Disusun Oleh
Eko Puji Lestari 19070795006
Haifa Azninda 19070795011
1
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat
sebagai tugas mata kuliah Kajian Sains Fisika 3. Tak lupa juga penulis
Penulis juga tak lupa mengucapkan beribu ucapan terima kasih atas bantuan,
motivasi, kritik, saran dan masukan kepada Prof. Dr. Munasir, M.Si dan Dr. Zainul
Arifin Imam Supardi, M.Si., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Kajian Sains
Fisika 3 yang telah memberikan saran, masukan dan ilmunya kepada penulis,
baik.
karena itu perlu adanya motivasi, kritik, saran dan juga masukan agar dalam
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. NORMAL ZEEMAN EFFECT ........................................................... 3
B. ANOMALOUS ZEEMAN EFFECT ................................................... 6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
𝑆 = ∑ 𝑠𝑙
𝑖=1
Kulit atom yang terisi tidak memiliki total spin, jadi hanya
1
mempertimbangkan electron valensi. Karena electron memiliki spin 2
jadi
Berdasarkan transisi antara dua tingkat energi pada celah Zeeman, frekuensi
yang diperbolehkan yaitu
ℎ𝑣 = ℎ𝑣0 + 𝜇𝐵 𝐵𝑧 saat 𝑚𝑙 = −1
ℎ𝑣 = ℎ𝑣0 saat 𝑚𝑙 = 0
ℎ𝑣 = ℎ𝑣0 − 𝜇𝐵 𝐵𝑧 saat 𝑚𝑙 = 1
Photon yang diemisikan juga memiliki polarisasi, bergantung pada dari mana
transisi yang dihasilkan.
Tabel 2.1 Perbedaan Normal Zeeman Effect dan Anomalous Zeeman Effect
Normal Zeeman Effect Anomalous Zeeman Effect
Tidak Ada Medan Magnet Tidak Ada Medan Magnet
𝐒⋅𝐉 (𝐒 ⋅ 𝐉)
𝐒→𝐉 𝟐
=𝐉 𝟐
𝐉 ℏ 𝒋(𝒋 + 𝟏)
𝟏 𝟐
𝐒⋅𝐉= [𝐉 + 𝐒 𝟐 − 𝐋𝟐 ]
𝟐
ℏ2 3
𝐒⋅𝐉= [𝑗(𝑗 + 1) + − 𝑙 (𝑙 + 1)]
2 4
< 𝑺𝒛 > digantikan dengan
3
𝑗(𝑗 + 1) − 𝑙 (𝑙 + 1) + 4
< 𝐽𝑧 >
2𝑗(𝐽 + 1)
Sehingga
8
3
𝑒𝐵ℏ 1 + 𝑗(𝑗 + 1) − 𝑙 (𝑙 + 1) + 4
∆𝐸𝐵 = 𝑚 ( )
2𝑚𝑒 𝑗 2𝑗(𝑗 + 1)
Cara Kedua
Energi interaksi dari atom sama dengan jumlah dari interaksi momen
magnetic spin-orbit pada medan magnet 𝐵
∆𝐸 = −𝜇𝑧 𝐵𝑧
∆𝐸 = −(𝜇𝑧𝑜𝑟𝑏𝑖𝑡𝑎𝑙 + 𝜇𝑧𝑠𝑝𝑖𝑛 )𝐵𝑧
𝜇𝐵
̂𝑧 + 𝑔𝑠 𝑆𝑧 ⟩
∆𝐸 = ⟨𝐿 𝐵
ℏ 𝑧
Dimana 𝑔𝑠 = 2, dan <…> adalah nilai ekspektasi. Normal Zeeman Effect
terjadi saat 𝑆𝑧 = 0 dan 𝐿𝑧 = 𝑚𝑙 ℏ Proyeksi 𝐿 dan 𝑆 terhadap 𝐽 dan dalam
sumbu 𝑧 dapat dilihat pada gambar 2.6.
𝑆̂ ⋅ 𝐽̂ = |𝑆|𝐽|𝑐𝑜𝑠𝜃2
Yang mengimplikasikan bahwa
𝐿̂ ⋅ 𝐽̂ 𝑆̂ ⋅ 𝐽̂ 𝜇𝐵
𝜇̂ = − ⟨ 2 + 2 2 ⟩ 𝐽̂
|𝐽̂| |𝐽̂| ℏ
Substitusi 𝑆̂ = 𝐽̂ − 𝐿̂ menghasilkan
𝑆̂ ⋅ 𝑆̂ = (𝐽̂ − 𝐿̂) ⋅ (𝐽̂ − 𝐿̂)
𝑆̂ ⋅ 𝑆̂ = 𝐽̂ ⋅ 𝐽̂ + (𝐿̂ ⋅ 𝐿̂) − 2(𝐿̂ ⋅ 𝐽̂)
Sehingga
𝐽̂ ⋅ 𝐽̂ + (𝐿̂ ⋅ 𝐿̂) − 𝑆̂ ⋅ 𝑆̂
(𝐿̂ ⋅ 𝐽̂) =
2
Sehingga
𝐿̂ ⋅ 𝐽̂ [𝑗(𝑗 + 1) + 𝑙 (𝑙 + 1) − 𝑠(𝑠 + 1)]ℏ2 /2
⟨ 2⟩ =
|𝐽̂| 𝑗(𝑗 + 1)ℏ2
Sehingga
𝜇𝐵
𝜇̂ = −𝑔𝑗 𝐽̂
ℏ
Persamaan tersebut menandakan
𝜇𝑧 = 𝑔𝑗 𝜇𝐵 𝑚𝑗
∆𝐸 = −𝜇𝑧 𝐵𝑧 = 𝑔𝑗 𝜇𝐵 𝑚𝑗 𝐵𝑧
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ketika medan magnet eksternal diterapkan, garis spektrum tajam seperti
transisi n = 3 → 2 hidrogen terpecah menjadi beberapa garis yang berjarak dekat.
Pertama kali diamati oleh Pieter Zeeman, pemisahan ini dikaitkan dengan interaksi
antara medan magnet dan momen dipol magnet yang terkait dengan momentum
sudut orbital. Dengan tidak adanya medan magnet, energi hidrogen hanya
bergantung pada bilangan kuantum utama n, dan emisi terjadi pada satu panjang
gelombang. Perpindahan tingkat energi ini menghasilkan pemisahan multiplet yang
berjarak seragam dari garis spektrum yang disebut efek Zeeman.
Gambar 3.1 Perbedaan Garis Spektrum antara tanpa medan magnet dan
Zeeman Effect pada Atom Hidrogen
Gambar A merupakan interaksi electron saat tanpa dipengaruhi medan
magnet, gambar B adalah fenomena Normal Zeeman Effect dan gambar C adalah
Anomalous Zeeman Effect
Medan magnet juga berinteraksi dengan momen magnet spin elektron,
sehingga berkontribusi pada efek Zeeman dalam banyak kasus. Putaran elektron
belum ditemukan pada saat eksperimen asli Zeeman, jadi kasus di mana ia
berkontribusi dianggap anomali. Istilah "efek Zeeman yang anomali" telah bertahan
untuk kasus-kasus di mana kontribusi putaran. Secara umum, momen orbital dan
spin terlibat, dan interaksi Zeeman dinyatakan dalam persamaan
12
DAFTAR PUSTAKA
Beiser. A., Konsep Fisika Modem, terjemahan The Houw Lion& Erlangga, Jakarta,
1983.
Gasiorowicz, S., Quantum Physics, John Wiley and Sons, 3rd ed. New York, 2003.
Park, D., Introduction to Quantum Mechanics. 3rd ed., McGraw-Hill. New York.
1992. Introduction to Quantum Mechanics. McGraw-Hill. New York. 1935.