Anda di halaman 1dari 9

Dokumen

ANGGARAN DASAR
KOMUNITAS GURU BELAJAR NUSANTARA

Ditetapkan di Jakarta,
10/25/2019
ANGGARAN DASAR
KOMUNITAS GURU BELAJAR NUSANTARA

Komunitas Guru Belajar Nusantara adalah ikhtiar bersama. Organisasi ini didirikan karena keresahan bersama
para guru untuk terlibat aktif dalam perubahan pendidikan. Kami meyakini bahwa perubahan pendidikan dimulai
dari kemerdekaan. Kemerdekaan bagi guru untuk terus belajar.
Guru yang merdeka adalah mereka yang mandiri dan berkomitmen pada cita-citanya. Bahwa guru yang
merdeka akan berdampak pada pelajar yang juga merdeka. Kami meyakini bahwa kemerdekaan belajar harus
diperjuangkan, bukan diberikan. Pada suasana inilah Komunitas Guru Belajar lahir.
Untuk tetap menjaga ikhtiar dan merawat perjuangan, dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami menetapkan
Anggaran Dasar Komunitas Guru Belajar Nusantara sebagai berikut:

BAB I
NAMA, WAKTU & KEDUDUKAN

Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Komunitas Guru Belajar Nusantara yang kemudian disingkat dengan KGBN.
2. Komunitas Guru Belajar Nusantara didirikan pada tanggal 25 Oktober 2019 di Jakarta untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.

Pasal 2
Susunan dan Kedudukan
1. Komunitas Guru Belajar tingkat nasional berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia.
2. Dalam menjalankan visi dan tujuan organisasi, KGB dibentuk dan digerakkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Mekanisme, syarat pembentukan dan tata kelola organisisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi lainnya.

BAB II
ASAS, BENTUK DAN SIFAT

Pasal 3
Komunitas Guru Belajar Nusantara berazas Pancasila dan UUD 1945.

Pasal 4
Komunitas Guru Belajar Nusantara adalah organisasi profesi pengembangan guru.

Pasal 5
Sifat
1. Komunitas Guru Belajar Nusantara adalah organisasi non partisan, yang tidak berafiliasi kepada partai
politik mana pun.
2. Komunitas Guru Belajar Nusantara adalah organisasi yang mandiri. Tidak bergantung pada lembaga
tertentu tapi sebagai mitra yang sejajar.
3. Seluruh keputusan Komunitas Guru Belajar didasarkan atas prinsip kolegial. Bahwa setiap kebijakan
berpijak pada kebutuhan anggota dan diputuskan secara bersama-sama.

BAB III
KEDAULATAN

Pasal 6
Kedaulatan organisisasi berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya dalam Kongres.

BAB IV
VISI & TUJUAN

Pasal 7
Visi
Visi Komunitas Guru Belajar Nusantara adalah menjadi organisasi profesi guru yang mewujudkan cita-cita guru
seluruh Indonesia yakni menjadi guru belajar.

Pasal 8
Tujuan
Untuk mewujudkan visinya, Komunitas Guru Belajar menetapkan tujuannya sebagai berikut:
1. Memperjuangkan kemerdekaan belajar guru. Guru yang merdeka adalah mereka yang mandiri,
bergantung pada dirinya sendiri untuk mengatasi tantangan, tidak mudah menyerah, tidak menyalahkan
orang lain dan keadaan. Guru yang merdeka adalah mereka yang reflektif, berani meminta umpan balik
secara aktif dan menilai diri sendiri dengan objektif.
2. Memastikan setiap guru mendapatkan kesempatan mengembangkan kompetensi. Kompetensi guru
berarti mampu menunjukkan aksi dan berinovasi. Guru yang kompeten adalah mereka yang mampu
beradaptasi.
3. Memberdayakan guru terlibat dalam kolaborasi yang beragam. Kolaborasi adalah sumber inspirasi
sekaligus bukti praktik baik yang sudah teruji. Kolaborasi dilakukan melalui temu pendidik yang melibatkan
guru dari berbagai bidang studi, beragam jenjang dan struktur institusi pendidikan formal dan non formal.
4. Memberi dukungan pada guru untuk mengembangkan kariernya. Guru adalah profesi yang
membutuhkan karier, dengan penjenjangan dan pengembangan. Kami percaya bahwa pengembangan
karier guru tidak dibatasi masa jabatan tapi terus berkembang sepanjang hayat.
5. Mewujudkan tata kelola organisasi yang adaptif terhadap perubahan. Komunitas guru belajar adalah
organisasi yang tumbuh seiring dengan dengan kualitas internal organisasi dengan lingkungan
eksternalnya. Untuk mendukung tata kelola tersebut, dilakukan interaksi secara berkala, memadukan
relasi personal dan formal, bersifat dinamis dan reflektif, memfasilitasi inisiatif dan serta adaptif.

BAB V
PRINSIP & USAHA
Pasal 9
Prinsip Gerak
Berdasarkan visi dan tujuannya, ditetapkan prinsip gerak organisasi sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelajar merdeka. Pelajar merdeka adalah mereka yang komitmen dengan tujuan belajar dan
mandiri mempraktikkan cara belajar serta refleksi terhadap proses dan capaian hasil belajar. Komunitas
guru belajar menyediakan kesempatan belajar melalui berbagai kanal belajar yang tersedia sepanjang
waktu.
2. Memberdayakan semua pelaku dan peran. Perubahan hanya akan terjadi jika setiap orang mendapatkan
kesempatan mengambil peran aktif. KGB memfasilitasi setiap anggota untuk berkontribusi dengan
beragam peran untuk mengembangkan potensi diri sekaligus melakukan perubahan ekosistem pendidikan.
3. Menghargai keragaman. Keragaman adalah sumber pengetahuan yang penting untuk dihargai dan
dirayakan secara berkelanjutan. Komunitas guru belajar menginisiasi anggota untuk menemukan keunikan
diri, strategi dan praktik khas lokal kemudian menyebarluaskannya melalui temu pendidik berbagai kanal.
4. Berkolaborasi secara terbuka. Perjuangan guru adalah bagian kecil dalam perjuangan perubahan
pendidikan. Komunitas guru belajar terbuka membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk
menciptakan dampak positif yang lebih besar terhadap pendidikan di Indonesia.
5. Mempraktikkan standar terbaik. Komunitas guru belajar akan bekerja sebagai teladan masyarakat dan
generasi masa depan. Terus menerus melakukan penemuan cara dan praktik cerdas yang lebih efektif
mengacu pada perkembangan ilmu terbaru, pemahaman baru terhadap murid dan berpijak pada kearifan
lokal.

Pasal 10
Usaha
Untuk mewujudkan visi dan tujuan organisasi, beberapa usaha-usaha yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Memanusiakan hubungan. Kegiatan ini dilakukan dengan memahami dan menunjukkan empati pada orang
lain sebagai pelajar merdeka untuk membangun relasi yang berorientasi pada anak.
2. Memahami konsep. Mencari dan menganalisis informasi dari perspektif berfikir sistemik untuk:
a. Memahami konsep yang esensial dan relevan;
b. Melihat keterkaitan antar konsep/disiplin;
c. Melekatkan konsep dalam perspektif yang berkelanjutan.
3. Membangun keberlanjutan. Mendesain dan memandu proses berkelanjutan melalui strategi refleksi dan
asesmen yang terdiferensiasi, berkala dan melibatkan sembari secara seksama menganalisis data dan
berbagi praktik dalam komunitas.
4. Memilih tantangan. Melakukan pekerjaan yang terarah pada pencapaian keahlian melalui cara yang
terdiferensiasi dan pilihan yang relevan terhadap sasaran organisasi.
5. Memberdayakan konteks. Memahami, meyakini dan melibatkan komunitas internal dan eksternal yang
beragam untuk terlibat mencapai tujuan bersama.

BAB VI
KEANGGOTAAN DAN KADERISASI

Pasal 11
1. Setiap guru dan penggiat pendidikan dapat mengajukan diri menjadi anggota.
2. Setiap anggota berhak mengikuti kegiatan pengembangan diri dan kelas penjenjangan merdeka belajar.
3. Keanggotaan Komunitas Guru Belajar Nusantara terdiri dari:
a. Anggota biasa;
b. Anggota khusus.
4. Mekanisme anggota biasa dan khusus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 12
Keanggotaan berakhir jika memenuhi salah satu dari persyaratan di bawah ini:
1. Atas permintaan sendiri;
2. Meninggal dunia;
3. Diberhentikan oleh organisasi.

Pasal 13
1. Setiap anggota berkewajiban:
a. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi serta kode etik Guru Belajar Indonesia;
b. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi lainnya;
c. Terlibat aktif dalam seluruh kegiatan yang diselenggarakan Komunitas Guru Belajar.
2. Tata cara pelaksanaan kewajiban anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 14
1. Setiap anggota mempunyai hak sebagai berikut:
a. Hak bicara;
b. Hak memilih dan dipilih;
c. Hak suara;
d. Hak membela diri;
e. Hak mengikuti kegiatan pengembangan diri dari organisasi.
2. Tata cara penggunaan hak keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi
lainnya.

Pasal 15
Penjenjangan Penggerak
1. Kaderisasi Komunitas Guru Belajar sebagai berikut:
a. Anggota adalah guru atau penggiat pendidikan yang terdaftar sesuai ketentuan organisasi;
b. Penggerak adalah guru atau penggiat pendidikan yang telah dinyatakan lulus mengikuti modul
penggerak secara berjenjang;
c. Pengurus adalah Guru Penggerak yang telah dinyatakan lulus mengikuti modul Sekolah Kepemimpinan
KGB secara berjenjang dan diangkat menjadi pengurus sesuai ketentuan organisasi;
2. Modul Penggerak Komunitas Guru Belajar sebagai berikut:
a. Guru Merdeka Belajar (GMB)
b. Penulisan Praktik Merdeka Belajar (PPMB);
c. Tim Merdeka Belajar (TMB);
d. Penggerak Kelas Merdeka Belajar (KMB);
e. Penggerak Sekolah Merdeka Belajar (SMB).
3. Modul Sekolah Kepemimpinan Komunitas Guru Belajar sebagai berikut:
a. Sekolah Pemimpin Merdeka Belajar tingkat Dasar;
b. Sekolah Pemimpin Merdeka Belajar tingkat Menengah;
c. Sekolah Pemimpin Merdeka Belajar tingkat Lanjut.
4. Penjenjangan Penggerak Komunitas Guru Belajar akan diatur lebih lanjut dalam buku Pedoman Penggerak
Komunitas Guru Belajar.

BAB VII
ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 16
Komunitas Guru Belajar memiliki Lambang, Panji, Mars KGB dan atribut-atribut lainnya yang diatur dengan
ketentuan sendiri.

BAB VIII
SUSUNAN & PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 17
1. Tata urutan organisasi Komunitas Guru Belajar sebagai berikut:
a. Tingkat Nusantara;
b. Tingkat Daerah;
c. Tingkat Sekolah.
2. Organisasi tingkat nusantara meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Organisasi tingkat daerah meliputi satu wilayah kabupaten/kota.
4. Organisasi tingkat sekolah meliputi satu gugus sekolah atau satuan pendidikan.

Pasal 18
Perangkat organisasi Komunitas Guru Belajar terdiri dari:
a. Badan Etik;
b. Badan Pengawas;
c. Badan Pengurus.

BAB IX
BADAN PENGURUS ORGANISASI

Pasal 19
Tingkatan Badan Pengurus

Badan Pengurus terdiri dari:


a. Tingkat nusantara disebut Badan Pengurus Nusantara;
b. Tingkat daerah disebut Badan Pengurus Daerah;
c. Tingkat sekolah disebut Penggerak Sekolah.

Pasal 20
Susunan, pencalonan dan pemilihan kepengurusan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 21
Masa bakti kepengurusan berlangsung selama 3 (tiga) tahun dan akan dievaluasi setiap setahun sekali pada
pertemuan sesuai tingkatannya.

Pasal 22
Tugas & Tanggung Jawab
1. Badan Pengurus berfungsi menjalankan program dan kegiatan organisasi.
2. Sesuai dengan tingkatannya, Badan Pengurus memiliki kewenangan menetapkan kebijakan organisasi.
3. Badan Pengurus organisasi dalam menjalankan perannya dapat bertindak ke dalam dan ke luar atas nama
organisasi.
4. Badan Pengurus Organisasi berkewajiban memberikan pertanggungjawaban atas setiap kebijakan dan
kewenangan yang diberikan dalam forum yang dipersyaratkan.

Pasal 23
Pengesahan & Pelantikan
1. Badan Pengurus Nusantara disahkan dan dilantik dalam forum kongres.
2. Badan Pengurus Daerah disahkan oleh Badan Pengurus Nusantara.
3. Penggerak tingkat sekolah disahkan oleh Badan Pengurus Daerah.

BAB X
ALAT KELENGKAPAN LAIN

Pasal 24
Tim Ahli & Pengembangan
1. Dalam menjalankan usaha-usaha organisasi, Badan Pengurus Nusantara memilih dan menetapkan Tim Ahli
& Pengembangan.
2. Tim ahli adalah personal atau kelompok yang menguasai keilmuan dan keterampilan di bidang tertentu.
3. Tim ahli dan pengembangan memberi nasehat, saran dan pertimbangan kepada Badan Pengurus baik atas
inisiatif sendiri maupun diminta.

Pasal 25
Lembaga Mitra
1. Dalam menjalankan usaha-usaha organisasi, Badan Pengurus Nusantara memilih dan menetapkan lembaga
mitra dan kerjasama.
2. Lembaga mitra dan kerjasama memiliki keahlian dan kepakaran untuk membantu merumuskan kebijakan
strategis organisasi.
3. Lembaga mitra dan kerjasama bergerak dibidang pengembangan guru dan riset pendidikan.

Pasal 26
Tim Program
1. Tim Program adalah personal dan atau kelompok yang diangkat Badan Pengurus Organisasi di semua
tingkatan untuk mengelola organisasi sesuai dengan kebijakan organisasi.
2. Tim Program diangkat karena memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola kegiatan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.
3. Dalam menjalankan program, Tim Program dapat membentuk pengelola kegiatan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan organisasi.

BAB XI
PENGAMBILAN KEBIJAKAN DAN KEPUTUSAN

Pasal 27
1. Pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi dilakukan melalui :
a. Kongres;
b. Kongres Luar Biasa;
c. Pertemuan Nusantara;
d. Rapat Koordinasi Badan Pengurus Organisasi;
e. Rapat Kerja Tim Program Nasional;
f. Rapat Kerja Pengurus Nusantara;
g. Rapat Kerja Pengurus Provinsi;
h. Rapat Kerja Pengurus Daerah.
2. Tata cara pengambilan kebijakan dan keputusan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII
PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 28
1. Badan Pengurus Organisasi di semua tingkatan memberikan pertanggungjawaban pengelolaan organisasi
dalam forum pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi yang dipersyaratkan.
2. Mekanisme pertanggungjawaban Badan Pengurus Organisasi semua tingkatan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi lainnya.

BAB XIII
KEUANGAN & KEKAYAAN

Pasal 29
Sumber Dana
Keuangan untuk membiayai kegiatan organisasi diperoleh dari:
1. Usaha-usaha organisasi yang sah dan sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia.
2. Hasil kerjasama dengan pihak-pihak lain yang tidak menyalahi hukum dan tata niaga yang berlaku.

Pasal 30
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
1. Badan Pengurus di semua tingkatan bertanggungjawab atas penggunaan dana dan pengelolaan harta
kekayaan organisasi sesuai dengan sistem keuangan dan akuntansi yang berlaku Indonesia.
2. Laporan pertanggungjawaban bidang keuangan harus disusun berdasarkan hasil audit oleh akuntan publik
yang telah ditunjuk.
Pasal 31
Kekayaan organisasi KGB berasal dari :
1. Iuran anggota.
2. Bantuan atau sumbangan dari pemerintah ataupun dari lembaga lain yang tidak mengikat.
3. Hasil usaha lembaga lainnya yang sah.

BAB XIV
KEKUATAN PERATURAN

Pasal 32
Untuk kepentingan organisasi, maka dibuat mekanisme kerja Badan Pengurus Organisasi dan perangkat
kelengkapan organisasi lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, dan Peraturan Organisasi lainnya.

Pasal 33
Pembubaran Organisasi
1. Pembubaran organisasi adalah wewenang anggota KGBN berdasarkan keputusan kongres dan disetujui
oleh setidak-tidaknya 1/2 tambah 1 (satu perdua ditambah satu) dari jumlah anggota.
2. Harta benda yang menjadi aset organisasi akan diserahkan kepada badan-badan sosial.

Pasal 34
Perubahan Anggaran Dasar
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dimungkinkan dengan pertimbangan yang dianggap memajukan
organisasi atau karena pertimbangan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam forum Kongres Guru dan atau Kongres Guru Luar
Biasa, dibubarkan oleh pemerintah atas keputusan hakim pengadilan yang bersifat tetap dan mengikat.

BAB XV
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 35
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan ditetapkan di Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi lainnya.

BAB XVI
PENUTUP

Pasal 36
Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan dalam kongres.
Jakarta, 25 Oktober 2019
Badan Pendiri
Komunitas Guru Belajar Nusantara

Anda mungkin juga menyukai