NIM : 856582465
UPBJJ : UT JAMBI
TUGAS : 1(satu)
JAWABAN
1. Teknologi pertama: System Thinking (Berpikir serba Sistem) Berpikir serba sistem
menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode di dunia
pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak kita
inginkan. Tanpa berpikir serba sistem kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan
riil di bidang pendidikan. Jadi berpikir sistem menghadirkan konsep sistem yang
umum, dimana berbagai hal saling terkait.
Teknologi yang kedua: Perancangan (desain) sistem Desain sistem adalah teknologi dalam
merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan
yang cepat yang meningkatkan harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk
menciptakan suatu sistem yang baru dan suatu strategi untuk perubahan.
Teknologi yang ketiga: Ilmu Kualitas Ilmu tentang kualitas merupakan teknologi yang
memproduksi suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu
tentang kualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi lembaga pendidikan
atau sekolah.
2. Kata pembelajaran (instruction), tidak hanya ada dalam konteks guru dengan peserta didik
di kelas secara formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan belajar peserta didik di
luar kelas yang mungkin saja tidak dihadiri oleh guru secara fisik. Pembelajaran lebih
menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara sunggh-sungguh yang melibatkan
aspek intelektual, emosional, dan sosial, sedangkan pengajaran lebih cenderung pada
kegiatan mengajar guru di kelas. Dengan demikian, kata pembelajaran ruang lingkupnya
lebih luas daripada kata pengajaran. Dalam arti luas, pembelajaran adalah suatu proses atau
kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif anatar
pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa), sumber belajar dengan lingkungan untuk
menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik,
baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai
kompetensi yang telah ditentukan.Pembelajaran bersifat interaktif artinya kegiatan
pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara guru, peserta didik, sumber
belajar, dan lingkungan yang saling memengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja,
sedangkan komunikatif artinya, komunikasi antara peserta didik dengan guru atau sebaliknya,
sesama peserta didik, dan sesama guru harus dapat saling memberi dan menerima serta
memahami. dalam“instruction”guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, me- manage
berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari peserta didik.
The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu prosesadaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh E.Mulyasa (2007), bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada
peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar
(facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik, untuk mampu melakukan proses
pembelajaran iniguru harus mampu menyiapkan proses pembelajarannya. Proses
pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang guru hendaknya terlebih dahulu harus
memperhatikan teori-teori yang melandasinya, dan bagaimana implikasinya dalam proses
pembelajaran.
3. Pembiayaan (Cost), cepat lambatnya penerimaan inovasi dipngaruhi oleh pembiayaan, baik
pembiayaan pada awal (penggunaan maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya.
Walaupun diketahui pula bahwa biasanya tingginya pembiayaan ada kaitanya dengan kualitas
inovasi itu sendiri. Misalnya penggunaan modul disekolah dasar. Ditinjau dari pengembangan
pribadi anak, kemandirian dalam usaha (belajar) mempunyai nilai positif, tetapi karena
pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan. Mudah dikomunikasikan,
inovasi akan cepat diterima bila isinya mudah dikomunikasikan dan mudah diterima
Kepentingan umum atau pribadi (publicness versus privatness). Inovasi yang bermanfaat
untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi yang ditujukan pada
kepentingan sekelompok orang saja. Status Ilmiah, suatu inovasi yang mudah dimengerti dan
mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar
dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebaranya.ang saja.
Dapat dilihat kemanfaatanya, suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat
diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama
diterima oleh masyarakat.
Disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau estimasi dalam proses difusi inovasi, antara
lain tidak tepat dalam mempertimbangkan implementasi inovasi, kurang adanya kerja sama
antar pelaksana inovasi, tidak adanya persamaan pendapat tentang tujuan yang akan dicapai,
tidak jelas struktur pengambilan keputusan, komunikasi yang tidak lancar, adanya tekanan
dari pemerintah untuk mempercepat hasil inovasi dalam waktu yang sangat singkat.
2. Konflik dan motivasi Disebabkan oleh karena adanya masalah-masalah pribadi seperti
pertentangan antara anggota tim, rasa iri antara anggota, ada anggota tim yang tidak semangat
kerja, pimpinan terlalu kaku dan berpandangan sempit, kurang adanya penguatan atau hadiah
terhadap anggota yang melaksanakan tugas dengan baik.
3. Inovasi tidak berkembangTidak ada upaya untuk mengembangkan inovasi disebabkan oleh
lambatnya material yang diterima, alokasi dana yang tidak tepat, terjadi inflasi, pergantian
pengurus yang terlalu cepat.
6. Kurang adanya hubungan sosial Hubungan dimaksudkan disini adalah hubungan antara
anggota kelompok pelaksana dan hubungan dengan masyarakat.
Globalisasi desentralisasi sangat cocok dalam konteks masyarakat dan negara yang beragam
multikultural, globalisasi dan desentralisasi memancang keberagaman dan perbedaan sebagai
potensi dan kekuasaan yang luar biasa. Kekuatan yang bukan hanya diperlukan untuk
mencapai tujuan bersama, tentu juga diperlukan untuk mewujudkan tujuan khusus bagi
individu dua kelompok.. Merangkul bukan mengisolasi, "to engage not to isolate" inklusif,
bukan ekslusif, merupakan moto yang sangat jelas dalam era globalisasi. Globalisasi dan
desentralisasi, juga membantu dalam merealisasikan tujuan nasional seperti kehendak untuk
membangun Negara yang damai, stabil dengan ekonomi yang berkembang dan masyarakat
yang berkemakmuran, lapangan kerja yang mencukupi dan mampu mengangkat rakyatnya
dari kemiskinan. Bukankah, seperti apapun perbedaan dalam sistim politik, sosial, dan
budaya. Semua warga dan Pemerintah menginginkan agar tujuan nasional seperti
dicantumkan di atas tercapai.