i
LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH HYPERMEDIA
PROGRAM BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PEMBATIK)
JUDUL:
Membangun Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pemanfaatan Platform
Teknologi
SASARAN:
Guru dan Tenaga Kependidikan
ii
Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kemendikbudristek
Bapak dan lbu guru yang saya hormati dan banggakan. Puji dan syukur
senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-
Nya, kita senantiasa diberikan kesehatan hingga saat ini sehingga tetap semangat
mengabdi dan membangun masa depan pendidikan kita.
Percepatan teknologi digital melesat begitu cepat, tidak terbendung apapun.
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 berdampak besar bagi kehidupan, termasuk
dalam dunia pendidikan. Era Education 4.0 menggambarkan betapa perkembangan
teknologi digital telah sampai pada tahapan integrasi kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence), berpengaruh besar ke dalam berbagai perangkat dan aplikasi digital
dalam system pendidikan dan mekanisme pembelajaran. Perubahan dinamika
masyarakat Society 5.0 pun turut andil dalam transformasi pendidikan, secara formal,
non-formal, dan informal, dimana aksesibilitas terhadap segala macam informasi dapat
dilakukan dengan mudah dan terbuka melalui berbagai layanan berbasis data di
internet. Jika pada era Education 4.0 aspek penekanannya lebih pada faktor
teknologinya sebagai objek, di era society 5.0 aspek yang lebih ditekankan adalah
pada faktor manusia-nya sebagai pusat (human-centered) atau subjek yang mampu
dengan bijak dan kritis menyikapi dan berbagai macam perkembangan teknologi tanpa
meninggalkan aspek-aspek humanisme-nya. Oleh karenanya, sudah saatnya
Bapak/lbu guru dan kita semua bertransformasi dari paradigma human resources
development menuju human capital.
Salah satu langkah nyata menjawab kebutuhan transformasi dimaksud adalah
kebijakan Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar memiliki misi mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terbentuknya
profil Pelajar Pancasila. Sehingga proses pembelajaran yang harus dibangun dan
dikembangkan adalah proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi
pendidik serta menyenangkan dan berorientasi pada siswa. Program ini memberikan
semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode dan inovasi
pembelajaran bagi peserta didik melalui pemanfaatan Teknologi lnformasi dan
Komunikasi (TIK).
iii
Kemampuan Bapak dan Ibu guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses
pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK, meningkatkan efektivitas,
efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan
siswa menyelesaikan soal- soal dengan penalaran yang lebih baik. Bapak dan lbu guru
dituntut memiliki kompetensi memanfaatkan TIK yang memadai karena harus
memenuhi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang diaktualisasikan
terutama untuk kepentingan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dan untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri (kompetensi profesional).
Dalam pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan
kebudayaan Kemendikbudristek telah mengembangkan Platform Merdeka Mengajar,
sebagai salah satu sarana pendukung untuk membantu guru memahami Kurikulum
Merdeka baik secara mandiri, melalui pelatihan, maupun dari rekan sejawat. Disini
tersedia beragam materi dan referensi mengajar. Platform ini juga menjadi sarana guru
untuk berbagi praktik baik dalam fitur Bukti Karya.
Agar layanan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan
pengembangan kompetensi TIK guru. Salah satunya melalui program PembaTIK
2023. Ajang ini bertujuan membimbing guru untuk mencapai literasi digital sesuai
standar nasional, yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan
literasi media, dan berujung pada implementasi Merdeka Belajar.
Saya sangat bangga dengan semangat guru-guru Indonesia mengikuti Program
PembaTIK 2023 yang saya yakini akan meningkatkan kemampuan Bapak dan lbu guru
dalam menguatkan ekosistem digital Pendidikan dengan berkarya dan berbagi untuk
wujudkan Merdeka Belajar. Hal ini sangat penting demi mewujudkan tujuan mulia
mencetak generasi emas Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif siap dengan
segala tantangan Revolusi lndustri 4.0 dan Society 5.0.
iv
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dapat menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK
(PembaTIK) 2023. Program ini telah berjalan sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan
selalu menjadi program unggulan dalam peningkatan kompetensi TIK guru melalui
bimbingan teknis pembelajaran berbasis TIK (Bimtek PembaTIK) yang mengacu pada
standar kompetensi TIK guru dari UNESCO. Pengembangan program Bimtek
PembaTIK dilakukan dinamis dan adaptif terhadap arah kebijakan prioritas
Kemendikbudristek serta perkembangan teknologi.
PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi
TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan
Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi pada
pembelajaran ini. Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan karya-karya
terbaiknya. Peserta yang berhasil menyelesaikan Pembatik sampai level 4 akan
menjadi guru hebat yang telah membuktikan kompetensi TIK secara lengkap. Guru-
guru ini akan menjadi inspirasi bagi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam
mengoptimalkan TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya. Mereka diharapkan
dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten/kota masing-masing dalam
menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.
Penyelenggaraan PembaTIK 2023 mengusung tema “Menguatkan Ekosistem
Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”.
Level 3 merupakan tahapan Kreasi. Adapun materi PembaTIK level 3 terdiri atas 5
(lima) bahan ajar yang disusun untuk memberikan wawasan dalam berkreasi
mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK meliputi: (1) Pengembangan
media audio pembelajaran berbasis TIK; (2) Pengembangan media video
pembelajaran berbasis TIK; (3) Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif;
dan (4) Inovasi Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran digital.
Pada akhir pembelajaran di tahapan Kreasi pada level 3 ini, peserta diharapkan
dapat meningkatkan kompetensi implementasi TIK nya secara kreatif, inovatif, dan
kolaboratif dan menjadi key person untuk berbagi wawasan Implementasi TIK dengan
bekal kemampuan sebagai berikut:
v
1. Menguasai salah satu tools pengembang pembelajaran, baik konten maupun
aplikasi;
2. Memiliki kemampuan dasar desain komunikasi visual.
3. Melakukan proses yang sistematis dalam pengembangan media pembelajaran
4. Mampu menghasilkan salah satu bentuk media pembelajaran interaktif berbasis
TIK
5. Melakukan rekayasa media pembelajaran sesuai kebutuhan
6. Mengembangkan media pembelajaran secara kolaboratif baik dengan sesama
guru maupun siswa
7. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam pengembangan media, dan
8. Menghasilkan bahan belajar berbasis TIK
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terlaksananya program PembaTIK ini. Selamat mengikuti program
PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat
terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh
guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi
menghadapi dinamika perubahan lingkungan Pendidikan di era digital ini.
vi
Daftar Isi
vii
A. Tujuan Belajar ................................................................................................. 58
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................... 58
C. Uraian Materi ................................................................................................... 58
D. Latihan ............................................................................................................. 78
E. Rangkuman ..................................................................................................... 78
Penutup ...................................................................................................................... 79
Tes Akhir Modul ......................................................................................................... 80
Daftar Pustaka............................................................................................................ 84
viii
Daftar Gambar
ix
Gambar 3.12 Audiensi dengan kepala Balai Tekkomdik dan Pelatihan
Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK bekerjasama dengan
Balai Tekkomdik .............................................................................. 73
Gambar 3.13 Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten dalam Bimtek
Pemanfaatan Platform Teknologi .................................................... 74
Gambar 3.14 Membangun komunikasi dan koordinasi dalam berkolaborasi dengan
Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten untuk melakukan sosialisasi
Program PembaTIK dan Kihajar STEM 2023 ................................. 74
Gambar 3.15 Kolaborasi dengan Organisasi Profesi guru .................................... 75
Gambar 3.16 Kolaborasi dengan Komunitas Belajar dalam Sekolah ................... 76
Gambar 3.17 Kolaborasi dengan Komunitas Guru Penggerak ............................. 77
Gambar 3.18 Kolaborasi dengan MGMP .............................................................. 77
x
Daftar Video
xi
Daftar Tautan
xii
Peta Materi
xiii
Pendahuluan
Video 1.1 Video Pengantar Modul 14 Membangun Komunikasi dan Kolaborasi dalam
Pemanfaatan Platform Teknologi
Tautan 1.1 Video Pengantar Modul 14 PembaTIK 2023 - YouTube
Hai, apa kabar Bapak Ibu Guru Hebat Peserta Pembatik 2023! Selamat datang di
Modul 14. Modul ini akan membahas tentang Membangun Komunikasi dan Kolaborasi
dalam Pemanfaatan Platform Teknologi. Silahkan pelajari, eksplorasi dan kerjakan
latihan untuk lebih memahami materinya.
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah bentuk interaksi antara guru dan siswa di sekolah.
Komunikasi menjadi salah satu poin penting dalam penyampaian pesan baik itu
pesan pembelajaran maupun pesan moral yang ingin guru ajarkan pada siswa.
Banyak orang-orang yang menganggap bahwa berbicara di depan kelas atau di
depan umum itu mudah. Walaupun terlihat sangat mudah, namun tidak semua
orang dapat berbicara di depan banyak orang dengan baik. Apakah Anda salah
satu yang memiliki pandangan seperti itu? Nah, agar terjalin komunikasi yang baik
antara guru dan siswa yang diajar, maka perlu adanya strategi-strategi tertentu
dalam berkomunikasi sehingga komunikasi akan berjalan dengan efektif. Selain itu
terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain peserta didik, kelas,
metode, dan bahan ajar. Seorang guru dalam proses belajar mengajar atau
14
seorang pembicara yang menyampaikan materi dalam sebuah seminar perlu
memiliki perhatian yang serius terhadap faktor-faktor tersebut agar informasi yang
disampaikan dapat diterima oleh peserta dan tujuan pembelajaran atau kegiatan
seminar yang dilaksanakan dapat tercapai dengan baik. Suatu strategi atau metode
berkomunikasi yang diterapkan pada satu kegiatan dengan kegiatan lainnya
tidaklah sama, oleh sebab itu tentunya akan ada metode dan cara komunikasi yang
berbeda untuk setiap kegiatan pembelajaran. Apakah sahabat sependapat dengan
hal tersebut? Jika iya, tentunya ketika kita menjadi seorang guru atau pembicara
dalam suatu pembelajaran maupun sebuah seminar diperlukan kecerdasan dalam
menerapkan strategi komunikasi yang efektif agar strategi belajar mengajar
menjadi optimal.
Sahabat Teknologi, pemahaman Diplomasi pada modul ini bukan ditujukan untuk
membangun hubungan antar negara tetapi dalam rangka membangun hubungan
yang kolaboratif dengan para stakeholder yang terkait dengan tugas-tugas anda
sebagai Duta Teknologi untuk berbagi praktik baik pemanfaatan platform teknologi
dalam pembelajaran. Keterampilan diplomasi dan negosiasi dapat digunakan untuk
menyampaikan dan meyakinkan ide - ide atau praktik - praktik baik pembelajaran
yang telah dilakukan agar nantinya dapat diterapkan oleh rekan - rekan guru
lainnya.
15
Modul 14 merupakan bagian dari PembaTIK level 4, yaitu level berbagi dan
berkolaborasi. Membangun Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pemanfaatan
Platform Teknologi ini akan menemani bapak/ ibu guru hebat Sahabat Teknologi
dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara efektif serta memahami
konsep negosiasi dan diplomasi. Sehingga setelah mempelajari modul ini bapak/
ibu guru hebat diharapkan dapat memahami dan menyusun strategi berkolaborasi
dalam pemanfaatan Platform Teknologi secara tatap muka/langsung.
B. Tujuan
Modul Membangun Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pemanfaatan Platform
Teknologi ini diperuntukkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi
Bapak/Ibu Sahabat Teknologi untuk berkomunikasi secara efektif, memahami
konsep negosiasi dan diplomasi serta mampu menyusun strategi berkolaborasi
dalam pemanfaatan Platform Teknologi secara tatap muka/langsung. Secara
khusus tujuan dari penulisan modul ini adalah:
1. Memberikan penjelasan konsep dan elemen - elemen dalam Komunikasi
Intrapersonal, Interpersonal, dan Publik
2. Memberikan penjelasan terkait faktor yang mempengaruhi keefektifan
berkomunikasi
3. Berbagi Tips dan trik Berkomunikasi Efektif
4. Memberikan penjelasan terkait konsep dan menyusun strategi Negosiasi dan
Diplomasi dengan Stakeholder
5. Memberikan penjelasan terkait konsep dan menyusun strategi berkolaborasi
dalam pemanfaatan Platform Teknologi secara tatap muka/langsung
6. Memberikan contoh praktik baik kegiatan berkolaborasi dalam pemanfaatan
Platform Teknologi secara tatap muka/langsung.
16
C. Peta Kompetensi
Modul Membangun Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pemanfaatan Platform
Teknologi ini merupakan salah satu rangkaian dari Modul PembaTIK 2023 level 4,
yaitu: level berbagi dan berkolaborasi. Modul ini dikembangkan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Sahabat Teknologi dalam melakukan kegiatan berbagi
dan berkolaborasi. Pada modul ini Sahabat Teknologi akan mendapatkan
kompetensi pengetahuan tentang komunikasi efektif, diplomasi dan negosiasi serta
strategi berkolaborasi dalam pemanfaatan Platform Teknologi secara tatap
muka/langsung.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yang akan menuntun menemani Sahabat
Teknologi dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara efektif serta
memahami konsep negosiasi dan diplomasi. Sehingga setelah mempelajari modul
ini bapak/ ibu guru hebat diharapkan dapat memahami dan menyusun strategi
berkolaborasi dalam pemanfaatan Platform Teknologi secara tatap
muka/langsung.
17
D. Ruang Lingkup Penggunaan Modul
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar dengan ruang lingkup materi sebagai
berikut:
1. Pemahaman tentang komunikasi efektif yang terdiri atas konsep dan elemen -
elemen dalam Komunikasi Intrapersonal, Interpersonal, dan Publik. Faktor yang
Mempengaruhi Keefektifan Berkomunikasi serta tips dan trik berkomunikasi
efektif
2. Pemahaman tentang konsep dan menyusun strategi Negosiasi dan Diplomasi
dengan Stakeholder
3. Pemahaman konsep dan contoh praktik baik strategi berkolaborasi dalam
pemanfaatan Platform Teknologi secara tatap muka/langsung
18
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Efektif
A. Tujuan Belajar
Kegiatan belajar 01 pada modul 14 adalah Komunikasi Efektif. Setelah mempelajari
dan melakukan aktivitas belajar pada kegiatan belajar 01, Sahabat Teknologi
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan konsep komunikasi intrapersonal, interpersonal, dan publik
2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi keefektifan berkomunikasi
3. Menerapkan tips dan trik berkomunikasi efektif
C. Uraian Materi
Menurut pendapat (Thoha, 1990) dalam (Maulana & Gumelar, 2013, hal. 175–176)
gambaran umum proses komunikasi dijelaskan sebagai berikut:
19
1. Tahap proses penciptaan gagasan, pesan atau informasi. Pada umumnya
muncul karena ada rangsangan dari luar atau ada kebutuhan untuk
berkomunikasi pada diri.
2. Tahap Penyandian (Encoding), yaitu proses penyusunan gagasan atau pesan
menjadi suatu bentuk informasi (simbol, lambang, Sandi) yang akan dikirimkan;
termasuk pemilihan dan penentuan cara maupun alat (media) untuk
menyampaikannya.
3. Tahap Pengiriman (Transmitting), merupakan kegiatan penyampaian pesan
atau informasi yang terjadi di antara peserta komunikasi. Pengiriman pesan ini
dapat dilakukan dengan cara berbicara (verbal/lisan), atau non-verbal dengan
tulisan, gambar, warna atau gerakan (kial); disampaikan secara langsung atau
melalui media tertentu.
4. Tahap Penerimaan (Receiving), yakni proses penerimaan atau pengumpulan
pesan yang terjadi pada para peserta komunikasi. Penangkapan atau
pengumpulan pesan ini dapat terjadi dengan cara mendengarkan, membaca,
mengamati atau memperhatikan, tergantung pada cara dan alat yang
digunakan dalam berkomunikasi tersebut.
5. Tahap Penafsiran (Decoding), yakni usaha pemberian arti terhadap
informasi/pesan di antara peserta komunikasi. Peserta komunikasi yang
berkepentingan, melalui proses berpikir, berusaha menginterpretasikan atau
menafsirkan informasi yang telah terkumpul dalam pikirannya. Pengertian
"berpikir" di sini diartikan secara luas, baik menggunakan pikiran manusia
(komunikasi manusiawi) maupun naluri binatang
6. Tahap respon (memberi tanggapan)
7. Tahap balikan (feedback)
20
1. Konsep Komunikasi Intrapersonal, Interpersonal dan Publik
Sahabat Teknologi, sebelum kita mempelajari tentang komunikasi yang efektif,
mari kita mengingat Kembali kisah kehidupan Oprah Winfrey yang berubah
karena berbicara, raja IT sekaligus presenter dunia – “Steve Jobs” sang raja IT
dan presenter dunia.
Untuk mengawali pembelajaran ini silahkan coba tonton video pada link berikut:
21
Oprah Gail Winfrey terkenal karena acara bincang-bincangnya, The Oprah
Winfrey Show, disiarkan dari Chicago, yang merupakan program televisi
berperingkat tertinggi di Amerika Serikat mencapai 22 juta penonton dalam
sejarah dan berjalan dalam sindikasi nasional selama 25 tahun, dari 1986
hingga 2011. Oprah Winfrey Show juga ditayangkan di 14 negara di dunia.
Nah Sahabat Teknologi, coba Anda identifikasi tokoh-tokoh yang mirip dengan
perjalanan sukses Oprah Gail Winfrey dan Steve Jobs. Tuliskan pada kolom
dibawah ini.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
a. Komunikasi Intrapersonal
1) Konsep Komunikasi Intrapersonal
Anda membaca di ponsel bahwa teman Anda akan makan malam di
restoran favorit Anda. Apa yang terlintas dalam pikiran? Pemandangan,
suara, dan aroma? Sesuatu yang istimewa yang terjadi terakhir kali Anda
berada di sana? Apakah Anda berpikir untuk bergabung dengan
22
mereka? Apakah Anda mulai menyusun rencana untuk pergi dari lokasi
Anda sekarang ke restoran? Apakah Anda mengirimi teman Anda yang
menanyakan apakah mereka ingin ditemani? Sampai saat Anda
menekan tombol "kirim", Anda berkomunikasi dengan diri sendiri. Inilah
yang dinamakan komunikasi intrapersonal.
b. Persepsi
Persepsi merupakan pengalaman tentang objek atau peristiwa
dengan menyimpulkan atau memberikan makna atau menafsirkan
stimulus inderawi (sensory stimuli). Persepsi juga diartikan sebagai
pemberian makna terhadap sensasi. Sensasi merupakan bagian dari
persepsi. Akan tetapi, menafsirkan makna informasi indrawi tidak
hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi,
dan memori.
c. Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, pentingnya peranan memori bukan
hanya menyangkut pada proses persepsi maupun berpikir. Memori
adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan makhluk
hidup sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuan itu untuk mengarahkan atau mengontrol perilaku dan
24
tindakannya. Setiap ada rangsangan dari luar yang masuk lewat indra
kita, secara sadar atau tidak, ia akan direkam oleh kita.
d. Berpikir
Proses keempat dalam komunikasi intrapersonal, yang
mempengaruhi penafsiran individu terhadap stimulus adalah berpikir.
Berpikir melibatkan proses sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir
menggunakan lambang verbal (angka, kali, pembagian,
penjumlahan, pengurangan) maupun lambang grafis (gambar) yang
menggantikan (merepresentasikan) objek atau peristiwa dalam
benak individu. Berpikir digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan, menetapkan keputusan, dan menghasilkan
kreativitas.
Sahabat Teknologi, menurut Anda apa saja faktor personal atau faktor
fungsional dan faktor struktural yang mempengaruhi efektivitas
komunikasi intrapersonal? Coba Anda renungkan, apa saja faktor-faktor
tersebut. Tuliskan pendapat Anda dalam kolom di bawah ini.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
25
3) Fungsi Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal memiliki fungsi yang dapat memungkinkan
orang untuk intropeksi diri sehingga memahami kekuatan, potensinya,
memotivasi diri, menyesuaikan diri serta dapat membuat keputusan
tentang sesuatu dengan benar, yang secara rinci dapat dikatakan bahwa
komunikasi intrapersonal dapat meningkatkan:
a) Kesadaran diri
b) Rasa percaya diri
c) Manajemen diri
d) Motivasi diri
e) Mandiri
f) Kemampuan beradaptasi
26
d) Latar belakang sosiokultural
Pengaruh budaya menetapkan bagaimana seseorang
berkomunikasi. Komunikasi akan berhasil jika komunikator mau
menyesuaikan diri dengan sosio kultural komunikan.
e) Gender
Pria dan wanita memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Anak
perempuan biasanya perkembangan pusat komunikasi di otaknya
lebih bagus dari pada laki-laki.
f) Pengetahuan
Pesan akan mudah diterima jika komunikan dan komunikator memiliki
level pengetahuan yang sama. Cara sederhana dalam bagian ini
adalah menggunakan bahasa yang dipahami oleh keduanya.
g) Lingkungan
Lingkungan yang nyaman atau mendukung sangat mempengaruhi
keberhasilan komunikasi.
b. Komunikasi Interpersonal
1) Konsep Komunikasi Interpersonal
Peserta PembaTIK kita sudah membahas proses pengolahan informasi
yang kemudian kita kenal sebagai komunikasi intrapersonal meliputi
sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Mari kita dalami apa itu
komunikasi interpersonal.
27
Keterampilan komunikasi interpersonal adalah aset penting bagi siapa
pun di tempat kerja modern. Kegagalan hubungan profesional, yang
dapat berkontribusi pada hasil kerja yang buruk atau bahkan membawa
bencana, sering kali disebabkan oleh terputusnya komunikasi antar
individu.
30
• Petunjuk paralinguistik, berkaitan dengan bagaimana
pengucapan pesan atau komunikasi, meliputi tinggi rendah
suara, dialek, tempo bicara, kecepatan.
• Petunjuk artifaktual, berkaitan dengan penampilan
(appearance), meliputi bentuk tubuh, kosmetik, pakaian, tas,
atribut pangkat, dan sebagainya.
b. Faktor Personal, mencakup:
1) Pengalaman. Pengalaman individu mempengaruhi
kecermatan persepsi.
2) Motivasi
3) Kepribadian
Yang termasuk faktor dari dalam diri reseptor adalah: harga diri,
motivasi sosial, tekanan emosional (stress), perasaan atau mood
positif (positive emotional arousal). Sedangkan faktor eksternalnya
adalah: ketertarikan fisik, kesamaan (similarity), kemampuan (ability),
31
kedekatan (proximity), keakraban (familiarity), Kesukaan timbal balik
(reciprocal liking), dan Saling melengkapi atau komplementer
(complementary).
d) Hubungan Interpersonal
Menurut Rahmat (2011), Komunikasi yang efektif juga ditandai
dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi
sekunder terjadi jika isi pesan komunikator dipahami namun
hubungan di antara komunikan menjadi buruk. Komunikasi tidak
hanya menyampaikan isi pesan, namun juga menentukan kualitas
hubungan interpersonal. Komunikasi bukan hanya menentukan
content melainkan juga relationship (Maryam dan Paryontri, 2020,
hal. 43).
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
c. Komunikasi Publik
Sahabat Teknologi, tentu sahabat pernah memberikan presentasi atau
berbicara di depan banyak orang bukan? Apa yang sahabat lakukan
termasuk dalam komunikasi publik, bahkan ketika sahabat melakukan
proses pembelajaran di dalam kelas pun itu sudah termasuk komunikasi
32
publik. Apakah komunikasi publik itu? Komunikasi publik adalah pertukaran
pesan dengan sejumlah orang baik di dalam maupun di luar organisasi.
Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan
banyak orang. Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat
berupa suatu informasi, ajakan, gagasan, dan ide, yang sarananya dapat
berupa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi
demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-
mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun
yang bisa menjangkau publik.
33
• Menjaga kontak mata dengan penerima pesan. Kontak mata
dapat digunakan untuk mendapatkan hubungan sekaligus untuk
mengetahui tanggapan penerima pesan.
• Memperhatikan artikulasi, tempo, dan volume suara. Sampaikan
pesan dengan suara yang jelas, dan pilihan kalimat yang mudah
dimengerti.
• Mampu membaca situasi. Sampaikan komunikasi sesuai dengan
suasana atau tema acara, secara formal kah atau secara informal.
b) Persiapan desain pesan
Persiapan desain pesan atau bahan presentasi tidak kalah penting
dalam keberhasilan komunikasi publik. Bahan presentasi yang baik
sebaiknya disusun dengan memperhatikan media presentasi yang
dipilih. Jika memilih media presentasi power point maka perlu
diperhatikan:
• Jumlah kalimat dalam satu slide, kalimat tidak boleh lebih dari 7
baris ukuran dan jenis huruf
• Kekontrasan warna huruf. Jika menggunakan huruf dengan warna
terang maka background tulisan harus gelap, begitu juga
sebaliknya.
• Gunakan ilustrasi gambar yang sesuai
• Dapat ditambahkan dengan media video agar presentasi lebih
menarik
• Jumlah slide. Jumlah slide sebaiknya tidak terlalu banyak. Slide
yang terlalu banyak akan membuat penerima pesan menjadi
jenuh.
d. Komunikasi Persuasif
Pada proses komunikasi publik, akan terjadi dinamika proses komunikasi
yang kompleks, melibatkan aspek kognitif dan aspek emosional. Proses
komunikasi yang melibatkan aspek kognitif dan emosional itu dalam bahasa
komunikasi disebut dengan komunikasi persuasif.
34
Persuasi berasal dari bahasa latin yaitu persuasion, yang artinya mengajak,
membujuk, atau merayu. Proses komunikasi persuasif ini tentu melibatkan
komunikator (penyampai pesan) terhadap komunikan (penerima pesan).
Proses komunikasi persuasi dapat dikatakan berhasil apabila komunikator
dapat mempengaruhi komunikan dan dampak panjangnya adalah terjadinya
perubahan sikap dan perilaku pada diri komunikan. Pertanyaan yang muncul
seputar materi komunikasi persuasif adalah bagaimana melakukan persuasi
yang tepat? Apa pesan yang akan disampaikan ketika melakukan persuasi?
Menurut Burton & Huffner (2002) dalam Maryam dan Paryontri, (2020) ada
tiga jenis pola komunikasi, meliputi :
1) Komunikasi asertif, yaitu kemampuan komunikasi yang dilakukan tanpa
menyinggung perasaan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal
dan pesan itu disampaikan secara lugas.
2) Komunikasi pasif, yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan
balik sehingga bisa dikatakan komunikasi itu tidak efektif.
3) Komunikasi agresif, yaitu pola komunikasi yang disampaikan dengan
tegas dan lugas tetapi disertai dengan kekerasan baik verbal maupun
nonverbal.
Proses komunikasi persuasif dapat sahabat lakukan melalui tatap muka
langsung maupun tidak langsung seperti melalui media massa.
35
2. Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Berkomunikasi
Ketika anda berkomunikasi dengan siapapun, anda dituntut memiliki
kemampuan komunikasi yang efektif berikut ini:
36
Etos adalah nilai dari seseorang yang merupakan panduan dari kognisi
(cognition), yaitu perasaan memahami sesuatu objek dengan pikiran; afeksi
yaitu perasaan yang ditimbulkan oleh rangsang dari luar; dan kondisi yaitu
aspek psikologis yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku.
Sebagai guru atau pelatih, anda harus menyadari bahwa etos tumbuh dalam
diri anda melalui faktor-faktor berikut ini yang disampaikan Effendy (2014) : 1)
kesiapan (preparedness), 2) kesungguhan (seriousness), 3) ketulusan
(sincerity), 4) kepercayaan (confidence), 5) ketenangan (poise), 6) keramahan
(friendship), dan 7) kesederhanaan (moderation) (Simamora, 2021, hal. 9–10).
Sahabat Teknologi coba Sahabat susun sebuah strategi komunikasi publik
dalam pemanfaatan Platform Teknologi yang akan Sahabat lakukan di sekolah-
sekolah. Tuliskan strategi Sahabat pada kolom di bawah ini.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Peserta PembaTIK sebagai guru atau pelatih dituntut untuk menjadi pusat
perhatian saat berada di atas panggung dalam menjalankan eksistensi di dunia
profesional. Ketika Anda berpidato di depan publik, Anda dituntut untuk
37
menyampaikannya dengan menarik. Untuk itu, ada komponen-komponen
utama yang perlu dikuasai agar seseorang bisa tampil atraktif dan relevan,
sehingga pidato atau presentasinya dapat tersampaikan sebagai materi yang
dikenang. Kemampuan berkomunikasi merupakan aset utama yang harus
dimiliki setiap orang untuk mengejar kesuksesan dalam karier dan kehidupan.
Menurut Simamora, (2021, hal. 10–11) Ada 5 (lima) jenis sikap yang perlu
ditampilkan komunikator. Sikap komunikator. Sikap (attitude) adalah suatu
kesiapan kegiatan (preparatory activity), kecenderungan pada diri seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial.
Kata-kata-10%
Suara -20%
39
2) Get yourself prepared
Anda tidak akan pernah memenangkan apa pun kecuali Anda siap untuk
memanfaatkan peluang. Karena Anda hampir tidak dapat mengantisipasi
peluang masa depan, Anda harus mencoba yang terbaik dalam segala hal
yang Anda lakukan. Mempersiapkan diri adalah Langkah pertama dalam
memanfaatkan peluang. Baik itu dengan presentasi dan catatan
PowerPoint, atau kartu isyarat visual, siapkan diri Anda beberapa petunjuk.
Jika Anda berbicara dengan kolega Anda di rapat tim, pertimbangkan untuk
menuliskan pemikiran Anda sebelumnya dengan mind map seperti pada link
berikut: (seperti mindmaster https://www.mindmaster.io/ ; Meindmeister
https://www.mindmeister.com/; EdrawMind
https://www.edrawmind.com/download-desktop.html) untuk membantu
Anda mengumpulkan diri sebelum berbicara dengan audien Anda.
Mempersiapkan diri akan membantu memberdayakan diri Anda untuk
membangun kepercayaan diri Anda.
42
2. Mengklarifikasi (to clarify)?
3. Menginspirasi (to inspire)
4. Memotivasi (to motivate)?
Pikirkan tentang data, jika bisa fakta yang mengejutkan, yang akan
dibagikan kepada audiens. Sajikan data terbaru yang actual.
43
Gambar 2.3 Struktur Menyelipkan Wow Moment
Bangun personal branding yang kuat dengan value, skill, behavior, total
look, authentic, uniqueness.
Total Look: Dressed to Kill (10%)
44
3. Postur tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh Saat berbicara mesti dikoordinasikan
dengan kekuatan yang dapat ditangkap secara visual daripada
secara verbal.
4. Tentukan gaya berpakaian Anda
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang
yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih
menarik.
5. Respect
Yaitu sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan
yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
6. Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada
situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
7. Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti
dengan baik.
8. Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga
tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan.
9. Humble
Sikap rendah hati. Sikap membangun rasa menghargai orang lain,
biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita memiliki. Untuk
mencapai sebuah komunikasi yang efektif, perlulah kita membangun
sebuah komunikasi yang nyaman dan menyenangkan agar
mendapatkan tujuan yang diharapkan.
45
Video 2.3 Tips Kemampuan Pembicara
Tautan 2.3 CBS EPS 5 Tiga Kemampuan Pembicara - YouTube
46
Video 2.5 Kiat Sukses Bagi Berkomunikasi dengan Publik
Tautan 2.5 Kuliah Umum PembaTIK Level 4: "Kiat Sukses Berkomunikasi dan
Motivasi bagi Para Pendidik" - YouTube
Dari video tersebut, coba Anda identifikasi kembali apa saja yang harus
diperhatikan dalam berkomunikasi publik. Coba tuliskan pada kolom di bawah
ini.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
‘
…………………………………………………………………………………………………
Sahabat Teknologi, berikut adalah tips dan trik berkomunikasi efektif yang dapat
Anda praktekkan ketika berkomunikasi publik:
1) Tunjukkan kepercayaan diri
2) Kuasai diri Anda pada 4 (empat) elemen ini: self-control, knowledge, self-
esteem, dan belief system.
● self-control, kendalikan diri Anda, mulai dari Bahasa tubuh, suara, dan
kata-kata.
● knowledge, selalu perluas pengetahuan Anda dan miliki kerendahan hati
untuk terus belajar.
● self-esteem, hargai semua kekuatan dan skill yang Anda miliki dan
lakukan evaluasi diri rutin atas komunikasi yang Anda lakukan.
47
● belief system, miliki dan yakinlah sikap mental positif yang kuat sebagai
pegangan hidup selamanya.
3) Kenali Audiens Anda
4) Diksi yang baik: Buatlah pilihan kata yang tepat yang menargetkan audiens
Anda.
5) Lakukan kontak mata, jika mungkin, dengan audiens Anda.
6) Latih pidato/presentasi Anda di depan teman atau cermin.
7) Rekam Latihan Anda dan evaluasi
8) Jeda di antara pemikiran-pemikiran utama Anda
9) Uji semua peralatan Anda
10) Gunakan humor dan emosi.
11) Jangan melewati waktu yang telah ditentukan
12) Mintalah umpan balik.
D. Rangkuman
1. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi melalui penggunaan simbol-
simbol yang bertujuan mengubah dan membentuk perilaku orang lain.
2. Unsur komunikasi adalah (pemberi pesan), pesan itu sendiri, media, komunikan
(penerima pesan) dan feedback atau umpan balik.
3. Proses komunikasi terdiri dari: 1) Tahap proses penciptaan gagasan, 2) Tahap
Penyandian (Encoding), 3) Tahap Pengiriman (Transmitting), 4) Tahap
Penerimaan (Receiving), 5) Tahap Penafsiran (Decoding), 6) Tahap respon
(memberi tanggapan), dan 7) Tahap balikan (feedback).
4. Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri-sendiri.
5. Unsur dan Elemen Komunikasi Intrapersonal terdiri dari: sensasi, persepsi,
memori, transmisi/berfikir.
6. Fungsi komunikasi intrapersonal adalah untuk kesadaran diri, rasa percaya diri,
manajemen diri, motivasi diri, mandiri dan mampu beradaptasi.
7. Faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal perkembangan, nilai,
emosi, latar belakang sosio kultural, gender, pengetahuan, dan lingkungan.
8. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang atau lebih baik
secara tatap muka ataupun melalui media dimana pengirim dapat
48
menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima dapat menanggapi
secara langsung pula.
9. Karakteristik komunikasi interpersonal terdiri:
a. Melibatkan komunikasi verbal dan non verbal.
b. Melibatkan perilaku spontan, kebiasaan dan sadar
c. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berproses
pengembangan atau mendalam.
d. Melibatkan umpan balik yang tinggi
e. Komunikasi berjalan menurut peraturan tertentu
f. Komunikasi dilakukan secara aktif
g. Saling mengubah dan mempengaruhi
10. Tujuan komunikasi interpersonal
a. menyampaikan informasi
b. berbagi pengalaman, ide dan gagasan
c. menginspirasi dan mengembangkan simpati
d. melakukan kerja sama
e. Memahami orang lain
11. Ada 7 (tujuh) elemen komunikasi interpersonal, yaitu: 1) Pengirim dan penerima
pesan, 2) Pengkodean (coding) dan pemecahan kode, 3) Pesan
(message), 4) Gangguan (noise), 5) Efek, 6) Saluran (channel), dan 7)
Konteks.
12. Komunikasi interpersonal akan berhasil jika didukung oleh faktor-faktor berikut
ini: 1) persepsi interpersonal, 2) konsep diri (Self-Concept), 3) atraksi
interpersonal, dan 4) hubungan interpersonal.
13. Komunikasi publik adalah pertukaran pesan yang dilakukan Komunikasi publik
adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang baik di dalam maupun di luar
organisasi.
14. Karakteristik komunikasi publik Komunikasi publik memiliki karakteristik:
a. Terdapat penerima pesan dalam jumlah banyak/publik atau dihadiri
sejumlah orang
b. Interaksi antara sumber dan penerima terbatas
c. Umpan balik yang diberikan terbatas.
d. dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, aula,dsb
e. direncanakan
49
f. Bertujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi, meminta
melakukan sesuatu, dsb
15. Teknik komunikasi publik persiapan diri, persiapan bahan presentasi,
mengantisipasi gangguan/noise.
16. Faktor yang mempengaruhi keefektifan berkomunikasi yaitu credibility, context,
content, clarity, continuity dan consistency, capacity of audience, dan channel
of distribution.
E. Latihan
Dalam menjalin komunikasi dalam pemanfaatan Platform Teknologi dengan dinas,
sekolah ataupun dengan instansi profesi lain, terkadang kita mengalami hambatan.
Coba Sahabat Teknologi identifikasi apa saja hambatan tersebut, dan tuliskan pula
apa solusi yang dapat dilakukan. Setelah itu, susunlah strategi komunikasi efektif
ketika melakukan sosialisasi pemanfaatan Platform Teknologi secara tatap
muka/langsung.
50
Kegiatan Belajar 2
Konsep Negosiasi dan Diplomasi
A. Tujuan Belajar
Kegiatan belajar 02 pada modul 14 adalah Konsep Negosiasi dan Diplomasi.
Setelah mempelajari dan melakukan aktivitas belajar pada kegiatan belajar 02,
Sahabat Teknologi diharapkan mampu :
1. Menjelaskan konsep negosiasi dan diplomasi
2. Menyusun Strategi Negosiasi dan Diplomasi dengan Stakeholder
C. Uraian Materi
Diplomasi saat ini sangat sering dilakukan oleh setiap negara dalam ranah
dunia internasional, karena diplomasi dan perang memiliki kesamaan.
Keduanya adalah alat untuk mencapai tujuan suatu negara. Perang bertujuan
untuk mencapai kemerdekaan dan keamanan negara, sedangkan diplomasi
bertujuan untuk mencapai perdamaian dan persahabatan dengan negara lain.
Dalam berdiplomasi medan kerja utama seorang diplomat adalah meja
perundingan untuk mengadakan suatu negosiasi dengan kawan atau lawan
rundingnya. Suatu keberhasilan dalam bernegosiasi adalah dengan
ditunjukkannya oleh tercapainya kesepakatan persetujuan atau perjanjian yang
menguntungkan negaranya.
51
kelompok orang) untuk memutuskan tindakan untuk mencapai tujuan. Hampir
setiap proses pemecahan masalah melibatkan beberapa aspek negosiasi.
52
2. Tujuan Negosiasi
Adapun tujuan negosiasi adalah:
1) Negosiasi untuk mencapai persetujuan dalam pembukaan hubungan
diplomatik.
2) Negosiasi bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dalam perumusan
komite bersama (joint communique).
3) Negosiasi untuk mendapatkan persetujuan tentang normalisasi
(normalization agreement) dengan tujuan untuk menyelesaikan konflik.
4) Negosiasi untuk mencapai tujuan dengan pertimbangan baru. Setelah lama
berlaku suatu perjanjian antar negara dan menunjukkan perkembangan
baru yang belum tercantum dalam perjanjian. Karena perjanjian lama tidak
relevan lagi, maka perlu dilakukan pembaharuan dalam perjanjian agar tetap
berlaku.
5) Negosiasi yang bertujuan untuk hal-hal menyangkut perpanjangan
persetujuan (extension agreement).
6) Negosiasi untuk memberikan akibat sampingan (side effect). Yaitu apabila
Satu pihak atau lebih mencari tujuan yang tidak ada hubungannya dengan
pencapaian persetujuan.
53
Setelah menyimak video tersebut, silahkan sahabat uraikan pendapat Anda
tentang konsep negosiasi dalam video tersebut pada kolom di bawah ini.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Berikut enam strategi negosiasi penting yang dapat Sahabat Teknologi gunakan
dalam berkolaborasi dengan teman atau Lembaga lain:
1) Proses negosiasi berlangsung terus-menerus, bukan peristiwa individual.
Hasil negosiasi yang baik adalah hasil dari hubungan yang baik dan
hubungan harus dikembangkan dari waktu ke waktu. Karena itu, negosiator
yang baik selalu mencari peluang untuk meningkatkan hubungan dan
memperkuat posisi mereka. Dalam beberapa kasus, hasil negosiasi
ditentukan bahkan sebelum individu bertemu untuk berdiskusi.
2) Berpikir positif.
Banyak negosiator meremehkan diri mereka sendiri karena mereka tidak
memahami kekuatan yang mereka miliki di dalam diri mereka secara akurat.
Dalam kebanyakan situasi negosiasi, Sahabat memiliki lebih banyak
kekuatan daripada yang Sahabat pikirkan. Sahabat harus percaya bahwa
pihak lain membutuhkan apa yang Sahabat bawa ke meja sebanyak
Sahabat ingin negosiasi berhasil. Juga, pastikan bahwa kepositifan itu
54
terlihat selama negosiasi. Waspadai nada suara dan bahasa tubuh
nonverbal Sahabat saat berinteraksi dengan pihak lain.
3) Siapkan.
Informasi sangat penting untuk negosiasi. Teliti sejarah, masalah masa lalu
atau poin sensitif dari pihak lain yang akan menjadi sasara. Semakin banyak
pengetahuan yang Sahabat miliki tentang situasi pihak lain, semakin baik
posisi Sahabat untuk bernegosiasi. Bagian terpenting dari persiapan adalah
Latihan Studi tentang negosiasi seperti golf atau karate. Anda harus berlatih
untuk mengeksekusi dengan baik.
4) Pikirkan hasil terbaik dan terburuk sebelum negosiasi dimulai.
Jangan marah jika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan Sahabat. Dalam
hal ini, ini saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali semua posisi dan
kembali ke meja. Dalam kebanyakan kasus, selama Sahabat mengetahui
ekspektasi tertinggi dan terendah dari masing-masing pihak, jalan tengah
biasanya dapat dicapai di area yang tumpang tindih.
5) Mengartikulasikan & membangun nilai.
Ini adalah kuncinya, dan itulah yang membedakan negosiator yang baik dari
para master. Ketika Sahabat memiliki keyakinan yang kuat pada apa yang
Sahabat negosiasikan, maka Sahabat akan bersinar. Jadilah ahli dalam
mempresentasikan pemikiran dan ide Sahabat, sehingga orang lain dapat
melihat nilainya.
Kiat tentang cara melakukannya dengan baik, antara lain :
• Bersikaplah langsung ketika menyajikan suatu situasi. Jelaskan tentang
apa yang diharapkan. Diskusikan cara untuk menerapkan bagaimana hal
itu bisa terjadi.
• Jangan hanya berbicara tentang apa yang perlu terjadi. Diskusikan
konsekuensinya – bagaimana solusi Sahabat akan bermanfaat bagi
pihak lain.
6) Memberi dan Menerima
Ketika seseorang memberikan sesuatu atau mengakui bagian dari
negosiasi, selalu pastikan untuk mendapatkan sesuatu sebagai balasannya.
Jika tidak, Sahabat dapat mengkondisikan pihak lain untuk meminta lebih
55
banyak sambil mengurangi posisi dan nilai Sahabat. Menjaga
keseimbangan akan membuat kedua belah pihak setara.
Di lain sisi dari teknik diplomasi dan sifat diplomasi ada pula jenis macam
pendekatan yaitu pendekatan secara persuasi dan koersi, tujuan dari
persuasi dan koersi adalah sama yaitu untuk mengubah sikap, pendapat
dan perilaku. Akan tetapi beda antara kedua itu adalah jika persuasi
dilakukan dengan halus dan luwes dan mengandung sifat manusiawi.
Sedangkan jika koersi mengandung sifat memerintah dan memaksa. Secara
umum dalam suatu perundingan, teknik komunikasi persuasi lebih disukai
daripada teknik koersif.
Sahabat Teknologi, untuk lebih memahami strategi negosiasi mari kita simak
video berikut ini.
Diskusi
Saat menjalin hubungan Diplomasi dalam pemanfaatan Platform Teknologi dengan
dinas pendidikan, sekolah ataupun dengan instansi profesi lain, terkadang kita
mengalami hambatan. Nah, coba Sahabat Teknologi identifikasi, apa saja
hambatan tersebut, dan tuliskan pula solusi apa yang dapat dilakukan untuk
menghadapi hambatan tersebut.
56
D. Rangkuman
Pendekatan negosiasi strategis melibatkan lebih dari sekadar memilih sikap
kooperatif atau kompetitif, dan berpikir dalam istilah biner seperti itu hampir selalu
kontraproduktif. Menilai hubungan antara satu negosiasi dan negosiasi lainnya
dengan pihak yang sama dari waktu ke waktu (dan bahkan dengan pihak lain),
memperhatikan dengan seksama apakah mereka bernegosiasi tentang hal yang
benar, dan berfokus pada kapan dan bagaimana cara paling efektif untuk terlibat
dengan pihak lain akan membuka nilai yang jauh lebih besar bagi pembuat
kesepakatan.
E. Latihan
Menyusun strategi negosiasi dan diplomasi dalam pelatihan / bimbingan teknis /
sosialisasi pemanfaatan Platform Teknologi dengan stakeholder.
57
Kegiatan Belajar 3
Strategi Kolaborasi Pemanfaatan Platform Teknologi secara Tatap
Muka/ Langsung
A. Tujuan Belajar
Kegiatan belajar 03 pada modul 14 adalah Strategi Kolaborasi Pemanfaatan
Platform Teknologi Secara Tatap Muka/Langsung. Setelah mempelajari dan
melakukan aktivitas belajar pada kegiatan belajar 03, Sahabat Teknologi
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan konsep kolaborasi dalam pemanfaatan Platform Teknologi secara
tatap muka/langsung
2. Menyusun strategi berkolaborasi dalam pemanfaatan Platform Teknologi
secara tatap muka/langsung
3. Menjelaskan contoh praktik baik berkolaborasi dalam Pemanfaatan Platform
Teknologi secara tatap muka/langsung
C. Uraian Materi
1. Konsep Kolaborasi Pemanfaatan Platform Teknologi Secara Tatap
Muka/Langsung
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) merilis beberapa platform pendidikan di antaranya
Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Akun Belajar.id, ARKAS, TanyaBOS,
SIPLah dan Kampus Merdeka. Setiap aplikasi ini memiliki fungsi masing-
masing dan diperuntukkan bagi kepala sekolah, guru, mahasiswa, siswa dan
juga oleh dinas pendidikan. Sejak diluncurkan di tahun 2020, platform
teknologi terbukti bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan
Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien.
58
Untuk menginspirasi para pendidik di seluruh Indonesia dalam penyebaran
dan peningkatan pemanfaatan platform teknologi guna mendukung
implementasi Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek kemudian
berkolaborasi dengan 202 guru terpilih. Di mana guru-guru tersebut
merupakan Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id yang bertugas
memanfaatkan, memberikan kontribusi, dan menyebarkan penggunaan
platform teknologi berbasis e-pembelajaran dalam mendukung peran sebagai
pendidik di daerah masing-masing.
59
untuk membangun kolaborasi yang efektif untuk mencapai konsensus
bersama.
60
2. Strategi Kolaborasi Pemanfaatan Platform Teknologi Secara Tatap
Muka/Langsung
Kolaborasi kreatif sangat diperlukan agar kita tetap bisa unggul bersama-
sama dengan tim. Dilansir dari website entrepreneur, ada 4 cara yang bisa
kita terapkan untuk meningkatkan kolaborasi yang kreatif. Apa saja ya? Yuk,
kita simak penjelasannya berikut ini.
61
c. Tingkatkan Frekuensi dalam Berkomunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim kerja dengan kolaborasi tim
yang sangat baik ternyata selalu menjaga komunikasi mereka dengan
teratur. Maksudnya, frekuensi mereka dalam berkomunikasi sangatlah
sering. Semua anggota tim saling mengobrol, berinteraksi,
mendengarkan satu sama lain. Mereka juga sering terlibat dalam
komunikasi informal seperti minum kopi bersama di luar kantor untuk
mencari ide bersama-sama atau sekedar menikmati indahnya sore
bersama rekan-rekan kerja. Komunikasi yang terjalin dengan frekuensi
yang tinggi akan memudahkan pembentukan kolaborasi kreatif.
Tentu saja bentuk kolaborasi dalam jaringan (daring) akan berbeda dengan
kolaborasi luar jaringan (luring) atau tatap muka langsung. Jika kolaborasi
daring dengan luar provinsi akan mudah dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi video conference akan tetapi kolaborasi tatap muka langsung akan
sulit dilakukan karena posisi geografis masing-masing daerah berbeda.
63
Gambar 3.1 Kepala Pusdatin Kemendikbudristek memberikan pemaparan
mengenai peranan Duta Teknologi sebagai Jangkar Teknologi Pendidikan
Indonesia
Gambar 3.2 Foto Pusdatin bersama seluruh Duta Teknologi dari 34 Provinsi se-
Indonesia
64
Kolaborasi dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan yang
menghadirkan narasumber dari pusdatin kemendikbudristek, atau
memfasilitasi pusdatin dalam pendampingan Monitoring Pemanfaatan
Platform Teknologi di daerah, sosialisasi program lomba atau
peningkatan kompetensi untuk siswa dan guru seperti PembaTIK,
Kihajar, Bug Bounty maupun kegiatan kolaborasi lainnya.
65
Gambar 3.4 Kolaborasi dengan Pusdatin Kemendikbudristek dalam kegiatan
sosialisasi program PembaTIK, Kihajar dan Bug Bounty kepada Guru dan Siswa
SMA/SMK serta Mahasiswa dan Dosen di Provinsi Bali
66
Gambar 3.5 Kolaborasi dengan Bupati Baubau (pakaian putih di tengah) pada
Pelatihan Asesmen Pembelajaran berbasis digital, Pemanfaatan belajar.id dan
Kiat Sukses Seleksi Program Guru Penggerak
67
Gambar 3.6 Kegiatan Audiensi Duta Teknologi Kemendikbudristek kepada BPMP
Provinsi Bali dalam berdiskusi terkait pengoptimalan pemanfaatan platform
teknologi dari Kemendikbudristek
68
Gambar 3.8 Kolaborasi antara BPMP dan Duta Teknologi Kemendikbudristek
dalam Bimtek Pemanfaatan Chromebook dalam pembelajaran
Video 3.1 Dokumentasi Kolaborasi antara Duta Teknologi dan BPMP dalam
Pendampingan Pemanfaatan Chromebook dalam Pembelajaran
Tautan 3.1 Dokumentasi Kolaborasi BPMP dan Duta Teknologi dalam
pemanfaatan chromebook dan akun belajar.id - YouTube
69
d. Kolaborasi dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)/Balai Guru
Penggerak (BGP) Provinsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 BBGP/BGP memiliki
tugas untuk melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan guru,
pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala
sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah.
70
Gambar 3.10 Kegiatan Duta Teknologi Kemendikbudristek bersama BBGP/BGP
Provinsi dalam pengoptimalan pemanfaatan platform teknologi dari
Kemendikbudristek
72
Gambar 3.12 Audiensi dengan kepala Balai Tekkomdik dan Pelatihan
Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK bekerjasama dengan Balai
Tekkomdik
73
Gambar 3.13 Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten dalam Bimtek
Pemanfaatan Platform Teknologi
74
Video 3.4 Kolaborasi dengan organisasi Profesi Guru
Tautan 3.4 Asesmen Pembelajaran Berbasis Digital, Pemanfaatan Akun
Belajar, Kiat Sukses Seleksi Guru Penggerak - YouTube
76
Gambar 3.17 Kolaborasi dengan Komunitas Guru Penggerak
77
D. Latihan
Bagaimana menurut pendapat anda kesulitan dan kendala yang mungkin terjadi
dalam menjalin kolaborasi tatap muka langsung dalam memanfaatkan Platform
Teknologi. Diskusikan dengan rekan sesama Sahabat Teknologi di daerah anda.
Pihak mana saja yang kemungkinan bisa diajak kolaborasi dan bagaimana
bentuknya?
E. Rangkuman
Hubungan antar organisasi masa kini dicirikan oleh saling ketergantungan
(interdependensi) satu sama lain karena situasi lingkungan yang dinamis dan terus
berubah. Perubahan atau pergeseran dari sifat independen ke interdependen telah
melahirkan berbagai pemikiran yang mengarahkan kepada model pengelolaan
bisnis berdasarkan kemitraan, tidak lagi berdasarkan kompetisi (persaingan).
Kolaborasi dianggap sebagai konsep terbaik dan alat negosiasi dan arbitrase
sumberdaya perusahaan dalam bentuk keahlian, akses dan permodalan.
78
Penutup
Sahabat teknologi sudah berada pada bagian akhir Bahan Ajar tentang Membangun
Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pemanfaatan Platform Teknologi. Semoga sahabat
telah mempraktikkan dan menjawab diskusi serta tugas yang ada dalam setiap
kegiatan belajar. Agar sahabat dapat mengingat kembali materi yang sudah dipelajari,
berikut ini beberapa intisari dari materi yang terdapat pada kegiatan belajar. Bahan
Ajar ini membahas tentang komunikasi Efektif, Negosiasi dan Diplomasi serta Strategi
Berkolaborasi dalam Pemanfaatan Platform Teknologi Secara Tatap Muka/Langsung.
Komunikasi terbagi tiga jenis yaitu komunikasi intrapersonal, interpersonal dan publik.
Setiap jenis komunikasi memiliki karakteristik dan tujuan tersendiri. Dalam komunikasi
efektif dikatakan berhasil jika komunikator maupun komunikan sama-sama memiliki
pengertian yang sama terhadap pesan. Dalam membangun komunikasi yang efektif
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu credibility, context, content, clarity,
continuity dan consistency, capacity of audience, dan channel of distribution.
79
Tes Akhir Modul
2. Dalam kegiatan komunikasi dua arah, masing-masing pihak yang terlibat dalam
kegiatan komunikasi melakukan proses encoding, yang artinya …..
a. Menerima pesan
b. Membentuk kode-kode pesan
c. Memecahkan kode-kode pesan
d. Menginterpretasikan kode-kode pesan
e. Memahami pesan
80
3. Pesan yang disampaikan oleh komunikator pada komunikan dapat berbentuk
a. Langsung – tidak langsung
b. Individu – kelompok
c. Satu tahap – dua tahap
d. Verbal – non verbal
e. Satu arah – dua arah
4. Pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkuit saraf internal disebut…
a. Encoding
b. Decoding
c. Memori
d. Sensasi persepsi
6. Atraksi interpersonal akan terjadi jika didorong oleh faktor faktor situasional berikut
ini, kecuali
a. Ketertarikan fisik
b. Kesamaan (similarity)
c. Kemampuan (ability)
d. Kedekatan (proximity)
e. Tekanan emosional (stress)
7. Pada proses komunikasi publik melibatkan aspek kognitif dan aspek emosional.
Proses komunikasi yang melibatkan aspek kognitif dan emosional itu dalam bahasa
komunikasi disebut…
81
a. Komunikasi asertif
b. Komunikasi pasif
c. Komunikasi persuasif
d. Komunikasi agresif
e. Komunikasi progresif
8. Komunikasi yang berisi ajakan yang dibungkus dengan kata-kata yang cenderung
tidak memaksa disebut…
a. Claim
b. Warrant
c. Data
d. Device
e. Moderation
10. Ibu Rita sedang melakukan presentasi tentang pemanfaatan platform teknologi di
sebuah instansi profesi. Sebelum presentasi ia melakukan komunikasi
intrapersonal tentang style, warna, pakaian yang sesuai. Ibu Rita memperhatikan
faktor situasional dalam komunikasinya. Faktor tersebut adalah…
a. Petunjuk artifaktual
b. Keseluruhan anggota badan (postur)
c. Deskripsi verbal
d. Petunjuk proksemik
e. Petunjuk kinesik
82
Kunci jawaban tes akhir bahan ajar membangun komunikasi dan kolaborasi
Kunci
No
Jawaban
1. D
2. B
3. D
4. A
5. C
6. E
7. C
8. B
9. B
10. A
83
Daftar Pustaka
Maryam, E. W., & Paryontri, R. A. Buku Ajar Psikologi Komunikasi (D. Nastiti (ed.)).
UMSIDA Press.
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+artikel+il
miah&btnG=, 2020.
Zulkarnain, I., Asmara, S., & Sutatminingsih, R. Membentuk Konsep Diri Melalui
Budaya Tutur Tinjauan Psikologi Komunikasi, 2020.
https://www.studilmu.com/blogs/details/4-cara-meningkatkan-kolaborasi-yang-kreatif
84