UNITY OF SCIENCES
PENGEMBANGAN MODUL
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
HIMPUNAN
Proses
Modulinteraksi
Fungsi modul : Untuk
merupakan 1.Self
belajar Instruction
mengajar
belajar
salah satu pelajaran
mandiri
bahan matematika yang
ajar yang dikemas
dilakukan oleh
secara utuh danguru 2.Self
sistematis,Contained
dan peserta didik
yang di yang merupakan
dalamnya memuat suatu
seperangkat
sarana
Tujuan modul 3.Stand
untuk pengalaman
memudahkan
: Alone
belajar yangberpikir
proses terencana dan ilmu atau
di dalam
didesain untuk abstrak
membantu peserta didik menguasai tujuan
konsep-konsep
1.Memperjelas dan4.Adaptif
mempermudah penyajian pesan agar tidak
belajar yang spesifik5.User Friendly
terlalu bersifat verbal
2.Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera
3.Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi
4.Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau
mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
1. Tahap Sensori-Motorik
2.Tahap Pra-Operasional
3.Tahap Konkret-Operasional
4.Tahap Operasional-Formal
Usia 11 tahun hingga dewasa
Karakteristik yang muncul :
- anak mampu mengatasi masalah-masalah abstrak secara logis dan
menjadi lebih ilmiah dalam berpikir
Model
Pengembangan R n D (Research and Development)
Dengan model pengembangan Tipe ADDIE
Prosedur Studi
pengembangan Pendahuluan A ANALYSIS
D
Subjek Peserta didik kelas
Pengembangan D VII-A MTs Hasyim Asy’ari
Penelitian Prototype Bangsri
IMPLEMENTATION (37
I peserta didik)DESIGN
EVALUATION
Analisis Kevalidan E
Teknik
1. Wawancara
Modul
Pengumpulan 2.UjiAngket
Lapangan
Analisis Kepraktisan
DEVELOPMENT
Data 3. Dokumentasi
4. Hasil TesModul
Belajar
Teknik Analisis
Data Analisis Keefektivan
Modul
Penyusunan
Modul R and D
RESEARCH DEVELOPMENT
Studi Pengembangan
Pendahuluan Prototype
Analisis Kevalidan
Modul
Uji Lapangan
Komposisi
Analisis Modul
Kepraktisan Modul
Analysis
Angket
wawancara
kebutuhan
Angket
wawancara
kebutuhan
LKS yang hanya berisi materi
ringkas
Madrasah yang berbasis Bahan ajar mempunyai peran
pesantren semi modern yang sangat penting
Telah menggalakkan Bahan ajar yang dimiliki sulit
pembelajaran terintegrasi, dan biasa saja untuk diapahami
namun masih sekedar Peserta didik tidak mengetahui
penyampaian lisan tidak semua pembelajaran terintegrasi
guru mampu Menginginkan inovasi dalam
mengintegrasikannya bahan ajar
Tidak ada sumber belajar yang
mendukung
wawancara
Analisis Analisis
kurikulum pelaksanaan
pembelajaran
menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang
untuk mengelompokkan tugas
dibutuhkan dalam
dan kegiatan yang dilakukan
pengembangan modul
peserta didik selama
pembelajaran matematika pada
pembelajaran dengan
pokok bahasan himpunan
mempertimbangkan waktu.
berbasis unity of sciences.
Sehingga penulis melakukan
Pengembangan materi Himpunan
analisis ini dengan menyusun
didasarkan pada Kompetensi Inti
rencana pelaksanaan
dan Kompetensi Dasar yang
pembelajaran (RPP)
tertuang dalam standar isi
Kurikulum 2013
Design Development
• Merancang dan
1. menyusun draft modul •Validasi modul
1.
• Menyunting modul 2.
•Revisi modul
2.
1)Penambahan Penjelasan
Aspek Validasi Modul Makna Terdefinisi
• Menyusun instrumen dengan Jelas dari Konsep Himpunan
3. aspek
validator 1 kelayakan isi materi
Tanggapan peserta didik dan
guru
aspek kebahasaan
2)Penambahan Penjelasan pada Konsep Bukan
aspekteknik
Himpunan penyajian
validator 2 modul
Validasi modul 3)Penambahan Penjelasan Mengenai Penulisan
aspek Unity of Sciences
Keanggotaan Himpunan validator 1
Tes aspek desain
4)Pembenaran modul Himpunan
Konsep Kardinalitas
aspek
yang fungsi
Diintegrasikan modul.
validator 1 dan 2
5)Penambahan soal yang sesuai dengan soal UN
dan US validator 4
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA~FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI ~UIN WALISONGO SEMARANG~2017
Uji Lapangan
Implementation Evaluation
Himpunan
MODUL
Berbasis Unity of
Strategi Sciences
Spiritualisasi
modul dalam
kategori
cukup valid
dengan sedikit
revisi
Tingkat kesukaran
Berdasarkan analisis tingkat kesukaran, dari 15 soal yang
diujicobakan, 5 soal mempunyai tingkat kesukaran
kategori mudah, 9 soal mempunyai tingkat kesukaran
kategori sedang dan 1 soal mempunyai tingkat kesukaran
kategori sukar, seperti pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Tiap Item Soal Tes
2a, 2b, 2c, 2b, 1a, 1b, 1c, 2e, 2f, 2i,
No. soal 3c
2h 3a, 3b, 4
Daya pembeda
Berdasarkan analisis daya pembeda, tiap
soal tes berada dalam kategori baik dan
cukup seperti pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.7 Kriteria Daya Pembeda Tiap Item Soal Tes
Kriteria Cukup Baik
1a, 2a, 2b, 2c, 2g, 2h,
No. soal 1b, 1c, 2e, 2f, 3c
2i, 3a, 3b, 4
%𝑝𝑜𝑠𝑡 − (%𝑝𝑟𝑒)
𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑔 =
100% − (%𝑝𝑟𝑒)
86.2 − (63.2)
𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑔 =
100 − (63.2)
23
𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑔 =
36.8
𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑔 = 𝟎. 𝟔𝟑