LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH HYPERMEDIA
PROGRAM BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PEMBATIK)
JUDUL:
Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Digital
SASARAN:
Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGKAJI
PENULIS 1 PENULIS 2 PENGKAJI MEDIA
MATERI
Prayoga Rendra
Nuvis Melodiana Hyronimus Lado Tuti Alawiyah Vendiktama
ii
Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kemendikbudristek
Bapak dan lbu guru yang saya hormati dan banggakan. Puji dan syukur
senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-
Nya, kita senantiasa diberikan kesehatan hingga saat ini sehingga tetap semangat
mengabdi dan membangun masa depan pendidikan kita.
Percepatan teknologi digital melesat begitu cepat, tidak terbendung apapun.
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 berdampak besar bagi kehidupan, termasuk
dalam dunia pendidikan. Era Education 4.0 menggambarkan betapa perkembangan
teknologi digital telah sampai pada tahapan integrasi kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence), berpengaruh besar ke dalam berbagai perangkat dan aplikasi digital
dalam system pendidikan dan mekanisme pembelajaran. Perubahan dinamika
masyarakat Society 5.0 pun turut andil dalam transformasi pendidikan, secara formal,
non-formal, dan informal, dimana aksesibilitas terhadap segala macam informasi dapat
dilakukan dengan mudah dan terbuka melalui berbagai layanan berbasis data di
internet. Jika pada era Education 4.0 aspek penekanannya lebih pada faktor
teknologinya sebagai objek, di era society 5.0 aspek yang lebih ditekankan adalah
pada faktor manusia-nya sebagai pusat (human-centered) atau subjek yang mampu
dengan bijak dan kritis menyikapi dan berbagai macam perkembangan teknologi tanpa
meninggalkan aspek-aspek humanisme-nya. Oleh karenanya, sudah saatnya
Bapak/lbu guru dan kita semua bertransformasi dari paradigma human resources
development menuju human capital.
Salah satu langkah nyata menjawab kebutuhan transformasi dimaksud adalah
kebijakan Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar memiliki misi mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terbentuknya
profil Pelajar Pancasila. Sehingga proses pembelajaran yang harus dibangun dan
dikembangkan adalah proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi
pendidik serta menyenangkan dan berorientasi pada siswa. Program ini memberikan
semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode dan inovasi
pembelajaran bagi peserta didik melalui pemanfaatan Teknologi lnformasi dan
Komunikasi (TIK).
iii
Kemampuan Bapak dan Ibu guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses
pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK, meningkatkan efektivitas,
efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan
siswa menyelesaikan soal- soal dengan penalaran yang lebih baik. Bapak dan lbu guru
dituntut memiliki kompetensi memanfaatkan TIK yang memadai karena harus
memenuhi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang diaktualisasikan
terutama untuk kepentingan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dan untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri (kompetensi profesional).
Dalam pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan
kebudayaan Kemendikbudristek telah mengembangkan Platform Merdeka Mengajar,
sebagai salah satu sarana pendukung untuk membantu guru memahami Kurikulum
Merdeka baik secara mandiri, melalui pelatihan, maupun dari rekan sejawat. Disini
tersedia beragam materi dan referensi mengajar. Platform ini juga menjadi sarana guru
untuk berbagi praktik baik dalam fitur Bukti Karya.
Agar layanan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan
pengembangan kompetensi TIK guru. Salah satunya melalui program PembaTIK
2023. Ajang ini bertujuan membimbing guru untuk mencapai literasi digital sesuai
standar nasional, yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan
literasi media, dan berujung pada implementasi Merdeka Belajar.
Saya sangat bangga dengan semangat guru-guru Indonesia mengikuti Program
PembaTIK 2023 yang saya yakini akan meningkatkan kemampuan Bapak dan lbu guru
dalam menguatkan ekosistem digital Pendidikan dengan berkarya dan berbagi untuk
wujudkan Merdeka Belajar. Hal ini sangat penting demi mewujudkan tujuan mulia
mencetak generasi emas Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif siap dengan
segala tantangan Revolusi lndustri 4.0 dan Society 5.0.
iv
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dapat menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK
(PembaTIK) 2023. Program ini telah berjalan sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan
selalu menjadi program unggulan dalam peningkatan kompetensi TIK guru melalui
bimbingan teknis pembelajaran berbasis TIK (Bimtek PembaTIK) yang mengacu pada
standar kompetensi TIK guru dari UNESCO. Pengembangan program Bimtek
PembaTIK dilakukan dinamis dan adaptif terhadap arah kebijakan prioritas
Kemendikbudristek serta perkembangan teknologi.
PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi
TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan
Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi pada
pembelajaran ini. Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan karya-karya
terbaiknya. Peserta yang berhasil menyelesaikan Pembatik sampai level 4 akan
menjadi guru hebat yang telah membuktikan kompetensi TIK secara lengkap. Guru-
guru ini akan menjadi inspirasi bagi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam
mengoptimalkan TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya. Mereka diharapkan
dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten/kota masing-masing dalam
menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.
Penyelenggaraan PembaTIK 2023 mengusung tema “Menguatkan Ekosistem
Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”.
Level 2 merupakan tahapan implementasi. Adapun materi PembaTIK level 2 terdiri
atas 4 (empat) bahan ajar yang disusun untuk memberikan wawasan dalam
Implementasi TIK meliputi: (1) Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
digital; (2) Penerapan model pembelajaran berbasis sumber belajar digital; (3)
Pengelolaan kelas teritegrasi TIK dalam pembelajaran, dan; (4) Dasar-dasar
pengembangan media pembelajaran berteknologi digital.
v
Pada akhir pembelajaran, peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
dan menjadi key person untuk berbagi praktik baik dalam implementasi pemanfaatan
TIK dengan bekal kemampuan:
1. memahami konsep pemanfaatan TIK secara optimal dalam pembelajaran;
2. memahami fungsi-fungsi sumber belajar digital terbuka berbasis TIK;
3. menyusun rancangan pembelajaran terintegrasi TIK;
4. memahami karakteristik dan potensi TIK dalam membelajarkan dan
menciptakan lingkungan belajar;
5. menerapkan model pembelajaran berbantuan TIK;
6. memanfaatkan TIK dalam pengelolaan pembelajaran (data, penilaian, dan lain-
lain);
7. memanfaatkan TIK untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar;
8. memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran, dan
9. memanfaatkan video pembelajaran berbasis TIK.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terlaksananya program PembaTIK ini. Selamat mengikuti program
PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat
terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh
guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi
menghadapi dinamika perubahan lingkungan Pendidikan di era digital ini.
vi
Daftar Isi
vii
Kegiatan Belajar 3 ...........................................................................................................44
Observasi Contoh Pembelajaran Digital........................................................................44
A. Tujuan Belajar ......................................................................................................44
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................44
C. Observasi .............................................................................................................44
D. Rangkuman ..........................................................................................................45
E. Latihan ..................................................................................................................47
Tes Akhir Modul ..............................................................................................................48
Daftar Pustaka.................................................................................................................53
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Video
x
Daftar Tautan
xi
Peta Materi
xii
Pendahuluan
Halo Bapak Ibu guru hebat peserta bimbingan teknis (bimtek) PembaTIK Level 2!
Sebelum mulai mempelajari materi ini, mari kita simak video pengantar berikut ini:
Selamat kepada Bapak/Ibu guru peserta PembaTIK 2023 yang sudah lulus Level 1,
dan kini masuk pada Level 2. Ada serangkaian aktivitas pembelajaran yang harus
Bapak/Ibu guru ikuti selama mengikuti bimtek Level 2, termasuk mempelajari materi,
mengerjakan ujian akhir dan tugas. Jumlah materi yang harus dipelajari di Level 2
adalah empat materi termasuk materi 5 yang berjudul Optimalisasi Pemanfaatan
TIK dalam Pembelajaran Digital.
13
Gambar 1.1 Rumusan Kompetensi PembaTIK Level 2
Dari rumusan kompetensi tersebut, Bapak Ibu guru akan mempelajari potensi dan
pemanfaatan teknologi dalam sistem pembelajaran digital. Dan sebagai sebuah
sistem, tentu ada banyak unsur yang membentuk dan saling berkaitan di dalamnya.
Kita akan pelajari bersama-sama melalui materi ini.
A. Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya dunia digital tentu memerlukan usaha untuk
meningkatkan keterampilan dalam menghadapi tantangan pada kehidupan di
abad ini, termasuk dalam dunia pendidikan. Dari banyak keluhan terkait pendidikan
terutama di masa pandemi, maka dibuatlah program merdeka mengajar. Salah
satunya keluhan adalah banyaknya peserta didik yang hanya dilihat kemampuan
dan prestasinya dari nilai yang tertulis. “Merdeka belajar adalah kemerdekaan
berpikir, terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru terlebih
dahulu. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di peserta didik.” Pada
pembelajaran jarak jauh yang terjadi beberapa tahun terakhir mengalami learning
loss akibat pandemi. Dampak pandemi pada dunia pendidikan mengakibatkan
proses pembelajaran di seluruh Indonesia yang awalnya dilakukan luring berubah
kemudian menjadi online (daring). Pembelajaran daring memiliki suatu kelebihan
yaitu pembelajaran dapat dilakukan dimana saja tanpa adanya batasan waktu dan
tempat. Masa pandemi sebagai suatu proses transisi dari era revolusi industri 4.0
menuju kepada era Society 5.0.
14
Menghadapi tantangan Society 5.0 diperlukan peningkatan kualitas sumber daya
manusia terutama kualitas para pengajar yaitu guru atau pendidik. Pendidik
diharapkan mampu menguasai beberapa keahlian, mampu beradaptasi dengan
teknologi yang baru serta tantangan global khususnya dalam perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
Pemanfaatan teknologi digital pada Kurikulum Merdeka ini sangat penting untuk
diterapkan oleh para pengajar. Dalam peralihan setelah masa pandemi menuju
perkembangan era Society 5.0, perubahan dari era revolusi industri 4.0 memiliki
tujuan untuk menjadikan pembelajaran menyenangkan dan lebih mudah dipahami
oleh siswa dan memudahkan proses pembelajaran. Hal tersebut juga memberikan
manfaat bagi siswa dalam menghadapi perkembangan teknologi. Penerapan
kurikulum merdeka juga didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar
serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar digital. Penyediaan perangkat ajar
berupa buku teks yang lebih variatif dengan kualitas yang terbaik, pembelajaran
lebih menarik dengan memberikan contoh-contoh dan bimbingan pembelajaran.
Selain itu dibutuhkan pelatihan dan penyediaan sumber belajar yang dapat
diakses oleh semua guru melalui kanal digital agar guru lebih percaya diri. Maka,
guru harus bisa mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat dan dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran. Teknologi dan kemajuannya yang pesat
sangatlah membantu dalam proses belajar mengajar guru dalam menyampaikan
materi ajar. Kemajuaan teknologi memberikan pengaruh besar bagi dunia
pendidikan. Teknologi yang ada membuat metode pendidikan yang dipakai lebih
fleksibel dan praktis. Dengan adanya teknologi, guru dan peserta didik menjadi
lebih terfasilitasi dalam melakukan kegiatan belajar mengajarnya dan dapat
mengerjakan segala sesuatunya menjadi lebih cepat, mudah, serta efisien.
B. Tujuan
Setelah mempelajari materi Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
Digital, Bapak/Ibu guru diharapkan dapat:
16
Gambar 1.2 Tujuan Pembelajaran Materi 5
C. Peta Kompetensi
Modul 5 ini merupakan series modul program PembaTIK yang dikembangkan
untuk penguatan Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Digital.
Dalam modul ini peserta Pembatik diharapkan dapat memahami konsep TPACK
dan pembelajaran digital. Kegiatan belajar tersebut diantaranya Pendekatan
TPACK, Implementasi Pembelajaran Digital, dan Eksplorasi (Mengobservasi
Contoh Pembelajaran Digital).
17
2. Kerjakan tes akhir modul untuk mengukur pengetahuan yang sudah Bapak/Ibu
guru pelajari.
3. Pindai kode QR dan klik tautan URL dalam berbagai aktivitas dan materi.
4. Gunakan forum diskusi untuk berkomunikasi dengan peserta lain atau tutor
ketika mengalami kendala dalam penyelesaian tugas.
18
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan TPACK dalam Pembelajaran Digital
A. Tujuan Belajar
Pada kegiatan belajar 1, Peserta Pembatik 2023 dapat mencapai tujuan belajar :
1. Mengenal Pendekatan TPACK dalam pembelajaran
2. Mengenal pembelajaran digital dalam kurikulum merdeka
3. Menerapkan pendekatan TPACK dalam sistem pembelajaran digital
C. Uraian Materi
Mengenal Pendekatan TPACK dalam Pembelajaran Digital
Apa yang ada di benak bapak dan ibu guru ketika mendengar istilah pembelajaran
digital? Apakah proses pembelajaran menggunakan komputer dan internet?
Pendapat ini juga sahih. Dengan bantuan materi ini, bapak ibu guru dapat secara
sistematis memahami dan mengkritisi pembelajaran digital saat ini. Dengan kata
lain, sudut pandang bapak dan ibu guru ketika mempelajari konsep pembelajaran
digital adalah melihat komponen, keutuhan proses dan tujuan pembelajaran digital
secara sistematis. Karena sistem pembelajaran itu sendiri mengalami
perkembangan paradigmatik lebih kompleks daripada konstruktif (Trestini, 2018).
19
komunikatif dan kolaboratif, serta lebih efektif dan efisien. Dengan demikian,
kualitas proses pembelajaran Anda dapat terus ditingkatkan melalui pendekatan
pedagogis dan teknologi yang tepat sesuai kebutuhan perkembangan TIK.
20
Grafis berikut menunjukan evolusi dalam pembelajaran digital sajak tahun 1990-
an hingga saat ini:
Sebagai pendidik perlu disadari bahwa pembelajaran digital telah menjadi bagian
integral dari pendidikan modern, memperkenalkan paradigma baru dalam proses
pembelajaran. Dan untuk lebih memahami pembelajaran digital, mari kita lihat
grafis berikut yang membahas mengenai prinsip, fungsi, potensi dan ragamnya.
21
Gambar 2.3 Mengenal E-Learning
22
Video 2.1 Apa itu TPACK
Tautan 2.2 What is the TPACK Model? - YouTube
23
Dengan referensi dari beberapa sumber, TPACK sebagai sebuah pendekatan dan
kerangka kerja adalah sebagai berikut:
24
Paket-paket pengetahuan ini saling bersinggungan dan menghasilkan irisan-irisan
menjadi paket pengetahuan baru yang perlu dikembangkan guru dalam
pembelajaran abad 21. Paduan TPACK yang baik akan menolong guru bisa
mengajarkan materi tertentu dengan baik pula.
25
Karakteristik anak-anak generasi abad 21 yang akrab dengan teknologi dan dunia
digital sebaiknya dipandang sebagai modal belajar sehingga guru bersikap bijak
dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran daring saat ini. Selanjutnya,
guru perlu memahami bahwa dengan memanfaatkan kerangka TPACK akan
menjadi bagian dari upaya mentransformasi diri menuju sosok guru ideal yang
menyenangkan dan relevan dengan kondisi abad 21 yang telah berubah ke arah
digital.
Yuk pelajari lebih lanjut mengenai pendekatan TPACK dari pranala berikut ini:
Tautan 2.3 TPACK Explained – TPACK.ORG (matt-koehler.com)
Contoh jurnal penelitian TPACK dalam pembelajaran:
Tautan 2.4 https://s.id/Tautan2KB1
26
Gambar 2.7 Contoh Pembelajaran Digital Berbasis TPACK
27
Video 2.2 Pembelajaran Abad 21 dengan Kerangka TPACK
Tautan 2.5 Implementasi TPACK dalam pembelajaran Online - Mengajar
Daring dengan Efektif - YouTube
Diskusikan!
Setelah mempelajari materi mengenai pembelajaran digital dan TPACK, sekarang
coba Bapak/Ibu guru diskusikan dengan rekan atau pimpinan mengenai kesiapan
dan juga kendala yang dihadapi individu, kelas, dan satuan pendidikan terkait dua hal
ini.
28
D. Rangkuman
Pembelajaran digital dapat dirumuskan sebagai ‘a large collection of computers in
networks that are tied together so that many users can share their vast resources’
(Williams dalam Munir, 2017). Pengertian pembelajaran digital meliputi aspek
perangkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling
berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data,
baik berupa teks, pesan, grafis, video maupun audio. Dengan kemampuan ini
pembelajaran digital dapat diartikan sebagai suatu jaringan komputer yang saling
terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia. (Kitao
dalam Munir, 2017). Namun demikian, pengertian pembelajaran digital bukan
hanya berkaitan dengan perangkat keras saja, melainkan juga mencakup
perangkat lunak berupa data yang dikirim dan disimpan yang sewaktu-waktu dapat
diakses. Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat
menciptakan fungsi sharing yang secara sederhana hal ini dapat disebut sebagai
jaringan (networking). Fungsi sharing yang tercipta melalui jaringan tidak hanya
mencakup fasilitas yang sangat dan sering dibutuhkan, tetapi juga yang berkaitan
dengan data dan aplikasi tertentu.
29
E. Latihan
1. Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 1, sekarang silakan
Bapak/Ibu guru ulas kembali dalam pikiran (refleksikan), catat hal-hal yang
menurut Bapak/Ibu guru penting, dan berikan makna pada hal-hal sudah
dipelajari.
2. Waktunya berlatih! Silakan unduh dokumen artikel jurnal melalui tautan berikut
ini:
Tautan 2.6 https://s.id/unduhlatihan1
3. Dari artikel jurnal tersebut, buatlah rangkuman, simpulkan unsur pembelajaran
dan unsur TPACK yang menurut Bapak/Ibu guru penting.
30
Kegiatan Belajar 2
Implementasi Pembelajaran Digital dalam Kurikulum Merdeka
A. Tujuan Belajar
Pada kegiatan belajar 2, Peserta Pembatik 2023 dapat mencapai tujuan belajar:
1. Mengenal implementasi pembelajaran digital
2. Dapat mengimplementasikan pembelajaran digital dalam kurikulum merdeka
C. Uraian Materi
Implementasi Pembelajaran Digital
Sebagai sebuah sistem pembelajaran maka di dalam pembelajaran digital terdapat
subsistem penyusun. Ditinjau dari komponen dan proses, maka ada tiga besaran
yang menjadi fokus yaitu: 1) persiapan (perencanaan dan perancangan), 2)
pelaksanaan (implementasi dan pengelolaan), dan 3) evaluasi. Sebelum
mempelajari lebih jauh mengenai proses masing-masing tahapan, silahkan Bapak
Ibu guru simak video berikut:
31
Video 3.1 E-Pembelajaran yang Efektif
Tautan 3.1 E-Learning untuk Pembelajaran yang Lebih Efektif dan Efisien
- YouTube
Ada dua alasan mendasar dari kebijakan pembangunan pendidikan saat ini.
Pertama, visi pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Kedua adalah tantangan kemajuan teknologi informasi dan era globalisasi. Di era
Merdeka Belajar, kebijakan yang diluncurkan oleh Mendikbudristek ini mendorong
agar kita semua dapat membangun kolaborasi melalui berbagai sarana dan
fasilitas. Salah satunya fasilitas digital yang dapat digunakan sebagai sumber
32
belajar, sarana belajar serta dapat mengakses informasi yang akan membantu kita
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran1.
Asesmen dalam kurikulum merdeka tidak hanya untuk mendapatkan hasil dari
pembelajaran melainkan hasil untuk menentukan pembelajaran yang efektif.
Pemanfaatan media digital bisa digunakan dalam asesmen, yaitu asesmen
formatif dan sumatif.
Tujuan asesmen formatif adalah untuk mengetahui kesiapan awal belajar atau
kemampuan awal siswa dan digunakan untuk mengetahui menentukan strategi
hingga perbaikan proses pembelajaran yang lebih efektif. Contoh penerapan
asesmen formatif dalam pembelajaran digital seperti melakukan pretest dan survei
kesiapan belajar peserta didik dengan pemanfaatan chromebook dan akun
belajar.id dalam penggunaan Google Form dan Google Sheet, pemanfaatan
Sumber Belajar digital untuk proses pembelajaran, atau jamboard untuk umpan
balik peserta didik, dan lain-lain.
Untuk lebih memahami tentang asesmen tersebut, Bapak Ibu bisa pelajari video
berikut ini : Metode Asesmen (Sumber PMM)2. Media digital dapat digunakan
sebagai pendukung proses asesmen seperti, pemanfaatan chrome book dan akun
33
belajar.id dalam penggunaan Google Form dan Google Sheet untuk melakukan
survei kesiapan peserta didik atau tes akhir capaian pembelajaran.
Selain itu juga, pemanfaatan media digital dapat digunakan dengan dalam proses
pembelajaran, terlebih lagi pembelajaran yang terdiferensiasi menuntut guru untuk
memberikan fasilitas media pembelajaran yang beragam sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
Diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua
individu setiap saat atau setiap waktu. Namun, guru memang diharapkan dapat
menggunakan berbagai pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid
menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. dalam
penerapannya, pembelajaran terdiferensiasi memiliki tiga strategi.
1. Diferensiasi konten, yakni muatan atau konten apa yang akan diajarkan guru
kepada siswa
2. Diferensiasi proses, yaitu proses yang akan mengacu pada bagaimana siswa
akan memahami apa yang mereka pelajari
3. Diferensiasi produk, yakni hasil pekerjaan siswa setelah mempelajari materi
pembelajaran.
34
Mempersiapkan Pembelajaran Digital
35
Pembelajaran digital memerlukan sebuah desain lanjutan atau desain yang lebih
tinggi yang disebut dengan “Advanced Methods in Distance Education” dan
langsung diaplikasikan pada salah satu bentuk (tool) pembelajaran digital yaitu
Web Course Tool (WebCT). Dengan menggunakan model ini akan diperoleh
keberhasilan dalam pembelajaran digital.
Jadi, diperlukan kerja sama dan kolaborasi banyak unsur agar lingkup
pembelajaran lebih luas kebermanfaatannya. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam mempersiapkan pembelajaran digital:
36
Melaksanakan dan Mengelola Pembelajaran Digital
Perlu Bapak Ibu guru ketahui bahwa pemanfaatan pembelajaran digital yang tepat
dapat meningkatkan produktivitas aktivitas pembelajaran, jika guru menggunakan
dasar-dasar pemanfaatan pembelajaran digital sebagai berikut:
Berikut adalah contoh strategi pembelajaran digital yang juga bisa diterapkan
dengan tujuan menimbulkan kebermaknaan belajar, yaitu:
1. Ice breaker dan Opener
Kegiatan ini tujuannya mengkondisikan peserta didik agar fokus pada
pembelajaran. Ice breaker artinya memecahkan es, yang mengandung makna
bahwa peserta didik terkadang berada pada situasi jenuh, tidak perhatian, tidak
fokus atau tidak semangat belajar. Guru perlu memberikan treatment berupa
tindakan untuk membuat pembelajar aktif, sedikit permainan, memperlihatkan
sesuatu yang menarik pembelajar. Dalam pembelajaran digital dilakukan
misalnya dengan menayangkan gambar, video, atau aktivitas yang membuat
peserta didik fokus dan siap untuk belajar.
37
2. Student Expedition
Ketika peserta didik akan belajar melalui web, tujuan yang akan dicapai dan
materi pembelajaran yang akan dipelajari sudah disajikan terlebih dulu. Ini
merupakan semacam peta materi. Teori medan mengatakan, jika peserta didik
dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam belajar, maka kecenderungannya
peserta didik termotivasi untuk terus belajar dan mencapai tujuan tertinggi atau
target akhir dari pembelajaran tersebut. Diperlukan pula deskripsi manfaat dan
cara-cara atau petunjuk penggunaan sehingga tujuan dapat tercapai. Disajikan
pula daftar aktivitas yang akan dilakukan oleh peserta didik selama belajar
melalui web tersebut.
3. PCT (Purposive Creative Thinking)
Mengidentifikasi konflik atau masalah-masalah dalam kegiatan belajar yang
dihadapi oleh peserta didik yang dapat dipecahkan oleh peserta didik sendiri
melalui fasilitas yang ada, misalnya discussion forum atau chatting.
4. P2P (Peer to Peer interaction)
Penggunaan metode kooperatif dalam kegiatan pembelajaran di web. Hal ini
ada kaitannya dengan kegiatan sebelumnya yaitu upaya untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik yang dicari solusinya
melalui diskusi forum.
5. Streaming Expert
Tidak semua masalah yang dihadapi oleh peserta didik dapat dipecahkan
sendiri atau didiskusikan dengan teman lain, kadang diperlukan juga pendapat
dari para ahli/pakar melalui kegiatan video conference atau sekedar melihat
video yang sudah tersedia di LMS. Pada kegiatan ini dimungkinkan juga terjadi
diskusi antara peserta didik dengan ahli/pakar. Jika web menggunakan sistem
sinkronus maka hal ini sangat mungkin terjadi.
6. Mental Gymnastic
Peserta didik melakukan kegiatan brainstorming atau kegiatan curah pendapat
yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
Peserta didik mengumpulkan sejumlah topik yang menarik perhatiannya untuk
kemudian didiskusikan dan disampaikan kepada peserta didik lainnya.
38
Uraian di atas adalah beberapa contoh penerapan strategi pembelajaran digital.
Lalu bagaimana dengan pengelolaan pembelajaran digital? Agar pengelolaan
pembelajaran digital dilakukan dengan baik, berikut beberapa faktor yang perlu
Bapak/Ibu guru perhatikan:
39
Evaluasi pembelajaran digital bukan sebatas penggunaan tools atau aplikasi
digital untuk menguji peserta didik. Ayo pahami kembali jenis-jenis evaluasi
pembelajaran:
Silakan Bapak/Ibu guru cari sumber-sumber lain yang relevan mengenai evaluasi
pembelajaran digital. Pelajari pula materi dari tautan berikut:
40
Video penjelasan Evaluasi Pembelajaran Digital:
Kelas Digital: Evaluasi Pembelajaran Digital - YouTube
Ulasan Pembelajaran Digital di Indonesia: https://s.id/overviewUNICEF
Diskusikan!
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 mengenai tahapan dan proses Implementasi
Pembelajaran Digital, silahkan Bapak/Ibu guru diskusikan hal-hal penting atau hal
yang masih ingin Bapak/Ibu guru gali dari tema ini. Diskusikan dengan rekan atau
pimpinan di institusi ya.
41
D. Rangkuman
Sebagai sebuah sistem pembelajaran maka di dalam pembelajaran digital terdapat
subsistem penyusun. Ditinjau dari komponen dan proses, maka ada tiga besaran
yang menjadi fokus yaitu: 1) persiapan (perencanaan dan perancangan), 2)
pelaksanaan (implementasi dan pengelolaan), dan 3) evaluasi. Proses
perencanaan pembelajaran digital yang bersifat sistemik harus melibatkan banyak
pemangku kepentingan supaya perumusan tujuan lebih terstruktur, jelas arah
kebijakan, dan daya dukung yang lebih optimal. Selanjutnya pada taraf yang lebih
operasional, guru menerjemahkan perencanaan, analisis kebutuhan, kondisi riil
dalam bentuk pembuatan dokumen RPP atau Modul Ajar.
E. Latihan
1. Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 2, sekarang silahkan
Bapak/Ibu guru ulas kembali dalam pikiran (refleksikan), catat hal-hal yang
menurut Bapak/Ibu guru penting, dan berikan makna pada hal-hal sudah
dipelajari.
2. Mari melatih pengetahuan dan keterampilan Bapak/Ibu guru! Buatlah
rancangan pembelajaran digital yang dapat Bapak/Ibu guru terapkan bersama
peserta didik di sekolah. Rancangan pembelajaran bersifat kontekstual, materi
pembelajaran yang dibutuhkan dan selaras dengan kurikulum yang sedang
digunakan serta mendayagunakan teknologi digital yang tepat.
3. Rancangan dapat dibuat dalam format alur, prosedur, peta pikiran, dan
sebagainya, dan bila perlu dilengkapi dengan RPP.
Formatnya dapat mengikuti template berikut ini : Template Tugas KB 2
42
4. Buatlah rancangan yang mudah diaplikasikan dan mudah didokumentasikan
dalam bentuk video praktik baik (best practice). Latihan ini akan menunjang
tugas akhir bimtek PembaTIK Level 2, yakni pengembangan video
implementasi pembelajaran digital/inovatif (best practice).
5. Selamat berlatih ya!
43
Kegiatan Belajar 3
Observasi Contoh Pembelajaran Digital
A. Tujuan Belajar
Pada kegiatan belajar 3, Peserta Pembatik 2023 dapat mencapai tujuan belajar :
Menganalisis hasil observasi dari contoh pembelajaran digital.
C. Observasi
Silahkan Bapak/Ibu guru peserta pembaTIK cermati contoh-contoh video
pembelajaran digital implementasi kurikulum merdeka di bawah ini.
Diskusikan!
Setelah Bapak/Ibu guru melakukan observasi dan analisis terhadap contoh-contoh
praktik baik implementasi pembelajaran digital, diskusikanlah dengan rekan sejawat
maupun pimpinan.
44
D. Rangkuman
Pembelajaran digital dapat dirumuskan sebagai ‘a large collection of computers in
networks that are tied together so that many users can share their vast resources’
(Williams dalam Munir, 2017). Pengertian pembelajaran digital meliputi aspek
perangkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling
berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data,
baik berupa teks, pesan, grafis, video maupun audio. Dengan kemampuan ini
pembelajaran digital dapat diartikan sebagai suatu jaringan komputer yang saling
terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia. (Kitao
dalam Munir, 2017). Namun demikian, pengertian pembelajaran digital bukan
hanya berkaitan dengan perangkat keras saja, melainkan juga mencakup
perangkat lunak berupa data yang dikirim dan disimpan yang sewaktu-waktu dapat
diakses. Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat
menciptakan fungsi sharing yang secara sederhana hal ini dapat disebut sebagai
jaringan (networking). Fungsi sharing yang tercipta melalui jaringan tidak hanya
mencakup fasilitas yang sangat dan sering dibutuhkan, tapi juga yang berkaitan
dengan data dan aplikasi tertentu.
45
Sebagai sebuah sistem pembelajaran maka di dalam pembelajaran digital terdapat
subsistem penyusun. Ditinjau dari komponen dan proses, maka ada tiga besaran
yang menjadi fokus yaitu: 1) persiapan (perencanaan dan perancangan), 2)
pelaksanaan (implementasi dan pengelolaan), dan 3) evaluasi. Proses
perencanaan pembelajaran digital yang bersifat sistemik harus melibatkan banyak
pemangku kepentingan supaya perumusan tujuan lebih terstruktur, jelas arah
kebijakan, dan daya dukung yang lebih optimal. Selanjutnya pada taraf yang lebih
operasional, guru menerjemahkan perencanaan, analisis kebutuhan, kondisi riil
dalam bentuk pembuatan dokumen rencana pembelajaran maupun modul ajar.
46
E. Latihan
Bapak/Ibu guru sudah mencermati beberapa video implementasi pembelajaran
digital di atas bukan? Refleksikan salah satu video hasil observasi Bapak/Ibu guru,
kaitkan dengan materi yang sudah dipelajari dari Kegiatan Belajar 1 dan 2. Buat
catatan tersendiri bila perlu. Selanjutnya, mari berlatih:
1. Catatlah unsur unsur TPACK yang ada pada masing-masing video
implementasi pembelajaran digital tersebut.
2. Bagaimana prosedur pelaksanaan pembelajaran digital pada tiga contoh video
tersebut.
3. Terlampir contoh lembar observasi yang dapat Bapak/Ibu guru jadikan acuan
seperti pada link berikut : Template Tugas KB 3
4. Bagikan tugas KB 2 pada kumpul tugas di LMS.
47
Tes Akhir Modul
Petunjuk: Bacalah setiap soal dengan seksama, kemudian pilih jawaban dari opsi
yang tersedia dan menurut Bapak/Ibu guru paling benar. Tulis jawaban di kertas atau
tempat lain, kemudian bandingkan hasilnya dengan kunci jawaban di lembar
berikutnya. Hitung skor TAM sesuai rumus. Selamat mengerjakan TAM!
1. Faktor yang menjadi pendukung utama dalam pelaksanaan pembelajaran digital
adalah…
a. kebutuhan peserta didik untuk memperoleh pembelajaran yang kontekstual
dan relevan
b. meningkatnya kemampuan profesional guru setelah mengikuti program
pelatihan
c. berkembangnya teknologi terbaru yang masih belum dioptimalkan
penggunaannya
d. berkembangnya kebijakan dinas pendidikan untuk memberikan bantuan TIK
di sekolah
e. tumbuhnya motivasi kepala sekolah untuk menjadikan sekolahnya sebagai
sekolah penggerak atau sekolah contoh
2. Guru menggunakan fasilitas kelas digital Google Classroom dan Google Form
untuk memberikan pengayaan dan remedial bagi peserta didik yang
membutuhkan, di luar jam mengajarnya.
Contoh di atas adalah penerapan pembelajaran digital sesuai fungsi ….
a. personalisasi
b. akselerasi
c. subtitusi
d. suplemen
e. komplemen
3. Salah satu aktivitas belajar di kelas digital (LMS) adalah peserta didik mempelajari
materi tertentu secara mandiri dan asinkron melalui video pembelajaran yang
ditautkan di LMS tersebut.
Ranah (domain) TPACK yang dominan pada aktivitas belajar tersebut adalah ….
48
a. TK (technological knowledge)
b. PK (pedagogical knowledge)
c. TPK (technological and pedagogical knowledge)
d. TCK (technological and content knowledge)
e. PCK (pedagogical and content knowledge)
4. Pada masa pandemi, banyak peserta didik yang merasakan kurangnya interaksi
belajar dengan teman sebaya. Salah satu aktivitas pembelajaran digital yang
dapat dirancang guru untuk meningkatkan interaksi antar peserta didik adalah ….
a. melaksanakan pembelajaran berbasis masalah dan hasilnya dipresentasikan
oleh tim melalui aplikasi vicon
b. memberikan tugas observasi lingkungan rumah individu dan
didokumentasikan (foto dan video)
c. memberikan soal kuis sebagai persiapan belajar melalui aplikasi digital dan
memberikan hadiah kepada pemenang
d. merekam video penjelasan materi kemudian membagikannya kepada grup
komunikasi peserta didik
e. memanfaatkan siaran radio daerah untuk menjangkau peserta didik yang sulit
mengakses internet
5. Pembelajaran digital pun dapat dilakukan di kelas konvensional, tidak selalu jarak
jauh. Contoh penerapan pembelajaran digital secara klasikal yang tepat adalah
sebagai berikut, kecuali ….
a. pemanfaatan sumber belajar digital di kelas
b. melakukan asesmen daring dengan aplikasi google form di kelas
c. melakukan diskusi melalui konferensi video di kelas
d. pencarian referensi materi melalui internet browser di kelas
e. penggunaan aplikasi kuis daring sebagai ice-breaking sebelum memulai kelas
6. Salah satu peranan yang dapat dilakukan oleh dinas pendidikan daerah sebagai
pemangku kebijakan untuk mendukung implementasi pembelajaran digital adalah
….
a. mendaftarkan semua sekolah di daerahnya menjadi sekolah penggerak
b. mendata semua guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik sebagai
penerima bantuan TIK
49
c. memastikan infrastruktur dan perangkat pembelajaran digital merata aksesnya
d. mengganti kurikulum yang berlaku dengan membuat desentralisasi kurikulum
digital
e. memastikan semua sekolah memiliki web sekolah dan pendataan terpusat
8. Evaluasi pembelajaran digital tidak hanya dilakukan di akhir proses belajar, tapi
perlu dilakukan sepanjang proses persiapan hingga implementasinya. Salah satu
tujuannya adalah untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan peserta didik dalam
penyusunan kegiatan belajar. Evaluasi ini termasuk dalam jenis evaluasi ….
a. program
b. eksternal
c. diagnostik
d. formatif
e. sumatif
9. Evaluasi yang dilakukan guru untuk mengukur capaian pengetahuan hasil belajar
dengan memanfaatkan teknologi digital seperti Google Form akan membantu
meningkatkan efektivitas proses dalam hal ….
a. pengelolaan (pengolahan dan portofolio)
b. daya tarik belajar bagi peserta didik
c. pencarian sumber belajar digital
d. memudahkan mengecek keikutsertaan
e. peningkatan mutu pendidikan
50
10. Salah satu bentuk kolaborasi yang berkelanjutan (sustainable) antar pemangku
kepentingan (stakeholders) di daerah supaya implementasi pembelajaran digital
terjadi secara optimal dan relevan/kontekstual sesuai dengan potensi lokal adalah
….
a. meningkatkan anggaran pendidikan daerah untuk dibelanjakan perangkat TIK
yang paling terbaru
b. menerapkan kurikulum digital berbasis pendekatan TPACK untuk seluruh
sekolah tanpa terkecuali
c. memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, memastikan semua sekolah
memiliki aliran listrik
d. mengembangkan beragam bahan belajar digital secara terpusat lalu
didistribusikan ke seluruh sekolah
e. meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan TPACK melalui program
pelatihan berkelanjutan
51
Kunci Jawaban
1. A
2. E
3. D
4. A
5. C
6. C
7. B
8. C
9. A
10. E
52
Daftar Pustaka
Azis, T. N. Strategi Pembelajaran Era Digital. The Annual Conference on Islamic Education
and Social Science, 1(2), 308-318, 30 Desember 2019.
Nana, N., & Surahman, E. Pengembangan Inovasi Pembelajaran Digital Menggunakan Model
Blended POE2WE di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika
dan Aplikasinya), 82-90, 2019.
Reyna, J. Digital Teaching and Learning Ecosystem (DTLE): A Theoretical Approach for
Online Learning Environments. Proceedings ascilite 2011 Hobart: Concise Paper, 1083-
1088, 2011.
Wahyudi, N.G. Desain Pesan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era
Digital. EVALUASI, 3(1), Maret 2019, 104-135. http://doi.org/10.32478/evaluasi.v.3i1.224,
2019.
53
Yeh Y.F, et.al,. Developing and validating technological pedagogical content knowledge-
practical (TPACK-practical) through the Delphi survey technique. British Journal of
Educational Technology, 45(4), 707–722. doi:10.1111/bjet.12078, 2014.
https://matt-koehler.com/tpack2/tpack-explained/
https://digitallearning.setda.org/
https://portal.ct.gov/DAS/CTEdTech/Commission-for-Educational-
Technology/Initiatives/Digital-Learning-Standards
https://www.unicef.org/indonesia/media/10536/file/Menguatkan%20Pembelajaran%20Digital
%20di%20Seluruh%20Indonesia.pdf
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pembelajaran-berdiferensiasi-pengertian-
tujuan-aspek-dan-strategi-pembelajaran-yang-berpihak-pada-
murid/#:~:text=Apa%20yang%20dimaksud%20dengan%20Pembelajaran,kebutuhan%20
belajar%20individu%20setiap%20murid.
54