LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH HYPERMEDIA
PROGRAM BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PEMBATIK)
JUDUL:
Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK
SASARAN:
Guru dan Tenaga Kependidikan
ii
Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kemendikbudristek
Bapak dan lbu guru yang saya hormati dan banggakan. Puji dan syukur
senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-
Nya, kita senantiasa diberikan kesehatan hingga saat ini sehingga tetap semangat
mengabdi dan membangun masa depan pendidikan kita.
Percepatan teknologi digital melesat begitu cepat, tidak terbendung apapun.
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 berdampak besar bagi kehidupan, termasuk
dalam dunia pendidikan. Era Education 4.0 menggambarkan betapa perkembangan
teknologi digital telah sampai pada tahapan integrasi kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence), berpengaruh besar ke dalam berbagai perangkat dan aplikasi digital
dalam system pendidikan dan mekanisme pembelajaran. Perubahan dinamika
masyarakat Society 5.0 pun turut andil dalam transformasi pendidikan, secara formal,
non-formal, dan informal, dimana aksesibilitas terhadap segala macam informasi dapat
dilakukan dengan mudah dan terbuka melalui berbagai layanan berbasis data di
internet. Jika pada era Education 4.0 aspek penekanannya lebih pada faktor
teknologinya sebagai objek, di era society 5.0 aspek yang lebih ditekankan adalah
pada faktor manusia-nya sebagai pusat (human-centered) atau subjek yang mampu
dengan bijak dan kritis menyikapi dan berbagai macam perkembangan teknologi tanpa
meninggalkan aspek-aspek humanisme-nya. Oleh karenanya, sudah saatnya
Bapak/lbu guru dan kita semua bertransformasi dari paradigma human resources
development menuju human capital.
Salah satu langkah nyata menjawab kebutuhan transformasi dimaksud adalah
kebijakan Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar memiliki misi mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terbentuknya
profil Pelajar Pancasila. Sehingga proses pembelajaran yang harus dibangun dan
dikembangkan adalah proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi
pendidik serta menyenangkan dan berorientasi pada siswa. Program ini memberikan
semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode dan inovasi
pembelajaran bagi peserta didik melalui pemanfaatan Teknologi lnformasi dan
Komunikasi (TIK).
iii
Kemampuan Bapak dan Ibu guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses
pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK, meningkatkan efektivitas,
efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan
siswa menyelesaikan soal- soal dengan penalaran yang lebih baik. Bapak dan lbu guru
dituntut memiliki kompetensi memanfaatkan TIK yang memadai karena harus
memenuhi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang diaktualisasikan
terutama untuk kepentingan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dan untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri (kompetensi profesional).
Dalam pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan
kebudayaan Kemendikbudristek telah mengembangkan Platform Merdeka Mengajar,
sebagai salah satu sarana pendukung untuk membantu guru memahami Kurikulum
Merdeka baik secara mandiri, melalui pelatihan, maupun dari rekan sejawat. Disini
tersedia beragam materi dan referensi mengajar. Platform ini juga menjadi sarana guru
untuk berbagi praktik baik dalam fitur Bukti Karya.
Agar layanan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan
pengembangan kompetensi TIK guru. Salah satunya melalui program PembaTIK
2023. Ajang ini bertujuan membimbing guru untuk mencapai literasi digital sesuai
standar nasional, yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan
literasi media, dan berujung pada implementasi Merdeka Belajar.
Saya sangat bangga dengan semangat guru-guru Indonesia mengikuti Program
PembaTIK 2023 yang saya yakini akan meningkatkan kemampuan Bapak dan lbu guru
dalam menguatkan ekosistem digital Pendidikan dengan berkarya dan berbagi untuk
wujudkan Merdeka Belajar. Hal ini sangat penting demi mewujudkan tujuan mulia
mencetak generasi emas Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif siap dengan
segala tantangan Revolusi lndustri 4.0 dan Society 5.0.
iv
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dapat menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK
(PembaTIK) 2023. Program ini telah berjalan sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan
selalu menjadi program unggulan dalam peningkatan kompetensi TIK guru melalui
bimbingan teknis pembelajaran berbasis TIK (Bimtek PembaTIK) yang mengacu pada
standar kompetensi TIK guru dari UNESCO. Pengembangan program Bimtek
PembaTIK dilakukan dinamis dan adaptif terhadap arah kebijakan prioritas
Kemendikbudristek serta perkembangan teknologi.
PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi
TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan
Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi pada
pembelajaran ini. Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan karya-karya
terbaiknya. Peserta yang berhasil menyelesaikan Pembatik sampai level 4 akan
menjadi guru hebat yang telah membuktikan kompetensi TIK secara lengkap. Guru-
guru ini akan menjadi inspirasi bagi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam
mengoptimalkan TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya. Mereka diharapkan
dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten/kota masing-masing dalam
menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.
Penyelenggaraan PembaTIK 2023 mengusung tema “Menguatkan Ekosistem
Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”.
Level 3 merupakan tahapan Kreasi. Adapun materi PembaTIK level 3 terdiri atas 5
(lima) bahan ajar yang disusun untuk memberikan wawasan dalam berkreasi
mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK meliputi: (1) Pengembangan
media audio pembelajaran berbasis TIK; (2) Pengembangan media video
pembelajaran berbasis TIK; (3) Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif;
dan (4) Inovasi Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran digital.
Pada akhir pembelajaran di tahapan Kreasi pada level 3 ini, peserta diharapkan
dapat meningkatkan kompetensi implementasi TIK nya secara kreatif, inovatif, dan
kolaboratif dan menjadi key person untuk berbagi wawasan Implementasi TIK dengan
bekal kemampuan sebagai berikut:
v
1. Menguasai salah satu tools pengembang pembelajaran, baik konten maupun
aplikasi;
2. Memiliki kemampuan dasar desain komunikasi visual.
3. Melakukan proses yang sistematis dalam pengembangan media pembelajaran
4. Mampu menghasilkan salah satu bentuk media pembelajaran interaktif berbasis
TIK
5. Melakukan rekayasa media pembelajaran sesuai kebutuhan
6. Mengembangkan media pembelajaran secara kolaboratif baik dengan sesama
guru maupun siswa
7. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam pengembangan media, dan
8. Menghasilkan bahan belajar berbasis TIK
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terlaksananya program PembaTIK ini. Selamat mengikuti program
PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat
terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh
guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi
menghadapi dinamika perubahan lingkungan Pendidikan di era digital ini.
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Video
x
Daftar Tautan
xi
Peta Materi
xii
Pendahuluan
Hai, apa kabar Bapak Ibu Guru Hebat Peserta Pembatik 2023! Selamat datang di
Modul 9. Modul ini akan membahas tentang Pengembangan Media Audio
Pembelajaran Berbasis TIK. Silahkan pelajari, eksplorasi dan kerjakan latihan untuk
lebih memahami materinya
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses belajar, keterampilan dan pemahaman
tentang hal baru. Pendidikan di Indonesia terus berbenah secara dinamis mengikuti
perkembangan zaman. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi mengeluarkan Permendikbudristek No. 262/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Penerapan kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka tentu saja dalam rangka
menjawab tantangan zaman yang bergerak dinamis dan sangat cepat.
Berdasarkan hal tersebut guru sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia
harus ikut serta mempersiapkan diri dalam rangka pemulihan pembelajaran serta
menyesuaikan dengan perkembangan dunia. Salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh guru adalah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam proses pembelajaran serta pengembangan diri.
13
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dewasa ini adalah suatu keniscayaan,
mengingat begitu dekatnya teknologi informasi di kehidupan sehari-hari kita semua.
Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran adalah sebagai sumber belajar atau
penunjang kegiatan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran. Sejalan
dengan pengembangan dan perkembangan teknologi dunia, saat ini terdapat
banyak pilihan media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam
pembelajaran tentunya dengan memperhatikan sumber daya dan sasaran
penggunaan media. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran adalah media audio. Hal ini akan kita bahas secara mendalam pada
modul 9 ini.
Modul 9 merupakan bagian dari PembaTIK level 3, yaitu level kreasi. Modul
berjudul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK ini akan
menemani bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 dalam berkreasi
mengembangkan media pembelajaran berbasis audio. Pada modul ini bapak/ ibu
guru hebat diharapkan bisa mewujudkan kreasi atau karya nyata dalam
memanfaatkan dan mendayagunakan TIK dalam pembelajaran khususnya dalam
mengembangkan media audio pembelajaran.
B. Tujuan
Modul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK ini diperuntukkan
untuk memberikan kemampuan bagi bapak/ibu guru peserta PembaTIK tahun 2023
dalam mendayagunakan TIK untuk merancang dan memproduksi media audio
pembelajaran, serta menambah wawasan dan pengetahuan ilmu broadcasting
yang berfokus pada media audio. Secara khusus tujuan dari penulisan modul
pengembangan media audio pembelajaran berbasis TIK ini adalah
1. Memberikan panduan dalam merancang media audio pembelajaran.
2. Memberikan panduan dalam memproduksi program audio pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi Audacity
3. Memberikan panduan tahapan pasca produksi program audio pembelajaran
4. Memberikan contoh pemanfaatan dan cara membagikan audio pembelajaran
14
C. Peta Kompetensi
Modul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK ini merupakan
salah satu rangkaian dari Modul PembaTIK 2023 level 3, yaitu: level kreasi. Modul
ini dikembangkan dalam rangka menunjang penguatan pembelajaran berbasis TIK.
Pada modul ini bapak/ibu guru hebat peserta PembaTIK 2023 akan mendapatkan
kompetensi pengetahuan tentang pengembangan media audio pembelajaran.
Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar yang akan menuntun bapak/ibu untuk
berkarya menghasilkan audio pembelajaran. Pada kegiatan belajar 1 bapak/ibu
peserta PembaTIK diharapkan dapat memahami tentang tahapan perancangan
audio pembelajaran hingga menghasilkan naskah audio pembelajaran. Hasil dari
kegiatan belajar 1 akan dimanfaatkan berikutnya pada kegiatan belajar 2. Disini
bapak/ ibu peserta PembaTIK Level 3 akan melanjutkan pengembangan media
audio ke tahap produksi dan pasca produksi hingga akhirnya menghasilkan karya
audio pembelajaran. Hasil karya bapak/ ibu guru harapannya dapat dimanfaatkan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan dibagikan kepada guru-guru lain.
15
Dalam mempelajari modul ini, setiap kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
guru adalah:
1. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target dari kegiatan belajar
tersebut.
2. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami objek yang
akan dijadikan kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap terhadap kompetensi yang akan dicapai.
4. Melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan petunjuk.
5. Mengerjakan latihan soal dan Tes Akhir Modul (TAM).
16
Kegiatan Belajar 1
Perancangan Audio Pembelajaran
A. Tujuan Belajar
Kegiatan belajar 1 pada modul 9 adalah Perancangan Audio Pembelajaran,
Setelah Bapak Ibu Guru Peserta PembaTIK Level 3 mempelajari materi pada
Kegiatan Belajar 1 ini diharapkan mampu:
1. memahami tahapan perancangan audio pembelajaran.
2. membuat naskah audio pembelajaran.
C. Uraian Materi
Halo Bapak/Ibu Guru Peserta PembaTIK Level 3, pada kegiatan belajar 1 ini kita
akan diberikan contoh tentang tahapan Perancangan Audio Pembelajaran. Pada
tahap perancangan bapak/ibu akan mempelajari tentang serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengembangkan audio pembelajaran mulai dari telaah
materi hingga membuat naskah audio pembelajaran.
17
1. Telaah Materi/ Kurikulum
Dalam pengembangan media audio pembelajaran tentunya harus mengacu
pada kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan jenjang pendidikan. Kurikulum
menjadi acuan utama dalam pengembangan media, agar sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang tepat. Telaah kurikulum dilakukan oleh guru, dikaji oleh
ahli materi dan ahli media. Peranan Guru adalah sebagai pengembang utama
yang menentukan materi apa yang akan dikembangkan ke dalam media audio.
Penentuan ini diharapkan mengarah pada pencapaian kompetensi pada
indikator materi dan media yang sesuai dengan capaian pembelajaran di setiap
jenjang pendidikan.
Dalam hal ini pengembangan media audio pembelajaran yang akan disusun
tentunya akan mengacu pada kurikulum merdeka yang berlaku saat ini.
Bapak/Ibu Guru Peserta Pembatik bisa melakukan eksplorasi awal tentang
kurikulum merdeka melalui Platform Merdeka Mengajar atau link berikut:
Tautan 2.1 Link PMM Topik Kurikulum
18
mana saja, misalnya pengalaman mengajar di kelas, lingkungan,
permasalahan, buku, siaran TV, siaran radio, surat kabar, dan lain sebagainya.
Dalam menentukan ide, Bapak/Ibu Guru Peserta Pembatik level 3 juga harus
memahami karakter media audio yang menjadikan audio sebagai unsur primer
dan satu-satunya. Sehingga materi pembelajaran dengan karakter visual, tidak
terlalu tepat untuk dikembangkan dalam media audio.
Selain itu bapak/ibu juga bisa mempertimbangkan format sajian program audio
dalam penelusuran ide. Format program audio yang bisa dijadikan opsi antara
lain, uraian, wawancara, diskusi, dialog (drama/ sandiwara dan ceritera).
19
Berikut ini akan diuraikan secara singkat dari masing-masing format tersebut.
a. Uraian (talk)
Uraian dapat berupa program yang berdiri sendiri atau dapat pula menjadi
bagian program/komponen pokok dari suatu acara yang disajikan dalam
bentuk lain. Uraian merupakan dasar dari setiap program audio yang di
dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan yang memberikan
informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan dapat dipahami.
b. Wawancara
Wawancara merupakan format program audio yang menampilkan minimal
dua orang yang melakukan pembicaraan guna memperoleh informasi
melalui tanya jawab. Orang pertama yaitu pewawancara dan orang kedua
yaitu orang yang diwawancarai.
c. Diskusi
Diskusi merupakan format program audio yang menampilkan beberapa
orang yang mempunyai ide atau pendapat yang berbeda dalam
memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi biasanya dipimpin seorang
moderator.
d. Dialog
Dialog yaitu percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu
masalah. Dialog akan berjalan dengan baik atau tidak tergantung pada
pengalaman, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosial yang
terlibat dalam dialog. Dialog ini dapat dimunculkan dalam suatu
drama/sandiwara dan ceritera.
20
Pada program audio pembelajaran yang akan dimanfaatkan oleh guru secara
terintegrasi dalam pembelajaran, sebaiknya ide tulisan berdasarkan kurikulum
yang berlaku seperti tahap yang awal dilakukan. Namun untuk media audio
yang akan dimanfaatkan di luar kegiatan pembelajaran, ide tulisan dapat
diperoleh dari mana saja tergantung kebutuhan.
21
akan digunakan di mana (di kelas atau disiarkan di radio) dan kapan
dimanfaatkan (saat pembelajaran atau di rumah). Misalnya kita membuat media
audio untuk siswa SMP Kelas 7. Namun perlu diperhatikan secara cermat
bahwa siswa SMP kelas 7 sangat beragam. Apakah anak perkotaan atau
pedesaan, bagaimana status ekonominya, dan bagaimana lingkungannya.
Secara umum apabila kita menganalisis sasaran secara singkat dapat dilihat
dari sisi:
a. Demografi
b. Psikologis
c. Geografi
3. Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) & Jabaran Materi (JM)
Penyusunan GBIM merupakan kegiatan yang berisi analisis pembelajaran
sesuai dengan model dan format media yang akan menjadi bahan dasar dalam
tahapan kegiatan penulisan naskah nantinya. Tahapan ini dilaksanakan setelah
bapak/ibu guru hebat menemukan ide dan sasaran yang tergambarkan dalam
pelaksanaan pembelajaran dalam Modul Ajar (MA). Jenis media audio pastikan
sudah tertuang dalam MA yang bapak/ibu buat, sehingga tujuan pembelajaran
yang dipilih untuk dikembangkan menjadi media audio lebih jelas. Sedangkan
media lain dikembangkan pada kesempatan lain. Secara ideal. Penyusunan
Garis Besar Isi Media (GBIM) untuk media audio dilakukan oleh guru dan dikaji
oleh ahli materi dan ahli media. Ketiga unsur ini menjadi tim pengembang media
dalam penulisan naskah. Langkah-langkah yang harus bapak/ibu guru hebat
lakukan dalam menyusun GBIM, yaitu:
a. Ambil tujuan pembelajaran dari MA yang akan dikembangkan ke media
audio;
b. Tentukan materi yang sesuai;
c. Carilah ilustrasi, aplikasi konsep, atau penerapan teorinya;
d. Tentukan usulan judul yang menarik dan sesuai untuk media audio.
Apakah bapak/ ibu guru hebat pernah meyusun GBIM sebelumnya? Silahkan
eksplorasi dan coba susun GBIM bapak/ ibu sendiri. Berikut merupakan salah
satu contoh GBIM.
22
Contoh GBIM:
GARIS BESAR ISI MEDIA (GBIM) AUDIO
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas :7
Tahapan selanjutnya setelah GBIM Audio telah selesai disusun, maka bapak/
ibu guru dapat melanjutkan ke penyusunan Jabaran materi (JM). Penulisan JM
ini merupakan turunan dari GBIM yang telah disusun. GBIM dan JM merupakan
tahapan yang saling terkait. JM disusun oleh guru atau praktisi pendidikan yang
diakui masyarakat, selanjutnya akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Di
dalam JM harus diuraikan secara lengkap materi yang akan diangkat serta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa. Pemilihan aplikasi ini harus
disesuaikan dengan lingkungan siswa. Bila salah dalam pemilihan aplikasi akan
menyebabkan materi tersebut sulit dipahami oleh siswa.
23
Tabel 2.2 Contoh Format JM
4. Penulisan Naskah
Tahap penulisan naskah merupakan tahap lanjutan setelah GBIM/JM Audio
selesai disusun. Naskah disusun oleh orang yang dianggap mampu untuk
menulis naskah media audio.
a. Langkah-langkah Penulisan Naskah Program Audio Pembelajaran
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian
informasi penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah. Dengan
berbekal GBIM/JM, sebenarnya penulis naskah sudah memiliki dasar pokok
materi dan perumusan tujuan / indikator media / capaian pembelajaran yang
diinginkan.
24
Gambar 2.7 Identitas Naskah Audio
1) Menentukan Topik
Hal yang perlu dipahami penulis naskah dalam menentukan topik yaitu
materinya harus memiliki sifat auditif. Maksudnya pilihlah materi-materi
yang benar-benar dominan mempunyai sifat auditif. Oleh karena itu
pemilihan topik ini perlu dilakukan secara cermat, tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran isinya.
2) Melakukan Riset Pendengar/ Audience/Sasaran
Riset pendengar dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik calon
pendengar kita. Karakteristik pendengar sangat penting untuk diketahui
seorang penulis naskah, karena ketepatan dalam mengidentifikasi
karakteristik/sifat-sifat pendengar, akan menentukan tingkat
efektivitas/pemahaman pesan yang disampaikannya. Ada beberapa hal
yang perlu dipertanyakan sehubungan dengan riset pendengar ini,
seperti siapa calon pendengar kita? Berapa usia calon pendengar kita?
Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki/tingkat pendidikan yang
mereka miliki? Bagaimana kebiasaan dan gaya belajar calon pendengar
kita? dan apa bahasa yang kebanyakan mereka kuasai?
3) Merumuskan Tujuan/ Kompetensi
Penetapan tujuan atau kompetensi serta indikator keberhasilan sangat
penting dilakukan seorang penulis naskah sebelum menulis naskah agar
penulis naskah memiliki arah yang jelas, sehingga dalam penyajian
program dapat diikuti oleh pendengar dengan baik dan dapat diukur
keberhasilannya. Oleh karena itu tujuan/kompetensi dan indikator
keberhasilan harus dirumuskan dengan jelas sebelum menulis naskah
audio.
4) Menentukan Pokok-pokok Materi
Setelah tujuan/kompetensi dirumuskan, maka langkah selanjutnya yaitu
menentukan materi program. Dalam menentukan materi program,
penulis naskah cukup menuangkan kerangka isi/pokok-pokok materi
penting yang akan dibahas secara sistematis. Uraian tentang pokok-
pokok materi penting yang akan dibahas. Uraian tentang pokok pokok
25
materi ini selanjutnya dijabarkan menjadi sebuah ringkasan cerita
pendek yang menggambarkan seluruh materi yang diaudiokan.
26
Contoh Format Naskah Audio Pembelajaran:
Video 2.1 N
Tokoh/Musik/SFX Jenis Musik/Jenis Efek/Dialog
o
SEGMEN 1
VideoMUSIK
2.2 OPENING (IN-UP-OUT)
VideoMUSIK
2.3 APERSEPSI
SFX,LATAR, PEMAIN/TOKOH/
Video 2.4 DRAMA (ISI MATERI)
NARATOR
VideoMUSIK
2.5 LATIHAN
VideoMUSIK
2.6 REPETISI
VideoMUSIK
2.7 CLOSING (IN-UP-OUT)
SEGMEN 2
27
Gambar 2.8 Istilah dalam Penulisan Naskah Audio
28
b. Rambu-rambu Penulisan Naskah Audio Pembelajaran
Dalam menulis naskah audio pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain:
1) Penulis harus mempelajari GBIM dan JM Audio yang sudah disetujui
oleh pengkaji materi dan pengkaji media.
2) Melakukan riset lapangan untuk mencari aplikasi dan ilustrasi dari teori
yang dibicarakan.
3) Mencari dan mempelajari buku referensi yang sesuai.
4) Membuat identifikasi program, sinopsis, dan treatment dan
dikonsultasikan dengan pengkaji materi dan pengkaji media.
5) Naskah/skenario ditulis setelah identifikasi program, sinopsis, dan
treatment disetujui oleh kedua pengkaji.
6) Naskah ditulis dengan pola dua kolom.
7) Naskah ditulis dalam segmen tergantung durasinya.
8) Bahasa yang digunakan yaitu bahasa percakapan, bukan bahasa tulis.
9) Gunakan kata-kata/kalimat sehari-hari dan mudah dimengerti.
10) Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang.
11) Gunakan kalimat tunggal dan kalimat deskriptif.
12) Gunakan kalimat/kata-kata yang akrab, kita seolah-olah berbicara
secara berhadap-hadapan.
29
KRITERIA PENULIS KRITERIA PENGKAJI KRITERIA PENGKAJI MEDIA
MATERI
30
Sedangkan untuk pengkaji media, ada beberapa hal yang perlu dikaji di
dalam GBIM dan JM meliputi:
● ketepatan pemilihan standar kompetensi dengan jenis media;
● ketepatan pemilihan indikator dengan jenis media;
● ketepatan visualisasi dengan materi;
● kemenarikan;
● ketepatan penyajian; dan
● keidealan durasi dengan sasaran.
2) Pengkajian Naskah
Mengingat penulisan naskah audio pembelajaran memerlukan berbagai
pengetahuan, maka syarat untuk menjadi seorang penulis naskah audio,
pengkaji materi, pengkaji media dan pengkaji bahasa:
KRITERIA KRITERIA
KRITERIA PENGKAJI
KRITERIA PENULIS PENGKAJI PENGKAJI
MEDIA
MATERI BAHASA
31
d. Sistematika Penulisan Naskah Audio Pembelajaran
Perlu disadari kekuatan naskah audio bertumpu pada 3 (tiga) komponen
yaitu; voice/kata, musik dan efek suara/sound effect (SFX). Berikut ini
penjelasan mengapa voice/kata, musik dan special effect menjadi kekuatan
penting dalam naskah audio.
Berikut ini adalah contoh naskah dengan judul “Museum Radya Pustaka”
yang lebih memasukkan unsur musik, sound efek dan kata-kata terlampir
pada lampiran berikut:
Tautan 2.4 Lampiran Contoh Naskah Museum Radya Pustaka.pdf -
Google Drive
D. Rangkuman
Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Tahap perancangan audio pembelajaran meliputi; (1) telaah materi/ kuriklum,
(2) pencarian ide/ gagasan, (3) analisis sasaran, (4) penyusunan GBIM/JM, dan
(5) penyusunan naskah.
2. Dalam menemukan ide, dapat diambil dari mana saja sesuai target atau format
program audio yang akan dibuat. Beberapa format audio yang dapat dibuat
adalah uraian, wawancara, diskusi, dan dialog (drama/sandiwara dan ceritra).
3. Alur sajian media audio secara umum berurutan dimulai dari lagu identitas
program, pembukaan, lagu selingan, isi, lagu selingan, penguatan, lagu
selingan, penutup, dan lagu identitas program.
4. Analisis sasaran pendengar audio dapat memperhatikan 3 hal berikut yaitu; (1)
Demografi, (2) Psikologis, dan (3) Geografi.
5. Penyusunan GBIM dan JM untuk media audio dilakukan oleh guru dan dikaji
oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi mengkaji kebenaran dan kecukupan
materi, sedangkan ahli media mengkaji kemenarikan materi tersebut untuk
dijadikan program audio pembelajaran terkait dengan keseluruhan perwatakan,
pilihan kata/bahasa, konflik, musik, sound effect, dll.
33
6. Dalam penulisan naskah audio bapak/ibu guru harus memperhatikan istilah-
istilah yang sering digunakan dalam penulisan audio. Selain itu penulisan
naskah tetap berpedoman pada rambu-rambu penulisan naskah audio. Perlu
disadari kekuatan naskah audio bertumpu pada 3 (tiga) komponen yaitu;
voice/kata, musik dan efek suara/sound effect (SFX).
34
3. Ide cerita atau penulisan naskahnya pun sebaiknya memperhatikan sasaran
dimana mereka tinggal atau berdiam. Hal ini dijadikan acuan agar program yang
dikembangkan dapat diterima atau dimengerti oleh sasaran. Program yang
dikembangkan haruslah dapat memperbaiki moral pendengar.
E. Latihan
Buatlah satu buah naskah audio pembelajaran dengan mengacu pada Kurikulum
Merdeka. Buatlah naskah dengan mengikuti urutan penulisan naskah audio
pembelajaran dengan memperhatikan rambu-rambu dan sistematika penulisan
naskah. Ikutilah tahapan yang telah dijelaskan pada modul ini.
35
Kegiatan Belajar 2
Produksi Audio Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Audacity
A. Tujuan Pembelajaran
Pada kegiatan belajar 2 dengan tema Produksi Audio Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Audacity ini, bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 diharapkan
dapat:
1. menerapkan tahap produksi audio pembelajaran yang sesuai;
2. membuat karya audio pembelajaran menggunakan audacity dengan benar.
C. Uraian Materi
Halo bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3, pada kegiatan belajar 2 ini
kita akan mempelajari tahap produksi dan pasca produksi audio pembelajaran.
Pada kegiatan belajar 1 bapak/ibu guru hebat semua telah mempelajari tentang
tahap perancangan dalam audio pembelajaran. Awal kegiatan belajar ini mari kita
sama-sama menyimak contoh audio pembelajaran berikut dan berikan komentar
bapak/ibu ya!
Tautan 3.1 5720_Bhineka_Tunggal_Ika.mp3 - Google Drive
36
Gambar 3.1 Tahapan Produksi Audio Pembelajaran
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota tim produksi audio
dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produksi audio yang dibuat.
Menurut bapak/ibu guru hebat semua apa perbedaan tugas Sound Designer
dan Sound Engineer?
37
b. Rembuk Naskah
Rembuk naskah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyamakan
persepsi pemahaman terhadap naskah sebelum dilakukan perekaman
audio. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kesalahan fatal pada saat
produksi. Produser akan berkoordinasi dengan penulis naskah untuk
keperluan penerjemahan naskah lebih detail serta penyamaan persepsi
agar tercipta kesepahaman terhadap naskah sehingga tidak terjadi
kesalahan. Dalam rembuk naskah, tim produksi akan membahas berbagai
hal terkait naskah seperti plot cerita, karakter tokoh, dialog, dan lain
sebagainya. Berikut link format rembuk naskah yang bisa bapak/ibu
gunakan.
c. Menyusun Anggaran
Menyusun anggaran perekaman audio merupakan proses memperkirakan
biaya yang akan dikeluarkan dalam tahapan produksi perekaman audio.
Anggaran perekaman audio akan menjadi gambaran berapa biaya yang
diperlukan untuk melakukan proses perekaman audio. Dalam penyusunan
anggaran perekaman audio yang baik dan akurat, bapak/ibu guru hebat
dapat mempertimbangkan hal-hal berikut.
38
d. Memilih Pemain/ Pengisi Suara
Pemilihan pemain atau biasa disebut casting adalah adalah pemilihan
seseorang yang akan mengisi suara yang ada dalam naskah audio. Pengisi
suara yang dipilih harus sesuai dengan karakter tokoh yang akan diisi
suaranya dan dapat membawakan dialog dengan baik. Dalam pemilihan
pengisi suara, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti jenis
kelamin, umur, dan karakteristik suara. Selain itu, pengisi suara juga harus
memiliki kemampuan akting yang baik agar dapat membawakan karakter
tokoh dengan baik. Memilih pengisi suara bisa dilakukan dengan open
recruitment atau bekerja sama dengan komunitas pengisi suara / dubber.
Pemilihan pengisi suara tentunya juga bergantung pada perbedaan format
konten audio pembelajaran yang akan dibuat. Berikan komentar bapak/ibu
pada masing-masing audio terkait usia, jenis kelamin, dan jumlah pengisi
suara pada audio berikut!
e. Latihan mandiri
Setelah naskah diperbanyak sesuai jumlah personil yang terlibat dalam
program ini dan juga telah dibagikan kepada mereka, maka selanjutnya
diadakan latihan. Secara umum latihan dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu latihan kering (dry rehearsal) dan dan latihan basah (wet rehearsal).
Latihan kering yaitu latihan yang dilakukan di luar studio. Pada kegiatan ini
para pemain berlatih berbagai hal seperti membaca dan berdialog dengan
pemain lain sesuai yang tertulis dalam naskah. Hal ini dilakukan agar hasil
rekaman berkualitas. Sedangkan latihan basah lebih ditekankan pada
latihan bekerja sama antara pemain dengan para teknisi. Namun demikian
39
jika waktunya tidak memungkinkan untuk latihan basah, maka setidaknya
latihan dilakukan untuk bagian-bagian yang dianggap sukar saja.
2. Tahap Produksi
Perekaman audio dilakukan setelah latihan selesai merupakan tahap utama
produksi audio pembelajaran. Perekaman yang dimaksud adalah proses
pengambilan suara dari para pengisi suara sesuai naskah yang telah
ditetapkan. Pemain-pemain yang terlibat saat perekaman diorganisasi dan
dikoordinasi oleh Produser sebagai penanggung jawab atas kualitas hasil
rekam audio program tersebut. Dalam perekaman audio, pengisi suara akan
membaca naskah dan merekam suaranya menggunakan peralatan rekaman.
Selama proses perekaman, teknisi rekaman akan memantau kualitas rekaman
dan memberikan arahan jika diperlukan.
40
Dalam melakukan editing dan mixing audio dapat dilakukan dengan
software pembantu, salah satunya adalah audacity. Audacity merupakan
aplikasi editor audio yang dapat beroperasi di Windows dan MacOS dan
dapat diunduh secara gratis. Agar lebih detail mengenai langkah-langkah
melakukan editing dan mixing dengan menggunakan audacity, dapat dilihat
pada link berikut:
Tautan 3.3 Tutorial Penggunaan Audacity
dan selengkapnya terdapat pada lampiran:
Tautan 3.4 Liceria & Co. - Presentation (canva.com)
41
c. Revisi
Setelah uji coba dilakukan dan mendapat tanggapan dari sasaran atau user
program maka pengembang program audio pembelajaran (tim produksi)
melakukan revisi terhadap saran/komentar/kritik/saran yang telah diajukan
responden berdasar indikator yang ditetapkan saat uji coba. Jika revisi telah
dilakukan maka dapat dinyatakan program audio tersebut sudah final dan
siap dijadikan master audio program.
42
1) Pembelajaran music literary (pembacaan sajak), dan kegiatan
dokumentasi.
2) Pembelajaran Bahasa asing
3) Pembelajaran melalui radio (podcast) atau radio Pendidikan (Suara
Edukasi).
4) Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan
siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
43
Gambar 3.7 Ilustrasi Unggah Audio Pembelajaran ke PMM
Selain pada google drive dan PMM audio pembelajaran juga dapat diunggah
secara gratis melalui penyedia jasa audio seperti:
1) Audio Librari,
2) Jamendo,
3) Soundcloud, dan
4) Soundtrap.
D. Rangkuman
Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Tahapan Pra Poduksi meliputi
a. Membentuk Tim Produksi yang di dalamnya sekurang-kurangnya terdapat
produser, penulis naskah, pengisi suara, sound designer, sound engineer
b. Rembuk Naskah
c. Menyusun Anggaran
d. Memilih pemain, dan
e. Latihan.
44
4. Pemanfaatan audio pembelajaran dapat dilakukan di kelas dalam menunjang
pembelajaran terdiferensiasi. Pemanfaatan audio pembelajaran dapat
dilaksanakan pada tahap apersepsi, kegiatan inti, maupun penutup.
5. Audio pembelajaran dapat dibagikan melalui google drive, PMM, atau laman
penyedia jasa audio lain yang dapat diakses secara gratis.
E. Latihan
Dalam rangka memperkuat pengetahuan yang telah diperoleh melalui kegiatan
belajar 2 ini bapak/ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 silakan melakukan
produksi audio pembelajaran dengan contoh naskah yang ada pada lampiran atau
naskah yang telah dikembangkan sendiri.
45
Tes Akhir Modul
46
6. Platform yang dapat dimanfaatkan untuk membagikan audio adalah sebagai
berikut, kecuali….
A. Soundku
B. Jamendo
C. Soundtrap
D. Soundcloud
7. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pengisi suara
adalah ….
A. jenis kelamin, format program, dan karakteristik suara
B. format program, umur, dan karakteristik suara
C. jenis kelamin, umur, dan karakteristik suara.
D. naskah, umur, dan karakteristik suara.
8. Teknik perekaman suara yang terpisah antara audio dan video di sebut ….
A. single system
B. double system
C. separate system
D. mixed system
10. Berikut ini yang tidak termasuk kedalam tahap “Pra Produksi” adalah ….
A. editing dan mixing
B. pembentukan tim
C. pemilihan pemain
D. rembuk naskah
47
Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. B
4. C
5. D
6. A
7. C
8. B
9. B
10. A
48
Daftar Pustaka
Hancokck, Alan. Producing for Educational Mass Media, Unesco Press Paris, 1976.
Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya, PAU Ekonomi UI,
Jakarta, 1995.
Mabruri, Anton. Panduan Penulisan Naskah TV, Format Acara Drama. PT. Grasindo,
Jakarta, 2013.
Morissa, M.A. Manajemen Media Penyiaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2008.
Morrisan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan TV, Cetakan
III, PT. Kencana, Jakarta, 2011.
Oramahi, Hasan Asy’ari. Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita Radio, PT. Erlangga,
Jakarta, 2012.
Rahmawati, Indah. Dodoy Rusnandi. Berkarir di Dunia Broadcast TV dan Radio, PT.
Laskar Aksara, Jakarta, 2011.
Sulistiawati, dkk. Modul Praktikum Audio Pembelajaran untuk SBJJ, Universitas Negeri
Surabaya, Surabaya, 2018.
49
Surmanek, Jim. Media Planning, NTC Business Books, Lincolnwood Illionis USA,
1986.
Santrock, J.W. Educational Psychology. (ed 1st). New York: McGraw-Hill, 2001.
50