Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ke dua yang berisi Desain
Pembelajaran Inovatif.
Laporan ini merupakan salah satu tugas Program Pendidikan Profesi Guru
(PPG) daljab 2022 mengenai kegiatan yang telah dilakuakan selama pendidikan guru
penggerak disekolah tempat penulis bertugas sebagai penerapan materi yang
dipelajari pada modul satu dalam pembelajaran di kelas.
Dalam penyusunan Laporan ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan.
Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan dorongan serta saran-saran dari
berbagai pihak, segala hambatan, rintangan dan kesulitan tersebut dapat teratasi
dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan laporan ini kepada yang
terhormat:
1. Ibu Dr. Diana Rochintaniawati, M.Ed selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam penyusunan laporan.
2. Keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung selama PPG, Orang Tua, Suami
Roni Editia, Naura Alisha Editia, dan Zakiyya Alhahyra Editia putri kecil saya.
3. Seluruh teman-teman Angkatan 1 PPG IPA Universitas UPI tahun 2022. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Balikpapan ,
Rifqia Azizah,S.Pd
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
RINGKASAN.........................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................6
LAMPIRAN..........................................................................................................19
RINGKASAN
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehiduan
manusia, dimana ada kehidupan di situpasti ada pendidikan. Pendidikan adalah
suatu proses untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai tertentu kepada
seseorang yang menjadi tujuan dalam pendidikan (Dwi Siswoyo, 2007: 30) Nilai-
nilai itu disampaikan dan ditanamkan untuk membentuk karakter pribadi yang
kemudian diimplementasikan baik kapasitasnya sebagai individu maupun sebagai
makhluk social yang bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara (M. Nur Khoiron, 1999:83).
Selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran yang
konvensional dengan pendekatan “teacher centered” yaitu pendekatan yang lebih
berpusat pada guru, menggunakan metode ceramah, sehingga kegiatan belajar
mengajar lebih banyak didominasi oleh guru. Padahal menurut John Dewey,
“orang belajar dari apa yang dikerjakannya” (Retno Listyarti, 2012:16). Jadi
mustahil anak akan belajar hanya dari mendengar “ceramah” sang guru.Sedangkan
menurut Freire, anak baru dikatakan belajar jika sudah mengintegrasikan unsur
berpikir, berkata, dan berbuat.
Penelitian oleh Bauer et al (2016) menemukan bahwa negara-negara
berkembang guru merupakan profesi yang memiliki tingkat kelelahan emosi
(burnout) yang tinggi. Kondisi penuh tekanan ini disebabkan tingginya target
yang harus dipenuhi guru baik dari orang tuamurid, institusi tempatnya bekerja,
hingga pemerintah, namun tidak dibarengi kesejahteraan diri yang memadai (Ega
Asnatasia Maharani, 2015:152). Tingginya tekanan tersebut pada akhirnya
membawa konsekuensi logis yaitu guru kesulitan menerapkan pembelajaran yang
efektif. Pola pembelajaran seperti demikian harus dirubah, dengan cara menggiring
murid untuk mencari pengetahuannya sendiri. Untuk itu diperlukan suatu
pendekatan baru dalam pembelajaran. Salah satunya dengan pendekatan mindful
learning (kesadaran dalam belajar).
Menurut Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi
kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbagan faktor kekuatan-kekuatan lain,
diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni
kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,
mengatur suaana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama
(Goleman, 200:44).
Keseimbangan antar IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar murid
di sekolah. Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational
intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja,
melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence murid.
Kecerdasan emosional yang dimiliki murid sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar , karena emosi memancing tindakan seorang terhadap apa yang
dihadapinya (Goleman, 2000:17). Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul
bukunya, memberikan definisi terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal
yang relative dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan
bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ.
Salah satu karakteristik pembelajaran mindfulness yang mencakup mindset/
car berpikir yang diyakini oleh Langer dapat merusak proses pembelajaran,
diantaranya yaitu menunda kepuasan. Di dalam kecerdasan emosional, menunda
kepuasan termasuk dalam kemampuan mengelola emosi dan kemampuan
mengembangkan diri. Zimmerman menyatakan bahwa mengatur diri atau regulasi
diri (self regulation) adalah proses mempertahankan pikiran, prilaku, dan emosi
(Anita Woolfolk, 2008: 130). Oleh karena itu, pendekatan Mindful Learning erat
kaitannya dengan kecerdasan emosional.
2. Tujuan kegiatan
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari laporan ini adalah :
Menerapkan desain pembelajaran inovatif dengan menggunakan pendekatan
Mindful Learning dan kecerdasan emosional.
3. Manfaat Kegiatan
a. Manfaat teoritis
Manfaat dari laporan ini bagi penulis yaitu untuk mengembangkan ilmu
pendidikan yang berkaitan dengan aplikasi pendekatan dalam pembelajaran
khususnya pendekatan mindful learning dan pengembangan kecerdasan
emosional (emotional intelligence) murid.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, laporan ini bermanfaat untuk membantu guru dalam memecahkab
dan mengantisipasi persoalan dalam proses pembelajaran, khususnya untuk
meningkatkan hasil belajar murid.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
1. Refleksi
Pada tahun 2011, The Hawn Foundation bekerjasama dengan Columbia
University mengembangkan sebuah kurikulum yang disebut ‘The Mind Up
Curriculum’. Sebuah kurikulum yang ditujukan untuk tingkat Pra Sekolah sampai
kelas 8. The Mindup Curriculum adalah kurikulum pembelajaran yang bertujuan
untuk menumbuhkan kesadaran sosial dan emosional (social and emotional
awareness), meningkatkan kesejahteraan psikologis (psychological well-being),
dan keberhasilan akademik yang berbasis penelitian dan praktik kelas
(www.thehawnfoundation.org).
Sejak tahun 2019, sebanyak 370 sekolah negeri di seluruh Inggris mengadopsi
mindfulness dalam kurikulumnya. Di Indonesia, penerapan mindfulness dalam
kurikulum juga sudah diterapkan dalam berbagai institusi pendidikan. Salah satu
sekolah di Jakarta secara khusus memasukkan mindfulness dalam kurikulum
pendidikan TK hingga Kelas 12. Murid-murid di sekolah tersebut melaporkan
bahwa mindfulness membantu mereka dalam proses pembelajaran (Kompas, 27
Juli 2019).
Pendekatan mindful learning adalah hal baru dalam pendidikan karakter. Bahwa
pengembangan kecerdasan emosional sangat berpengaruh terhadap kecerdasan
intelegensi (IQ) yang dapat meningkatkan hasil belajar murid karena murid dapat
menyadari apa yang sedang mereka lakukan pada hal ini adalah pembelajaran.
Selain itu juga sebagai cara pengembangan kecerdasan emosional untuk guru dan
murid sehingga murid dapat belajar dengan lebih fokus.
2. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dapat dilakukan agar hasil yang diharapan dapat lebih
maksimal yaitu Guru dapat memberikan angket untuk mengukur perkembangan
emosional murid setelah diterapkan pendekatan mindful learning agar lebih
terukur dan dapat lebih mengembangkan pendekatan pembelajaran untuk
meningkatkan kecerdasan sosial-emosional murid. Pada awal penerapan
pendekatan mindful learning murid akan merasa aneh maka sangat penting
penjelasan guru mengenai pentingnya pendekatan pembelajaran mindful learning
baik pada saat proses pembelajaran maupun pada saat murid membutuhkan
keadaan stabil dalam menenangkan emosinya.
DAFTAR PUSTAKA
Khoiron, M. Nur, Pendidikan Politik Bagi Warna Negara: Tawaran Operasional dan
Kerangka Kerja, Yogyakarta; LKIS, 1999.
Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dan Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif, Jakarta:
Esensi, 2012.
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menjelaskan tekanan zat dan 3.8.1 Menjelaskan konsep tekanan.
penerapannya dalam kehidupan 3.8.2 Menjelaskan konsep tekanan
sehari-hari, termasuk tekanan darah, hidrostatis.
osmosis, dan kapilaritas jaringan 3.8.3 Menjelaskan hukum
angkut pada tumbuhan Archimedes.
3.8.4 Menerapkan hukum
Archimedes pada benda
terapung, melayang dan
tenggelam di air.
3.8.5 Menjelaskan hukum Pascal.
3.8.6 Menerapkan hukum Pascal
pada pompa hidrolik.
3.8.7 Menganalisis prinsip tekanan
pada proses osmosis.
3.8.8 Menganalisis prinsip tekanan
pada proses tekanan darah.
3.8.9 Menganalisis prinsip tekanan
pada proses kapilaritas dalam
pengangkutan zat pada tumbuhan.
4.8 Menyajikan data hasil percobaan 4.8.1 Menyajikan data hasil
untuk menyelidiki tekanan zat cair percobaan tekanan hidrostatis
pada kedalaman tertentu, gaya 4.8.2 Menyajikan data hasil
apung, dan kapilaritas, misalnya percobaan hokum Archimedes
dalam batang tumbuhan 4.8.3 Menyajikan data hasil
percobaan penerapan prinsip
tekanan pada proses kapilaritas
dalam pengangkutan zat pada
tumbuhan
Nilai karakter: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemunan ke-1
3.8.1.1 Melalui kegiatan percobaan yang dipandu LKPD 1 peserta didik dapat
menjelaskan konsep tekanan dengan tepat.
3.8.1.2 Melalui kegiatan percobaan yang dipandung dekan LKPD 2, peserta didik
dapat menjelaskan konsep tekanan hidrostatik dengan tepat.
4.8.1.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 2 peserta
didik dapat menyajikan data tekanan hidrostatis dengan benar.
Pertemuan ke-2
3.8.3.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 3 peserta
didik dapat menjelaskan hukum Arcimedes dan penerapannya pada benda
terapung, melayang dan tenggelam di air dengan benar.
3.8.4.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 4 peserta
didik dapat menjelaskan hukum Pascal dan penerapannya pada pompa
hidrolik dengan tepat.
Pertemuan ke-3
3.8.5.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 5 peserta
didik menganalisis prinsip tekanan pada proses osmosis dengan benar dan
teliti.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi regular
TM Ke- Materi JP
1 1. Tekanan zat 3
2. Tekanan hidrostatis
2 1. Hukum Archimedes 2
2. Penerapan hukum Archimedes pada benda terapung, melayang dan
tenggelam
3. Hukum Pascal
4. Penerapan hukum Pascal pada pompa hidrolik
3 1. Aplikasi konsep tekanan pada tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas 3
jaringan angkut pada tumbuhan.
2. Percobaan osmosis
4 Ulangan Harian 1
5 Pengayaan dan Remedial 1
2. Materi remidial
Materi remidial dipersiapkan untuk program pengajaran remidi tergantung
dari materi yang belum peserta didik kuasai.
3. Materi pengayaan
Materi pengayaan bersifat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menyelidiki prinsip tekanan pada pompa air manual.
E. Strategi Pembelajaran
3. Pertemuan ke-3
4. Pertemuan 4 (3 JP)
Ulangan Harian
Pengayaan dan remedial
I. Penilaian
1. Sikap social
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Terlampir Saat Penilaian untuk dan
pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assessment for and
of learning)
2 Penilaian Angket Terlampir Setelah Penilaian sebagai
antar pembelajaran pembelajaran
teman usai (assessment as
learning)
2. Keterampilan
Mengetahui,
Rubrik Penilaian
Kategori
3 2 1 0
Berkontribusi Sepenuhnya dan Secara aktif terlibat Sedikit terlibat Pasif, dan tidak
aktif terlibat dalam dalam memberikan dalam pernah
memberikan ide ide dan terkadang memberikan memberikan
dan selalu berkontribusi pada ide-ide dan ide
berkontribusi pada kerja kelompo kurang
kerja kelompok kontribusi.
Partisipasi/ Sangat aktif dalam Aktif dalam Sekurang Pasif dan tidak
kerjasama memberikan memberikan memeberikan pernah
kontribusi yang kontribusi yang kontribusi yang berkontribusi
berarti kepada berarti kepada bermakna bagi bagi kelompok
kelompok. kelompok. kelompok
Tanggapan Selalu terbuka Sering terbuka Kadang terbuka Jarang dalam
terhadap dalam menerima untuk kritik, saran, dalam menerima
Kritik, Saran, kritik, saran dan dan umpan balik. menerima kritik, saran
dan Umpan umpan balik kritik, saran dan umpan
Balik dan umpan balik
balik
3. Penilaian Keterampilan
Kisi- kisi penilaian keterampilan
Indikator Aspek Yang Skor
Kompetensi Dasar Kriteria
Pembelajaran Dinilai Maks
4.8 Menyajikan data hasil 4.8.1 Menyusun Judul laporan jelas dan sesuai
percobaan untuk menyelidiki laporan hasil Terdapat tanggal pecobaan dan nama
tekanan zat cair pada percobaan anggota kelompok
kedalaman tertentu, gaya tekanan
apung, dan kapilaritas, hidrostatik
misalnya dalam batang 4.8.2 Menyusun
tumbuhan laporan hasil
percobaan
Hukum Cover
Archimedes
4.8.3 Menyusun
laporan hasil
percobaan
kapilaritas
batang
Isi makalah
Skor Total 40
34
Tanggal :___________ Kelas:___________
Latar Penulisan Lampiran Total
belakang, sesuain skor
N Kelompo Cover Pembahasan simpulan
rumusan dan kaidah bahasa
o k tujuan Indonesia
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
35
belakang gambaran umum umum masalah umum masalah,
masalah pada dan dibagaian
bagian tengah
bagaian awal akhir menuliskan
berisi fakta dan
latar belakang. judul dari
data-data
makalah yang
pendukung dan
dibuat. dibagaian akhir
menuliskan judul
dari makalah yang
dibuat.
4. Pembahasan Membahas Menulisakn Menulisakn Mengaitkan
percobaan tetapi konsep dan konsep dan konsep dan data
tidak pembahasan pembahasan serta percobaan secara
menuliskan tetapi tidak ada sedikit rinci dan jelas
konsepnya keterkaitan antara mengaitkannya
keduannya
5. simpulan Tidak Menuliskan Menuliskan Menuliskan
menuliskan kesimpulan kesimpulan kesimpulan secara
kesimpulan. secara singkat secara berbelit singkat dan berisi
namun belum namun berisi penyimpulan dari
berisi penyimpulan dari berbagai isi dari
penyimpulan dari berbagai isi dari makalah.
berbagai isi dari makalah.
makalah.
6. Lampiran Dokumentasi Tidak Mencantumkan Mencantumkan Mencantumkan
Kegiatan mencantumkan dokumentasi foto dokumentasi foto dokumentasi foto
36
lampiran kegiatan kegiatan kegiatan
dokumentasi observasi namun observasi dan observasi dan
kegiatan tidak menuliskanmenuliskan menuliskan
narasi singkat narasi singkat narasi singkat
pada setiap fotonamun tidak yang sesuai pada
yang dicantum- sesuai dengan masing-masing
kan dalam foto yang foto yang
lampiran dicantumkan dicantumkan
dalam lampiran dalam lampiran
7. Penulisan dan bahasa Penulisan belum Penulisan belum Penulisan belum Penulisan telah
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
sistematika sistematika sistematika sistematika
penulisan, penulisan, penulisan dan penulisan dan
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
bahasa belum bahasa yang bahasa yang telah bahasa yang sesuai
telah sesuai EYD belum sesuai sesuai EYD dan EYD dan mudah
dan sulit EYD tapi mudah mudah dipahami. dipahami.
dipahami. dipahami.
37