Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN III

PRAKTIK PEMBELAJARN
INOVATIF SMKS AL-ABSOR
JAGO

Nama : SUPARDI
NIM : 2200103921855001
Bidang Studi : BISNIS DARING & PEMASARAN (BDP)

Program Studi Pendidikan Bisnis Daring dan Pemasaran


(BDP) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
Universitas Negeri Surabaya
SURABAYA
Mei, 2023

i
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat membuat Laporan III
Praktik Pembelajaran Inovatif. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah
untuk memenuhi tugas yang ada pada LMS bagi mahasiswa PPG Dalam Jabatan Guru
Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas
Negeri Surabaya. Manfaat yang diharapkan dari Laporan ini adalah peserta didik
diharapkan mempunyai karakter cinta lingkungan bersih dan bertanggung jawab serta
senang belajar menjadi pembelajar sepanjang hayat. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun begitu diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan
laporan berikutnya. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan III tentang
Praktik Pembelajaran Inovatif ini, di antaranya:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga pembuatan laporan ini bisa selesai tepat waktu.

2. Bapak Dosen yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam


pembuatan laporan ini.

3. Bapak Alpian Jauhari, M.Pd Guru SMPN Janapria, selaku Pengajar Praktik
Guru Penggerak angkatan 5 Kabupaten Lombok Tengah.

4. Bapak Haji Khamsun, SH., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMKS AL-ABSOR
Jago yang telah memberikan dukungan pada setiap program kegiatan PPG
sehingga dapat terlaksana dengan baik.

5. Bapak dan Ibu guru, Staf dan Tata Usaha SMKS AL-ABSOR Jago yang telah
memberikan dukungan baik moral maupun spiritual pada program kegiatan PPG
yang dilaksakan.

6. Orang Tua dan istri yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya

7. Seluruh pihak yang telah turut membantu terlaksanya program PPG Dalam
Jabatan ini.

iii
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu
mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca dan penyusun khususnya.

Lombok Tengah, 25 Juni 2023


Penyusun,

SUPARDI

iv
DAFTAR ISI

LAPORAN III..............................................................................................................I
KATA PENGANTAR................................................................................................II
DAFTAR ISI..............................................................................................................IV
RINGKASAN...............................................................................................................1
1. PENDAMPINGAN INDIVIDU ( PI ).........................................................................1
2. PENDAMPINGAN KELOMPOK ATAU LOKAKARYA........................................................... 2
3. PENGELOLAAN PROGRAM YANG BEDAMPAK PADA MURID....................................... 2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
1. PENDAMPINGAN INDIVIDU...................................................................................................... 3
2. TUJUAN KEGIATAN..................................................................................................................... 3
4. MANFAAT KEGIATAN............................................................................................................... 4
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN...........................................................................................................7
1. PENDAMPINGAN INDIVIDU ( PI ).........................................................................7
2. PENDAMPINGAN KELOMPOK................................................................................................ 12
3. PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID..................................13
BAB III.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
LAMPIRAN.................................................................................................................17

v
RINGKASAN
Pendidikan Guru Penggerak adalah program Pendidikan kepemimpinan bagi
guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Guru penggerak merupakan program
Pendidikan dari pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru. Selain itu hadirnya
program guru penggerak diharapkan mampu menggerakkan komunitas belajar dan
komunitas praktisi yang ada di sekolah. Selain itu Guru Penggerak akan menjadi
pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif
dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya.
SMKS AL-ABSOR Jago merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta
yang terletak di Dusun Panti, Desa Jago, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok
Tengah, sangat banyak asset yang dimiliki termasuk didalamnya manusianya, alamnya
dan sarprasnya. Dengan hadirnya Guru Penggerak asset manusianya bisa dibangun
dengan kolaborasi Guru Penggereak dengan rekan guru dan Tenaga Kependidikan.
Proses Pembelajaran yang biasa-biasa saja mampu diubah menjadi Pembelajaran yang
berpusat pada murid. Pendampingan Individu dan Pendampingan Kelompok oleh
Pengajar Praktik yang dilakukan setiap bulan salama 9 bulan, meniggalkan banyak
pelajaran dan motivasi yang kami terapkan di SMKS AL-ABSOR Jago sampai saat
ini.
Tidak hanya Pendampingan Individu yang menjadi tempat untuk
ATM ( Ambil Tiru dan Modivikasi) dari program sekolah yang
berdampak pasa siswa juga pelaksanaan Lokakarya setiap bulan
banyak mengajarkan saya tentang bagaimana menciptakan situasi
yang nyaman dan berpihak kepada murid. Ice Breaking
merupakan salah satu jurus paling ampuh untuk membuat suasana
yang nyaman bagi siswa, tidak hanya satu Ice Breaking namun
bervariatif agar siswa tidak jenuh salam pembelajaran.
Pembelajaran Berdiferensiasi, pembuatan kesepakatan kelas
adalah awal dari proses pembelajaran yang berpihak kepada siswa.
Ilmu yang saya dapatkan baik di Pendampingan Individu maupun
Lokakarya menjadi bekal untuk menjadi seorang guru yang
professional.

1. Pendampingan Individu ( PI )

Pendampingan Individu dilakukan untuk membantu


individu CGP untuk mengimplementasikan pengetahuan dan
pemahaman konsep yang diperoleh secara daring dan
lokakarya sehingga CGP mampu merefleksi, berbagi dan
berkolaborasi. Pengajar Praktik akan Membantu CGP
mencapai kematangan moral, emosional dan
spiritual.Pengajar Praktik juga membantu CGP untuk
1
merencanakan, melaksanakan dan melakukan refleksi
pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan
selama CGP mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang
berbeda-beda.

2
Pendampingan Individu ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap
perubahan yang dilakukan CGP dan rencana program yang akan dilakukan
CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada murid.

2. Pendampingan Kelompok atau Lokakarya


Lokakarya atau biasa disebut workshop adalah pertemuan ilmiah yang
dilakukan oleh para ahli di bidang yang sama untuk membahas suatu
permasalahan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam Lokakarya ini yang
terlibat langsung adalah Pengajar Praktik dan CGP.Pengajar Praktik akan
memfasilitasi 5 orang CGP setiap kelompok. Lokakarya Guru Penggerak
dilakukan seharian untuk membahas tentang Apa dan Bagaimana peran Guru
Penggerak di Sekolah masing-masing.
Dalam Lokakarya ini kami laksanakan di Hotel Illira Lite Praya
setiap bulan,tidak hanya Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak
yang hadir Pengawas dari Dinas Pendidikan Lombok Tengah juga hadir
dalam acara tersebut.
Tujuan utama pelaksanaannya Lokakarya ini adalah untuk mencari solusi atas
suatu permasalahan yang terjadi di sekolah masing-masing CGP. Kegiatan ini
dijadikan agenda rutinan yang dilaksanakan sampai Sembilan (9) bulan.

3. Pengelolaan Program yang Bedampak Pada Murid


Sekolah sebagai suatu komunitas belajar memiliki potensi/asset/kekuatan
yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan dan kamajuan
sekolah. Program-program yang sudah kami buat di SDN Penambong adalah
MASIH ( Mewujudkan sekolah bersih) SASET ( Sabtu sehat) dan POJOK
BACA. Program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya
berkelanjutan. Program yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang
dimiliki sekolah.
Program yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah. Setiap program yang
dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang matang akan
menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai
langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang megarahkan
terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut.
Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokkan
dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.

3
BAB I PENDAHULUAN

1. Pendampingan Individu
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh
kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidikan
untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta
menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan
profil Pelajar Pancasila.
Latar belakang sehingga saya selaku Guru Kelas di SDN Penambong ikut di
Guru Penggerak ini adalah untuk lebih memotivasi saya menjadi seorang pendidik
yang berkualitas tidak hanya untuk diri sendiri namun untuk peningkatan SDM di
sekolah tempat saya mengajar.
Pendidikan Guru Penggerak yang saya lakukan dan ikuti selama 9 bulan mampu
mengubah mindset dan pemikiran untuk lebih jauh memandang masing-masing
siswa.Siswa yang bermacam-macam latar belakang serta kemampuan untuk
menyerap materi pelajaran membuat sebagian guru bahkan saya sendiri sulit
mengatasi masalah yang terjadi. Emosi dan hukuman pisik kadang terjadi akibat dari
kurangnya Pendidikan Sosial Emosional (PSE). Pendidikan Guru Penggerak yang
saya jalani selama 9 bulan mengubah gaya mengajar, metode dan dapat merevisi Visi
Misi yang yang ada di sekolah.
Dengan Pendampingan dan Lokakarya yang saya ikuti dalam Pendidikan Guru
Penggerak membuat saya mampu mengatasi masalah siswa dengan berbagai macam
latar belakang siswa. Materi -materi yang saya dapatkan di PGP terus dikembangkan
di Sekolah sampai saat ini.Kedepanya Guru Penggerak akan lahir di SD Negeri
Penambong.
Banyak terjadi masalah antar siswa sejak dulu sampai sekarang yang kurang
ditanggapi dengan serius oleh gurunya sehingga bentuk penyelesaiannya tidak
maksimal dan sangat jauh dari keberpihakan kepada anak.Dengan adanya materi ini
saya lebih maksimal dalam menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa.

2. Tujuan kegiatan

a. Pendampingan Individu ( PI )
Tujuan dari Pendampingan Individu adalah untuk membantu individu
CGP untuk mengimplementasikan pengetahuan dan pemahaman konsep yang
diperoleh secara daring dan lokakarya sehingga CGP mampu merefleksi,
berbagi dan berkolaborasi. Pengajar Praktik akan Membantu CGP mencapai
kematangan moral, emosional dan spiritual.Pengajar Praktik juga membantu
CGP untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan refleksi
pembelajaran yang berpihak kepada murid.

4
Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP
mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang berbeda-beda.
Pendampingan Individu ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap
perubahan yang dilakukan CGP dan rencana program yang akan dilakukan
CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada murid.
b. Pendampingan Kelompok atau Lokakarya
Lokakarya atau biasa disebut workshop adalah pertemuan ilmiah yang
dilakukan oleh para ahli di bidang yang sama untuk membahas suatu
permasalahan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam Lokakarya ini yang
terlibat langsung adalah Pengajar Praktik dan CGP.Pengajar Praktik akan
memfasilitasi 5 orang CGP setiap kelompok. Lokakarya Guru Penggerak
dilakukan seharian untuk membahas tentang Apa dan Bagaimana peran Guru
Penggerak di Sekolah masing-masing.
Tujuan utama pelaksanaannya Lokakarya ini adalah untuk mencari solusi
atas suatu permasalahan yang terjadi di sekolah masing-masing CGP. Kegiatan
ini dijadikan agenda rutinan yang dilaksanakan sampai Sembilan (9) bulan.
c. Pengelolaan Program yang Bedampak Pada Murid
Sekolah sebagai suatu komunitas belajar memiliki potensi/asset/kekuatan
yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan dan kamajuan
sekolah. Program-program yang sudah kami buat di SDN Penambong adalah
MASIH ( Mewujudkan sekolah bersih) SASET ( Sabtu sehat) dan POJOK
BACA. Program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya
berkelanjutan. Program yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang
dimiliki sekolah.

3. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari Pendampingan Individu, Pendampingan Kelompok dan pengelolaan
Program yang berdampak pada murid, pada intinya untuk membangun kolaborasi
antara Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggeraktentang sejauh mana pelaksanaan
program sekolah itu berjalan.

a. Pendampingan Individu

1) Membangkitkan motivasi CGP untuk belajar

Kehadiran dari Pengajar Praktik dapat membuat motivasi belajar CGP


semakin meningkat pasalnya CGP tidak akan membuat tugas atau
menjalankan program dengan seadanya sebab akan selalu dipantau oleh
Pengajar Praktik.

5
2) Membantu meyelesaikan masalah dalam belajar baik didalam kelas
maupun dalam lingkungan sekolah.

Banyak masalah tentang cara mengajar dan masalah pada siswa yang
kadang tidak bisa diselesaikan oleh sekolah, dengan kehadiran Pengajar
Praktik banyak masalah yang terselesaikan dengan banyak berkolaborasi
sesama rekan guru.

3) Perkembangan program yang berdampak pada anak berjalan lancer

4) Menjaga motivasi dan daya lenting CGP dalam mengikuti PGP

b. Pendampingan Kelompok

1) Kemampuan untuk berbicara didepan banyak orang

Sebelum masuk di Guru Penggerak ini saya termasuk guru yang sangat
kurang dalam retorika,gemblengan Pendidikan Guru Penggerak membuat
saya menjadi pemberani dan bahkan mampu presentasi didepan sesama
guru,baik di sekolah maupun di tempat Lokakarya.

2) Kolaborasi dan berbagi praktik baik

Banyak praktik baik yang dapat saya ambil dari sekian banyak teman CGP
yang presentasi.Praktik baik itu sangat cocok dengan kondisi sekolah saat
itu,itulah salah satu manfaat dari berkolaborasi

3) Memotivasi diri untuk berubah menjadi lebih baik.

Dengan pengalaman yang sudah di dapat di Guru Penggerak saya tidak


puas dengan pencapaian itu saja.Pengajar Praktik adalah mitra dari CGP
yang selalu mendukung CGP agar sukses di Guru Penggerak.Di program
ini saya masuk dan lulus diangkatan ke 5 Kabupaten Lombok Tengah.

c. Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Siswa

1) Siswa lebih bersemangat. Program ini tidak hanya dapat membuat siswa
menjadi senang namun yang terpenting adalah siswa itu sendiri
mempunyai semangat yang kuat untuk datang ke sekolah. Salah satu
Program yang sangat jelas mampu membangkitkan motivasi siswa adalah
Program MASIH atau yang disingkat Mewujudkan Sekolah Bersih.

6
Setiap pagi siswa SDN Penambong akan berlomba untuk membersihkan
halaman dan ruang kelas,mereka ingin menjadi yang terbersih halaman dan
ruang kelas dari semua kelas.
2) Siswa berkarakter. Karakter siswa akan Nampak jelas jika program yang
kita jalankan terus-menerus dan secara konsisten.Di Sekolah kami Program
Kebersihan sampai saat ini masih kami jalankan bahkan akan selalu
ditingkatkan.

7
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pendampingan Individu ( PI )

Pendampingan Individu dilakukan untuk membantu individu CGP untuk


mengimplementasikan pengetahuan dan pemahaman konsep yang diperoleh
secara daring dan lokakarya sehingga CGP mampu merefleksi, berbagi dan
berkolaborasi. Pengajar Praktik akan Membantu CGP mencapai kematangan
moral, emosional dan spiritual.Pengajar Praktik juga membantu CGP untuk
merencanakan, melaksanakan dan melakukan refleksi pembelajaran yang
berpihak kepada murid.
Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan selama 9 kali
pendamingan. CGP mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang
berbeda-beda. Pendampingan Individu ini dilakukan sebagai bentuk
pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan rencana
program yang akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang
berpihak pada murid.
A. Pendampingan Perdana
Pada pendampingan perdana Calon Guru Penggerak dilakukan
pada bulan pertama sejak dimulainya pembelajaran daring di
LMS.Pendampingan ini dilakukan oleh Pengajar Praktik yang langsung
datang ke sekolah kami.Untuk pendampingan perdana ini Pengajar Praktik
banyak mengupas tentang kemajuan yang tampak dalam satu bulan
terakhir kemudian dukungan dari Kepala Sekolah dan Stake Holder.
No Pertanyaan Respon CGP
1. Apakah pembelajaran daring
melalui LMS berjalan lancar?

2. Hambatan apa yang terjadi


selama pembelajaran Daring ?

3. Bagaimana solusi Saudara


untuk mengatasi hambatan
yang terjadi tersebut?

4. Bagaimana rencana Saudara


untuk mengantisipasi

8
hambatan pembelajaran daring
selanjutnya?

5 Hal-hal apa yang Saudara


ingin ketahui lebih lanjut
tentang pembelajaran dalam
LMS?

Di bulan pertama saya belajar tentang Paradigma Pemikiran Ki


Hadjar Dewantara.Adapun aktivitas di bulan pertama ini adalah
mengoreksi diri tentang kelemahan dan kekeliruan dalam menghadapai
siswa di sekolah baik dalam mengajar maupun dalam memberikan contoh.
Pendampingan Perdana ini juga membahas tentang belajar daring
tentang Apa dan Bagaimaan situasi dalam pembelajaran daring. Banyak
sekali hal yang saya lewati dalam pembelajaran daring diantaranya sinyal
yang tidak bersahabat yang berakibat tidak maksimal dalam mengikuti
vicon di LMS.
Refleksi Penerapan Perubahan Kelas sesuai pemikiran Ki Hadjar
Dewantara (KHD) merupakan inti dari pendampingan Perdana. Pengajar
Praktik mengajukan banyak pertanyaan terkait dengan perubahan kelas
yang dilakukan,sebagai contoh ;
No Pertanyaan Respon CGP
1. Proses apa yang sudah berjalan
selama 1 bulan terakhir ini?

2. Capaian apa yang diperoleh


selama satu bulan terakhir?

9
3. Bagaimana dukungan dari
ekosistem sekolah (Kepala
Sekolah, Teman sejawat,
Murid, sarana dan prasarana)

B. Pendampingan Kedua.
Pada pendampingan kedua dilakukan di bulan kedua Pendidikan
Guru Penggerak.Pengajar Praktik memberikan Instrumen untuk di isi oleh
CGP dan masing-masing guru dan Kepala Sekolah.Dalam Instrumen
tersebut kami lakukan umpan balik terhadap diri-sendiri secara objektif.
Tidak ada jawaban benar dan salah dalam umpan balik yang dmaksud.
Kategori yang diisi ;
1) MENGEMBANGKAN DIRI DAN ORANG LAIN
2) MEMIMPIN PEMBELAJARAN
3) MEMIMPIN MANAJEMEN SEKOLAH

Selanjutnya Instrumen yang disi dalam pendampingan ke dua ini


adalah Lembar Kompetensi untuk teman sejawat.Rekan guru akan
menjawab sesuai dengan apa yang riil terjadi di sekolah,waktu itu
saya memberikan kepada Guru Kelas 1 untuk memberikan
penilaian.

Kategori 1 MENGEMBANGKAN DIRI DAN ORANG LAIN

Kompet a Menunjukkan praktik pengembangan diri 1 2 3 4


ensi yang didasari kesadaran dan kemauan
pribadi (self-regulated learning)
1) CGP menunjukkan catatan hasil refleksinya
dalam melakukan praktik pengajaran untuk
diperbaiki.
2) CGP bertanya kepada muridnya apa yang sudah
baik dan belum dimengerti dari praktik
mengajarnya.
3) CGP meminta rekan sesama guru untuk melihat
praktik mengajarnya.
4) CGP meminta rekan sesama guru untuk
memberikan masukan setelah melihat praktik
mengajarnya.

10
5) CGP mencatat kelebihan dan kekurangannya
dalam praktik mengajar.
6) CGP membuat rencana pengembangan diri untuk
perbaikan praktik mengajar berdasarkan catatan
dan/atau masukan dari rekan sejawat, kepala
sekolah, dan/ atau murid

C. Pendampingan Ke Tiga

Pada pendampingan ke tiga Pengajar Praktik meberikan kepada CGP


Instrumen tentang Kompetensi Guru Penggerak,adapaun contoh dari
pertanyaan yang diajukan ; Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk
dilakukan mengenai kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu
miliki?

Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi


guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?

Selanjutnya dalam Pendampingan Ketiga yang saya lakukan merencanakan


penerapan pembelajaran sosial-emosional dengan berbagai cara dengan
berpedoman dari LMS

Bagian terakhir dari Pendampingan ke tiga ini adalah tahapan BAGJA (60’)
Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, menggali informasi dan
memberikan penguatan terkait kertelaksanaan BAGJA di sekolah CGP.
Pengajar Praktik memberikan soal pematik berikut ini:

Apakah Bapak/Ibu telah menerapkan metode BAGJA


untuk merencanakan perubahan pada diri Bapak/Ibu?

Setelah Bapak/Ibu melakukan tahapan BAGJA apakah memperoleh


hasil sesuai dengan visi guru penggerak yang Bapak/Ibu inginkan?

Apakah tantangan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menerapkan tahapan


BAGJA untuk mencapai visi?

Apa yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya terkait dengan


pelaksanaan tahapan BAGJA untuk perubahan diri bapak/ibu
sehingga bisa mencapai visi yang telah dirumuskan?

11
D. Pendampingan Ke empat

Pada pendampingan ke empat ini Pengajar Praktik mengajak Calon


Guru Penggerak untuk langsung mengajar di kelas selama 3 x 35
menit.Pengajar Praktik memeriksa kelengkapan administrasi kelas dan
metode selama pembelajaran berlangsung.Penerapan Kompetensi Sosial
Emosional,sejauh mana PSE itu diterapkan di dalam kelas.
E. Pendampingan Ke Lima
Pendampingan ke lima ini CGP fokus untuk membahas asset yang
dimiliki di sekolah ,dilema etika dan Pengambilan Keputusan sebagai
pemimpin Pembelajaran.
Kemudian dalam pendampingan ke lima ini Pengajar Praktik memastikan
aksi nyata yang diterapkan serta program yang dibuat sudah berpihak
kepada murid serta sejauh mana Komunitas Praktisi di buat.
F. Pendampingan Ke Enam
Pendampingan ke enam ini fokus ke pada penerapan program yang
berdampak pada murid. Penerapan Program harus berpihak kepada
murid.Program yang saya buat adalam MASIH (mewujudkan sekolah
bersih) dan Pojok Baca.Kedua program ini masih berjalan sampai hari
ini.Satu lagi Program yang berdampak pada siswa yaitu SASET (Sabtu
sehat).
G. Pendampingan Ke tujuh
H. Pendampingan Ke Delapan
Pendampingan ke depalan adalah yang terakhir dalam
Program Pendidikan Guru Penggerak.
Dalam pendampingan ini saya Bersama Pengajar Praktik banyak
diskusi tentang Program yang sudah dibuat,terutama dalam hal
dukungan warga sekolah dan stakeholders.
a. Diskusi Sosialisasi Rencana Kerja

b. Refleksi Dampak Pendampingan Selama 9 Bulan Terhadap Proses Belajar


Calon Guru Penggerak.

c. Refleksi Rencana Belajar Mandiri dan berkelanjutan Bersama Komunitas


Praktisi setelah Program Guru Penggerak Selesai.

NO Pertanyaan Jawaban CGP

12
1 Apakah Bapak/ Ibu sudah
mensosialisasikan rencana kerja
yang sudah dibuat pada lokakarya
sebelumnya? Jika ya, bagaimana
pengalaman saat Bapak/ Ibu
melakukannya kepada warga
sekolah/ kepala sekolah/ rekan
sejawat? Jika belum, apa hal yang
menjadi kendala Bapak/ Ibu
belum mensosialisasikannya?
2 Jika sudah mensosialisasikan:
a) Bagaimana respons warga
sekolah/ kepala sekolah/ rekan
sejawat saat Bapak/ Ibu
mensosialisasikannya?
b) Adakah masukan terkait
rencana kerjanya?
Seperti apa masukannya?
c) Bagaimana Bapak/ Ibu melihat
rencana kerja Bapak/ Ibu
memungkinkan untuk menjadi
bagian dari program sekolah
Bapak/ Ibu?

d) Apa yang membuat rencana


kerja tersebut memungkinkan
untuk masuk ke dalam program
sekolah?
3 Jika belum:
a) Apa strategi atau rencana yang
akan dilakukan agar proses
sosialisasi ini bisa terlaksana?
b) Dukungan apa saja yang Bapak/
Ibu perlukan?

2. Pendampingan Kelompok
Dalam pendampingan kelompok ini ada 3 jenis kegiatan yaitu Lokakarya, Vicon
pada sesi diskusi dan presentasi , terakir Elaborasi Pemahaman Pada alur merdeka.

13
1) Lokakarya
Lokakarya atau biasa disebut workshop adalah pertemuan ilmiah yang
dilakukan oleh para ahli di bidang yang sama untuk membahas suatu
permasalahan yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Dalam Lokakarya ini kami laksanakan di Hotel Illira Lite Praya setiap
bulan,tidak hanya Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak yang hadir
Pengawas dari Dinas Pendidikan Lombok Tengah juga hadir dalam acara
tersebut.
Tujuan utama pelaksanaannya Lokakarya ini adalah untuk mencari solusi
atas suatu permasalahan yang terjadi di sekolah masing-masing CGP.
Kegiatan ini dijadikan agenda rutinan yang dilaksanakan sampai Sembilan (9)
bulan.

2) Vicon sesi Kolaborasi dan Presentasi


Vicon di sesi Kolaborasi dan Presentasi ini kami setiap CGP wajib hadir
untuk berdiskusi dengan CGP lain untuk membahas materi di alur Merdeka
yaitu Ruang Kolaborasi.
3) Elaborasi Pemahaman
Vicon yang difasilitasi oleh Instruktur Pusat dari P4TK dilakukan setiap alur
merdeka yaitu Elaborasi Pemahaman.Dalam Vicon ini kami hadir untuk
dijelaskan kembali oleh Instruktur tentang materi yang sudah lewat.

3. Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid


Sekolah sebagai suatu komunitas belajar memiliki potensi/asset/kekuatan
yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan dan kamajuan
sekolah. Program-program yang sudah kami buat di SDN Penambong adalah
MASIH ( Mewujudkan sekolah bersih) SASET ( Sabtu sehat) dan POJOK
BACA. Program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya
berkelanjutan. Program yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang
dimiliki sekolah.
.

14
BAB III
PENUTUP
1. Refleksi
Pendidikan Guru Penggerak yang banyak sekali memberikan motivasi serta
pelajaran yang amat berharga yang tak akan materi ini di bangku sekolah.
Pendampingan Individu dan Lokakarya yang menjadi ruh Pendidikan Guru
Penggerak sudah semua saya pelajari. Motivasi dan daya lenting dalam mengikuti
dan menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada murid semakin menunjukkan
kualitas yang semakin baik. Saya optimis kedepannya akan lebih baik dengan
dukungan semua pihak di sekolah. Sekolah Dasar Negeri Penambong yang selama ini
ada dipedesaan mampu bersaing dengan sekolah perkotaan.
Pengalaman yang saya dapatkan dari Pendampingan pertama sampai pada
Pendampingan ke delapan dan Lokakarya Orientasi sampai Lokakarya ke
Sembilan,berkesan dan meningalkan sejarah yang tak mudah untuk dilupakan.
Untuk melanjutkan dan mengasah materi yang pernah dipelajari di Pendidikan
Guru Penggerak kami ikut dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan komunitas
ini akan membuat kami Guru-guru SDN Penambong mampu untuk membuat
program yang berpihak kepada murid.
Semoga dengan program pendidikan guru penggerak guru-guru Indonesia semua
bergerak maju menggerakkan pendidkan di Indonesia dan ikut dalam akselerasi
pendidikan yang akan membawa pada kemajuan dibidang pendidikan yang bersama
kita cita-citakan untuk menuju Indonesia maju dengan merdeka belajar dan
pendidikan di Negara Indonesia bisa sejajar dengan negara lain.

2. Tindak Lanjut
Setiap program yang selesai dilaksanakan membutuhkan Rencana Tindak Lanjut
(RTL). Hal ini karena RTL merupakan salah satu jaminan bagi keberlangsungan dan
keberlanjutan program. Dengan adanya RTL akan lebih memudahkan dalam
implementasi program ke depannya
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, berikut ini beberapa RTL yang akan
dilaksanakan setelah menyelesaikan materi Modul 2 Pendikan Guru Penggerak
Angkatan ;
1. Melakukan refleksi akhir program Pendidikan Guru Penggerak di setiap
modul dengan langsung mempraktikkannya di sekolah. Kegiatan bertujuan
untuk mengetahui kekuatan yang harus ditingkatkan dan kelemahan yang
harus diperbaiki.
2. Mengembangkan materi yang menghadirkan keberpihakan kepada siswa.
3. Melaksanakan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
dalam komunitas praktisi sekolah melalui pelatihan terkait IT (Ms Office,

15
Google Sites, Blog, Video Pembelajaran, Canva for Education, dan lain-lain).
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan sekolah menghadapi era digital yang
pada akhirnya berdampak pada murid. Program dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan-pelatihan secara rutin setiap bulan. Dll.
4. Program sekolah yang berpihak kepada murid akan selalu di jaga dan
dilanjutkan sampai benar-benar membudaya dan menjadi karakter siswa di SD
Negeri Penambong.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aditya Dharma, S.Si, M.B.A. (2022). Nilai-nilai dan Peran Guru


Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan
Teknologi.

Aditya Dharma, S.Si, M.B.A. (2022). Visi Guru Penggerak. Jakarta:


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Nurcahyani Andri, S.Pd, M.S, dkk. (2022). Budaya Positif. Jakarta:


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Simon Petrus Rafael, M.Pd. (2022). Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki


Hadjar Dewantara. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan
Teknologi.

17
LAMPIRAN
FOTO FOTO KEGIATAN

1. Pendampingan Individu (PI)

2. Pendampingan Kelompok

18
Vicon Ruang Kolaborasi

19
20
3. Pengelolaan Progrgam yang Berdampak Pada Murid

Pembelajaran yang berpihak kepada siswa

21
Pemaparan Program Kebersihan

Penerapan PSE (Pembelajarn sosial emosional) dengan membersihkan halaman


sekolah tanpa harus di perintah

22
PSE Melakukan upacara bendera.Menjadi petugas atas kehendak sendiri

Menanam bunga sebagai bentuk memanfaatkan asset sekolah.

23
Aksi Nyata Guru Pengggerak
https://drive.google.com/file/d/1SVaJECK8VorFfZDaZzoecpU7Sx5yqkgo/view?usp
=sharing
Kegiatan pembelajaran dan Portofolio Digital
https://sites.google.com/d/1nR1kQ8ed1zPkQNUy3GpEWRcghXHLjphu/p/1s2qazpe
_swLm2Ki1VPUHlm7is--PUZI0/edit
Aksi nyata Calon Guru Penggerak
https://drive.google.com/file/d/1zEkSJ5ju5BJLdPpvC_o8piOuFgEGWEMh/view?us
p=sharing
Aksi nyata

24
https://drive.google.com/file/d/13srUAKFko1XbfCqi_pVsus0EgN3I685m/view?usp=
sharing

25

Anda mungkin juga menyukai