Anda di halaman 1dari 1

LK Teori Kewirausahaan

Hanifa adalah seorang sarjan lulusan fakultas kedokteran ia bercita-cita mampu untuk
mendirikan rumah sakit. Namun keterbatasan biaya, Ia cukup memendam mimpinya tersebut.
Sekarang ia bekerja perawat disebuah RS terbesar di daerah Bogor, Dari salah satu media
online ia memperoleh informasi bahwa disebuah kabupaten Cianjur – Jabar kekurangan
tenaga kesehatan, dan Hanifa mendapat tawaran untk bekerja disana. Dengan tekad yang
besar ia rela meninggalkan pekerjaannya dan berangkat ke daerah tersebut dimana perjalan
ditempuh dari kota Cianjur selam 2 jam kearah Cianjur selatan . Di desa tersebut belum ada
puskesmas ataupun jasa penyedia layanan kesehatan sehingga ia sering diminta bantuan oleh
penduduk sekitar. Akhirnya Hanifa membuka pelayanan kesehatan kepada masyarakat
setempat dirumahnya dengan biaya yang terjangkau, kadang dia pun memberikan biaya gratis
kepada orang yang benar benar tidak mampu, kadang juga dibayar dengan hasil bumi daerah
setempat. Hanifa melakukan dengan iklas pekerjaan ini demi membaktikan dirinya pada
masyarakat sekitar. Setelah beberapa tahun kemudian akhirnya Hanifa dapat mendirikan klinik
sederhana dan dibantu 2 orang tenaga kesehatan lain untuk kelancaran pelayanan tersebut.
Suatu hari Hanifa ketika sedang berada di klinik ada seorang ibu yang datang berobat dengan
sering keluhan sakit kepala dan setelah selesai diperiksa dan dibero obat, ibu itupun berkata
jika tidak memiliki uang untuk membayar obat dan hanya menukar harga obat dengan taplak
meja yang terbuat dari potongan kain perca, taplak tersebut begitu rapi jahitannya dan
dipinggirnya dihiasi renda renda kecil dari bahan juga. Akhirnya terfikir oleh Hanifa, kenapa
tidak saya berdayakan saja ibu ibu yang pandai menjahit untuk membuat masker dimusim
pandemi ini. Dengan berbekal peluang tersebut ,akhirnya Hanifa mengumpulkan masyarakat
yang berminat untuk mengemukakan ide tersebut melalui bantuan dari bapak Kepala Desa
setempat . Hanifa pun mencoba meminta bantuan temen dan keluarganya di Jakarta untuk
menjadi donatur pembelian mesin jahit portable. Berkat kerja kerasnya akhirnya terkumpullah
dana dan terbelilah 2 buah mesin jahit. Hari demi hari akhirnya terkumpullah ratusan lembar
masker buatan daerah setempat. Tanpa ragu lagi Hanifapun mempromosikan produknya
kepada temen dan keluarganya melalui media online dengan berbagai cara. Jika konsumen
membutuhkan masker secara cepat , pengiiman bisa dilakukan melalui jasa pengiriman paket ,
tetapi jika tidak terburu buru kadang sambil pulang ke Jakarta produk tersebut dibawanya
sekalian bersilahturahmi dengan teman dan keluarganya,Hanifa yakin jika bisnis ini ditekuni
mungkin akan dapat mengangkat kehidupan masyarakat sekitar daerah tersebut
Dari kasus diatas coba analisis dan kaitkan dengan materi kewirausahaan yang anda pelajari.
Buatlah dalam bentuk ulasan sebanyak 800 – 1000 kata
Selamat bekerja 

Anda mungkin juga menyukai