LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH HYPERMEDIA
PROGRAM BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PEMBATIK)
JUDUL:
Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran
SASARAN:
Guru dan Tenaga Kependidikan
ii
Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kemendikbudristek
Bapak dan lbu guru yang saya hormati dan banggakan. Puji dan syukur
senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-
Nya, kita senantiasa diberikan kesehatan hingga saat ini sehingga tetap semangat
mengabdi dan membangun masa depan pendidikan kita.
Percepatan teknologi digital melesat begitu cepat, tidak terbendung apapun.
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 berdampak besar bagi kehidupan, termasuk
dalam dunia pendidikan. Era Education 4.0 menggambarkan betapa perkembangan
teknologi digital telah sampai pada tahapan integrasi kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence), berpengaruh besar ke dalam berbagai perangkat dan aplikasi digital
dalam system pendidikan dan mekanisme pembelajaran. Perubahan dinamika
masyarakat Society 5.0 pun turut andil dalam transformasi pendidikan, secara formal,
non-formal, dan informal, dimana aksesibilitas terhadap segala macam informasi dapat
dilakukan dengan mudah dan terbuka melalui berbagai layanan berbasis data di
internet. Jika pada era Education 4.0 aspek penekanannya lebih pada faktor
teknologinya sebagai objek, di era society 5.0 aspek yang lebih ditekankan adalah
pada faktor manusia-nya sebagai pusat (human-centered) atau subjek yang mampu
dengan bijak dan kritis menyikapi dan berbagai macam perkembangan teknologi tanpa
meninggalkan aspek-aspek humanisme-nya. Oleh karenanya, sudah saatnya
Bapak/lbu guru dan kita semua bertransformasi dari paradigma human resources
development menuju human capital.
Salah satu langkah nyata menjawab kebutuhan transformasi dimaksud adalah
kebijakan Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar memiliki misi mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terbentuknya
profil Pelajar Pancasila. Sehingga proses pembelajaran yang harus dibangun dan
dikembangkan adalah proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi
pendidik serta menyenangkan dan berorientasi pada siswa. Program ini memberikan
semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode dan inovasi
pembelajaran bagi peserta didik melalui pemanfaatan Teknologi lnformasi dan
Komunikasi (TIK).
iii
Kemampuan Bapak dan Ibu guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses
pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK, meningkatkan efektivitas,
efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan
siswa menyelesaikan soal- soal dengan penalaran yang lebih baik. Bapak dan lbu guru
dituntut memiliki kompetensi memanfaatkan TIK yang memadai karena harus
memenuhi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang diaktualisasikan
terutama untuk kepentingan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dan untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri (kompetensi profesional).
Dalam pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan
kebudayaan Kemendikbudristek telah mengembangkan Platform Merdeka Mengajar,
sebagai salah satu sarana pendukung untuk membantu guru memahami Kurikulum
Merdeka baik secara mandiri, melalui pelatihan, maupun dari rekan sejawat. Disini
tersedia beragam materi dan referensi mengajar. Platform ini juga menjadi sarana guru
untuk berbagi praktik baik dalam fitur Bukti Karya.
Agar layanan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan
pengembangan kompetensi TIK guru. Salah satunya melalui program PembaTIK
2023. Ajang ini bertujuan membimbing guru untuk mencapai literasi digital sesuai
standar nasional, yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan
literasi media, dan berujung pada implementasi Merdeka Belajar.
Saya sangat bangga dengan semangat guru-guru Indonesia mengikuti Program
PembaTIK 2023 yang saya yakini akan meningkatkan kemampuan Bapak dan lbu guru
dalam menguatkan ekosistem digital Pendidikan dengan berkarya dan berbagi untuk
wujudkan Merdeka Belajar. Hal ini sangat penting demi mewujudkan tujuan mulia
mencetak generasi emas Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif siap dengan
segala tantangan Revolusi lndustri 4.0 dan Society 5.0.
iv
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dapat menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK
(PembaTIK) 2023. Program ini telah berjalan sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan
selalu menjadi program unggulan dalam peningkatan kompetensi TIK guru melalui
bimbingan teknis pembelajaran berbasis TIK (Bimtek PembaTIK) yang mengacu pada
standar kompetensi TIK guru dari UNESCO. Pengembangan program Bimtek
PembaTIK dilakukan dinamis dan adaptif terhadap arah kebijakan prioritas
Kemendikbudristek serta perkembangan teknologi.
PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi
TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan
Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi pada
pembelajaran ini. Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan karya-karya
terbaiknya. Peserta yang berhasil menyelesaikan Pembatik sampai level 4 akan
menjadi guru hebat yang telah membuktikan kompetensi TIK secara lengkap. Guru-
guru ini akan menjadi inspirasi bagi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam
mengoptimalkan TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya. Mereka diharapkan
dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten/kota masing-masing dalam
menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.
Penyelenggaraan PembaTIK 2023 mengusung tema “Menguatkan Ekosistem
Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”.
Level 2 merupakan tahapan implementasi. Adapun materi PembaTIK level 2 terdiri
atas 4 (empat) bahan ajar yang disusun untuk memberikan wawasan dalam
Implementasi TIK meliputi: (1) Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
digital; (2) Penerapan model pembelajaran berbasis sumber belajar digital; (3)
Pengelolaan kelas teritegrasi TIK dalam pembelajaran, dan; (4) Dasar-dasar
pengembangan media pembelajaran berteknologi digital.
Pada akhir pembelajaran, peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
dan menjadi key person untuk berbagi praktik baik dalam implementasi pemanfaatan
TIK dengan bekal kemampuan:
1. memahami konsep pemanfaatan TIK secara optimal dalam pembelajaran;
2. memahami fungsi-fungsi sumber belajar digital terbuka berbasis TIK;
v
3. menyusun rancangan pembelajaran terintegrasi TIK;
4. memahami karakteristik dan potensi TIK dalam membelajarkan dan
menciptakan lingkungan belajar;
5. menerapkan model pembelajaran berbantuan TIK;
6. memanfaatkan TIK dalam pengelolaan pembelajaran (data, penilaian, dan lain-
lain);
7. memanfaatkan TIK untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar;
8. memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran, dan
9. memanfaatkan video pembelajaran berbasis TIK.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terlaksananya program PembaTIK ini. Selamat mengikuti program
PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat
terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh
guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi
menghadapi dinamika perubahan lingkungan Pendidikan di era digital ini.
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Identifikasi Situasi Awal dalam Memanfaatkan Laboratorium TIK ........55
Tabel 3.2 Identifikasi Aktivitas Pembelajaran Terintegrasi TIK ............................60
ix
Daftar Video
Video 2.2 Cara Membuat Kelas Mata Pelajaran di Microsoft Teams ...................33
Video 3.1 Pembelajaran Station Rotation, Belajar Jadi Asyik dan Menyenangkan ..
..................................................................................................56
x
Daftar Tautan
xi
Peta Materi
xii
Pendahuluan
Selamat datang di Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 2 Tahun 2023. Pada
kesempatan ini peserta PembaTIK akan mempelajari Modul 7 dengan judul
“Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran”.
Video 1.1 Pengantar Modul Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran
Tautan 1.1 Video Pengantar Modul 7 PembaTIK 2023 - YouTube
Peserta pembaTIK yang hebat, demikian penyampaian pengantar modul 7 ini. Selamat
belajar, semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat dan menginspirasi peserta
PembaTIK 2023. Mari menguatkan ekosistem digital pendidikan dengan berkarya
dan berbagi untuk wujudkan Merdeka Belajar.
A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tahun belakangan ini memaksa seluruh
aspek kehidupan untuk melakukan adaptasi dan perubahan dengan cepat. Dalam
bidang pendidikan, banyak institusi pendidikan terpaksa beralih ke pembelajaran
jarak jauh. Selama pandemi, pembelajaran yang dahulunya dilaksanakan secara
tatap muka langsung di kelas atau dikenal dengan istilah luring (luar jaringan)
banyak digantikan dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan
memanfaatkan konektivitas daring (dalam jaringan) atau internet.
Kini pandemi sudah mereda dan aktivitas tatap muka mulai berjalan normal
kembali. Akan tetapi setelah mengalami perubahan, apakah pendidikan harus
kembali seperti dahulu sebelum masa pandemi? Kita tidak boleh mengabaikan
fakta dan cerita praktik baik keberhasilan pembelajaran selama masa pandemi.
Bagaimanapun metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi menjadi
lebih berkembang. Setelah pandemi pembelajaran daring sebaiknya tidak
ditinggalkan sepenuhnya, melainkan turut dimanfaatkan dan melengkapi
pembelajaran secara tatap muka. Bagaimana? Apakah kalian setuju?
14
Pembelajaran jarak jauh sebelumnya telah memaksa pendidik untuk mengenal,
memanfaatkan teknologi digital dan menggunakan platform pendidikan daring
dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut membutuhkan perubahan dalam
metode dan strategi mengajar agar dapat tetap berlangsung efektif dan
menyenangkan. Hal itu juga mampu memicu perubahan dalam cara pembelajaran
dan pengelolaan kelas, yang membutuhkan strategi dan keterampilan baru bagi
para guru dan peserta didik. Di era pendidikan mendatang, teknologi dan
digitalisasi pembelajaran akan sangat mungkin lebih sering digunakan oleh
pendidik dan peserta didik.
Selain itu, para pendidik harus menghadapi tantangan dalam memotivasi dan
mempertahankan perhatian peserta didik dalam pembelajaran yang bisa
membosankan dan kurang interaktif. Oleh karena itu, penggunaan TIK, seperti
aplikasi presentasi, aplikasi video conferencing, LMS, dan alat bantu pembelajaran
digital menjadi semakin penting. Pemanfaatan TIK dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran dan memungkinkan pendidik dan peserta didik untuk berkolaborasi.
15
B. Tujuan
Materi Kegiatan Belajar 1: Lingkungan Belajar dalam Pembelajaran
Setelah mempelajari dan melakukan aktivitas belajar pada materi 1, peserta
mampu:
1. Memahami lingkungan belajar
2. Memahami LMS untuk pembelajaran
C. Peta Kompetensi
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1, peserta PembaTIK 2023 diharapkan
mencapai kompetensi dalam pemahaman lingkungan belajar, baik daring maupun
luring. Mereka juga diharapkan memahami konsep blended learning dan hybrid
learning, serta penggunaan Learning Management System (LMS) dalam
pembelajaran. Sedangkan pada Kegiatan Belajar 2, peserta diharapkan mampu
menerapkan pengelolaan kelas terintegrasi TIK, mengintegrasikan TIK dalam
lingkungan belajar, menerapkan pembelajaran terdiferensiasi, dan menyusun
refleksi dan praktik baik dalam pengelolaan kelas. Dengan mencapai kompetensi
ini, peserta siap menghadapi tantangan pengelolaan kelas dengan pendekatan TIK
secara efektif dan inovatif.
16
3. Lakukan aktivitas diskusi dengan rekan sesama peserta, maupun dengan rekan
sesama pendidik yang mungkin Anda jangkau.
4. Kerjakan tugas yang tersedia sesuai petunjuk pengerjaan.
5. Kerjakan latihan untuk mengukur pengetahuan yang sudah dipelajari.
6. Lakukan evaluasi dan refleksi kegiatan belajar yang sudah dilakukan.
7. Gunakan grup diskusi untuk berkomunikasi dengan peserta lain atau tutor.
17
Kegiatan Belajar 1
Lingkungan Belajar dalam Pembelajaran
A. Tujuan Belajar
Setelah mempelajari dan melakukan aktivitas belajar pada Materi 1, peserta
PembaTIK diharapkan mampu:
1. Memahami lingkungan belajar
2. Memahami LMS untuk pembelajaran
C. Uraian Materi
Peserta PembaTIK 2023, Kemendikbudristek melalui BLPT, Pusdatin terus
mengembangkan berbagai platform teknologi sebagai dukungan terhadap
perkembangan digitalisasi pendidikan. Hal ini mendukung program prioritas
merdeka belajar dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Balai Layanan
Platform Teknologi (BLPT) menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah
Pusdatin, Kemendikbudristek yang memiliki tugas memberikan layanan
pemanfaatan platform teknologi Pendidikan.
19
Lingkungan belajar berperan penting dalam proses pendidikan, di mana
dengan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif akan
membantu peserta didik dalam belajar, mengubah perilaku, mencapai
prestasi yang baik, serta meningkatkan kualitas pendidikan.
Diskusi
Upaya menciptakan lingkungan belajar yang baik
tidak hanya dilakukan oleh seorang diri. Cobalah
untuk berdiskusi dengan rekan sejawat tentang
bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman, aman, dan kondusif? Sampaikan hasilnya
di LMS atau Grup Peserta PembaTIK!
20
1) Lingkungan Belajar Secara Luring
Lingkungan belajar secara luring dapat diartikan bahwa lingkungan
belajar dengan media yang mana tidak menggunakan jaringan internet.
Sistem pembelajaran luring biasanya dalam pembelajaran dapat
memakai media seperti televisi, radio, modul belajar, bahan cetak, benda
replika, maupun media belajar dari lingkungan sekitar. Diperlukan
sarana dan prasarana yang baik untuk kenyamanan belajar pada sistem
luring. Misalkan dalam pembelajaran IPA, diperlukan laboratorium
lengkap dengan alat dan bahan yang dapat menunjang kegiatan
praktikum secara langsung.
21
b) Peserta didik terlibat dalam konteks sosial yang kaya, di mana
peserta didik dapat berinteraksi satu sama lain dan juga berinteraksi
dengan pendidik, serta peserta didik dapat memperoleh umpan balik
secara langsung dari peserta didik lain dan/atau dari pendidik (Acton
dalam Redhana, 2018).
c) Selain itu, untuk konten materi subjek yang diajarkan melalui
praktikum, peserta didik dapat berlatih secara langsung.
22
Gambar 2.2 Contoh Lingkungan Belajar Secara Daring
23
c. Blended Learning dan Hybrid Learning
1) Blended Learning
24
komponen utama, yaitu pembelajaran daring, pembelajaran tatap muka,
dan pembelajaran mandiri. Blended learning menciptakan lingkungan
belajar positif yang memungkinkan interaksi peserta didik dengan guru
tanpa batasan ruang dan waktu.
2) Hybrid Learning
Selain pembelajaran daring/luring/blended learning, istilah hybrid
learning pun muncul sebagai salah satu alternatif model pembelajaran
kekinian yang menggabungkan pembelajaran tatap muka di sekolah
serta pembelajaran jarak jauh. Hybrid learning adalah pendekatan model
pendidikan yang menggabungkan pembelajaran daring dengan
pengajaran di ruang kelas nyata seperti waktu sekolah tatap muka pada
umumnya. Desain pembelajaran hybrid, memungkinkan perpaduan
antara kelas-kelas pembelajaran tatap muka tradisional atau dikenal
dengan pembelajaran luring dengan pembelajaran daring berbasis web
dan/atau pembelajaran yang dimediasi komputer atau smartphone.
25
e) Performance support materials, yaitu untuk memastikan bahan
belajar disiapkan dalam bentuk digital. Tujuannya agar bahan belajar
tersebut dapat dengan mudah diakses oleh peserta didik.
Latihan Mandiri
Peserta PembaTIK 2023, Anda sudah mengenal
pembelajaran daring, pembelajaran luring,
pembelajaran blended, dan pembelajaran hybrid.
26
a. Pengertian Learning Management System (LMS)
Students &
Instructor
Learning
Management
System
Content
Assignments
Delivery
Progress Courses
Tracking Collaboration
LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah
suatu perangkat lunak untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan
sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan secara daring
(terhubung ke internet), e-learning dan materi-materi pelatihan dan semua
itu dilakukan dengan daring (Ellis dalam Anggariawan, 2019). LMS
digunakan untuk membuat materi pembelajaran daring berbasiskan web
dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS sering
disebut juga dengan platform e-learning atau learning content management
system (LCMS). Berikut ada beberapa contoh LMS yang bisa Peserta
PembaTIK coba, di antaranya: Moodle, Schoology, Dokeos, ATutor, Google
Classroom dan Microsoft Team.
27
sajakah fitur-fitur dari LMS? Berikut adalah beberapa fitur utama yang
biasanya ada dalam LMS:
1) User Friendly
LMS yang baik akan menampilkan antarmuka (interface) yang menarik,
mudah diakses, dan mudah dipahami oleh penggunanya. Fitur
antarmuka yang menarik juga dapat menambah estetika laman LMS
sehingga bisa menarik banyak calon pengguna baru.
2) Pendaftaran Daring
Melalui fitur pendaftaran ini pengguna dapat mendaftar secara daring
dan dapat melihat silabus yang sudah dipersiapkan. Fitur pendaftaran ini
juga harus mudah digunakan karena berkaitan dengan status pengguna
dalam aktivitas pembelajaran dan persyaratan administrasi lainnya yang
harus dipenuhi.
3) Kelas Daring
Sebagai sebuah media pembelajaran digital, LMS tentu memiliki fitur
kelas daring. Apa yang dimaksud dengan kelas daring? Kelas daring
adalah kelas yang menyajikan proses belajar-mengajar tanpa
mengharuskan kontak fisik (tatap muka). Kelas daring ini dapat
menyajikan beragam materi pembelajaran digital baik berupa video atau
animasi pembelajaran, rekaman suara pendidik mengenai materi
pembelajaran, atau dokumen materi pembelajaran (artikel atau buku
elektronik) untuk dipelajari secara mandiri oleh para peserta didik. Selain
itu, LMS yang bagus tentu harus memiliki fitur video conference yang
dapat digunakan untuk para peserta didik belajar daring tatap muka jarak
jauh bersama pendidik mereka.
4) Kuis dan Ujian Daring
Sebuah LMS yang baik akan menyediakan fitur kuis dan ujian daring
agar para pendidik dapat melakukan evaluasi belajar untuk para peserta
didiknya. Fitur ini harus mendukung kebutuhan pendidik dalam membuat
soal hingga melakukan pendistribusian soal ujian kepada peserta didik.
5) Ruang Diskusi
Fitur ini sangat penting untuk mendukung perkembangan belajar para
peserta didik. Melalui fitur ruang diskusi, para pendidik dapat melakukan
sesi diskusi yang lebih mendalam mengenai materi pelajaran yang sudah
28
dipelajari oleh para peserta didik. Ruang diskusi ini juga turut membantu
komunikasi antara pendidik dan para peserta didik agar pendidik dapat
mengukur sejauh mana pemahaman para peserta didik mengenai materi
yang sudah diberikan.
6) Laporan
Penyedia LMS tentu menyematkan fitur laporan yang dapat
memudahkan pendidik melacak perkembangan para peserta didiknya.
Fitur ini berguna juga untuk mengecek absensi para peserta didik,
intensitas para peserta didik mengakses materi pembelajaran,
monitoring pengerjaan tugas para peserta didik, serta melakukan rekap
jawaban kuis dan ujian peserta didik. (Referensi: Sabayasa & Devanda,
2021).
c. Keunggulan LMS
LMS menjadi solusi teknologi yang inovatif dan sangat berguna untuk proses
belajar secara daring. Keunggulan utama LMS adalah kemampuannya
untuk menyediakan platform pembelajaran terpadu yang memungkinkan
pengguna mengakses berbagai sumber belajar. Selain itu, LMS masih
memiliki beberapa keunggulan, yaitu sebagai berikut:
1) Menjadi alternatif pembelajaran daring yang dapat diinovasikan.
2) Memudahkan guru dalam mengelola tugas, memberikan umpan balik,
dan mengawasi kemajuan peserta didik dalam proses belajar.
3) Mempermudah pendidik untuk mengumpulkan dan menganalisis data
hasil belajar peserta didik dengan waktu yang lebih singkat.
4) Mempermudah pendidik untuk mencari dan mengatur materi
pembelajaran untuk peserta didik.
5) Waktu pembelajaran jadi lebih efisien karena pembelajaran daring dapat
diakses di mana saja dan kapan saja.
6) Metode pembelajaran LMS yang menggunakan beberapa teknologi
informasi berupa gambar, suara, animasi, video, dan teks membuat
materi pembelajaran lebih mudah dipahami dan tidak membosankan.
7) Mendorong peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8) Konten pembelajaran dapat terdokumentasi dan terarsip dengan baik.
29
9) Memudahkan interaksi antara pendidik dan murid dengan adanya fitur
obrolan dan grup diskusi.
d. Kelemahan LMS
LMS merupakan platform daring yang digunakan untuk membantu
pengelolaan pembelajaran. Meskipun menyediakan banyak fitur untuk
mendukung pembelajaran daring, LMS juga memiliki kelemahan yang harus
diperhatikan. Beberapa kelemahan LMS antara lain:
1) Memerlukan kuota data, dan akses internet untuk mengaksesnya.
2) Membutuhkan koneksi internet dan server yang baik dan stabil. Jika
tidak, maka proses pembelajaran melalui LMS akan terhambat.
3) Membutuhkan perangkat penunjang, seperti komputer, laptop, tablet dan
smartphone untuk bisa menggunakan LMS.
4) Kurang bisa menerapkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta
didik. Misalnya, apabila ada peserta didik yang bertanya kepada
pendidiknya, sementara pendidik tersebut baru daring besok, maka
jawaban pendidik tersebut baru bisa diterima keesokan harinya.
5) Penggunaan LMS membutuhkan keahlian khusus dalam
pengoperasiannya, sehingga memerlukan waktu dan biaya untuk
melakukan pelatihan kepada penggunanya.
30
didik dengan fitur-fitur seperti pembagian materi, tugas, kuis, nilai, dan
diskusi. Aplikasi terintegrasi Google seperti Drive, Gmail, dan Calendar juga
dapat disinkronkan untuk memudahkan pengaturan dan sinkronisasi
pembelajaran.
31
Selanjutnya untuk referensi lebih lanjut tentang Google Classroom, peserta
dapat mengunjungi daftar video dan pusat bantuan Google melalui tautan
berikut ini:
32
Gambar 2.5 Tampilan Fitur Meeting di Microsoft Teams
33
Referensi Cara Mendapatkan Microsoft Teams
Bagaimana cara mendapatkan Microsoft Teams? -
Dukungan Microsoft
Silahkan klik tautan “Daftar Video” di atas untuk membuka daftar video
pelatihan Microsoft Teams, kemudian pilih video pelatihan sesuai topik yang
Anda inginkan. Sebagai contoh, seperti berikut ini:
c. Moodle
Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment)
merupakan software e-learning berbasis situs yang dapat digunakan untuk
keperluan belajar mengajar. Moodle menjadi platform open-source khusus
untuk pengelolaan kelas terintegrasi dengan TIK. Fitur-fitur di Moodle
memungkinkan pendidik untuk mengatur dan menyampaikan materi
pembelajaran secara daring, termasuk membuat kelas, mengunggah materi
dan tugas, serta memberikan umpan balik. Moodle juga menyediakan forum
diskusi, ruang percakapan, dan fitur kolaborasi. Dalam pengelolaan kelas,
Moodle menawarkan fitur pengaturan tugas, penjadwalan, dan sistem
penilaian yang dapat disesuaikan. Pendidik dapat mengoptimalkan
34
penggunaan teknologi, meningkatkan interaksi, dan mengelola kelas secara
efisien dengan bantuan TIK.
Gambar 2.7 Tampilan Halaman Muka LMS yang Dibuat dari Moodle
Tautan 2.5 https://school.moodledemo.net/
35
Daftar Video Tutorial Moodle
Tutorial Moodle Bahasa Indonesia Untuk Pemula
Free Download Aplikasi - YouTube
Latihan Mandiri
Peserta PembaTIK 2023, Anda sudah mengenal
beberapa LMS yang disajikan di atas. Di antara
ketiga LMS tersebut:
1) LMS apa yang pernah Anda gunakan?
2) Menurut Anda apa saja kelebihan dan kelemahan
dari LMS tersebut?
3) Selanjutnya LMS mana yang ingin Anda coba
gunakan?
36
D. Rangkuman
Berikut ini adalah beberapa poin rangkuman dari kegiatan belajar 1 di modul 7:
1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara
individu dan lingkungan.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
3. Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu yang
dapat mempengaruhi tingkah lakunya.
4. Lingkungan belajar dalam pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan
lingkungan yang mendukung pembelajaran tanpa melakukan tatap muka,
dengan memanfaatkan konektivitas atau jaringan internet dan platform
teknologi yang mendukung.
5. Lingkungan belajar dalam pembelajaran secara luring (luar jaringan)
diartikan bahwa lingkungan belajar dengan media yang mana tidak
menggunakan jaringan internet.
6. Blended learning merupakan metode pembelajaran jarak jauh yang
menggabungkan pembelajaran tatap muka di kelas dan pembelajaran daring
untuk meningkatkan pembelajaran mandiri secara aktif oleh peserta didik dan
mengurangi jumlah waktu tatap muka di kelas.
7. Hybrid learning merupakan pendekatan model pendidikan yang
menggabungkan pembelajaran daring dengan pengajaran di ruang kelas nyata
seperti waktu sekolah tatap muka pada umumnya.
8. LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah
suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi,
dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar, kegiatan
secara daring, e-learning serta materi-materi pelatihan.
9. Google Classroom merupakan salah satu LMS (Learning Management
System) pada Google Workspace for Education yang dapat memudahkan
pendidik dan peserta didik dalam berinteraksi secara fleksibel, termasuk
didalamnya melakukan manajemen kelas (membagikan materi kelas, tugas,
kuis, nilai, dan diskusi).
10. Microsoft Teams adalah Microsoft Teams adalah aplikasi kolaborasi yang
dibuat untuk pekerjaan hibrid sehingga Anda dan tim Anda tetap mendapatkan
informasi, tertata, dan terhubung, semuanya di satu tempat.
37
11. Moodle adalah platform open-source yang dirancang khusus untuk
pengelolaan kelas terintegrasi dengan TIK dengan menyediakan pendidik,
pelajar, dan administrator dengan satu sistem yang aman, dan terintegrasi.
38
E. Latihan
Kerjakan soal di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang benar!
1. Pengertian belajar menurut Prof. Oemar Hamalik adalah …
a. mengembangkan kemampuan kreativitas, sosial, emosional
b. proses menyampaikan pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik
c. menerima instruksi dari seseorang yang lebih berpengalaman
d. usaha untuk mencapai nilai tinggi dan prestasi dari tugas dan ujian
e. perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi individu dan lingkungan
39
diskusi, narasumber memberikan kesempatan baik kepada hadirin yang hadir
maupun penonton daring di kanal untuk menyampaikan pertanyaan mereka.
Contoh tersebut merupakan penerapan model pembelajaran ...
a. Daring
b. Luring
c. Blended
d. Hybrid
e. Mix
40
8. Berikut ini merupakan contoh Learning Management System, kecuali…
a. Zoom Meeting
b. Google Classroom
c. Kelas Maya
d. Microsoft Teams
e. Schoology
10. Berikut ini adalah cara mengakses LMS yang kurang tepat yaitu ...
a. Kelas Maya : https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/
b. Microsoft Teams : https://www.microsoft.com/id-id/microsoft-teams/log-in
c. Google Classroom : https://classroom.google.com/
d. Schoology : https://app.schoology.com/login
e. Moodle : https://moodle.org/
41
Kegiatan Belajar 2
Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK sesuai Lingkungan Belajar
A. Tujuan Belajar
Setelah mempelajari dan melakukan aktivitas belajar pada Materi 2, peserta
PembaTIK diharapkan mampu:
1. Memahami pengelolaan kelas terintegrasi TIK
2. Memahami refleksi dan praktik baik dalam pengelolaan kelas terintegrasi TIK
C. Uraian Materi
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pendidikan saat ini adalah
mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan abad ke-21. Hal ini
termasuk kemampuan dalam teknologi informasi dan komunikasi, kemampuan
berpikir secara kritis dan sistemik, kemampuan dalam memecahkan masalah,
kemampuan berkomunikasi secara efektif, dan kemampuan dalam bekerja secara
kolaboratif. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang perlu
dikuasai untuk menghadapi kehidupan di era masyarakat cerdas 5.0 saat ini.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki potensi besar sebagai alat untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan ini dalam pembelajaran. Oleh karena
itu, pendidik saat ini diharapkan mampu mengintegrasikan TIK dalam proses
pembelajaran. Hal ini berarti pendidik perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam membuat inovasi pembelajaran yang mengintegrasikan TIK.
42
Peserta PembaTIK 2023, seperti apakah pembelajaran yang mengintegrasikan TIK
itu? Pembelajaran yang mengintegrasikan TIK melibatkan pendayagunaan TIK
dalam aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Pembelajaran tersebut menggunakan berbagai jenis media informasi
dan komunikasi, seperti komputer, internet, televisi, radio, kaset CD audio, dan
sebagainya. Dalam melakukan pembelajaran, penting untuk memastikan apakah
telah mengintegrasikan TIK atau tidak dengan melihat aktivitas pembelajarannya.
43
perencanaan? Nah, selanjutnya akan dibahas terkait pengelolaan kelas dengan
mengintegrasikan TIK.
44
memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, dan memberikan rasa nyaman bagi
peserta didik dalam aktivitas pembelajaran.
46
b. Guru perlu tetap fleksibel dan siap mengadaptasi perubahan teknologi yang
terjadi, sehingga dapat memanfaatkannya secara efektif dalam
pembelajaran.
c. Libatkan peserta didik dalam pemilihan dan penggunaan TIK, melibatkan
mereka dalam mengeksplorasi dan memilih perangkat serta aplikasi yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
d. Lakukan evaluasi terhadap efektivitas penggunaan TIK secara berkala,
dengan mengumpulkan umpan balik dari peserta didik dan melakukan
perbaikan jika diperlukan.
e. Kolaborasi dengan rekan guru dan pihak terkait seperti IT support dapat
membantu dalam mendapatkan dukungan dan pemecahan masalah terkait
dengan pengelolaan kelas terintegrasi TIK.
47
Ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran terdiferensiasi antara lain:
lingkungan belajar yang mengundang peserta didik untuk belajar, kurikulum
memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat
asesmen atau penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon
kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.
48
c. Diferensiasi Berdasarkan Perspektif Guru
Pembelajaran terdiferensiasi dapat diterapkan oleh guru dalam beberapa
aspek, yaitu konten, proses, produk dan lingkungan serta iklim belajar di
kelas. Aspek-aspek ini merupakan aspek yang dapat dikontrol oleh Guru.
Guru memiliki kesempatan dan kemampuan untuk mengubah aspek-aspek
tersebut. Berikut ini pembahasan aspek-aspek tersebut:
1) Konten
Konten merupakan apa yang akan diajarkan oleh guru di kelas atau apa
yang akan dipelajari oleh peserta didik. Untuk dapat melakukan
diferensiasi konten, pendidik dapat melakukan beberapa strategi seperti
menggunakan variasi materi, menggunakan kontrak belajar,
menyediakan pembelajaran mini, menyajikan materi dengan berbagai
moda pembelajaran, dan menyiapkan berbagai sistem pendukung.
2) Proses
Proses adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
pembelajaran. Strategi yang dapat dilakukan guru untuk mendiferensiasi
proses adalah menggunakan pertanyaan sebagai pemantik, membagi
kelompok diskusi, menggunakan kegiatan berjenjang dan menggunakan
pengaturan yang sesuai.
3) Produk
Produk merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan
kemampuan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman peserta didik
setelah menyelesaikan pembelajaran. Produk yang diberikan dapat
meliputi 2 hal yaitu memberikan tantangan dan keragaman atau variasi,
serta memberikan peserta didik pilihan bagaimana mereka dapat
mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.
4) Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan
fisik. Lingkungan belajar harus disesuaikan dengan kesiapan peserta
didik dalam belajar, minat mereka, dan profil belajar mereka agar
memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Strategi yang dapat
dilakukan guru yaitu menyiapkan tata letak di kelas, pengelompokan
peserta didik, dan menyiapkan peralatan pendukung kegiatan belajar.
49
Peserta PembaTIK 2023, seperti itulah beberapa aspek pembelajaran
terdiferensiasi yang perlu diketahui oleh pendidik. Secara ringkas peserta
dapat melihatnya melalui bagan berikut ini:
Aspek
Pembelajaran
Terdiferensiasi
Lingkungan
Konten Produk Proses
Belajar
Latihan Mandiri
Setelah mempelajari materi tentang pembelajaran
terdiferensiasi, sekarang saatnya peserta PembaTIK
merancang kegiatan pembelajaran terdiferensiasi
51
dengan turut mengintegrasikan TIK dalam kegiatan
belajarnya. Tulislah rancangan kegiatan pembelajaran
terdiferensiasi kemudian bagikan dalam bukti karya
Platform Merdeka Mengajar!
52
Gambar 3.4 Perangkat TIK
Tautan 3.3 ICT Scopes by UNESCO | Download Scientific Diagram
(researchgate.net)
Peserta pembaTIK 2023, sebagai tahap awal ada beberapa hal yang harus
anda lakukan yaitu mengidentifikasi dan menganalisis ketika akan
menggunakan laboratorium TIK.
53
Aktivitas belajar yang dapat diintegrasikan dengan laboratorium TIK
● Mata Pelajaran :
● Kelas/Semester :
● Materi Pembelajaran :
● Indikator Pencapaian :
Kompetensi
54
Aktivitas belajar yang dapat
dilakukan dengan memanfaatkan
laboratorium TIK
55
pembelajaran yang lebih lengkap dan mendalam dalam berbagai aspek
pembelajaran. Berikut ini adalah contoh penerapannya:
Video 3.1 Pembelajaran Station Rotation, Belajar Jadi Asyik dan Menyenangkan
Tautan 3.4 Pembelajaran Station Rotation, Belajar Jadi Asik dan Menyenangkan -
YouTube
Memahami aktivitas yang dilakukan dalam video di atas. Perlu kembali Anda
ingat bahwa salah satu tujuan penggunaan alat TIK dalam pembelajaran adalah
membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bila dalam satu
kelas hanya terdapat satu perangkat TIK, pendidik dapat membuat metode
pembelajaran secara kolaborasi, kelompok, atau membuat jadwal penggunaan
alat tersebut. Mungkin berdasarkan pengalaman Peserta PembaTIK memiliki
strategi atau metode lain untuk menerapkan pembelajaran yang
mengintegrasikan TIK ditengah keterbatasan yang ada? Silahkan untuk saling
berbagi dalam forum diskusi!
56
jawab, sebagai sikap moral dan komitmen profesional berkenaan dengan
dampak pembelajaran pada pebelajar, pembelajaran, dan orang lain, dan 3)
whole heartedness atau kesungguhan dalam bertindak dan melaksanakan
tugas.
Latihan Mandiri
● Seberapa seringkah Anda melakukan refleksi?
● Ceritakan bagaimana Anda melakukan refleksi
pembelajaran!
● Apa manfaat yang dirasakan setelah melakukan
refleksi?
57
Gambar 3.6 Cara Akses Ide Praktik Terkait Refleksi Guru di PMM
b. Praktik Baik
Praktik Baik, yang juga dikenal sebagai Best Practice, merupakan
pendekatan yang paling efisien dan efektif dalam menyelesaikan suatu
tugas. Pendekatan ini didasarkan pada prosedur yang telah terbukti berhasil
dan dapat diulang, dan telah terbukti memberikan hasil terbaik bagi banyak
orang dalam jangka waktu yang signifikan. Praktik baik pembelajaran juga
dapat melibatkan penilaian formatif dan sumatif yang komprehensif, serta
refleksi terhadap hasil pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pengajaran. Peserta PembaTIK, dalam Platform Merdeka Mengajar sudah
tersedia berbagai praktik baik yang dibagikan pendidik di seluruh Indonesia.
Berikut ini adalah cara mengaksesnya:
58
Gambar 3.7 Cara Akses Bukti Karya Praktik Baik di PMM
59
Pada video tersebut telah menerapkan metode pembelajaran terdiferensiasi
dengan turut mengintegrasikan TIK dalam lingkungan belajarnya. Terdapat
beberapa tahap yang dilakukan pendidik tersebut. Selanjutnya, tugas
peserta PembaTIK 2023 adalah mencoba mengidentifikasi aktivitas yang
dilakukan pendidik maupun peserta didik dalam video tersebut! Gunakan
tabel di bawah ini untuk membantu pengisian identifikasi!
Aktivitas
Pendidik Peserta didik
Tahapan
Persiapan
Pendahuluan
Inti
Penutup
61
D. Rangkuman
Berikut ini adalah beberapa poin rangkuman dari kegiatan belajar 2 di modul 7:
1. Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK adalah pembelajaran yang
aktivitas pembelajarannya melibatkan pendayagunaan TIK untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2. Pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan
suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
3. Pembelajaran terdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang
memperhatikan kebutuhan belajar individu setiap peserta didik.
4. Aspek keragaman peserta didik yang perlu diperhatikan oleh guru antara lain
yaitu kesiapan, minat, dan profil belajar.
5. Pembelajaran terdiferensiasi dapat diterapkan oleh guru dalam beberapa
aspek, yaitu konten, proses, produk dan lingkungan belajar.
6. Ruang laboratorium TIK berfungsi sebagai tempat mengembangkan
keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
7. Refleksi dilakukan dalam proses pembelajaran untuk meninjau kembali dengan
lebih rinci proses pembelajaran yang telah dilakukan.
8. Praktik Baik merupakan pendekatan yang paling efisien dan efektif dalam
menyelesaikan suatu tugas.
62
E. Latihan
Kerjakan soal di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang benar!
1. Beberapa kemampuan di bawah ini diperlukan untuk menghadapi kebutuhan di
abad ke 21, kecuali ....
a. Kemampuan TIK
b. Kemampuan berpikir kritis
c. Kemampuan numerasi
d. Kemampuan berkomunikasi
e. Kemampuan kolaborasi
63
e. Perancangan, praktik baik, dan evaluasi pembelajaran
64
9. Pendidik yang konsisten menjalankan refleksi akan mendapatkan berbagai
dampak positif, berikut ini yang bukan merupakan dampak baik refleksi
adalah....
a. Memahami maksud dari apa yang telah dipelajari
b. Dapat mengerti apa yang dilakukan
c. Paham apa yang harus dilakukan selanjutnya
d. Mengetahui budaya belajar yang ada di kelas
e. Dapat meluluskan kemampuan peserta didik
10. Berikut ini pernyataan yang paling tepat terkait best practice, adalah ....
a. Pendekatan yang didasarkan pada perencanaan terbaik
b. Pendekatan paling efisien dan efektif dalam menyelesaikan suatu tugas
c. Praktik pembelajaran tidak perlu melibatkan asesmen pembelajaran
d. Praktik baik selalu melibatkan penggunaan teknologi yang canggih
e. Praktik baik dicapai menggunakan metode pembelajaran hybrid
65
Tes Akhir Modul
2. Salah satu kelemahan dari pembelajaran dalam jaringan (daring) yaitu ...
a. Peserta didik dapat mengakses sumber belajar melimpah dari internet
b. Pembimbingan dapat dilangsungkan dengan baik kepada tiap peserta didik
c. Mudah melakukan pemantauan terhadap aktivitas peserta didik dalam belajar
d. Keberhasilan sulit dicapai jika fasilitas kuota dan perangkat tidak tersedia
e. Kemandirian dan interaksi peserta didik dapat terdorong lebih baik
4. Fitur pada LMS yang menyediakan chart atau hasil yang dapat memudahkan
pendidik melacak perkembangan peserta didiknya adalah fitur ….
a. antarmuka d. laporan
b. ruang diskusi e. konferensi video
c. ujian daring
66
5. Salah satu LMS yang dapat diakses menggunakan akun pembelajaran adalah…
a. Moodle d. Kelas Maya
b. Microsoft Teams e. Google Classroom
c. Schoology
67
9. Pelaksanaan pembelajaran dimana membedakan kegiatan peserta didik dalam
aktivitas mereka, merupakan pembelajaran terdiferensiasi yang menggunakan
aspek ....
a. Konten
b. Produk
c. Proses
d. Lingkungan
e. Kemampuan
10. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran untuk meninjau kembali
dengan lebih rinci pembelajaran yang sudah dilakukan, adalah pengertian dari ....
a. Asesmen
b. Evaluasi
c. Refleksi
d. Praktik Baik
e. Pengembangan
68
Kunci Jawaban
1. E 6. C
2. B 7. C
3. A 8. A
4. C 9. E
5. D 10. B
1. C 6. C
2. B 7. D
3. A 8. A
4. D 9. E
5. E 10. B
Kunci Jawaban
Tes Akhir Modul 7
1. A 6. E
2. D 7. A
3. B 8. B
4. D 9. C
5. E 10. C
69
Daftar Pustaka
Kolk, Melinda. The 21st Century Classroom- where the 3R’s meet the 4’Cs. Retreived
25 April 2022 from https://web.tech4learning.com/blog-0/bid/45149/the-21st-
century-classroom-where-the-3-r-s-meet-the-4-c-s, 2011.
Mariyana, Rita dkk. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana Media Group,
2010.
Sabayasa, Anas & Putu Sri Utami D. Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam
Lingkungan Belajar. Tangerang Selatan: Pusdatin Kemendikbud, 2022.
70