LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH HYPERMEDIA
PROGRAM BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PEMBATIK)
JUDUL:
Publikasi Karya Tulis untuk Pengembangan Profesi Guru
SASARAN:
Guru dan Tenaga Kependidikan
ii
Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kemendikbudristek
Bapak dan lbu guru yang saya hormati dan banggakan. Puji dan syukur
senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-
Nya, kita senantiasa diberikan kesehatan hingga saat ini sehingga tetap semangat
mengabdi dan membangun masa depan pendidikan kita.
Percepatan teknologi digital melesat begitu cepat, tidak terbendung apapun.
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 berdampak besar bagi kehidupan, termasuk
dalam dunia pendidikan. Era Education 4.0 menggambarkan betapa perkembangan
teknologi digital telah sampai pada tahapan integrasi kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence), berpengaruh besar ke dalam berbagai perangkat dan aplikasi digital
dalam system pendidikan dan mekanisme pembelajaran. Perubahan dinamika
masyarakat Society 5.0 pun turut andil dalam transformasi pendidikan, secara formal,
non-formal, dan informal, dimana aksesibilitas terhadap segala macam informasi dapat
dilakukan dengan mudah dan terbuka melalui berbagai layanan berbasis data di
internet. Jika pada era Education 4.0 aspek penekanannya lebih pada faktor
teknologinya sebagai objek, di era society 5.0 aspek yang lebih ditekankan adalah
pada faktor manusia-nya sebagai pusat (human-centered) atau subjek yang mampu
dengan bijak dan kritis menyikapi dan berbagai macam perkembangan teknologi tanpa
meninggalkan aspek-aspek humanisme-nya. Oleh karenanya, sudah saatnya
Bapak/lbu guru dan kita semua bertransformasi dari paradigma human resources
development menuju human capital.
Salah satu langkah nyata menjawab kebutuhan transformasi dimaksud adalah
kebijakan Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar memiliki misi mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terbentuknya
profil Pelajar Pancasila. Sehingga proses pembelajaran yang harus dibangun dan
dikembangkan adalah proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi
pendidik serta menyenangkan dan berorientasi pada siswa. Program ini memberikan
semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode dan inovasi
pembelajaran bagi peserta didik melalui pemanfaatan Teknologi lnformasi dan
Komunikasi (TIK).
iii
Kemampuan Bapak dan Ibu guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses
pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK, meningkatkan efektivitas,
efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan
siswa menyelesaikan soal- soal dengan penalaran yang lebih baik. Bapak dan lbu guru
dituntut memiliki kompetensi memanfaatkan TIK yang memadai karena harus
memenuhi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang diaktualisasikan
terutama untuk kepentingan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dan untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri (kompetensi profesional).
Dalam pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan
kebudayaan Kemendikbudristek telah mengembangkan Platform Merdeka Mengajar,
sebagai salah satu sarana pendukung untuk membantu guru memahami Kurikulum
Merdeka baik secara mandiri, melalui pelatihan, maupun dari rekan sejawat. Disini
tersedia beragam materi dan referensi mengajar. Platform ini juga menjadi sarana guru
untuk berbagi praktik baik dalam fitur Bukti Karya.
Agar layanan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan
pengembangan kompetensi TIK guru. Salah satunya melalui program PembaTIK
2023. Ajang ini bertujuan membimbing guru untuk mencapai literasi digital sesuai
standar nasional, yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan
literasi media, dan berujung pada implementasi Merdeka Belajar.
Saya sangat bangga dengan semangat guru-guru Indonesia mengikuti Program
PembaTIK 2023 yang saya yakini akan meningkatkan kemampuan Bapak dan lbu guru
dalam menguatkan ekosistem digital Pendidikan dengan berkarya dan berbagi untuk
wujudkan Merdeka Belajar. Hal ini sangat penting demi mewujudkan tujuan mulia
mencetak generasi emas Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif siap dengan
segala tantangan Revolusi lndustri 4.0 dan Society 5.0.
iv
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dapat menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK
(PembaTIK) 2023. Program ini telah berjalan sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan
selalu menjadi program unggulan dalam peningkatan kompetensi TIK guru melalui
bimbingan teknis pembelajaran berbasis TIK (Bimtek PembaTIK) yang mengacu pada
standar kompetensi TIK guru dari UNESCO. Pengembangan program Bimtek
PembaTIK dilakukan dinamis dan adaptif terhadap arah kebijakan prioritas
Kemendikbudristek serta perkembangan teknologi.
PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi
TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan
Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi pada
pembelajaran ini. Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan karya-karya
terbaiknya. Peserta yang berhasil menyelesaikan Pembatik sampai level 4 akan
menjadi guru hebat yang telah membuktikan kompetensi TIK secara lengkap. Guru-
guru ini akan menjadi inspirasi bagi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam
mengoptimalkan TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya. Mereka diharapkan
dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten/kota masing-masing dalam
menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.
Penyelenggaraan PembaTIK 2023 mengusung tema “Menguatkan Ekosistem
Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”.
Level 3 merupakan tahapan Kreasi. Adapun materi PembaTIK level 3 terdiri atas 5
(lima) bahan ajar yang disusun untuk memberikan wawasan dalam berkreasi
mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK meliputi: (1) Pengembangan
media audio pembelajaran berbasis TIK; (2) Pengembangan media video
pembelajaran berbasis TIK; (3) Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif;
dan (4) Inovasi Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran digital.
Pada akhir pembelajaran di tahapan Kreasi pada level 3 ini, peserta diharapkan
dapat meningkatkan kompetensi implementasi TIK nya secara kreatif, inovatif, dan
kolaboratif dan menjadi key person untuk berbagi wawasan Implementasi TIK dengan
bekal kemampuan sebagai berikut:
v
1. Menguasai salah satu tools pengembang pembelajaran, baik konten maupun
aplikasi;
2. Memiliki kemampuan dasar desain komunikasi visual.
3. Melakukan proses yang sistematis dalam pengembangan media pembelajaran
4. Mampu menghasilkan salah satu bentuk media pembelajaran interaktif berbasis
TIK
5. Melakukan rekayasa media pembelajaran sesuai kebutuhan
6. Mengembangkan media pembelajaran secara kolaboratif baik dengan sesama
guru maupun siswa
7. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam pengembangan media, dan
8. Menghasilkan bahan belajar berbasis TIK
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terlaksananya program PembaTIK ini. Selamat mengikuti program
PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat
terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh
guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi
menghadapi dinamika perubahan lingkungan Pendidikan di era digital ini.
vi
Daftar Isi
vii
A. Tujuan Belajar .................................................................................................44
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................44
C. Uraian Materi ..................................................................................................44
D. Rangkuman.....................................................................................................53
E. Latihan ............................................................................................................53
Penutup .....................................................................................................................54
Tes Akhir Modul .........................................................................................................56
Daftar Pustaka ...........................................................................................................60
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Video
Video 1.1 Video Pengantar Modul 13 Publikasi Karya Tulis untuk Pengembangan
Profesi Guru .........................................................................................15
Video 2.1 Video Teknik Penulisan Karya Ilmiah ...................................................19
Video 2.2 Pengembangan Artikel Jurnal Teknodik ...............................................30
Video 3.1 Menulis Artikel Ilmiah Populer ..............................................................33
Video 4.1 Tutorial mendaftar dan mengunggah artikel di Jurnal Teknodik ...........46
Video 4.2 Tutorial unggah karya pada Platform Merdeka Mengajar.....................52
xi
Daftar Tautan
xii
Tautan 4.7 Template.docx - Google Docs ..............................................................50
Tautan 4.8 PETUNJUK PENULISAN ARTIKEL.docx - Google Docs .....................50
Tautan 4.9 Cara Ungah Aksi Nyata Calon Guru Penggerak di PMM - YouTube ...52
xiii
Peta Materi
xiv
Pendahuluan
Video 1.1 Video Pengantar Modul 13 Publikasi Karya Tulis untuk Pengembangan
Profesi Guru
Tautan 1.1 Video Pengantar Modul 13 PembaTIK 2023 - YouTube
Sahabat Teknologi, untuk mempermudah memahami isi modul ini, Sahabat bisa
menyimak video berikut dengan klik link atau scan QR berikut!
A. Latar Belakang
Publikasi karya tulis adalah salah satu kegiatan pengembangan profesionalisme guru.
Menulis merupakan keterampilan berkomunikasi yang mutlak dimiliki oleh guru
sebagai sarana berbagi gagasan, ide, wawasan, dan pengalaman.
15
B. Tujuan dan Sasaran
Pembelajaran dalam modul 13 ini secara umum bertujuan untuk membekali Sahabat
Teknologi dengan kemampuan membaca, menganalisis data, memprediksi,
mengantisipasi, dan menuangkan gagasan secara tertulis, baik tulisan ilmiah populer,
maupun karya tulis ilmiah tentang pemanfaatan Teknologi, best practice pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran, dan inovasi-inovasi pembelajaran berbasis TIK lainnya.
Sasaran dari Bimtek Pembelajaran Berbasis TIK atau PembaTIK adalah guru-guru
hebat dari seluruh Indonesia yang telah lulus Bimtek Pembatik Level 3 dan akan
memasuki Level Berbagi dan Berkolaborasi di Pembatik Level 4.
C. Peta Kompetensi
Pendekatan Bimtek akan berlangsung secara daring (dalam jaringan) melalui aplikasi
simpatik dengan materi:
NO. MATERI
1. Penulisan Karya Tulis Ilmiah
2. Penulisan Artikel Populer dan Ilmiah Populer
3. Publikasi Karya Tulis Ilmiah Ke Jurnal Teknodik dan Artikel Ilmiah Populer
ke unggah bukti karya pada PMM
4. Tes Akhir Modul
5. Tugas Mandiri
Tabel 1.1 Tabel Materi
16
D. Ruang Lingkup Penggunaan Modul
Manfaat mempelajari modul ini antara lain Sahabat Teknologi akan mendapatkan
wawasan dan keterampilan mengenai teknik, strategi, serta praktik publikasi karya
tulis ilmiah dan artikel ilmiah populer untuk berbagi ide/gagasan/ inovasi pembelajaran
berbasis TIK serta praktik baik implementasi merdeka belajar dengan memanfaatkan
Teknologi, platform merdeka mengajar serta sumber belajar berbasis TIK lainnya.
17
Kegiatan Belajar 1
Penulisan Karya Tulis Ilmiah
A. Tujuan Belajar
Tujuan pembelajaran pada Kegiatan Belajar 1 adalah peserta dapat mendeskripsikan
teknik penulisan karya tulis ilmiah.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Berdasarkan Permendikbud No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam
Jabatan, sebagai guru harus berupaya meningkatkan kompetensi profesionalnya.
Guru sebagai tenaga profesional dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi
atau melakukan pengembangan berkelanjutan, salah satunya melalui publikasi
ilmiah dalam bentuk Karya tulis ilmiah
Nah, dalam upaya peningkatan kompetensi profesional guru, maka pada kegiatan
belajar 1 ini Sahabat Teknologi akan mempelajari tentang Penulisan Karya Tulis
Ilmiah (KTI), meliputi materi tentang Pengertian, Ciri dan Karakteristik Karya Tulis
Ilmiah, serta Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
18
Video 2.1 Video Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Untuk memahaminya, terlebih dahulu kita harus mengetahui hakikat Karya tulis
ilmiah, apa itu KTI, bagaimana ciri dan karakteristiknya? Apa manfaat dan tujuan
KTI?
19
a. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim
mengatakan Merdeka Belajar Episode 5: “ Guru Penggerak” merupakan ujung
tombak perubahan transformasi pendidikan Indonesia.Nadiem
mengungkapkan, Guru Penggerak sendiri adalah program pelatihan,
identifikasi dan pembibitan calon pemimpin pendidikan di masa depan.
Program ini memang bagian dari agenda Merdeka Belajar. Sebagai informasi,
Merdeka Belajar sebelumnya telah memiliki empat program yang membahas
Ujian Pendidikan dan Zonasi, Kampus Merdeka, Mekanisme Operasional Bos
dan program Organisasi Penggerak (Kompas, 4 Juli 2020).
b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Profil Pelajar Pancasila pada
hakikatnya merupakan salah satu upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila
dalam pembelajaran, 2) Platform Merdeka Mengajar memiliki peran signifikan
dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila pada pembelajaran paradigma baru,
dan 3) Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam penerapan Profil Pelajar
Pancasila di masa new normal berbantuan Platform Merdeka Mengajar dengan
cara diterapkan dalam karakter keseharian yang dibangun dan dihidupkan
dalam diri individu setiap pelajar melalui budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler di sekolah. Peningkatan
pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dalam menginternalisasi nilai-nilai
Pancasila melalui Profil Pelajar Pancasila, perlu didukung dengan upaya
peningkatkan kualitas dan kuantitas konten Profil Pelajar Pancasila serta
dukungan kebijakan dalam pemanfaatan PMM dan sinergi kolaborasi antara
sekolah, pemerintah, masyarakat serta pemangku kepentingan (Jurnal
Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021).
20
Setelah membandingkan dua kutipan di atas, tentunya Sahabat bisa memilih mana
yang Karya tulis ilmiah mana yang bukan. Sekarang, cobalah Sahabat
merumuskan pengertian karya tulis ilmiah. Jika Sahabat masih ragu-ragu, cobalah
baca satu artikel ilmiah dari satu jurnal lagi. Kemudian baca secara keseluruhan
sehingga Sahabat dapat merumuskan apa yang dimaksud dengan karya tulis
ilmiah.
Karya tulis ilmiah (KTI) adalah satu karangan yang disusun secara sistematis dan
bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis tersebut disusun
menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian tersebut sangat
jelas dan padu. Bersifat ilmiah, berarti bahwa karya tulis tersebut menyajikan satu
deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang didasarkan pada
berbagai bukti empirik atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat
merunut atau melacak kebenaran bukti empirik atau teoritik yang mendukung
gagasan tersebut. Pendapat senada menyatakan Karya tulis ilmiah (KTI) atau
artikel ilmiah adalah tulisan hasil litbang (penelitian) dan/atau tinjauan, ulasan
(review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan
atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah, (LIPI, 2012). Pengertian lainnya, KTI
adalah hasil penelitian atau pemikiran yang dipublikasikan dan ditulis dengan
memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan. Artinya jurnal sebagai media
publikasi, kualitas dan teknik penulisan artikel ilmiah merupakan parameter
penting yang diperhatikan dalam penulisan (Dikti, 2014).
21
2. Ciri dan Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
Berdasarkan beberapa pengertian karya tulis ilmiah di atas, kita tentu dapat
menemukan ciri-ciri karya tulis ilmiah, diantaranya : a. Dari segi isi, karya ilmiah
menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu,
atau pemecahan satu masalah; b. Pengetahuan yang disajikan tersebut
didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah
diakui kebenarannya; c. Mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran
dalam penulisan; d. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak
menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif; dan
e. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu, biasa kita kenal dengan istilah
gaya selingkung.
Selain memahami ciri-ciri di atas, Sahabat juga dapat lebih memahami karya tulis
ilmiah dengan mempelajari karakteristiknya. Seperti yang kita ketahui bahwa karya
tulis ilmiah memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis tulisan yang lain,
yaitu: berangkat dari kajian terhadap masalah, adanya fakta empiris, bebas dari
prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisis, menggunakan hipotesis,
menggunakan ukuran objektif, serta menggunakan teknik kuantitatif/kualitatif.
Selain itu, untuk memenuhi artikel ilmiah dengan kualifikasi baik, Sahabat
Teknologi harus memiliki pengetahuan (knowledge), keberanian (courage),
pengalaman (experience), dan inspirasi (inspiration) (Suyanto dan Jihad,
2014:28). Sejalan dengan hal tersebut, menurut (Anwas & Sugiarti, 2020) karya
tulis ilmiah tujuannya adalah memecahkan masalah secara benar. Kebenaran
ilmiah dapat diterima dalam bentuk 3 sifat, yaitu: konsisten, koresponden dan
pragmatis.
Penulisan KTI juga harus mengikuti prinsip-prinsip kaidah ilmiah. Apa kaidah ilmiah
itu? Kaidah ilmiah adalah aturan baku dan berlaku umum yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kaidah KTI terdiri atas karakteristik atau sifat-
sifat berikut: 1) logis, berarti kerunutan penjelasan dari data dan informasi yang
masuk ke dalam logika pemikiran kebenaran ilmu; 2) obyektif, berarti data dan
informasi sesuai dengan fakta sebenarnya; 3) sistematis, berarti sumber data dan
informasi yang diperoleh dari hasil kajian dengan mengikuti urutan pola pikir yang
sistematis atau litbang yang konsisten/berkelanjutan; 4) andal, berarti data dan
22
informasi yang telah teruji dan sahih serta masih memungkinkan untuk terus dikaji
ulang; 5) desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan; dan 6) akumulatif,
berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan keberadaannya
serta memberikan kontribusi bagi khasanah IPTEK yang sedang berkembang,
(LIPI, 2012).
Nah, Sahabat Teknologi, setelah memahami ciri dan karakteristik KTI, agar lebih
mendalam lagi, coba cermatilah contoh artikel jurnal berikut ini:
23
Sistematika penulisan masing-masing jurnal biasanya terinci dalam gaya
selingkung jurnal. Gaya selingkung ini dalam beberapa jurnal diuraikan dalam
dokumen panduan penulisan dan template artikel masing-masing Jurnal, yang
ditautkan di web jurnal online ataupun lampiran di jurnal versi cetak. Bagi
seorang penulis artikel ilmiah hal yang wajib diketahui yaitu gaya selingkung
penulisan ilmiah. Pengetahuan gaya selingkung penulisan artikel ilmiah
menjadi suatu yang penting dipelajari oleh penulis jika ingin mengirim atau
mempublikasi karya artikelnya. Setiap artikel memiliki gaya selingkung yang
berbeda dan menjadi ciri khas dari artikel tersebut. Gaya selingkung menjadi
pembeda antara jurnal satu dengan jurnal yang lain. Hal ini sesuai pendapat
Pamusk Eneste (2017:99) gaya selingkung adalah gaya khas yang ditetapkan
oleh setiap penerbit. hal ini bertujuan agar tulisan yang dihasilkan seragam
dengan apa yang diinginkan terbitan dan juga memiliki khas tersendiri.
Sistematika artikel jurnal yang beragam merupakan salah satu ciri khas yang
diterapkan oleh masing-masing redaksi jurnal. Berikut di bawah ini akan
dijabarkan mengenai sistematika penulisan artikel jurnal pada Jurnal Teknodik.
24
Sistematika Jurnal Teknodik terdiri dari : judul, nama penulis, identitas penulis,
abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan
dan saran. Untuk lebih lengkapnya mengenai sistematika Jurnal Teknodik,
Sahabat Teknologi dapat mencermati template Artikel Jurnal Teknodik melalui
tautan:
Dari beberapa link di atas, dapat Sahabat pahami bahwa sistematika penulisan
jurnal biasanya dituangkan dalam dokumen template Artikel Jurnal yang
disediakan di laman Jurnal. Sehingga penulis wajib menggunakan template
tersebut agar sesuai tuntutan ciri khas Jurnal. Sedangkan penjelasan detail
mengenai unsur-unsur yang ada dalam sistematika, dapat Sahabat simak
dalam dokumen panduan penulisan (yang berisi tentang gaya selingkung).
1) Tahap Pramenulis
Tahap pramenulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis.
Tahap ini terletak dilakukan oleh penulis sebelum mulai menuangkan
ide/gagasannya ke dalam sebuah konsep karya tulis ilmiah. Di dalam tahap
pramenulis terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai
dari menentukan topik yang akan ditulis. Penulis mempertimbangkan
pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya terhadap pembaca. oleh
karena itu penulis perlu melakukan: 1) analisis masalah; 2) membaca teori-
teori dan hasil-hasil penelitian/kajian/survei/evaluasi/inovasi, terutama pada
jurnal bereputasi (terakreditasi) baik nasional/ internasional; 3) menggali
dan menemukan gagasan/ide, melalui brainstorming, pengamatan,
imajinasi, dan kajian pustaka; 4) pendalaman materi dengan membaca
buku-buku yang relevan; 5) Menentukan tujuan, genre dan segmen
pembaca, untuk memastikan karya kita marketable; dan 6) pelajari panduan
penulisan KTI (gaya selingkung) jurnal yang dituju.
26
masalah yang akan ditulis. Contoh-contoh judul KTI di Jurnal Teknodik,
dapat Sahabat akses di link:
Tautan 2.5 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 | Jurnal Teknodik
(kemdikbud.go.id)
2) Tahap Penulisan
Tahap penulisan meliputi: a) menulis draf kasar KTI; b) reviewing; dan c)
editing (Anwas, 2018). Draf kasar yang dimaksud adalah konsep tulisan
awal yang disusun secara kasar. Pada kegiatan ini penulis lebih
mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua pikiran,
gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan. Diawali dengan
merumuskan masalah dan tujuan penelitian dalam Pendahuluan. Filosofi
bagian pendahuluan adalah menjawab mengapa topik artikel perlu diteliti
atau ditulis. Merumuskan pendahuluan dibuat seperti kurva terbalik berikut
ini:
27
Dalam pendahuluan juga perlu didukung dengan penelitian sebelumnya
yang relevan, kemudian kebaruan (novelty) dari KTI yang akan ditulis.
Novelty ini menjadi hal penting dalam menjaga kualitas jurnal. Setelah
pendahuluan selesai, sahabat bisa melanjutkan ke metode. Metode
penelitian perlu dituliskan secara jelas, sistematis, dan padat. Metode berisi
pendekatan atau paradigma penelitian yang dilakukan, mencakup pula jenis
metode, populasi dan teknik sampling, teknik pengumpulan, hingga teknik
analisis data, termasuk aspek teknis seperti lokasi dan unit analisis, waktu
dan informasi lainnya terkait metode.
30
D. Rangkuman
Karya tulis ilmiah (KTI) atau artikel ilmiah adalah tulisan hasil litbang (penelitian)
dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan
oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah, Tujuan KTI adalah
memecahkan masalah secara benar. Kebenaran ilmiah dapat diterima dalam bentuk
3 sifat, yaitu: konsisten (koheren), koresponden, dan pragmatis. Dari 3 sifat tersebut
dapat ditarik benang merah bahwa karakteristik KTI adalah logis, obyektif, sistematis,
andal, terencana/desain, akumulatif, dan memberikan kontribusi bagi khasanah
IPTEK yang sedang berkembang. Ciri-ciri karya tulis ilmiah, diantaranya : a. Dari segi
isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi
tentang sesuatu, atau pemecahan satu masalah; b. Pengetahuan yang disajikan
tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang
telah diakui kebenarannya; c. Mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran
dalam penulisan; d. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak
menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif. dan e.
Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu, biasa kita kenal dengan istilah gaya
selingkung.
Sistematika artikel jurnal yang beragam merupakan salah satu ciri khas yang
diterapkan oleh masing-masing redaksi jurnal. Sistematika penulisan masing-
masing Jurnal biasanya terinci dalam gaya selingkung Jurnal. Gaya selingkung ini
dalam beberapa jurnal diuraikan dalam dokumen panduan penulisan dan template
artikel masing-masing Jurnal, yang ditautkan di web Jurnal online ataupun lampiran di
jurnal versi cetak. Sistematika Jurnal Teknodik terdiri dari : Judul, nama penulis,
identitas penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan,
simpulan dan saran. Untuk menulis KTI perlu memperhatikan langkah–langkah
sebagai berikut: 1) pra menulis, 2) tahapan penulisan, serta 3) tahapan pasca
penulisan.
31
E. Latihan
1. Aktivitas Belajar
Sahabat Teknologi, setelah memahami mengenai penulisan KTI, cobalah:
a. Cari dan bacalah 3 (tiga) artikel KTI tentang implementasi Merdeka Belajar,
khususnya yang memanfaatkan teknologi atau Platform Merdeka Mengajar
(PMM), kemudian tuliskan linknya di kolom tugas.
b. Deskripsikan secara detail artikel tersebut dengan mengacu pada karakteristik
dan ciri artikelnya!
2. Diskusi
Selanjutnya, coba Sahabat Teknologi diskusikan dengan teman sejawat sesama
guru tentang pengalaman membaca dan mengakses artikel di jurnal ilmiah, dan
ide menulis yang muncul setelah membaca karya ilmiah tersebut. Tuliskan hasil
diskusi Sahabat Teknologi pada kolom tugas.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
32
Kegiatan Belajar 2
Penulisan Artikel Ilmiah Populer
A. Tujuan Belajar
Tujuan pembelajaran pada Kegiatan Belajar 2 adalah peserta dapat mendeskripsikan
teknik penulisan artikel populer dan ilmiah populer.
C. Uraian Materi
1. Pengertian dan Karakteristik Tulisan Populer dan Ilmiah Populer
Sahabat Teknologi, pernahkah membaca tulisan di media massa? Apa itu tulisan
populer? Lalu apa bedanya dengan tulisan ilmiah populer? Sebelum lebih jauh
mempelajari materi tersebut, simaklah video melalui tautan berikut ini:
Tautan 3.1 Webinar Menulis Artikel Ilmiah Populer Untuk Akademisi - YouTube
33
Tulisan populer adalah tulisan kreatif yang dapat dikonsumsi oleh seluruh
masyarakat umum. Hasil kreativitas seorang penulis yang disampaikan dengan
menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami oleh seluruh
lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, tulisan populer harus disampaikan secara
menarik dan bersifat persuasif sehingga digemari banyak orang.
Menurut Tukijo (2019), Penulis artikel popular harus memahami teknik menulis.
Sebagai dasar pijakan menjadi penulis artikel andal dan terkenal. Artikel popular
yang dibuat harus mencerminkan ide dan gagasan penulis. Didukung oleh data
ilmiah dan referensi pendukung lainnya. Untuk itu diperlukan kemahiran
berbahasa, penguasaan ejaan, dan wawasan publik yang banyak. Pelajari
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia melalui tautan berikut ini:
34
dituntut untuk berusaha menyederhanakan sajian, mencari analogi dan
sebagainya. Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan sumbangan
pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan selanjutnya
(lazimnya diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus tentang topik itu bagi
pembacanya. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik
(penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau perenungan (refleksi). Tulisan
atau artikel populer merupakan tulisan berisi pendapat subjektif penulis tentang
suatu masalah atau peristiwa. Jenis artikel dapat berbentuk deskriptif (describe),
eksplanatif (explain), preskriptif (prescribe), maupun prediktif (predict).
Artikel deskriptif (describe) adalah karya tulis yang menggambarkan tentang suatu
hal kepada pembacanya, sehingga pembaca seolah-olah dapat merasakan,
melihat, dan mendengar isi dari deskripsi. Amati contoh artikel deskriptif melalui
tautan berikut:
35
isi tulisan tersebut. Berikut adalah contoh artikel preskriptif, silakan klik melalui
tautan:
Artikel prediktif (predict) adalah tulisan yang berisi ramalan, dugaan, atau
kemungkinan yang terjadi pada masa datang, berkaitan dengan masalah yang
dikemukakan. Sebagai referensi, silakan klik contoh artikel prediktif pada tautan
berikut:
Nah Sahabat Teknologi, setelah memahami beragam jenis artikel, lalu apa
bedanya artikel populer dengan tulisan ilmiah populer? Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), (dalam Tukijo, 2019), artikel adalah karya tulis seperti
misalnya laporan, berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Ilmiah Populer, bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah).
Pada tulisan ilmiah populer, ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes sehingga
dapat dipahami masyarakat awam. Topiknya seputar permasalahan aktual
masyarakat. Melalui topik tertentu maka penulis mampu memberikan solusi
36
terhadap permasalahan publik. Penulis cerdas mampu mengeksplorasikan kondisi
yang dihadapi masyarakat dalam bentuk tulisan yang tajam. Tulisan ilmiah populer
berisi hasil kajian, pandangan, dan argumentasi ilmiah yang disajikan dalam
bahasa populer sehingga mudah dipahami masyarakat luas.
Sahabat Teknologi, untuk lebih memahami deskripsi antara artikel populer dan
ilmiah populer, cermatilah karakteristik keduanya berikut ini.
37
Dikutip dari laman unair.ac.id, artikel populer maupun ilmiah populer juga memiliki
karakteristik pesan sebagai berikut:
a. Lugas, tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interpretasi lain.
b. Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
c. Efektif, ringkas dan padat.
d. Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami.
e. Objektif, berdasarkan fakta, setiap informasi yang dituliskan selalu apa adanya,
sebenarnya, dan konkret.
Biasanya menulis di media massa dalam bentuk artikel populer dianggap mudah.
Dimaksud mudah tentu bukan sekadar menulis lalu dikirim. Penulis artikel populer
dan ilmiah populer media massa harus mampu mengangkat topik menarik. Bisa
saja, sekali menulis dan kirim bisa langsung tayang. JIka demikian, berarti tulisan
bersifat press clear.
Sebelum mempelajari lebih lanjut, amati kembali contoh artikel populer lainnya
pada tautan berikut ini:
Tautan 3.7 PjBL, Tingkatkan Minat Belajar Iklan Berbahasa Jawa - Jateng Pos
38
Untuk menghasilkan karya tulis yang baik dan menarik sebelum dipublikasikan,
ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan, yaitu:
1) Penetapan tema atau topik
2) Perumusan tujuan penulisan
3) Penyusunan suatu garis besar dari pokok-pokok tulisan (outline)
4) Pengumpulan bahan-bahan
5) Pengkajian sistematika outline yang telah disusun
6) Pengembangan outline menjadi alenia-alenia yang berkesinambungan
7) Pengkajian kembali hasil pengembangan/tulisan
Langkah–langkah menulis secara umum dapat juga dibagi menjadi (tiga) tahapan
yaitu:
1. Pra Menulis
Tahap ini secara umum meliputi: menentukan topik, ide, dan gagasan yang
menarik. Kegiatan pra menulis yang lain mengumpulkan bahan, melakukan
riset, studi literatur, bahkan observasi, dan wawancara. Dilanjutkan menyusun
outline tulisan.
2. Menulis
Di tahap ini, penulis sudah melakukan praktik menulis artikel. Berdasarkan
kerangka tulisan dan bahan yang ada, maka penulis langsung
mengembangkan kerangka menjadi tulisan utuh. Perlu diingat, saat
mengembangkan tulisan berupa artikel tetap berpedoman pada kerangka yang
sudah disiapkan. Menulislah sampai final. Hindari kebiasaan menunda saat
menulis. Istilah dalam media massa disebut press clear.
3. Pasca menulis
Tahap pasca menulis yaitu swasunting. Swasunting artinya mengedit sendiri
tulisan. Penulis yang baik, bukan hanya bisa menulis namun juga bisa
melakukan editing. Teknik dasar swasunting tulisan apapun, termasuk artikel
populer maupun ilmiah populer, harus berdasarkan aspek: kesesuaian,
penyajian, serta kebahasaan. Seletah selain swasunting, bisa pula
didiskusikan dengan teman yang memiliki kompetensi. Semisal guru bahasa
atau teman yang sudah berpengalaman dalam menulis artikel.
39
Jika seluruh tahapan menulis di atas sudah dilakukan, hal penting yang perlu
diperhatikan adalah sistematika karangan atau artikel. Hal ini penting agar karya
tulis dimuat atau dipublikasikan di media yang telah dipilih untuk pengajuan
publikasi karya tulis.
Sistematika artikel populer/ ilmiah populer tidak memiliki format baku, jadi bersifat
fleksibel, asal runtut, dan mudah dipahami. Berbeda dengan penulisan artikel
ilmiah, sarat dengan kaidah-kaidah ilmiah yang harus diperhatikan oleh penulis.
Baik isi, kebahasaan, maupun format yang disajikan harus mengikuti kaidah
tertentu. Sedangkan pada penulisan artikel populer/ ilmiah populer baik isi,
kebahasaan maupun format tidak ada kaidah khusus yang harus diikuti, semua
tergantung dari perspektif dan gaya si penulis.
Secara umum berikut ini adalah sistematika struktur isi yang terkandung di dalam
artikel populer/ ilmiah populer, (Tukijo, 2019) yaitu:
1) Head–Judul
Panjang judul maksimal 3-6 kata. Di dalam membuat judul boleh menggunakan
singkatan atau akronim yang memantik pembaca untuk membaca lebih lanjut.
Selain itu, judul mencerminkan isi artikel yang ditulis. Penyusunan judul
berpedoman pada ragam jurnalistik yang populer di masyarakat. Jangan
menulis judul dengan diksi yang susah dipahami atau tidak akrab di pembaca.
Contoh judul:
• Pemanfaatan TikTok untuk Mendukung Pembelajaran Inovatif. Artikel
lengkap dapat dilihat melalui:
Tautan 3.8 Trend Penggunaan Tiktok dalam Perspektif Psikologi Sosial -
Jateng Pos
40
2) By Line–Nama Penulis.
Artikel yang telah dibuat setelah judul harus disertai nama lengkap. Artikel yang
selesai ditulis, saat akan dikirim ke redaktur hendaknya ditulis nama
penulisnya. Nama penulis harus lengkap, bukan nama samaran. Termasuk
gelar akademik yang dimiliki penulis, jika ada media yang mensyaratkan
demikian.
Intro bisa berupa kutipan, anekdot, atau ilustratif deskriptif awal dari fakta yang
akan ditulis. Kalimat-kalimat di bagian intro benar- benar bersifat mengajak,
menuntun pembaca untuk masuk ke dalam bagian isi artikel. Intro bisa pula
berupa umpan-umpan awal kepada pembaca.
Bagi penulis yang sudah berpengalaman, bisa menulis intro dengan kutipan
maupun anekdot. Hal tersebut bisa menjadi jembatan awal pembaca untuk
membaca bagian isi dari artikel.
4) Bridging
Merupakan penghubung intro dengan isi tulisan, berupa identifikasi masalah
atau pertanyaan. Untuk menghubungkan antar kalimat dan antar paragraf
diperlukan jembatan kata. Kata tersebut merupakan penghubung antarkalimat
bahkan antarparagraf. Kata tersebut biasa disebut konjungsi. Jenis konjungsi
antara lain kemudian, lalu, selanjutnya, dan, atau, berikutnya, dan sebagainya.
Sehingga ada kohesi dan koherensi kalimat dan paragraf.
41
5) Body
Merupakan isi tulisan atau uraian yang biasanya terdiri atas sub-subjudul. Pada
tahap ini, penulis sudah memulai menuliskan isi artikel secara utuh.
6) Closing – Penutup
Biasanya berupa kesimpulan, ajakan berbuat sesuatu, atau pertanyaan tanpa
jawaban. Pada tahap ini penulis harus mampu menyimpulkan dan menguatkan
apa yang ada di bagian isi artikelnya. Jika pada artikel ilmiah populer, dan hasil
gagasan ilmiah, disarankan ditambah kutipan/hasil penelitian serupa untuk
menguatkan simpulan.
D. Rangkuman
Pada akhir tahun 2019, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program
kebijakan pendidikan bertajuk Merdeka Belajar. Program ini bertujuan untuk
menumbuhkan budaya belajar dan berinovasi pada siswa, diharapkan para siswa ini
nantinya dapat banyak bertanya, banyak mencoba, serta memiliki banyak karya.
Melalui program ini, setiap satuan pendidikan didorong untuk terbuka dalam
melakukan inovasi dan perubahan cara-cara pengelolaan aktivitas pembelajaran
sehingga mendukung adanya budaya untuk belajar baik bagi guru maupun siswa.
E. Latihan
Aktivitas Belajar
Untuk lebih memahami materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1,
silakan sejenak berdiskusi dengan sesama Sahabat Teknologi. Cobalah untuk
mengawali menulis artikel. Tentukan terlebih dahulu topik beserta outline garis besar
materi atau sub pokok bahasan yang akan ditulis. Perlu diingat, topik terkait praktik
baik implementasi Merdeka Belajar dengan memanfaatan Portal Teknologi. Tuliskan
ide atau topik, serta outline tersebut di kolom tugas.
43
Kegiatan Belajar 3
Publikasi Ilmiah di Jurnal Teknodik dan Bukti Karya pada PMM
A. Tujuan Belajar
Tujuan pembelajaran pada Kegiatan Belajar 3 adalah peserta dapat mengenal Jurnal
Teknodik dan Bukti Karya pada PMM, serta dapat mempublikasikan artikel ilmiah di
Jurnal Teknodik dan artikel ilmiah populer di Bukti Karya pada PMM.
C. Uraian Materi
1. Publikasi Ilmiah di Jurnal Teknodik
Sahabat Teknologi, pertanyaan mendasar agar bagaimana agar artikel ilmiah
Sahabat dapat terpublikasi di Jurnal Teknodik? Bagaimana cara mensubmit artikel
tersebut?
Sebelum membahas hal tersebut, sebaiknya Sahabat kenali dulu apa itu Jurnal
Teknodik, dimana alamatnya, apa saja fokus dan scope bahasannya dan
sebagainya. Jurnal TEKNODIK, yaitu jurnal akademik dalam bidang Teknologi
pembelajaran yang dikelola oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Jurnal Teknodik
merupakan salah satu sarana dalam mensosialisasikan dan mempublikasikan
berbagai bentuk upaya pendayagunaan TIK. Termasuk sebagai sarana
menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, hasil kajian, dan hasil penelitian
mengenai berbagai aspek yang terkait dengan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam dunia pendidikan, lebih khusus lagi proses pembelajaran.
Pusdatin Kemdikbud Ristek menyadari akan pentingnya membuat publikasi
melalui sebuah jurnal ilmiah. Pada awalnya upaya ini dimanifestasikan dalam
sebuah Bulletin, yang kini berkembang menjadi jurnal ilmiah bernama Jurnal
Teknodik. Dalam prosesnya, Jurnal Teknodik cetak tercatat sebagai Jurnal
Terakreditasi LIPI sejak bulan Juli 2011 hingga Agustus 2015, dengan No. ISSN:
2088 – 3978.
44
Gambar 4.1 Ilustrasi Cover Jurnal Teknodik versi cetak sebelum dan sesudah
terakreditasi LIPI
Sesuai dengan tuntutan perkembangan Teknologi dan informasi, maka pada tahun
2016, Jurnal Teknodik mulai diperbaharui dengan layanan secara online
menggunakan sistem OJS (open journl system) dengan No. e-ISSN: 2579-4833.
Pengguna dapat mengakses artikel Jurnal Teknodik melalui laman
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/ selama 7 hari 24 jam dalam seminggu.
Selanjutnya setelah menggunakan OJS, maka semua alur bisnis proses artikel
Jurnal Teknodik, mulai dari pengiriman artikel, proses penyuntingan, dan
penerbitan artikel dilaksanakan secara online. Pada tahun 2020, Jurnal online
Teknodik telah berhasil terakreditasi Shinta Ristekdikti.
Gambar 4.2 Ilustrasi tampilan halaman utama laman Jurnal Teknodik dan cover
jurnal versi cetak setelah memiliki e-ISSN
45
Lalu bagaimana agar artikel dapat terpublikasi di jurnal teknodik?
Berikut, silahkan Sahabat Teknologi simak Tutorial publikasi Jurnal Teknodik
melalui tautan:
Secara khusus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar artikel Sahabat
lolos terbit di Jurnal Teknodik, diantaranya kesesuaian dalam beberapa hal berikut:
• Abstrak, dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak memuat
empat komponen, yaitu:(1) Pendahuluan singkat, (2) Masalah dan Tujuan, (3)
Metode, (4) Hasil, dan (5) Simpulan. Ditulis dalam satu paragraf tanpa kutipan,
paling banyak 250 kata. Fungsi dari abstrak adalah membuat pembaca
mendapatkan pemahaman umum tentang artikel yang ditulis.
• Kata Kunci, Abstrak diikuti langsung oleh kata kunci dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris. Jumlah kata kunci antara 3 s.d. 5 kata atau frasa yang
berhubungan dengan artikel.
• Panjang artikel, ukuran kertas, ukuran huruf dan spasi, Setiap naskah
berjumlah 10 sampai dengan 15 halaman (tidak termasuk daftar Pustaka
Acuan) dengan memperhatikan keseimbangan antar komponen sistematika
sesuai dengan tema yang dibahas. Ukuran kertas yang digunakan A4 dengan
batas (margin) 2 cm untuk setiap tepi. Naskah ditulis dengan rata kiri-kanan
(justified), menggunakan jenis huruf Arial (ukuran: 11) dengan spasi 1,5.
• Pendahuluan, pada bagian pendahuluan, penulis harus menguraikan secara
jelas temuan-temuan terkini dalam isu yang diteliti (state of the art) yang
bermuara kepada perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan
penelitian, hipotesis (bila ada), dan kebaruan (novelty) serta kontribusi
46
penelitian. Selain itu, dalam pendahuluan harus memuat kajian literatur tentang
variabel yang diteliti secara ringkas.
• Metode, menjelaskan secara rinci mengenai pendekatan penelitian yang
digunakan, tempat dan waktu penelitian, objek /subjek yang diteliti, teknik
pemilihan sampel (metode kuantitatif) atau penentuan informan (metode
kualitatif), jumlah responden/informan, instrumen pengumpulan data yang
digunakan, teknik pengumpulan data yang dilakukan, dan teknik analisis data.
• Temuan dan Pembahasan, menjelaskan hasil temuan dengan menyajikan
data secara utuh, akurat, sistematis, dan logis. Visualisasi data (tabel, matriks,
gambar, atau diagram) wajib ditampilkan dan dibahas secara jelas dan ringkas.
Pembahasan perlu dikaitkan dan dijelaskan antara temuan hasil penelitian
dengan konsep dasar yang digunakan/dijelaskan pada pendahuluan dan/atau
hipotesis. Pembahasan harus menyertakan perbandingan dengan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang dibahas. Pembahasan
juga perlu menunjukkan implikasi hasil penelitian baik secara teoritis maupun
aplikasi.
• Simpulan dan Saran, menjelaskan esensi temuan hasil penelitian, kebaruan
(novelty), atau konseptualisasi gagasan dan menjawab tujuan penelitian. Saran
dimasukkan langsung dalam simpulan dan merupakan tindak lanjut dari
simpulan. Simpulan dan saran ditulis secara deskriptif, bukan dalam bentuk
butir-butir.
Secara umum berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebagai strategi
publikasi karya tulis di jurnal Teknodik:
a. Pilih ide/gagasan tema artikel ilmiah Sahabat sesuai fokus dan scope jurnal
Teknodik (dapat diakses di link berikut).
Tautan 4.2 About the Journal | Jurnal Teknodik (kemdikbud.go.id)
47
d. Sesuaikan artikel ilmiah yang akan Sahabat unggah di Jurnal teknodik dengan
gaya selingkung dan template artikel Jurnal Teknodik.
e. Sitasi artikel dari jurnal Teknodik minimal 2 artikel.
f. Sunting artikel sebelum dipublikasikan, bila memungkinkan mintalah orang lain
untuk membaca tulisan tersebut dan memberikan masukan.
g. Pastikan artikel yang dikirimkan minim kesalahan baik secara substansi
maupun teknis penulisan.
h. Lengkapi dengan identitas diri sesuai ketentuan redaksi media publikasi yang
dipilih.
i. Membuat akun penulis di laman Jurnal Teknodik, kemudian mengirimkan
naskah artikel secara online ke laman jurnal teknodik, dan ikuti semua
prosesnya di akun masing-masing penulis.
j. Segera merevisi berdasarkan catatan saran hasil penyuntingan reviewer,
kemudian mengirimkan kembali ke laman jurnal Teknodik, dan memantau terus
perkembangannya, sampai mendapat pernyataan artikel Anda terpublikasi.
k. Jangan menyerah ketika mendapat revisi berkali-kali, semakin banyak
masukan dari reviewer maka artikel sahabat akan menjadi lebih kaya.
l. Artikel ilmiah yang baik adalah artikel ilmiah yang selesai dan terpublikasi di
Jurnal Teknodik. Jadi Sahabat Teknologi, mari segera memulai menulis,
kemudian lanjutkan menulis, terus menulis dan berkomitmenlah terus sampai
tulisan sahabat dapat terpublikasi di Jurnal teknodik.
Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar adalah jurnal yang diterbitkan oleh Direktorat
GTK Pendidikan Dasar Kemdikbud RI. Jurnal Didaktika terbit tiga kali dalam
setahun (Maret, Juli, dan November).
48
Tujuan utamanya adalah untuk menerbitkan karya ilmiah di bidang pendidikan
dasar dari guru, kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan serta
pemerhati pendidikan dasar. Untuk mengenal Jurnal Didaktika sahabat dapat
mengunjungi laman berikut ini:
Gambar 4.3 Tampilan utama laman Jurnal Didaktika dan cover Jurnal Didaktika
Tautan 4.3 Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar (kemdikbud.go.id)
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, setiap jurnal memiliki template yang
berbeda-beda. Nah, template artikel ilmiah pada jurnal Didaktika Pendidikan Dasar
dapat sahabat amati pada link berikut ini:
Tautan 4.5 Pedoman Penulisan Jurnal Didaktika Dikdas (1).pdf - Google Drive
49
3. Publikasi Ilmiah di Jurnal Guru Dikmen dan Diksus (JGDD)
Buat sahabat teknologi yang berasal dari SMA, SMK dan SLB dapat mengirimkan
artikel ilmiah sahabat di Jurnal Guru Dikmen dan Diksus (JGDD). Jurnal Guru
Dikmen dan Diksus merupakan wahana saling bertukar pandangan dan
pengalaman bagi guru dan pemerhati pendidikan untuk meningkatkan mutu guru
dan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus.
Jurnal Guru Dikmen dan Diksus dapat diakses melalui pada laman:
Gambar 4.4 Tampilan utama laman Jurnal Didaktika dan cover JGDD
Tautan 4.6 Jurnal Guru Dikmen dan Diksus (kemdikbud.go.id)
Untuk mengirim artikel ilmiah pada JGDD sahabat harus mengikuti template yang
telah ditetapkan oleh JGDD, template dapat sahabat amati pada link berikut ini :
Selain template sahabat juga harus memperhatikan Gaya Selingkung dari Jurnal
Guru Dikmen dan Diksus. Gaya Selingkung JGDD dapat sahabat akses pada link
berikut:
50
4. Publikasi Ilmiah di unggah bukti karya Platform Merdeka Mengajar
Publikasi karya tulis atau artikel ilmiah dapat dilakukan melalui unggah bukti karya
pada Platform Merdeka Mengajar (PMM). Platform Merdeka Mengajar adalah
platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila serta mendukung guru untuk mengajar, belajar dan
berkarya lebih baik lagi. Bukti karya merupakan kumpulan rekam jejak yang
menggambarkan kinerja serta kompetensi guru untuk saling bertukar inspirasi dan
bertukar pikiran. Salah satu karya yang dapat di unggah melalui bukti karya adalah
artikel ilmiah misalnya praktik baik yang telah dilakukan mengenai pengalaman
mengimplementasikan kurikulum merdeka. Implementasinya pun disarankan
memanfaatkan platform teknologi yang mendukung. Untuk masuk ke platform
merdeka mengajar pastikan sahabat sudah mengaktivasi akun belajar.id sahabat.
Berikut ini adalah tampilan dari fitur-fitur PMM.
Salah satu fitur pada platform merdeka mengajar yang membantu guru dalam
mengembangkan diri adalah bukti karya. Melalui fitur bukti karya guru diharapkan
dapan menyusun
portofolio karya sehingga dapat saling berbagi inspirasi dan praktik baik dengan
sesama rekan pendidik dalam bentuk bahan ajar,video praktik baik maupun cerita
praktik baik. Langkah- langkah dalam mengunggah bukti karya pada Platform
Merdeka Mengajar dapat sahabat pelajari dengan menonton video tutorial pada
link berikut ini:
51
Video 4.2 Tutorial unggah karya pada Platform Merdeka Mengajar
Tautan 4.9 Cara Ungah Aksi Nyata Calon Guru Penggerak di PMM -
YouTube
Pada video tutorial unggah karya pada Platform Merdeka Mengajar(PMM) yang
telah sahabat tonton file yang diunggah adalah video praktik pembelajaran. Jika
sahabat ingin mengunggah artikel ilmiah pada bukti karya maka sahabat dapat
memilih pilihan lainnya dan pastikan file yang akan sahabat upload sudah di
konversi dalam bentuk pdf.
52
Setelah tampilannya pada gambar di atas, sahabat dapat memilih artikel sebagai
bentuk karya yang akan sahabat unggah pada Platform Merdeka Mengajar.
Selamat Mencoba dan Berkarya.
D. Rangkuman
Media publikasi karya tulis merupakan saluran, wadah atau sarana yang dipilih oleh
penulis artikel atau karya tulis untuk mempublikasikan tulisannya. Bentuk
dari publikasi bermacam-macam, bergantung pada warna tulisan dan pilihan penulis,
di media mana tulisannya akan dipublikasikan.
Untuk dapatnya suatu artikel terpublikasikan melalui media yang diinginkan, maka
penulis harus memahami karakteristik masing-masing media tersebut. Kemudian,
penulis juga harus menyesuaikan judul, topik, isi hingga kemasan artikel atau karya
tulis yang dibuat dengan karakteristik media yang dipilih untuk mempublikasikan
karyanya.
E. Latihan
Sahabat Teknologi, setelah memahami langkah-langkah dalam mengunggah karya
tulis ilmiah dan karya tulis ilmiah populer silahkan sahabat mengunggah artikel ilmiah
yang telah sahabat tulis,artikel ilmiah dapat berupa praktik baik sahabat dalam
melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi. Artikel ilmiah dapat sahabat unggah
pada fitur bukti karya di Platform Merdeka Mengajar.
53
Penutup
Publikasi ilmiah di Jurnal Teknodik, Jurnal Jurnal Didaktika ,JGDD dan bukti karya
merupakan upaya difusi inovasi pembelajaran dengan mendayagunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh publikasi
mengenai pemanfaatan Teknologi dan Platform Merdeka Mengajar dalam pembelajaran.
Pemanfaatan Teknologi dan Platform Merdeka Mengajar sejalan dengan program
Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mendikbud sejak akhir tahun 2019 lalu. Program
ini telah berjalan hingga saat ini, dan telah mencapai episode dua puluh empat.
Pemanfaatan Teknologi dan Platform Merdeka Mengajar sebagai Implementasi Merdeka
Belajar tentu memiliki banyak sekali praktik baik yang telah dilakukan oleh para guru di
seluruh tanah air, khususnya Sahabat Teknologi, peserta PembaTIK Level 4: Berbagi.
Agar semakin masif, praktik–praktik baik tersebut perlu didokumentasikan dan
diimbaskan, salah satunya melalui publikasi ilmiah di Jurnal Teknodik maupun bukti
karya.
Di samping itu, keterampilan menulis juga merupakan sebuah tuntutan bagi kompetensi
guru, khususnya bagi pengembangan profesionalismenya. Untuk itu, mempelajari modul
ini adalah salah satu tahapan yang harus dilakukan oleh peserta PembaTIK Level 4:
Berbagi dalam mendukung ketercapaian tujuan program peningkatan kompetensi melalui
kegiatan PembaTIK.
Terdapat banyak hal yang telah dipelajari dan dipraktekkan melalui modul ini. Mulai dari
kemasan karya tulis baik tulisan ilmiah populer, maupun karya tulis ilmiah (KTI).
Memahami bagaimana menyusun karya tulis tentu tidak bisa berdiri sendiri, perlu
disesuaikan dengan media mana yang akan dipilih sebagai media publikasinya. Ada
banyak sekali jenis media publikasi yang dapat dipilih sesuai dengan topik atau isi artikel
karya tulis antara lain jurnal ilmiah, blog profesional, website lembaga, majalah/buletin,
media massa baik cetak maupun online. Masing-masing media tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda.
54
Mempelajari karakteristik dan gaya selingkung masing-masing media publikasi juga
penting dilakukan agar penulis tidak salah pilih dalam memilih media yang tepat dengan
gaya dan substansi karya tulis yang telah dibuat.
Nah, Sahabat Teknologi, telah sampai di penghujung materi modul ini. Selamat Berkarya,
Semoga Sukses!
55
Tes Akhir Modul
2. Penulisan KTI juga harus mengikuti prinsip-prinsip kaidah ilmiah. Salah satu
kaidahnya adalah kerunutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke dalam
logika pemikiran kebenaran ilmu. Hal ini menunjukan bahwa data yang digunakan
untuk penulisan karya tulis ilmiah harus……
A. Akumulatif C. Andal
B. Objektif D. Logis
3. Salah satu tahapan dalam menulis adalah tahapan pramenulis,pada tahap ini penulis
sebelum mulai menuangkan ide/gagasannya ke dalam sebuah konsep karya tulis.
Berikut ini adalah langkah dalam tahapan pramenulis :
1) analisis masalah;
2) Menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca, untuk memastikan karya kita
marketable;
3) pendalaman materi dengan membaca buku-buku yang relevan;
4) membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian/kajian/survei/evaluasi/inovasi,
terutama pada jurnal bereputasi (terakreditasi) baik nasional/ internasional;
5) pelajari panduan penulisan KTI (gaya selingkung) jurnal yang dituju.
6) menggali dan menemukan gagasan/ide, melalui brainstorming, pengamatan,
imajinasi, dan kajian pustaka;
56
Urutan tahapan pramenulis yang benar adalah……….
A. 1-4-3-2-6-5 C. 1-6-4-3-2-5
B. 1-4-6-3-2-5 D. 1-4-2-3-6-5
4. Artikel populer merupakan bentuk opini yang ditulis di media massa, baik cetak
maupun elektronik. Pedoman dan gaya bahasa merujuk pada ragam jurnalistik. Salah
satunya harus komunikatif, akrab, dan tidak bertele-tele. Pada tahap menulis, seorang
penulis harus menyiapkan referensi, menggali ide, hingga membuat outline. Langkah
tersebut termasuk tahapan ….
A. pramenulis C. pasca menulis
B. menulis D. swasunting
5. Salah satu fitur pada platform merdeka mengajar adalah bukti karya,manfaat fitur bukti
karya pada guru adalah……
A. wadah untuk belajar dari sesama rekan pendidik di indonesia
B. membangun portofolio karya agar dapat saling berbagi inspirasi
C. wadah portofolio untuk mengumpulkan karya siswa
D. media untuk belajar referensi karya dari guru penggerak
7. Penulis merupakan guru Matematika di sebuah SMP, mau menulis konsep merdeka
belajar dengan menggunakan berbagai sumber termasuk pemanfaatan portal
Teknologi. Pada saat mau menulis, maka diharapkan mampu mengungkapkan ide
tentang konsep merdeka belajar dan korelasinya terhadap peningkatan pembelajaran.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, judul artikel ilmiah berdasarkan variabel yang bisa
digunakan adalah...
57
A. Metode Drilling Berbantuan Bank Soal Rumah Belajar untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP 1 Madukara Tahun Pelajaran 2020/2021
B. Gunakan Drilling Soal di Teknologi pada Pelajaran Matematika Mengapa Tidak?
C. Merdeka Belajar dengan Teknologi pada Matematika SMP Madukara, Antara
Harapan dan Tantangan.
D. Asyik Belajar Matematika, Gunakan Portal Teknologi Mudahkan Siswa
8. Penulisan artikel ilmiah atau ilmiah populer memiliki karakteristik dalam penulisannya
yaitu berdasarkan fakta, setiap informasi yang dituliskan selalu apa adanya,
sebenarnya, dan konkret. Karakteristik yang dimaksud yaitu…..
A. Lugas C. Efisien
B. Logis D. Objektif
10. Sebuah tulisan yang merupakan keseluruhan isi artikel, meliputi latar belakang
masalah, tujuan penelitian/kajian, metode yang digunakan, hasil atau temuan penting,
dan simpulan. Tulisan tersebut biasanya ditulis dalam 2 bahasa, panjangnya
maksimal 250 kata (versi Bahasa Indonesia) dan 200 kata. Konsep tersebut
merupakan sistematika karya tulis ilmiah yang disebut... .
A. Judul C. Pendahuluan
B. Abstrak D. Kata kunci
58
Kunci Jawaban
1. A
2. D
3. B
4. A
5. B
6. C
7. A
8. D
9. C
10. B
59
Daftar Pustaka
Anwas, E. O., & Sugiarti, Y. Strategi Menulis Artikel Jurnal Bereputasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2020.
LIPI. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 04/E/2012 tentang
Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: LIPI, 2012.
Santan K., S. Menulis Itu Ibarat Ngomong. Jakarta: Penerbit Kawan Pustaka, 2007.
60
Tukijo, S. Pengantar Teknik Penulisan Artikel Ilmiah Populer di Media Massa. Malang:
Madza Media, 2019.
Wibowo, W. Berani Menulis Artikel: Babakan Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa
Cetak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
61