Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN UTS INOVASI PENDIDIKAN

Nama : Rifky Rinaldi


NIM : 2031017
Prodi : Pendidikan Fisika
Matkul : Inovasi Pendidikan

1. Modernisasi : Proses perubahan dari masyarakat tradisional (yang belum


modern) ke masyarakat yang lebih maju (masyarakat industri yang sudah
modern). Jadi dapat dikatakan modernisasi dalam pendidikan adalah proses
perkembangan dan perubahan sistem pendidikan dari yang awalnya sudah
ada dikembangkan lagi menjadi lebih efektif dan efisien untuk memudahkan
tercapainya tujuan pembelajaran.
Contohnya : Adanya proses pembelajaran menggunakan jaringan ketika
pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran tetap terlaksana.
Diskoveri : Dapat diartikan sebagai suatu penemuan yang telah ada
sebelumnya tapi belum diketahui oleh kebanyakan orang. Baik sebenarnya
hal itu sendiri sudah ada sejak lama, kemudian baru diketahui atau memang
benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada.
Contohnya : Sistem pembelajaran daring yang sebenarnya sudah ada, namun
belum banyak guru yang mengetahui dan menggunakannya, namun semenjak
pandemi Covid-19, pembelajaran daring jadi sering digunakan dan diketahui
oleh semua orang.
Invensi : Dapat diartikan sebagai suatu penemuan sesuatu yang benar-benar
baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemukan itu
benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi
baru. Munculnya ide atau kreativitas tersebut tentunya berdasarkan hasil
pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang
ditemukannya benar-benar baru.
Contohnya : Penemuan bermacam-macam teori belajar yang sebelumnya
belum ada, namun dengan pengamatan dan pengalaman yang ada di
temukanlah teori-teori belajar tersebut.

2. Berdasarkan pengalaman selama kuliah, beberapa contoh inovasi pendidikan


yang telah dilaksanakan adalah :
a. Program Merdeka Belajar: Program ini juga sudah diterapkan di
Universitas Pasir pengaraian. Merdeka Belajar bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan lebih banyak pilihan
bagi mahasiswa dalam memilih cara belajar yang sesuai dengan
kebutuhan.
b. Berbasis Teknologi: Pasir Pengaraian, telah mengambil langkah-langkah
untuk memperluas penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Beberapa
inovasi yang dilakukan misalnya penggunaan media pembelajaran online,
dan pembelajaran berbasis aplikasi. Kemudian juga memanfaatkan
jaringan untuk melaksanakan kuliah secara daring.

3. Dalam kasus adopsi kurikulum Teknopreneur yang diterapkan oleh kampus,


strategi yang dapat efektif digunakan adalah inovasi kolaboratif. Karena
kurikulum Teknopreneur membutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak,
seperti akademisi, praktisi, dan investor, untuk mengembangkan keterampilan
teknologi dan kewirausahaan mahasiswa. Dalam hal ini, kampus dapat
bekerja sama dengan industri dan pelaku usaha untuk membangun ekosistem
inovasi yang berkelanjutan. Relevansi strategi inovasi kolaboratif dengan
kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah karena
MBKM mengedepankan konsep pembelajaran berbasis kompetensi dan
pengembangan keterampilan, sehingga kampus perlu bekerja sama dengan
berbagai pihak untuk memberikan pengalaman belajar yang terintegrasi
dengan dunia kerja. Dalam hal ini, inovasi kolaboratif dapat memungkinkan
kampus untuk mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dengan
kebutuhan industri dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi
wirausahawan dan entrepreneur.

4. Merupakan proses yang rumit karena melibatkan berbagai aspek yaitu


manusia, teknologi, budaya, dan struktur organisasi itu sendiri. Selain itu,
perubahan juga dapat mempengaruhi berbagai level organisasi, mulai dari
individu hingga keseluruhan organisasi, sehingga membutuhkan pemahaman
yang mendalam tentang bagaimana perubahan dapat diimplementasikan
dengan efektif dan efisien. Terkait dengan aspek manusia, perubahan dapat
menimbulkan ketakutan, kecemasan, dan ketidakpastian pada karyawan, yang
dapat menghambat proses perubahan. Karyawan mungkin khawatir akan
kehilangan pekerjaannya, tuntutan baru, atau bahkan kehilangan lingkungan
kerja yang familiar. Selain itu, karyawan mungkin merasa tidak siap untuk
menghadapi perubahan yang diperlukan, dan ini dapat menghambat
kemampuan organisasi untuk berkembang dan bertahan dalam lingkungan
bisnis yang terus berubah. Teori yang ada juga mengakui bahwa perubahan
dapat menjadi proses yang rumit dan menantang untuk diterapkan dalam
organisasi. Teori perubahan seperti model Lewin, model Kotter, dan model
Burke-Litwin adalah beberapa teori yang populer digunakan untuk
mengimplementasikan perubahan dalam organisasi. Model-model ini
menekankan pentingnya pemahaman yang baik tentang aspek-aspek yang
terlibat dalam perubahan organisasi, termasuk motivasi, budaya, dan struktur
organisasi, dan menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk mempercepat
perubahan dan mengatasi hambatan-hambatan yang muncul. Dalam
kesimpulannya, perubahan adalah proses yang rumit diterapkan dalam
organisasi karena melibatkan banyak aspek dan dapat menimbulkan
ketidakpastian pada karyawan. Namun, dengan pemahaman yang baik
tentang aspek-aspek yang terlibat dalam perubahan dan dengan menggunakan
teori yang tepat, organisasi dapat mengimplementasikan perubahan secara
efektif dan efisien untuk mempercepat kemajuannya dan memenangkan
persaingan di lingkungan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai