Anda di halaman 1dari 3

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN ERA 4.

I.Abstrak

Tantangan yang dilibatkan dengan bergulirnya revolusi industry 4.0 adalah hilangnya
beberapa pekerjaan dan memunculkan pekerjaan baru. Untuk itu dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Dalam bahasa pendidikan diartikan bahwa lulusan suatu sekolah atau
pendidikan formal harus kreatif, kompeten, inovatif, dan berkarakter. Semua itu hanya bisa
dilakukan melalui penciptaan kondisi pembelajaran yang kondusif dan didukung oleh manajemen
pembelajaran yang baik pula.

II. Konsep Manajemen Umum

Dalam suatu manajemen, tidak terlepas dari hal-hal berikut :

1.Sistem Perencanaan

Sistem Perencanaan dapat dituangkan dalam bentuk tujuan-tujuan yang disertai program-
program kerjanya.

2.Sistem Organisasi, meliputi :

a.Operasi, berupa semua kegiatan yang berkaitan dengan input, proses, dan output.

b.Strategi, berupa keputusan-keputusan yang harus diambil dengan penuh pertimbangan dan
dalam waktu yang relatif pendek dan cepat.

c.Koordinasi, yaitu cara mengintegrasikan komponen operasi dan komponen strategi, untuk
jangka pendek dan jangka panjang.

3.Sistem Kontrol

Kontrol sebaiknya dilakukan terhadap hal-hal tertentu saja, yang berhubungan dengan tujuan
yang akan dicapai. Fungsi sistem kontrol di sini harus bisa sebagai sensor (daya guna),
komparator (pembanding), dan activator (mengarahkan).

Dalam sistem ini, kontrol bisa berupa :

a.Kontrol terbuka – tertutup

b.Kontrol manusia – mesin

c.Kontrol organisasi – operasional

Sistem kontrol ini adalah sistem yang paling sulit karena berhubungan erat dengan
subyektivitas, psikologis, sosiologis, kualitas, serta kesalahan data input.

4.Sistem Informasi

Sistem informasi erat hubungannya dengan fakta, data, dan pengetahuan.

III.Pendidikan Era 4.0 dan Tantangannya


Sebelum terjadi revolusi industry, kita mengenal istilah pra revolusi, di mana seluruh kegiatan
dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Setelah itu barulah bermunculan istilah revolusi
industri 1.0, revolusi industri 2.0, revolusi industry 3.0 yang diawali sekitar abad 17.

Pendidikan di era revolusi industri 4.0 dinamakan pendidikan 4.0 yang memaksimalkan
pemanfaatan teknologi digital (cyber system) dan mampu membuat proses pembelajaran
berlangsung secara kontinyu, tanpa batas ruang dan waktu. Pendidikan era ini harus bisa
merespon kebutuhan revolusi industry yang sesuai dengan situasi saat ini. Oleh sebab itu
tantangan yang harus segera dijawab oleh stake holder maupun warga madrasah khususnya MTs
Plus Darul Ulum agar dapat mendukung pola belajar dan pola berfikir peserta didik meliputi :

1.Penyesuaian kurikulum baru.

2.Kebijakan dalam pendidikan berbasis pondok pesantren.

3.Kesiapan sumber daya manusia dalam memanfaatkan ICT.

4.Optimalisasi kemampuan peserta didik.

5.Mengembangkan budaya dan karakter peserta didik dan guru.

6.Kesiapan sarana prasarana dalam pembelajaran digital.

IV.Solusi

Beberapa solusi agar semua warga madrasah berperan serta, terutama dalam
mengembangkan inovasi kreatifitas dari peserta didik adalah sebagai berikut:

1.Kurikulum yang diterapkan harus mampu membuka jendela dunia melalui internet.Jadi harus
lebih banyak kegiatan praktek dari pada teoritis, baik di pelajaran umum maupun agama.
Kemungkinan hal ini pada awalnya sulit, tetapi harus tetap dilakukan sedikit demi sedikit.

2.Para guru harus memiliki kemampuan sebanyak-banyaknya tentang meramu pembelajaran


melalui komunikasi dan kolaborasi berbasis teknologi informasi. Jadi para guru tidak boleh
gaptek(gagap teknologi) dan diharapkan dalam pembelajaran tidak banyak menulis lagi.

3.Memfasilitasi pengembangan bakat peserta didik di bidang apa saja, sehingga bakat-bakat
peserta didik bisa terdeteksi sejak awal.

4.Memperluas lahan-lahan sebagai media praktek untuk menerapkan teori-teori yang sudah
didapatkan peserta didik. Misalnya, pembuatan kolam-kolam kecil sekaligus sebagai lahan
penanaman sayuran dan toga yang bisa diambil manfaatnya oleh warga madrasah.

5.Meningkatkan pelayanan internet pada peserta didik dan guru, dengan memfasilitasi jaringan
internet perkelas dan memperluas jangkauan sinyal, tentunya dengan pengamanan khusus link-
link mana saja yang boleh diakses peserta didik.

6.Mengimplementasikan teknologi computer di semua lini pelayanan, baik peserta didik


maupun guru. Misalnya, absen guru dan peserta didik dilakukan dengan finger print, yang mungkin
bisa menghemat tenaga guru BP dan kurikulum dalam merekap kehadiran.Yang lebih penting lagi
bisa meningkatkan kedisiplinan masuk dan pulang bagi warga madrasah.

V.Kesimpulan
1.Setiap kemajuan teknologi selalu ada sisi positip dan sisi negatipnya. Tapi bagaimanapun
kita harus mampu meminimalisir dampak negatip yang ditimbulkannya.

2.Harus ada kerja sama yang baik mulai dari stake holder sampai komponen terkecil di
lingkungan madrasah maupun dengan orang tua peserta didik.

3.Stake holder harus mampu mengintegrasikan antara manajemen industry dengan


manajemen pendidikan agar lulusan mampu bersaing di dunia luar.

4.Bagaimanapun pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,maka harus tetap ada
pengendalinya, yaitu agama dan budaya Indonesia harus tetap menjadi karakter yang utama bagi
setiap warga madrasah, agar tetap terarah dan konsisten dalam ikut serta mengisi kemerdekaaan
Negara Indonesia yang tercinta ini.

Anda mungkin juga menyukai