Maryani Nurteja
Hp/WA: 081272201711
Email:
maryaninurteja@gmail.com
Tujuan
Setelah sesi ini, diharapkan memahami;
a. Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya
b. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan
c. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
d. Penggunaan Perangkat Ajar
Apa kekhasan dari
Kurikulum Merdeka?
Struktur Kurikulum Merdeka
Kegiatan Intrakurikuler
Fase B
Kelas III dan IV
A C
Fase A B Fase C
Kelas I dan II
Kelas V dan VI
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Seni Teater, atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216 *** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144 minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik pelajaran pilihan.
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 900 (25) 252 1152 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek didik sesuai dengan
Alokasi per tahun TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun agama masing-masing.
(minggu) PER
TAHUN
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 72
Matematika 180 (5) 36 216
(tujuh puluh dua) JP per
IPAS 180 (5) 36 216
tahun sebagai mata
PJOK 108 (3) 36 144 pelajaran pilihan.
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik **** Total JP tidak termasuk
2. Seni Rupa mata pelajaran Bahasa
3. Seni Teater
Inggris, Muatan Lokal
4. Seni Tari
dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** tambahan yang
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72*** diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
Alokasi per tahun Alokasi TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (minggu) Projek per TAHUN
1 JP = 35 menit tahun ** Diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* agama masing-masing.
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* ** Satuan pendidikan
96 (3) 32 128 menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* (satu) jenis seni (Seni
96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128 Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* (Seni Musik, Seni Rupa,
96 (3) 32 128
Seni Teater, atau Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Tari).
96 (3) 32 128
*** Paling banyak 2 (dua)
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160 JP per minggu atau 64
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224 (enam puluh empat) JP
Matematika 160 (5) 32 192 per tahun sebagai mata
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192 pelajaran pilihan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
**** Total JP tidak
Seni dan Budaya**:
termasuk mata pelajaran
1. Seni Musik
2. Seni Rupa Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata
3. Seni Teater 96 (3) 32 128
4. Seni Tari pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64*** satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau Muatan lokal dapat dilakukan
pemerintah daerah dapat melalui tiga metode:
menambahkan muatan tambahan:
Bagaimana pengelolaan
pembelajaran bisa dilakukan di
satuan pendidikan?
Pembelajaran Tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan siswa membuat pertanyaan untuk
gado-gado, dimana bermacam diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya Seni Musik
bahan dicampur namun masih dapat alam lokal Siswa mencatat informasi
dipilah siswa belajar memainkan
yang didapat secara terstruktur
alat musik dari daerah lokal
(belajar membuat tabel atau diagram)
yang menggunakan bahan
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran dan berdiskusi untuk membuat cara
yang diambil dari alam
mengkomunikasikan informasi Sumber daya
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan sekitarnya. Siswa juga
tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
dengan merujuk pada tema yang sudah
menjaga bermusik dalam kesehatan
ditentukan emosi (memberikan
kesehatan dalam ketenangan/menghibur)
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara Pendidikan keseharian
menyusun TP yang sesuai dengan tema Pancasila
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan Bahasa Inggris
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan symbol sila – sila Pancasila
wakil kepala sekolah bidang kurikulum menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
melihat CP dan mengidentifikasi tema- bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran masyarakat.
07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
Pada akhir fase A, peserta didik membaca, menuliskan, Pada akhir fase ini, disusun Di akhir fase A, siswa
dapat: membandingkan, mengurutkan dengan tujuan untuk memperkuat mampu menggunakan
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin, bilangan cacah sampai dengan fondasi dasar keterampilan literasi bentuk-bentuk dasar
minat, dan perilakunya; 999 pelajar kelas awal. Sebelum dapat geometris sebagai ungkapan
membedakan identitas dirinya menguasai aneka keterampilan ekspresi kreatif dalam
dengan teman-temannya; dan berbahasa yang lebih kompleks, merespon berbagai obyek
menyebutkan karakteristik dan ciri- dari dunia sekitarnya dengan
ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai Tujuan Pembelajaran konsep bentuk yang jelas
bagian tak terpisahkan dari Pelajar mampu bersikap menjadi
wilayah NKRI pembaca dan pemirsa yang baik.
Tujuan Pembelajaran:
Pelajar mampu memahami
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mengenal dan mengidentifikasi
informasi dari bacaan dan
Pada akhir kelas 1, peserta didik tayangan yang dipirsa tentang diri jenis-jenis garis berdasarkan arah
Peserta didik dapat mengenali
dapat mengurutkan bilangan cacah dan lingkungan, narasi imajinatif, dan bentuk ● Garis lurus dan
dan menceritakan simbol-simbol
sampai angka 99, membandingkan lengkung ● Garis vertikal,
sila Pancasila Pada lambang dan puisi anak. Pelajar mampu
(lebih besar atau lebih kecil), serta horizontal, dan diagonal
negara “Garuda Pancasila” serta menghitung hasil penjumlahan dan menambah kosakata baru dari
menerima dan bersikap jujur, pengurangannya dengan cara teks yang dibaca atau tayangan
rukun, santun, percaya diri, dan membilang dalam menyelesaikan yang dipirsa dengan bantuan
mandiri yang sesuai dengan masalah ilustrasi.
silasila Pancasila
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran konteksnya
dikaitkan dengan tema
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Seni dan
pelajar Pancasila B. Indonesia pelajar Pancasila Budaya
09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Seni dan
B. Indonesia
pelajar Pancasila pelajar Pancasila Budaya
10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa Agama dan Budi Pekerti
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat
11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Projek penguatan profil Muatan lokal
Indonesia pelajar Pancasila
Peserta didik mampu bersikap menjadi ● Peserta didik menunjukkan pemahaman ▪ Peserta didik mampu mengenal dan
pendengar yang penuh perhatian. Peserta dan memiliki intuisi bilangan (number menceritakan simbol dan sila-sila
didik menunjukkan minat pada tuturan yang sense) pada bilangan cacah sampai Pancasila dalam lambang negara Garuda
didengar serta mampu memahami pesan 100, mereka dapat membaca, menulis, Pancasila
lisan dan informasi dari media audio, teks menentukan nilai tempat, ▪ Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
aural (teks yang dibacakan dan/atau membandingkan, mengurutkan, serta menjelaskan hubungan antara simbol dan
didengar), instruksi lisan, dan percakapan melakukan komposisi (menyusun) dan sila dalam lambang negara Garuda
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. dekomposisi (mengurai) bilangan. . Pancasila
● Peserta didik dapat melakukan operasi ▪ Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
penjumlahan dan pengurangan Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain Tujuan Pembelajaran: Memahami
dengan saksama, memahami instruksi yang kuesioner sederhana, mengorganisasikan pengaruh budaya dengan cara
lebih kompleks, memahami dan memaknai ide data berkomunikasi
pokok dalam teks audiovisual dan teks aural
(teks yang dibacakan) yang sesuai jenjangnya. Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan Kegiatan pembelajaran:
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan berbagai perangkat ajar
dari berbagai sumber.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Asesmen Diagnostik:
Tes : Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
● Apa lambang negara Indonesia?
● Bagaimana bentuk lambang negara Indonesia Contoh penerapan penyesuaian berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan pengembangan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi pemahaman lambang negara PPP yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta
Indonesia dan implementasi dalam kehidupan sehari-
hari.
didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4 (Fase B)
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
Profil Pelajar Pancasila: pengaruh siklus air dalam presentasi dan
● Bernalar kritis pameran karya.
● Mandiri
Indikator asesmen sumatif:
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Memberikan gambaran informasi detail dan
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan akurat, relevan, dan berhubungan dengan Tautan MA IPAS Kelas 4
sehari-hari. topik. Siklus Air
Urutan Kegiatan
Apa yang terjadi apabila tidak Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
ada air? makhluk hidup di muka daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
35
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
peserta didik. sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
tua.
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan mempertimbangkan:
SMK/MAK atau sederajat meliputi komponen identitas peserta a. laporan kemajuan belajar;
didik, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata b. laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan pelajar Pancasila;
kegiatan ekstrakurikuler. c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan rekognisi pembelajaran lampau peserta didik
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada untuk SMK
orang tua/wali. e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau g. penghargaan peserta didik; dan
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki h. tingkat kehadiran.
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Contoh Format
Laporan Hasil
Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik ganti kelas
1
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila M
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses
penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk
belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam projek T
penguatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk
mengupas dan memahami tema-tema atau isu
penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme,
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi W
“... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita
dll., sehingga siswa bisa melakukan aksi nyata
dekatkan hidupnya kepada perikehidupan dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan
rakyat, agar supaya mereka tidak hanya tahapan belajar dan kebutuhannya. Tema ini dapat
memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup
rakyatnya, akan tetapi juga dapat
berubah setiap tahunnya, ditentukan oleh T
‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian tidak pemerintah pusat (Kemdikbud) berdasarkan isu
hidup berpisahan dengan rakyatnya.” yang diprioritaskan.
Sumber: OECD (2018)
F
Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
Bertakwa kepada Berkebhinekaan Bergotong
Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
Tuhan YME, dan Global Royong
Berakhlak Mulia
Unit Pembelajaran
Tematik ~ Gado-gado
Unit Pembelajaran
Integrasi ~ Jus Mata pelajaran dirangkai atau dipadu
Pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan satu tema.
(kompetensi) yang dalam projek Pengetahuan dan keterampilan dari
terdiri dari lintas disiplin ilmu, masing-masing mata pelajaran dapat
diuraikan, sehingga meskipun temanya
berpadu dan melebur, tidak
sama, muatan mapel Matematika,
dipisahkan lagi mana yang misalnya, masih bisa dipisahkan
merupakan bagian dari mapel- dengan mapel Bahasa Indonesia, IPA,
mapel dsb.
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di SD
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal
di dunia maupun lingkungan sekitarnya. masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta
perkembangannya. Siswa mempelajari bagaimana dan
Melalui tema ini, murid mengembangkan kemampuan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
manusia dengan dampak-dampak global yang menjadi dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar
SD wajib akibatnya, termasuk perubahan iklim. Murid juga dapat dan
membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
(nasional dan internasional), serta memahami apa
yang berubah dari waktu ke waktu apa yang tetap
memilih lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah
lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta perilaku
sama. Siswa juga mempelajari konsep dan nilai-nilai
dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
min. 2 yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar untuk
tema per Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya (bencana mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang
tahun alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, krisis air bersih
dan lain sebagainya), serta mengembangkan kesiapan untuk
budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya.
tema per projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan keterampilan coding untuk menciptakan karya digital,
dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa
budaya perdamaian dan anti kekerasan.
tahun dapat membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat
Contoh muatan lokal: sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
lingkungan sekitar dan mengeksplorasi
Contoh muatan lokal:
pemecahannya Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab
permasalahan yang ada di sekitar sekolah
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di SD
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada
dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek
lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian
merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek
SD wajib ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi
memilih untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang
min. 2 tema kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan
mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan
per tahun ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan tentang peluang
masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver
yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh
integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Persiapan ● Catatan penting untuk menyiapkan guru dan anggota komunitas sekolah lain
● Referensi yang akan digunakan
Langkah-langkah ● Alat dan bahan yang harus disiapkan dan dibutuhkan untuk setiap langkah
pelaksanaan ● Langkah-langkah kegiatan dan alokasi waktunya, termasuk bagaimana guru perlu
memainkan perannya sebagai fasilitator,
Tips untuk guru Saran dan tips konkret agar proses belajar dapat lebih efektif
Guru yang baik bagaikan petani.
Mereka menyiapkan bahan
dan lahan belajar di kelas,
memelihara bibit penerus bangsa,
menyirami mereka dengan ilmu,
dan memupuk jiwa mereka
dengan karakter yang luhur.
Guru yang ikhlas adalah petani
yang mencetak peradaban.