu menurut Ibrahim, 1988, faktor
penghambat inovasi antara lain :
1. Estimasi tidak tepat terhadap inovasi
Disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau estimasi dalam
proses difusi inovasi, antara lain tidak tepat dalam
mempertimbangkan implementasi inovasi, kurang adanya kerja
sama antar pelaksana inovasi, tidak adanya persamaan pendapat
tentang tujuan yang akan dicapai, tidak jelas struktur
pengambilan keputusan, komunikasi yang tidak lancar, adanya
tekanan dari pemerintah untuk mempercepat hasil inovasi dalam
waktu yang sangat singkat.
2. Konflik dan motivasi
Disebabkan oleh karena adanya masalah-masalah pribadi seperti
pertentangan antara anggota tim, rasa iri antara anggota, ada
anggota tim yang tidak semangat kerja, pimpinan terlalu kaku
dan berpandangan sempit, kurang adanya penguatan atau hadiah
terhadap anggota yang melaksanakan tugas dengan baik.
3. Inovasi tidak berkembang
Tidak ada upaya untuk mengembangkan inovasi disebabkan oleh
lambatnya material yang diterima, alokasi dana yang tidak tepat,
terjadi inflasi, pergantian pengurus yang terlalu cepat.
4. Masalah keuangan
Tidak memadainya dana dari pemerintah, kondisi perekonomian
secara nasional mengakibatkan penundaan penyampaian dana.
5. Penolakan inovasi dari kelompok tertentu
Pro dan kontra dalam memandang inovasi selalu mewarnai
kehadiran sebuah inovasi bahkan dapat menggiring opini
masyarakat sehingga curiga dengan inovasi tersebut.
6. Kurang adanya hubungan sosial
Hubungan dimaksudkan disini adalah hubungan antara anggota
kelompok pelaksana dan hubungan dengan masyarakat.

5. Globalisasi dan desentralisasi dalam bidang pendidikan, merupakan isu


yang menarik untuk dibicarakan di tahun 2018. Globalisasi adalah proses
integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia,
produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi dan
desentralisasi memiliki dinamika dan makna mendasar yang menjadi
bagian tidak terpisahkan. Uraikan dinamika dan makna dari globalisasi
dan desentralisasi tersebut!
JAWAB :
Suatu konsekuensi dimana Globalisasi mengakibatkan peran
pemerintahan sentral beralih, bahkan cenderung berkurang. Sebaliknya
peran individu untuk bersaing dan bekerja sama menjadi sangat tinggi
baik dalam pandangan pergaulan bilateral, regional, dan internasional.
Daya tahan suatu bangsa secara politis, ekonomi, keuangan, pendidikan
dan kebudayaan tidak dapat lagi sepenuhnya mengandalkan pemerintah,
justru Pemerintah pusat bukan lagi satu-satunya aktor yang mampu
mengurus seluruh kehidupan rakyat
Pada tahun 2018, globalisasi dan desentralisasi yang terjadi pada bidang
pendidikan menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan. Globalisasi
dan desentralisasi juga menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. Pada
globalisasi dan desentralisasi, yang menjadi dinamika dan maknanya
adalah globalisasi membuat tingkat kewenangan pemerintah seakan
menjadi berkurang, hal ini membuat adanya desentralisasi yang terjadi
dengan adanya peningkatan kemampuan pada organisasi lokal ataupun
pada individu.
Globalisasi adalah salah satu bentuk dari fenomena sosial yang terjadi
pada zaman modern. Globalisasi sendiri pada dasarnya bisa terjadi
karena adanya kemajuan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan pada ilmu pengetahuan dan teknologi ini membuat adanya
kemudahan pada kegiatan interaksi dan komunikasi jarak jauh yang
dilakukan oleh manusia yang membuat manusia yang ada di seluruh
dunia seakan menjadi terhubung. Dengan adanya hal ini, manusia bisa
mendapatkan informasi dengan jauh lebih mudah dan menciptakan
independensi terhadap pemerintah.
Oleh karena itu, salah satu pengaruh dari globalisasi adalah menurunnya
tingkat kekuasaan pada pemerintah. Hal ini membuat globalisasi seakan
erat dengan desentralisasi karena setiap manusia akan memiliki
pandangan yang berbeda mengenai keyakinan dan juga kepercayaannya
masing-masing. Namun, dengan adanya desentralisasi ini kita tetap
harus menciptakan hubungan saling mengisi dan saling berhubungan
sehingga globalisasi tidak menciptakan ketidakstabilan politik pada suatu
negara.

Referensi : https://brainly.co.id

Anda mungkin juga menyukai